Anda di halaman 1dari 25

NAMA : YOLANDA ANGELITHA MAGENDA

KELAS : KELAS C TEOLOGI

M.K : STUDI PL TAURAT DAN SEJARAH

DOSEN PENGAMPUH: Dr.ANITA I. TUELA, M.TH

A. Kitab Yosua – 2 Raja-raja

 Yosua

1. Penulis

Nama Penulis : Yosua bin Nun Abdi Musa

Penulis kitab ini adalah Yosua Bin Nun, abdi Musa, yang ditahbiskan menjadi
penerusnya dan memimpin orang Israel memasuki dan menduduki tanah
Kanaan. Talmud mengatakan bahwa kitab ini ditulis oleh Yosua kecuali ayat-ayat
terakhirnya (24:29-33) yang ditambahkan oleh Imam Besar  Pinehas Bin Eleaser.
Kitab Yosua merupakan lanjutan cerita dari Kitab Ulangan. Allah telah
memerintahkan Musa untuk menyerahkan kepemimpinan kepada Yosua (Ul 3:28).
Menjelang kematian Musa tidak lama kemudian Musa meninggal. “sesudah Musa,
hamba Tuhan itu mati, berfirmanlah Tuhan kepada Yosua bin Nun,abdi Musa itu:
hambaKu Musa telah mati, sebab itu bersiplah sekarang, seberangilah sungai
Yordan ini engkau dan seluruh bangsa ini menuju negeri yang akan Kuberikan
mereka kepada orang Israel itu.

Cerita dalam Kitab Yosua terdiri dari dua bagian besar, masing-masing kira-
kira separuh Kitab itu yakni: tinjauan sekilas tentang pendudukan tanah Kanaan dan
gambaran tentang bagaimana tanah tersebut dibagi-bagi antara kedua belas suku.
Pada abad yang lalu ada anggapan bahwa berbagai cerita mengenai migrasi
bangsa Ibrani secara bertahap di Kanaan selama dua atau tiga abad, kemudian
dijalin menjadi satu cerita dan akhirnya Yosua dicantumkan sebagai tokohnya.
Mengingat keseluruhan cerita itu, anggapan ini jelas tidak dapat dipertahankan lagi.
2.Tempat Penulisan : di Dataran Moab di sebelah timur Yerikho

Kitab Yosua dimulai di mana kitab Ulangan berakhir. Israel masih berkemah
di dataran Moab (Ul 34:1), di sebelah timur Yerikho dan Sungai Yordan sambil
menunggu perintah Tuhan untuk menyeberangi sungai Yordan dan menduduki
Kanaan. Latar belakang sejarah sangatlah penting bagi Kitab mana pun dalam
Alkitab. Demikian pula dengan Kitab Yosua yang mengisahkan tentang masuknya
Israel ke tanah yang akan merka diami selama beberapa abad selanjutnya. Tetapi
ada masalah lain mengenai Kitab Yosua, yaitu mengenai waktu terjadinya
pendudukan tanah Kanaan oleh Orang Israel.

3. Waktu Penulis : abad ke-15 atau ke-12 SM

Kitab Yosua ditulis pada masa penyerangan bangsa Israel (abad ke-15 atau
ke-12 SM), oleh seseorang yang hidup sezaman dengan Yosua dan seorang saksi
mata tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi. Namun, keterangan seperti ungkapan
“sampai hari ini”,jelas menunjukan kepada suatu waktu yang lebih kemudian yang
daripada waktu peristiwa itu terjadi. Karena itu, Kitab Yosua terdiri dari bahan (lisan
atau tulisan) yang berasal dari zaman Yosua. Selain bahan dalam Kitab Yosua
berasal dari zaman terjadinya peristiwa-peristiwa yang dibicarakan, ada bukti
arkeologis yang harus diperhitungkan. Ahli-ahli menyimpulkan bahwa ada dua
penyerbuan ke Kanaan dan mungkin juga ada dua emigrasi dari Mesir, meski ini silit
dipercayai. Penerbuan pertama terjadi pada zaman Amarna (abad ke-15 SM) dan
orang Ibrani dihubungkan dengan orang Habiru yang disebut dalam surat-surat
Amarna. Penyerbuan kedua ke Kanaan dipimpin oleh Yosua pada abad ke-13 Sm
ketika suku-suku Israel sudah berada di tanah itu.

Bukti arkeologis tampaknya tidak mendukung adanya penyerbuan pada abad


ke-15 sM dan gambaran tentang Habiru yang ditemukan dalam tulisan-tulisan Timur
Tengah yang ditemukan dalam banyak keterangan. Disamping bukti arkeologis dari
kota-kota Kanaan yang dihancurkan pada abad ke-13 SM dan bukti pendudukan
Edom dan Moab di daerah-daerah seberang Yordan serta faktor-faktor lainnya data
ini juga Tetapi masalahnya belum terpecahkan.
4. Masa Pemerintahan/Raja yang memimpin : Yosia

Yosia menjadi raja pada usia 8 tahun, sekitar tahun 639-609 SM. Ia


merupakan penganut theokratis dan ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN.
Permerintahan Yosia ini melakukan reformasi dalam hal keagamaan.

5. Teologi kitab/Sumbangsih Teologis : Teologi

Yosua adalah kitab keenam dalam Tanakh (Alkitab Ibrani) maupun Perjanjian


Lama di Alkitab Kristen. Kitab ini merupakan kitab pertama dari Kitab Nabi-nabi yang
Terdahulu, yang berisi kisah bangsa Israel ketika mereka merebut negeri Kanaan di
bawah pimpinan Yosua bin Nun. Berabad-abad sebelumnya, Allah telah
mengadakan perjanjian dengan Abraham untuk memberikan tanah Kanaan kepada
keturunannya. Janji ini diulang dengan Ishak dan Yakub, diperbaharui oleh Musa,
diulang kembali dengan Israel dipadang gurun, dan sekali lagi ketika Yosua
diperintahkan untuk memimpin mereka menyebrangi sungai Yordan.

Konsep janji dan penggenapannya sangat berperan dalam perkembangan


iman Israel. Kisah tentang bagaimana Allah membebaskan Israel dari perbudakan di
Mesir. Hubungan Allah Israel merupakan suatu perjanjian. Konsep ini pada
umumnya terlihat dalam penaklukan Kanaan: “jadi seluruh negeri itu diberikan
Tuhan kepada orang Israel, yakni negeri yang dijanjikanNya dengan bersumpah
memberikan kepada nenek moyang mereka. Dari segala yang baik yang dijanjikan
Tuhan kepada kaum Israel, tidak ada yang dipenuhi; semuanya terpenuhi.

Dalam seluruh PL, tanh itu merupakan unsur pokok dalam perjanjian tersebut.
Israel harus menaati firman Tuhan agar mereka hidup lama ditanah itu dan makmur.
Ketika penyembahan berhala dan kemurtadan menjadi masalah yang serius, pR Nbi
menyatakan bahwa, jika umat Israel tidak bertobat, mereka akan disingkirkan dari
tanah perjanjian itu. Para nabi lalu menyampaikan Firman Allah bahwa demi
janjiNya, Allah akan membuat sisa bangsa itu kembali dan menempatkan mereka
lagi ditanah itu. Selama pembuangan, janji akan pemulihan akan bangsa itu
merupakan dasar pengharapan bagi mereka.

Demikian juga, kherem, harus ditempatkan dalam hubungan perjanjian Allah dan
Israel. Allah bertindak demi Israel dan melawan musuh-musuh mereka, karena Ia
telah berjanji kepada nenek moyang mereka. Dari segi ini kita dapat mengerti
mengapa Allah memerintahkan agar mereka memusnahkan orang Kanaan. Sebab
peerjanjian itu agar semua bangsa mengenal Allah dan menerima berkat-berkat
pernjanjianNya. Segala sesuatu atau siapa pun yang menghalangi terlaksananya
tujuan penyelamatan itu haruslah disingkirkan.meskipun hal ini tampak sebagai
seuatu keputusan yang keras, namun jika tidak demikian, justru kebencian dan rasa
permusuhan akan memerajalela diantara orang-orang yang belum mengenal karya
penyelamatan Allah.

Tema lain yang penting dalam teologi Kitab Yosua ialah bahwa bangsa Israel
mencapai tanah Kanaan dan dengan demikian memperoleh tempat perhentian
setelah melalui penderitaan di padang gurun dan perang. Dalam Israel harus hidup
di tanaha Kanaan sebagai bangsa pilihan Allah dan menjadi saksi kepada bangsa-
bangsa lain. Kegagalan Israel terjadi karena mereka terlalu sedikit menerapkan
kebenaran agama dalam hidup sehari-hari. Para nabi abad ke-8 SM mengecam
mereka dengan keras sehubungan dengan itu. Meskipun demikian, ada tempat
perhentian bagi umat Allah. Kebenaran pokok ini berkembang menjadi suatu ajaran
yang subur mengenai harapan dan berkat masa depan dan surge kemudian dilihat
sebagai tempat perhentian terakhir dari derita perjalanan hidup didunia ini. Penulis
surat ibrani berbicara tentang tempat perhentian bagi umat Allah dan mengambil
gambarannya dari pengalaman Israel dipadang gurun dan tanah Kanaan.
Sumber-sumber

1.https://id.wikipedia.org/wiki/Kitab_Yosua#:~:text=b
%20(4QJoshb)-,Pengarang,memasuki%20dan%20menduduki%20tanah%20Kanaan

2. https://id.wikipedia.org/wiki/Kitab_Yosua#:

3. http://www.sabda.org/sejarah/artikel/pengantar_full_life_yosua.htm

4. https://id.wikipedia.org/wiki/Yosia#:~

5. https://id.wikipedia.org/wiki/Kitab_Yosua

6. Buku Pengantar Perjanjian Lama 1 Taurat dan Sejarah (W.S.Lasor)


 Hakim – Hakim

1.Nama Penulis : Samuel

Kitab Hakim-Hakim tidak menuliskan nama pengarangnya. Menurut tradisi


Yahudi menyatakan bahwa nabi Samuel merupakan penulis kitab ini. Ada bukti
bahwa penulis kitab Hakim-Hakim masih hidup setelah periode ini. Samuel
memenuhi kualifikasi tersebut. Tetapi umumnya para ahli sekarang tidak menerima
pandangan itu lagi. Seperti halnya dengan Kitab Yosua, ada unsur-unsur yang lebih
awal dan yang lebih kemudian dalam Kitab Hakim-hakim. Perkembangan teori-teori
tentang penulisan Kitab Hakim-hakim umumnya sejajar dengan perkembangan teori-
teori tentang penulisan Kitab Yosua. Hakim-hakim dalam bahasa Ibrani, sopetim dan
dalam bahasa Yunani kritai. Istilah ini dipakai dalam septuaginta. Didalam bahasa
Latin Kitab ini disebut judicum. Istilah ini diberikan kepada pemimpin Israel selama
periode sejak Yosua sampai ke Samuel. Kitab Hakim-hakim adalh bagian dari Kitab-
kitab Nabi Awal didalam perkembangan kanon Alkitab Ibrani.

Nama Kitab Hakim-hakim diambil dari dua belas tokoh di dalamnya yang
“menghakimi” Israel. Para hakim tersebut, kecuali dalam situasi tertentu, tidak sama
sekali tidak bertindak seperti konsep modern tentang tugas seorang hakim. Pada
umumnya mereka tidak melaksanakan peradilan; tugas utama mereka bukan untuk
mendengar pengaduan atau membuat keputusan hukum. Dalam lingkungan sosial,
para penatua atau kepala keluargalah yang biasanya melakukan hal itu, sedangkan
dlam lingkungan agama para imam adalah penafsir hukum agama yang tertinggi.
Ternyata “Hakim-hakim” disini adalah para pemimpin militer atau tokoh pembebas.
Dengan demikian, seorang “hakim” adalah seorang pemimpin berkharisma yang di
bangkitkan oleh Tuhan dan diberi kuasa oleh RohNya untuk menangani masalah
tertentu. Ia bukan raja dan tidak membentuk dinasti atau keluarga yang berkuasa.
Seorang hakim adalah seorang pria atau wanita yang dipilih Allah untuk mengusir
penindas dan mengamankan negeri mereka.

2.Waktu penulisan : 7SM - 6SM

Hakim adalah bagian dari Kitab-kitab Nabi Awal di dalam perkembangan


kanon Alkitab Ibrani. Kitab Hakim-hakim ditulis meliputi satu periode yang panjang.
Kitab Hakim-hakim bersama dengan Kitab Samuel dan Raja-raja mungkin mencapai
bentuk akhirnya kira-kira pada abad ke-7SM-6SM. Kebanyakan para ahli biblika
proses penyuntingan mungkin berlangsung selama abad ke-8-7 SM dan mencapai
bentuk akhirnya kira-kira pada abad ke-6. Penelitian yang seksama mengenai Kitab
Hakim-hakim menunjukan adanya gaya yang berbeda-beda, seperti yang tampak
dalam kisah Gideon jika dibandingkan dengan kisah Simson. Kitab Hakim-hakim
ditulis meliputi satu periode yang panjang. Periode itu dimulai dari kematian Yosua
dan berakhir sebelum tampilnya Samuel dan penobatan Saul sebagai raja. Periode
Kitab Hakim-hakim ini mencapai sekurang-kurangnya 410 tahun.

3.Tempat Penulisan : Kanaan

kitab ini dimulai ketika bangsa Israel sudah menempati tanah Kanaan, yaitu
tanah yang dijanjikan oleh Allah bagi mereka, tetapi mulai menyembah "ilah-ilah
asing" bukannya Yahwe, Allah Israel, dan dengan orang-orang Kanaan yang masih
ada di mana-mana di antara mereka. Karena banyaknya gunung dan lembah,
Palestina lebih sesuai untuk menjadi tempat tinggal banyak Negara-kota yang kecil
dripada satu bangsa yang terpadu. Keadaan tersebut lebih memungkingkan
terjadinya isolasi daripada komunikasi. Diantara bangsa-yang dibiarkan tinggal di
Kanaan untuk menguji Israel, terdapat “orang Kanaan, orang Het, orang Amori,
orang Feris, orang Hewi, dan orang Yebus”.

Istilah “orang Kanaan” kadang-kadang digunakan dalam arti luas untuk semua
penduduk Kanaan, kadang-kadang menunjuk pada bangsa tertentu. Ketika Israel
akhirnya menjadi dominan di Palestina, pusat kependudukan orang Kanaan beralih
kedaerah yang sekarang di sebut Libanon dan istilah “Finisia” mulai dipakai untuk
menyebut bangsa tersebut. Kenyon mengusulakn bahwa pencampuran orang
Amaori yang nomaden dengan kebudayaan yang ada sebelumnya di wilayah sekitar
Biblos menghasilkan bangsa yang dikenal sebagai orang Kanaan, yang pindah ke
Palestina kira-kira tahun 2300 SM. Orang Kanaan dan kebiasaan agama mereka
selalu disebut-sebut dalam hampir seluruh Perjanjian Lama.
4.Masa Pemerintahan Kerajaan,Raja Yang memimpin : Hakim –Hakim

Pada zaman itu tidak ada raja di antara orang Israel; setiap orang berbuat apa yang
benar menurut pandangannya sendiri." (Hakim-hakim 21:25) Di waktu-waktu
kesusahan, maka muncullah pemimpin-pemimpin yang disebut "hakim". Ternyata
“Hakim-hakim” disini adalah para pemimpin militer atau tokoh pembebas. Dengan
demikian, seorang “hakim” adalah seorang pemimpin berkharisma yang di
bangkitkan oleh Tuhan dan diberi kuasa oleh RohNya untuk menangani masalah
tertentu. Ia bukan raja dan tidak membentuk dinasti atau keluarga yang berkuasa.
Seorang hakim adalah seorang pria atau wanita yang dipilih Allah untuk mengusir
penindas dan mengamankan negeri mereka.

5.Kitab Teologi / Sumbangsih Teologi

Kitab Teologi :

Kitab Hakim-hakim adalah satu kitab di dalam Kitab Perjanjian Lama. Hakim-


hakim dalam bahasa Ibrani, sopetim dan dalam bahasa Yunani kritai. Istilah ini
dipakai di dalam Septuaginta. Meskipun para hakim disebut “tokoh pembebas atau
penyelamat”, namun jelas dalam pikiran pengarang bahwa Allah adalah sang
penyelamat. Konsep sejarah merupakan bagian dari pemberitaan KItab Hakim-
hakim. Kitab itu membuat serangkaian peringatan atas kesetiaan Allah yang tetap
dalam menghadapi tantangan-tantangan ditanah Kanaan. Pengertian mesianik
tentang raja dinyatakan dengan kata-kata”Ia mengadili umatMu dengan keadilan dan
orang-orangMu yang tertindas dengan hukum. Meskipun para hakim tersebut “tokoh
pembebas atau penyelamat” namun jelas dalam pikiran pengarang bahwa Allah
adalah sang penyelamat.

Konsep sejarah merupakan bagian dari pemberitaan Kitab Hakim-hakim. Itab itu
memuat serangkaian peringatan atas kesetiaan Allah yang tetap dalam
mengahadapi tantangan-tantangan di tanah Kanaan, yang pada dasarnya menjadi
masalah ditengah-tengah umat Allah. Pada saat yang sama, godaan untuk percaya
terhadap sekutu asing yang seringkali mengharuskan orang Israel berkompromi
dengan ilah-ilah asing, disoroti dengan lebih tajam.
Barangkali ini merupakan untuk memahami kerajaanIsrael dalam peranannya yang
unik pada waktu itu tempat ibadat pusat diabadikan dan perjanjian Allah dengan
umamtNya ditekankan berulang kali. Pengertian mesianik tentang raja dinyatakan
dengan kata-kata Ia menggali umatMu dengan keadilan dan orang-orangMu yang
tertindas dengan hukum.
Sumber-sumber
1. https://www.gotquestions.org/Indonesia/kitab-Hakim-Hakim.html
2. https://id.wikipedia.org/wiki/Kitab_Hakim-hakim# :
3. https://id.wikipedia.org/wiki/Kitab_Hakim-hakim
4. https://id.wikipedia.org/wiki/Hakim_Israel_kuno
5. https://id.wikipedia.org/wiki/Kitab_Hakim-hakim
6. Buku Pengantar Perjanjian Lama 1 Taurat dan Sejarah (W.S.Lasor)
 RUT

1. Nama Penulis : Samuel

Seperti halnya dengan Kitab dalam PL, penulis Kitab Rut tidak dikenal sama
sekali dan tidak ada satu petunjuk pun mengenai siapa penulisnya dalam kitab itu.
Menurut tradisi Talmud, Samuel adalah penulis kitab ini, tetapi ada penjelasan yang
mengatakan kitab ini ditulis sesudah zaman Daud, kemungkinan dalam zaman
Salomo yang merupakan zaman keemasan sastra Israel kuno. Dari penjelasan
isi Kitab Rut (Rut 4:17, 18-22) diindikasikan bahwa kitab ini ditulis sewaktu raja
Daud. Kitab ini dinamai sesuai dengan tokoh utamanya., yaitu Rut, orang Moab,
yang kawin dengan anak laki-laki Elimelekh meninggalkan tanah Betlehem.
2. Waktu Penulisan : 1011- 931 SM

Tanggal penulisan kitab Rut tidak dapat dipastikan. Dari sudut pandang yang
digunakan mungkin dituliskan dalam kurun waktu antara tahun 1011- 931 SM.

Kitab Rut diperkirakan ditulis antara zaman awal kerajaan sampai zaman setelah
pembuangan. Bukti yang ada menunjukan pada zaman sebelum pembuangan.
Walaupun tidak ada criteria yang tepat, namun waktu dalam masa kerajaan
kelihatanya yang paling cocok (abad ke-10 sampai abad ke-7 SM).

Pembaca modern mungkin menghapi kesulitan dalam mengerti cerita ini karena di
dalamnya terdapat dua adat-istiadat Israel kuno yang tidak ada kesejajarannya
dalam masyarakat modern, yaitu perkawinan levirate dan penebusan tanah.
Perkawinan levirate dijelaskan dalam bentuk hukum dalam Ulangan 25:5-10: apabila
seorang laki-laki di Israel kuno meninggal dunia tanpa tanpa meninggalkan anak
laki-laki, maka kewajiban untuk melanjutkan keturunannya terletak pada kerabat
terdekatnya.
3. Tempat Penulisan : Di tanah Moab

Di tanah Moab (di sebelah timur Laut Mati). Sisa kitab ini terjadi dekat atau di
Betlehem di Yehuda. Secara liturgis, kitab ini menjadi salah satu dari lima gulungan
dari bagian ketiga Alkitab Ibrani. Walaupun Kitab Rut bukanlah suatu kitab yang
polemik, namun kitab itu merupakan kesaksian tentang anugerah Allah yang tidak
terbatas secara eksklutif pada Isrsael, sebagaimana juga ditekankan dalam kitab lain
dalam perjanjian lama.
4. Masa Pemerintahan Kerajaan,Raja Yang Memimpin : Raja daud

Kitab ini ditulis sewaktu raja Daud menjadi raja dan sesudahnya. Dalam Rut
4:7 dikatakan bahwa peristiwa telah terjadi jauh lebih dahulu. kemungkinan dalam
zaman Salomo yang merupakan zaman keemasan sastra Israel kuno. Dari
penjelasan isi Kitab Rut (Rut 4:17, 18-22) diindikasikan bahwa kitab ini ditulis
sewaktu raja Daud.
5. Teologi kitab /sumbangsih Teologi :

Teologi : Kitab Rut dalam Lima Gulungan (Hamesh Megillot) yang termasuk


ke dalam kumpulan-kumpulan Kitab-kitab Ketuvim. Namun Septuaginta, yang diikuti
oleh Vulgata dan Alkitab Bahasa Indonesia menempatkan kitab tersebut setelah
Kitab Hakim-hakim. Cerita Rut dapat disejajarkan dengan cerita Yusuf, perkawinan
Ishak, Yahuda dan Tamar dan sejarah kerajaan Daud.cerita-cerita yang utuh ini
berbeda sekali dengan kumpulan-kumpulan tradisi seperti certa-cerrita
tentangAbaraham atau Yakub dalam kejadian 12-36. Jenis sastra ini ditandai
dengan gaya dan irama prosa yang bernilai tinggi, hampir seperti puisi. Sebagai
contoh cerita pendek Kitab Rut adalah karya sastra yang besar. Dang penulis
dengan gaya nyata artistic yang sempurnah, kehalusan yang bermutu tinggi,
kesukacitaan yang nyata sambil mempergunakan sedikit kata-kata, menggambarkan
orang yang murah hati dan benar-benar dapat dipercaya. Salah-satu hal yang
diajarkan dalam cerita ini ialah: tokoh cerita hidup, mengasihi dan berhubungan stu
sama lain sedemikian rupa sehingga mereka mewujudkan pemahaman ibrani
tentang stedaqa ‘kebenaran, integritas’. Mereka menggambarkan secara nyata
kehidupan dibwah perjanjian Allah. Dalam cerita itu tidak ditampilkan tentang tokoh
jahat. Orpa meninggalkan mertuanya, tetapi setelah sua kali Naomi memintanya;
kerabat yang lebih dekat itu sunguh-sungguh ingin menebus tanah sekiranya
warisannya sendiri tidak terancam oleh tuntutan untuk menikahi Rut.

Sumber-sumber

BUKU W.S LASOR

1.https://id.wikipedia.org/wiki/Kitab_Rut#:

2. https://www.gotquestions.org/Indonesia/kitab-Rut.html

3. https://sejarah.co/Pengantar_Full_Life/Rut

4 https://id.wikipedia.org/wiki/Kitab_Rut

5.https://id.wikipedia.org/wiki/Kitab_Rut
 SAMUEL

1. Nama Penulis : Samuel

Kitab 1 Samuel dan 2 Samuel, merupakan bagian sejarah naratif Israel kuno
yang termasuk ke dalam kumpulan Nevi'im atau "Kitab Nabi-nabi" dalam Alkitab
Ibrani/Perjanjian Lama. Sejumlah para sarjana modern menggolongkannya ke dalam
sejarah Deuteronomistik, serangkaian dengan Kitab Yosua, Kitab Hakim-hakim, dan
setelah Kitab Samuel, termasuk pula Kitab Raja-raja, yang merupakan susunan
sejarah teologis bangsa Israel dan dimaksudkan untuk menjelaskan hukum Allah
untuk Israel di bawah bimbingan para nabi. Menurut tradisi Yahudi, kitab Samuel ini
ditulis oleh nabi Samuel, dengan tambahan-tambahan dari nabi Gad dan Natan.

Nama Penulis : Natan dan Gad

Kitab 2 Samuel tidak mencantumkan identitas penulisnya. Penulisnya tidak


mungkin nabi Samuel, karena ia dikisahkan sudah meninggal dalam kitab 1 Samuel.
Kemungkinan besar penulisnya adalah Natan dan Gad (lihat 1 Tawarikh 29:29).
Kitab Samuel semula hanya merupakan satu kitab, namun kemudian dibagi menjadi
dua jilid, mungkin pada awal tarikh Masehi. Pembagian pertama kali dilakukan
dalam Septuaginta yang menganggap Kitab Samuel dan Raja-raja sebagai bagian
dari satu karya utuh yang disebut Kitab Kerajaan. Kematian Saul yang tragis
menandai pembagian Jitab I-II Samuel.
2. Waktu Penulisan :

630–540 SM dengan menggabungkan sejumlah teks-teks terpisah yang


berasal dari berbagai zaman. Jikalau 1 Samuel meliputi sejarah selama hampir satu
abad, dari kelahiran Samuel hingga kematian Saul (sekitar tahun 1105-1010 SM),
maka 2 Samuel hanya mencatat pemerintahan Daud, suatu masa yang lamanya
40 tahun (sekitar 1010-970 SM).
3. Tempat Penulisan 1 Sam : Di tanah Kanaan

Di tanah Kanaan dimana pemimpin mereka berganti dari para hakim-hakim


menjadi satu bangsa yang bersatu di bawah pemerintahan raja-raja.

Tempat Penulisan 2 Sam: Yerusalem

Yerusalem (pasal 5-24; 2Sam 5:1–24:25). Titik peralihan dari kitab ini dan juga dari
kehidupan Daud ialah perzinaannya dengan Batsyeba dan pembunuhan Uria (pasal
11; 2Sam 11:1-27). Sebelum lembaran gelap ini, Daud melambangkan sebagian
besar cita-cita seorang raja teokratis. Di bawah perkenan, hikmat, dan pengurapan
Allah, Daud.
4. Masa Pemerintahan Kerajaaan Raja yang memimpin : Raja Saul dan Raja
Daud

Kitab 1 Samuel berisi sejarah Israel dalam masa peralihan dari zaman Hakim-
hakim kepada zaman Raja-Raja. Perubahan dalam kehidupan nasional di lsrael itu
khususnya berkisar pada tiga orang: Nabi Samuel, Raja Saul, dan
Raja Daud. penindasan orang Israel oleh orang Filistin, yang menyebabkan Samuel
mengurapi Saul sebagai raja pertama Kerajaan Israel. Namun, Saul terbukti tidak
layak sebagai raja dan Allah beralih memilih Daud, yang mengalahkan musuh-
musuh Israel, serta akhirnya membawa Tabut Perjanjian ke Yerusalem dalam Kitab
2 Samuel, di mana Allah kemudian menjanjikan Daud dan penerusnya suatu dinasti
yang tidak berkesudahan.

Mencatat masa pemerintahan raja Daud, yang selama rentang waktu


sekitar empat puluh tahun memerintah sebagai raja. Dimulai dengan dinyatakannya
Daud sebagai raja Israel.
5.Teologi Kitab / Sumbangsih Teologi

Kitab Teologi : Kitab Samuel dalam Alkitab Kristen dibagi atas: Kitab 1 dan 2


Samuel, sedangkan dalam Tanakh (Alkitab Ibrani) merupakan satu kitab (gulungan)
saja. Pembagian menjadi 2 bagian ini berasal dari Septuaginta (LXX), yang juga
memberi label "1 dan 2 Kerajaan" atau "1 dan 2 Pemerintahan" (di mana  1dan 2
Raja-raja diberi label "3 dan 4 Kerajaan/Pemerintahan"). Pembagian ini baru
diterapkan dalam Alkitab Ibrani pada abad ke-15 M.

Kitab Teologi : Kitab Samuel, 1 Samuel dan 2 Samuel, merupakan bagian sejarah


naratif Israel kuno yang termasuk ke dalam kumpulan Nevi'im atau "Kitab Nabi-
nabi" dalam Alkitab Ibrani/Perjanjian Lama.

Sumber-sumber

BUKU W.S LASOR


1. https://id.wikipedia.org/wiki/Kitab_1_Samuel# :
2. https://id.wikipedia.org/wiki/Kitab_1_Samuel# :
3. https://www.gotquestions.org/Indonesia/kitab-1-Samuel.html
4. https://id.wikipedia.org/wiki/Kitab_Samuel
5. https://id.wikipedia.org/wiki/Kitab_1_Samuel#:~
6. https://www.gotquestions.org/Indonesia/kitab-2-Samuel.html
7. https://pesankasihdarisurga.blogspot.com/
8. https://rotihidup.org/1406-2/
9. https://id.wikipedia.org/wiki/Kitab_Samuel
10. https://id.wikipedia.org/wiki/Kitab_1_Samuel#
 Raja – Raja

1. Nama Penulis : Nabi Yeremia

Kitab ini merupakan kelanjutan dari kitab 1 dan 2 Samuel. Diawali dengan
kisah kenaikan Salomo menjadi raja setelah kematian Daud. Kisah Salomo
merupakan cerita pokok dalam I Raja-raja 1-11. Sejarah istanah Daud yang
mengagumkan itu berakhir pada 1 Raja-raja 2:46. 1 raja-raja 3 sampai II raja-raja 25
adalah karya seorang penulis yang berbakat dan kreatif yag membuat kitab-kitab itu
seragam dalam pandangan teologisnya dan cara penyajiannya yang khas tentang
sejarah Israel. Dalam kitab-kitab tersebut Nabi Elia, Elisa dan nabi-nabi lain
mendapat perhatian yang khusus tampak pula pandangan penulis pada umumnya
bersifat profetik. Karena itu, banyak ahli yang berpendapat bahwa Kitab I-II raja-raja
berasal dari Nabi Yeremia. Dalm kitab-kitab ini, seperti halnya dalam Kitab I-II
Samuel, penyusun tidak hanya mencatat urutan peristiwa belaka, melainkan
menggunakan pendekatan yang subyektif. Penulis bukanlah pembelah kerajaan
yang bermaksud memuja perbuatan raja yang luar biasa saja – seperti yang biasa
dilakukan pada zaman kuno (kecuali mungkin bangsa Het).

Penulis Kitab Raja-raja member beberapa petunjuk mengenai sumber-


sumbernya. Barangkali sebagain besar bahan mengenai Salomo dalam I Raja-raja
3-11 di ambil dari kitab riwayat Salomo, sedangkan banyak cerita lainnya ditemukan
dalam kitab sejarah raja-raja Israel dan kitab sejarah raja-raja Yehuda. Oleh karena
itu, boleh dikatakan bahwa kitab raja-raja yang merukpakan sejarah yang ditulis
dengan dengan tujuan religius dan praktis, dan di pelihara karena teap bermanfaat
sebagai pelajaran tentang bagaimana Allah membimbing umat-Nya.
2. Waktu Penulisan : 560-550 SM

Kitab 1 dan 2 Raja-Raja langsung melanjutkan sejarah yang tercatat dalam


1 dan 2 Samuel. Keempat kitab ini secara selektif meliput seluruh sejarah para raja
Israel dan Yehuda (sekitar tahun 1050-586 SM).
3. Tempat Penulisan : Pembuangan di Babel

Kitab 1 dan 2 Raja-Raja ditulis untuk memberikan kepada orang Ibrani


dalam pembuangan di Babel suatu penafsiran yang bersifat nubuat tentang
sejarah mereka supaya dapat memahami mengapa bangsa itu terpecah pada
tahun 930 SM, mengapa kerajaan Israel di utara jatuh pada tahun 722 SM,
dan mengapa kerajaan Daud dan Yerusalem jatuh pada tahun 586 SM.
.
4. Masa Pemerintaahan,Kerajaan Raja yang memimpin : Daud samapi
keturunannya

Salomo (pembangunan Bait Allah dan perpecahan kerajaan). Jalan berbatu


yang dilalui Salomo untu naik takhta, dan zaman kemakmuran dan kemuliaan yang
tiada duanya. Pemerintahanya berlangsung selama 40 tahun (kira-kira 971-931 SM).
sebagai penguasa dinasti yang pertama di Israel, Salomo mengaku jabatanya tanpa
kharisma yang menonjol. Namun, dalam penglihatan di Gibeon, Allah menawarkan
padanya apa yang inginkan ia minta. Karena menyadari betapa besar tanggung
jawabnya, Salomo meminta hikmat dan pengertian. Dia memanfaatkan sepenuhnya
selueuh hubungan internasional, kekayaan dan masa damai yang dinikmati oleh
kerajaannya. Salomo tidak hanya memperoleh yang termasyur di Israel, tetapi juga
menarik perhatian banyak bangsa di banyak tempat. Ia dipuja dalam kesustraan
rakyat Yahudi, Arab dan Ethiopia lebih dari tokoh lain pada zaman kuno (mungkin
kecuali Aleksader Agung). Daud telah mewariskan kerajaan yang kkoh kepada
putranya. Tugas Salomo ialah mengatur dan memperkuat sistem pemerintahan
terpusat yang didirikan oleh ayahnya, yang sangat penting untuk mempertahankan
kerajaan itu. Dengan mengabaikan batas-batas suku yang tradisional, Salomo
menetapkan tugas yang berat kepada daerah-daerah administratif yang masing-
masing bertanggung jawab untuk menyediakan makanan bagi istana selama satu
bulan dalam setahun. Kebijaksanaa lain yang tidak disukai rakyat ialah cara Salomo
mengerahkan pekerja dari sukuk-suku. Pembunuhan Adoniram, kepala pekerja rodi,
memperlihatkan rasa tidak senang terhadap kebijaksanaan Salomo yang keras.
Warisan yang paling abadi dan berpengaruh dari zaman Salomo ialah
Rumah Alah di Yerusalem. Pada zaman inilah Israel mengalami kekayaan,
pemerintahan terpusat dan rasa aman dari serangan musuh, keadaan yang
diperlukan untuk menyelesaikan proyek yan besar itu. Sumber daya kerajaan
Salomo dan hubungan persahabatan dengan Fenisia dimanfaatkan sebaik-baiknya
untuk mendirikan rumah yang megah bagi Allah. Tukang kayu dan tukang batu
terpaksa didatangkan dari negeri lain, baik karena kehidupan orang Israel sebagai
pengembala tidak menumbuhkan keterampilan menukang maupun juga karena
adnya larangan untuk membuat tiruan berhala Yang cenderung membatasi kegiatan
seni. Salomo adalah raja Israel yang pertama yang menggunakan armada kereta
tempurnya dengan efektif. Salomo juga adalah seorang ahl dalam bidang
perdagangan. Raja Salomo memegang monopoli yang serupa dalam perdagangan
kuda di Kilikia yang di sebut Kawe dalam Perjanjian Lama. Sayangnya perdagangan
Salomo meskipun membaawa banyak kekayaan Yerusalem, tidak menguntungkan
seluruh lapisan masyarakat Israel. Rakyat jelata justru merasa lebih tidak sejahtera
di bawah pemerintahan Salomo daripada pemerintahan Daud dan Saul.

5. Kitab Teologi /Sumbangsih Teologi

Kitab Teologi : karena Kitab Raja-raja ditulis sebagai kitab sejarah, tetapi juga
mencampurkan legenda, cerita rakyat, kisah mujizat dan ada anggapan "kisah
khayalan", dalam suatu tawarikh, dengan tujuan utama untuk menjelaskan apa yang
terjadi berdasarkan nilai kebenaran ilahi, sehingga lebih tepat dibaca sebagai
pustaka teologi dalam bentuk kitab sejarah.

Sumber-sumber
1. https://www.gotquestions.org/Indonesia/kitab-1-raja-raja.html
2. https://sabda.org/sabdaweb/biblical/intro/?b=11&study=on
3. https://sabda.org/sabdaweb/biblical/intro/?
b=11&intro=pintisari&lang=indonesia&theme=clearsky
4. https://id.wikipedia.org/wiki/Kitab_1_Raja-Raja
5. https://id.wikipedia.org/wiki/Kitab_Raja-raja
BUKU W.S LASOR

Anda mungkin juga menyukai