Anda di halaman 1dari 4

BAB I

Hepatitis A

Hepatitis merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia termasuk di Indonesia. Hepatitis A


sering muncul sebagai kejadian luar biasa, ditularkan secara fecal oral dan biasanya berhubungan
dengan perilaku hidup bersih dan sehat, bersifat akut dan dapat sembuh dengan baik.

Hepatitis merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius baik ditingkat nasional maupun
global, maka pada tahun 2010 pada sidang WHA (World Health Assembly) ke 63 di Geneva pada 20
Mei 2010, Indonesia Bersama Brazil dan Colombia menjadi sponsor utama untuk keluarnya resolusi
tentang hepatitis virus, sebagai Global Public Health Concern. Usulan ini diterima dan keluarlah
resolusi tentang Hepatitis no. 63.18 yang menyatakan bahwa :

1. Hepatitis virus merupakan salah satu agenda prioritas dunia

2. Tanggal 28 Juli ditetapkan sebagai Hari Hepatitis Sedunia

Virus Hepatitis A sulit sekali dibasmi karena dapat bertahan hidup di luar tubuh manusia selama
berbulan-bulan. Namun paparan suhu panas (85 derajat celsius) selama 1 menit dapat membunuh
virus-virus Hepatitis A. Selain itu, virus Hepatitis A juga dapat berpindah jika seseorang melakukan
kontak fisik cukup dekat dengan penderita. 

Kasus Hepatitis A di Indonesia

Berikut adalah data Kejadian Luar Biasa (KLB) Hepatitis A pada Tahun 2013.

Tabel 1.1. KLB Hepatitis A pada Tahun 2013

Sumber : Subdir Diare, Hepatitis & ISP pada infodatin 2014

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa total KLB Hepatitis pada tahun 2013 di 6 Provinsi dan
Kota/Kabupaten sejumlah 495 kasus, kematian dan CFR 0.
Tabel 1.2. KLB Hepatitis A Tahun 2014 di 3 Provinsi

Sumber : Subdir Diare, Hepatitis & ISP pada infodatin 2014

Tabel diatas menunjukkan bahwa total KLB Hepatitis A di 3 Provinsi dan di 4 Kota/Kabupaten pada
tahun 2013 sejumlah 282 kasus, kematian dan CFR 0.

Morfologi Virus Hepatitis A

Gambar 1.1 Hepatitis A Virus (HAV)

a. Kapsid
Kapsid adalah selubung protein virus. Ini terdiri dari beberapa subunit struktural
oligomer yang terbuat dari protein yang disebut protomer. Yang diamati, subunit
morfologi tiga dimensi, yang mungkin atau mungkin tidak sesuai dengan protein
individu, disebut kapsomer. Kapsid membungkus bahan genetik dari virus. Kapsid
secara luas diklasifikasikan menurut struktur mereka.
b. VPg (Virus Protein Genome)
VPg memainkan peran yang lebih besar dalam replikasi. Selain perannya dalam
replikasi genome, calicivirus VPg sangat penting untuk penerjemahan RNA Virus.
c. RNA (Ribonucleic Acid / Asam Ribonukleat)
Fungsi utama dari asam ribonukleat (RNA) adalah pembentukan protein dan sintesis.
RNA juga memainkan peran penting dalam ekspresi gen dan katalisis kimia dari
kedua pembentukan ikatan peptida dan molekul RNA lainnya. Dalam kebanyakan
kasus, fungsi utama dari RNA adalah untuk membawa salinan dasar asam
deoksiribonukleat suatu organisme (DNA) informasi ke dalam protein baru
pembentuk sel.

Mekanisme Penularan Hepatitis A

1. Penularan Hepatitis A dari orang ke orang :

• Ketika seseorang yang sudah terinfeksi tidak mencuci tangannya dengan baik lalu
menyentuh benda-benda lain.

• Ketika seseorang atau tenaga medis tidak mencuci tangannya dengan baik setelah kontak
dengan feses orang yang terinfeksi hepatitis A.

• Ketika seseorang melakukan hubungan seksual, termasuk secara anal atau oral dengan
orang yang sudah terinfeksi hepatitis A.

2. Penularan Hepatitis dari makanan / minuman :

• Hepatitis A bisa menular bila memakan atau meminum air yang sudah terkontaminasi oleh
virus hepatitis A (termasuk makanan beku atau makanan yang belum sepenuhnya matang).
Hal ini biasanya lebih mudah terjadi di daerah yang sistem sanitasinya buruk.

• Contoh makanan dan minuman : buah, sayur, kerang-kerangan, es dan air.

Tanda dan Gejala Terinveksi Hepatitis A

Sebelum virus hepatitis menimbulkan gejala pada penderita, terlebih dahulu virus ini akan melewati
masa inkubasi. HAV (Hepatitis A Virus) membutuhkan waktu inkubasi sekitar 15-45 hari.

Gejala awal yang dapat muncul meliputi demam, mual, muntah, nyeri pada sendi dan otot,
serta diare. Ketika organ hati sudah mulai terserang, ada beberapa gejala lain yang akan muncul,
yaitu urine berwarna gelap, tinja berwarna pucat, sakit kuning dan gatal-gatal. Selain itu, daerah
perut bagian kanan atas juga akan terasa sakit terutama jika ditekan.
Tetapi tidak semua pengidap mengalami gejala hepatitis A. Karena itu, penyakit ini kadang sulit
untuk disadari. Hanya satu dari sepuluh penderita hepatitis A di bawah umur 6 tahun yang
mengalami sakit kuning. Sedangkan pada remaja dan orang dewasa, penyakit ini biasanya
menyebabkan gejala yang lebih parah dan 70 persen di antaranya akan mengalami sakit kuning.
Tidak seperti dua jenis hepatitis lainnya yakni hepatitis B dan hepatitis C, infeksi akibat hepatitis A ini
tidak menyebabkan gangguan hati jangka panjang (kronis), dan jarang berakibat fatal. Namun,
hepatitis A dapat menyebabkan munculnya gejala kerusakan hati akut, yang mana cukup berbahaya
dan berpotensi mengancam nyawa. Jika tidak mendapatkan penanganan yang benar, penderita
Hepatitis A beresiko untuk mengalami kegagalan organ hati atau bahkan kematian.

Upaya Preventif Hepatitis A

Karena penyebaran utamanya adalah melalui konsumsi sesuatu yang terkontaminasi, langkah
utama pencegahan hepatitis A adalah dengan menjaga kebersihan. Langkah ini dapat dilakukan
dengan mudah, misalnya selalu mencuci tangan, tidak menyentuh tumpahan darag tanpa sarung
tangan pelindung, tidak berbagi pakai sikat gigi, pisau cukur atau jarum suntik dengan orang lain,
tidak bergonta-ganti pasangan serta melakukan hubungan seksual yang aman dengan menggunakan
alat kontrasepsi, menghindari konsumsi makanan mentah atau kurang matang serta menghindari
konsumsi alkohol dan air mentah yang tidak terjamin kebersihannya.
Selain itu, vaksinasi hepatitis A juga dapat mencegah penyakit ini. Terutama bagi mereka yang
memiliki risiko tinggi seperti orang yang mengidap penyakit hati kronis, serta pengguna jarum suntik
yang tidak steril.

Sumber :

Infodatin. 2014. “Hepatitis”. Jakarta : Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI

“Pengertian Kapsid Virus”. 2019. Pada www.Sridianti.com diakses pada 17 Maret 2019.

VPg. 2015. Dari Advance in Virus Research 2015 pada https://www.sciencedirect.com diakses pada
17 Maret 2019.

“Berbagai Hal yang Bisa Membuat Kita Tertular Hepatitis A” pada : www.hellosehat.com diakses
pada 2 Maret 2019

dr. Marianti. “Hepatitis A”. 2017. Pada www.alodokter.com diakses pada 2 Maret 2019

Anda mungkin juga menyukai