Anda di halaman 1dari 5

ARTIKEL ILMIAH

” PENCEGAHAN COVID – 19 PADA IBU HAMIL, BERSALIN, DAN


NIFAS ”
MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

Disusun Oleh :

Sisca Pandan Sari P3.73.24.2.18.075

Kelas 3B

POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III JURUSAN KEBIDANAN

PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN

TAHUN 2020
Pencegahan Covid-19 pada Ibu Hamil, Bersalin, dan Nifas
Dilaporkan pertama kali pada 31 Desember 2019, Coronavirus disease 2019 (COVID-19) adalah
penyakit yang sedang mewabah hampir di seluruh dunia saat ini, dengan nama virus Severe
Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-COV2). Dimulai dari daerah Wuhan,
provinsi Hubei, Tiongkok yang melaporkan pertama kali mengenai kasus Pneumonia yang tidak
diketahui penyebabnya. Data dari website WHO tanggal 7 Maret 2010 didapatkan kasus
konfirmasi sebanyak 90870 dengan total kematian 3112 orang. Di Indonesia per tanggal 4
Agustus 2020 ada sebanyak 115.056 kasus yang terkonfirmasi COVID-19 dengan jumlah
kematian 5.388 orang, jumlah pasien yang sudah dianggap sembuh sebanyak 72.060 dan menjadi
negara ke 23 yang positif konfirmasi COVID-19. Secara keseluruhan tingkat mortalitas dari
COVID-19 masih lebih kecil jika dibandingkan dengan kejadian luar biasa oleh Coronavirus tipe
lain yaitu Severe Acute Respiratory Syndrome-coronavirus (SARS-CoV) dan Middle East
Respiratory Syndrome-coronavirus (MERS-CoV) masing- masing sebesar 10% dan 40%.
Sampai saat ini, pengetahuan tentang infeksi COVID-19 dalam hubungannya dengan kehamilan
dan janin masih terbatas dan belum ada rekomendasi spesifik untuk penanganan ibu hamil
dengan COVID-19. Berdasarkan data yang terbatas btersebut dan beberapa contoh kasus pada
penanganan Coronavirus sebelumnya (SARS-CoV dan MERS-CoV) dan beberapa kasus
COVID-19, dipercaya bahwa ibu hamil memiliki risiko lebih tinggi untuk terjadinya penyakit
berat, morbiditas dan mortalitas dibandingkan dengan populasi umum. Efek samping pada janin
berupa persalinan preterm juga dilaporkan pada ibu hamil dengan infeksi COVID-19. Akan
tetapi informasi ini sangat terbatas dan belum jelas apakah komplikasi ini mempunyai hubungan
dengan infeksi pada ibu. Dalam dua laporan yang menguraikan 18 kehamilan dengan COVID-
19, semua terinfeksi pada trimester ketiga didapatkan temuan klinis pada ibu hamil mirip dengan
orang dewasa yang tidak hamil. Gawat janin dan persalinan prematur ditemukan pada beberapa
kasus. Pada dua kasus dilakukan persalinan sesar dan pengujian untuk SARS-CoV-2 ditemukan
negatif pada semua bayi yang diperiksa.
Jumlah pasien yang terinfeksi COVID-19 semakin bertambah, karena penyebaran dan infeksi
virus yang terjadi sangat cepat. Terlebih lagi, virus COVID-19 tidak pandang bulu, dan bisa
menyerang siapa saja dengan imunitas rendah, dan orang dengan penyakit penyerta, termasuk
pada ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan anak-anak. Dikatakan oleh dr. Ulul Albab, Sp.OG,
Sekjen POGI JAYA, "Ibu hamil dan ibu menyusui rentan dengan berbagai penyakit akibat
perubahan hormonal sehingga secara otomatis daya tahan tubuh mereka lebih rendah," jelas dr.
Ulul dalam siaran pers pada Rabu (18/3/2020). Saat ini masih dilakukan penelitian untuk
memahami dampak infeksi COVID-19 pada ibu hamil. Data yang tersedia masih terbatas, namun
saat ini masih belum ada bukti yang menyatakan bahwa ibu hamil lebih berisiko terkena penyakit
parah dibandingkan populasi umum. Namun, karena adanya perubahan pada tubuh dan sistem
imunitas ibu hamil, mereka dapat mengalami dampak yang cukup parah karena beberapa
penyakit infeksi saluran pernapasan. Sehingga penting bagi ibu hamil untuk melakukan langkah
pencegahan demi melindungi diri mereka dari COVID-19, dan melaporkan gejala yang mungkin
timbul (termasuk demam, batuk, atau kesulitan bernapas) ke penyedia layanan kesehatan.
Penelitian yang masih minim terhadap COVID-19 belum menghasilkan kesimpulan yang pasti
tentang dampak infeksi yang terjadi karena virus ini pada Ibu hamil. Karena COVID-19 masih
tergolong virus baru, belum ada penelitian jangka panjang yang menyebutkan apakah bayi yang
lahir dari Ibu positif COVID-19 akan mengalami gangguan tumbuh kembang. Begitu juga
dengan adanya infeksi selama kehamilan. Sejauh ini Ibu hamil positif COVID-19 dengan usia
kehamilan rentan, yaitu trimester pertama, belum mencapai usia kehamilan siap lahir, sehingga
para peneliti belum bisa menyimpulkan dampaknya saat sang bayi nantinya lahir. Ibu hamil yang
terjangkit COVID-19 memiliki gejala yang relatif sama dengan pasien positif COVID-19
lainnya. Sebuah analisis yang dilaporkan oleh WHO dilakukan terhadap 147 orang Ibu hamil,
hanya 8% mengalami gejala berat dan 1% dalam kondisi kritis. Ciri-ciri awal bila ibu hamil
terpapar virus Corona, antara lain : demam (78%), batuk (44%), nyeri otot (33%), rasa lemas
menyeluruh (22%), sesak nafas (11%), dan sakit tenggorokan (22%). Akan lebih dicurigai
apabila ada ibu hamil dengan riwayat bepergian ke daerah yang terdampak dalam waktu 14 hari
terakhir atau pernah kontak dengan orang yang positif menderita COVID-19. Oleh sebab itu,
harapannya ibu hamil tidak boleh panik, tetap tenang dan selalu waspada serta melakukan upaya
pencegahan.
Di Wuhan sendiri banyak kasus ibu hamil yang melahirkan bayi mereka di tengah kecamuk virus
ini. 9 kasus ibu hamil yang sempat diangkat media, disebutkan melahirkan secara caesar untuk
memperkecil kemungkinan kontaminasi dan kesembilan bayi tersebut dalam kondisi sehat tanpa
terjangkit COVID-19. Virus ini juga tidak ditemukan pada air ketuban dan ASI yang diproduksi
ibunya. Pada prinsipnya, bila Ibu mengidap penyakit tertentu yang tidak menular melalui ASI,
maka Ibu hendaknya tetap menyusui bayinya. Karena saat Ibunya sakit, maka komposisi ASI
akan menyesuaikan diri dengan memberikan antibodi alami bagi bayi. Pada kasus COVID-19,
berdasarkan laporan sebelumnya tentang Ibu hamil positif COVID-19 yang melahirkan bayi,
langsung dipisah dengan bayinya. UNICEF menyebutkan bahwa ibu baru melahirkan dengan
positif COVID-19 tetap bisa menyusui bayinya tetapi dengan standar kehigienisan yang tinggi.
Beberapa upaya pencegahan yang dapat dilakukan oleh ibu hamil, bersalin dan nifas :
1. Cuci tangan anda dengan sabun dan air sedikitnya selama 20 detik. Gunakan hand
sanitizer berbasis alkohol yang setidaknya mengandung alkohol 70%, jika air dan sabun
tidak tersedia.
2. Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut dengan tangan yang belum dicuci.
3. Sebisa mungkin hindari kontak dengan orang yang sedang sakit.
4. Gunakan masker saat keluar rumah. Tetap tinggal di rumah saat anda sakit atau segera ke
fasilitas kesehatan yang sesuai, jangan banyak beraktivitas di luar.
5. Konsumsi makanan yang bergizi dan sehat beserta vitamin bagi ibu hamil
6. Hindari keluar rumah apabila tidak diperlukan. Jika harus keluar rumah, kenakan pakaian
tertutup rapat dan masker. Saat pulang, bersihkan badan segera dengan mandi, dan jangan
dekati anak sebelum mandi.
7. Diperlukan konsultasi ke spesialis obstetri dan spesialis terkait untuk melakukan skrining
antenatal, perencanaan persalinan dalam mencegah penularan COVID-19
8. Menghindari kontak dengan hewan seperti: kelelawar, tikus, musang atau hewan lain
pembawa COVID-19 serta pergi ke pasar hewan
9. Bila terdapat gejala COVID-19 diharapkan untuk menghubungi telepon layanan darurat
yang tersedia untuk dilakukan penjemputan di tempat sesuai SOP, atau langsung ke RS
rujukan untuk mengatasi penyakit ini
10. Hindari pergi ke negara terjangkit COVID-19, bila sangat mendesak untuk pergi ke
negara terjangkit diharapkan konsultasi dahulu dengan spesialis obstetri atau praktisi
kesehatan terkait.
11. Rajin mencari informasi yang tepat dan benar mengenai COVID-19 di media sosial
terpercaya
Perlu diingat bahwa COVID-19 ini bisa disembuhkan, terbukti dengan banyak kasus yang
sembuh tanpa komplikasi parah, meskipun penyebarannya sangat cepat dan sudah meluas ke
setiap negara. Hal yang dapat kita lakukan untuk melindungi diri dan keluarga tetap sehat adalah
selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat, bahkan nanti setelah kasus COVID-19 ini
terlewati. Serta membekali diri dengan pengetahuan dan informasi terbaru terkait COVID-19
yang akurat dan terpercaya.
Sumber
Elfein, John. COVID-19 Cases Worldwide as of August 5, 2020, by Country. Dipublikasikan
pada 5 Agustus 2020 https://www.statista.com/statistics/1043366/novel-coronavirus-2019ncov-
cases-worldwide-by-country/
https://www.who.int/indonesia/news/novel-coronavirus/qa-during-pregnancy
Puteri, Amelia. Tips Melindungi Diri dari Covid-19 untuk Ibu Hamil dan Menyusui.
Dipublikasikan pada 01 April 2020 https://parenting.orami.co.id/magazine/infeksi-covid-19-ke-
bayi-dari-ibu-hamil-dan-menyusui/
Rukma, Dwi Santi. Covid-19 : "Bagaimana pada Ibu Hamil dan Bayinya ?". Dipublikasikan pada
16 Maret 2020 https://w3.uinsby.ac.id/covid-19-bagaimana-pada-ibu-hamil-dan-bayinya/
Wantania J, Meurah CY, Sitepu M, Djanas D, Suhaimi D, dkk. 2020. Rekomendasi Penanganan
Infeksi Virus Corona ( Covid -19 ) pada Maternal ( Hamil, Bersalin dan Nifas). Surabaya :
Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia

Anda mungkin juga menyukai