Anda di halaman 1dari 8

POTENSI DAN KEKUATAN MODAL SOSIAL

DALAM SUATU KOMUNITAS

Suparman Abdullah

ABSTAK
Modal sosial memiliki beberapa elemen yang merupakan sumber dan energy bagi warga dalam suatu komunitas.
Kekuatan modal sosial dapat diketahui melalui elemen-elemen yang terlekat dalam struktur sosial komunitas.
Beberapa elemen modal sosial antara lain kepercayaan (trust), nilai dan norma timbale balik, institusi dan assosiasi,
hubungan timbale balik serta jaringan. Implementasi kekuatan modal sosial dipahami dalam tiga tipologinya yaitu
modal sosial sebagai perekat warga komunitas, sebagai penyambung/menjembatani dan sebagai koneksi atau akses.
Modal sosial sebagai modal dasar bagi komunitas dapat mengefektifkan modal dan potensi lainnya, namun elemen
yang melekat tersebut memberi manfaat dan dapat diakes oleh semua warga komunitas serta tidak bertentangan
dengan standar nilai yang berlaku secara universal.
Kata Kunci: Modal Sosial, Kekuatan dan Komunitas

semangat kegotong-royongan, rembug atau

A. Pengantar
tudang sipulung (masyarakat Sulawesi Selatan)
Setiap komunitas memiliki sumber dan potensi
modal sosial yang dapat diakses dan dimanfaatkan
Kekuatan modal sosial dapat dijelaskan
oleh anggotanya. Suatu masyarakat atau
melalui tiga tipologinya yang meliputi pengikat,
komunitas merupakan suatu potensi modal sosial, perekat (bonding social capital), penyambung,
dimana komunitas atau masyarakat tersebut menjembatani ( bridging social capital) dan
memberi kesadaran serta batas terhadap warga pengait, koneksi, jaringan (lingking social capital
termasuk berkontribusi untuk memenuhi ). Bahkan kekuatan modal sosial dapat menjadi
kebutuhan dan kepentingan bersama. pelumas yang memperlancar hubungan dan
Beberapa sumber modal sosial antara lain kerjasama, sehingga harapan-harapan individu
nilai dan kearifan local yang mengakomodasi dapat tercapai secara efisien dan efektif.
kepentingan bersama, kebiasaan atau tradisi, Proses kerja kolaborasi modal sosial menjadi
lembaga pendidikan, ajaran agama, lembaga adat energy dan kekuatan komunitas,disandarkan pada
dan lain-lain. Sementara potensi modal sosial sifat dan substansi yang dimilikinya yakni
antara lain ada nilai dan norma yang dapat kepercayaan, norma dan jaringan yang tidak bisa
menjadi wadah dalam mengatur untuk dipisahkan satu sama lain. Hasil kerja kolaborasi
kepentingan bersama, ada lembaga atau institusi modal sosial menghasilkan energy positif seperti
yang berkontribusi dalam member layanan untuk rasa tanggungjawab, kepedulian, kejujuran,
kepentingan bersama, ada tokoh masyarakat yang kerjasama, inklusif, mutual trust, solidaritas,
terpercaya dan dipercaya warga komunitas, transfaransi, perasaan aman dan nyaman bahkan

15
VOLUMEI XII - Januari 2013 SOCIUS

etos kerja positif. Keseluruhan sumber bersama (William Outwhwite, 136: 2008).
energy/kekuatan sebagai potensi sumber daya Komunitas bukan diikat oleh struktur tetapi
yang dimiliki oleh komunitas dapat diakses oleh
keadaan pikiran, sebuah kesadaran atau
setiap individu dalam meraih sejumlah
harapan,kepentingan dan kebutuhan bersama. semacan perasaan solidaritas.
Dalam Coleman, 2005 disebutkan bentuk- Cohen Komunitas adalah konstruksi
bentuk modal sosial meliputi, kewajiban dan simbolis tanpa parameter yang tetap yang hanya
ekspektasi, potensi informasi, norma dan sanksi eksis dalam relasi dan oposisi dengan komunitas
lain, system nilai (values) dan moral yang
efektif, relasi wewenang, organisasi sosial yang
memberi rasa identity dan ikatan moral bagi
dapat disesuaikan dan organisasi disengaja.
anggotanya. Raymond Williams,
Seperti yang dijelaskan oleh James O. Wilson (Outwhite,2008, 136) komunitas muncul
dalam (Fukuyama, 2005) tentang kejahatan dan sebagai tambahan untuk sekumpulan institusi
modal sosial, bahwa kejahatan dan kekerasan yang mengandung hubungan yang dekat dan
tidak hanya merugikan individu, melainkan juga mendalam, horizontal, dan natural.
menghambat, dan secara ekstrem mencegah Sementara Robert Redfield menggunakan
pembentukan dan pemeliharaan masyarakat. komunitas sebagai tipe ideal pada kontinum
Kejahatan mengacaukan ikatan-ikatan yang antara dua kutub seperti tradisi- modernitas,
halus, baik formal maupun informal yang rural-urban dan sacral- sekuler. Seiring pula
menghubungkan kita dengan tetangga kita. dengan Ferdinand Tonnies dengan
Kejahatan memecah belah masyarakat dan Gemeinschaft-nya yang merepresentasikan
menjadikan anggotanya hanya individu yang komunitasskala kecil preindustrial yang
hanya menghitung-hitung keuntungan bagi terintegrasi berdasarkan kekerabatan
dirinya sendiri, terutama menghitung pertemanan dan pertetanggaan, dimana relasi
kemungkinannya untuk dapat bertahan di sosialnya begitu dekat, lama dan bervariasi.
tengah-tengah orang lain. Kegiatan bersama Komunitas nelayan memiliki sejumlah potensi
sulit atau tidak mungkin diadakan, kecuali bagi
khususnya modal sosial yang membuat bagi
mereka yang terdorong oleh keinginan bersama
warganya dapat bertahan hidup bahkan
untuk mendapat perlingdungan.
berkelanjutan sesuai dengan tuntutan kebutuhan
Contoh kasus yang dijelaskan tersebut
masa kini.Proses-proses sosial yang berlangsung
memberi pemahaman bahwa kejahatan dan
selama ini mencerminkan kuatnya modal sosial
kekerasan menjadi bukti kurang dan lemahnya
yang dimiliki oleh komunitas. Modal sosial
modal sosial, yang melahirkan anggota suatu
tersebut dapat dilihat dari system kerja, hubungan
komunitas menjadi tidak produktif. Bahkan
sosial dan aktivitas sosial lainnya. Seperti
menimbulkan kondisi egoism, individual, biaya
tinggi karena butuh perlindungan dan anomi komuitas nelayan memiliki kesadaran kolektif
dalam masyarakat. yang tinggi, karena system kekerabatan yang ada
B. Komunitas dan Kekuatan Modal Sosial yang mencerminkan bahwa komunitas nelayan
Komunitas biasanya merujuk pada dibangun karena mata pencaharian tapi juga oleh
ikatan darah dan perkawinan. Komunitas nelayan
sekolompok orang dalam area geografi tertentu
memiliki system nilai(kearifan local), system religi
yang berinteraksi dalam institusi bersama dan (agama dan kepercayaan) dan sistem kerja
(mekanisme dan cara) dalam pemenuhan
memiliki rasa interdependensi dan rasa memiliki
kebutuhannya.

16
SOCIUS VOLUME XII - Januari 2013

Potensi modal sosial yang dimiliki oleh dan perhatian lebih berorientasi ke dalam
komunitas nelayan merupakan potensi dasar
yang dapat mengungkit dan mengungkap
(inward looking) di banding beroientasi ke
potensi modal lainnya. Seperti potensi luar (outward looking). Jenis masyarakat atau
kerjasama, kerja keras, kepercayaan dan individu yang menjadi anggota kelompok ini
kejujuran bahkan potensi kelembagaan berupa umumnya homogenius, misalnya seluruh
anggota kelompok berasal dari suku yang
organisasi kemasyarakatan baik bentukan
sama.Fokus perhatian pada upaya menjaga
masyarakat sendiri maupun bentukan nilai-nilai yang turun temurun telah diakui
pemerintah. dan dijalankan sebagai bagian dari tata
Komunitas nelayan juga memiliki potensi perilaku (code of conduct) dan prilaku moral
jaringan dan akses berupa hubugan dan (code of ethics) dari suku atau entitas
komunikasi dengan dunia luar sebagaimana tersebut. Mereka cenderung konservatif dan
layaknya pelaut pada umumnya yang mrnjangkau lebih mengutamakan solidarity making dari
batas geografis dan batas wilayah bahkan batas pada hal-hal yang lebih nyata untuk
Negara/bangsa.Potensi ini menjadi pengalaman membangun diri dan kelompok sesuai
tersendiri yang dapat memperkuat potensi modal dengan tuntutan nilai dan norma masyarakat
manusia berupa keterampilan dan wawasan yang lebih terbuka. Dalam sosiologi oleh
mereka dalam menata hidup dan Durkheim di kenal dengan solidaritas yang
kehidupannya.Komunitas nelayan pada umumnya bersifat mekanik, dimana anggota/individu
memiliki tradisi yang dapat menjadi media dalam diikat oleh ikatan moral, rasa taggungjawab
menumbuhkan kerjasama dan kebersamaan.Oleh karena ada kesamaan termasuk kesamaan
karena itu komunitas nelayan memiliki ciri dan suku, agama, tempat tinggal (asal daerah).
karakteristik sebagaimana Tonnies dengan Bonding sosial captal dikenal pula sebagai
gemeinchaftnya, Durkheim dengan solidaritas ciri sacred society dimana dogma tertentu
mekaniknya.Semua potensi internal dan eksternal mendominasi dan mempertahankan struktur
yang menjadi peluang bagi suatu komunitas masyarakat yang totalitarian, hierarchical dan
memberi warna dalam dinamika dalam tertutup. Pola interaksi sehari-hari selalu
kehidupannya. dituntun oleh nilai-nilai dan norma yang
Modal sosial memiliki tiga tipologi, sekaligus menguntungkan level khirarkhi tertentu dan
merupakan wujud dari energy atau kekuatan yang feudal.Kekuatan modal sosial pada bonding ini
dapat mengoptimalkan potensi modal lainnya. hanya terbatas pada dimensi kohesifitas
Tipologi modal soial tersebut meliputi modal kelompok. Kohesifitas yang tinggi pada
sosial sebagai perekat/pengikat, modal sosial kelompok bonding ini mengarahkan ada
sebagai penyampung/menjembatani dan modal tingginya semangat fanatisme, cenderung
sosial sebagai koneksi atau akses. Dalam konteks tertutup, namun individu merasa nilai
pemberdayaan modal sosial menjadi modal dasar kolektifitas sangat tinggi melebih nilai individu.
yang mengefektifkan modal lain sepeti modal Setiap individu dapat memnafaatkan potensi
manusia, modal lingkungan, modal financial. bonding ini dalam memperoleh dukungan dan
reference dalam berbagai aktitivitas sosial.
1. Modal Sosial sebagai Bonding Sosial
Setiap individu yang merasa sesuku, seagama,
Modal sosial bonding memiliki ciri dasar
seasal atau identitas yang sama memiliki rasa
yang melekat yaitu baik kelompok maupun kewajiban moral yang tinggi untuk saling
membantu, menolong bahkan saling memberi
anggota kelompok dalam konteks ide, relasi
dan menerima.

17
VOLUMEI XII - Januari 2013 SOCIUS
Relevan dengan konsep kesadaran kolektif kemanusiaan, terbuka dan mandiri
yang dimiliki oleh suatu komunitas, memiliki (Hasbullah,2004, 29). Prinsip- prinsip
hubungan yang sangat intim, nilai individu
tersebut mencerminkan bentuk kelompok
melebur dalam komunitas, biasanya jumlah
anggotanya relative kecil. Hal yang sama atau organisasi yag lebih modern.
modal sosial bonding ini melekat pula dalam Modal sosial bonding tersebut untuk
kelompok sebagaimana Ferdinan Tonnies kontribusi individu dan komunitas dapat
dengan Gemeinschaftnya, kelompok informal, membuka peluang awal untuk mengakses
potensi modal lainnya, juga dapat
in-group dan masyarakat tradisional melalui
memperkuat serta mengembangkan relasi-
variable berpola oleh Talcot parson. relasi antar kelompok yang lain.Menurut
Modal sosial bonding ini menjadi perekat Kearns bahwa relasi-relasi sosial antar
dan pengikat anggota komunitas karena adanya kelompok berbeda identitas asal yang
kesamaan kepentingan untuk m e m p e r t a h a cenderung memperkuat ikatan di antara
n k a n e k s i s t e n s i kelompok.Kekuatan ini kelompok kelompok yang berbeda identitas
memberi manfaat bagi setiap anggota kelompok asal tersebut, disebut bridging social capital.
untuk mengutarakan berbagai Relasi antar kelompok yang berbeda
permasalahannya, dimana permasalahan identitas asal menurut Kearns tersebut dapat
individu anggota menjadi bagian dari masalah dimaknai lebih luas seperti relasi antar sector,
kelompok, anggota merasa terayomi, missal sector pendidikan dan kesehatan, sector
terfasilitasi dan memberi rasa aman dan ekonomi dan sosial atau relasi antar organisasi,
nyaman. Komunitas dengan modal bonding lembaga serta asosiasi. Pemaknaan kelompok
sosial ini biasanya control kelompok sangat yang lebih luas tersebut menjadi kekuatan yang
kuat, kepedulian sangat tinggi, namun juga dapat digunakan oleh setiap individu untuk
stratifikasi sosial sangat rendah dalam arti mengaksesnya, tergantung pada kepentingan
symbol-simbol pelapisan tidak terlalu nampak. kebutuhan yang akan dicapai oleh masing-
Dan ciri lain dipersifikasi dan diferensiasi sosial masing.Pola- pola interaksi dan jaringan yang
biasanya rendah oleh karena itu kehidupannya terbentuk dalam bridging social capital ini
lebih bersahaja. dengan pihak luar mereka ditegakkan dengan
2. Modal Sosial Sebagai Bridging Sosial
semangat untuk saling menguntungkan , bukan
Salah satu kekuatan dan energy modal
yang lain menyadaran diri kepada yang lain, hal
sosial adalah kemampuan menjembatani atau
ini ada nuansa equalitas dan inklusivitas.
menyambung relasi-relasi antar individu dan
kelompok yang berbeda identitas asal. Kelompok yang memiliki sikap outward
Kekeuatan ini didasarkan pula pada looking memungkinkan untuk menjaling
kepercayaan dan norma yang ada dan sudah
koneksi dan jaringan kerja yang saling
terbangun selama ini. Kemampuan bonding
menguntungkan dengan assosiasi atau
ini membuka peluang informasi keluar,
kelompok diluar kelompoknya.Hal ini akan a
sehingga potensi dan peluang eksternal dari
kanmendorongkemajuandan
suatu komunitas dapat diakses.
pengembangan individu dalam suatu
Prinsip-prinsip yang dianut pada
kelompok. Dalam masa modern sekarang ini
pengelompokan bonding social capital ini
individu dan kelompok maju sangat
adalah universal tentang kebersamaan, ditentukan oleh kemampuan untuk
kebebasan, nilai-nilai kemajemukan dan beradaptasi terhadap lingkungan yang

18
SOCIUS VOLUME XII - Januari 2013

diluarnya, Nampak dalam perubahan serta yang lebih memungkinkan untuk


berkembang sesuai dengan prinsip-prinsip
dinamika yang terjadi secara internal. pembangunan y a n g l e b i h d i t e r i m a s e
c a r a universal.Orientainya adalah memberi
Karakteristik yang muncul sebagai
tekanan pada dimensi berjuang yakni
konsekuensi dari prinsip bridging social
capital adalah keanggotaan kelompok mengarah pada pencarian jawaban bersama
biasanya heterogen dari berbagai untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi
latarbelakang sosial budaya.Hetergenitas oleh suatu kelompok.Modal sosial ini
bukan hanya muncul dari keanggotaannya biasanya mampu memberikan kontribusi
tapi juga kompleksitas relasi yang
besar bagi perkembangan kemajuan dan
terbangun.Relasi yang terbangun didasarkan
padakepentinganuntuksaling kekuatan masyarakat.
menguntungkan karena perbedaan dan Perbedaan prinsip antara Bonding Sosial
variasi potensi yang dimiliki oleh masing- Capital dan Bridging Social Capital
masing kelompok.Durkheim dalam konsep sebagaimana dalam table berikut:
solidaritasnya dikenal dengan solidaritas
sosial yang bersifat
organic.Artinya solidaritas,
rasa tanggungjawab,
harapan, kewajiban moral
muncul karena keterikatan
pada perbedaan.Dalam
membangun organisasi
yang modern sekarang ini
dibutuhkan beberapa p o t
e n s i d a n va r i a s i
keahlian yang saling bersinergi, sehingga
suatu organisasi memiliki daya tahan dan
3. Modal Sosial Sebagai Lingking Sosial
adaptif. Untuk pengembangan suatu komunitas
Dalam pengembangan suatu komunitas
diperlukan berbagai potensi dan sumber daya
tidak bisa hanya mengandalkan potensi
baik secara internal maupun eksternal. Modal
internalnya, oleh karena itu perlu membangun r
sosial khususnya jaringan dan relasi-relasi
elasikeluardisampinguntuk
merupakan potensi yag dapat mensinergikan
mengoptimalkan potensinya juga untuk
dan mengunkap potensi dan modal lainnya.
membuka peluang potensi yang ada diluar
Potensi modal jaringan dan relasi menjadi inti
komunitasnya.Modal sosial yang bersifat
dalam dinamika pembangunan suatu
bridging inilah yang menjadi kekuatan yang
relevan untuk dikembangkan.Bridging social komunitas.Kompleksitas jaringan dan relasi
capital bukan hanya merefleksikan kemampuan yang tercipta dalam suatu komunitas
suatu perkumpulan atau assosiasi sosial merupakan salah satu indicator kekuatan yang
tertentu melainkan melainkan juga suatu dimiliki komunitas. Jaringan dan relasi tidak
kelompok masyarakat secara laus .BBridging hanya terbatas pada yang bersifat horizontal,
social capital dapat menggerakkan identitas tapi juga yang bersifat vertical khirarkhis, oleh
yang lebih luas dan reciprocity yang lebi variatif karena itu semua bentuk jaringan dan relasi
dan akulturasi ide menjadi penting untuk diperluas sebagai

19
VOLUMEI XII - Januari 2013 SOCIUS

upaya dinamis bagi komunitas dalam (bonding social capital) lebih efektif berperan
pada komunitas atau masyarakat yang tingkat
mengatasi masalah yang mereka hadapi.
homogenitasnya yang tinggi seperti
Seregaldin dan Grooteart (1996) dalam suku/etnis, agama, pribumi, komunitas
Muspida, 2007, 39 melihat bahwa modal endatang,pribumi dan lain sebagainya lebih
sosial juga relevan melihat hubungan
bersifat internal.
khirarkhi organisasi vertical, sturuktur
organisasi formal, regim politik dan system bridging social
·Kekuatan modal sosial
hokum, system pengadilan dan kebebasan penyambung/menjembatani
capital

(
politik. Modal sosial penting bagi warga ) efektif dalam menyambung dan
untuk memperoleh akses pada kekuasaan
menjebatani komunitas yang tingkat
dan sumber-sumber yang instrumental
stratifikasi sosial atau jaraksosilnya sangat
dalam memperkuat pengambilan keputusan
tinggi seperti komunitas miskin dan kaya,
dan formulasi kebijakan.
antara suku/etnis antar kelompok dan lebih
Menurut Kearns, 2007 bahwa relasi-
bersifat eksternal.
relasi sosial antar individu-individu dan
· Kekuatan modal sosial koneksi, jaringan
kelompok-kelompok dalam strata sosial yang
berbeda secara hierarkhis disebut linking (lingking social capital), hampir sama dengan
social capital. Modal sosial yang bersifat brigding social capital orientasinya bersifat
lingking tersebut menunjukkan suatu bentuk eksternal dimana efektif dalam membangun
kekuatan komunitas, persoalannya adalah b a relasi serta jaringan pada kelompok yang
g a i m a n a p o t e n s i t e r s e b u t strata sosialnya yang berbeda seperti antara
dioptimalkan.Potensi tersebut sangat
rakyat dan pemerintah, atasan dan bawahan,
ditentukan pula oleh kepercayaan/trust dan
buruh dan majikan, patron-klien.
norma-norma yang dimiliki oleh komunitas
tersebut. Dimana inti dari kekuatan modal DAFTAR PUTAKA
sosial terletak pada tingginya kepercayaan Arief, Pallampa A, Adri, 2007, Artikulasi
dimiliki dan ketaatan terhadap norma oleh Modernisasi dan Dinamika Formasi Sosial
anggota dalam komunitas. Pada Nelayan Kepulauan di Sul-Sel
A. Kesimpulan (Disertasi) Universitas Hasanuddin
Beberapa kesimplan penting yang dapat
Chambers, Robert. 1988. Pembangunan Desa:
dimabil dari tulisan ini antara alian adalah
Mulai Dari Belakang.Jakarta: LP3ES.
sebagai berikut:
Coleman, James S. 1988. Foundations of Sosial
· Modal sosial memiliki sumber dan pontensi Theory. Cambridge: Harvad University
yang ada pada setiap masyarakat atau Press.
komunitas, bahkan masyarakar dan --------------------------,Social capital in the Creation
komunitas merupakan modal sosial utama of Human Capital, dalam Falk, I. &
dimana warga atau anggotanya merasakan Harrison, L., 1998.Community learning and
kemanfaatan akan eksistensinya social capital: "Just having a little chat,
· Modal sosial memiliki beberapa sumber dan Journal of Vocational Education and
reference diantaranya nilai dan norma kearifan Training, vol. 50(4), pp.609–627.
local masing-masing, lembaga atau institusi. Field, John, 2010.Modal Sosial,(Terjemahan
· Kekuatan modal sosial yang merekat, pengikat dari Social capital,2003) Routtiedge,

20
SOCIUS VOLUME XII - Januari 2013

Kreasi Wacana Offset. Munandar, Sulaeman ,2002. Pemberdayaan

Fukuyama Francis,Trust: The Sosial Virtue and Modal Sosial Sebagai Alternatif Antisipasi
The Creation of Properity, New York Free Konflik Sosial (Makalah) Seminar

Press, 1995. Nasional ISI di Bogor Jawa Barat.

Grootaert, Christian. 1998. Social capital: The Muspida, 2007, Modal Sosial dalam Pengelolaan
Hutan Kemiri Rakyat di Kabupaten Maros
MissingLink?Socialcapital Sulawesi Selatan (Disertasi).
Initiative.Working Paper.No. 3.World
Bank. Outhwaite, William, 2008. Pemikiran Sosial
Hasbullah Jousairi 2006,Social capital Modern (Ensiklopedi), Kecana Prenada
Media Groupc.
(Menuju Keunggulan Budaya Manusia
Indonesia) MR-United Press Jakarta. Putnam R,1993. The Prosperous Community ;
Social capital and Public Life. The
Kearns, P. 2004. VET and Social capital: A Paper
American Prospect, 13-65-78.
on the Contiribution of the VET sector to
Social capital in the Communities. Salman, Darmawan; Laude Sufri; Amin Daud
Aidir; dan Mappinawang.1999.Kreasi
http/www.never.edu.au/publications/
Modal Sosial Melalui Aksi Kolaborasi
Lawang Robert, M,Z,2000, Kapital Sosial Dalam
Perspektif Sosiologik (suatu Dalam Reduksi Kemiskinan.Makalah
Pengantar)Fisip UI Press Jakarta. Seminar dan Lokakkarya. Makassar:
Lin, Nan, Cook, Karen, Burt, Ronald S, Soscial Kerjasama LP3M, FE Unhas dan Oxfarm
Capital Theory And Research, Aldine Jakarta.
Transaction, A Division of Transaction ---------------------------, Musdalifah Machmud,
Publishers New Brunswick (USA) and 2002, Agenda Kolaborasi dalam Reduksi
Kemiskinan: Menuju Pembentukan Modal
London (UK). Sosial (Jurnal) GOVERNANCE, No 2

Anda mungkin juga menyukai