Anda di halaman 1dari 16

Diagnosis Dan Tatalaksana Karsinoma Tiroid Berdiferensiasi

Marlinda Adham, Noval Aldino


Departemen Telinga Hidung Tenggorok - Bedah Kepala Leher
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/
Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Cipto Mangunkusumo
Jakarta

ABSTRAK
Latar belakang: Kasus kanker tiroid hanya terjadi sekitar 2,5% dari seluruh
kasus tumor dengan mayoritas terjadi pada perempuan, hampir 80% kasus yang
terjadi adalah tipe papiler. Tujuan: Menentukan perencanaan operasi serta
manajemen pasca operasi untuk mencegah kekambuhan. Tinjauan pustaka:
Angka kekambuhan yang tinggi dan komplikasi pasca operasi yang bervariasi
menyebabkan perlunya diagnosis dan tatalaksana yang tepat. Kesimpulan:
Makalah ini dibuat untuk membahas bagaimana cara menegakkan diagnosis dan
bagaimana tatalaksana kasus karsinoma tiroid berdiferensiasisehingga pemilihan
tatalaksana menjadi lebih tepat

Kata kunci:kanker, tiroid, tiroidektomi

ABSTRACT

Background: Thyroid carcinoma cases occur only about 2.5% of all tumor cases
with the majority occur in women, almost 80% of cases is the papillary type.
Purpose: Challenge in the management of thyroid cancer is in determining
surgical planning and postoperative management to prevent recurrence.
Literature review: High recurrence rates and varied postoperative complications
lead to the need for proper diagnosis and management. Conclusion: This paper
was made to discuss how to make diagnosis and management of thyroid cancer
cases to suppress the rate of recurrence.
Keywords:cancer, thyroid, thyroidectomy
Alamat korespondensi: Dr. Marlinda Adham, Sp.THT-KL(K), Ph.D.
Departemen Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala–Leher. Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia/ Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Cipto
Mangunkusumo, Jakarta. Email: marlinda.adham@yahoo.com.

PENDAHULUAN dibandingkan dengan organ lainnya


darisistem endokrin.1
Kelenjar tiroid merupakan organ
terbesar dari sistem endokrin. Tumor tiroid merupakan
Gangguan organini memberikan pertumbuhan abnormal dari
manifestasi klinis tersering kelenjar tiroid, dimana dapat
berupa tumor jinak ataupun
tumor ganas seperti tipe papiler, sangat tergantung dari pengalaman
folikular, meduler atau tipe ahli sitopatologi yang melakukan.
anaplastik. 2 Pemeriksaan ultrasonografi dapat
membedakan tumor tiroid apakah
Angka kejadian dari tumor bersifat kistik atau nodul solid.1,2,4,5
tiroid cenderung meningkat,
hampir 95% tumor kelenjar Pemeriksaan pencitraan
endokrin berasal dari tiroid, komputer(TK) atau Magnetic
walaupun angka kejadiannya Resonance Imaging(MRI) tidak
hanya berkisar 2,5% dari dilakukan secara rutin. Pemeriksaan
2, 3
seluruh kanker. ini hanya dipakai untuk mengevaluasi
keterlibatan struktur-struktur sekitar
Kanker tiroid tipe papiler seperti keterlibatan trakea dan
dan folikuler merupakan tipe esofagus, serta keterlibatan kelenjar
kanker tiroid yang terbanyak, getah bening sekitar.1
dimana angka kejadiannya
berkisar 80-90%, diikuti dengan TINJAUAN PUSTAKA
kanker anaplastik, meduler,
limfoma dan tumor yang jarang Tumor tiroid merupakan kanker
yaitu kanker sel skuamosa dan yang terjadi pada tiroid atau organ
sarkoma. 4 endokrin terbesar pada manusia.
Kejadian tumor tiroid cenderung
Pemeriksaan penunjang rutin meningkat dengan cepat, bahkan
yang dapat diakukan pada kasus merupakan salah satu tumor dengan
tumor tiroid adalah pemeriksaan angka insiden yang paling cepat
laboratorium fungsi tiroid, pada meningkat dibandingkan kanker lain
pemeriksaan fungsi tiroid didapatkan pada studi yang dilakukan di
apakah benar merupakan suatu kanker Amerika. Alasan mengapa terjadinya
atau hanya berupa kelainan peningkatan insidensi dari kanker
fungsional dari tiroid, seperti pada tiroid belum sepenuhnya diketahui,
kasus Hashimoto tiroiditis atau pada tetapi dicurigai berhubungan dengan
nodul toksik. Pemeriksaan yang meningkatnya penggunaan
dilakukan meliputi kadar Thyroid pemeriksaan penunjang untuk
Stimulating Hormones(TSH) terlebih diagnostik yang akhir-akhir ini
dahulu. Pada pasien dengan nilai TSH semakin banyak digunakan.1,4,5
yang abnormal, dapat dilanjutkan
dengan pemeriksaan kadar bebas T3, Tantangan yang dihadapi dalam
kadar bebas T4. Pemeriksaan menangani kasus tumor tiroid adalah
tiroglobulin biasanya tidak diperiksa bagaimana dapat memberikan terapi
sejak awal karena tidak dapat yang seimbang dan tidak dilakukan
membedakan antara tumor jinak atau tindakan yang berlebihan pada pasien
ganas, kecuali ketika terjadi dengan tumor tipe jinak. Selain itu
peningkatan kadar tiroglobulin secara bagaimana dokter dapat mengenali
berlebihan.1–4 atau mendiagnosis pasien dengan tipe
tumor yang lebih berbahaya atau
Biopsi aspirasi jarum halus juga berisiko tinggi, yang membutuhkan
rutin digunakan karena minimal penatalaksanaan yang lebih agresif. 1,6
invasif serta memiliki sensitifitas dan
spesifisitas yang tinggi, walaupun
Nodul Tiroid hanya terjadi kurang dari 1% dari
seluruh tumor tiroid, tetapi
Nodul tiroid memiliki angka
merupakan tipe tumor tiroid dengan
kejadian yang meningkat seiring
pertumbuhan yang sangat cepat.
dengan semakin majunya alat
Pasien terkadang mengeluh suara
pemeriksaan penunjang pencitraan
serak, sulit menelan, atau bahkan
dengan resolusi tinggi, dimana nodul
sesak nafas. Pada pemeriksaan
tiroid dulu tidak pernah terdiagnosis.
didapatkan massa yang besar pada
Walaupun hampir sekitar 90% nodul
daerah leher, berbatas tegas, dengan
tiroid tidak teraba dan merupakan lesi
atau tanpa pembesaran kelenjar getah
jinak yang secara klinis tidak
bening leher. Pada kasus ini harus
bermakna, tetapi beberapa kasus
dilakukan pemeriksaan dan biopsi
menunjukkan suatu kanker walaupun
sesegera mungkin. Selain itu perlu
tumor tidak teraba.4
diperiksakan juga penyebaran kanker
Untuk membedakan nodul tiroid baik secara lokoregional maupun
tipe bahaya dan tidak bahaya metastasis jauh. Tempat utama
dibutuhkan pemeriksaan yang terjadinya metastasis jauh yang
terstruktur mulai dari anamnesis, tersering adalah pada paru, diikuti
pemeriksaan fisik, pemeriksaan tulang dan otak. 1,4,5,10
laboratorium, ultrasonografi, dan
Kanker tiroid berdiferensiasi buruk
pemeriksaan biopsi aspirasi jarum
dapat langsung tumbuh atau berasal
halus. 4,9
dari tipe berdiferensiasi baik yang
Kanker Tiroid Berdiferensiasi Baik mengalami transformasi. Untuk itu
Kanker tiroid berdiferensiasi baik diperlukan pemeriksaan lebih lanjut
merupakan kanker tiroid yang terjadi terutama jika pada pasien terdapat
pada lebih dari 95% kasus, yang gejala tambahan seperti suara serak,
berasal dari sel epitel folikuler tiroid. sudah menelan, maupun sesak
Yang termasuk kategori kanker tiroid nafas.7,11
berdiferensiasi baik adalah tipe
papiler, folikuler, dan tipe sel Kanker Tiroid Meduler
kankerhurthle. 1,4,10 Kanker tiroid meduler berasal dari sel
parafolikuler neuroendokrin. Subtipe
Kanker tiroid tipe papiler merupakan
ini biasanya memberikan gambaran
jenis kanker dengan prognosis paling
nodul tiroid yang soliter, yang
baik, dan memberikan respon terapi
biasanya diikuti oleh pembesaran
yang baik. Penyebaran pada subtipe
kelenjar getah bening regio servikal.8
ini biasanya terbatas pada kelenjar
getah bening regio servikal dan jarang Tumor Stadium dan Klasifikasi
terjadi penyebaran pada paru-paru.
Sementara subtipe folikuler dan sel Beberapa sistem stadium dan
hurthleMemiliki risiko metastasis klasifikasi tumor tiroid
jauh secara hematogen ke paru-paru dikembangkan berdasarkan
dan tulang.1,4,10 karakteristik dari tumor, prognosis
penyakit, dan fokus kepada
Kanker Tiroid Anaplastik tatalaksana yang agresif pada kanker
Kanker tiroid tipe anaplastik dengan risiko tinggi untuk menyebar
sebenarnya sangat jarang ditemukan, dan rekuren.1,3,4
Sistem yang banyak diadopsi adalah dapat dinilai
sistem klasifikasi berdasarkan tumor-
nodus-metastasis (TNM), sistemini N0 Tidak didapat metastasis ke
diterapkan oleh The American Joint kelenjar getah bening
Commission on Cancer(AJCC) dan N1 Terdapat metastasis ke
Union Internationale Contre le kelenjar getah bening regional
Cancer(UICC). Pada sistem TNM
umur pasien berpengaruh terhadap N1a Metastasis pada kelenjar
stadium, dan berpengaruh terhadap getah bening servikal level VI
angka bertahan hidup 5 tahun.1,3,4 (pretrakeal, paratrakeal, dan
delphian)
Tabel 1.Stadium Menurut AJCC N1b Metastasis pada kelenjar
getah bening servikal unilateral,
T : Tumor Primer bilateral, kontralateral pada level
I, II, III, IV, V atau daerah
Tx Tumor primer tidak dapat dinilai
retrofaring atau KGB superior
T0 Tidak didapat tumor primer mediastinum (level VII)
T1. Tumor dengan ukuran 2 cm
M : Metastasis jauh
atau kurang masih terbatas pada
tiroid Mx Metastasis jauh belum dapat
T1a. Tumor dengan ukuran 1 cm dinilai
atau kurang terbatas pada tiroid M0 Tidak terdapat metastasis
T1b. Tumor lebih 1 cm tetapi jauh
kurang 2 cm terbatas pada tiroid M1 Terdapat metastasis jauh
T2 Tumor dengan ukuran lebih
dari 2 cm tetapi tidak lebih dari
4cm masih terbatas pada tiroid Selain sistem TNM yang digunakan
T3 Tumor dengan ukuran lebih oleh AJCC. Beberapa sistem diantara
dari 4cm masih terbatas pada membagi klasifikasi berdasarkan
tiroid, atau tumor dengan risiko rendah, sedang, dan tinggi.
penyebaran minimal ke ekstra Seperti pada sistem AMES(Age,
tiroid. Metastases, Extent, dan Size), dimana
prognosis dan kategori tumor tiroid
T4a Tumor dengan ukuran dibagi berdasarkan usia, perluasan
berapa saja yang telah meluas sekitar, penyebaran jauh serta ukuran
keluar kapsul tiroid, yang dari tumor. Kategori risiko rendah
menginvasi jaringan lunak berdasarkan usia <41 tahun pada laki-
subkutis, laring, trakea, esofagus, laki, dan <51 tahun pada wanita tanpa
atau saraf laringeus rekuren. penyebaran jauh tumor. Atau pasien
T4b Tumor telah menginvasi dengan usia tua tanpa keterlibatan
fasia prevertebral atau arteri ektratiroid kanker papiler dan tanpa
karotis atau pembuluh darah invasi ke kapsul tumor oleh kanker
mediastinum. folikuler, atau tumor yang kurang dari
5 cm.12
N : Kelenjar Getah Bening Regional

Nx Kelenjar Getah Bening tidak


Pada AMES sistem angka kematian Sistem lain yang banyak digunakan
risiko rendah kanker tiroid hanya diantaranya AGES(age, grade,
sekitar 1,8% dibandingkan dengan extent, size), MACIS(metastasis, age,
risiko tinggi dengan angka kematian completeness of surgical resection,
berkisar 46%. Angka kekambuhan extrathyroid invation, size), dan
risiko rendah sekitar 5% stratifikasi risiko berdasarkan ATA.
dibandingkan 55% pada risiko Perbandingan tiap sistem dapat dilihat
tinggi.12 pada tabel 2 dan 3.4,12,13

Tabel 2. Perbandingan Klasifikasi Prognosis dari Berbagai Sistem.4,12,13

TNM AMES AGES MACIS

Faktor Pasien

Usia X X X X

Jenis Kelamin X X

Faktor Tumor

Ukuran X X X X

Histologic grade X

Tipe histologi X X

Penyebaran ekstra tiroid X X X X

Penyebaran kelenjar getah bening X

Metastasis X X X X

Reseksi tidak komplit X

Tabel 3.Klasifikasi Faktor Fisiko KankerTiroid. 4,12,13

Sistem Faktor Risiko dan Prognosis

AGES Skor prognosis = 0,05 x usia (jika ≥ 40 tahun)


+ 1 (pada stadium II)
+ 3 (stadium III dan IV)
+ 1 (penyebaran ekstratiroid)
+ 3 (metastasis)
+ 0,2 x ukuran maksimal tumor (dalam cm)

Survival rate (20 tahun)


≤3,99 = 99%, 4-4,99 = 80%, 5-5,99 = 67%, ≥6 =13%
AMES Risiko rendah : Usia muda (≤ 40 tahun pada pria, ≤ 50 tahun pada
wanita)
Usia tua (papiler intratiroid, tipe folikuler dengan invasi minor
pada kapsul)
Risiko tinggi: Semua pasien dengan metastasis jauh
Tipe papiler ekstratiroid, tipe folikuler dengan invasi mayor kapsul
Tumor primer ≥5 cm pada usia tua

Survival rate(20 tahun)


Risko rendah = 99%
Risiko tinggi = 89%

MACIS Skor = 3,1 (<40 tahun) atau 0,08 x usia (≥40 tahun)
+ 0,3 x ukuran primer (dalam cm)
+ 1 (jika terdapat reseksi inkomplit)
+ 1 (jika terdapat lokal invasi)
+ 3 (jika terdapat metastasis jauh)

Survival rate (20 tahun)


<6 = 99%
6 – 6,6 = 89%
7 – 7,99 = 56%
≥8 = 24%

ATA Risiko rendah


Tipe papiler dengan semua kriteria:

- Tanpa penyebaran regional atau metastasis jauh


- Bukan tipe agresif (tall cell,hobnail, tipe kolumnar)
- Tidak terdapat sisa fokal pada thyroid bedpasca operasi
pada pemeriksaan whole body RAI
- Tanpa invasi vaskuler
- Penilaian klinis N0atau ≤5 mikrometastasis N1 (diameter
terbesar <0,2 cm)
Tumor intratiroid tipe folikuler dengan atau tanpa invasi
kapsul, tidak ada invasi vaskuler atau dengan invasi
minimal (<4 fokus)

Risiko sedang
Terdapat infiltrasi jaringan lunak peritiroid
Terdapat sisa fokus pada leherpasca operasi pada
pemeriksaan whole body RAI
Tipe agresif
Tipe papiler dengan invasi vaskuler atau
mikrokankermultifokal dengan infiltrasi ekstratiroid
Penilaian klinis N1 atau lebih dari 5 penyebaran KGB
pada level yang berbeda dengan ukuran <3 cm

Risiko tinggi
Ekstensi ekstratiroid secara makroskopis
Reseksi tumor komplit
Metastasis jauh
Peningkatan serum tiroglobulin yang mencurigakan
metastasis jauh
Hasil patologi menunjukkan N1 dengan KGB ≥ 3 cm

Diagnosis nodul toksik tiroid atau Hashimoto


tiroiditis, dibandingkan kearah suatu
Anamnesis, pemeriksaan fisik dan kanker.Langkah pertama yang
penunjang yang baik dapat membantu dianjurkan adalah menentukan status
menegakkan kasus kanker tiroid fungsi tiroid dengan memeriksa TSH.
secara benar. Pada anamnesis faktor Pada kanker tiroid umumnya fungsi
umur dapat menjadi salah satu tiroidnormal atau meningkat.3,4,8,15
penilaian yang spesifik dalam
mengerucutkan kasus tumor tiroid, Dapat dilakukan juga pemeriksaan
pada usia kurang dari 20 tahun, tiroglobulin, suatu glikoprotein yang
sekitar20-50% pasien dengan kanker diproduksi oleh sel normal tiroid atau
tiroid menunjukkan nodul tiroid yang kanker tiroid berdiferensiasi baik,
solid, selain itu dapat ditanyakan tetapi pemeriksaan tiroglobulin tidak
riwayat radiasi pada daerah leher, direkomendasikan pada awal
riwayat kanker pada keluarga, dan tatalaksana karena tidak bisa
penyakit tiroid sebelumnya.6,11 memberikan gambaran suatu tumor
ganas atau jinak kecuali pada kasus
Ketika mengevaluasi pasien dengan kadar tiroglobulin yang terlalu tinggi
tumor tiroid harus diperhatikan seperti pada kasus kanker tiroid yang
seberapa cepat tumor itu tumbuh, sudah metastasis. Pemeriksaan
apakah terdapat gejala yang tiroglobulin direkomendasikan untuk
menunjukkan tanda perluasan atau evaluasi pasca tindakan tiroidektomi
penekanan pada saraf sekitar yang total dengan adjuvan RAI, dalam
menyebabkan perubahan suara, suara kondisi ini diharapkan sisa tumor dan
serak, sulit menelan atau bahkan tiroid normal sudah tidak ada,
sesak.3,4,8 sehingga pada pemeriksaan
tiroglobulin yang positif atau
PEMERIKSAAN PENUNJANG meningkat menunjukkan suatu
TUMOR TIROID pertumbuhan baru. 1,10,12,15

Pemeriksaan Laboratorium PEMERIKSAAN PENCITRAAN

Hasil pemeriksaan laboratorium Pemeriksaan radiologi dilakukan


terhadap fungsi tiroid kebanyakan untuk mencari metastasis. Dilakukan
pasien dengan nodul tiroid biasanya foto paru anteroposterior, foto polos
menunjukkan angka normal. Kondisi jaringan lunak leher antero-posterior
hipotiroid maupun hipertiroid lebih dan lateral dengan posisi leher
mengarah kepada gangguan hiperekstensi bila tumornya besar,
fungsional dari tiroid, seperti pada esofagogram bila secara klinis
terdapat tanda-tanda adanya infiltrasi pemeriksaan USG untuk menilai
ke esophagus, dan bone scan bila ada primer tumor dan penyebaran KGB
tanda-tanda metastasis ke tulang yang yang bersifat kecil.1,10,12,14,15
bersangkutan.1,10,12
Di samping itu USG dapat dipakai
Pemeriksaan Ultrasonografi untuk membedakan nodul yang padat
dan kistik serta dapat dimanfaatkan
Kanker tiroid berdiferensiasi baik, untuk panduan dalam tindakan biopsi
khususnya tipe papiler, memiliki aspirasi jarum halus. Evaluasi USG
angka penyebaran regional ke KGB untuk tiroid dapat dibagi menjadi
leher sebesar 20-50% walaupun nodul kecurigaan tinggi, kerugian
ukuran primer tumor kecil dan sedang, kecurigaan rendah,
intraitiroid. Frekuensi mikro- kecurigaan sangat rendan, dan jinak.
metastasis kurang dari <2 mm sebesar (Tabel 4 dan Gambar 5)1,10,12,15
9-%, dari hal tersebut diperlukan

Tabel4. Gambaran USG Tiroid, Risiko Kanker, dan BAJAH pada Nodul Tiroid
Pola Gambaran USG Risiko Cut-off
Sonografi Kanker ukuranBAJAH

Kecurigaan Nodul hipoekoik solid atau >70 – 90% Pada ≥ 1 cm


tinggi komponen hipoekoik solid dari
nodus kistik dengan gambaran tepi
irreguler (infiltratif, mikrolobulasi),
mikrokalsifikasi, bentuk meninggi,
kalsifikasi di pinggir dengan
ekstrusi kecil komponen jaringan
lunak, bukti, ETE

Kecurigaan Nodul solid hipoekoik dengan 10 – 20% Pada ≥ 1 cm


sedang tepian halus tanpa mikrokalsifikasi
atau bentuk yang meninggi

Kecurigaan Nodul solid isoekoik atau 5 – 10% Pada ≥ 1,5 cm


rendah hiperekoik, atau nodul sistik parsial
dengan area solid eksentrik, tanpa
mikrokalsifikasi, tepian ireguler,
maupun bentuk tinggi

Kecurigaan Spongiform atau nodul kistik <3 Pertimbangan


sangat rendah parsial tanpa fitur sonografik seperti pada ≥ 1,5 cm
pada pola kecurigaan rendah,
sedang, atau tinggi Observasi tanpa
BAJAH

Jinak Murni nodul kistik < 1% Tidak dilakukan


biopsi
Gambar 5. Pola USG Nodul Tiroid.13,15

Pemeriksaaan Tomografi servikal. Positron Emission


komputer, Magnetic Resonance Tomography dapat mendeteksi KGB
Imaging, dan Positron Emisssion dengan inflamasi, sehingga
Tomography menurunkan spesifisitas pemeriksaan
ini. Sementara MRI dipengaruhi
Pemeriksaan USG tidak selalu dapat artefak dari traktur respiratori, dan
memberikan gambaran yang adekaut lebih sulit untuk mengevaluasi nodul
pada struktur dalam dari leher dengan volum kecil. Tetapi
terutama pada pasien dengan pemeriksaan PET scan dapat
gambaran klinis leher besar akibat sekaligus mendeteksi metastasis jauh
penyebaran penyebaran multipel dari tumor tiroid, walaupun
KBG leher, terutama untuk evaluasi pemeriksaan ini tidak
daerah mediastinum, infraklavikula, direkomendasikan untuk dilakukan
retrifaring, dan parafaring. Tomografi rutin.1,10,12,15
komputer direkomdasikan karena
lebih sensitif untuk evaluasi KGB Pemeriksaan Skintigrafi
pada level sentral dan lateral
dibandingkan dengan USG (77% Pemeriksaan sidik tiroid dapat
dibandingkan 62%). Selain itu TK dilakukan jika terdapat fasilitas
dapat digunakan untuk untuk evalusi kedokteran nuklir. Dasar pemeriksaan
infiltrasi tumor ke daerah sekitar ini adalah uptake dan distribusi
seperti infiltrasi ke trakea, laring, dan yodium radioaktif dalam kelenjar
esofagus.1,10,12,15 tiroid. Yang dapat dilihat dari
pemeriksaan ini adalah besar, bentuk,
Sensitifitas MRI dan PET-scan relatif dan letak kelenjar tiroid serta
lebih rendah sekitar 30% - 40% distribusi dalam kelenjar. Juga dapat
dibandingkan TK untuk menilai KGB diukur uptake  yodiumnya dalam
waktu 3, 12, 24 dan 48 jam.Bila nodul Pemeriksaan Biopsi Aspirasi
menangkap yodium lebih sedikit dari Jarum Halus (BAJAH)
jaringan tiroid normal disebut nodul
dingin, bila sama afinitasnya Merupakan tindakan yang mudah dan
disebut nodul hangat dan bila lebih aman, hanya saja harus diperiksa oleh
tinggi disebut nodul panas.Sebagian seorang sitolog yang berpengalaman.
besar kanker tiroid adalah nodul Ketepatan pemeriksaan sitologi untuk
dingin. Sekitar 10-17% struma tipe anaplastik, meduler dan papiler
dengan nodul dingindapat hampir mendekati 100% tetapi untuk
menunjukkan suatu kanker. Bila tipe folikuler kurang dapat dipakai
dilakukan pemeriksaan sidik tiroid, karena gambaran sitologi goiter
obat-obatan yang mengganggu adematosa, folikuler adematosa,
penangkapan yodium oleh tyroid dan folikuler adenokanker adalah
harus dihentikan selama 2-4 minggu sama, tergantung gambaran invasi ke
sebelumnya.Pemeriksaan sidik tiroid kapsul dan vaskuler yang hanya dapat
seluruh tubuh dapat membantu dilihat dari pemeriksaan
mengetahui apakah telah terjadi histopatologi. Diagnosis sitologi
metastasis, dimana pada organ atau sangat membantu pada kanker papiler
jaringan yang menangkap yodium dengan spesimen yang adekuat, tetapi
lebih banyak, dicurigai telah terjadi hasil pemeriksaan sitologi tidak dapat
metastasis. Kelemahan pada membedakan antara adenoma
penggunaan sidik tiroid adalah folikuler dengan kanker folikuler.
hasilnya kurang dapat dipercaya pada Hasil pemeriksaan sitologi dapat
nodul kurang dari 2 cm.1,4,13,14 dibagi menjadi enam kategori
menurut Bethesda (Tabel 5).1–4,13,15

Tabel5. Klasifikasi Bethesda.13,15

No Kategori Diagnostik Risiko Kanker Tatalaksana Umum


(%)

1 Nondiagnostik 1–4 BAJAH dnegan


panduan USG

2 Jinak 1–3 Pemantauan klinis

3 Atipik atau lesi folikuler yang belum 5 – 15 Ulangi BAJAH


ditentukan atau atypia of
undetermined significance/ follicular
lession of undetermined significance
(AUS/FLUS)

4 Neoplasma folikuler (follicular 15 – 30 Lobektomi


neoplasm/FN)

5 Curiga Kanker (SUSP) 69 – 75 Tiroidektomi


hampir total atau
lobektomi

6 Kanker 97 – 99 Tiroidektomi
hampir total atau
total

Secara umum alur diagnosis kasus Rangkuman alur diagnosis nodul


nodul tiroid adalah memeriksa kada tiroid dapat dilihat pada bagan 1.13,15
TSH diikuti pemeriksaan
skintigrafipada kadar TSH
rendah(nilai normal 03 – 4,7 mIU/L),
dan USG pada kadar TSH meningkat
atau normal. Dari pemeriksaan
pencitraan menunjukkan gambaran
kecurigaan kearah kankerdapat
dilakukan BAJAH. Berdasarkan hasil
anamnesis, pemeriksaan fisik, hasil
BAJAH disertai hasil pencitraan
stadium tumor dan risiko dari
tumorsehingga dapat menentukan
tatalaksana operasi, adjuvan, serta
kontrol pasca operasi untuk
menurunkan kekambuhan.

Bagan 1. Alur Diagnosis Nodul Tiroid.15

TATALAKSANA Operasi pengangkatan tiroid


merupakan operasi yang bersih, dan
Pembedahan Tiroid tergolong operasi besar. Seberapa luas
kelenjar tiroid yang akan diambil 5. Tiroidektomi total, pengangkatan
tergantung keadaan klinis dan seluruh kelenjar tiroid.
penggolongan risiko dari kanker Berbagai literatur dan sentral
tiroid, serta perluasan dari tumor. pendidikan tumor sekarang hanya
Ada 5 macam operasi tiroidektomi, merekomendasikan dua tipe operasi
yaitu :10,14–15 tiroid, yaitu lobektomi dan
tiroidektomi total. American thyroid
1.Lobektomi subtotal, pengangkatan
assosiationdanInternational
sebagian lobus tiroid yang
Federation of Head and Neck
mengandung jaringan patologis.
Oncologic
2.Lobektomi total Societiesmerekomendasikan
(hemitiroidektomi/ismolobektomi), lobektomi hanya pada kasus dengan
pengangkatan satu sisi lobus tiroid. risiko rendah, sementara pada kasus
3. risiko sedang dan rendah disarankan
untuk tiroidektomi total agar tercapai
Strumektomi(tiroidektomi)subtotal kontrol lokal yang adekuat dan
, pengangkatan sebagian kelenjar mempermudah untuk evaluasi pasca
tiroid yang mengandung jaringan operasi, sehingga dapat menekan
patologis, meliputi kedua lobus angka kekambuhan. 10,14–15
tiroid.
4.Tiroidektomi near total,
pengangkatan seluruh lobus tiroid
yang patologis berikut sebagian
besar lobus tiroid kontralateralnya.

Diseksi Leher assosiated mortality jauh berkurang


pada pasien yang dilakukan diseksi
Prinsip operasi pengangkatan tumor leher sentral.13,16
secara umum adalah kontrol lokal
diikuti regional atau diseksi leher Pendapat yang menentang dilakukan
pada kasus tiroid. American diseksi leher profilaksis karena belum
ThyroidAssociation banyaknya penelitian yang
merekomendasikan diseksi leher menunjukkan manfaat dari diseksi
sentral terapetik pada pasien dengan leher sentral profilaksis terhadap
keterlibatan KGB leher sentral diikuti prognosis jangka panjang pasien,
dengan tiroidektomi total sebagai selain itu tindakan ini memiliki risiko
terapi adekuat. Sedangkan diseksi pasca operasi seperti hipokalsemia,
leher sentral profilaksis masih terangkatnya paratiroid, yang
menjadi kontroversi untuk dilakukan. meningkatkan morbiditas pada
13,16
Beberapa pendapat yang mendukung pasien.
dilakukannya diseksi leher sentral
profilaksis karena pada kasus kanker Pengangkatan KGB lateral atau level
tiroid didapatkan angka penyebaran II, III, IV dapat dilakukan pada pasien
ke daerah KGB leher berkisar 21- dengan KGB positif melalui
82%. Hal ini juga didukung literatur pemeriksaan biopsi diikuti dengan
dari Mazzaferri dkk, didapatkan tiroidektomi total.13,16
bahwa angka kejadian disease-
kasus metastasis tulang dari kanker
tiroid. Dosis yang dianjurkan pada
Tatalaksana Pasca Operasi regio colli KGB level II-VII adalah
50 Gy, pada KGB level VI dan bekas
Evaluasi rutin pasca operasi sangat tumor diberikan dosis 60-63 Gy, jika
penting untuk mencegah terdapat residu diberikan dosis 70 Gy,
kekambuhan, pada kasus kanker dan pada kasus paliatif dosis yang
tiroid pasca tiroidektomi total dapat diberikan 30 – 40 Gy. 13,15
dilakukan evaluasi pencitraan leher
dengan USG untuk melihat apakah Pemeriksaan tiroglobulin
terdapat sisa sel tiroid. American direkomendasikan untuk menilai
Thyroid Association apakah terdapat pertumbuhan baru
merekomendasikan untuk RAI jaringan tiroid pasca operasi, pada
scanning pasca operasi pada semua kasus kanker tiroid risiko rendah jika
level risiko, dan RAI ablasi pada kadar tiroglobulin tidak terstimulasi
risiko sedang dan berat menggunakan kurang dari 0,2 ng/mL dilakukan
I131dengan dosis maksimal 150 kontrol TSH dengan menggunakan
mCi.13,15 levotiroksin dengan target 0,5 – 2
mU/L, sementara kadar tiroglobulin
Radioterapi dapat diberikan sebagai ≥ 0,2 ng/mL, targer TSH diturunkan
adjuvan pada kasus kanker tiroid menjadi 0,1 – 0,5 mU/L. Kasus tiroid
yang tidak respon terhadap RAI risiko kadar TSH harus dikontrol
ablasi dan supresi hormonal, seperti dengan target 0,1 – 0,5 mU/L,
pada kasus kanker berdiferensiasi sementara risiko berat target TSH
buruk, anaplastik, atau medulare. kurang dari 0,1 mU/L. 13,15
Radioterapi dapat juga diberikan pada

Tabel 6. Evaluasi Pasca Operasi. 13,15


Risiko Rendah Risiko Risiko Tinggi
Sedang

Tipe Tiroidektomi total Lobektomi Tiroidektom Tiroidektomi


Operasi i total total

Evaluasi Tiroglobulin Pertimbang Tiroglobulin Tiroglobulin


awal kan
RAI scan dan atau pemeriksaa RAI scan RAI scan dan
USG n Tg, dan dan atau atau USG
USG USG

RAI Ablasi Tidak Tidak Remnant: 30 Adjuvan: 150


direkomendasikan direkomendas mCi mCi
, jika + diberikan ikan
dosis 30 mCi Adjuvan:
150 mCi

Target TSH Tg <0,2 ng/mL -> 0,5 – 2 mU/L 0,1 – 0,5 < 0,1 mU/L
awal TSH 0,5 – 2 mU/L mU/L
Tg ≥0,2 ng/mL ->
TSH

Tiroglobuli Awal: 6 – 12 Dengan Awal: 6 – 12 Tiap 6 – 12


n bulan pertimbangan bulan bulan

Jika respon baik Jika respon


diulang tiap 12 – baik diulang
24 bulan tiap 12 – 24
bulan

Pencitraan USG leher 6 – 12 USG leher 6 Sidik tiroid Sidik tiroid


bulan – 12 bulan seluruh seluruh tubuh 6
tubuh 6 – 12 – 12 bulan
bulan setelah setelah ablasi
ablasi
USG leher 6 –
USG leher 6 12 bulan
– 12 bulan
Jika serum Tg
>10 ng/ml
dengan sidik
tiroid negatif
->PET scan.
Pertimbangakan
untuk CT-scan
atau MRI

Tg>10 ng/ml,
USG negatif

DISKUSI multifokal dan bilateral, sehingga


dibutuhkan pengangkatan secara
Tatalaksana utama pada kasuskanker menyeluruh untuk menghilangkan
tiroid adalah pembedahan yang fokus tumor. Selain itu tiroidektomi
adekuat jika memungkinkan. total memungkinkan untuk dilakukan
Terdapat kontroversi kapan dilakukan Radioactive Iodine remnant ablation
tiroidektomi total dan kapan (RAI) dan monitoring kadar
dilakukan hemitiroidektomi tiroglobulin untuk evaluasi
(ismulobektomi), beberapa penelitian kemungkinan tumor untuk
menunjukkan bahwa angka rekuren.1,5,12,14
morbiditas pasien yang dilakukan
tiroidektomi total hampir sama Masih menjadi perdebatan untuk
dengan pasien yang dilakukan operasi dilakukan diseksi leher sentral
hemilobektomi yang dilakukan oleh profilaksis pada kasus kanker tiroid
ahli bedah yang berpengalaman. tanpa adanya keterlibatan KGB
Pemilihan tiroidektomi total berdasarkan pemeriksaan fisik atau
berdasarkan bahwa kasus kanker dengan pemeriksaan radiologi.
papilare tiroid biasanya bersifat Beberapa pendapat yang mendukung
dilakukannya diseksi leher sentral Schneider DF. Distinguishing
profilaksis karena pada kasus kanker classical papillary thyroid
tiroid didapatkan angka penyebaran microcancers from follicular-
ke daerah KGB leher berkisar 21- variant microcancers. Journal
82%. Hal ini juga didukung literatur of Surg Res. 2014(190): 151 –
dari Mazzaferri dkk, didapatkan 6.
bahwa angka kejadian disease- 3. NCCN. Thyroid Carcinoma.
assosiated mortality jauh berkurang NCCN. 2014.
pada pasien yang dilakukan diseksi
leher sentral.5,16 4. Lai SY, Mandel SJ, Weber
RS.Management of Thyroid
Penggunaan RAI pada pasien kanker Neoplasms. In: Flint P,
papiler tiroid dengan ukuran >10mm Haughey B, Lund, Niparko J,
masih merupakan kontroversi. Tujuan Robbins KT, Thomas JR, et al.
utama dari RAI pada pasien dengan Cummings Otolaryngology. 6th
kanker tiroid untuk menghancurkan edition. Elsevier, Philadelphia,
sel tumor yang secara mikroskopik 2008: 1901 – 28.
masih tersisa setelah prosedur
5. McLeod DSA, Sawka AM,
tiroidektomi total. Selain itu RAI juga Cooper DS. Controversies in
berguna untuk evaluasi jangka Primary Treatment of Low-risk
panjang dengan mendeteksi Papillary Thyroid Cancer.
kemungkinan residu tumor atau Lancet. 2013(381): 1046–57.
kekambuhan dengan cara dilakukan
pengukuran kadar konsentrasi 6. Smith PW, Hanks LR,
tiroglobulin, dimana kadar akurasi Salomone LJ, Hanks JB.
dari tiroglobulin terstimulasi lebih Thyroid. In: Townsend CM,
tinggi dibandingkan pasien pasca Beauchamp R, Evers BM,
tiroidektomi total tanpa diikuti RAI, Mattox KL. Sabiston Textbook
hal ini disebabkan karena kadar of Surgery, 20th Edition.
tiroglobulin yang tidak spesifik.4,12,14 Elsevier, Philadelphia, 2016:
881 – 922.
Kesimpulan 7. Shah JP, Patel SG, Singh B.
Cervival Lymph Nodes. In:
Penegakan diagnosis karsinoma tiroid
Shah JP, Patel SG, Singh B.
yang tepat sangat berpengaruh
Head and Neck Surgery and
terhadap tatalaksana serta evaluasi
Oncology 4th edition. Mosby,
pasca operasi, pendekatan
Phyladephia, 2012: 426-470.
multidisiplin perlu diterapkan untuk
meningkatkan angka keberhasilan 8. Richmon JD, Roediger FC,
tatalaksana karsinoma tiroid Eisele DW. Complications of
berdiferensiasi. Neck Surgery. In: Flint PW,
Robbins KT, Thomas
Daftar Pustaka
R.Cummings Otolaryngology
1. Cabanillas ME, McFadden 6th edition. Elsevier,
DG, Durante C. Thyroid philadelphia, 2010: 1862-1871.
cancer. Lancet. 2016: 30172 –
9. (SFORL) practice guidelines
6.
for lymph-node management in
2. Singhal S, Sippel RS, Chen H, adult differentiated thyroid
carcinoma. Euro Annals of carcinoma. Thyroid 2009;
Otol. 2012(129): 197–206. 19:683–89.
10. Suliburk J, Delbridge L.
Surgical Management of Well-
Differentiated Thyroid Cancer:
State of the Art. Surg Clin N
Am. 2009. 89(5): 1171–91.
11. Kaplan EL, Angelos P, James
BC, Nagar S, Grogan RH.
Surgery of the Thyroid. In:
Kaplan EL, Angelos P.
Endocrinology: Adult and
Pediatric. Elsevier, philadephia
2016: 1666–92.
12. Pathak KA, Lambert P, Nason
RW, Klonisch T. Comparising
a thyroid prognostic nomogram
to existing staging system for
prediction risk of death from
thyroid cancers. Eur J Surg
Oncol. 2016: 1 – 6.
13. ATA. 2015 American Thyroid
Association Management
Guidelines for Adult Patients
with thyroid Nodules and
differentiated Thyroid Cancer.
Mary Ann Liebert Inc
14. Sawka AM, Brierle J, Tsang
RW, Thabane L, Rotstein
L,Straus S, et al. An Updated
Systematic Review and
Commentary Examining the
Effectiveness of Radioactive
Iodine Remnant Ablation in
Well-Differentiated Thyroid
Cancer. Endocrinol Metab Clin
N Am. 2008. 37(2):457–80.
15. PERKENI. Petunjuk Praktis
Pengelolaan Nodul Tiroid.
PERKENI. 2018.
16. Mazzaferri EL, Doherty GM,
Steward DL. The pros and cons
ofprophylactic central
compartment lymph node
dissection forpapillary thyroid

Anda mungkin juga menyukai