BAB I
Magnet merupakan suatu logam yang dapat menarik besi, dan selalu
memiliiki dua kutub yaitu kutub selatan dan kutub utara. Dimana arah medan magnet
disetiap titik bersumber dari kutub utara menuju ke selatan dan mengarah dari kutub
selatan ke kutub utara didalam magnet.
Magnet mendapat nama dari suatu tempat di Yunani yang bernama Magnesia.
Mineral yang ditambang di kawasan ini dinamakan Magnetite. Oleh karena itu, nama
itu diturunkan menjadi ‘magnet’. Orang Yunani menyebutnya Magnetic, atau
Magnetos. Orang Inggris menyebutnya Lodestone karena sifatnya yang selalu
menujuk ke arah Utara dan oleh karena itu dapat dipakai sebagai pedoman arah.
Orang Prancis menyebutnya Ament atau Batu yang Bercinta, sementara orangIndia
menyebutnya Chumbak, batu yang berciuman. Orang Tionghoa juga mengartikan
Chu She. Nama-nama ini menunjukan pada sifat gaya tarik-menarik dari batu ini.
Batu magnet yang ditemukan dalam bahan tambang adalah Feri Oksida (FeO). Dari
bahan ini, disiapkan magnet buatan. Magnet buatan ini disiapkan dengan tiga macam
metode.
Magnet alam digosok pada bahan magnet, sebagai hasilnya-bahan itu bersifat
magnet namun dengan daya yang lemah.
Dalam metode membuat magnet dengan menggunakan listrik, kawat yang
terbungkus isolasi digulungkan mengelilingi sebuah bahan magnet dan arus
listrik dialirkan melewati kumparan ini. untuk periode waktu yang berbeda
guna memperoleh kekuatan berbeda. Proses ini menghasilkan magnet yang
lebih kuat.
Ilmuwan merancang mesin yang disebut Magnetiser. yang mengubah bahan
magnet menjadi magnet tanpa menggunakan kawat. Mesin ini umum
digunakan dewasa ini untuk membuat magnet buatan dan magnet untuk
menyembuhkan.
1. Ceramic or Ferrite
2. Alnico
Jenis magnet ini dikenal juga dengan sebutan “King Of Magnet” yaitu
raja dari segala magnet permanent yang kita sebut tadi baik dari segi
kekuatan magnet, daya terapi, harga, dan manfaat dalam membantu
memulihkan kesehatan tubuh manusia. Magnet ini sangat terkenal
diberbagai bidang kesehatan baik secara fisiotherapy dan pengobatan
alternatif, juga digunakan oleh rumah sakit-rumah sakit (seperti MRI),
dan terapi magnet dalam pakar fisiotherapy. Magnet ini sangat dianjurkan
untuk kebutuhan terapi karena memiliki energi yang sangat kuat.
b. Elektromagnet
Sebatang kawat pada posisi vertikal diberikan arus listrik DC searah panah,
maka arus menuju keatas arah pandang (tanda titik). Garis gaya magnet yang
membentuk selubung berlapis lapis terbentuk sepanjang kawat. Garis gaya
magnet ini tidak tampak oleh mata kita, cara melihatnya dengan serbuk halus
besi atau kompas yang didekatkan dengan kawat penghantar tsb. Kompas
menunjukkan bahwa arah garis gaya sekitar kawat melingkar. Arah medan
magnet disekitar penghantar sesuai arah putaran sekrup (James Clerk
Maxwell, 1831-1879). arah arus kedepan (meninggalkan kita) maka arah
medan magnet searah putaran sekrup kekanan. Sedangkan bila arah arus
kebelakang (menuju kita) maka arah medan magnet adalah kekiri.
Jika sebuah kawat penghantar berbentuk bulat dialiri arus listrik I sesuai arah
panah, maka disekeliling kawat timbul garis gaya magnet yang arahnya secara
gabungan membentuk kutub utara dan kutub selatan. Makin besar arus listrik
yang melewati kawat, maka akan semakin kuat medan elektromagnetik yang
ditimbulkannya.
Jika beberapa belitan kawat digulungkan membentuk sebuah coil atau lilitan,
dan kemudian dipotong secara melintang maka arah arus ada dua jenis. Kawat
bagian atas bertanda silang (meninggalkan kita) dan kawat bagian bawah
bertanda titik (menuju kita).
Partikel magnetik biasanya digunakan sebagai suspensi dalam air atau parafin.
Hal ini memungkinkan partikel untuk mengalir di atas permukaan dan untuk
bermigrasi ke setiap kekurangan. Pada permukaan yang panas, atau dimana
kontaminasi adalah kekhawatiran, serbuk kering dapat digunakan sebagai alternatif
untuk tinta basah. Pada permukaan gelap, lapisan tipis cat putih biasanya diterapkan,
Metode magnet tergantung pada geometri komponen dan apakah atau tidak
semua atau hanya sebagian dari spesimen yang akan magnetised. magnet permanen
yang menarik untuk pemeriksaan di lokasi, karena mereka tidak membutuhkan catu
daya. Namun, mereka cenderung hanya digunakan untuk memeriksa daerah yang
relatif kecil dan harus ditarik dari permukaan uji. Meskipun membutuhkan catu daya
mereka sendiri, elektromagnet (belenggu) menemukan aplikasi luas. daya tarik utama
mereka adalah bahwa mereka mudah untuk menghilangkan (setelah saat ini telah
dimatikan) dan bahwa kekuatan medan magnet dapat bervariasi. Sebagai contoh,
sebuah elektromagnet AC dapat digunakan untuk berkonsentrasi lapangan pada
permukaan tempat yang membutuhkan. Dipegang tangan listrik prods berguna dalam
ruang terbatas. Namun, mereka menderita dua kerugian besar yang dapat
menyingkirkan penggunaannya sama sekali. Pertama, pemogokan busur dapat terjadi
di prod titik kontak dan ini dapat merusak permukaan spesimen. Kedua, karena
partikel harus diterapkan ketika saat aktif, inspeksi operasi menjadi dua orang. unit
Bench adalah tetap instalasi digunakan untuk menguji sejumlah besar spesimen
diproduksi berbagai ukuran. Komponen listrik unit mobile (seperti yang dijelaskan di
atas) yang tergabung dalam unit bangku membuat pengujian lebih cepat, nyaman dan
efisien.
Dalam beberapa kasus, MPI dapat meninggalkan sisa bidang yang kemudian
mengganggu perbaikan pengelasan. Ini dapat dihilangkan dengan perlahan menyeka
permukaan dengan AC yoke energi.
MPI sering digunakan untuk mencari keretakan pada sambungan las dan di
daerah-daerah yang diidentifikasi sebagai rentan terhadap lingkungan retak (misalnya
korosi retak tegang atau hidrogen induced cracking), kelelahan retak atau creep retak.
Basah neon MPI menemukan digunakan secara luas dalam mencari kerusakan
lingkungan di bagian dalam kapal.
di bawah permukaan bagian yang kurang didefinisikan dan lebih sulit untuk
dideteksi. Berikut adalah beberapa contoh indikasi partikel magnetik
diproduksi menggunakan dry particle (partikel kering).
Partikel magnetik juga disertakan dalam suspensi basah seperti air atau
minyak (Magnetik Particle Inspection Wet Visible). Metode pengujian
partikel magnetik basah umumnya lebih sensitif daripada kering karena
suspensi menyediakan partikel dengan mobilitas lebih banyak dan
memungkinkan partikel yang lebih kecil untuk digunakan karena debu dan
kepatuhan ke permukaan kontaminasi dikurangi atau dihilangkan. Metode
basah juga membuatnya mudah untuk menerapkan partikel merata ke daerah
yang relatif besar.
sedikit, partikel oksida yang hadir sebagian besar dalam kelompok yang
menyelesaikan keluar dari suspensi jauh lebih cepat dibandingkan dengan
partikel individu. Hal ini memungkinkan untuk melihat dan mengukur
konsentrasi partikel untuk tujuan pengendalian proses. partikel basah juga
merupakan campuran ramping panjang dan partikel bulat.
Solusi pembawa dapat air atau berbasis minyak. pembawa air berbasis
bentuk indikasi lebih cepat, umumnya lebih murah, hadiah kecil atau tidak ada
bahaya kebakaran, tidak mengeluarkan asap petrokimia, dan lebih mudah
untuk membersihkan dari bagian tersebut. solusi berbasis air biasanya
dirumuskan dengan inhibitor korosi untuk menawarkan beberapa
perlindungan korosi. Namun, solusi carrier berbasis minyak menawarkan
perlindungan embrittlement unggul korosi dan hidrogen untuk bahan-bahan
yang rentan terhadap serangan oleh mekanisme ini.
Sebelum pengujian dengan menggunakan metode MPI ada beberapa hal yang
perlu di persiapkan yaitu menguji kekuatan yoke terlebih dahlu ( Power Lifting of
Yoke ) berdasarkan ASME section V Article 6 ( T-773,2 ), yaitu untuk arus AC yoke
harus mampu mengangkat beban sebesar 4,5 kg ( 10 lb ) pada maximum pole
sepacing-nya. Apabila yoke masih dapat mengangkat beban yang disyaratkan, maka
yoke tersebut masih untuk digunakan.
a. Cleaning
d. Inspection
e. Demagnetisasi
f. Post cleaning
1.4. Kesimpulan
Dalam pengujian sebauah Benda kerja bisa dilakukan dengan dua cara yang
pertama adalah Destructive Testing ( pengujian merusak ) pengujian menggunakan
cara ini biasanya digunakan untuk mengetahui seberapa kuat benda kerja tersebut bisa
menahan energi yang di berikan. Pengujian yang kedua adalah Non Destructive
Testing ( pengujian tidak merusak ) pengujian menggunakan cara ini untuk
mengetahui ada tidakny cacat pada benda kerja dengan pengujian tanpa merusak
benda kerja tersebut. Dalam pengujian NDT banyak metode yang bisa digunakan
salah satunya dengan metode Magnetic Particle Inspection. Dengan menggunakan
metode ini, cacat permukaan (surface) dan bawah permukaan (subsurface) suatu
komponen dari bahan ferromagnetik dapat diketahui. Prinsipnya adalah dengan
memagnetisasi bahan yang akan diuji. Adanya cacat yang tegak lurus arah medan
magnet akan menyebabkan kebocoran medan magnet. Kebocoran medan magnet ini
mengindikasikan adanya cacat pada material. Cara yang digunakan untuk
memdeteksi adanya kebocoran medan magnet adalah dengan menaburkan partikel
magnetik dipermukaan. Partikel-partikel tersebuat akan berkumpul pada daerah
kebocoran medan magnet. Kelemahannya, metode ini hanya bisa diterapkan untuk
material ferromagnetik. Selain itu, medan magnet yang dibangkitkan harus tegak
lurus atau memotong daerah retak serta diperlukan demagnetisasi di akhir inspeksi.
Sedangkan kelebihan dari metode ini yaitu Flexible dan mudah pengoperasian
dilapangannya. Hanya saja membutuhkan ketersedian power listrik sebagai power
supply untuk bisa melakukan pekerjaan MT / MPI. Dan metode MT / MPI ini
digunakan terbatas hanya untuk mendeteksi cacat yang terbuka yang berada di
permukaan (surface) dan sub-surfacenya saja.