FITOKIMIA
FITOKIMIA
ROTARY EVAPORATOR
1. Diah Anggraini
2. Nanda Destiawan
4. Putri Irmawati
Rotary Evaporator adalah alat yang berfungsi mengubah sebagian atau keseluruhan
sebuah pelarut dari sebuah larutan dari bentuk cair menjadi uap.Rotary Evaporator
mempunyai dua prinsip dasar, untuk menukar panas dan untuk memisahkan uap yang
terbentuk dari cairan.
Rotary Evaporator pada umumnya terdiri dari tiga bagian, yaitu penukar panas,
bagian evaporasi (tempat di mana cairan mendidih lalu menguap), dan pemisah untuk
memisahkan uap dari cairan lalu dimasukkan ke dalam kondenser (untuk
diembunkan/kondensasi) atau ke peralatan lainnya. Hasil dari evaporator (produk yang
diinginkan) biasanya dapat berupa padatan atau larutan berkonsentrasi.Larutan yang sudah
dievaporasi bisa saja terdiri dari beberapa komponen volatil (mudah menguap).Evaporator
biasanya digunakan dalam industri kimia dan industri makanan.
Pada industri kimia, contohnya garam diperoleh dari air asin jenuh (merupakan
contoh dari proses pemurnian) dalam evaporator.Evaporator mengubah air menjadi uap,
menyisakan residu mineral di dalam evaporator.Uap dikondensasikan menjadi air yang sudah
dihilangkan garamnya.
Rotary vakum evaporator adalah instrumen yang menggunakan prinsip destilasi
(pemisahan). Prinsip utama dalam instrumen ini terletak pada penurunan tekanan pada labu
alas bulat dan pemutaran labu alas bulat hingga berguna agar pelarut dapat menguap lebih
cepat dibawah titik didihnya. Instrumen ini lebih disukai, karena hasil yang diperoleh
sangatlah akurat. Bila dibandingkan dengan teknik pemisahan lainnya, misalnya
menggunakan teknik pemisahan biasa yang menggunakan metode penguapan
menggunakan oven. Maka bisa dikatakan bahwa instrumen ini akan jauh lebih unggul.
Karena pada instrumen ini memiliki suatu teknik yang berbeda dengan teknik pemisahan
yang lainnya. Dan teknik yang digunakan dalam rotary vakum evaporator ini bukan hanya
terletak pada pemanasannya tapi dengan menurunkan tekanan pada labu alas bulat dan
memutar labu alas bulat dengan kecepatan tertentu.
Karena teknik itulah, sehingga suatu pelarut akan menguap dan senyawa yang larut
dalam pelarut tersebut tidak ikut menguap namun mengendap. Dan dengan pemanasan
dibawah titik didih pelarut, sehingga senyawa yang terkandung dalam pelarut tidak rusak oleh
suhu tinggi.
1. Hot plate
Berfungsi untuk mengatur suhu pada waterbath dengan temperatur yang diinginkan
(tergantung titik didih dari pelarut)
2. Waterbath
Sebagai wadah air yang dipanaskan oleh hot plate untuk labu alas yang berisi “sampel”
3. Ujung rotor “sampel”
Berfungsi sebagai tempat labu alas bulat sampel bergantung.
4. Lubang kondensor
Berfungsi pintu masuk bagi air kedalam kondensor yang airnya disedot oleh pompa
vakum.
5. Kondensor
Berfungsi sebagai pendingin yang mempercepat proses perubahan fasa, dari fasa gas ke
fasa cair.
6. Lubang kondensor
Berfungsi sebagai pintu keluar bagi air dari dalam kondensor.
7. Labu alas bulat penampung
Berfungsi sebagai wadah bagi penampung pelarut.
8. Ujung rotor “penampung”
Berfungsi sebagai tempat labu alas bulat penampung bergantung.
6. Cara Penyimpanan
Rotary evaporator biasanya disimpan di laboratorium instrumen. Sebaiknya rotary
evaporator disimpan di meja atau tempat yang permanen untuk menghindari adanya
guncangan yang dapat merusak alat. Selain itu, rotary evaporator lebih baik disimpan di
tempat yang tidak terlalu panas atau tidak terlalu lembap.