Anda di halaman 1dari 9

Nama :Inggita Mutya Pramudita

NIM :20180006
Prodi :Pendidikan Profesi Bidan

RESUME MATERI
Genetalia Interna, Genitalia Ekterna, Embriologi, Anatomi Payudara, dan Siklus
Menstruasi

1. GENITALIA EKSTERNA
A.

Gambar 1. Organ Genitalia Eksterna Wanita

a. Mons Veneris / Mons Pubis


Disebut juga gunung venus merupakan bagian yang menonjol di bagian
depan simfisis terdiri dari jaringan lemak dan sedikit jaringan ikat setelah dewasa
tertutup oleh rambut yang bentuknya segitiga. Mons pubis mengandung banyak
kelenjar sebasea (minyak) berfungsi sebagai bantal pada waktu melakukan
hubungan seks.

b. Labia Mayora
Merupakan kelanjutan dari mons veneris berbentuk lonjong, panjang labia
mayora 7-8 cm, lebar 2-3 cm dan agak meruncing pada ujung bawah. Kedua bibir
ini dibagian bawah bertemu membentuk perineum, yang permukaan terdiri dari:

1) Bagian luar
Tertutup oleh rambut yang merupakan kelanjutan dari rambut pada mons
veneris.

2) Bagian dalam
Tanpa rambut merupakan selaput yang mengandung kelenjar sebasea (lemak).

c. Labia Minora
Merupakan lipatan kulit yang panjang, sempit, terletak dibagian dalam labia
mayora tanpa rambut yang memanjang kearah bawah klitoris dan menyatu dengan
fourchette, semantara bagian lateral dan anterior labia biasanya mengandung
pigmen, permukaan medial labia minora sama dengan mukosa vagina yaitu merah
muda dan basah.

d. Klitoris
Merupakan bagian penting alat reproduksi luar yang bersifat erektil, dan
letaknya dekat ujung superior vulva. Organ ini mengandung banyak pembuluh
darah dan serat saraf sensoris sehingga sangat sensitive analog dengan penis laki-
laki. Fungsi utama klitoris adalah menstimulasi dan meningkatkan ketegangan
seksual.

e. Vestibulum
Merupakan alat reproduksi bagian luar yang berbentuk seperti perahu atau
lonjong, terletak di antara labia minora, klitoris dan fourchette. Vestibulum terdiri
dari muara uretra, kelenjar parauretra, vagina dan kelenjar paravagina. Permukaan
vestibulum yang tipis dan agak berlendir mudah teriritasi oleh bahan kimia, panas,
dan friksi.

f. Perineum
Merupakan daerah muskular yang ditutupi kulit antara introitus vagina dan
anus. Perineum membentuk dasar badan perinium.

g. Kelenjar Bartholin
Kelenjar penting di daerah vulva dan vagina yang bersifat rapuh dan mudah
robek. Pada saat hubungan seks pengeluaran lendir meningkat.

h. Himen (Selaput dara)


Merupakan jaringan yang menutupi lubang vagina bersifat rapuh dan
mudah robek, himen ini berlubang sehingga menjadi saluran dari lender yang di
keluarkan uterus dan darah saat menstruasi.

i. Fourchette
Merupakan lipatan jaringan transversal yang pipih dan tipis, terletak pada
pertemuan ujung bawah labia mayoradan labia minora. Di garis tengah berada di
bawah orifisium vagina. Suatu cekungan kecil dan fosa navikularis terletak di
antara fourchette dan himen.

B. Kesimpulan:
Terdapat beberapa bagian pada organ genitalia eketerna wanita, bagian-bagian tersebut
adalah mons pubis, labia mayora, labia minora, klitoris, vestibulum, perineum, kelenjar
bartholin, hymen, dan fourchette.

2. GENITALIA INTERNA
A.

Gambar 2. Organ Genitalia Interna Wanita


a. Vagina
Vagina adalah suatu tuba berdinding tipis yang dapat melipat dan mampu
meregang secara luas karena tonjolan serviks ke bagian atas vagina. Panjang
dinding anterior vagina hanya sekitar 9 cm, sedangkan panjang dinding posterior
11 cm. Vagina terletak di depan rectum dan di belakang kandung kemih. Vagina
merupakan saluran muskulomembraneus yang menghubungkan rahim dengan
vulva. Jaringan muskulusnya merupakan kelanjutan dari muskulus sfingter ani dan
muskulus levator ani oleh karena itu dapat dikendalikan.
Pada dinding vagina terdapat lipatan-lipatan melintang disebut rugae dan
terutama di bagian bawah. Pada puncak (ujung) vagina menonjol serviks pada
bagian uterus. Sel dinding vagina mengandung banyak glikogen yang
menghasilkan asam susu dengan PH 4,5. Keasaman vagina memberikan proteksi
terhadap infeksi. Fungsi utama vagina yaitu sebagai saluran untuk mengeluarkan
lendir uterus dan darah menstruasi, alat hubungan seks dan jalan lahir pada waktu
persalinan.
b. Uterus
Merupakan jaringan otot yang kuat, berdinding tebal, muskular, pipih,
cekung dan tampak seperti bola lampu / buah peer terbalik yang terletak di pelvis
minor di antara kandung kemih dan rektum. Uterus normal memiliki bentuk
simetris, nyeri bila ditekan, licin dan teraba padat. Uterus terdiri dari tiga bagian
yaitu fundus uteri, corpus uteri, dan seviks uteri.
Untuk mempertahankan posisinya uterus disangga beberapa ligamentum,
jaringan ikat dan peritoneum. Ukuran uterus tergantung dari usia wanita, pada anak-
anak ukuran uterus sekitar 2-3 cm, nullipara 6-8 cm, dan multipara 8-9 cm.

c. Tuba Fallopi
Tuba fallopi merupakan saluran ovum yang terentang antara kornu uterine
hingga suatu tempat dekat ovarium dan merupakan jalan ovum mencapai rongga
uterus. terletak di tepi atas ligamentum latum berjalan ke arah lateral mulai dari
osteum tubae internum pada dinding rahim. Panjang tuba fallopi 12cm diameter 3-
8cm. Dinding tuba terdiri dari tiga lapisan yaitu serosa, muskular, serta mukosa
dengan epitel bersilia.

d. Ovarium
Ovarium berfungsi dalam pembentukan dan pematangan folikel menjadi
ovum, ovulasi, sintesis, dan sekresi hormon-hormon steroid. Ovarium terletak di
arah uterus bergantung pada ligamentum infundibulo pelvikum dan melekat pada
ligamentum latum melalui mesovarium.

e. Parametrium
Parametrium adalah jaringan ikat yang terdapat di antara ke dua lembar
ligamentum latum.
Batasan parametrium yaitu:
1) Bagian atas terdapat tuba fallopi dengan mesosalping
2) Bagian depan mengandung ligamentum teres uteri
3) Bagian kaudal berhubungan dengan mesometrium
4) Bagian belakang terdapat ligamentum ovarii

B. Kesimpulan:
Organ genitelia interna terdiri dari vagina, uterus, tuba fallopi, ovarium dan parametrium
yang masing-masing memiliki fungsi sebagai alat reproduksi wanita.

3. ANATOMI PAYUDARA
A. Payudara (mammae, susu) adalah kelenjar yang terletak di bawah kulit, di atas otot dada.
Fungsi dari payudara adalah memproduksi susu untuk nutrisi bayi. Manusia mempunyai
sepasang kelenjar payudara, yang beratnya kurang lebih dari 200 gram, sat hamil 600 gram,
dan saat menyusui 800 gram (Lusa, 2009).

Gambar 3. Anatomi Payudara

a. Korpus Mammae
Badan payudara seutuhnya, didalamnya berisi jaringan ikat, kelenjar lemak,
saraf, pembuluh darah, kelenjar getah bening, kelenjar payudara yang berisi sel-sel
dan kelenjar ini dipengaruhi oleh hormon.

b. Areola
Area yang gelap yang mengelilingi puting susu, warnanya ini disebabkan
oleh penipisan dan penimbunan pigmen pada kulit. Perubahan warna pada aerola
tergantung pada warna kulit dan adanya kehamilan. Selama kehamilan warna aerola
akan menjadi lebih gelap dan menetap. Pada daerah ini didapatkan kelenjar
keringat, kelenjar lemak dari montgomery yang akan membesar selama kehamilan,
kelenjar ini akan mengeluarkan suatu bahan yang dapat melicinkan areola selama
menyusui. Pada areola terdapat duktus laktiferus yang merupakan tempat
penampungan air susu.

c. Papilla Mammae atau Puting Susu


Letaknya bervariasi sesuai ukuran payudara, terdapat lubang-lubang kecil
di puting yang merupakan muara dari duktus laktiferus (tempat penampungan ASI).
Pada puting juga didapatkan ujung-ujung saraf dan pembuluh darah.
Diantara areola dan puting terdapat serat-serat otot polos yang tersusun
melingkar, sehingga apabila ada kontraksi ketika bayi menghisap, maka duktus
laktiferus akan memadat dan menyebebkan puting susu yang merupakan muara
ASI bekerja, serta-serat otot polos yang tersusun sejajar akan menarik kembali
puting susu (Anik Puji Rahayu, 2016).

d. Struktur Mikroskopik
Didalam payudara badan payudara terdapat bangunan yang disebut
Alveolus, yang merupakan tempat air susu diproduksi. Dan alveolus ini air susu ibu
(ASI) dialirkan kedalam saluran kecil (Diktulus) beberapa saluran kecil bergabung
membentuk saluran yang lebih kecil (Duktus). Dibawah Areola, saluran yang besar
ini mengalami pelebaran yang disebut sinus latiferus. Akhirnya semua saluran yang
besar ini memusat kedalam puting dan bermuara keluar. Didalam dinding Alveolus
maupun saluran, terdapat otot polos yang bila berkontraksi dapat memompa ASI
keluar.

B. Kesimpulan:
Payudara adalah kelenjar yang terletak di bawah kulit, di atas otot dada. Fungsi dari
payudara adalah memproduksi susu untuk nutrisi bayi, yang berat normalnya kurang lebih
dari 200 gram, sat hamil 600 gram, dan saat menyusui 800 gram

4. SIKLUS MENSTRUASI
A. Menstruasi adalah pelepasan dinding rahim (endometrium) yang disertai dengan
pendarahan dan terjadi setiap bulannya kecuali pada saat kehamilan. Menstruasi yang
terjadi terus menerus setiap bulannya disebut sebagai siklus menstruasi. menstruasi
biasanya terjadi pada usia 11 tahun dan berlangsung hingga anda menopause (biasanya
terjadi sekitar usia 45 – 55 tahun). Normalnya, menstruasi berlangsung selama 3 – 7 hari.

Siklus menstruasi bervariasi pada tiap wanita dan hampir 90% wanita memiliki siklus 25-
35 hari dan hanya 10-15% yang memiliki panjang siklus 28 hari, namun beberapa wanita
memiliki siklus yang tidak teratur dan hal ini bisa menjadi indikasi adanya masalah
kesuburan.

Panjang siklus menstruasi dihitung dari hari pertama periode menstruasi hingga hari
dimana pendarahan dimulai disebut sebagai hari pertama yang kemudian dihitung sampai
dengan hari terakhir hingga 1 hari sebelum perdarahan menstruasi bulan berikutnya
dimulai.

a. Siklus Uterus
1) Fase menstruasi atau deskuamasi
Pada masa ini endometrium dilepaskan dari dinding uterus disertai dengan
perdarahan. Hanya lapisan tipis yang tinggal yang disebut dengan stratum
basale, stadium ini berlangsung 4 hari. Dengan haid itu keluar darah, potongan
potongan endometrium dan lendir dari cervik. Darah tidak membeku karena
adanya fermen yang mencegah pembekuan darah dan mencairkan potongan -
potongan mukosa. Hanya kalau banyak darah keluar maka fermen tersebut
tidak mencukupi hingga timbul bekuan bekuan darah dalam darah haid.
2) Fase post menstruasi atau stadium regenerasi
Luka endometrium yang terjadi akibat pelepasan endometrium secara
berangsur-angsur sembuh dan ditutup kembali oleh selaput lendir baru yang
tumbuh dari sel-sel epitel kelenjar endometrium. Pada waktu ini tebal
endometrium ± 0,5 mm, stadium sudah mulai waktu stadium menstruasi dan
berlangsung ± 4 hari.
3) Fase intermenstruum atau stadium proliferasi
Dalam fase ini endometrium tumbuh menjadi setebal ± 3,5 mm. Fase ini
berlangsung dari hari ke 5 sampai hari ke 14 dari siklus haid.

b. Siklus Ovarium
1) Fase Folikuler ( hari 1 – 14 )
Pada awal siklus, kadar FSH dan LH relatif tinggi dan memicu/merangsang
pertumbuhan 10 – 20 folikel namun hanya 1 folikel yang ‘dominan’ yang
menjadi matang dan sisanya akan mengalami atresia. Kadar FSH dan LH yang
tinggi disebabkan oleh kadar estrogen dan progesteron yang rendah pasca fase
haid sebelumnya. Selama dan segera setelah haid, kadar estrogen relatif rendah
namun akan kembali meningkat setelah masuk fase proliferasi.
 Folikel membesar dan membentuk ruang penuh cairan (antrum)- follicle
d’graaf.
 Follicle d’graaf : oosit dikelilingi oleh 2 – 3 lapisan sel granulosa yang
disebut cumulus oophorus
 Sejalan dengan maturasi folikel maka produksi estrogen (terutama
estradiol)
 oleh sel granulosa meningkat dan mencapai puncaknya 18 jam
menjelang ovulasi.
 Peningkatan estradiol menyebabkan penurunan FSH dan LH (proses
umpan balik negatif)

2) Ovulasi ( hari 14 )
 Pembesaran folikel yang cepat dan diikuti dengan protrusi permukaan
cortex ovarium serta keluarnya oosit berikut dengan cumulus oophorus
( ovulasi )
 Peristiwa ini kadang disertai rasa nyeri: mittelschmerz
 Kadar estradiol yang meningkat dengan cepat menjelang ovulasi
menyebabkan kenaikan kadar LH secara mendadak dan penurunan FSH
pada pertengahan siklus (mekanisme umpan balik positif )
 Sesaat sebelum ovulasi : kadar hormon estrogen menurun dan
progestron naik secara mendadak

3) Fase Luteal ( hari 15 - 28 )


 Sel-sel granulosa dari sisa folikel yang telah mengalami ovulasi
mengalami luteinisasi dan sisa folikel berubah menjadi corpus luteum
 Pada pasca ovulasi, corpus luteum merupakan sumber estrogen dan
progesteron utama dari ovarium
 Bila terjadi konsepsi, struktur corpus luteum dipertahankan oleh hCG
yang dihasilkan oleh hasil konsepsi.
 Bila tidak terjadi konsepsi, corpus luteum mengalami regresi dan siklus
haid akan dimulai kembali.
B. Kesimpulan:
Menstruasi adalah pelepasan dinding rahim (endometrium) yang disertai dengan
pendarahan dan terjadi setiap bulannya kecuali pada saat kehamilan. Dengan panjang
siklus yang dapat dihitung dari hari pertama periode menstruasi hingga hari dimana
pendarahan dimulai disebut sebagai hari pertama yang kemudian dihitung sampai dengan
hari terakhir hingga 1 hari sebelum perdarahan menstruasi bulan berikutnya dimulai.

5. EMBRIOLOGI

A. Embriologi merupakan bagian dari kajian biologi perkembangan (developmental of


biology). Biologi perkembangan adalah ilmu yang mempelajari tentang perubahan
progresif struktur dan fungsi tubuh dalam hidup makhluk hidup. Sedangkan embriologi
adalah studi mengenai embrio dengan penekanan kepada pola-pola perkembangan
embrio.Istilah-istilah embriologi:
a. Embriogenesis adalah proses pembentukan dan pertumbuhan secara progresif dari
sebuah sel menuju periode organ primordial. (Pada manusia terjadi saat minggu ke-
8 perkembangan). Terkadang disebut juga dengan organogenesis.
b. Periode fetal adalah saat terjadinya diferensiasi yang berkelanjutan dan ditandai
dengan pertumbuhan dan meningkatnya berat fetus.
c. Teratologi adalah bagian embriologi yang mengkaji tentang cacat lahir dan
penyebabnya.
Terdapat lima tahap perkembangan manusia yaitu:
a. Tahap gametogenesis, terjadinya pembentukan gamet laki-laki dan perempuan atau
konversi germ cell sperma dan sel telur.
b. Tahap perkembangan minggu ke-1, terjadinya proses ovulasi sampai implantasi
c. Tahap perkembangan minggu ke-2, terjadinya pembentukan bilaminar germ disc
(embrio dua lapis)
d. Tahap perkembangan minggu ke-3 sampai 8, disebut juga dengan periode
embrionik, terjadinya pembentukan sistem tubuh.
e. Tahap perkembangan bulan ke-3 sampai kelahiran, adalah masa fetus dan
berperannya plasenta dalam perkembangan manusia.

B. Kesimpulan:
Embriologi merupakan ilmu yang mempelajari perkembangan struktur fungsi embrio.
Embriologi memiliki beberapa istilah, diantara lain adalah, embryogenesis, periode fetal,
dan teretologi.
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Yuliana, S. Ked, M.Biomed. “18 Female Genitalia”,
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/ffbf2179f34b1a8c6ab051cc5759a1bb.p
df, diakses 10 Januari 2021.
M. Haviz. 2014. Konsep Dasar Embriologi: Tinjauan Teoritis. Jurnal Saintek. 6(1): 96-101

Anda mungkin juga menyukai