Anda di halaman 1dari 10

Penyakit Campak pada Anak

Raemon Alexandro Mau


102013297
Falkutas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jalan Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510 Telp. 021-56942061 Fax. 021-5631731
Email : Raemon.alexandro@yahoo.co.id

Pendahuluan
Measles adalah penyakit yang sangat menular, akut dan penyakit yang dapat menular
lewat pernafasan. Gejalanya ditandai dengan koplik spot yang ada di membrane mukosa mulut.
Virus measles berasal dari genus Morbilivirus yang menyerang manusia, bagian famili
Paramyxiviridae, virus yang mempunyai sifat sama namun menyerang mamalia. Vaksin measles
pertama kali ditemukan pada tahun 1963 dan sudah dgunakan di Amerika Syarikat dan Negara
lain di seluruh dunia. Namun epidemic measles kebanyakan terjadi pada kanak-kanak. Pada
tahun 2000, measles menepati posisi nomor 5 dalam penyakit yang dapat menyebarkan kematian
terbanyak dengan perkiraan 777,000 kematian.1

Pembahasan

Anamnesis

Dengan hasil anamnesis yang dilakukan, kita bisa dapat beberapa informasi yang agak penting,
yaitu:

Umur pasien: 2 tahun

Keluhan utama: demam disertai bercak kemerahan sejak tiga hari yang lalu

Riwayat penyakit sekarang:

 Tipe demam: tinggi sepanjang hari


 Bercak merah: mulai pada bagian muka di dahi, kemudian ke bagian leher (tidak gatal)
 Keluhan penyerta: matanya merah (konjungtivitis), batuk pilek 3 hari, kekurangan nafsu
makan

1
Pemeriksaan Fisik

Tanda-tanda vital:

 Suhu: 39°C
 Frekuensi nafas: 24x/menit
 Frekuensi nadi: 110x/menit

Didapati kesadaran pasien adalah compos mentis(conscious), yaitu kesadaran normal,


sadar sepenuhnya dan juga dapat menjawab semua pertanyaan tentang keadaan.

Terdapat beberapa tipe kesadaran selain compos mentis, yaitu:

Apatis, delirium, somnolen, sopor, semi-coma dan coma. Apatis adalah kondisi seseorang
yang tampak segan dan acuh tidak acuh terhadap lingkungan. Delirium adalah kondisi seseorang
yang mengalami kekacauan gerakan, siklus tidur bangun yang telah terganggu dan tampak gaduh
gelisah, kacau, disorientasi seta meronta-ronta. Somnolen adalah kondisi seseorang yang
mengantuk namun masih dapat sadar bila dirangsang, tetapi apabila rangsannya dihenti dia akan
tertidur kembali. Sopor adalah kindisi seseorang yang mengantuk yang dalam, namun masih
dapat dibangunkan dengan rangsang yang agak kuat seperti rangsang nyeri, tetapi tidak
terbangun sempurna dan tidak dapat menjawab pertanyaan dengan baik. Semi-coma adalah
penurunan kesadaran yang tidak memberikan respons terhadap pertanyaan dan tidak dapat
dibangunkan serta respons terhadap rangsang nyeri adalah hanya sedikit, tetapi reflex kornea dan
pupil masih baik. Coma adalah penurunan kesadaran yang sangat dalam, memberikan respons
terhadap pertanyaan, tidak ada gerakan dan tidak ada respons terhadap rangsang nyeri. Dengan
menggunakan GCS (Glasgow Coma Scale).

Pemeriksaan fisik abdomen dilakukan untuk memeriksa apakah adanya cairan atau massa
dalam abdomen. Pemeriksaan abdomen juga dilakukan untuk mecari apakah ada pembengkakan
pada hati dan limpa. Dengan melakukan inspeksi dan palpasi dapat bahwa pasien ini tidak teraba
kelenjar getah bening, bentuk bercak di kepala adalah macula dan papula serta tidak terdapat
bercak pada bagian torak dan bentuk torak adalah symmetris dan tidak teraba pembesaran limpa
(splenomegaly).2

Pemeriksaan Penunjang
2
Darah untuk pengujian serologis dikumpulkan melalui venipuncture atau dengan jari /
tumit. Gunakan tabung tanpa aditif - baik tabung polos, red-top atau tabung pemisah serum.
Volume yang disarankan untuk pengujian IgM dan IgG pada CDC adalah 0,5-1 ml serum untuk
memungkinkan pengujian ulang; Namun, pengujian bisa dilakukan sesedikit 0,1 ml (100 ul) jika
perlu. Umumnya, 5 ml darah (hasil sekitar 1,5 ml serum) dapat dengan mudah dikumpulkan dari
orang dewasa. Jangan membekukan tabung sebelum serum dikeluarkan. Centrifuge tabung untuk
memisahkan serum dari gumpalan. Gel tabung pemisahan harus disentrifugasi selambat-
lambatnya 2 jam setelah pengumpulan. Aseptik mentransfer serum ke tabung steril yang
memiliki tutup ulir eksternal dengan segel o-ring. Serum segar dan steril dapat dikirim dalam
semalam dengan paket es basah. Hemolyzed dan lipemic serum dan plasma dicatat dan diuji,
biasanya tanpa gangguan yang jelas.

Tabung kapiler dapat digunakan untuk bayi. Tabung kapiler memerlukan submitter
untuk memiliki akses ke centrifuge yang sesuai untuk tabung kapiler ini. Laboratorium klinis
harus memiliki 50 atau 100 ul kapiler tabung yang biasanya digunakan untuk berbagai tes seperti
hematocrits atau lipid total pada bayi yang baru lahir. Setidaknya 3 dari 50 ul kapiler hematokrit
kapiler harus dikumpulkan dan diputar dalam centrifuge hematokrit.
Virus campak dapat ditelusuri melalui isolasi terhadap virus diswab/usap tenggorok
pada lapisan mukosa hidung. Konfirmasi diagnosa dengan peningkatan antibodi netralisasi
terhadap virus dilakukan pemeriksaan senologi didapatkan 19M spesifik. Sediaan apus darah
dapat menunjukkan adanya limfosit abnormal serta pemeriksaan imunologis lainnya yang juga
dapat membantu. 9

Working Diagnosis

Berdasarkan gejala dan pemeriksaan fisik serta anamnesa working diagnosis kasus ini
adalah penyakit measles.

Differential Diagnose

3
Varicella Zoster

Varicella Zoster merupakan virus double stranded DNA (DNA untai ganda) berbentuk
linear dengan sekuens berulang. Nukleokapsid dikelilingi oleh selubung yang berasal dari
membrane inti sel yang terinfeksi dan mengandung tonjolan glikoprotein virus dengan panjang
sekitar 8nm. Tanda khas penyakit varisela adalah terdapat macam-macam stadium erupsi. Hal ini
menunjukkan tanda yang sama pada pemeriksaan fisik dengan ditemukan macula, papula,
vesicle dan crustae yang berkelompok dan multifirme. Tanda khas lain adalah timbul lesi mula-
mula pada bagian dada lalu ke muka, bahu dan anggota gerak desertai perasaan gatal. Hal ini
menunjukkan tanda sama pada pemeriksaan fisik dimana lesi ditemukan di seluruh tubuh dengan
sebaran lesi sentrifugal (menjauhi pusat). Varisela memiliki periode inkubasi 13-17 hari. 4,6

Rubella

Rubella memiliki gejala yang mirip dengan flu. Namun, gejala utama infeksi virus rubella
adalah munculnya ruam (exanthem) pada wajah yang menyebar ke batang tubuh dan anggota
badan dan biasanya memudar setelah tiga hari (itulah sebabnya sering disebut sebagai campak
tiga hari). Ruam wajah biasanya hilang saat menyebar ke bagian tubuh yang lain. Gejala lainnya
termasuk demam kelas rendah, kelenjar bengkak (sub-oksipital dan limfadenopati servikal
posterior), nyeri sendi, sakit kepala, dan konjungtivitis.

Kelenjar bengkak atau kelenjar getah bening bisa bertahan hingga seminggu dan demam
jarang naik di atas 38 ° C. Ruam campak Jerman biasanya berwarna merah muda atau merah
muda. Ruam menyebabkan gatal dan sering berlangsung sekitar tiga hari. Ruam hilang setelah
beberapa hari tanpa pewarnaan atau pengelupasan kulit. Saat ruam habis, kulit bisa
menumpahkan serpihan yang sangat kecil di mana ruam menutupinya.

Pada rubella anak biasanya menyebabkan gejala yang berlangsung dua hari dan meliputi:
 Ruam mulai dari wajah yang menyebar ke bagian tubuh lainnya.
 Demam rendah kurang dari 38,3 ° C
 Limfadenopati serviks posterior.
Pada anak-anak dan orang dewasa gejala tambahan mungkin ada termasuk:
 Kelenjar bengkak

4
 Coryza (gejala seperti dingin)
 Sendi tumit (terutama pada wanita muda)
Hal ini menunjukkan hal yang sama dengan kasus ini adalah kelenjar yang bengkak dan
juga ruam yang mulai dari wajah yang menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Drug Eruption
Dalam pengobatan, obat terlarang merupakan reaksi obat yang merugikan kulit. Sebagian
besar reaksi kutaneous akibat obat ringan dan hilang saat obat yang menyinggung ditarik.Ini
disebut letusan obat "sederhana". Namun, letusan obat yang lebih serius mungkin terkait dengan
cedera organ seperti kerusakan hati atau ginjal dan dikategorikan sebagai "kompleks".Obat juga
bisa menyebabkan perubahan rambut dan kuku, mempengaruhi selaput lendir, atau menyebabkan
gatal tanpa perubahan kulit luar.
Jenis erupsi yang paling umum adalah morbilliform (menyerupai measles) atau ruam
eritematosa. Yang kurang umum, penampilan juga bisa bersifat urtikaria, papulosquamous,
pustular, purpura, bulosa (dengan lecet) atau lumutoid. Angioedema juga dapat diinduksi obat
(terutama oleh penghambat enzim pengubah angiotensin).
Hal ini menunujukkan hal yang hampir sama dengan kasus adalah jenis erupsi yang mirip
dengan measles. 5

Etiologi
Penyakit measles merupakan penyakit yang dikarenakan terjangkit virus. Virus measles
berasal dari genus Morbilivirus, yang masih satu family dengan Paramyxoviridae namun
menjangkiti manusia. Jika pada manusia akan terjadi penyakit distemper, rinderpest dan morbili.
Hanya ada satu tipe antigenic yaitu virion dengan pleomorphic spheres dengan diameter 100-
250nm, dan terkandung enam protein. Bagian dalam kapsid berisi RNA dan tiga protein. Bagian
luar berisi matrix protein yang mempunyai permukaan rata atau peplomers, satu hemaglutinin
(H) dan fusion (F) protein. Membentuk satu untai genom yang mana dapat dibedakan tipe
vaksinnya dari virus tipe lain. Variabilitas gentik virus tipe liar memungkinkan identifikasi strain
epidemic yang berada pada tempat meales muncul. Reseptor selular untuk virus measles adalah
CD46 dan CD150 pada sel manusia. 1
Epidemiologi

5
Measles sangat menular dan peredarannya yang terus berlanjut di sebuah komunitas
bergantung pada generasi host yang rentan saat melahirkan anak-anak. Di komunitas yang
menghasilkan inang baru yang tidak memadai, penyakit akan padam. Konsep ini pertama kali
dikenali pada campak oleh Bartlett pada tahun 1957, yang merujuk pada jumlah minimum
campak pendukung sebagai ukuran komunitas kritis (CCS).Analisis wabah di masyarakat pulau
menunjukkan bahwa CCS untuk campak adalah sekitar 250.000. Untuk mencapai kekebalan
ternak, lebih dari 95% masyarakat harus divaksinasi karena kemudahan campak ditularkan dari
orang ke orang. Penyakit ini dieliminasi dari Amerika pada tahun 2016.
Pada tahun 2011, WHO memperkirakan bahwa 158.000 kematian disebabkan oleh
campak. Ini turun dari 630.000 kematian pada tahun 1990. Pada tahun 2013, campak tetap
menjadi penyebab utama kematian yang dapat dicegah dengan vaksin di dunia. Di negara maju,
kematian terjadi dalam satu sampai dua kasus dari setiap 1.000 (0,1% - 0,2%). Pada populasi
dengan tingkat kekurangan gizi yang tinggi dan kurangnya perawatan kesehatan yang memadai,
angka kematian bisa setinggi 10%. Dalam kasus dengan komplikasi, tingkat dapat meningkat
menjadi 20-30%. Pada tahun 2012, jumlah kematian akibat campak 78% lebih rendah dari tahun
2000 karena meningkatnya tingkat imunisasi di antara negara-negara anggota PBB.
Bahkan di negara-negara di mana vaksinasi telah diperkenalkan, tingkat suku bunga tetap
tinggi. Campak merupakan penyebab utama kematian anak yang dapat dicegah dengan vaksin.
Di seluruh dunia, tingkat kematian telah dikurangi secara signifikan oleh kampanye vaksinasi
yang dipimpin oleh mitra dalam Inisiatif Campak: Palang Merah Amerika, Pusat Pengendalian
dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (United States 'Centers for Disease Control and
Prevention / CDC), United Nations Foundation, UNICEF dan WHO. Secara global, campak
turun 60% dari sekitar 873.000 kematian pada tahun 1999 menjadi 345.000 di tahun 2005.
Perkiraan untuk tahun 2008 menunjukkan kematian turun lebih lanjut ke 164.000 di seluruh
dunia, dan 77% dari kematian campak yang tersisa di tahun 2008 terjadi di wilayah Asia
Tenggara.1

Patofisiologi
Virus measles masuk ke epitelium respiratorik dan menyebar melalui pembuluh darah ke
sistem reticuloendothelial, yang mana akan meninfeksi sel darah putih, menyebabkan infeksi
pada kulit, traktus respiratorius dan organ lainnya. Kedua viremia dan viruria berkembang. Sel

6
multinuclear besar dengan badan di dalam nucleus dan sitoplasma ditemukan dalam pernapasan
dan jaringan limfoid. Langsung masuknya limfosit T dan bertambahnya level sitokin dapat
memainkan peran dalam bagian terendah sementara sel imunitas yang bersamaan dan disertai
campak sementara, hingga dapat menyebabkan bronchitis dan pneumonia. Antibodi spesifik
tidak dapat dilihat sebelum timbulnya onset ruam. Sel imunitas (sitotoksik T dan Natural killer
cell) berperan penting dalam pertahanan hospes, dan pasien dengan imunitas sel yang kurang
akan berpotensi tinggi terkena measles. Reaksi imun terhadap sel endotel di kapiler dermal
berperan dalam perkembangan koplik spot dan ruam. Perubahan patologis pada measles
encephalitis termasuk haemorhagia dan kongesti. Virus measles jarang ditemukan pada cairan
serebrospinal pada kasus encephalitis, yang biasa diduga karena interaksi sel yang virus dan sel
imun local. 8

Gejala Klinis
Measles bermula 2-4 hari dari gejala awal lemas, batuk, pilek, konjungtivitis dengan
skeret, hidung tersumbat dan bertambahnya demam hingga 40,6°C. Pada tahap sakit ini, dimana
ruam belum timbul berbentuk, flu sudah mulai muncul. Pada saat timbul ruam, koplik spot
muncul kira-kira 1-2mm dengan bintik biru putih pada latar merah cerah. Koplik spot muncul
pada mukosa mulut, mereka tidak ada hubungannya dengan penyakit menular lainnya. Koplik
spot akan menyusut ketika ruam muncul, dan lama-lama menghilang. Seluruh bagian dalam
mulut dan lapisan mukosa akan terasa terbakar dan bibir menjadi merah.
Karakteristik eritematosa dan ruam maculopapular dari measles mulai garis kepala
belakang telinga merambat kebawah badan termasuk telapak tangan dan kaki. Pada tahap ini
pasien akan mengalami fase sakit paling berat, pada hari keepmat ruam mulai hilang berurutan
dari waktu munculnya ruam. Demam biasanya hilang pada hari keempat atau kelima setelah
munculnya ruam, jika demam masih ada maka hal tersebut data menunjukkan komplikasi dari
measles tersebut. Limfadenitis, diare, muntah dan splenomegaly adalah contoh umumnya.
Keseluruhan terjangkitnya sekitar 10 hari dan terjadi lebih parah pada dewasa dibandingkan pada
anak kecil, makin tinggi dapat membuat makin tinggi resiko komplikasi. 1,4

Komplikasi

7
Komplikasi dari measles dapat dibagikan kepada tiga bagian tergantung bagian nama
yang terkena.
Komplikasi pada sistem pernafasan adalah laryngitis dan bronchitis, kebanyakan muncul
pada measles ringan. Pada anak kecil otitis media adalah komplikasi yang umum.
Pneumonia dengan infeksi bakteri dapar berkembang sdengan beberapa hari.
Ensephalitis merupakan penyakit komplikasi dari sistem sarag pusat dengan gejala
demam, sakit kepala dan coma. Gejala timbul pada waktu onset muncul hingga beberapa minggu
kemudian.
Komplikasi gastrointestinal measles adalah gastroenteritis, hepatitis, appendicitis dan
illeocolitis. Terdapat alanine dan aspartate dalam level tinggi dalam system gastrointestinal
seperti jaundince. 1,4

Penatalaksanaan
Terapi untuk measles cakupannya luas dan berdasarkan symptoms. Pasien dengan otitis
media dan pneumonia harus diberika obat antibiotic standard. Pasien dengan ecphalitis perlu di
observasi untuk pertambahan tekanan interkranial. Pemberiaan vitamin A dengan dosis tinggi
adalah salah satu cara untuk mengobati measles, terutama pada anak usia dibawah 2 tahun.
Untuk bayi 1-6 bulan diberikan dosis sebesar 50,000 IU. Untuk balita 7-12 bulan diberikan dosis
10,000 IU. Untuk anak diatas 1 tahun diberika dosis 20,000 IU. Ribavirin efektif terhadap
measles virus di dalam janin dan untuk pasien immunocompromised. 1

Preventif
Orang yang rentan terhadap penyakit campak yang mengadakan kontak dengan penderita
campak dapat dilindungi dengan pemberian vaksin MMR (measles-mumps-rubella) atau waksin
monovalent yang lain seperti vaksin Edmonston-Zagreb. Vaksin profilaksis biasanya diberikan
pada bayi yang berumur lebih dari 9 bulan dalam 72 jam setelah mendapat paparan infeksi.
Dapat juga diberikan normal human immunoglobulin (NHIG) jika susdah mengadakan kontak
lebih dari 72 jam, tetapi tidak melebihi dari 7 hari.
Pemberian imunisasi vaksin campak dalam waktu 72 jam adalah cukup efektif, karena
masa inkubasi galur vaksin lebih singkat (4-6 hari), sedangkan masa inkubasi virus campak tipe
liar adalah (10-14 hari). 1

8
Prognosis
Pasien yang sudah pernah terkena measles pada saat kecil tidak akan terkena measles lagi
untuk kesekian kalinya.1

Kesimpulan
Pasien perempuan usia 2 tahun mengalami demam sejak tiga hari yang lalu. Demamnya
tinggi sepanjang hari. Bercak merah mulai pada bagian muka di dahi, kemudian ke bagian leher.
Batuk pilek sejak tiga hari dan matanya merah. Suhu tubuh pasien adalah 39°C, frekuensi
pernafasan adalah 24x/menit dan frekuensi nadi adalah 110x/menit. Pasien ini didiagnosis
menderita measles.

Daftar Pustaka

9
1) Harrison TR, Resnick WR. Harrison’s principle on internal medicine. 17th ed. New York:
McGraw Hill; 2008.p. 1214-17
2) Harijanto PN. Malaria Dalam: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati
S. Buku ajar ilmu penyakit jilid III. Edisi 5, Jakarta: Interna Publishing;2009.h.1754-69.
3) Bateman H, Hilmore R, Jackson D, Lusznat S, McAdam K, Regan C. Dictionary of
medical terms. 4th ed. London : A & C Black Publisher; 2004
4) Gillespie SH, Bamford KB. At a glance mikrobiologi medis dan infeksi. Edisi ke-3.
Jakarta: Erlangga;2009.h.66-67
5) Nelson WE. Nelson Ilmu Kesehatan Anak. Ed.15. Vol 2. Jakarta: EGC; 2003; 1097-100.
6) Harper J. Varicella (chicken pox). In:Textbook of pediatric Dermatology. Vol.1.
Blackwell science; 2004: 336-39.
7) Siregar RS. Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit. Ed.2. Jakarta: EGC; 2002: 88.
8) Corwin EJ. Buku saku patofisiologi.Ed.3. Jakarta: EGC; 2007: 104-20 .
9) Poorwo, Sumarmo S. 2002. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : Balai Penerbit FKUI

10

Anda mungkin juga menyukai