Anda di halaman 1dari 10

TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, VOL. 39, NO.

1, FEBRUARI 2016: 1-10

PENGETAHUAN PEDAGOGIK DAN KETEKNIKAN


SEBAGAI PREDIKTOR KEMAMPUAN ADAPTASI CALON GURU
PADA MAHASISWA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FT UM

Setiadi Cahyono Putro

Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk menyajikan sumbangan relatif dan efektif anta-
ra : (1) pengetahuan pedagogik (X1) terhadap kemampuan adaptasi (Y) secara parsial;
(2) pengetahuan keteknikan (X2) terhadap Y secara parsial; dan (3) X1 dan X2 terha-
dap Y secara simultan. Jenis penelitian adalah expose facto dengan rancangan peneli-
tian deskriptif korelasional. Penelitian ini dilakukan terhadap mahasiswa PTE FT
UM angkatan 2012 sejumlah 104 responden. Data pengetahuan pedagogik dan ketek-
nikan adalah data sekunder (IPK), adapun data kemampuan adaptasi diungkap dengan
angket yang memiliki reliabilitas 0,876 (alpha Cronbach). Analisis data bertumpu
pada analisis regresi linear ganda. Hasil penelitian: pertama, persamaan regresi yang
diperoleh yaitu: Y = 0,903X1 + 0,129X2 – 23,966. Kedua, sumbangan relatif X1 ter-
hadap Y sebesar 98,00% dan X2 terhadap Y sebesar 2,00%; sumbangan efektif X1 ter-
hadap Y sebesar 59,40%, dan X2 terhadap Y sebesar 1,20%, serta X1 dan X2 terhadap
Y sebesar 60,60%. Kemampuan pedagogik merupakan prediktor yang lebih efektif
dibandingkan pengetahuan keteknikan terhadap kemampuan adaptasi.

Kata-kata Kunci: pengetahuan, pedagogik, keteknikan, adaptasi

Abstract: Pedagogical Knowledge and Engineering Capabilities as The Adaptability


Predictors of Preservice Teachers in Students of Electrical Engineering Deperte-
ment FT UM. The aim of this research is to present the relative and effective contri-
bution of: (1) knowledge of pedagogic (X1) to adaptability (Y) partially; (2) knowled-
ge of engineering (X2) to Y partially; and (3) X1 and X2 to Y simultaneously. This re-
search is an expose facto research that uses a descriptive correlational design. The
research was conducted on students of PTE FT UM academic year of 2012 with a to-
tal number of 104 respondent. Pedagogical knowledge and engineering data is secon-
dary data (GPA), while the adaptability data revealed by using a questionnaire,
which had a reliability of 0.876 (Cronbach's alpha). The data analysis is based on a
multiple linear regression analysis. Results of the study: first, the resulted regression
equation: Y = 0,903X1 + 0,129X2 - 23.966. Second, the relative contribution of the
X1 and X2 to Y is 98.00% and 2.00% respectively; X1 effective contribution towards
Y is 59.40%, and X2 to Y 1.20%, while the X1 and X2 to Y simultaneously is 60.60%.
Knowledge of pedagogic is more effective predictor than knowledge of engineering
on adaptability.

Keywords: knowledge, pedagogical, engineering, adaptation

A khir tahun 2015 dan awal tahun


2016 di Indonesia sedang meng-
alami titik kulminasi penerapan kuriku-
lum 2013. Setiap kali penerapan kuriku-
Setiadi Cahyono Putro adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Malang. Email:
setiadicahyono@gmail.com. Alamat Kampus: Jl. Semarang No. 5 Malang 65145.

1
2 TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, VOL. 39, NO. 1, FEBRUARI 2016: 1-10

lum baru di Indonesia selalu mengalami dirinya. Menurut Gunarsa dalam (Alex,
kendala terkait kesiapan guru di lapang- 2003:529) disebabkan karena respon dan
an. Kesiapan yang kurang mengindikasi- interaksi seseorang individu atau kelom-
kan guru tidak memiliki kemampuan pok dengan kebutuhan badani maupun
beradaptasi yang baik terkait perubahan psikis. Maka penyesuaian diri selalu di-
dan tugas baru. Oleh kerena itu, kemam- wujudkan dalam sebuah respon dan inter-
puan beradaptasi harus direncanakan se- aksi individu terhadap tuntutan internal
jak calon guru dan guru menempuh pen- dan eksternal.
didikan di perguruan tinggi. Rivai dan Murni (2010:214-215)
Faktor pertama yang didalamnya mengisyaratkan bahwa kemampuan
memuat kepribadian, kabilitas, penge- adaptasi terhadap teknologi baru dan
tahuan, kreativitas, nilai, sikap, dan keya- adaptasi inovasi guru memiliki andil se-
kinan, membutuhkan eksplorasi lebih bagai penentu sukses guru terkait dengan
lanjut dalam kancah penelitian agar ter- kepercayaan guru atas kemampuan untuk
cipta sebuah kerangka kerja yang kom- mengorganisasi dan menjalankan pelajar-
prehensif dalam pengelolaan SDM guru. an yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
Penelitian menunjukkan bahwa perfor- dengan sukses tugas pengajaran yang
mansi guru dalam mengajar ditandai oleh spesifik secara teliti. Disamping itu guru
indikator yang bervariasi misalnya rasa harus mampu beradaptasi pada sistem so-
antusias, karismatik, kepedulian, motiva- sial di sekolah di mana dia bertugas. Se-
si, berpikiran adil, dukungan, fleksibili- kolah ialah sistem sosial terbuka dengan
tas, suka bergaul, empatik, terorganisir, lima elemen penting, yaitu perorangan,
tahan terhadap tekanan dan mudah ber- struktural, kebudayaan, politik, dan pen-
adaptasi (Hadjam dan Widiarso, 2011). didikan. Aktifitas organisasi ialah fungsi
Dalam konteks performa guru dalam dari interaksi dari elemen yang ada dalam
mengajar diperlukan salah satu indikator, hal untuk mengajar dan mempelajari, se-
yaitu mudah beradaptasi. mentara itu proses mengajar dan mem-
Adaptasi diartikan penyesuaian psi- pelajari adalah inti secara teknis dari sis-
kologis terhadap berbagi keadaan yang tem sosial sekolah, ini merupakan proses
berubah untuk mempertahankan fungsi kompleks yang dapat digunakan dari tiga
yang normal (Brooker, 2001). Pendapat perspektif, yaitu kebiasaan, kesadaran,
lain, tapi senada menyatakan adaptasi dan konstruksi (Rivai dan Murni, 2010:
adalah proses dinamika dalam pikiran, 495).
perasaan, perilaku, dan biofisiologik indi- Kemampuan adaptasi diri calon guru
vidu yang terus berubah untuk menye- respon dan interaksi mencakup: (1) res-
suaikan dengan lingkungan yang terus pon dan interaksi terhadap dirinya sendi-
berubah (Hartanto, 2004). Dari pengerti- ri; (2) respon dan interaksi terhadap
an tersebut terdapat indikasi bahwa adap- orang lain baik secara individu maupun
tasi adalah memuat konsep penyesuaian sosial, seperti: anak didik, kolega, atasan,
psikologis, kognitif, emosi, perilaku, dan karyawan sekolah, hingga orang tua pe-
biofisiologik yang terus berubah dengan serta didik; (3) respon dan interaksi ter-
kondisi lingkungan yang terus berubah hadap lingkungan, seperti: kelas, sekolah,
secara dinamis. dan laboratorium; (4) respon dan inter-
Schneiders (dalam Desmita, 2009: aksi terhadap norma serta aturan yang
192) adaptasi diri merupakan sebuah res- berlaku; dan (5) serta respon dan interak-
pon mental dan tingkah laku di mana in- si terhadap tugasnya.
dividu berusaha untuk dapat berhasil Pengetahuan atau kognisi sebagai
mengatasi kebutuhan-kebutuhan dalam salah satu aspek dalam diri manusia ber-
Putro, Pengetahuan Pedagogik dan Keteknikan 3

fungsi pada adaptasi seseorang terhadap memori otaknya sebagai kesan dari peng-
lingkungan yaitu bagaimana seseorang amatan yang dilakukannya.
mengatasi lingkungan serta mengorgani- Praktek pengetahuan pedagogik da-
sasikan pikiran dan tindakannya (Tarsidi, pat dibahasakan sebagai melakukan pem-
2010). Menurut pendapat Piaget adaptasi belajaran. Makna Pembelajaran adalah
tersebut melibatkan asimilasi dan akomo- usaha mengolah lingkungan dengan se-
dasi. Asimilasi adalah proses pengambil- ngaja agar individu belajar berperilaku
alihan informasi baru dan menyesuaikan- tertentu dalam kondisi tertentu (Djaafar,
nya dengan konsep yang ada pada diri- 2001:2). Maka pengetahuan pedagogik
nya. Akomodasi adalah proses di mana adalah pengetahuan yang didapatkan oleh
seseorang menyesuaikan yang ada pada mahasiswa calon guru sebagai bekal da-
dirinya sebagai akibat dari informasi baru lam menyelesaikan segala tugasnya yang
agar sesuai dengan pengalaman baru. Se- berkaitan dalam ranah dunia pendidikan.
lanjutnya Piaget menambahkan bahwa Pedagogik adalah teori mendidik
kognisi adalah hasil interaksi yang berke- yang mempersoalkan apa dan bagaimana
sinambungan antara seseorang dengan mendidik sebaik-baiknya (Suardi, 1979:
lingkungannya (Santrock, 2011). 113). Sedangkan menurut pengertian da-
Pengetahuan adalah segala sesuatu lam bahasa Yunani, pedagogik adalah il-
yang ada di dalam pikiran seorang indivi- mu menuntun anak yang membicarakan
du. Seorang individu dapat mengetahui masalah atau persoalan-persoalan dalam
sesuatu berdasarkan pengalaman yang ia pendidikan dan kegiatan-kegiatan mendi-
miliki. Selain pengalaman, seorang indi- dik, antara lain seperti tujuan pendidikan,
vidu juga akan menjadi tahu hanya se- alat pendidikan, cara melaksanakan pen-
telah diberi tahu oleh individu lain didikan, anak didik, pendidik, dan se-
(Bambang, 2007:3). Sehingga pengetahu- bagainya. Oleh sebab itu pedagogik di-
an adalah sesuatu produk yang dihasilkan pandang sebagai suatu proses atau aktifi-
oleh seseorang individu atau kelompok tas yang bertujuan agar tingkah laku ma-
dengan tujuan tertentu dan melalui proses nusia mengalami perubahan.
yang disebut dengan pengalaman yang Pengetahuan terkait dengan lingkup
melibatkan panca indra. pedagogik guru sangat diperlukan oleh
Pengetahuan adalah kesan di dalam mahasiswa calon guru, karena dalam
pikiran manusia sebagai hasil pengguatan prakteknya guru akan berhadapan dengan
panca indranya dan berbeda dengan ke- peserta didik, kelas, dan proses belajar
percayaan (believe), takhayul (super- mengajar beserta evaluasinya. Oleh kare-
stitious), dan penerangan-penerangan nanya, dengan mengetahui lingkup peda-
yang keliru (mis information) (Soekanto, gogik guru akan menambah minat maha-
2003:8). siswa untuk menjadi guru karena dalam
Notoatmodjo (2007:140) berpenda- mempelajari lingkup pedagogik ini, ma-
pat pengetahuan (knowledge) juga diarti- hasiswa terlibat langsung dalam kegiatan
kan sebagai hasil penginderaan manusia perkuliahan yang mempelajari atau men-
atau hasil tahu seseorang terhadap objek dalami pedagogik guru.
melalui indra yang dimilikinya (mata, hi- Kemampuan keteknikan merupakan
dung, dan sebagainya), dengan sendiri- salah satu kemampuan yang dimiliki ma-
nya pada waktu pengindraan sehingga nusia berupa keterampilan tertentu yang
menghasilkan pengetahuan. Jadi pengeta- digunakan untuk melakukan suatu peker-
huan adalah hasil pemikiran manusia jaan tertentu (Handoko, 2001:51). De-
yang didapat dari hasil pengamatan panca ngan demikian kemampuan teknik adalah
indra yang kemudian tersimpan di dalam sebuah kemampuan yang memiliki krite-
4 TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, VOL. 39, NO. 1, FEBRUARI 2016: 1-10

ria tertentu di dalamnya yang ditujukan yang relistis arah tugas lembaga menjadi
untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan jelas. Program studi merupakan kesatuan
tertentu dengan metode yang telah diten- rencana belajar yang diselenggarakan
tukan. atas dasar suatu kurikulum dengan tujuan
Guru adalah unsur manusiawi dalam agar mahasiswa dapat menguasai penge-
pendidikan. Guru adalah figur manusia tahuan, keterampilan, dan sikap yang se-
sumber yang menempati peran penting suai dengan rumusan visi, misi, tujuan,
dalam pendidikan. Menurut Djamarah area okupasi, dan kompetensi (Jurusan
(2000:31) guru dalam pandangan masya- Teknik Elektro Fakultas Teknik Univer-
rakat adalah orang yang melaksanakan sitas Negeri Malang, 2014:1).
pendidikan di tempat-tempat tertentu, ti- Bertolak dari sajian di atas, tujuan
dak mesti di lembaga pendidikan formal, penelitian adalah untuk menyajikan sum-
tetapi juga bisa di masjid, mushola, ru- bangan relatif dan efektif antara: (1) pe-
mah, dan sebagainya. Sehingga calon gu- ngetahuan pedagogik terhadap kemampu-
ru merupakan seseorang yang dididik dan an adaptasi secara parsial; (2) pengetahu-
dipersiapkan untuk menjadi seorang guru an keteknikan terhadap kemampuan
profesional melalui jalur pendidikan for- adaptasi secara parsial; dan (3) pengeta-
mal, non formal, dan kegiatan-kegiatan huan pedagogik dan pengetahuan ketek-
yang berkaitan lainnya. nikan terhadap kemampuan beradaptasi
Tugas guru pada masa lampau hanya mahasiswa secara simultan. Untuk maha-
mengajar yaitu menyampaikan pelajaran siswa Program Studi S1 Pendidikan Tek-
dari buku kepada murid, memberi tugas nik Elektro Fakultas Teknik Universitas
dan memeriksannya. Namun dewasa ini Negeri Malang (Prodi S1 PTE FT UM).
kewajiban/tugas guru semakin berkem- Sebelum mengungkap sumbangan varia-
bang dalam banyak hal pekerjaannya ber- bel bebas terhadap terikat yang meng-
hubungan erat dengan pekerjaan seorang gambarkan daya prediksinya, penelitian
pengawas, kepala sekolah, dan pegawai ini didahului dengan menyelidiki aspek
tata usaha (Burhanuddin, 2005:129). Se- hubungan antar variabel tersebut dengan
hingga guru memiliki tugas yang sangat hipotesis alternatif (Ha) sebagai berikut:
mulia. Tugas guru tidak hanya sebatas (1) terdapat hubungan positif dan signifi-
dinding sekolah tetapi juga sebagai peng- kan secara parsial antara pengetahuan pe-
hubung antara sekolah dan masyarakat. dagogik dengan kemampuan adaptasi, (2)
Dengan demikian dalam sistem pengajar- terdapat hubungan positif dan signifikan
an manapun, guru selalu menjadi bagian secara parsial antara pengetahuan ketek-
yang tidak terpisahkan, hannya saja peran nikan dengan kemampuan adaptasi, dan
yang dimainkannya akan berbeda sesuai (3) terdapat hubungan positif dan signifi-
dengan tuntutan sistem. kan secara simultan antara pengetahuan
Para mahasiswa dalam memperoleh pedagogik dan keteknikan dengan ke-
pengetahuan pedagogik didapatkan dari mampuan adaptasi.
Matakuliah Keilmuan dan Keterampilan
(MKK). Adapun untuk pengetahuan ke-
METODE
teknikan diperoleh dari Matakuliah Ke-
ahlian Berkarya (MKB) (Jurusan Teknik Metode penelitian yang dilakukan
Elektro Fakultas Teknik Universitas Ne- adalah kuantitatif yang bersifat expose
geri Malang, 2014:2-3). facto dengan rancangan deskriptif korela-
Visi, misi, dan tujuan suatu lemba- sional. Basis penelitiannya adalah hu-
ga amatlah penting dari suatu lembaga. bungan antara variabel bebas yaitu: (1)
Karena dengan visi, misi, dan tujuan pengetahuan pedagogik (X1) dan pe-
Putro, Pengetahuan Pedagogik dan Keteknikan 5

ngetahuan keteknikan X2) dengan vari- HASIL


abel terikat yaitu kemampuan adaptasi Tabel 1 menunjukkan kemampuan
(Y). pedagogik mahasiswa prodi S1 FT UM
Populasi pada penelitian ini adalah sebagai calon guru berada dalam kategori
mahasiswa Prodi S1 PTE FT UM angkat- sangat tinggi sebanyak 89 responden
an 2012. Cara penentuan sampel yang di- (85,60%), kategori tinggi sebanyak 15
gunakan adalah purposive sampling responden (14,40%). Tabel 2 menunjuk-
(sampel bertujuan), yaitu teknik penentu- kan pengetahuan keteknikan mahasiswa
an sampel dengan pertimbangan/rasional prodi S1 FT UM sebagai calon guru ber-
tertentu (Sugiyono, 2009:85). Sampel pe- ada dalam kategori sangat tinggi seba-
nelitian ditujukan kepada mahasiswa pr- nyak 66 responden (63,50%), kategori
odi S1 PTE FT UM tahun angkatan 2012 tinggi sebanyak 38 responden (36,50%).
yang telah selesai melakukan PPL Ke- Tabel 1. Sebaran Data Pengetahuan
guruan tahun ajaran 2015/2016 semester Pedagogik
gasal sebanyak 104 mahasiswa. Rentang Kategori f %
Instrumen pengumpulan data varia- 69,00 - 92,00 Sangat Tinggi 89 85,60
bel Y berupa angket kemampuan adaptasi 53,67 - 68,00 Tinggi 15 14,40
berskala likert dengan reliabilitas alpha 38,33 - 53,66 Sedang 0 0,00
cronbach’s sebesar 0,876. Pengumpulan 23,00 - 38,32 Rendah 0 0,00
data untuk variabel X1 dan X2 diperoleh 0,00 - 22,00 Sangat Rendah 0 0,00
Total 104 100,00
dari data sekunder. Untuk variabel pe-
ngetahuan pedagogik (X1) diungkap dari Tabel 2. Sebaran Data Pengetahuan
IPK MKK sebanyak 36 SKS. Sedangkan Keteknikan
untuk variabel pengetahuan keteknikan Rentang Kategori f %
(X2) diungkap dari IPK MKB sebanyak 174 - 232 Sangat Tinggi 66 63,50
58 SKS. Data-data X1 dan X2 tersebut di- 135,33 - 173 Tinggi 38 36,50
peroleh dari Pusat TIK UM. 96,67- 135,32 Sedang 0 0,00
Analisis data menggunakan analisis 58- 96,67 Rendah 0 0,00
0 - 57 Sangat Rendah 0 0,00
regresi linear ganda. Untuk keperluan
Total 104 100,00
mencapai tujuan penelitian urut-urutan
analisis regresi yang dipakai adalah seba- Tabel 3 menunjukkan kemampuan
gai berikut. Pertama, melakukan uji per- adaptasi mahasiswa prodi S1 FT UM se-
syaratan analisis terhadap data yaitu: (1) bagai calon guru berada dalam kategori
uji normalitas, (2) linearitas, (3) multiko- sangat tinggi sebanyak 45 responden
(43,30%), kategori tinggi sebanyak 45
linearitas, dan (4) autokorelasi; dalam pe-
responden (43,30%), kategori sedang se-
nelitian ini telah memenuhi syarat untuk
banyak 14 responden (13,60%). Uji nor-
menggunakan statistik parametrik (lihat malitas Kolmorgorov-Smirnov diperoleh
hasil). Kedua, entri data untuk persiapan nilai (p) untuk X1, X2 , dan Y berturut-turut
analasisis regresi berbantuan SPSS. Keti- sebesar 0,726; 0,133; 0,460 yang nilai-
ga, masuk sistem SPSS dan identifikasi nilai tersebut berada di atas 0,05, sehing-
permintaan untuk analisis sesuai kebu- ga dapat disimpulkan bahwa data yang
tuhan tujuan penelitian. Terkait kesim- diuji berdistribusi normal.
pulan statistik dalam penelitian ini berpe- Uji linearitas antar variabel (X1 dan
doman pada taraf signifikansi 0,05 (p.sig Y serta X2 dengan Y) sebesar 0,000<
= 5,00%). 0,05. dengan demikian persyaratan linea-
6 TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, VOL. 39, NO. 1, FEBRUARI 2016: 1-10

Tabel 3. Sebaran Data Kemampuan Tabel 4. Ringkasan Hasil Analisis Regresi


Adaptasi Ganda
Rentang Kategori f % Variabel bebas Sig. t
68,25 – 84,00 Sangat Tinggi 45 43,30 Pengetahuan Pdagogik 0.000
57,75 – 68,24 Tinggi 45 43,30 Pengetahuan Keteknikan 0.078
47,25 – 57,74 Sedang 14 13,40 Multiple R 0,778
36,75 – 47,24 Rendah 0 0,00 R Square 0,606
21,00 – 36,74 Sangat Rendah 0 0,00 Fhitung 78,428
Total 104 100,00 Sig. F 0,000
ritas antar variabel bebas dengan terikat variabel bebas yaitu pengetahuan pedago-
terpenuhi. gik (X1) dan pengetahuan keteknikan
Berdasarkan hasil uji multikolienia- (X2) memiliki sumbangan secara efektif
ritas, VIF variabel X1 dan variable X2 se- sebesar 60,60% terhadap kemampuan
besar 3,323 lebih kecil dari 10.00. Se- adaptasi calon guru (Y), dengan rincian
hingga dapat disimpulkan bahwa tidak secara berturut-turut: sumbangan efektif
terjadi problem multikolinieritas antar X1 terhadap Y sebesar 59,40% dan X2
variabel prediktor. terhadap Y sebesar 1,20%. Adapun sum-
Berdasarkan uji autokorelasi antar bangan relatifnya berturut-turut antara X1
variabel bebas diketahui bahwa nilai D- terhadap Y adalah sebesar 98,00% dan
W adalah 1,789. Dengan berpatokan ter- antara X2 terhadap Y adalah sebesar
hadap ketentuan: (1) angka D-W di ba- 2,00%.
wah -2 berarti ada autokorelasi positif; Dari tabel Coeficient hasil analisis
(2) angka D-W diantara -2 sampai +2, regresi ganda diperoleh nilai constant se-
berarti tidak ada autokorelasi; dan (3) besar -23,966, coeficient X1 sebesar
angka D-W di atas +2 berarti ada autoko- 0,903 dan coeficient untuk X2 sebesar
relasi negatif (Santoso, S., 2010: 215). 0,129. Dari hasil tersebut dapat dituliskan
Maka dengan demikian hasil uji autoko- persamaan regresi (1): Y= 0,903 X1 +
relasi berada dalam ketentuan ke dua de- 0,129X2 – 23,966. Jadi fungsi prediktor
ngan angka D-W berada diantara -2 sam- dari X1 dan X2 terhadap Y secara simul-
pai dengan +2 menunjukkan tidak ada tan dapat diketahui dari persamaan linear
problem autokorelasi antara variabel X1
tersebut. Secara linear Y dapat diprediksi
dan X2.
atas kenaikan satu satuan X1 secara ber-
Uji hipotesis yang mengungkap hu-
sama dengan satu satuan X2 dikalikan
bungan parsial antara variabel pengetahu-
an pedagogik dan kemampuan adaptasi koefisien masing-masing dimulai dari
adalah positif dan signifikan dengan konstanta -23, 966.
r=0,466 (sig.= 0.00 <0.05) dan hubungan
parsial antara pengetahuan keteknikan PEMBAHASAN
dengan kemampuan adaptasi adalah posi-
tif tapi tidak signifikan dengan r= 0,174 Pengetahuan pedagogik yang dimili-
(0,08>0,05). Tabel 4 nilai signifikan F se- ki mahasiswa prodi S1 PTE TE FT UM
besar 0,000 < 0,05, dengan demikian hu- terkategorikan sangat tinggi. Hal tersebut
bungan secara simultan antara variabel mengindikasikan bahwa secara kognitif
kemampuan pedagogik dan kemampuan mahasiswa calon guru telah memiliki
keteknikan dengan kemampuan adaptasi bekal pengetahuan untuk terjun ke dunia
adalah linear dan signifikan. pendidikan, dari aspek pedagogik. MKK
Hasil analisis untuk mengungkap mengajar terkait aspek persiapan, proses,
sumbangan antara variabel bebas dan ter- dan evaluasi pembelajaran telah dimiliki
ikat, bahwa secara simultan antara dua dengan baik.
Putro, Pengetahuan Pedagogik dan Keteknikan 7

MKK bagi mahasiswa S1 PTE TE pa keterampilan tertentu yang digunakan


FT UM adalah refleksi dari pengetahuan untuk melakukan suatu pekerjaan terten-
hasil penginderaan mahasiswa terhadap tu. Sehingga pengetahuan keteknikan
suatu objek belajar misal perencanaan adalah salah satu pengetahuan pendu-
pembelajaran dan yang lainnya. Hasil kung bagi calon guru yang sama erat
penginderaan yang berupa pengetahuan kaitannya dengan pengetahuan pedago-
yang dimiliki tersebut relevan dengan gik. Pengetahuan keteknikan sangat dibu-
pendapat Notoatmodjo (2007:121) bahwa tuhkan oleh seorang calon guru telah di-
pengetahuan merupakan hasil tahu, dan bina dan didaulat sebagai calon guru pen-
terjadi setelah manusia melakukan peng- didikan teknik. Seperti halnya pengetahu-
inderaan terhadap suatu objek tertentu. an pedagogik yang menjadi dasar segala
Pengetahuan pedagogik yang tinggi tindakan yang berkaitan dalam ranah ke-
tersebut tertuang dalam nilai akademik pendidikan, maka begitu pula dengan pe-
matakuliah kurikulum Pendidikan Keju- ngetahuan keteknikan.
ruan sebagai penyumbang nilai (Indeks Berdasarkan hasil penelitian menya-
Prestasi) tertinggi, dengan nilai terendah takan bahwa kemampuan adaptasi maha-
adalah matakuliah Evaluasi Pendidikan siswa calon guru Prodi S1 PTE TE FT
Teknik. Mengacu pada penjabaran terse- UM berada dalam kriteria sangat tinggi
but, maka mahasiswa calon guru Jurusan cenderung tinggi. Hal tersebut tertuang
Teknik Elektro Prodi S1 PTE TE FT UM dalam indikator interaksi terhadap norma
memiliki antusiasme terhadap matakuliah sebagai penyumbang nilai tertinggi dan
Kurikulum Pendidikan Kejuruan namun butir indikator interksi terhadap tugas se-
lemah dalam matakuliah Evaluasi Pendi- bagai penyumbang nilai akademik teren-
dikan. Sehingga perlu sebuah metode dah. Dengan mengacu pada penjabaran
khusus untuk digunakan dalam menekan tersebut, maka mahasiswa calon guru
rendahnya pengetahuan mahasiswa calon prodi S1 PTE TE FT UM memiliki ke-
guru terhadap matakuliah Evaluasi Pen- mampuan menyesuaikan diri yang baik
didikan Teknik. berkaitan dengan interaksi terhadap nor-
Berdasarkan hasil penelitian menun- ma namun lemah dalam interaksi terha-
jukkan bahwa pengetahuan keteknikan dap tugas. Sehingga diperlukan strategi
mahasiswa calon guru Prodi S1 PTE TE perlakuan untuk meningkatkan kemam-
FT UM Jurusan Teknik Elekro berada puan adaptasi diri mahasiswa calon guru
pada tingkat kategori sangat tinggi. Hal terkait interaksi terhadap tugas dapat
tersebut tertuang dalalam nilai akademik tinggi.
matakuliah Dasar Pemrograman Kompu- Menurut Schneiders (dalam Desmi-
ter sebagai penyumbang nilai tertinggi ta, 2009:192) adaptasi diri adalah meru-
dan matakuliah Elektronika Daya Lanjut pakan sebuah respon mental dan tingkah
sebagai penyumbang nilai akademik te- laku di mana individu berusaha untuk da-
rendah. Dengan mengacu pada penjabar- pat berhasil mengatasi kebutuhan-kebu-
an tersebut, maka mahasiswa calon guru tuhan dalam dirinya. Kemampuan adap-
memiliki antusiasme terhadap matakuliah tasi diri memegang peranan yang sangat
Dasar Pemrograman Komputer namun penting dalam segala kegiatan yang dila-
lemah dalam matakuliah Elektronika. Pe- kukan oleh mahasiswa calon guru. Bagai-
ngetahuan keteknikan adalah dasar sese- manapun juga mahasiswa calon guru me-
orang untuk mememiliki kemampuan miliki latar belakang, cara berpikir dan
teknik. sudut pandang yang berbeda satu sama
Menurut Handoko (2001:51) ke- lain. Sehingga kemampuan menyesuai-
mampuan teknik merupakan salah satu kan diri sangatlah dibutuhkan manakala
kemampuan yang dimiliki manusia beru- berada dalam lingkungan, kondisi serta
8 TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, VOL. 39, NO. 1, FEBRUARI 2016: 1-10

tugas yang baru. Mahasiswa calon guru dap kemampuan adaptasi khususnya saat
mulai diperkenalkan dengan kehidupan berinteraksi dengan tugasnya. Hal terse-
kependidikan, keteknikan serta menerap- but sesuai dengan hasil penelitian bahwa
kannya secara praktis melalui Praktik pengetahuan pedagogik memiliki sum-
Pengalaman Lapangan, di mana mahasis- bangan terhadap kemampuan adaptasi le-
wa calon guru akan diperkenalkan secara bih dominan dibandingkan pengetahuan
nyata dengan tugas dan kegiatan sorang keteknikan.
guru dalam arti yang sesungguhnya. De- Pengetahuan keteknikan memegang
ngan demikian kemampuan adaptasi ma- peran dalam pelaksanaan kegiatan pem-
hasiswa calon guru akan diwujudkan me- belajaran maupun keterampilan berkarya
lalui interaksi dan respon, baik terhadap saat seorang guru bertugas. Sehingga Pe-
dirinya sendiri, tehadap orang lain, ter- ngetahuan keteknikan memiliki pengaruh
hadap lingkungan, terhadap norma dan terhadap kemampuan menyesuaikan diri
peraturan yang berlaku, serta interaksi mahasiswa calon guru dalam ranah tugas
dan respon terhadap tugasnya. menjadi guru pendidikan kejuruan.
Pengetahuan pedagogik adalah salah Berdasarkan hasil penelitian me-
satu pengetahuan yang bersinggungan nunjukkan bahwa ada hubungan yang po-
dengan kemampuan adaptasi mahasiswa sitif namun tidak signifikan dan dengan
calon guru pada dunia pendidikan ke- indeks korelasi yang sangat lemah. Seba-
juruan. Sehingga pengetahuan pedagogik gi prediktor pengetahuan keteknikan juga
merupakan bekal dalam beradaptasi keti- memiliki sumbangan terhadap kemampu-
ka mengemban tugasnya sebagai guru ke- an adaptasi calon guru yang kecil. Pada-
lak. hal pengetahuan keteknikan adalah salah
Berdasarkan hasil penelitian menun- satu aspek yang harus dimiliki oleh se-
jukkan bahwa ada hubungan yang positif orang guru pendidikan kejuruan. Akan
dan signifikan antara pengetahuan peda- tetapi dalam prakteknya kemampuan tek-
gogik dengan kemampuan menyesuaikan nik tidak dapat berdiri sendiri dalam
diri. Jadi setiap kenaikan nilai dari penge- mendukung kemampuan adaptasi. Dalam
tahuan pedagogik maka akan menaikkan menyampaikan materi pembelajaran se-
pula kemampuan adaptasi dengan hu- orang guru tidak bisa hanya mengandal-
bungan termasuk dalam indeks korelasi kan materi keteknikannya. Sehingga guru
sangat kuat. Hal tersebut karena penge- harus memiliki keahlian sosial terkait ke-
tahuan pembelajaran dapat digunakan giatan pembelajaran, agar kegiatan pem-
sebagai penunjang kemampuan menye- belajaran efektif. Penelitian yang telah di-
suaikan diri calon guru dengan tugasnya. lakukan oleh Wilayanti (2005:6) menya-
Dengan demikian maka penelitian yang takan bahwa semakin meningkatnya ke-
dilakukan oleh Irwan (2012:53) yang me- mampuan teknik personal maka semakin
nyatakan bahwa ketercapaian suatu aspek meningkat pula kemampuan dalam bi-
dapat dipengaruhi oleh kesadaran akan dang yang diinginkan. Sehingga hal ter-
tingkat pengetahuan. Tingkat pengetahu- sebut dapat digunakan sebagai dasar bah-
an berperan besar terhadap keberhasilan wa pengetahuan keteknikan akan mem-
sebuah aktivitas. Dengan pengetahuan punyai pengaruh yang positif terhadap
maka segala kemungkinan kegagalan da- kemampuan beradaptasi.
lam melakukan suatu aktivitas dapat dite- Dengan meningkatnya pengetahuan
kan dengan seminimal mungkin. Sehing- keteknikan maka meningkat pula ke-
ga hal tersebut dapat membuktikan bah- mampuan menyesuaikan diri. Hal terse-
wa dengan pengetahuan pedagogik yang but terbukti, akan tetapi peran dari ke-
dimiliki oleh mahasiswa calon guru Prodi mampuan teknik dalam ranah kependi-
S1 PTE TE FT UM berpengaruh terha- dikan didominasi oleh kemampuan dalam
Putro, Pengetahuan Pedagogik dan Keteknikan 9

mengelola kegiatan pembelajaran. Ke- pedagogik. Sehingga kedua variabel ter-


mampuan dalam mengelola kegiatan sebut dapat berdampak signifikan secara
pembelajaran didukung oleh pengetahuan simultan terhadap kemampuan beradapta-
pedagogik. Pengeatahuan teknik berperan si.
sebagai pelengkap mempunyai peran
yang sedikit namun sangat penting. Seba- SIMPULAN DAN SARAN
gaimana yang telah diungkapkan oleh Pengetahuan pedagogik mahasiswa
Handoko (2001:51) kemampuan teknik calon guru Prodi S1 PTE TE FT UM ber-
merupakan salah satu kemampuan yang ada dalam kriteria sangat tinggi. Pengeta-
dimiliki manusia berupa keterampilan huan keteknikan mahasiswa calon guru
tertentu yang digunakan untuk melaku- Prodi S1 PTE TE FT UM berada dalam
kan suatu pekerjaan tertentu. Sehingga kategori sangat tinggi. Kemampuan adap-
pengetahuan keteknikan akan menghasil- tasi mahasiswa calon guru Prodi S1 PTE
kan kemampuan teknis, dengan demikian TE FT UM berada dalam kategori sangat
kemampuan tersebut sangat penting keti- tinggi.
ka harus diintegrasikan dengan kemam- Variabel pengetahuan pedagogik dan
puan seorang guru pendidikan kejuruan. pengetahuan keteknikan sebagai predik-
Pengetahuan pedagogik dan penge- tor kemampuan adaptasi mahasiswa ca-
tahuan keteknikan adalah merupakan fak- lon guru Prodi S1 PTE TE FT UM memi-
tor yang harus dimiliki oleh mahasiswa liki spesifikasi sebagai berikut. Pertama,
calon guru. Kedua pengetahuan tersebut secara parsial pengetahuan pedagogik le-
merupakan faktor terpenting dalam tu- bih dominan dibandingkan dengan ke-
gasnya sebagai guru kejuruan. Keterkait- mampuan keteknikan, ditinjau dari segi
an pengetahuan pedagogik dan pengeta- korelasi dan sumbangan efektif maupun
huan keteknikan dengan kemampuan relatifnya. Kedua, secara simultan varia-
adaptasi sangat nyata. Pengetahuan peda-
bel kemampuan pedagogik dan kemam-
gogik untuk melandasi kemampuan adap-
puan keteknikan memiliki hubungan
tasi dalam bidang tugas operasional ke-
yang kuat sebagai prediktor kemampuan
guruannya (persiapan-proses-evaluasi),
adaptasi, dan memiliki sumbangan efektif
ada-pun pengetahuan keteknikan untuk
cukup besar (di atas 50,00%).
beradaptasi dengan konten dan perkem-
Dengan temuan penelitian ini dapat
bangan teknologi. Sehingga diharapkan
direkomendasikan beberapa hal terkait
dengan menguasai pengetahuan pedago-
dengan kemampuan adaptasi calon guru
gik dan keteknikan dapat berpengaruh
ditinjau dari kemampuan pedagogik dan
terhadap kemampuan beradaptasi maha-
siswa calon guru. kemampuan keteknikan. Pertama, untuk
Berdasarkan penelitian menunjuk- memberikan kemampuan adaptasi atau
kan bahwa kedua variabel yaitu pengeta- softskills yang lain muatan pembelajaran
huan pedagogik dan pengetahuan ketek- kelompok MKK (kemampuan pedago-
nikan berhubungan positif signifikan de- gik) untuk Prodi S1 PTE TE FT UM per-
ngan kemampuan beradaptasi mahasiswa lu ditingkatkan aspek persiapan-proses-
calon guru prodi S1 PTE TE FT UM ju- hasil pembelajaran yang padu dan merata
rusan dan hubungan tersebut berada da- untuk semua matakuliah, karena ditinjau
lam kategori indeks korelasi kuat dengan dari sisi muatan MKK keterkaitannya de-
sumbangan efektif secara simultan di atas ngan kemampuan adaptasi sudah signifi-
lima puluh persen. Hal tersebut tersaji kan. Kedua, karena tingginya pengeta-
dari pembahasan sebelumnya, bahwa pe- huan keteknikan (MKB) tidak menyum-
ngetahuan keteknikan akan lebih bermak- bang secara signifikan terhadap kemam-
na bila digabungkan dengan pengetahuan puan adaptasi mahasiswa maka diperlu-
10 TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, VOL. 39, NO. 1, FEBRUARI 2016: 1-10

kan tinjauan muatan isi dan proses pem- ngan Setatus Gizi Siswa TK Islam
belajaran agar muatan pembelajaran ter- Zahrotul Ulum Karangampel Indra-
kait kemampuan adaptasi mahasiswa da- mayu. Skripsi tidak diterbitkan.
pat signifikan, sehingga mahasiswa me- Yogyakarta: Universitas Negeri
miliki kemampuan daya suai terhadap Yogyakarta.
perkembangan teknologi di dunia kerja. Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik
Ketiga, perlu diteliti lanjutan untuk Universitas Negeri Malang. 2014.
mengungkap kemampuan adaptasi maha- Katalog S1 PTE. Malang: FT UM.
siswa calon guru dengan memunculkan Notoatmodjo, S. 2007. Perilaku Kesehat-
variabel atau prediktor lain dan menyem- an dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rine-
purnakan angket kemampuan adaptasi ka Cipta.
terhadap bidang tugas sebagai guru ke- Rivai, V. & Murni, S. 2010. Education
juruan. Management: Analisis Teori dan
Praktik. Jakarta: Rajawali Pers.
Rizka, A.N. 2013. Hubungan antara
DAFTAR RUJUKAN Konsep Diri dan Penyesuaian Diri
Alex, S. 2003. Psikologi Umum. Ban- pada Remaja di Islamic Boarding
dung: Pustaka Setia. School AMPIT Darul Hikmah Bon-
Bambang, P. 2007. Metodologi Peneliti- tang. Artikel Penelitian Tidak diter-
an Kuantitatif Teori dan Aplikasi- bitkan. Malang: Universitas Negeri
nya. Jakarta: Rajawali Pers. Malang.
Brooker, C. 2001. Kamus Saku Kepera- Santoso, S. 2010. Statistik Multivariat,
watan. Edisi: 31. Jakarta: EGC. Jakarta: PT Gramedia.
Burhanuddin, Y. 2005. Administrasi Pen- Santrock, J.W. 2011. Psikologi Pendidik-
didikan. Bandung: CV Pustaka an. Terjemahan Tri Wibowo B.S.
Setia. 2011. Jakarta: Kencana.
Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan. Soekanto, S. 2003. Sosiologi Suatu Peng-
Bandung: Remaja Rosda Karya. antar. Jakarta: PT Raja Grafindo
Djaafar, T.Z. 2001. Kontribusi Strategi Persada.
Pembelajaran terhadap Hasil Bel- Suardi, E. 1979. Pedagogik. Bandung:
ajar. Jakarta: Universitas Negeri Pa- Angkasa OFFSET.
dang. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian
Djamarah, S.B. 2000. Guru dan Anak Di- Kuantitatif, kualitatif dan R & D.
dik. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Bandung: Alfabeta.
Hadjam, R.N.M. & Widhiarso, W. 2011. Tarsidi, D. 2010. Teori Social cognitive
Efikasi Mengajar sebagai Mediator Albert Bandura. (Online), (http://
Peranan Faktor Kepribadian terha- file.upi.edu/Direktori/.../teori_kogni-
dap Performansi Mengajar Guru. si_sosial.pdf, diakses 4 Desember
Humanitas, VIII(1): 1‒16. 2011).
Handoko, T.H. 2001, Manajemen Per- Wilayanti, N.W. 2005. Pengaruh Keter-
sonalia dan Sumberdaya Manusia. libatan dan Kemampuan Teknik Per-
Yogyakarta: BPFE. Edisi Kedua. sonal pada Efektivitas Penggunaan
Hartanto, H. 2004. Kamus Ringkasan Sistem Informasi Akutansi dengan
Kedokteran STEDMAN untuk Pro- Pendidikan dan Pelatihan sebagai
fesi Kesehatan. Ed: 4. Jakarta: EGC. Pemoderasi pada LPD Kecamatan
Irwan, D.F. 2012. Hubungan Tingkat Tegalalang. Skripsi Tidak Diterbit-
Penghasilan, Tingkat Pendidikan kan. Denpasar. Universitas Udayana.
dan Tingkat Pengetahuan Orang
Tua tentang Makanan Bergizi de-

Anda mungkin juga menyukai