Full PDF
Full PDF
TUGAS AKHIR
Disusun oleh :
Nama : Teli Handayani
NIM : 015214033
FINAL PROJECT
Presented by :
Teli Handayani
Student Number: 015214033
Saya menyatakan bahwa dalam Tugas Akhir ini tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Teli Handayani
INTISARI
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat yang
Akhir ini. Tugas Akhir ini adalah salah satu syarat dalam menyelesaikan studi di
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Sanata Dharma
dari bantuan banyak pihak, oleh karena itu sudah sepantasnya penulis
1. Bapak Ir.Greg. Heliarko, SJ., SS., B.ST., M.A., M.Sc., selaku Dekan
2. Bapak Budi Sugiharto, S.T., M.T, selaku Ketua Prodi Teknik Mesin,
4. Bapak I Gusti Ketut Puja, S.T., M.T, selaku dosen Pembimbing Akademik
9. Ayah dan Ibu yang telah memberikan bantuan moril dan materiil selama
10. G.Dharu Hari Pribadi dan Putera Addo Dhaya Abadi yang selalu
memberikan semangat.
12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis telah berusaha maksimal agar
dapat menyelesaikan dengan baik. Namun penulis menyadari masih ada hal-hal
yang jauh dari sempurna dalam penulisan Tugas Akhir ini. Untuk itu penulis
dengan besar hati akan menerima saran dan kritik yang bersifat membangun dari
Penulis
Teli Handayani
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSEMBAHAN..........................................................................vi
INTISARI............................................................................................................ vii
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................59
LAMPIRAN
DAFTAR LAMBANG
m massa (kg)
z ketinggian (m)
•
V debit air (m3/detik)
ηT efisiensi turbin
V tegangan (Volt)
Table 4.13 Hasil data variasi dengan beban lampu 5 Watt .......................46
yang berbeda..................................................................................... 12
Gambar 4.10 Grafik prediksi daya yang dihasilkan pompa sebagi turbin.............54
Gambar 4.12 Grafik Daya keluar, Efisiensi, dan Torsi vs Putaran dan Nq........... 55
BAB I
PENDAHULUAN
Energi adalah basis dari perindustrian, tanpa energi era modern tidak akan
pernah ada. Teknologi adalah yang paling banyak mengexploitasi sumber energi
dari dalam perut bumi sehingga persedian sumber energi dalam perut bumi
didunia semakin menipis dan memerlukan waktu yang lama untuk memperoleh
kembali. Pada waktu minyak, kayu, batubara, dan sumber energi fosil yang lain
masih murah, perindustian lebih memilih batubara atau minyak sebagai sumber
energi, karena untuk membangun sistem energi air ini memerlukan biaya yang
lebih mahal. Namun karena persedian sumber energi dalam perut bumi menipis
dan efek dari perindustrian yang menggunakan sumber energi fosil sebagai bahan
bakar membuat gas asam arang yang ada diatmosfer meningkat, dan terlebih lagi
banyaknya hutan di dunia yang hilang sehingga gas asam arang yang ada
global yang mengganggu pola cuaca, arus laut, badai, dan permasalahan
lingkungan yang lain. Maka dari itu perlu dikembangkan sumber energi
Karena tuntutan energi listrik yang semakin meningkat, maka dewasa ini
sumber energi baru. Selain itu sumber energi air adalah sumber energi yang
sangat bersih dalam arti tidak mencemari atau menyebabkan polusi. Waterpower
adalah sumber daya alami yang tersedia dimana saja, dengan volume air yang
cukup dan arus yang mengalir mantap dari tempat yang lebih tinggi ke tempat
yang lebih rendah yang dihasilkan dari hydraulic turbin. Waterpower tidak
tahan lama, dapat mencapai umur 50 tahun atau lebih. Air secara alami adalah
suatu sumber energi yang bermanfaat dan itu diperoleh dalam bentuk tenaga
mekanis, tanpa harus kehilangan banyak kalori dan bahan bakar untuk
menjalankan mesin.
(PLTA). PLTA dibangun untuk memenuhi tuntutan energi listrik yang terus
meningkat, proses dari PLTA ini sendiri menggunakan turbin yang akan
mengkonversi energi dari gerakan arus air menjadi energi mekanik yang
dihasilkan.
Indonesia dilihat dari letak gografis dengan banyak pulau dan sungai yang
dimiliki maka mendorong kearah suatu turbin yang dapat digunakan di banyak
sungai dimana dapat dibangun dam-dam kecil untuk memenuhi kebutuhan energi
dipedalaman dapat menggunakan energi listrik. Pump as Turbin adalah salah satu
bentuk picohidro power yang menghasilkan energi listrik kurang dari 3 kW.
Energi listrik yang dihasilkan dari pump as turbin dapat digunakan untuk sarana
pertanian, pencahayaan lokal, unit usaha kecil dll. Harga pump as turbin relative
lebih murah dibandingkan dengan turbin air, selain itu tidak menggunakan bahan
bakar dan biaya perawatan rendah. Pump as Turbin cocok digunakan sebagai
teknologi terapan untuk memenuhi kebutuhan energi listrik terutama yang tinggal
di pedalaman.
listrik yang besar untuk kebutuhan energi listrik disetiap daerah maupun industri-
sangat jarang sekali turbin yang diproduksi, maka harga dari turbin air tersebut
relatif sangat mahal dan tidak banyak pilihan terutama di Indonesia. Oleh karena
itu diperlukan suatu teknologi terapan untuk mengatasi penyebaran energi listrik
yang tidak merata. Karena secara sistem kerja pompa merupakan kebalikan dari
turbin dan dapat lebih mudah dicari dipasaran dibandingkan mesin turbin maka
penelitian ini meneliti prestasi pompa sentrifugal dengan impeller tertutup yang
jika dijadikan turbin, mengamati unjuk kerja dari setiap variasi debit air masukan;
tentang tenaga air atau waterpower, terutama yang berkaitan dengan pemanfaatan
Agar penelitian ini tidak terlalu luas dan tetap berada dalam jangkauan
penulis, maka perlu adanya batasan masalah. Untuk itu, dalam penelitian tentang
pompa sentrifugal impeller tertutup maka jenis pompa yang lain dan jenis
daya input pompa sebagai turbin, putaran pompa sebagai turbin, daya
output pompa sebagai turbin yang telah dikonversi menjadi energi listrik,
mencari data tentang pompa yang digunakan dengan cara mengambil data
dari pompa yang bentuk serta ukurannya sama seperti pompa yang dijual
dipasaran.
BAB II
DASAR TEORI
head maksimal 46 m
head maksimal 13 m
lebih 28% pada Head 46,03 m. Sedangkan pada pompa volut yang
• Sebagai Pompa :
aliran fluida. Energi yang dimiliki oleh suatu fluida yang mengalir terdiri dari
tidak dapat dimusnahkan dan tidak dapat diciptakan tetapi dapat diubah menjadi
bentuk energi lain. Arus air yang mengalir mengandung energi dan energi tersebut
Gambar 2.1 Bentuk energi pada aliran air (Fritz Dietzel,1992, hal 4)
Arti selanjutnya dari dari kaidah kekekalan energi adalah apabila arus air
dalam alirannya dilewatkan melalui turbin air, maka energi yang ada dalam air
akan diubah menjadi bentuk energi yang lain. Aliran air pada suatu standar
dengan:
m = massa
g = gravitasi
z = ketinggian
Energi tekanan
p
Ez = m (Nm) (Frizt Dietzel1996,hal.4)………………………2.2
ρ
dengan:
m = massa
p = tekanan
Energi kecepatan
c2
Ek = m (Nm) (Frizt Dietzel,1996,hal.4)……………………..…2.3
2
dengan:
m = massa
c = kecepatan fluida
Persamaan Bernoulli
Pada suatu aliran air di dalam pipa, diambil suatu selisih ketinggian z
antara tinggi air atas dan tinggi air bawah, maka menurut Bernoulli, besar energi
Persamaan energi
p c2
W = m⋅ g ⋅ z + m⋅ + m⋅ (Nm) (FriztDietzel,1996,hal.4)…………. 2.4
ρ 2
Bila pada aliran tersebut diatas diambil suatu jumlah air tiap 1 kg untuk
p c2
w= g⋅ z+ + = kons tan (Nm/kg) (Frizt Dietzel,1996,hal.4)…...… 2.5
ρ 2
Persamaan ketinggian
p c2
H = z+ + = kons tan (m) (FriztDietzel,1996,hal.4)………...…2.6
ρ ⋅ g 2g
dengan:
z = ketinggian tempat
p
= tinggi tekanan
ρ ⋅g
c2
= tinggi kecepatan.
2g
.
Dari kapasitas air V dan tinggi air jatuh H dapat diperoleh daya yang
dihasilkan turbin:
.
P = V⋅ ρ ⋅ g ⋅ H ⋅η T (Frizt Dietzel,1996, hal. 2) ………………….2.7
dengan :
. 3
V = kapasitas air (m /detik)
ηT = randemen turbin
.
Bila massa aliran m dan tinggi air jatuh telah diketahui, maka daya yang
dihasilkan:
.
P = m⋅ g ⋅ H ⋅ η T (FriztDietzel,1996,hal.2) ………………………
2.8
.
dengan : m = massa aliran air (kg/det)
2.2.3Kecepatan Spesifik
roda turbin dan dipakai sebagai suatu besaran yang penting dalam merencanakan
V
nq = n 4
(FriztDietzel,1996,hal.20) ………………………
H 3/ 4
2.9
dengan :
. 3
V = kapasitas air (m /detik)
Bila disebutkan, berarti n q adalah jumlah putaran roda turbin yang bekerja pada
tinggi air jatuh H = 1 m dan kapasitas air V = 1 m3/detik (dengan jumlah putaran
Suatu roda turbin yang bekerja pada tinggi air jatuh yang berbeda dan kapasitas
air yang berbeda , serta bekerja pada putaran yang telah ditentukan n/menit dan
mempunyai harga n q yang sama, maka turbin tersebut secara bentuk adalah
turbin berbeda dan lebar rodanya pun berbeda, tetapi bentuk sudu, sudut sudu
pengarah dan sudut-sudut sudu jalan, perbandingan diameter roda/lebarnya adalah
sama.
Di lain pihak suatu turbin bisa direncanakan untuk kecepatan putar n yang
tertentu, tinggi air jatuh yang sama, kapasitas air sama, tetapi bekerja dengan tipe
sudu yang bebeda. Dari perbedaan roda turbin meskipun untuk besarnya daya
yang dihasilkan turbin sama, akan memberikan bentuk roda dan kecepatan
2.2.4 Altenator
mekanis menjadi energi elektrik. Pada prinsipnya generator dapat juga disebut
sebagi altenator, tetapi biasanya altenator lebih mengacu pada bentuk yang lebih
kecil yang biasa digunakan pada otomotif. Fungsi utama dari altenator adalah
sebagai baterei pada kendaraan, dan pada saat mesin motor berputar, altenator
bertugas memberi tenaga kepada semua komponen elektrik yang lain. Altenator
1. Rotor
Yang dimakud rotor adalah bagian yang berputar yang terdiri dari
2. Stator
Bagian ini adalah bagian yang statis, yang berupa intibesi yang
3. Dioda
rotor dan stator menjadi arus searah yang digunakan sebagai batterei
4. Pengatur Tegangan
Pada bagian ini dapat mengontrol jumlah voltase yang diberikan oleh
altenator.
Arus yang dihasilkan pada altenator dapat diperoleh dengan dua cara yaitu,
magnet berputar didalam coil (lilitan) atau coil berputar pada medan magnet yang
diciptakan oleh magnet. Besarnya arus yang dihasilkan oleh altenator tergantung
pada kecepatan baling-baling, kekuatan medan magnet, dan ukuran dari coil.
Semakin tegaklurus medan magnet terhadap lilitan coil, maka semakin besar arus
yakni adanya arus pengumpan yang disebut arus eksitasi saat terjadi medan
(http://www.microhydropower.net/intro.html)
Arus yang keluar (I) dari altenator dan tegangan yang keluar (V) dari altenator
P = V x I ..................................................……………………2.10
dengan :
Turbin air adalah salah suatu mesin berputar yang mengkonversi energi
dari suatu gerakan aliran air menjadi energi mekanis. Energi mekanis ini
generator. Turbin air digunakan pada pembangkit listrik tenaga air (PLTA) untuk
mengubah energi mekanik menjadi energi listrik, dengan memanfaatkan aliran
dan tinggi air jatuh. Air dibawah tekanan tinggi didalam dam dilepaskan kedalam
putaran yang cepat. Daya mekanis ini kemudian ditransfer ke generator oleh suatu
poros dan kemudian akan menghasilkan energi listrik. Pemilihan suatu turbin
tergantung pada karakteristik lokasi, karena menentukan tinggi air jatuh dan
kapasitas air. Selain itu pemilihan turbin juga tergantung dari kecepatan putar
Bentuk yang paling tua dan sederhana dari turbin air adalah kincir air,
yang pertama kali digunakan oleh bangsa yunani pada abad pertengahan.
Perpindahan dari bentuk kincir air ke bentuk turbin air modern memakan waktu
Pada awal abad ke 19 seorang insinyur Prancis yang bernama Claude Bourdin
menemukan kata turbin yang diambil dari bahasa latin yang berarti memutar atau
pusaran air. Perkembangan turbin air mulai terlihat pada pertengahan abad 18 :
turbin air reaktif, yang merupakan mesin yang sangat sederhana yang
hingga saat ini masih dapat dijumpai di lokasi hidro yang kecil.
tertentu, kapasitas aliran dan tinggi air jatuh. Oleh karena itu turbin air
dikelompokkan menurut tinggi air jatuh (Head) dan juga prinsip kerja turbin
tersebut merubah energi air menjadi energi puntir. Berdasarkan klasifikasi ini
multi jet
Turbin Turgo
Turbin reaksi Turbin Francis Turbin Kaplan
1. Turbin impuls
Turbin impuls disebut juga turbin tekanan sama atau turbin pancaran
bebas karena aliran air yang keluar dari nosel tekanannya adalah sama
adalah turbin air yang cara bekerjanya dengan merubah semua energi
tinggi tempat dan tekanan ketika masuk ke sudu jalan menjadi energi
perubahan pada daya dorongan yang disebabkan oleh roda jalan turbin.
sampai 6 nosel. Bentuk sudu turbin ini terdiri dari 2 bagian yang
a. Turbin Pelton
Turbin ini terdiri dari roda jalan yang diputar oleh pancaran air
c. Turbin Turgo
2. Turbin reaksi
Turbin ini juga disebut turbin tekanan lebih. Yang dimaksud dengan
turbin reaksi adalah turbin air yang cara bekerjanya dengan merubah
seluruh energi air yang tersedia menjadi energi puntir. Turbin air
a. Francis
b. Propeller
dengan sudu yang tidak dapat diatur atau fixed blade, tetapi
diatur atau adjustable blade, contoh dari turbin ini antara lain:
dengan nama rotary pump (pompa rotasi). Pompa sentrifugal mempunyai sebuah
impeler (roda jalan) yang terbenam didalam zat cair, untuk mengangkat zat cair
dari tempat yang lebih rendah ke tempat yang lebih tinggi. Agar supaya bisa
bekerja pompa membutuhkan daya dari mesin penggerak pompa. Didalam roda
jalan zat cair mendapat percepatan sedemikian rupa sehingga fluida tersebut
Gambar 2.4 Bagan aliran fluida di dalam pompa sentrifugal (Sularso 2004, hal 4)
Zat cair masuk ke pompa dari dekat sumbu impeler. Daya dari luar
dalam zat cair. Maka zat cair yang ada di dalam impeler, oleh dorongan sudu-sudu
ikut berputar. Karena timbul gaya sentrifugal maka zat cair mengalir dari tengah
impeler keluar melalui saluran di antara sudu-sudu. Di sini head tekanan zat cair
manjadi lebih tinggi. Demikian pula head kecepatannya bertambah besar karena
zat cair mengalami percepatan. Pompa sentriugal dapat digolongkan lebih lanjut
atas pompa volut dan pompa difuser. Pada pompa difuser, impeler memberi zat
cair suatu percepatan yang relatif tinggi yang diubah oleh difuser menjadi
tekanan. Pompa difuser disebut juga pompa tekanan tinggi, dimana sejumlah
impeler digunakan secara urut dengan penomoran dan difuser yang terdiri dari
mengikuti masing-masing impeler. Pada pompa volut atau disebut juga pompa
tekanan rendah zat cair yang keluar dari impeller ditampung oleh saluran
melalui nosel. Di dalam nosel ini sebagian head kecepatan aliran diubah menjadi
head tekanan.
Jadi impeler pompa berfungsi memberikan kerja kepada zat cair sehingga
energi yang dikandungnya menjadi bertambah besar. Selisih energi per satuan
berat atau head total zat cair antara flens isap dan flens keluar pompa desebut head
total pompa.
Dari uraian di atas jelas bahwa pompa sentrifugal dapat mengubah energi
mekanik dalam bentuk kerja poros menjadi energi fluida. Energi inilah yang
mengakibatkan pertambahan head tekanan, head kecepatan, dan head potensial
selama ada disepanjang jalur lintasan impeler (roda jalan) yang kemudian
Francis adalah turbin reaksi, yang berarti bahwa air yang bekerja pada turbin
karena adanya perbedaan tekanan yang melewati turbin, dan memberikan energi.
Turbin terletak diantara air yang mempunyai tekanan tinggi dan air yang
bertekanan rendah untuk keluarannya. Air yang masuk ke dalam turbin bisa
dialirkan melalui pengisian air dari atas (turbin Schacht) atau melalui suatu rumah
yang berbentuk spiral (rumah keong). Roda jalan semuanya selalu bekerja.
Inlet berbentuk spiral dan terdapat baling-baling pengarah agar aliran menuju
runner berputar.
Pergerakkan air yang melewati runner seperti putaran yang memotong jari-jari.
Dan selanjutnya beraksi pada runner. Jika dibayangkan seperti bola dengan
benang yang berayun mengelilingi lingkaran, jika benang yang didorong pendek
Pada keluarannya air keluar lewat runner lanjutan yang berbentuk seperti
energi kinetik maupun energi potensial. Keluaran turbin dibuat khusus agar dapat
Pipa isap pada turbin ini mempunyai tugas yang mirip dengan sudu hantar yang
Daya yang dihasilkan turbin bisa diatur dengan cara mengubah posisi
pembukaan sudu pengarah, dengan demikian kapasitas air yang masuk ke dalam
(http://www.microhydropower.net/intro.html)
2.5 Persamaan yang Digunakan
( H (m))
p × 10000
H= .............................................................(Pers.
ρ
2.6)
dengan:
•
b. Konversi massa aliran ( m (x liter/detik)) menjadi debit ( V
(m3/detik)
• m
V= (FriztDietzel,1996,hal.2).................................(Pers. 2.7)
1000
dengan:
• 3
V = kapasitas air (m /detik)
•
Pin = V ⋅ ρ ⋅ g ⋅ H (FritzDietzel,1992,hal.2).......................(Pers. 2.8)
dengan:
• 3
V = kapasitas air (m /detik)
P = V X I .........................................................................(Pers. 2.10)
dengan :
Pout
ηT = × 100% ............................................................(Pers. 2.7)
Pin
dengan:
η T = efisiensi turbin
V
nq = n 4
............................................................(Pers. 2.9)
H 3/ 4
dengan :
. 3
V = kapasitas air (m /detik)
METODE PENELITIAN
START
BERHASIL
YA
Pengambilan data
Pengolahan data
STOP
kualitatif, yaitu suatu penelitian terhadap obyek tertentu dan kesimpulan yang
diambil hanya terbatas pada obyek yang diteliti berdasarkan hasil analisa data
yang dilakukan. Dalam hal ini penelitian yang dilakukan terhadap prestasi pompa
sarana yaitu; sarana pengujian dan sarana perhitungan. Sarana pengujian terdiri
dari pompa sebagai turbin, pompa sumber, altenator dan kelengkapannya, alat
sirkulasi air. Untuk pengadaan sarana pengujian ada yang swadaya dan ada yang
dan Laboratorium Teknologi Mekanik, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Sains dan
a. Pompa Sumber
putaran 1450 rpm. Motor litrik ini berfungsi untuk memutar pompa
sumber.
listrik pada saat dioperasikan agar tidak terjadi sesuatu yang tidak
Mekanisme ini terdiri dari dua buah pully, yang terletak pada motor
listrik dan terletak pada pompa yang dihubungkan oleh tiga buah sabuk
tipe V.
5. Pondasi mesin
Pondasi mesin dibuat dari baja profile I yang berfungsi untuk menopang
Pompa yang digunakan adalah jenis pompa sentrifugal semi terbuka yang
divariasi pada impelernya dengan diberi penutup dengan seng. Dengan ukuran
Head maksimum = 18 m
1. Rumah pompa
Rumah pompa asli dari pabrik yang terbuat dari besi cor.
2. Poros pompa
Poros pada pompa ini menggunakan satu poros tanpa sambungan, dimana
rumah pompa terpasang permanent dengan rumah motor. Pada bagian poros
yang terletak di rumah pompa dibuat bertingkat, ada yang dibuat untuk ulir
dudukan impeller, pada bagian tersebut terdapat lubang pasak yang lebarnya
perapat (seal) dengan diameter 14 mm. Pada tingkat berikutnya poros masuk
dalam bagian ruamah motor, dengan ukuran poros diameter 20 mm, pada
bagian tengah poros terdapat rotor. Disetiap depan dan belakang rumah
mm.
3. Impeler (roda jalan)
dengan diberi penutup dari seng setebal 0,5 mm, yang direkatkan pada
impeler jenis tertutup. diameter luar impeler sebesar 114 mm, diameter
dalam sebesar 41,5 mm dan diameter lubang poros sebesar 12 mm. Dengan
jumlah sudu 8, lebar sudu sebesar 8,5 mm dan tebal sudu sebesar 3 mm.
4. Bantalan
Bantalan yang digunakan dengan merek ESK dengan tipe 6203 Z dengan
Pipa PVC ∅ 4” yang dibutuh kurang lebih 2,5 m, sedangkan pipa PVC
2. Pipa flesibel ∅ 4”
penguat sambungan.
3. Komponen penunjang
Lem PVC, selang, klem, kawat baja untuk penguat sambugan, balok
Yang terdiri dari 1-set alternator mobil (SUZUKI CARRY) merk SWIP
kabel ± 2,5 m dan bohlam lampu rem sebanyak 6 buah beserta fittingnya dan
1. Pressure-Gauge
pada saluran masuk turbin dan saluran keluar turbin. Berfungsi untuk
katub.
2. Taco-Meter
3. Multi-Tester
4. Timbangan
5. Stop-watch
gauge.
7. Nipple
8. Ember
3.3.2Sarana Perhitungan
Sarana perhitungan yang dipakai dalam penelitian ini ada dua, yaitu
a. Perangkat keras
Perangkat keras yang dipakai adalah satu set komputer yang memiliki
b. Perangkat lunak
Penelitian ini dilaksanankan dalam dua tahap, yaitu tahap persiapan dan
a. Persiapan Pendahuluan
junction. Keluaran dari T-junction ada dua saluran, yang satu menuju ke pompa
sebagai turbin dan yang lain menuju bak air sebagai saluran balik/bypass. Pada
saluran balik ini ditempatkan kran katup untuk mengatur debit yang masuk ke
Selanjutnya adalah pemasangan Pressure Gauge pada sisi masuk dan sisi
keluar pompa sebagai turbin. Dari pengalaman yang dialami, tersita banyak waktu
b. Percobaan Awal
dengan variasi bukaan katup pada saluran balik. Variasi yang dilakukan dengan
keadaan pada saat katup terbuka penuh sampai keadaan saat katup tertutup penuh.
turbin dengan pully pada alternator adalah 1 : 1. Dari data yang didapat, kemudian
menentukan pilihan pengaturan bukaan katub yang akan diambil datanya untuk
pengambilan data sudah siap dilakukan. Pada setiap bukaan katub dilakukan 5
lampu, yaitu : 1 lampu 5 watt-12 Volt, 2 lampu 5watt-12 Volt, 3 lampu 5 watt -12
Volt, 4 lampu 5 watt -12 Volt, 5 lampu 5 watt -12 Volt, 1 lampu 35 Watt. Data-
1. Tekanan pada saluran masuk dan saluran keluar turbin dengan hasil
penunjukan skala pada Pressure Gauge yang ditempatkan pada saluran masuk
2. Mengukur putaran yang terjadi pada poros turbin dengan menggunakan Taco
Meter.
4. Menakar berat air yang keluar dari turbin per satuan waktu yang terukur.
BAB IV
junction untuk memperoleh variasi debit air. Variasi putaran katub sebanyak 6
putaran untuk memperoleh 6 variasi debit yang berbeda. Setiap variasi debit air
Watt, 15 Watt, 20 Watt, 25 Watt dan lampu keenam sebesar 35 Watt. Data
Data yang diperoleh pada saat pengujian pompa sebagai turbin pada putaran
p out = 0
No Beban Putaran V I
(rpm) (Volt) (ampere)
Lampu 0 watt 796 6,01 0
1 Lampu 5 watt 630 5,46 0,29
2 Lampu 10 watt 634 5,02 0,57
3 Lampu 15 watt 654,3 4,78 0,82
4 Lampu 20 watt 667,5 4,41 1,07
5 Lampu 25 watt 680,9 4,05 1,3
6 Lampu 35 watt 780 4,23 1,41
b.Data pada putaran katub kedua
Data yang diperoleh pada saat pengujian pompa sebagai turbin pada putaran
= 0,6 kg/cm ²
= 0
No Beban Putaran V I
(rpm) (Volt) (ampere)
Lampu 0 watt 738,9 8,25 0
1 Lampu 5 watt 725,5 7,29 0,32
2 Lampu 10 watt 702,4 6,81 0,64
3 Lampu 15 watt 704,1 6,52 0,94
4 Lampu 20 watt 706,3 5,93 1,21
5 Lampu 25 watt 715,3 5,54 1,43
6 Lampu 35 watt 719,4 5,59 1,61
Data yang diperoleh pada saat pengujian pompa sebagai turbin pada putaran
= 0,9 kg/cm ²
= 0
Tabel 4.3 Data pada putaran katub ketiga
No Beban Putaran V I
(rpm) (Volt) (ampere)
Lampu 0 watt 1142 11,4 0
1 Lampu 5 watt 1123 10,5 0,37
2 Lampu 10 watt 1143 9,7 0,74
3 Lampu 15 watt 1087 9,05 1,07
4 Lampu 20 watt 1080 8,1 1,4
5 Lampu 25 watt 1060 7,98 1,7
6 Lampu 35 watt 1103 7,7 1,9
Data yang diperoleh pada saat pengujian pompa sebagai turbin pada putaran
= 1,3 kg/cm ²
= 0
No Beban Putaran V I
(rpm) (Volt) (ampere)
Lampu 0 watt 1677 12,6 0
1 Lampu 5 watt 1671 11,43 0,41
2 Lampu 10 watt 1663 10,81 0,79
3 Lampu 15 watt 1645 9,9 1,14
4 Lampu 20 watt 1640 9,4 1,45
5 Lampu 25 watt 1620 9,01 1,78
6 Lampu 35 watt 1619 8,22 1,97
e. Data pada putaran katub kelima
Data yang diperoleh pada saat pengujian pompa sebagai turbin pada putaran
= 1,7 kg/cm ²
= 0,1 kg/cm ²
No Beban Putaran V I
(rpm) (Volt) (ampere)
Lampu 0 watt 2230 12,8 0
1 Lampu 5 watt 2218 11,66 0,4
2 Lampu 10 watt 2228 10,6 0,77
3 Lampu 15 watt 2230 9,82 1,09
4 Lampu 20 watt 2004 12,01 1,64
5 Lampu 25 watt 1998 11,2 1,98
6 Lampu 35 watt 2226 8,01 2
Data yang diperoleh pada saat pengujian pompa sebagai turbin pada putaran
= 1,95 kg/cm ²
= 0,1 kg/cm ²
Tabel 4.6 Data pada putaran katub keenam
No Beban Putaran V I
(rpm) (Volt) (ampere)
Lampu 0 watt 2443 12,9 0
1 Lampu 5 watt 2443 11,86 0,4
2 Lampu 10 watt 2427 10,7 0,78
3 Lampu 15 watt 2441 9,71 1,12
4 Lampu 20 watt 2420 9 1,44
5 Lampu 25 watt 2421 8,01 1,7
6 Lampu 35 watt 2430 8,35 1,96
Data yang dijadikan sempel adalah data dari pembebanan lampu pertama (5 Watt)
dengan variasi debit pertama (0,00212 m³/detik) dan untuk hasil yang lainnya
penulis menampilkan langsung dalam bentuk tabel. Dari hasil data penelitian yang
terlihat kenaikan putaran, debit dan Head yang signifikan. Kemudian dari hasil
pengelompokan data penulis menampilkan dalam bentuk table agar lebih mudah
Dari enam data variasi putaran yang setiap putarannya divariasi dengan enam
beban lampu, maka data dengan beban lampu satu sebesar 5 Watt dikelompokan
menjadi satu.
Dari enam data variasi putaran yang setiap putarannya divariasi dengan enam
beban lampu, maka data dengan beban lampu dua sebesar 10 Watt dikelompokan
menjadi satu.
Dari enam data variasi putaran yang setiap putarannya divariasi dengan enam
beban lampu, maka data dengan beban lampu tiga sebesar 15 Watt dikelompokan
menjadi satu.
Dari enam data variasi putaran yang setiap putarannya divariasi dengan enam
beban lampu, maka data dengan beban lampu empat sebesar 20 Watt
Dari enam data variasi putaran yang setiap putarannya divariasi dengan enam
beban lampu, maka data dengan beban lampu lima sebesar 25 Watt dikelompokan
menjadi satu.
Dari enam data variasi putaran yang setiap putarannya divariasi dengan enam
beban lampu, maka data dengan beban lampu enam sebesar 35 Watt
pin - pout
H=
ρ .g
49000 - 0
=
1000.9 ,81
= 4,99 m
• m
V=
1000
2 ,12
=
1000
= 0,00212 m3/detik
•
Pin = V ⋅ ρ ⋅ g ⋅ H
= 0 ,00212.1000.9 ,81.4,99
= 103,88 Watt
Pout = V × I
= 5 ,46 × 0 ,29
= 1,5834 Watt
4.2.4Perhitungan Efisiensi Turbin
turbin :
Pout
ηT = × 100%
Pin
1,5834
= × 100%
103 ,88
= 1,524259 %
kecepatan spesifik :
V
nq = n 4
H 3/ 4
2 ,12
= 630
4
4 ,9949 3 / 4
= 8,6818 rpm
dihitung dan kemudian dihasilkan perhitungan daya air, daya turbin, kecepatan
spesifik, dan efisiensi turbin maka selanjutnya ditampilkan dalam bentuk tabel
dan grafik.
4.3Perhitungan Data dan Pembahasan
2 6
5
Efisiensi (%)
1.5
P out (Watt)
4
1 3
2
0.5
1
0 0
0 5 10 15 20 25
Nq (rpm)
Dilihat dari grafik variasi dengan beban lampu 5 Watt diketahui bahwa
efisiensi tertinggi 1,524% pada Debit = 0,00212 m³/detik, Head = 4,994 m dan Nq
= 8,681 rpm dan menghasilkan daya keluaran sebesar 1,583 Watt. Pada nilai
efisiensi yang tinggi dihasilkan daya terendah dan pada nilai efisiensi terendah
dihasilkan daya tertinggi, maka dapat dilihat bahwa nilai kerja optimum terletak
pada titik pertemuan antara kurva daya keluar dan kurva efisiensi, yaitu pada nilai
3.5 10
3
8
Efisiensi (%)
2.5
P out (Watt)
2 6
1.5 4
1
2
0.5
0 0
0 5 10 15 20 25
Nq (rpm)
Data efisiensi sebenarnya Data P out sebenarnya
P out Efisiensi
Dilihat dari grafik variasi dengan beban lampu 10 Watt diketahui bahwa
efisiensi tertinggi yaitu 2,755% pada Debit = 0,00212 m³/detik, Head = 4,994 m
dan Nq = 8,736 rpm dan menghasilkan daya keluaran sebesar 2,861 Watt. Pada
nilai efisiensi yang tinggi dihasilkan daya terendah dan pada nilai efisiensi
terendah dihasilkan daya tertinggi, maka dapat dilihat bahwa nilai kerja optimum
terletak pada titik pertemuan antara kurva daya keluar dan kurva efisiensi, yaitu
pada nilai efisiensi ± 2,2 % dengan Nq ± 12,5 rpm dan P out ± 6,1Watt.
704,1 0,003 6,52 0,94 58,8 0 5,99 196,39 6,129 3,12 10,6
1087 0,004 9,05 1,07 88,2 0 8,99 343,98 9,684 2,81 13,1
1645 0,005 9,9 1,14 127,4 0 12,99 689,23 11,29 1,63 17,7
2230 0,004 9,82 1,09 166,6 9,8 15,98 603,68 10,7 1,77 17,3
2441 0,004 9,71 1,12 191,1 9,8 18,48 652,68 10,88 1,66 16,4
5 12
4 10
Efisiensi (%)
P out (Watt)
8
3
6
2
4
1 2
0 0
0 5 10 15 20 25
Nq (rpm)
Data Efisiensi sebenarnya Data P out sebenarnya
Efisiensi P out
efisiensi tertinggi yaitu 1,524% pada Debit = 0,00212 m³/detik, Head = 4,994 m
dan Nq = 3,773 rpm dan menghasilkan daya keluaran sebesar 3,92 Watt. Pada
nilai efisiensi yang tinggi dihasilkan daya terendah dan pada nilai efisiensi
terendah dihasilkan daya tertinggi, maka dapat dilihat bahwa nilai kerja optimum
terletak pada titik pertemuan antara kurva daya keluar dan kurva efisiensi, yaitu
pada nilai efisiensi ± 3,2% dengan Nq ± 11,5 rpm dan P out ± 7,5 Watt.
5 20
Efisiensi (%)
P out (Watt)
4
15
3
10
2
1 5
0 0
0 5 10 15 20 25
Nq (rpm)
efisiensi tertinggi yaitu 4,542 % pada Debit = 0,00212 m³/detik, Head = 4,994 m
dan Nq = 9,198 rpm dan menghasilkan daya keluaran sebesar 4,719 Watt. Pada
nilai efisiensi yang tinggi dihasilkan daya terendah dan pada nilai efisiensi
terendah dihasilkan daya tertinggi, maka dapat dilihat bahwa nilai kerja optimum
terletak pada titik pertemuan antara kurva daya keluar dan kurva efisiensi, yaitu
pada nilai efisiensi ± 3,6 % dengan Nq ± 12 rpm dan P out ± 9,4 Watt.]
e. Beban Lampu 25 Watt
715,3 0,003 5,54 1,43 58,8 0 5,99 196,39 7,922 4,03 10,8
1060 0,004 7,98 1,7 88,2 0 8,99 343,98 13,57 3,94 12,7
1620 0,005 9,01 1,78 127,4 0 12,99 689,23 16,04 2,32 17,4
1998 0,004 11,2 1,98 166,6 9,8 15,98 603,68 22,18 3,67 15,5
2421 0,004 8,01 1,7 191,1 9,8 18,48 652,68 13,62 2,08 16,3
6 25
Efisiensi (%)
5 20
P out (Watt)
4 15
3 10
2 5
1 0
0 -5
0 5 10 15 20 25
Nq (rpm)
Data Ef isiensi sebenarnya Data P out sebenarnya
P out Ef isiensi
efisiensi tertinggi yaitu 5,058% pada Debit = 0,00212 m³/detik, Head = 4,994 m
dan Nq = 9,383 rpm dan menghasilkan daya keluaran sebesar 5,265 Watt. Pada
nilai efisiensi yang tinggi dihasilkan daya terendah dan pada nilai efisiensi
terendah dihasilkan daya tertinggi, maka dapat dilihat bahwa nilai kerja optimum
terletak pada titik pertemuan antara kurva daya keluar dan kurva efisiensi, yaitu
pada nilai efisiensi ± 4,1 % dengan Nq ± 11,7 rpm dan P out ± 10,5 Watt.
f. Hasil Data Variasi Dengan Beban Lampu 35 Watt
n V I p in p out H Nq
(rpm) m³/s) (Volt) (amp) (kPa) (Pa) (m) (W) (W) (%) (rpm)
780 0,002 4,23 1,41 49 0 4,99 103,88 5,964 5,74 10,7
719,4 0,003 5,59 1,61 58,8 0 5,99 196,39 9 4,58 10,9
1103 0,004 7,7 1,91 88,2 0 8,99 343,98 14,71 4,27 13,3
1619 0,005 8,22 1,97 127,4 0 12,99 689,23 16,19 2,34 17,4
2226 0,004 8,01 2 166,6 9,8 15,98 603,68 16,02 2,65 17,3
2430 0,004 8,35 1,96 191,1 9,8 18,48 652,68 16,37 2,50 16,4
8 18
16
Efisiensi (%)
P out (Watt)
6 14
12
5
10
4
8
3
6
2 4
1 2
0 0
0 5 10 15 20 25
Nq (rpm)
Data sebenarnya Ef isiensi Data sebenarnya P out
P out Ef isiensi
efisiensi tertinggi yaitu 5,742% pada Debit = 0,00212 m³/detik, Head = 4,994 m
dan Nq = 10,748 rpm dan menghasilkan daya keluaran sebesar 5,964 Watt. Pada
nilai efisiensi yang tinggi dihasilkan daya terendah dan pada nilai efisiensi
terendah dihasilkan daya tertinggi, maka dapat dilihat bahwa nilai kerja optimum
terletak pada titik pertemuan antara kurva daya keluar dan kurva efisiensi, yaitu
pada nilai efisiensi ± 4,5 % dengan Nq ± 12,5 rpm dan P out ± 13 Watt.
g. Efisiensi
8
Efisiensi (%)
0
0 5 10 15 20 25
Nq (rpm)
nilai efisiensi tertinggi yaitu 5,7415 % pada Nq = 10,749 rpm. Semakin rendah
25
20
P out (Watt)
15
10
0
0 5 10 15 20 25
Nq (rpm)
P out L 5 W P out L 10 W P out L 15 W
P ou L 20 W P out L 25 W P out L 35 W
melonjak cukup signifikan ini dikarenakan putaran yang tidak stabil akibat
25
P out (Watt)
15
y = -0,0153x2 + 1,0026x - 0,0295
y = -0,0107x2 + 0,788x + 0,2507
10
y = -0,0068x2 + 0,4879x + 0,1368
5
y = -0,0041x2 + 0,3101x + 0,1597
0
0 10 20 30 40
Be ban (Watt)
maksimal, daya yang dihasilkan masih bisa lebih besar lagi. Dengan bantuan
kemudian digunakan untuk mencari kemungkinan terbesar dari daya yang dapat
dihasilkan.
25
20
P out (Watt)
15
10
0
0 10 20 30 40 50 60
Beban (Watt)
prediksi pada debit 0,002 prediksi pada debit 0,003
prediksi pada debit 0,004 prediksi pada debit 0,005
prediksi pada debit 0,00385 prediksi pada debit 0,0036
Gambar 4.10 Grafik prediksi daya yang dihasilkan pompa sebagai turbin
prediksi dari daya maksimum yang dihasilkan pada setiap variasi debit air
masukan, yaitu :
Dari setiap titik maksimum pada tiap variasi debit diperoleh karakteristik
1.2 20
18
1
Debit (x 0,005 m 3 /dtk)
16
Putaran ( x 2900 rpm)
0.8 14
12
n q (rpm)
0.6 10
8
0.4 6
4
0.2
2
0 0
5.2 6.5 9.6 14.2 16.6 19.0
He ad Total (m )
Debit Putaran nq
Dari grafik Debit, Putaran dan Nq vs Head total, dapat dilihat bahwa Nq
tertinggi = 17,40 rpm pada Head total = 14,2 m dan Debit terbesar yaitu 0,0054
m³/det.
25 0.14 25 0.14
0.12
20 0.12
Efisiensi (%)
20
P out (Watt)
Torsi (Nm)
0.1
0.1
P out (Watt)
efisiensi (%)
Torsi (Nm)
15 0.08 15 0.08
10 0.06
10 0.06
0.04
5
0.02
0.04
5
0 0 0.02
0 1000 2000 3000 0 0
Putara Turbin (rpm ) 0 10 20
Nq (rpm )
Gambar 4.12 Grafik Daya keluar, Efisiensi danTorsi vs Putaran Turbin dan Nq
Efisiensi tertinggi 5,74 % pada putaran 780 rpm dan Nq = 10,749 rpm. Daya
tertinggi yang dihasilkan adalah 22,176 W pada putaran 2000 rpm dan Nq = 15,
508 rpm. Torsi terbesar adalah 0,126 Nm pada putaran 1103 rpm dan Nq = 13,266
rpm.
kendala, diantaranya :
2. Ukuran pompa sumber yang cukup besar dan berat, dan keterbatasan tenaga
perkiraan cuaca.
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil yang didapat tentang penelitian pompa sebagai turbin ini, dapat
1. Dari keenam hasil data variasi debit efisiensi tertinggi yaitu 5,742% pada
menghasilkan daya keluaran sebesar 5,964 Watt. Pada saat nilai Nq semakin
2. Dari keenam hasil data variasi debit, daya terbesar yang dapat dihasilkan yaitu
Watt.
5.2 Saran
Beberapa saran yang penting untuk peneliti yang ingin melanjutkan penelitian
pada bidang sejenis dengan penelitian ini atau yang ingin mengembangkan
penelitian ini:
1. Melakukan penelitian dengan jenis impeler yang berbeda agar dapat dilihat
perbandingan efisiensi.
maksimum yang dapat dihasilkan, karena dilihat dari grafik P out vs Nq kurva
Jakarta, 1996
Sularso dan Haruo Tahara, Pompa dan Kompresor, cetakan ke-8, PT. Pradnya
Lampu T-Jungtion
Rangkaian Pompa Sebagai Turbin dan Alternator
Bak Sirkulasi