Anda di halaman 1dari 3

TUGAS KEPERAWATAN KELUARGA

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN PASANGAN BARU

Dosen Pembimbing :

Nama Anggota :
1. Erna Puji Riyanti (P07120118011)
2. Karmila Sukma S. A. (P07120118021)
3. Jumiati Yaroliah (P07120118031)
4. Soleh Aldhiyanto (P07120118042)
5. Ika Nur Nugraheni (P07120118047)

PRODI D-III KEPERAWATAN


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN YOGYAKARTA
TAHUN 2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keluarga merupakan unit pelayanan kesehatan yang terdepan dalam
meningkatkan derajat kesehatan komunitas. Keluarga sebagai sistem yang
berinteraksi dan merupakan unit utama yang menyangkut kehidupan masyarakat.
Keluarga menempati posisi antara individu dan masyarakat. Apabila setiap keluarga
sehat, akan tercipta komunitas yang sehat. Masalah yang dialami anggota keluarga
dapat mempengaruhi anggota keluarga yang lain, karena keluarga merupakan
perantara yang efektif dan mudah untuk berbagai usaha-usaha kesehatan masyarakat.
Sehingga dengan memberikan pelayanan kesehatan kepada keluarga, perawat
mendapat dua keuntungan. Perawat dapat memenuhi kebutuhan individu dan
memenuhi kebutuhan masyarakat. Jadi untuk membangun keluarga yang sehat
dibutuhkan peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga.
Asuhan keperawatan keluarga merupakan rangkaian kegiatan yang diberikan
melalui praktik keperawatan keluarga. Adapun kriteria keluarga yang harus
mendapatkan asuhan keperawatan keluarga adalah keluarga yang dalam tahap
perkembangan keluarga, misalnya keluarga dengan pasangan baru (Berganning
family) / keluarga pemula.
Berganning family atau yang biasa kita sebut keluarga dengan pasangan baru
merupakan tahap pembentukan keluarga melalui ikatan pernikahan. Pada keluarga
tahap ini perlu diberikan asuhan keperawatan keluarga karena pada tahap ini rentan
terhadap masalah kesehatan.
Di Indonesia angka pernikahan usia muda sangat tinggi dan mendapat
perhatian dari pemerintah. Kondisi yang seperti ini sangat memperihatinkan, karena
memicu terjadinya angka perceraian. Perkawinan dini di Indonesia tercatat sangat
banyak, yakni 34,5% dari total perkawinan di seluruh Indonesia yang berjumlah
antara 2-2.5 juta pasangan setiap tahunnya, (www.Kpai.go.id di unduh pada 6 Juli
2012). Pada tahun 2009 presentase pernikahan usia muda mencapai 41,33 % dan
mengalami kenaikan sebesar 50% pada tahun 2010 (Riskesdas 2010).
Keluarga dengan pasangan baru/ Berganning family adalah ketika masing-
masing individu laki-laki dan perempuan membentuk keluarga melalui perkawinan
yang sah, dan meninggalkan keluarganya masingmasing serta mempersiapkan
keluarga yang baru. Pasangan baru menikah adalah tahap awal pembentukan
keluarga, jadi dibutuhkan adaptasi yang baik. Butuh penyesuaian peran dan fungsi
sehari-hari, belajar hidup bersama, beradaptasi dengan kebiasaan sendiri dan
pasangannya. Mereka merupakan anggota dari 3 keluarga yaitu keluarga suami, istri
dan membentuk keluarga sendiri. Masing-masing mengahadapi perpisahan dengan
keluarga orang tuanya. Mereka mulai membina hubungan baru dengan keluarga dan
kelompok sosial pasangan.
Pada tahap keluarga dengan pasangan baru mempunyai tugas perkembangan
keluarga yang harus dipenuhi. Tugas perkembangan tersebut adalah membina
hubungan intim yang saling memuaskan, menetapkan tujuan bersama, membina
hubungan dengan orang lain dengan menghubungkan jaringan persaudaraan secara
harmonis dan keluarga berencana. Selain mempunyai tugas, keluarga juga
mempunyai fungsi supaya keluarga menjadi sejahtera. Fungsi keluarga yang harus
dipenuhi meliputi fungsi afektif, sosialisasi, perawatan kesehatan, ekonomi, biologis,
psikologis dan fungsi pendidikan. Maka dari hal tersebut peran perawat sangat berarti
untuk meningkatkan derajat kesehatan keluarga melalui asuhan keperawatan keluarga
pasangan baru menikah.
Sebagai tenaga kesehatan kita harus dapat mengaplikasikan asuhan
keperawatan pada keluarga baru menikah dengan menggunakan pendekatan proses
keperawatan untuk membantu mereka mengenali tugas dan perkembangan pada
keluarga tahap tersebut. Asuhan keperawatan juga membantu memandirikan pasangan
baru menikah dalam pengambilan keputusan terkait masalah kesehatan yang mereka
alami.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis dapat membuat rumusan masalah
Askep Tahap Perkembangan Keluarga dengan Pasangan Baru Menikah, yaitu :
1. Bagaimana konsep keluarga?
2. Bagaimana konsep pasangan baru menikah?
3. Apa saja tugas tahap perkembangan keluarga dengan pasangan baru menikah?
4. Bagaimana asuhan keperawatan tahap perkembangan keluarga pasangan baru
menikah?
C. Tujuan
1. Mengetahui konsep keluarga
2. Mengetahui konsep pasangan baru menikah
3. Mengetahui tugas tahap perkembangan keluarga dengan pasangan baru menikah
4. Mengetahui asuhan keperawatan tahap perkembangan keluarga pasangan baru
menikah
D. Manfaat
Menambah kepustakaan mengenai Asuhan Keperawatan yang dapat dilakukan
pada keluarga dengan pasangan baru menikah

Anda mungkin juga menyukai