Anda di halaman 1dari 29

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

Nama : PUPUT DEWI SURYANI


Nim : 11409718028

I. Pengkajian
Tanggal pengkajian : 11 NOVEMBER 2020
Ruang rawat :-
Diagnosa :-
Tanggal pernah dirawat :-

A. Identitas Klien
Nama : Ny. F
Umur : 41 Tahun
Status Kawin : Belum kawin
Agama : Islam
Suku : Banjar
Pendidikan : SD :
Alamat :
Sumber Informasi :-

B. Alasan Masuk
1. Alasan masuk
Tidak pernah dirawat

C. Faktor Predisposisi
1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu : ( ) Ya (√ ) Tidak
2. Pengobatan sebelumnya : ( ) Berhasil ( ) Kurang Berhasil (√ ) tidak
berhasil
Saksi/Usia Pelaku/Usia Korban/Usia
3. Aniaya fisik ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
4. Aniaya seksual ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
5. Penolakkan ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
6. Kekerasan dalam keluarga ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
7. Tindakan kriminal ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )

18
Jelaskan butir 1, 2, dan 3 :
a. Aniaya fisik : Klien mengatakan, “tidak pernah melakukan aniaya fisik
terhadap diri sendiri dan orang lain ”.
b. Aniaya seksual : Tidak ada
c. Penolakan : Tidak ada
d. Kekerasan dalam keluarga : Tidak ada
e. Tindakan kriminal :tidak ada.
Masalah keperawatan: tidak ada

8. Adakah keluarga yang mengalami gangguan jiwa ? (√ ) Ya () Tidak


Hubungan Keluarga Gejala Riwayat Pengobat/Perawatan

.......................... ...................... ..................................


Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Klien menjawab tidak ada
Masalah keperawatan : tidak ada.

D. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda-tanda vital :TD : 120/80 mmHg N : 80 x/m
R : 22 x/m S: 35,5 ‘C
2. Ukur :TB : 155 cm BB : 45 kg
3. Keluhhan Fisik : ( ) Ya (√ ) Tidak
Jelaskan : Klien menjawab tidak ada kekerasan yang di alami
Masalah keperawatan : tidak ada.
E. Psikososial
1. Genogram

Keterangan :
= Laki-laki = Klien
= Perempuan = Meninggal
= Tinggal serumah = Garis keturunan
= Garis pernikahan
Penjelasan :
 Klien adalah perempuan berumur 41 tahun, belum berkeluarga,klien
tinggal bersama kakaknya.
 Pola asuh
Pola asuh yang digunakan keluarga klien saat ini adalah pola asuh
demokratis musyawarah bersama, pengambilan keputusan
biasanya diambil oleh kakaknya.
 Pola komunikasi
Pola komunikasi dalam keluarga klien kurang baik, klien sering
diam.
 Pengambilan keputusan
Yang berperan dalam mengambil keputusan di rumah adalah
kakaknya.
Masalah keperawatan :Tidak ada.
2. Konsep Diri
1) Gambaran diri :
Klien mengatakan, “Tidak ada bagian tubuh yang tidak disukai, klien
menyukai semua bagian tubuh“.
2) Identitas :
Klien mengatakan, “Nama saya F, saya perempuan, saya lulusan
SD. Klien masih malu dalam berkenalan dan kadang tidak mau
menjawab pertanyaan perawat”.
3) Peran :
Klien mengatakan, “Tidak mempunyai peran dalam keluarga, klien
hanya bisa melakukan pekerjaan sepertimemasak, menyapu dan
mencuci piring.
4) Ideal diri :
Klien mengatakan “Tidak mempunyai harapan apa-apa terhadap diri
dan tubuhnya.
5) Harga diri :
Klien mengatakan, merasa malu untuk berkomunikasi dengan orang
lain dan perawat”.
Masalah keperawatan : Gangguan konsep diri: Harga diri rendah.
3. Hubungan sosial
1) Orang yang berarti : kakak
2) Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat :
Klien mengatakan, tidak pernah ikut kegiatan di masyarakat.
3) Hambatan berhubungan dengan orang lain :
Klien sedikit ada hambatan, klien tampak merasa malu karena
dirinya memiliki banyak kekurangan, sehingga tidak mau
berhubungan dengan orang lain. Klien tampak cenderung lebih
suka diam memikirkan sesuatu tapi ketika ditanya memikirkan apa
klien hanya diam, klien lebih suka menyendiri dan jarang berkumpul
dengan orang lain.
Masalah keperawatan : Isolasi sosial
4 Spiritual
1) Nilai dan keyakinan :
Klien mengatakan, “Menurut saya saya ini sama seperti kalian jadi
jangan di jauhi Bisa saja disembuhkan asal diobati”.
2) Kegiatan ibadah :
Klien mengatakan, “Biasanya sholat 5 waktu karena kewajiban, tapi
disini klien kadang-kadang tidak sholat dengan alasan tidak tau
waktu sholat”.
Masalah keperawatan : Tidak ada

F. Status Mental
1. ( )Tidak rapi tidak sesuai ( ) Penggunaan Pakaian
( ) Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan : Pada saat pengkajian penampilan klien tampak tidak rapi,
rambut klien pendek sebahu,kebersihan diri klien cukup bersih, klien
tidak berbau, penggunaan pakaian sesuai dan cara berpakaian seperti
biasa.
Masalah keperawatan : tidak ada
2. Pembicaraan
( ) Cepat ( ) Keras ( ) Gagap ( ) inkoheran
( ) Apatis (√ ) Lambat ( ) Membisu (√ ) tidak mampu memulai bicara
Jelaskan : Saat diajak berbicara kondisi klien labil kadang-kadang klien
tampak malu dan irama berbicara lambat,Klien hanya menjawab
pembicaraan dengan singkat saat ditanya oleh perawat dan tidak
mampu memulai pembicaraan. Klien tampak sering menyendiri,
melamun dan kontak mata mudah beralih saat diajak bicara,
Masalah keperawatan : Gangguan persepsi sensori: Halusinasi
3. Aktivitas Motorik:
(√ ) Lesu ( ) Tegang (√ ) Gelisah ( ) Agitasi
( ) Tik ( ) Grimasen ( ) Tremor ( ) Kompulsif
Jelaskan :Saat berjalan tampak lesu dan kurang semangat dalam
melakukan aktivitas. Klien hanya diam duduk dan rebahan, kadang
klien gelisah bangun rebahan lagi atau jalan mondar-mandir.
Masalah keperawatan : Resiko perilaku kekerasan
4. Alam perasaaan
( ) Sedih (√ ) Ketakutan ( ) Putus asa ( ) Khawatir
( ) Gembira berlebihan
Jelaskan : Klien tampak ketakutan saat akan diajak berinteraksi
Masalah keperawatan : Tidak ada
5. Afek
(√ ) Datar ( ) Tumpul (√ ) Labil ( ) Tidak sesuai
Jelaskan : Ekspresi wajah klien dalam menanggapi topik tampak datar,
kecuali diberikan impuls yang kuat (dipuji) baru berekspresi seperti
tersenyum..
Masalah keperawatan :Tidak ada
6. lnteraksi selama wawancara
( ) bermusuhan (√ ) Tidak kooperatif ( ) Mudah tersinggung
(√ ) Kontak mata kurang ( ) Defensif ( ) Curiga
Jel askan : Saat berinteraksi klien kadang-kadang melihat kearah
perawat, tetapi kadang-kadang ke arah lain. Klien berbicara
seperlunya saja, jika tidak diminta klien tidak mau menatap lawan
bicara karena klien tampak malu kalau menatap lawan bicara Klien
tampak sering melamun. Klien kurang mampu mempertahankan
kontak mata.
Masalah keperawatan : Gangguan konsep diri: harga diri rendah
Gangguan persepsi sensori : Halusinasi
7. Persepsi / Halusinasi
) Penglihatan ((√ ) Penglihatan ( ) Perabaan
( ) Pengecapan ( ) Penghidu
Jelaskan : Klien mengatakan, “Tidak ada melihat bayangan yang
tidak-tidak”, namun klien tampak menutup mata seperti ada bayangan
dan . Klien tampak sering melamun dan klien kurang mampu
mempertahankan kontak mata.
Masalah Keperawatan : Gangguan persepsi sensori : Halusinasi
penglihatan
8. Proses Pikir
(√ )sirkumtansial ( ) tangensial ( ) kehilangan asosiasi
( ) flight of idea ( ) blocking ( ) pengulangan
pembicaraan/persevarasi
Jelaskan : Ketika wawancara, pembicaraan kadang berbelit-belit, saat
ditanya bagaimana perasaan sekarang klien hanya menjawab tidak
tau, klien sering tidak menjawab saat ditanya.
Masalah keperawatan :Tidak ada
9. Isi Pikir
( ) Obsesi ( ) Fobia ( ) Hipokondria
( ) Depersonalisasi ( ) Ide yang terkait ( ) Pikiran Magis / Waham
( ) Agama ( ) Somatik ( ) Kebesaran ( ) Curiga
( ) Nihilistic ( ) Sisip Pikir ( ) Siar Pikir ( ) Kontrol
Pikir
Jelaskan : Selama pengkajian klien tidak menunjukkan adanya
gangguan isi piker seperti waham atau gangguan lainnya.
Masalah keperawatan : Tidak ada
10. Tingkat kesadaran
( ) Bingung ( ) sedasi ( ) stupor Disorientasi
( ) waktu ( ) tempat ( ) orang
Jelaskan : Selama pengkajian tingkat kesadaran klien baik, orientasi
klien terhadap waktu baik, klien bisa menyebutkan waktu interaksi
siang hari, hari Rabu, tanggal 11, bulan November, tahun 2020.
Orientasi orang kurang baik. Klien mampu menyebutkan namanya
sendiri. Orientasi klien terhadap orang lain yaitu klien bisa
menyebutkan nama perawat yang sedang mengajaknya bicara dan
bisa menyebutkan sebagian nama keluarga.
Masalah keperawatan : Tidak ada
11. Memori
( ) Gangguan daya ingat jangka panjang
( ) Gangguan daya ingat jangka pendek
( ) gangguan daya ingat saat ini
( ) konfabulasi
Jelaskan : Saat pengkajian klien mampu mengingat memori jangka
panjang dan jangka pendek.
Memori jangka panjang : Klien mampu mengingat kejadian lebih dari
24 jam seperti klien mengatakan, “saya masih inggat teman SD saya”.
Memori jangka pendek : Klien mampu mengingat kejadian kurang dari
24 jam seperti klien mengatakan, “Pagi tadi saya mandi dan memasak
sendirii”.
Masalah keperawatan : Tidak ada
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
( ) mudah beralih
( ) tidak mampu konsentrasi
( ) Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan : Klien mampu berhitung, ketika ditanya klien langsung
menjawab dengan benar walaupun sedikit agak lambat. Hal ini
menandakan kalau klien cukup berkonsentrasi.
Masalah keperawatan : Tidak ada.
13. Kemampuan penilaian
( ) Gangguan ringan ( ) gangguan bermakna
Jelaskan : Klien dapat mengambil keputusan yang sederhana tentang
kegiatan yang dipilih. Klien mengatakan “Sebelum makan saya harus
cuci tangan dan berdo’a”.
Masalah keperawatan: Tidak ada.
14. Daya tilik diri
( ) mengingkari penyakit yang diderita
Penjelasan : Kien mengatakan, “Saya merasa saja saya berbeda
dengan yang lain tetapi saya tidak tau kenapa saya di jauhi”.
( ) menyalahkan hal-hal diluar dirinya
Penjelasan : Pada saat ditanya klien hanya menjawab tidak ada.
Masalah keperawatan : Tidak ada

G. Kebutuhan Activity Daily Living


1. Makan
( ) Bantuan minimal ( ) Bantuan total
Jelaskan :Klien dapat makan sendiri tanpa bantuan orang lain, klien
makan sehari 3 kali dengan nasi ikan dan sayur. Klien mampu
menyiapkan dan membersihkan alat makan secara mandiri
Masalah keperawatan : Tidak ada
2. BAB/BAK
( ) Bantuan minimal ( ) Bantual total
Jelaskan :Klien dapat BAB/BAK sendiri tanpa bantuan orang lain
Masalah keperawatan : Tidak ada
3. Mandi
( ) Bantuan minimal ( ) Bantuan total
Jelaskan :klien mandi sehari 2 kali dan dapat mandi sendiri tanpa
bantuan orang lain.
Masalah keperawatan : Tidak ada..
4. Berpakaian/berhias
( ) Bantuan minimal ( ) Bantual total
Jelaskan :Klien mengatakan bisa menggunakan pakaian sendiri tanpa
bantuan orang lain,penggunaan pakaian sesuai ,klien ganti pakaian
sehari 2 x. Klien tidak mau berhias seperti menggunakan pupur dan
lipstick.
Masalah keperawatan : Tidak ada
5. Istirahat dan tidur
( ) Tidur siang lama : Pukul 14.00 sampai dengan 15.00
( ) Tidur malam lama : Pukul 21.00 sampai dengan 07.00
( ) Kegiatan sebelum / sesudah tidur : Membaca Doa
6. Penggunaan obat
( ) Bantuan minimal ( ) Bantuan total
Klien mengatakan tidak mengonsumsi obat .
7. Pemeliharaan Kesehatan
Perawatan lanjutan (√ ) Ya ( ) tidak
Perawatan pendukung (√ ) Ya ( ) tidak
8. Kegiatan di dalam rumah
Mempersiapkan makanan (√ ) Ya ( ) tidak
Menjaga kerapihan rumah (√ ) Ya ( ) tidak
Mencuci pakaian (√ ) Ya ( ) tidak
Pengaturan keuangan ( ) Ya (√ ) tidak
9. Kegiatan di luar rumah
Belanja ( ) Ya (√ ) tidak
Transportasi ( ) Ya (√ ) tidak
Lain-lain ( ) Ya ( ) tidak
Jelaskan : Jelaskan : Aktivitas klien sehari-sehari dilakukan secara
mandiri, sehingga tidak ada masalah untuk klien terkait aktivitas didalam
rumah.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
H. Mekanisme Koping
Adaptif Maladaptif
(√ ) Bicara dengan orang lain ( ) Minum alkohol
( ) Mampu menyelesaikan masalah ( ) reaksi lambat/berlebih
( ) Teknik relaksasi ( ) Bekerja Berlebihan
( ) Aktivitas konstruktif (√ ) Menghindar
( ) Olahraga ( ) Mencederai Diri/Orang
( ) Lainnya ( ) lainnya
Jelaskan : Penjelasan : Mekanisme koping yang adaptif, klien mampu
bicara dengan orang lain, aktifitas klonstruktif seperti mandi, makan,
berpakaian dan cuci tangan. Maladaptif, reaksi klien lambat, bicara
lambat, berjalan lambat.
Masalah Keperawatan : Tidak ada.

I. Masalah Psikososial dan Lingkungan


1. Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik :
Klien mengatakan, “Tidak ada masalah dengan kelompok, hanya saja
klien sering diam”.
2. Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik:
Klien mengatakan, “Tidak ada masalah dengan lingkungan tempat tinggal
di luar keluarga saya”.
3. Masalah dengan pendidikan, spesifik :
Klien mengatakan dirinya hanya lulusan SD
4. Masalah dengan pekerjaan, spesifik :
Klien mengatakan, “Dirinya tidak bekerja”.
5. Masalah dengan perumahan, spesifik :
klien mengatakan “Klien tinggal dirumah bersama kakak.”
6. Masalah ekonomi, spesifik :
Klien mengatakan, “Tidak mengetahui”.
7. Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik :
Klien mengatakan control dipuskesmas
8. Masalah lainnya, spesifik :
Tidak ada
Masalah Keperawatan: Tidak ada
J. Pengetahuan Pasien:
( ) Penyakit jiwa ( ) system pendukung
( ) Faktor presipitasi ( ) penyakit fisik
( ) Koping (√ ) obat-obatan
( ) lainnya :
Klien tampak menggelengkan kepala dan tersenyum saat tidak bisa
menjawab/ tidak mengetahui jawaban untuk pertanyaan yang diberikan
perawat.
Masalah keperawatan : Kurang pengetahuan
K. Aspek Medis
1. Diagnosa Medis :-
2. Terapi Medik :-

II. ANALISIS DATA


NO DATA MASALAH
1 DS: Gangguan persepsi sensori :
1. Klien mengatakan, “Kadang melihat bayangan Halusinasi penglihatan
yang tidak-tidak “
2. DO:
1. klien tampak menutup mata dengan tangan
2. Sering melamun
3. Klien sering diam tidak mau diajak bicara
2 DS : - Isolasi Sosial
DO :
1.Klien tampak merasa malu karena dirinya
memiliki banyak kekurangan dan sudah
tidak ingin memiliki suami.
2. Klien tampak cenderung lebih suka diam
3. Klien lebih suka menyendiri dan jarang
berkumpul dengan orang lain.
3 DS : Gangguan Konsep Diri :
1.Klien mengatakan saya merasa sudah tidak Harga Diri Rendah
ada lagi yang sayang sama saya,karna rambut
saya tidak panjang dan saya ini tidak cantik.
DO :
1. Klien tampak diam dengan sendiri, klien
merasa malu
2. Klien saat berinteraksi kadang-kadang
melihat kearah perawat, tetapi kadang
kearah lain.

4 DS : - Kurang Pengetahuan
DO :
1.Klien tampak menggeleng kepala dan
tersenyum saat tidak bisa menjawab atau
mengetahui jawaban pertanyaan dari
perawat.

III. Daftar Masalah Keperawatan


a. Gangguan persepsi sensori : Halusinasi penglihatan
b. Isolasi sosial
c. Gangguan konsep diri : Harga diri rendah
d. Kurang pengetahuan
IV. Pohon Masalah

Effect Gangguan persepsi sensori : Halusinasi penglihatan

core problem Isolasi Sosial

Causa Gangguan konsep diri : Harga diri rendah

Kurang pengetahuan

V. Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan persepsi sensori : Halusinasi penglihatan
b. Isolasi sosial
c. Gangguan konsep diri : Harga diri rendah
d. Kurang pengetahuan
1. Rencana Keperawatan
No Diagnosa Tujuan Umum Kriteria Hasil Intervensi
Gangguan SP 1
Persepsi sensori : 1. Klien dapat 1. Setelah 1x 1. Identifikasi
halusinasi mengindentifikasi interaksi, Klien mengindentifika
penglihatan halusinansi dengan dapat si halusinansi
mendiskusikan isi, mengindentifikasi dengan
frekuensi, waktu halusinansi mendiskusikan
terjadi situasi dengan isi, frekuensi,
pencetus, perasaan mendiskusikan isi, waktu terjadi
dan respon. frekuensi, waktu situasi
2. Klien dapat terjadi situasi pencetus,
mengontrol pencetus, perasaan dan
Gangguan persepsi perasaan dan respon.
sensori: halusinasi respon. 2. Jelaskan cara
penglihatan : hardik, 2. Setelah 2x mengontrol
obat, bercakap- interaksi Klien Gangguan
cakap, melakukan dapat mengontrol persepsisensori
kegiatan. Gangguan : halusinasi
3. Klien dapat persepsisensori: penglihatan :
mengontrol halusinasi hardik, obat,
Gangguan persepsi penglihatan : bercakap-
sensori: halusinasi hardik, obat, cakap,
penglihatan dengan bercakap-cakap, melakukan
menghardik melakukan kegiatan.
4. Klien dapat kegiatan. 3. Latih cara
memasukan pada 3. Setelah 2x mengontrol
jadwal kegiatan interaksi Klien Gangguan
untuk latihan dapat mengontrol persepsisensori
menghardik. Gangguan : halusinasi
persepsisensori: penglihatan
halusinasi dengan
penglihatan menghardik
dengan 4. Masukan pada
menghardik jadwal kegiatan
4. Setelah 2x untuk latihan
interaksi Klien menghardik.
dapat
memasukam pada
jadwal kegiatan
untuk latihan
menghardik.
SP 2
1. Mengevalusi 1. Setelah 2x 1. Evalusi
kegiatan interaksi kegiatan
menghardik memasukan menghardik.
2. Klien dapat latihan cara Beri pujian.
mengontrol menghardik dalam 2. Jelaskan
Gangguan jadwal kegiatan cara mengontrol
persepsisensori: harian. Gangguan
halusinasi 2. Setelah 3x persepsisensori
penglihatan interaksi Klien : halusinasi
dengan dapat mengontrol penglihatan :
bercakap-cakap. Gangguan bercakap-cakap
3. Klien dapat persepsisensori: 3. Latih cara
mengontrol halusinasi mengontrol
Gangguan penglihatan Gangguan
persepsi sensori: dengan cara persepsisensori
halusinasi bercakap-cakap. : halusinasi
penglihatan 3. Setelah 3x penglihatan
dengan interaksi Klien dengan cara
bercakap-cakap dapat mengontrol bercakap-cakap
4. Klien dapat Gangguan .
memasukam persepsisensori: 4. Masukan
pada jadwal halusinasi pada jadwal
kegiatan untuk penglihatan kegiatan untuk
latihan dengan bercakap- latihan
menghardik dan cakap. menghardik dan
bercakap-cakap. 4. Setelah 3x bercakap-
interaksi Klien cakap. Beri
memasukan pada pujian.
jadwal kegiatan
untuk latihan
menghardik dan
bercakap-cakap.
SP 3
1. Mengevalusi 1. Setelah 4x 1. Evalusi
kegiatan interaksi kegiatan
menghardik memasukan menghardik
2. Klien dapat latihan cara dan ber
mengontrol menghardik cakap-cakap.
Gangguan dalam jadwal Beri pujian.
persepsisensori: kegiatan harian. 2. Latih cara
halusinasi 2. Setelah 4x mengontrol
penglihatan interaksi Klien Gangguan
dengan dapat mengontrol persepsi
bercakap-cakap. Gangguan sensori:
3. Klien dapat persepsisensori: halusinasi
memasukan halusinasi penglihatan
pada jadwal penglihatan dengan
kegiatan untuk dengan cara bercakap-
latihan bercakap-cakap. cakap ketika
menghardik dan 3. Setelah 4x Gangguan
bercakap-cakap. interaksi Klien persepsisenso
memasukan ri: halusinasi
pada jadwal penglihatan
kegiatan untuk muncul.
latihan 3. Masukan pada
menghardik dan pada jadwal
bercakap-cakap. kegiatan
harian untuk
latihan
menghardik,
dan bercakap-
cakap.

SP 4
1. Mengevalusi 1. Setelah 2x 1. Evaluasi
kegiatan latihan interaksi Klien kegiatan
menghardik dengan dapat memasukan latihan
cara kegiatan pada menghardik,
harian. jadwal kegiatan dan bercakap-
2. Klien dapat harian untuk cakap.
mengontrol latihan 2. Latih cara
Gangguan menghardik, mengontrol
persepsisensori: bercakap-cakap Gangguan
halusinasi dan kegiatan persepsisenso
penglihatan dengan harian. ri: halusinasi
melakukan kegiatan 2. Setelah 2x penglihatan
harian (mulai 2 interaksi Klien dengan
kegiatan) dapat mengontrol melakukan
3. Klien dapat Gangguan kegiatan
memasukan dapat persepsisensori: harian
memasukan pada halusinasi 3. Masukan pada
jadwal kegiatan penglihatan jadwal
harian untuk latihan dengan kegiatan kegiatan untuk
menghardik, harian. latihan
bercakap-cakap 3. Setelah 2x menghardik,
dan kegiatan interaksi Klien bercakap-
harian. dapat memasukan cakap dan
pada jadwal kegiatan
kegiatan harian harian.
untuk latihan
menghardik,
minum obat
bercakap-cakap
dan kegiatan
harian.
SP 5
1. Mengevaluasi 1. Setelah 6x 1. Evaluasi
jadwal kegiatan interaksi Klien kegiatan
harian. dapat menghardik,
2. Melatih kegiatan Mengontrol bercakap-
harian Gangguan cakap dan
3. Menilai persepsisensori: kegiatan
kemampuan yang halusinasi harian. Beri
telah mandiri penglihatan pujian.
4. Menilai apakah secara mandiri 2. Latih kegiatan
Gangguan 2. Gangguan harian .
persepsisensori: persepsisensori: 3. Nilai
halusinasi halusinasi kemampuan
penglihatan penglihatan dapat yang telah
terkontrol. terkontrol mandiri
4. Nilai apakah
Gangguan
persepsisenso
ri: halusinasi
penglihatan
terkontrol.

2. Implementasi dan Evaluasi


Kamis,12 November 2020
Diagnosa
Hari
Keperawa Implementasi Evaluasi Paraf
/tanggal
tan
Kamis,12 Gangguan SP 1 Gangguan S:
November Persepsi persepsisensori: 1. Klien mengatakan,
2020 sensori: halusinasi “Tidak ada melihat
halusinasi penglihatan bayangan yang
penglihata 1. Mengindentifikasi tidak-tidak.
n halusinansi dengan O:
mendiskusikan isi, 1. Klien tampak
frekuensi, waktu menutup mata
terjadi situasi seperti ada
pencetus, perasaan bayangan
dan respon. 2. Klien Sering
2. Mengontrol melamun
Gangguan 3. Klien sering diam
persepsisensori: tidak mau diajak
halusinasi bicara
penglihatan : hardik, A:
obat, bercakap- SP1 Gangguan
cakap, melakukan persepsi sensori:
kegiatan. halusinasi
3. Mengontrol penglihatan
Gangguan P:
persepsisensori: Klien :
halusinasi Minta klien latihan
penglihatan dengan menghardik sesuai
menghardik jadwal atau saat
4. Memasukan pada Gangguan
jadwal kegiatan persepsisensori:
untuk latihan halusinasi penglihatan
menghardik. muncul.
Perawat :
1. Evaluasi kemampuan
klien cara mengontrol
Gangguan
persepsisensori:
halusinasi
penglihatan dengan
cara menghardik
2. Buat jadwal kegiatan
harian
3. Masukkan
menghardik di dalam
jadwal kegiatan
harian.

3. Catatan Perkembangan
Jumat ,13 November 2020
Diagnosa
Hari/tan
Keperawat Implementasi Evaluasi Paraf
ggal
an
Jumat, Gangguan SP 1 Gangguan S :
13 Persepsi persepsisensori: 1. Klien
Novemb sensori: halusinasi penglihatan mengatakan,
er 2020 halusinasi Mengindentifikasi “Tidak ada
penglihatan halusinansi dengan melihat
mendiskusikan isi, bayangan yang
frekuensi, waktu terjadi tidak-tidak.
situasi pencetus, 2. Klien
perasaan dan respon. mengatakan
1. Jelaskan cara ”Tidak mau
Mengontrol Gangguan melakukan cara
persepsisensori: menghardik”
halusinasi penglihatan :
hardik, obat, bercakap- O :
cakap, melakukan 1. Klien belum bisa
kegiatan. mengungkapkan
2. Mengontrol Gangguan isi, frekuensi,
persepsisensori: waktu terjadi
halusinasi penglihatan situasi pencetus,
dengan menghardik serta respon atau
3. Memasukan pada perasaan saat
jadwal kegiatan untuk Gangguan
latihan menghardik. persepsisensori:
halusinasi
penglihatan
muncul.
2. Klien belum
mampu
mempraktekkan
cara mengontrol
Gangguan
persepsisensori:
halusinasi
penglihatan
dengan
menghardik
3. Kontak mata
dapat
dipertahankan
tetapi sebentar
4. Klien sering diam
tidak mau diajak
bicara
5. Klien belum
bersedia
membuat jadwal
kegiatan harian.

A:
SP1 Gangguan
persepsi sensori:
halusinasi
penglihatan

P:
Klien :
Minta klien latihan
menghardik sesuai
jadwal atau saat
Gangguan
persepsisensori:
halusinasi
penglihatan muncul.
Perawat :
1. Evaluasi
kemampuan klien
cara mengontrol
Gangguan
persepsisensori:
halusinasi
penglihatan
dengan cara
menghardik
2. Buat jadwal
kegiatan harian
3. Masukkan
menghardik di
dalam jadwal
kegiatan harian.

Senin ,16 November 2020


Diagnosa
Hari/
Keperawat Implementasi Evaluasi Paraf
tanggal
an
Senin , Gangguan SP 1 Gangguan S:
16 Persepsi persepsisensori: 1. Klien
November sensori: halusinasi penglihatan mengatakan,
2020 halusinasi 1. Mengindentifikasi “Tidak ada
penglihatan halusinansi dengan melihat
mendiskusikan isi, bayangan yang
frekuensi, waktu tidak-tidak.
terjadi situasi 2. Klien
pencetus, perasaan mengatakan
dan respon. ”Tidak mau
2. Mengontrol Gangguan melakukan cara
persepsisensori: menghardik”
halusinasi penglihatan
dengan: menghardik. O:
3. Mengontrol Gangguan 1. Klien tidak bisa
persepsisensori: mengungkapkan
halusinasi penglihatan isi, frekuensi,
dengan menghardik waktu terjadi
4. Memasukan pada situasi pencetus,
jadwal kegiatan untuk serta respon atau
latihan menghardik. perasaan saat
Gangguan
persepsisensori:
halusinasi
penglihatan
muncul.
2. Klien tidak dapat
melakukan cara
menghardik
Gangguan
persepsisensori:
halusinasi
penglihatan
3. Klien tidak
kooperatif dalam
menjawab
pertanyaan
4. Kontak mata
tidak bertahan
lama.
5. Klien tidak mau
memasukkan
kedalam jadwal
kegiatan yang
telah dilatih
A:
SP1 Gangguan
persepsisensori:
halusinasi
penglihatan
P:
Klien :
Minta klien latihan
menghardik sesuai
jadwal atau saat
Gangguan
persepsisensori:
halusinasi
penglihatan muncul.
Perawat :
1. Evaluasi
kemampuan klien
cara mengontrol
Gangguan
persepsisensori:
halusinasi
penglihatan
penglihatan
dengan cara
menghardik
2. Buat jadwal
kegiatan harian
3. Masukkan
menghardik di
dalam jadwal
kegiatan harian.

Selasa ,17 November 2020


Diagnosa
Hari/
Keperawata Implementasi Evaluasi Paraf
tanggal
n
Selasa , Gangguan SP 1 Gangguan S :
17 Persepsi persepsisensori: 1. Klien
Novemb sensori: halusinasi penglihatan mengatakan
er 2020 halusinasi 1. Mengindentifikasi perasaannya hari
penglihatan halusinansi dengan ini Alhamdulillah
mendiskusikan isi, senang , malam
frekuensi, waktu tadi tidur nyenyak
terjadi situasi 2. Klien
pencetus, perasaan mengatakan
dan respon. melihat bayangn
2. Mengontrol cahaya putih dan
Gangguan ular
persepsisensori: 3. Klien
halusinasi mengatakan
penglihatan : hardik, sudah bisa
bercakap-cakap, mengontrol
melakukan kegiatan. Gangguan
3. Mengontrol persepsisensori:
Gangguan halusinasi
persepsisensori: penglihatan
halusinasi dengan cara
penglihatan dengan menghardik
menghardik 4. Klien
4. Memasukan pada mengatakan
jadwal kegiatan untuk tutup mata jika
latihan menghardik. melihat lalu
ucapkan “Pergi-
pergi sana itu
bayangan palsu,
bayangan itu
tidak nyata”
5. Klien
mengatakan
ingin belajar cara
mengontrol
Gangguan
persepsisensori:
halusinasi
penglihatan
dengan
menghardik.

O:
1. Klien bisa
mengungkapkan
isi, frekuensi,
waktu terjadi
situasi pencetus,
serta respon atau
perasaan saat
Gangguan
persepsisensori:
halusinasi
penglihatan
muncul.
2. Klien mampu
mempraktekkan
cara mengontrol
Gangguan
persepsi sensori:
halusinasi
penglihatan
dengan
menghardik
3. Klien tidak
kooperatif dalam
menjawab
pertanyaan
4. Kontak mata
tidak bertahan
lama.
5. Klien mau
memasukkan
kedalam jadwal
kegiatan yang
telah dilatih

A:
SP1 Gangguan
persepsi sensori:
halusinasi
penglihatan

P:
Klien :
Minta klien latihan
mengontrol
Gangguan
persepsisensori:
halusinasi
penglihatan
penglihatan dengan
cara menghardik.

Perawat :
1. Evaluasi
kemampuan klien
cara mengontrol
Gangguan
persepsisensori:
halusinasi
penglihatan
dengan cara
menghardik, dan
bercakap-cakap.
2. Buat jadwal
kegiatan harian
3. Masukkan
mengontrol
Gangguan
persepsisensori:
halusinasi
penglihatan
dengan jadwal
kegiatan di dalam
jadwal harian.

Rabu ,18 November 2020


Diagnosa
Hari/
Keperawat Implementasi Evaluasi Paraf
tanggal
an
Rabu ,18 Gangguan SP 2 Gangguan S :
Novemb persepsi persepsisensori: 1. Klien mengatakan
er 2020 sensori: halusinasi penglihatan tidak ada
halusinasi 1. Evaluasi kegiatan mendengar bisikan
penglihatan menghardik, beri lagi
pujian 2. Klien mengatakan
2. Latih cara mengontrol
sudah bisa
halusinasi dengan
bercakap-cakap mengontrol
3. Masukan dalam jadual Gangguan
kegiatan untuk latihan persepsi sensori:
menghardik dan halusinasi
bercakap-cakap. penglihatan
dengan cara
menghardik
3. Klien mengatakan
tutup mata jika
melihat bayangn
lalu ucapkan
“Pergi-pergi sana
itu bayangan
palsu, bayangan
itu tidak nyata”

O:
1. Klien mampu
mempraktekkan
cara mengontrol
Gangguan
persepsi sensori:
halusinasi
penglihatan
dengan
menghardik
2. Klien tampak
mempraktekan
cara menghardik
dengan menutup
mata lalu
mengucapkan
“Pergi-pergi sana
itu bayangan
palsu, bayangan
itu tidak nyata”
3. Klien tidak
kooperatif dalam
menjawab
pertanyaan
4. Kontak mata tidak
bertahan lama.
5. Klien mau
memasukkan
kedalam jadwal
kegiatan yang
telah dilatih

A:
SP1 Gangguan
persepsisensori:
halusinasi
penglihatan

P:
Klien :
Minta klien latihan
mengontrol
Gangguan
persepsisensori:
halusinasi
penglihatan
dengan cara
menghardik dan
bercakap-cakap.

Perawat :
1. Evaluasi
kemampuan klien
cara mengontrol
Gangguan
persepsi sensori:
halusinasi
penglihatan
dengan cara
menghardik, dan
bercakap-cakap..
2. Buat jadwal
kegiatan harian
3. Masukkan
mengontrol
Gangguan
persepsi sensori:
halusinasi
penglihatan
dengan bercakap-
cakap di dalam
jadwal kegiatan
harian.

Kamis 19 November 2020


Diagnosa
Hari/
Keperawata Implementasi Evaluasi Paraf
tanggal
n
Kamis , Gangguan SP 2 Gangguan S:
19 persepsi persepsisensori: 1. Klien
Novemb sensori: halusinasi mengatakan tidak
er 2020 halusinasi penglihatan ada melihat
penglihatan 1. Evaluasi kegiatan bayangan
menghardik, beri 2. Klien
pujian mengatakan sudah
2. Latih cara mengontrol bisa mengontrol
halusinasi dengan
bercakap-cakap Gangguan persepsi
3. Masukan dalam sensori: halusinasi
jadual kegiatan untuk penglihatan dengan
latihan menghardik cara menghardik
dan bercakap-cakap. 3. Klien
mengatakan tutup
mata ketika melihat
bayangan lalu
ucapkan “Pergi-
pergi sana itu
bayangan palsu,
bayangan itu tidak
nyata”
O:
1. Klien mampu
mempraktekkan
cara mengontrol
Gangguan persepsi
sensori: halusinasi
penglihatan dengan
menghardik
2. Klien tampak
mempraktekan cara
menghardik dengan
menutup mata lalu
mengucapkan
“Pergi-pergi sana itu
bayangan palsu,
bayangan itu tidak
nyata”
3. Klien
kooperatif dalam
menjawab
pertanyaan
6. Kontak mata
bertahan lama.
7. Klien mau
memasukkan
kedalam jadwal
kegiatan yang
telah dilatih

A:
SP1 Gangguan
persepsisensori:
halusinasi
penglihatan
P:
Klien :
Minta klien latihan
mengontrol
Gangguan
persepsisensori:
halusinasi
penglihatan
penglihatan dengan
carabercakap-cakap.

Perawat :
1. Evaluasi
kemampuan klien
cara mengontrol
Gangguan
persepsi sensori:
halusinasi
penglihatan
penglihatan
dengan cara
menghardik, dan
bercakap-cakap
2. Buat jadwal
kegiatan harian
3. Masukkan
mengontrol
Gangguan
persepsi sensori:
halusinasi
penglihatan
dengan
bercakap-cakap
di dalam jadwal
kegiatan harian.

Anda mungkin juga menyukai