Hal
Boiler adalah ketel uap untuk menghasilkan steam dari air yang dipanaskan di dalam dapur
boiler hingga menjadi uap kering (saturated steam).
Berdasarkan aliran gas panas dialirkan dalam pipa, boiler dibagi menjadi boiler dua pass
dan boiler tiga pass.
Keuntungannya :
Daya tampung air besar, kemampuan pengaturan air terhadap fluktuasi kebutuhan
steam tinggi.
Kerugiannya :
Pada boiler pipa air, gas panas berada di luar pipa (di ruang dapur furnace) untuk
memanaskan pipa yang berisi air.
Keuntungannya :
Cepat dan merata sirkulasi air juga didapat perpindahan panas yang lebih baik dan
efisiensi lebih tinggi (70 %).
Ruang pembakaran luas sehingga cepat menaikkan tekanan dan kapasitas uap cukup
tinggi
Lebih aman dalam pengoperasian.
Kerugiannya :
Operasional boiler tergantung atas kualitas air di dalamnya sehingga harus lebih teliti
dalam kontrol kualitas air boiler.
Berdasarkan kondisi umum, PKS (Pabrik Kelapa Sawit) modern menggunakan boiler jenis
pipa air.
Kebutuhan uap untuk PKS (550 kg uap per MT TBS/jam) maka untuk :
2. KONSTRUKSI BOILER
Pengaturan arah aliran gas panas dilakukan oleh Baffle Plate. Efisiensi boiler maksimal
dipengaruhi oleh Baffle Plate yang baik, jangan “By Pass” sehingga menjadi tidak terarah.
Air dipanaskan terus menerus sehingga berubah menjadi uap, dimana uap lebih ringan dari
air maka uap akan naik ke atas menuju ke header pengumpul dan selanjutnya menuju drum
atas. Kemudian air akan mengalir melalui pipa distribusi (down comer pipe) dan
ditampung di header air/drum bawah untuk selanjutnya didistribusikan ke pipa air
pembangkit uap (water wall).
Kebutuhan air per jam di boiler sedikit lebih dari kapasitas uap yang diproduksi per jam. Hal
ini dikarenakan adanya kehilangan air sebagai “blow down” dari drum dan header.
3. BAGIAN-BAGIAN UTAMA BOILER
Sebagai tempat pembakaran bahan bakar (fibre dan cangkang) untuk menghasilkan gas
panas. Yang memiliki lantai (fire grate) berupa susunan roster yang dibuka tutup dengan
pneumatic atau model fixed gr ate mempunyai lubang-lubang (deashing nozzle) untuk
tempat lewatnya udara pembakaran dari Forced Draft Fan (FD Fan).
Lubang tidak boleh sumbat agar pembakaran dapat sempurna yang dilengkapi “firing
door” pada bagian depan yang berfungsi untuk :
Ruang bakar dikelilingi oleh tube-tube air (water wall) yang akan menyerap panas untuk
produksi steam.
Menampung uap dari pipa pembangkit dan setelah uap dan titik air dipisahkan pada
drum selanjutnya uap dialirkan ke header uap untuk didistribusikan ke turbin.
Material drum :
Biasanya terbuat dari low carbon steel dengan campuran (chrome, vanadium,
molybdenum) untuk menghindari elongation yang berlebihan.
Merupakan bejana baja berbentuk silinder dipasang disekeliling dapur dan dibawah fire
grade pada dinding depan boiler.
Berfungsi untuk menampung air umpan dan selanjutnya didistribusikan ke pipa air
pembangkit uap (water wall).
Header uap berfungsi sebagai penampung uap dari pipa air pembangkit uap dan
selanjutnya mendistribusikan ke drum uap (drum atas).
Biasanya berbentuk bejana silinder, tetapi ada juga yang berbentuk persegi empat.
Generating bank berfungsi mengubah air menjadi uap dengan pemanasan gas panas dari
dapur/furnace.
Tube air pembangkit uap dipasang di sekeliling ruang dapur (water wall) dan di atas ruang
dapur.
Untuk menambah kapasitas uap, tube air pembangkit uap ini juga dipasang di bagian
sebelah belakang dapur.
Susunan pemasangan tube di desain untuk dapat menerima panas semaksimal mungkin.
Berfungsi untuk menaikkan temperatur uap kering (satured steam) sampai temperatur uap
superheat (280o C – 300o C).
Tube superheater berisi uap yang berasal dari drum atas lalu dipanaskan gas panas dan
selanjutnya didistribusikan ke header uap untuk seterusnya digunakan oleh turbin.
Biasanya berbelok-belok yang mana ujung awal dihubungkan dengan uap drum atas
sedang ujungnya berhubungan dengan header steam.
Material pipa :
Berfungsi untuk menangkap abu yang terbawa gas panas agar tidak langsung terbuang ke
udara.
Terdiri dari susunan cone yang akan menangkap abu berdasarkan prinsip gaya sentrifugal
dimana abu yang lebih berat akan jatuh ke bawah dan gas panas akan dibuang ke
cerobong.
Abu yang ditangkap akan turun ke hopper dan penurunan ke bak penampung diatur oleh
rotary valve.
Berfungsi untuk membuang gas sisa pembakaran dan menurunkan temperatur gas panas
dari dapur (1000o C) tersebut sebelum dibuang ke udara (250o – 300o C).
3.10 EKONOMISER
Berfungsi untuk menaikkan temperatur air umpan dengan memanfaatkan sisa gas panas
yang dialirkan melaui exchanger dan air umpan boiler dialirkan melalui peralatan ini.
Keuntungannya :
Mengurangi tegangan pada boiler pada saat air umpan dimasukkan (mengurangi
perbedaan temperatur air umpan dengan air pada drum boiler).
Sisa gas panas dari ekonomiser kemudian dilakukan lagi melalui heat exchanger (penukar
panas) yang dipasangkan pada ducting Force Draft Fan (FD Fan) untuk menaikkan
temperatur udara pembakaran yang dihembuskan pada dapur.
3.12 INSULASI/REFRACTORY
Berfungsi untuk mengurangi panas yang hilang yang disebabkan tingginya temperatur
pada dapur boiler ( 1200o C) serta menjaga keamanan lingkungan dan efisiensi boiler.
Material refractory :
Berfungsi untuk memisahkan butir-butir air yang masih terbawa oleh uap saat memasuki
drum bagian atas yang terletak pada bagian dalam drum.
Dry Pipe : Uap masuk secara tangensial, karena air lebih berat dari uap, pemisahan
terjadi oleh gaya sentrifugal.
Chevron Drier : Saat steam masuk, air yang terikut akan mengenai plate beralur dan
mengalir ke bawah.
1. Safety Valve
Mengurangi tekanan pada drum agar tidak melebihi tekanan kerja yang diizinkan/telah
disetting.
Untuk indikator tekanan kerja pada drum atau header uap super heater.
Peralatan yang sangat penting untuk melihat level air pada drum boiler yang harus selalu
beroperasi dengan baik dan biasanya terdapat dua unit pada setiap boiler.
Untuk pembuangan kotoran (deposit) dari dalam air boiler untuk kontrol parameternya
supaya tidak terjadi kerak (scaling) dalam boiler.
Blowdown hendaknya dilakukan pada kondisi level air normal pada gelas penduga dan
dipasang pada drum atas/bawah, header atas/bawah.
6. Alarm/Sirine
Untuk memperingatkan operator akan kondisi level air pada drum. Alat ini akan berbunyi
jika kondisi air pada drum sebagai berikut :
1) Level air rendah posisi (1) alarm berbunyi lampu panel berwarna orange akan hidup.
2) Level air rendah posisi (2) sirine akan berbunyi dan lampu panel berwarna merah akan
hidup, pada kondisi ini tindakan emergency harus dilakukan.
3) Level air tinggi alarm akan berbunyi dan lampu kuning pada panel akan menyala.
7. Man Hole
Untuk keluar-masuknya orang untuk melaksanakan inspeksi dan maintenance pada boiler.
8. Pompa Umpan
Untuk memberi umpan air pada drum boiler.
9. Name Plate
Tekanan uap
Kapasitas uap
Temperatur uap
Tahun pembuatan
Merk boiler
Dan sebagainya
10. Thermometer
Untuk mengukur temperatur uap dari boiler. Peralatan ini juga dipasang untuk memonitor
temperatur gas buang boiler pada cerobong asap.
Untuk menjaga agar level air pada drum atas tidak terlalu berfluktuasi (konstan/stabil).
Prinsip kerjanya : mengatur pembukaan dan penutupan modulating valve agar umpan ke
drum disesuaikan dengan kondisi level air yang diinginkan (normal level).
2. Valve (kerangan)
Untuk membuka dan menutup aliran uap atau air pada/dari boiler.
1) Feed Water Valve : Membuka dan menutup aliran air umpan boiler.
2) Main Stop Valve : Membuka dan menutup aliran uap dari boiler.
Untuk menjaga agar aliran uap tidak dapat kembali ke arah sumber (boiler). Ini sangat
berguna jika boiler dioperasikan pararel.
4. Feed Check Isolating Valve
Untuk menjaga agar aliran air umpan tidak dapat kembali dari boiler ke pompa atau dari
pompa yang satu ke pompa yang lain.
Peralatan ini sangat berguna pada saat mengoperasikan pompa secara pararel atau
menghindari air balik dari boiler ke pompa yang sedang tidak beroperasi.
Persiapan Pengapian
Operasikan electric Feed Pump untuk pengisian air ke boiler dengan prosedur sebagai berikut :
Cek semua kerangan, apakah dalam kondisi baik dan benar (kerangan inlet ke pompa harus
buka penuh).
Operasikan pompa dan setelah electro motor beroperasi normal buka kerangan outlet ke
boiler perlahan-lahan (Ampere jangan melebihi 70 % dari Ampere Maksimum).
Lakukan blowdown hingga kondisi air di gelas penduga sampai normal (lampu hijau).
Lakukan Blowdown di Mobrey Chamber hingga 1st water level alarm berbunyi dan
perhatikan kondisi air pada gelas penduga, blowdown kembali hingga 2nd low level siren
berbunyi.
Setelah High dan Low Water Alarm bekerja baik, operasikan kembali pompa hingga air
dalam gelas penduganya 100-150 mm diatas normal water level.
Periksa peralatan pengisian bahan bakar dan masukkan bahan bakar ke ruang bakar hingga
merata di atas fire grate dengan ketebalan < 450 mm.
Selama proses ini, cek rutin level air di dalam gelas penduga dan kondisinya harus di level
normal serta kerangan utama uap harus tertutup rapat
7.1 PENGAPIAN
Setelah pemanasan merata dan tekanan mulai didapat, untuk memastikan udara tidak ada
yang terjebak pada drum dan header keran ventilasi udara dibuka sampai udara keluar
semua ditandai dengan telah keluarnya uap kemudian tutup kembali keran tersebut.
Selanjutnya lakukan :
2. Operasikan ID Fan.
5. Bila boiler menggunakan superheater maka pada saat start pengoperasian kerangan
steam trap by pass terbuka 100 % dan ditutup setelah main steam valve dibuka.
6. Operasikan alat penyuplai bahan bakar dan naikkan tekanan sampai tekanan kerja.
Jika belum disetting, lakukan penyetelan safety valve (disaksikan oleh petugas
Depnaker).
Lakukan pemanasan pada steam pump agar tetap standby pada kondisi emergency.
Lakukan pemeriksaan bagian luar dapur dan ducting atas kemungkinan rusak
akibat Thermal Expanse.
Boiler telah siap dihubungkan dengan pipa pengeluaran uap menuju turbin dan
diberi beban dengan memperhatikan hal berikut :
* Setiap kerangan pembuangan pada pemipaan uap harus dibuka (steam trap).
Kondisi level air dapat dijaga dengan mengoperasikan peralatan “Water Level
Modulating Control”.
Level air terlalu tinggi dapat mengakibatkan “Carry Over”. Hal ini dapat merusak
sudu-sudu turbin.
Level air terlalu rendah dapat mengakibatkan over heating pada tube-tube dan
drum.
Penurunan tekanan uap yang besar secara mendadak akan menaikkan kebutuhan
volume uap yang menaikkan beban dalam ruang uap pada drum sehingga
peralatan pemisah uap dan air kurang berfungsi dengan baik.
Pengontrolan tekanan dapat dilakukan dengan penjagaan perbandingan udara
pembakaran dan temperatur air umpan serta level air tersebut.
3. Beban boiler
Guna mencapai efisiensi ketel yang baik, maka beban yang diberikan pada boiler
harus sesuai dengan kapasitas desain.
Perlu dikontrol distribusi pemakaian uap pada setiap peralatan atau mesin yang
memakai uap.
4. Draft Control
Selama operasi harus dijaga tekanan pada dapur adalah negatif dan konstan.
Kondisi tekanan dapur boiler yang baik adalah : (-5 mm Ag) – (- 10 mm Ag)
Balancing draft ini dapat dikontrol oleh alat regulator tekanan dapur boiler yang
bekerja secara otomatis
Bila bahan bakar lebih tebal, akibatnya banyak CO2 yang tidak terbakar dan %
Bila bahan bakar lebih tipis, akibatnya banyak O2 dalam gas asap ( 8 % CO2)
Bahan bakar merata dengan baik, tidak terdapa CO berlebihan dan sedikit O2
Dengan pembakaran yang sempurna maka temperatur gas panas akan mencapai
1200 oC yang akan ditransferkan ke pipa air pembangkit uap di water wall dan pipa-
pipa sehingga temperatur gas buang tidak terlalu tinggi berkisar 250o – 300o C.
Pada saat boiler beroperasi tindakan penurunan temperatur gas buang hanya dapat
dilakukan dengan soot blowing, umumnya ada dua metode yaitu :
Prosedur :
Matikan sistem pengumpanan bahan bakar dan pengapian di dapur lalu keluarkan abu dan
kerak sisa pembakaran dari dapur dan juga di bawah fire grate (rangka bakar).
Periksa dengan seksama semua kerangan blowdown dan continuous blowdown apakah
sudah tertutup semua dan tidak terdapat kebocoran.
Instruksikan ke petugas piket untuk mengadakan inspeksi boiler setiap 1 sampai 2 jam
sekali.
Penyebab :
1. Trip Turbin
Tindakan :
Operator I
Operator II
1. Segera ke engine room, informasi ke operator engine room untuk menghidupkan diesel
generator
Operator III
Pindahkan kerangan pengisian air umpan dari sistem water regulation control pada kerangan by
pass
Helper 1
Penyebab :
Tindakan :
Operator I
3. Tutup semua kerangan supplay uap untuk menjaga jumlah air yang ada dalam boiler.
1. Matikan semua supplay bahan bakar, matikan blower-blower dan dust collector dengan jalan
menjatuhkan breaker pada panel boiler.
4. Pintu-pintu dapur ditutup rapat-rapat agar jangan ada udara luar yang masuk yang dapat
menurunkan temperatur boiler secara drastis dan juga mengakibatkan penyusutan air yang
cepat.
Operator III
Uap dipr oduksi ber dasar kan bahan bakar ter sedia
Panas untuk menghasilkan 1 Kg uap (20 Kg/Cm2 Temperatur 212,4o C) adalah 2797 KJ/Kg
= 699 K kal/Kg
42,71 x 106
Sehingga = ---------------- = 63,842 Kg Uap/Jam
699
Asumsi Efisiensi 70 % = 63,842 x 0,70 = 44, 689 Kg Uap/Jam
Kesimpulan :
Bahan bakar boiler cukup untuk mengoperasikan boiler berkapasitas 20 ton uap/jam
sebanyak 2 unit
Make Up Steam
Make up steam adalah uap yang dimasukkan langsung ke BPV dari Boiler melalui Reducing
Valve, sangat dibutuhkan karena steam sisa dari turbin terkadang tidak mencukupi untuk
kebutuhan uap pada processing.
Dari data dan kondisi kita hanya mengoperasikan 2 unit boiler berkapasitas 20 ton/jam
dengan beban 83 % saja.