Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Mesin bubut adalah mesin yang dibuat dari logam, gunanya untuk membentuk benda
kerja dengan cara menyayat, gerakan utamanya adalah berputar. Di bidang industri, keadaan
mesin bubut sangat berperan, terutama didalam industri permesinan. Misalnya dalam industri
otomotif, mesin bubut berperan dalam pembuatan komponen-komponen kendaraan, seperti
mur, baut,roda gigi, poros, tromol dan lain sebagainya.Penggunaan mesin bubut juga dapat
dihubungkan dengan mesin lainseperti mesin bor ( drilling machine ), mesin gerinda
( grinding machine), mesinfrais ( milling machine ), mesin sekrap ( shaping machine), mesin
gergaji ( sawing machine) dan mesin-mesin yang lainnya.

Makalah ini dibuat karena masih kurangnya pemahaman masyarakat tentang mesin bubut
dan pengertian kecepatan tersebut terutama masyarakat yang tinggal diluar perkotaan atau
para pemula yang mula belajar montir, sehingga sering terjadi kesalahan dalam pemakaian
dan kurang memperhatikan aspek-aspek keselamatan kerja.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan diatas, maka perumusanmasalah dalam


pembuatan perencanaan perawatan ini adalah :

1. Apa itu mesin bubut dan penggolongan mesin bubut ?

2. Apa itu faktor keselamatan kerja ?

3. Perbedaan mesin bubut biasa dan bubut turet ?

C. TUJUAN

1. Mengetahui pengertian mesin bubut

2. Mengetahui faktor keselamatan

3. Mengetahui perbedaan mesin bubut

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Mesin Bubut & Penggolongan Mesin Bubut

1. PENGERTIAN MESIN BUBUT

Proses bubut merupakan proses pengerjaan material dimana benda kerja dan alat pahat
bergerak mendatar(searah meja/bed mesin),melintang atau membentuk sudut secara perlahan
dan teratur baik secara otomatis atau pun manual. Pada proses pembubutan berlangsung,
benda kerja berputar dan pahat disentuhkan pada benda kerja sehingga terjadi penyayatan.
Penyayatan dapat dilakukan kearah kiri atau kanan,sehingga menghasilkan benda kerja yang
berbentuk silinder. Jika penyayatan dilakukan melintang maka akan menghasilkan bentuk
alur, pemotongan  atau permukaan yang disebut facing (membubut muka).

Selain dapat dilakukan kearah samping dan kearah melintang, penyayatan dapat juga
diarahkan miring dengan cara memutarkan eretan atas sehingga menghasilkan benda kerja
yang berbentuk konis/tirus. Penyayatan yang beralur dengan kecepatan dan putaran tertentu
dapat menghasilkan alur yang teratur seperti membubut ulir. Penyayatan dapat dilakukan dari
luar maupun dari dalam. Penyayatan yang dilakukan dari luar disebut membubut luar(outside
turning), sedangkan penyayatan yang dilakukan dibagian dalam atau pada lubang disebut
membubut dalam(inside turning). Bubut dalam berupa rongga, ulir dalam, lubang tembus,
atau lubang tidak tembus

2. Prinsip Kerja dan Gerakan Utama Mesin Bubut

Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan pembawa sehingga memutar
roda gigi pada poros spindel. Melalui roda gigi penghubung, putaran akan disampaikan ke
roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir tersebut diubah menjadi gerak
translasi pada eretan yang membawa pahat. Akibatnya pada benda kerja akan terjadi sayatan
yang berbentuk ulir.Sedangkan gerakan-gerakan utama pada mesin bubut yaitu:

a. Gerakan berputar, yaitu bentuk gerakan rotasi dari benda kerja yang digerakanpada pahat
dan dinamakan gerak potong.

b. Gerakan memanjang, yaitu bentuk gerakan apabila arah pemotonganna sejajar dengan
sumbu kerja. Gerakan ini disebut juga dengan gerakan pemakanan.

c. Gerakan melintang, yaitu bentuk gerakan apabila arah pemotongan tegak lurus terhadap
sumbu kerja. Gerakan ini disebut dengan gerakan melintang atau pemotongan permukaan.

2
Ketiga bentuk gerakan tersebut dapat dilihat pada gambar berikut

Gerakan-gerakan dalam membubut

3. Penggolongan Mesin Bubut

Mesin bubut termasuk mesin perkakas dengan gerak utama berputar. Ditinjau dari daya
penggerak dan ukurannya, mesin bubut dikelompokkan menjadi:

1. Mesin Bubut Ringan

Mesin Bubut Ringan

Mesin bubut ringan adalah mesin bubut dengan daya dan ukuran serta bobot yang ringan.
Mesin ini biasanya diletakkan diatas meja atau bangku, sehingga disebut mesin bubut lantai.

2. Mesin Bubut Sedang

Mesin Bubut Sedang

3
Mesin bubut sedang adalah mesin bubut yang mempunyai daya dan kapasitas serta ukuran
sedang. Mesin ini digunakan untuk memperbaiki peralatan-peralatan teknik yang mempunyai
ukuran yang sedang. Mesin bubut sedang terdiri atas mesin bubut Bantu dan mesin bubut
lantai. Pada mesin bubut sedang dimungkinkan untuk membubut produk yang mempunyai
benda kerja dengan bentuk yang lebih bervariasi.

3. Mesin Bubut Standar

Konstruksi mesin bubut standar mempunyai ukuran lebih besar dan peralatan yang lebih
lengkap. Mesin ini digunakan untuk membuat produk atau memperbaiki peralatan-peralatan
teknik dengan tingkat kekasaran yang standar. Ditinjau dari transmisi dan daya penggerak
sumbu utamanya, terdiri atas

a. mesin bubut standar dengan transmisi roda sabuk: mesin bubut yang hubungan antara
putaran dari motor penggerak ke sumbu utamanya menggunakan sabuk(belt).

b. Mesin bubut standar dengan transmisi roda rantai: mesin bubut standar yang hubungan
puatran motor penggerak ke poros utamanya menggunakan transmisi rantai dan roda rantai.

c. Mesin bubut standar dengan transmisi roda gigi: mesin bubut standar yang hubungan
putaran dari motor penggerak kesumbu utamanya diatur dengan roda gigi yang terpasang
pada roda gigi transmisi.

4. Mesin Bubut Khusus

Mesin bubut khusus adalah mesin bubut yang digunakan untuk membuat atau
memperbaiki alat-alat teknik yang tidak dapat dikerjakan pada mesin bubut standar. Mesin
bubut khusus terdiri atas:

a. Mesin Bubut Beralas Panjang

Mesin bubut beralas panjang biasa digunakan untuk mengerjakan poros-poros atau benda
kerja yang berukuran panjang. Misalnya: poros-poros kapal laut, poros-poros untuk peralatan
alat-alat pada pekerjaan tambang, dan semacamnya.

b. Mesin Bubut Carrousel

Mesin bubut carrousel adalah mesin bubut yang sumbu utamanya vertikal dan cekam
berbentuk meja putar. Benda kerja diletakkan diatas meja putar dan pahat dapat digerakan
kearah vertikal maupun kearah melintang.

Mesin bubut carrousel dgunakan untuk membubut benda-benda kerja yang mempunyai
diameter besar dengan ukuran antara 1 m s.d 2 m. Sedangkan untuk mesin bubut carrousel
yang berukuran kecil dapat membubut benda kerja yang mempunyai ukuran antara 300 mm
sampai dengan 400mm. Mesin bubut carrousel mempunyai keungulan dibandingkan dengan
mesin bubut horizontal biasa. Beberapa kelebihan mesin bubut carrousel dibandingkan degan
mesin bubut horizontal biasa, antara lain : esin bubtu carrousel tidak memerlukan tempat
yang luas dibandingkan dengan mesin bubut biasa karena arahnya vertical (keatas). Mesin

4
bubut carrousel dapat menahan beban lebih besar. Pengencangan pada mesin bubut carrousel
jauh lebih ringan dibandingkan dengan mesin bubut horizontal. Hal ini dikarenakan benda
kerja ditempatkan diatas meja putar.

Benda kerja pada mesin bubut carrousel dilayani dengan menggunakan cran. Benda-
benda kerja yang dapat dikerjakan pada mesin carrousel antara lain: rumah-rumah
blower,rumah turbin dan semacamnya.

c. Mesin Bubut Revolver

Mesin bubut revorver disebut juga mesin bubut turret. Pada mesin bubut revolver terdapat
pemegang pahat yang banyak, dengan kedudukan dan macam pahat yang berbeda dan dapat
diatur sesuai dengan kebutuhan.

d. Mesin poros engkol

Mesin bubut poros engkol adalah mesin bubut yang digunakan untuk memperbaiki atau
membuat benda kerja yang eksentrik, misalnya: poros eksentrik atau poros engkol.

e. Mesin bubut copy

Mesin bubut copy adalah mesin bubut yang membentuk benda kerja dengan
menggunakan contoh (maket). Pengoperasiannya dilakukan dengan cara mengcopy dari
maket yang telah dibuat sebelumnya.

2. Keselamatan Kerja (APD)


Bagi seorang pekerja dan perusahaan, keselamatan kerja menjadi hal utama. Kesehatan
dan Keselamatan Kerja atau K3 ini juga diatur dalam Undang-undang Ketenagakerjaan.
Perusahaan dan pekerja sama-sama harus mengetahui tentang keselamatan kerja sesuai
dengan standar yang berlaku, salah satunya dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
yang sesuai dengan standarisasi.

APD adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang yang
fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja. APD
ini terdiri dari kelengkapan wajib yang digunakan oleh pekerja sesuai dengan bahaya dan
risiko kerja yang digunakan untuk menjaga keselamatan pekerja sekaligus orang di
sekelilingnya. Kewajiban ini tertuang dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi No. Per.08/Men/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri. Dan pengusaha wajib
untuk menyediakan APD sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) bagi pekerjanya

5
Contoh Alat Pelindung Diri yang sesuai dengan standar Kesehatan &
Keselamatan Kerja (K3)
1. Helm Keselamatan

Helm keselamatan atau safety helmet ini berfungsi untuk melindungi kepala dari benturan,
pukulan, atau kejatuhan benda tajam dan berat yang melayang atau meluncur di udara. Helm
ini juga bisa melindungi kepala dari radiasi panas, api, percikan bahan kimia ataupun suhu
yang ekstrim. Untuk beberapa pekerjaan dengan risiko yang relatif lebih rendah bisa
menggunakan topi ataupun penutup kepala sebagai pelindung.

2. Sabuk dan tali Keselamatan

Sabuk keselamatan atau safety belt ini berfungsi untuk membatasi gerak pekerja agar tidak
terjatuh atau terlepas dari posisi yang diinginkan. Beberapa pekerjaan mengharuskan pekerja
untuk berada pada posisi yang cukup berbahaya seperti pada posisi miring, tergantung atau
memasuki rongga sempit. Sabuk keselamatan ini terdiri dari harness, lanyard, safety rope,
dan sabuk lainnya yang digunakan bersamaan dengan beberapa alat lainnya seperti karabiner,
rope clamp, decender, dan lain-lain.

3. Sepatu Boot

6
Sepatu boot ini berfungsi untuk melindungi kaki dari benturan atau tertimpa benda berat,
tertusuk benda tajam, terkena cairan panas atau dingin, uap panas, bahan kimia berbahaya
ataupun permukaan licin. Bedanya dengan safety shoes umumnya adalah perlindungan yang
lebih maksimal karena modelnya yang tinggi dan melindungi hingga ke betis dan tulang
kering.

4. Masker

Masker pernafasan ini berfungsi untuk melindungi organ pernafasan dengan cara
menyaring vemaran bahan kimia, mikro-organisme, partikel debu, aerosol, uap, asap, ataupun
gas. Sehingga udara yang dihirup masuk ke dalam tubuh adalah udara yang bersih dan sehat.
Masker ini terdiri dari berbagai jenis, seperti respirator, katrit, kanister, tangki selam dan
regulator, dan alat pembantu pernafasan.

5.Penutup telinga

Penutup telinga ini bisa terdiri dari sumbat telinga (ear plug) atau penutup telinga (ear
muff), yang berfungsi untuk melindungi telinga dari kebisingan ataupun tekanan.

6. Kacamata Pengaman

7
Kacamata pengaman ini digunakan sebagai alat pelindung yang berfungsi untuk
melindungi mata dari paparan partikel yang melayang di udara ataupun di air, percikan benda
kecil, benda panas, ataupun uap panas. Selain itu kacamata pengaman juga berfungsi untuk
menghalangi pancaran cahaya yang langsung ke mata, benturan serta pukulan benda keras
dan tajam. Jenis kacamata pengaman ini bisa berupa spectacles atau googgles.

7. Sarung Tangan

Sarung tangan ini berfungsi untuk melindungi jari-jari tangan dari api, suhu panas, suhu
dingin, radiasi, arus listrik, bahan kimia, benturan, pukulan, tergores benda tajam ataupun
infeksi dari zat patogen seperti virus dan bakteri. Sarung tangan ini terbuat dari material yang
beraneka macam, tergantung dari kebutuhan. Ada yang terbuat dari logam, kulit, kanvas,
kain, karet dan sarung tangan yang tahan terhadap bahan kimia.

8. Pelindung Wajah

Pelindung wajah atau face shield ini merupakan alat pelindung yang berfungsi untuk
melindungi wajah dari paparan bahan kimia berbahaya, partikel yang melayang di udara atau
air, percikan benda kecil, panas ataupun uap panas, benturan atau pukulan benda keras atau
tajam, serta pancaran cahaya. Terdiri dari tameng muka atau face shield, masker selam, atau
full face masker.

9. Pelampung

8
Pelampung ini digunakan oleh pekerja yang bekerja di atas air atau di permukaan air agar
terhindar dari bahaya tenggelam. Pelampung ini terdiri dari life jacket, life vest atau bouyancy
control device untuk mengatur keterapungan. APD atau Alat Pelindung Diri ini harus
diperhatikan kondisinya. Jika APD rusak atau rusak atau tidak dapat berfungsi dengan baik
harus segera dimusnahkan. Beberapa APD juga memiliki masa pakai, sehingga perawatannya
harus lebih diperhatikan dan dicatat waktu pembelian serta masa pemakaiannya.

Dalam Peraturan Menakertrans ini juga disebutkan bahwa pengadaan APD dilakukan oleh
perusahaan, dan pekerja berhak untuk menyatakan keberatan untuk melakukan pekerjaan jika
alat keselamatan kerja yang disediakan tidak memenuhi ketentuan dan persyaratan.

3. PERBEDAAN MESIN BUBUT BIASA DAN BUBUT TURET

1. Mesin Bubut CNC

Mesin bubut CNC merupakan mesin bubut modern dengan menggunakan komputer yang
telah diinstal dengan progam CNC dalam proses operasionalnya. Untuk menghasilkan benda
kerja yang diinginkan, mesin bubut CNC memiliki tambahan motor servo yang mengontrol
alat pahat mengikuti titik – titik yang telah dimasukkan ke dalam sistem permesinan sesuai
perintah yang telah diprogam oleh komputer yang berbasis CNC (Computer Numerically
Controlled).

9
Bagian utama pada mesin bubut CNC :

1.     Program

2.     Control Unit/Processor

3.     Motor listrik servo untuk menggerakan kontrol pahat

4.     Motor listrik untuk menggerakan/memutar pahat

5.     Pahat

6.     Dudukan dan pemegang

Kelebihan dan kekurangan mesin bubut CNC :

Kelebihan Kekurangan

Hasil produksi dapat diperbesar atau Modal awal yang dibutuhkan lebih besar
dikurangi

Tingkat ketelitian pengukuran lebih akurat Membutuhkan biaya pemeliharaan yang lebih
tinggi

Waktu yang dibutuhkan untuk pabrikasi lebih Kinerja mesin menggantungkan pada
cepat peralatan NC

Tidak perlu dilakukan pemeriksaan secara Butuh tenaga ahli yang bisa memprogram
terus menerus peralatan NC

Tidak membutuhkan tempat yang luas untuk Pabrikasi komponen benda kerja yang
mesin sederhana menjadi sulit karena menggunakan
format yang rumit

2.     Mesin Bubut Konvensional

10
Mesin bubut konvensional adalah sebuah perkakas yang terbuat dari logam, prinsip
kerjanya sama dengan mesin bubut pada umumnya, yang membedakan adalah mesin bubut
konvensional ini menghasilkan benda yang berbentuk silindris.Untuk menjalankan mesin
bubut konvensional ini dilakukan dengan cara eretan, dengan beberapa hendel yang
menempel pada mesin bubut ini, karena mesin bubut ini bersifat konvensional atau sederhana
jadi utuk menggunakan belum secara otomatis atau masih menggunakan tangan secara
manual.

Dengan menggunaka mesin bubut konvensioanl ini kita dapat mengerjakan bermacam –
macam pekerjaan yang berhubungan dengan logam seperti berikut ini:

-         Melakukan pembubutan rata

-         Melakukan pembubutan bertingkat

-         Melakukan pengeboran dengan membubut dalam logam

-         Berguna utuk membuat gigi

-         Melakukan pembubutan untuk membuat ulir segi tiga luar dan dalam

-         Melakukan pembubutab untuk membuat segi enam luar dan dalam

-         Melakukan pembubutan untuk membuat tirus dan ulir tirus

-         Melakukan pembubutan untuk membuat copy

-         Melakukan pembubutan untuk membuat eksentrik

Untuk melakukan pengerjaan pembubutan dengan mesin bubut konvensional ini harus
dilakukan oleh para mekanik yang sudah ahli dalam bidangnya seperti mekanik mesin,
mekanik logam, mekanik pengelasan logam dan masih banyak lagi. Jika kita tidak ahli dalam
menggunakan mesin bubut konvensional ini, maka hasil akhir yang akan didapatkan akan
menjadi buruk atau tidak halus.

11
Kelebihan dan kekurangan mesin bubut konvesional
Kelebihan Kekurangan

       Tidak membutuhkan operator yang ahli       Butuh waktu yang relatif lama dalam
komputer penyetelan mesin

       Cara mengoperasikan mudah karena      Tingkat ketelitian pengukuran kurang
tidak perlu memasukkan data akurat

       Modal awal yang dibutuhkan relatif kecil       Waktu yang dibutuhkan dalam proses
produksi kurang efisien

       Biaya pemeliharaan mesin lebih kecil        Kualitas yang dihasilkan harus terus
dibanding mesin bubut CNC menerus dipantau

BAB III

12
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Bubut merupakan suatu istilah yang sering didengar di dunia ketehnikan khususnya
bidang mekanik pabrikasi. Yaitu suatu proses pembentukan benda kerja dengan cara
pengikisan menggunakan alat dalam hal ini disebut pisau sehingga bisa menghasilkan
benda kerja yang diinginkan.

2. Mesin Bubut mencakup segala mesin perkakas yang memproduksi bentuk silindris..

3. Tujuan utama dibuatnya makalah ini adalah agar masyarakat dapat mengetahui cara
kerja dan operasi mesin bubut.

4. Dengan dibuatnya makalah ini, diharapkan dapat memberi manfaat bagi semua pihak
yang menggunakan dan membutuhkan.

B. Saran

1. Sebuah  makalah harus  mempunyai  tampilan  yang menarik pembaca  merasa 


nyaman  dan  berencana   untuk  kembali  membaca makalah tersebut.

2. Kelengkapan tentang informasi yang ada membuat masyarakat lebih jauh mengenal
tentang mesin bubut. Sehingga nantinya masyarakat tertarik untuk mengetahui
bahkan tertarik untuk mempelajari tentang mesin ini.

DAFTAR PUSTAKA

13
http://muhamadtedy.blogspot.com

https://www.ruparupa.com/blog/alat-pelindung-diri-kesehatan-dan-keselamatan-kerja-k3/

https://agusrm97oi.blogspot.com/2017/01/pinsip-dan-perbedaan-mesin-bubut.html

14

Anda mungkin juga menyukai