Anda di halaman 1dari 17

1

BAB I

MAGNETIK PARTIKEL INSPECTION

1.1 Teori umum MPI

Pengujian terhadap sebuah benda kerja dengan menggunakan metode MPI


adalah dengan meggunakan prinsip dasar magnet. Sebuah medan magnet selalu
menunjukan gejala yang sama yaitu arah medan magnet selalu bergerak dari kutub
utara menuju kutub selatan ( diluar magnet ). Dengan prinsip dasar inilah kita bisa
gunakan untuk menguji logam yang bersifat ferromagnet.

Magnet merupakan suatu logam yang dapat menarik besi, dan selalu
memiliiki dua kutub yaitu kutub selatan dan kutub utara. Dimana arah medan magnet
disetiap titik bersumber dari kutub utara menuju ke selatan dan mengarah dari kutub
selatan ke kutub utara didalam magnet.

Prinsip kerja dari Magnetic Particle Inspection ( MPI ) adalah dengan


memagnetisasi benda yang di inspeksi yaidu dengan cara mengalirkan arus listrik
dalam bahan yangg di inspeksi. Ketika terdapat cacat peda benda uji maka arah
medan magnet akan berbelok sehingga terjadi kebocoran dalam flux magnetic.
Bocoran flux magnetic akan menarik butir-butir ferromagnetic di permukaan
sehingga lokasi cacat dapat di tunjukan

Gb.1.1 Arah medan magnet terpotong oleh retakan

Magnetik Partikel InspeKtIon


2

1.1.1. Jenis-jenis magnet

Magnet mendapat nama dari suatu tempat di Yunani yang bernama Magnesia.
Mineral yang ditambang di kawasan ini dinamakan Magnetite. Oleh karena itu, nama
itu diturunkan menjadi ‘magnet’. Orang Yunani menyebutnya Magnetic, atau
Magnetos. Orang Inggris menyebutnya Lodestone karena sifatnya yang selalu
menujuk ke arah Utara dan oleh karena itu dapat dipakai sebagai pedoman arah.
Orang Prancis menyebutnya Ament atau Batu yang Bercinta, sementara orangIndia
menyebutnya Chumbak, batu yang berciuman. Orang Tionghoa juga mengartikan
Chu She. Nama-nama ini menunjukan pada sifat gaya tarik-menarik dari batu ini.

Batu magnet yang ditemukan dalam bahan tambang adalah Feri Oksida (FeO). Dari
bahan ini, disiapkan magnet buatan. Magnet buatan ini disiapkan dengan tiga macam
metode.

 Magnet alam digosok pada bahan magnet, sebagai hasilnya-bahan itu bersifat
magnet namun dengan daya yang lemah.
 Dalam metode membuat magnet dengan menggunakan listrik, kawat yang
terbungkus isolasi digulungkan mengelilingi sebuah bahan magnet dan arus
listrik dialirkan melewati kumparan ini. untuk periode waktu yang berbeda
guna memperoleh kekuatan berbeda. Proses ini menghasilkan magnet yang
lebih kuat.
 Ilmuwan merancang mesin yang disebut Magnetiser. yang mengubah bahan
magnet menjadi magnet tanpa menggunakan kawat. Mesin ini umum
digunakan dewasa ini untuk membuat magnet buatan dan magnet untuk
menyembuhkan.

a.    Magnet permanen

Merupakan bahan-bahan logam tertentu yang jika di magnetisasi maka


bahan logam tersebut akan mampu mempertahankan sifat magnetnya dalam
jangka waktu yang lama ( permanen)

Secara umum magnet permanent terbagi atas 4 jenis, yaitu:

1. Ceramic or Ferrite

Jenis magnet ini dapat ditemukan dimana saja khususnya dalam


bentuk aksesoris rumah tangga, seperti magnet aksesoris kulkas, mainan
anak-anak, white board, jam dinding,dan lain-lain. Magnet ini
kekuatannya relatif kecil dan kemampuan terapinya sangat lemah dan
tidak dianjurkan untuk digunakan dalam terapi magnet. Harganya murah

Magnetik Partikel InspeKtIon


3

dan warnanya hitam. magnet ini adalah magnet paling rendah


tingkatannya.

2. Alnico

Jenis magnet ini dapat ditemukan di dalam alat-alat motor (kipas


angin, speaker, mesin motor), juga sering dijumpai dalam perkakas rumah
tangga, mainan anak-anak,dan lain-lain. Magnet ini juga sering dijumpai
dalam lab sekolahan bahkan juga dapat ditemukan pada sepatu kuda yang
berfungsi untuk meningkatkan daya lari kuda. Magnet ini kekuatannya
relatif sedang dan kemampuan terapinya sangat lemah dan tidak
dianjurkan untuk digunakan dalam terapi magnet. Harganya murah,
magnet ini adalah magnet yang masih termasuk kategori berenergi
rendah.

3. Samarium Cobalt (SmCo)

Jenis magnet ini dapat ditemukan di dalam alat-alat elektronik seperti


VCD, DVD, VCR Player, Handphone, dan banyak lagi. Magnet ini
kekuatannya relatif kuat dan kemampuan terapinya biasa saja, jarang
digunakan dalam terapi magnet pada umumnya. Harganya cukup mahal.
magnet ini adalah magnet yang termasuk kategori berenergi sedang.

4. Neodymium Iron Boron (NdFeB or NIB)

Jenis magnet ini dikenal juga dengan sebutan “King Of Magnet” yaitu
raja dari segala magnet permanent yang kita sebut tadi baik dari segi
kekuatan magnet, daya terapi, harga, dan manfaat dalam membantu
memulihkan kesehatan tubuh manusia. Magnet ini sangat terkenal
diberbagai bidang kesehatan baik secara fisiotherapy dan pengobatan
alternatif, juga digunakan oleh rumah sakit-rumah sakit (seperti MRI),
dan terapi magnet dalam pakar fisiotherapy. Magnet ini sangat dianjurkan
untuk kebutuhan terapi karena memiliki energi yang sangat kuat.

b.     Elektromagnet

Merupakan magnet yang terbuat dari bahan ferromagnetik yang jika


diberikn arus listrik maka bahan tersebut akanmenjadi magnet, tetapi jika
pemberian arus listrik di hentikan, maka sifat magnet pada bahan tersebut
akan hilang

Magnetik Partikel InspeKtIon


4

Elektromagnet adalah prinsip pembangkitan magnet dengan menggunakan


arus listrik. Aplikasi praktisnya kita temukan pada motor listrik, speaker, relay
dsb. Sebatang kawat yang diberikan listrik DC arahnya meninggalkan kita
(tanda silang), maka disekeliling kawat timbul garis gaya magnet melingkar,
lihat gambar 1.2 Sedangkan gambar visual garis gaya magnet didapatkan dari
serbuk besi yang ditaburkan disekeliling kawat beraliran listrik, seperti
gambar di bawah ini.

Gb.1.2 Sifat elektromagnetik

Sebatang kawat pada posisi vertikal diberikan arus listrik DC searah panah,
maka arus menuju keatas arah pandang (tanda titik). Garis gaya magnet yang
membentuk selubung berlapis lapis terbentuk sepanjang kawat. Garis gaya
magnet ini tidak tampak oleh mata kita, cara melihatnya dengan serbuk halus
besi atau kompas yang didekatkan dengan kawat penghantar tsb. Kompas
menunjukkan bahwa arah garis gaya sekitar kawat melingkar. Arah medan
magnet disekitar penghantar sesuai arah putaran sekrup (James Clerk
Maxwell, 1831-1879). arah arus kedepan (meninggalkan kita) maka arah
medan magnet searah putaran sekrup kekanan. Sedangkan bila arah arus
kebelakang (menuju kita) maka arah medan magnet adalah kekiri.

Magnetik Partikel InspeKtIon


5

Gb.1.3 Garis magnet membentuk selubung seputar kawat berarus.

Gb. 1.4 Prinsip putaran sekrup

Aturan sekrup mirip dengan hukum tangan kanan yang menggenggam,


dimana arah ibu jari menyatakan arah arus listrik mengalir pada kawat. Maka
keempat arah jari menyatakan arah dari garis gaya elektromagnet yang
ditimbulkan.
Arah aliran arus listrik DC pada kawat penghantar menentukan arah garis
gaya elektromagnet. Arah arus listrik DC menuju kita (tanda titik pada
penampang kawat), arah garis gaya elektromagnet melingkar berlawanan arah
jarum jam. Ketika arah arus listrik DC meninggalkan kita (tanda silang
penampang kawat), garis gaya elektromagnet yang ditimbulkan melingkar
searah dengan jarum jam (sesuai dengan model mengencangkan sekrup).
Makin besar intensitas arus yang mengalir semakin kuat medan elektro-
magnet yang mengelilingi sepanjang kawat tersebut.

Magnetik Partikel InspeKtIon


6

Gb.1.5  Elektromagnetik sekeliling kawat.

Elektromagnet pada Belitan Kawat

Jika sebuah kawat penghantar berbentuk bulat dialiri arus listrik I sesuai arah
panah, maka disekeliling kawat timbul garis gaya magnet yang arahnya secara
gabungan membentuk kutub utara dan kutub selatan. Makin besar arus listrik
yang melewati kawat, maka akan semakin kuat medan elektromagnetik yang
ditimbulkannya.

Gb.1.6 Kawat melingkar berarus membentuk kutub magnet

Jika beberapa belitan kawat digulungkan membentuk sebuah coil atau lilitan,
dan kemudian dipotong secara melintang maka arah arus ada dua jenis. Kawat
bagian atas bertanda silang (meninggalkan kita) dan kawat bagian bawah
bertanda titik (menuju kita).

Magnetik Partikel InspeKtIon


7

Gb.1.7 Belitan kawat membentuk kutub magnet.

1.1.2. Pengujian Benda Kerja dengan metode Magnetic particle inspection


( MPI )

            Magnetic particle inspection merupakan suatu cara untuk mengetahui


adanya retak atau cacat yang ada di permukaan (surface atau sub surface
discontinuitas)  pada bahan-bahan ferromagnetic. Prinsip kerja pengujian ini
didasarkan pada sifat benda-benda ferromagnetic yang akan memberikan kutub-kutub
magnet jika benda tersebut di magnetisasi, adanya kutub magnet itu akan
menyebabkan timbulnya aliran medan magnet dari kutub utara ke kutub selatan. Jika
terdapat cacat pada benda uji maka cacat tersebut akan menyebabkan timbulnya
medan magnet baru, jika cacatnya terletak tegak lurus terhadap arah medan magnet.

Dengan menggunakan metode ini, cacat permukaan (surface) dan bawah


permukaan (subsurface) suatu komponen dari bahan ferromagnetik dapat diketahui.
Prinsipnya adalah dengan memagnetisasi bahan yang akan diuji. Adanya cacat yang
tegak lurus arah medan magnet akan menyebabkan kebocoran medan magnet.
Kebocoran medan magnet ini mengindikasikan adanya cacat pada material. Cara
yang digunakan untuk memdeteksi adanya kebocoran medan magnet adalah dengan
menaburkan partikel magnetik dipermukaan. Partikel-partikel tersebuat akan
berkumpul pada daerah kebocoran medan magnet.

Magnetik Partikel InspeKtIon


8

Gb. 1.8 Skema metode Magnetic particle inspection

Magnetic Testing (MT) / Magnetic Particle Inspection (MPI) digunakan untuk


mendeteksi cacat / diskontinuitas las-lasan yang berada di permukaan (suface) dan di
bawah permukaan (sub-surface) dengan kedalaman plus minus 2 mm. Cara kerjanya
dengan menggunakan alat yang disebut Yoke yang didalamnya berisi kumparan / coil
yang apabila dialiri arus listrik akan menghasilkan medan magnet yang fungsinya
nanti menarik keluar magnetic flux pada benda uji. Dimana flux line yang berada
pada cacat benda uji akan berpendar (stray) dan menjadi magnetic attractive poles
North dan South. Sehingga menimbulkan medan magnet dan keberadaan cacat pun
bisa terbaca dari sini.

Inspeksi Partikel Magnetik (MPI) digunakan untuk mendeteksi cacat


permukaan dan dekat-permukaan bahan ferromagnetic. Sebuah medan magnet
diterapkan untuk spesimen, baik lokal atau keseluruhan, menggunakan magnet
permanen, elektromagnet, kabel fleksibel atau genggam prods. Jika bahan tersebut
adalah suara, sebagian besar fluks magnet terkonsentrasi di bawah permukaan
material. Namun, jika cacat hadir, seperti yang berinteraksi dengan medan magnet,
fluks terdistorsi lokal dan ‘kebocoran’ dari permukaan spesimen di wilayah cacat.
Partikel magnetik Fine, diaplikasikan pada permukaan spesimen, tertarik ke daerah
kebocoran fluks, menciptakan indikasi terlihat cacat. Bahan yang umum digunakan
untuk tujuan ini adalah partikel besi oksida besi hitam dan merah atau kuning. Dalam
beberapa kasus, partikel-partikel besi yang dilapisi dengan bahan fluorescent
memungkinkan mereka untuk dilihat di bawah lampu UV dalam kondisi gelap.

Partikel magnetik biasanya digunakan sebagai suspensi dalam air atau parafin.
Hal ini memungkinkan partikel untuk mengalir di atas permukaan dan untuk
bermigrasi ke setiap kekurangan. Pada permukaan yang panas, atau dimana
kontaminasi adalah kekhawatiran, serbuk kering dapat digunakan sebagai alternatif
untuk tinta basah. Pada permukaan gelap, lapisan tipis cat putih biasanya diterapkan,

Magnetik Partikel InspeKtIon


9

untuk meningkatkan kontras antara latar belakang dan partikel-partikel magnetik


hitam. Teknik yang paling sensitif, bagaimanapun, adalah menggunakan partikel
fluoresen dilihat dalam UV (hitam) cahaya.

MPI sangat sensitif terhadap permukaan-melanggar atau retak dekat-


permukaan, bahkan jika pembukaan retak sangat sempit. Namun, jika retak berjalan
sejajar dengan medan magnet, ada sedikit gangguan medan magnet dan tidak
mungkin bahwa retak akan terdeteksi. Untuk alasan ini disarankan bahwa permukaan
pemeriksaan magnetised dalam dua arah pada 90 ° satu sama lain. Atau, teknik
menggunakan berayun atau memutar medan magnet dapat digunakan untuk
memastikan bahwa semua orientasi retak yang terdeteksi.

Metode magnet tergantung pada geometri komponen dan apakah atau tidak
semua atau hanya sebagian dari spesimen yang akan magnetised. magnet permanen
yang menarik untuk pemeriksaan di lokasi, karena mereka tidak membutuhkan catu
daya. Namun, mereka cenderung hanya digunakan untuk memeriksa daerah yang
relatif kecil dan harus ditarik dari permukaan uji. Meskipun membutuhkan catu daya
mereka sendiri, elektromagnet (belenggu) menemukan aplikasi luas. daya tarik utama
mereka adalah bahwa mereka mudah untuk menghilangkan (setelah saat ini telah
dimatikan) dan bahwa kekuatan medan magnet dapat bervariasi. Sebagai contoh,
sebuah elektromagnet AC dapat digunakan untuk berkonsentrasi lapangan pada
permukaan tempat yang membutuhkan. Dipegang tangan listrik prods berguna dalam
ruang terbatas. Namun, mereka menderita dua kerugian besar yang dapat
menyingkirkan penggunaannya sama sekali. Pertama, pemogokan busur dapat terjadi
di prod titik kontak dan ini dapat merusak permukaan spesimen. Kedua, karena
partikel harus diterapkan ketika saat aktif, inspeksi operasi menjadi dua orang. unit
Bench adalah tetap instalasi digunakan untuk menguji sejumlah besar spesimen
diproduksi berbagai ukuran. Komponen listrik unit mobile (seperti yang dijelaskan di
atas) yang tergabung dalam unit bangku membuat pengujian lebih cepat, nyaman dan
efisien.

Dalam beberapa kasus, MPI dapat meninggalkan sisa bidang yang kemudian
mengganggu perbaikan pengelasan. Ini dapat dihilangkan dengan perlahan menyeka
permukaan dengan AC yoke energi.

MPI sering digunakan untuk mencari keretakan pada sambungan las dan di
daerah-daerah yang diidentifikasi sebagai rentan terhadap lingkungan retak (misalnya
korosi retak tegang atau hidrogen induced cracking), kelelahan retak atau creep retak.
Basah neon MPI menemukan digunakan secara luas dalam mencari kerusakan
lingkungan di bagian dalam kapal.

Magnetik Partikel InspeKtIon


10

1.1.3.  Klafsifikasi metode MPI

a. MPI Dry Visible

Magnetik Particle Inspection Dry Visible atau Partikel magnetik


kering biasanya dapat dibeli dalam banyak warna yaitu merah, hitam, abu-
abu, kuning dan banyak lagi sehingga tingkat tinggi kontras antara partikel
dan bagian yang sedang diperiksa dapat dicapai. Ukuran partikel magnetik
juga sangat penting. Produk Partikel magnetik kering diproduksi untuk
menyertakan berbagai ukuran partikel. Partikel halus adalah sekitar 50 mm
(0,002 inci) dalam ukuran, dan sekitar tiga kali lebih kecil dengan diameter
lebih dari 20 kali lebih ringan dari partikel kasar (150 mm atau 0.006 inci). Ini
membuat mereka lebih sensitif terhadap bidang kebocoran dari diskontinuitas
yang sangat kecil. Namun, pengujian partikel kering tidak bisa dibuat secara
eksklusif dari partikel-partikel halus. Partikel kasar yang diperlukan untuk
menjembatani diskontinuitas besar dan untuk mengurangi sifat berdebu bubuk
itu. Selain itu, partikel kecil mudah melekat ke permukaan kontaminasi,
seperti sisa-sisa kotoran atau uap air, dan terjebak dalam fitur kekasaran
permukaan. Ini juga harus diakui bahwa partikel halus akan lebih mudah
terpesona oleh angin, karena itu, kondisi berangin dapat mengurangi
sensitivitas inspeksi. Selain itu, reklamasi partikel-partikel kering tidak
dianjurkan karena partikel kecil cenderung ditangkap kembali dan “pernah
digunakan” campuran akan menghasilkan inspeksi yang kurang sensitif.

Bentuk partikel juga berpengaruh. Bentuk yang panjang, partikel


ramping cenderung menyesuaikan diri sepanjang garis gaya magnetik.
Namun, penelitian telah menunjukkan bahwa jika serbuk kering hanya terdiri
dari bentuk panjang, partikel ramping, proses aplikasi akan kurang diinginkan.
Partikel memanjang berasal dari dispenser di rumpun dan kurangnya
kemampuan untuk mengalir bebas dan membentuk “awan” yang diinginkan
partikel mengambang pada komponen. Oleh karena itu, partikel bulat
ditambahkan yang lebih pendek. Campuran hasil partikel bulat dan
memanjang dalam bubuk kering yang mengalir dengan baik dan
mempertahankan sensitivitas yang baik. Kebanyakan partikel kering
campuran memiliki partikel dengan rasio L / D antara satu dan dua.

Salah satu keuntungan dari inspeksi partikel magnetik ini adalah


memiliki beberapa metode evaluasi yaitu indikasi cacat umumnya menyerupai
cacat sebenarnya. Ini tidak terjadi dengan metode NDT seperti inspeksi saat
ultrasonik dan eddy, di mana sebuah sinyal elektronik harus ditafsirkan.
Ketika pemeriksaan partikel magnetik digunakan, retak pada permukaan
bagian muncul sebagai garis tajam yang mengikuti jalan retak. Cacat yang ada

Magnetik Partikel InspeKtIon


11

di bawah permukaan bagian yang kurang didefinisikan dan lebih sulit untuk
dideteksi. Berikut adalah beberapa contoh indikasi partikel magnetik
diproduksi menggunakan dry particle (partikel kering).

Gb. 1.9 Pengujian logam dengan metode Dry Visible

b. MPI Wet Visible

Partikel magnetik juga disertakan dalam suspensi basah seperti air atau
minyak (Magnetik Particle Inspection Wet Visible). Metode pengujian
partikel magnetik basah umumnya lebih sensitif daripada kering karena
suspensi menyediakan partikel dengan mobilitas lebih banyak dan
memungkinkan partikel yang lebih kecil untuk digunakan karena debu dan
kepatuhan ke permukaan kontaminasi dikurangi atau dihilangkan. Metode
basah juga membuatnya mudah untuk menerapkan partikel merata ke daerah
yang relatif besar.

Metode magnetik partikel basah memiliki produk berbeda dari produk


serbuk kering dalam beberapa cara. Salah satu cara adalah bahwa baik partikel
terlihat dan neon yang tersedia. Kebanyakan nonfluorescent partikel oksida
besi feromagnetik, yang hitam atau cokelat warna. Fluorescent partikel yang
dilapisi dengan pigmen yang berpendar bila terkena sinar ultraviolet. Partikel
yang berpendar hijau-kuning yang paling umum untuk mengambil
keuntungan dari puncak sensitivitas warna mata tetapi warna neon lainnya
juga tersedia.

Partikel digunakan dengan metode basah lebih kecil dalam ukuran


daripada yang digunakan dalam metode kering karena alasan yang disebutkan
di atas. Partikel biasanya 10 mm (0,0004 inci) dan lebih kecil dan oksida besi
sintetis memiliki diameter partikel sekitar 0,1 mm (0,000004 inci). Ukuran
sangat kecil merupakan hasil dari proses yang digunakan untuk membentuk
partikel dan tidak terlalu diinginkan, karena partikel hampir terlalu halus
untuk menyelesaikan keluar dari suspensi. Namun, karena magnetisme sisa

Magnetik Partikel InspeKtIon


12

sedikit, partikel oksida yang hadir sebagian besar dalam kelompok yang
menyelesaikan keluar dari suspensi jauh lebih cepat dibandingkan dengan
partikel individu. Hal ini memungkinkan untuk melihat dan mengukur
konsentrasi partikel untuk tujuan pengendalian proses. partikel basah juga
merupakan campuran ramping panjang dan partikel bulat.

Solusi pembawa dapat air atau berbasis minyak. pembawa air berbasis
bentuk indikasi lebih cepat, umumnya lebih murah, hadiah kecil atau tidak ada
bahaya kebakaran, tidak mengeluarkan asap petrokimia, dan lebih mudah
untuk membersihkan dari bagian tersebut. solusi berbasis air biasanya
dirumuskan dengan inhibitor korosi untuk menawarkan beberapa
perlindungan korosi. Namun, solusi carrier berbasis minyak menawarkan
perlindungan embrittlement unggul korosi dan hidrogen untuk bahan-bahan
yang rentan terhadap serangan oleh mekanisme ini.

Gb. 2.0 Pengujian logam dengan metode Wet Visible

c. MPI Wet Fluorescent

Pengujian logam dengan metode MPI Wet Flourescent pada dasarnya


hampir sama dengan metode Wet visible, hanya metode ini menggunakan
serbuk maget yang akan terlihat dengan sinar UV ( 20 Lux ) dan Black ight 
( 1000 Lux ).

Magnetik Partikel InspeKtIon


13

Gb. 2.1 Pengujian logam dengan metode Wet Florescent

1.2. Prosedur Pengujian Alat

1.2.1. Instalasi pengujian

Sebelum pengujian dengan menggunakan metode MPI ada beberapa hal yang
perlu di persiapkan yaitu menguji kekuatan yoke terlebih dahlu ( Power Lifting of
Yoke ) berdasarkan ASME section V Article 6 ( T-773,2 ), yaitu untuk arus AC yoke
harus mampu mengangkat beban sebesar 4,5 kg ( 10 lb ) pada maximum pole
sepacing-nya. Apabila yoke masih dapat mengangkat beban yang disyaratkan, maka
yoke tersebut masih untuk digunakan.

1.2.3. Prosedur pengujian MPI Dry Visible

a. Cleaning

Kondisi permukaan harus di perhatikan, permukaan harus kering dan


bersih dari segala macam kotoran yang kiranya dapat mengganggu proses
inspeksi seperti karat, oli/gemuk, debu dll.

b. Apply AC/DC yoke

Nyalakan AC/DC yoke, lalu benda kerja mulai di magnetisasi,


magnetisasi benda uji dimaksudkan agar benda uji dapat menarik serbuk
ferromagnetik yang nantinya serbuk ferromagnetik tersebut akan mendeteksi
adanya cacat pada benda uji tersebut.

Magnetik Partikel InspeKtIon


14

c. Aplikasi serbuk magnet

Aplikasi serbuk magnet disesuaikan dengan keadaan permukaan pada


benda uji. Serbuk magnet yang digunakan adalah type kering

d. Inspection

Dimaksudkan untuk meneliti bentuk cacat yang terdapat pada benda


uji. Selain itu juga dari hasil pengevalusian kita akan dapat menentukan
apakah benda uji harus di perbaiki atau tidak.

e. Demagnetisasi

Demagnetisasi dilakukan dengan maksud untuk menghilangkan sisa


sifat magnet yang terdapat pada benda uji agar benda uji tersebut tidak akan
dapat menarik serbuk-serbuk besi yang nantinya akan menylitkan proses
pembersihan.

Demagnetisasi dapat dilakukan dengan menggunakan arus AC atau DC. Jika


menggunakan arus AC, benda uji dimasukan kedalam koil yan gdi aliri arus
AC kemudian di turunkann perlahan-perlahan. Jika menggunakan arus DC
step down bolak-balik berulang.

f. Post cleaning

Post cleaning dimaksudkan utuk membersihkan benda uji dari sisa-sisa


dari pemberian serbuk magnetik pada saat pengujian.

Magnetik Partikel InspeKtIon


15

1.3 ANLISIS PENGUJIAN

1.3.1. Sketsa hasil pengujian

1.3.2. Analisa jenis Cacat

            Berdasarkan data yang didapat setelah melakukan praktikkum dengan


menggunakan tiga metode pengujian MPI dapat di simpulkan bahwa cacat yang
terdapat pada Las-an kedua acarah cacat Retakan ( Crack )

Magnetik Partikel InspeKtIon


16

Gb .2.2 Cacat retakan pada Las-an

1.4. Kesimpulan

Dalam pengujian sebauah Benda kerja bisa dilakukan dengan dua cara yang
pertama adalah Destructive Testing ( pengujian merusak ) pengujian menggunakan
cara ini biasanya digunakan untuk mengetahui seberapa kuat benda kerja tersebut bisa
menahan energi yang di berikan. Pengujian yang kedua adalah Non Destructive
Testing ( pengujian tidak merusak ) pengujian menggunakan cara ini untuk
mengetahui ada tidakny cacat pada benda kerja dengan pengujian tanpa merusak
benda kerja tersebut. Dalam pengujian NDT banyak metode yang bisa digunakan
salah satunya dengan metode Magnetic Particle Inspection. Dengan menggunakan
metode ini, cacat permukaan (surface) dan bawah permukaan (subsurface) suatu
komponen dari bahan ferromagnetik dapat diketahui. Prinsipnya adalah dengan
memagnetisasi bahan yang akan diuji. Adanya cacat yang tegak lurus arah medan
magnet akan menyebabkan kebocoran medan magnet. Kebocoran medan magnet ini
mengindikasikan adanya cacat pada material. Cara yang digunakan untuk
memdeteksi adanya kebocoran medan magnet adalah dengan menaburkan partikel
magnetik dipermukaan. Partikel-partikel tersebuat akan berkumpul pada daerah
kebocoran medan magnet. Kelemahannya, metode ini hanya bisa diterapkan untuk
material ferromagnetik. Selain itu, medan magnet yang dibangkitkan harus tegak
lurus atau memotong daerah retak serta diperlukan demagnetisasi di akhir inspeksi.
Sedangkan kelebihan dari metode ini yaitu Flexible dan mudah pengoperasian
dilapangannya. Hanya saja membutuhkan ketersedian power listrik sebagai power

Magnetik Partikel InspeKtIon


17

supply untuk bisa melakukan pekerjaan MT / MPI. Dan metode MT / MPI ini
digunakan terbatas hanya untuk mendeteksi cacat yang terbuka yang berada di
permukaan (surface) dan sub-surfacenya saja.

Magnetik Partikel InspeKtIon

Anda mungkin juga menyukai