Oleh :
HARI/TANGGAL PRAKTIKUM
RABU, 24 NOVEMBER 2020
DOSEN PENGAMPU :
apt. ANNITA LUKMAN, M.Farm
ASISTEN DOSEN :
NABILA NADA ISLAMI, S.Farm
SULASTRI CAHYANI
NINA RISHANTI, S.Farm
TUJUAN PRAKTIKUM
RESEP
R/ Tetes mata Kloramfenikol 0,5 % 10 ml
S. 3 dd 1 gtt
TINJAUAN PUSTAKA
Sediaan tetes mata adalah sediaan steril berupa larutan atau suspense,
digunkan untuk mata dengan cara meneteskan obat pada selaput lendir di sekitar
kelopak mata dan bola mata. Sediaan mata biasa digunkan untuk mengonati
alergi, infeksi karena bakteri atau virus, glukoma dan kondisi mata yang lainnya.
Mata terus terpapar oleh virus, udara, debu polutan, alergen bakteri dan zat asing
lain, sehingga ketika mekanisme pertahanan mata teerjadi, maka diperlukan
sediaan mata dalam bentuk larutan, suspense ataupun salep.
Dalam pembuatan sediaan tetes mata berupa larutan, parameter
fisikokimia secar umum haruslah diperhatikan, meliputi ; kejernihan, tonisitas,
pH/dapar, dan sterilitas. Untuk sediaan tete mata suspense, besar partikel yang
dalam sediaan haruslah cukup kecil sehingga tidak megiritasi ataupun menggores
kornea.
Pemakaian bahn-bahan tambahan seperti pengawet, antikosidan, dan
peningkat viskositas juga harus secara hati-hati dipertimbangkan. Larutan tetes
mata biasanya didapar pada pH dimana stabilitas maksimum dari obat yang
terkandung di dalamnnya dapat tercapai.
SIFAT FISIKA KIMIA BAHAN YANG DIGUNAKAN
PERENCANAAN
a. Komposisi
Kloramfenikol 50 mg
Kalium Hidrogen Fosfat 0,2 M
Natrium Hidroksida 0,2 M
Metil Paraben 0,02%
NaCl 0,9%
Water for injection ad 10 mL
b. Pembawa
Water for injection
c. Kemasan primer
f. Perhitungan
1. Jumlah sediaan yang akan dibuat
Netto : 10 ml
2. Jumlah bahan yang diperlukan
Kloramfenikol
0,5
Berat kolramfenikol = g/ml x 10 ml = 0,05 g
100
Penambahan bobot 10 % = 0,05 g + (10% x 0,05 g)
= 0,055 g
Metil paraben
0,02
Berat metil paraben = g/ml x 10 ml = 0,002 g
100
Penambahan 10 % = 0,002 g + (10% x 0,002 g)
= 0,0022 g
NaOH = 25 ml
0,2 M= mol/ 0,025
Mol = 0,005gram = 0,005 x 40
= 0,2 gram = 200 mg
KH3PO4 = 5 ml
0,2 M = mol/0,005
mol = 0,001 mol
0,001 mol = gram/ 136,09 gram/mol
gram = 0,001 mol x 136,09 gram/mol
= 0,13609 gram
= 136,09 mg
g. Perhitungan tonisitas
Kesetaraan NaCl yang diperlukan untuk 11 mL larutan isotonik :
Kesetaraan NaCl = 11 mL x 0,9 % b/v = 0,099 gram
Kesetaraan NaCl untuk Kloramfenikol (0,14)
Jumlah Kloramfenikol :
0,5 gram/100 mL x 11 mL = 0,055 gram
Jumlah NaCl :
0,055 gram x (E) = 0,055 gram x 0,14 = 0,0077 gram
Jumlah NaCl yang ditambahkan :
Kesetaraan NaCl – Kesetaraan NaCl untuk kloramfenikol
0,099 gram – 0,0077 gram = 0,0913 gram
PENGOLAHAN
Prosedur kerja dalam pengolahan
PENGEMASAN
SOAL LATIHAN
1. Komposisi :
Kloramfenikol 50 mg
Kalium Hidrogen Fosfat 0,2 M
Natrium Hidroksida 0,2 M
Metil Paraben 0,02%
NaCl 0,9%
Water for injection ad 10 ml
Jumlah untuk 1 bets : 10 ml
Mengandung : Kloramfenikol 0,5%
2. Spesifikasi
A. Pemerian sediaan
Larutan tidak berwarna
Steril
Tidak mengandung pengotor atau bebas dari kontaminasi
mikroba
pH ±7
B. Bahan-bahan
Kloramfenikol
Kalium Hidrogen Fosfat
Natrium Hidroksida
Metil Paraben
NaCl
Water for injection
C. Kemasan primer
Botol Tetes mata
3. Penimbangan
1. Kloramfenikol 0,055 g
2. Kalium Hidrogen Fosfat 0,0022 g
3. Natrium Hidroksida 200 mg
4. Metil Paraben 136,09 mg
5. NaCl 0,0913 gram
6. Water for injection ad 10 ml
4. Peralatan
5. Pengolahan
7. Sterilisasi
Sterilisasi dengan penyaringan (filtrasi) yaitu teknik sterilisasi
dengan menggunakan suatu saringan yang berpori sangat kecil yang
berukuran 0,22 mikron atau 0,45 mikron. Cairan yang akan disterilisasi
dilewatkan ke suatu saringan sehingga mikroba tertahan pada saringan
tersebut.
8. Rekonsiliasi
3. Penyiapan brosur :
KLOREYES®
Tetes Mata Kloramfenikol 0,5%
KOMPOSISI
Tiap 10 ml mengandung 50 mg Kloramfenikol
FARMAKOLOGI
KLOREYES® Chloramphenicol adalah antibiotik spektrum luas yang bersifat
bakteriostatik. Obat ini efektif terhadap bakteri gram positif dan gram negatif yang
aerob dan anaerob, kecuali Pseudomonas aeruginosa. Obat ini bekerja dengan cara
menghambat sintesis protein bakteri.
INDIKASI
Iritis (Infeksi iris), Uveitis (Infeksi bagian tengah mata), Konjungtivitis (Infeksi
mata yang menyebabkan mata merah), Keratitis (Infeksi kornea), Dakriositis
(Infeksi saluran air mata), dan Infeksi yang disebabkan oleh bakteri
KONTRA INDIKASI
Penderita yang hipersensitif terhadap Kloramfenikol
EFEK SAMPING
Mual muntah, diare, demam, iritasi mata, radang tenggorokan,
kelelahan, pucat, perubahan warna kulit, mengantuk dan perut
kembung
4. Pengemasan akhir :
Kemas botol yang telah dilabel bersama brosur kedalam dus
lipat
Kemas dus lipat yang telah diisi ke dalam master box
Tandai master box dengan label luar
Tandai palet dengan label karantina
Hasil teoritis :
Hasil nyata :
% dari hasil teoritis :
Batas hasil 99,5% - 100% dari hasil teoritis
Jika hasil nyata di luar batas tersebut diatas, lakukan “penyelidikan”
terhadap kegagalan dan berikan penjelasan.
PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini praktikan melakukan pembuatan sediaan steril
yang berupa sediaan tetes mata. Produk steril adalah sediaan terapetis dalam
bentuk terbagi-bagi yang bebas dari mikroorganisme hidup, pada prinsipnya ini
termasuk sediaan parenteral, mata dan irigasi. Tetes mata merupakan sediaan mata
berupa larutan /suspensi atau larutan berminyak dari alkaloid, garam-garam
alkaloid, antibiotik, atau bahan-bahan lain yang ditujukan untuk penggunaan mata
dengan cara meneteskan obat ke dalam selaput lendir mata di sekitar kelopak mata
dan bola mata yang diformulasi dengan pertimbangan tonisitas, pH, viskositas,
sterilisasi, bahan antimikroba dan pengemasan baik.
Mata kita tidak mengandung antibodi seperti pada darah ataupun
mekanisme untuk memproduksi antibodi tersebut. Oleh karena itu mekanisme
pertahanan utama mata untuk melawan infeksi mata secara sederhana yaitu
dengan pengeluaran air mata. Pada air mata ditemukan sebuah enzim, yaitu
lisozim yang mempunyai kemampuan untuk menghidrolisa polisakarida dari
beberapa mikroorganisme. Namun ada beberapa mikroorganisme yang tidak
terpengaruh oleh adanya enzim lisozim Pseudomomas aeruginosa. Berdasarkan
tempat kerjanya, tetes mata bekerja pada konjungtiva, kornea dan iris.
Penggunaan tetes mata akan menghasilkan efek yang bervariasi dari obat pada
bagian konjugtiva, kornea dan iris.
Sediaan obat tetes mata dalam USP didefinisikan sebagai bentuk sediaan
steril yang harus bebas dari partikel-partikel asing, tercampur dengan baik dan
dikemas untuk diteteskan ke dalam mata. Sediaan obat mata adalah sediaan steril
berupa salep, larutan atau suspensi, digunakan pada bagian mata. Dengan cara
meneteskan, mengoleskan pada selaput lendir mata di sekitar kelopak mata dan
bola mata.
Pada formulasi pembuatan obat tetes mata ini menggunakan bahan buffer
yaitu Kalium Hidrogen Fospat dan Natrium Hidroksida. Bahan pembuffer
digunakan untuk meningkatkan kenyamanan mata dan stabilitas umur pakai yang
cukup. Nilai pH produk obat mata cair harus dicapai pada pH 7,4 yaitu nilai pH
alami air mata, untuk meminimalkan ketidaknyamanan dan gangguan terhadap
sistem buffer alami cairan mata. Pemilihan sistem buffer berpengaruh pada
potensi iritasi. Iritasi mata menyebabkan refleks keluarnya mata dimana pada
gilirannya mempercepat pembuangan sediaan obat mata dan menurunkan
bioavailabilitasnya. Pemilihan sistem buffer juga tergantung pada pH bahan obat
yang secara optimal stabil dan larut. Pemilihan pKa buffer harus sedekat mungkin
dengan pH target karena kapasitas buffer adalah maksimum ketika pH sama
dengan pKanya.
Kloramfenikol adalah salah satu antibiotik yang secara kimiawi diketahui
paling stabil dalam segala pemakaian dan memiliki stabilitas yang sangat baik
pada suhu kamar dan kisaran pH 2-7, stabilitas maksimumnya dicapai pada pH
4,5 dan 7,5. Pada saat yang sama, kloramfenikol juga peka terhadap katalisis
asam-umum/basa-umum yang diakibatkan oleh bahan-bahan yang ada dalam
dapar. Dalam kebanyakan sistem yang penting untuk farmasi, dapat digunakan
untuk mempertahankan pada pH tertentu, sebagai tambahan efek pH terhadap laju
reaksi, sering menjadi kemungkinan reaksi dikatalisis oleh satu atau beberapa
komponen penyusun dapar. Reaksi yang demikian disebut katalis asam umum
atau basa umum tergantung pada apakah komponen katalisis tersebut asam atau
basa.