ITS Paper 33462 2111105012 Paper PDF
ITS Paper 33462 2111105012 Paper PDF
Abstrak—Untuk mengevaluasi cooling system pada dalamnya mengalir dua fluida yaitu fluida panas ( water
mesin Sinjai, pengujian dilakukan dengan menyalakan coolent ) dan fluida dingin ( udara yang dihembuskan oleh fan
mesin pada putaran yang bervariasi (variable speed) mulai ),dimana air yang telah bersirkulasi di dalam mesin diharapkan
dari putaran 5500 rpm hingga 2000 rpm. Pengaturan dapat didinginkan dengan udara yang dihembuskan oleh fan.
putaran mesin dilakukan dengan memberikan variasi Penelitian mengenai compact heat exchanger telah banyak
beban pada water brake dynamometer. Dimana pada setiap dilakukan, salah satunya oleh W.M. Kays and London [ 1 ]
putaran, didapatkan data data seperti temperatur inlet air yang meneliti tentang aliran fluida melewati staggered tube
radiator, temperatur outlet air radiator, temperatur udara bank pada compact heat exchanger, penelitian dilakukan
masuk radiator, temperatur udara keluar radiator dan dengan tiga variasi S L ( jarak tube longitudinal ) dimana pada
mass flow rate air radiator. Kemudian, pada existing penelitian ini didapatkan grafik J (colburn number ) dan f (
radiator dilakukan analisa performansi dengan metode friction factor) fungsi Reynold number. Semakin lebar S L
NTU – Effectiveness. Setelah didapat effectiveness dari maka nilai dari Jh ( colburn number ) semakin menurun dan
radiator, selanjutnya, melakukan perancangan ulang nilai Jh juga semakin menurun dengan naiknya Reynold
untuk mendapatkan dimensi radiator baru yang optimum number. W.M. Kays and London juga meneliti tentang aliran
dengan menggunakan metode LMTD, dan melakukan fluida yang melewati sirip tipis dengan tube circular dimana
perhitungan untuk mendapat nilai effectiveness dari semakin naik nilai Reynold number semakin rendah nilai dari
radiator hasil redesain tersebut. Pada penelitian ini, saat colburn factornya.
torsi engine maksimum nilai kalor yang terbuang ke air Selain itu C.Oliet, A.Oliva, J.Castro, dan C.D.Pe
pendingin sebesar 5708.04 Watt, nilai effectiveness pada rez Segarra [ 2 ] meneliti tentang pengaruh fin pitch dari
existing radiator bernilai 0.29 dan dengan melakukan compact heat exchanger tipe fin and tube terhadap cooling
perancangan ulang radiator untuk desain permukaan capacity dimana semakin besar pitch dari fin maka kapasitas
radiator 8.0-3/8T didapat dimensi radiator dengan lebar pendinginannya semakin rendah, pada nilai fin pitch yang
fin 86 mm, jumlah tube 66, diameter tube 10,2 mm, sama, semakin besar mass flow rate udara dan mass flow rate
jumlah fin 81 serta nilai effectiveness yang lebih baik yaitu aircoolant maka semakin tinggi nilai kapasitas
sebesar 0.33dengan NTU 0.55. pendinginannya. Selain itu, olive et.al juga meneliti tentang
pengaruh fin pitch terhadap overall heat transfer coeffisien
Kata Kunci— Effectiveness, LMTD, NTU, radiator, semakin besar nilai pitch dari fin maka overall heat transfer
sistem pendingin mesin. coeffisiennya semakin rendah, dan pada nilai fin pitch yang
sama, semakin besar nilai reynold number udara dan reynold
number air pendingin maka semakin tinggi nilai dari overall
I. PENDAHULUAN heat transfer koeffisiennya.
4. .
1.
Gambar.3. Grafik Effectiveness fungsi NTU Existing Radiator Dimana untuk desainnya mengacu pada desain permukaan 8.0
– 3/ 8T. Dengan mengacu pada standar di rujukan [ 1 ]
Dari grafik hasil perhitungan effectiveness dan NTU
pada gambar 3 menunjukkan trendline yang naik.Pengeplotan
grafik untuk Cr 0.5 diambil pada putaran mesin 4500 sampai
5500 karena Cr pada putaran in memiliki nilai yang hampir
sama dan untuk Cr 0.8 pengeplotan dilakukan pada putaran
mesin 3000, Pada kedua grafik trendline cenderung naik
karena nilai effectiveness tergantung dari nilai q actual dimana
q actual mengalami kenaikan seiring bertambahnya kenaikan
debit air pendingin, sedangkan nilai q maximum relatif lebih stabil
(cenderung konstan), sehingga ε (effectiveness) akan semakin
besar. Selain itu nilai NTU juga mengalami kenaikan karena
dengan putaran yang semakin tinggi mass flow rate air
radiator dan mass flow rate udara juga semakin besar sehingga
nilai koefisien konveksinya juga meningkat. apabila nilai
koefisien konveksi air radiator dan nilai koefisien konveksi
udara semakin meningkat,dengan luasan permukaan
perpindahan yang sama, maka overall heat transfer
koefisiennya juga akan semakin meningkat sehingga nilai Gambar 5 Heat Transfer and friction factor untuk circular tube
NTU juga akan semakin meningkat. continuous fin heat exchanger, surface 8.0-3/8T [ 1 ].
b) Perencanaan Radiator tipe strip fin circular tube Setelah dilakukan perancangan ulang menggunakan
standar pada rujukan [ 1 ] didapatkan perbandingan antara
Dari hasil analisa existing radiator didapatkan nilai dimensi existing radiator dan redesain radiator seperti pada
effectiveness pada torsi maksimum ( 3500 rpm ) sebesar 0.29 tabel 3
dengan NTU sebesar 0.21dimana temperatur air keluar
radiator masih tinggi, yaitu sebesar 900 C. Untuk itu dilakukan
4
DAFTAR PUSTAKA
[1] Kays,W.M.,London, A.L.1964. Compact Heat Exchangers . 2nd ed.
New York : McGraw Hill Book Company.
[2] C.Oliet,A.Oliva, J.Castro, dan C.D.Pe rez Segarra. “Parametric
Studies on Automotive Radiators” .ELSEVIER,2007,pp 2033-
2043., Surabaya, Indonesia.
[3] Incropera, Frank P. Dewitt, David P. Bergman, Theodore L. Lavine,
Adrienne S. 2007.Fundamentals of Heat and Mass Transfer.
John Wiley & Sons (Asia) Pte Ltd : Hoboken...