KOMUNITAS
Disusun Oleh
JAKARTA
2019-2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat kasih dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah kami tentang
“Asuhan Keperawatan pada Agregat Remaja”. Kami menyelesaikan makalah ini
untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Komunitas II. Kami percaya di
balik semua jerih lelah kami, ada upah yang sepadan. Dan tentu saja, upah itu
adalah pengetahuan.
Kami juga ingin mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak yang telah
membantu kami dalam pembuatan makalah ini dan berbagai sumber yang telah
kami pakai sebagai data dan juga informasi pada makalah ini. Dengan segala
kelebihan dan kekurangan dalam makalah ini kiranya pembaca dapat
memahaminya. Dan saran-dan kritik yang membangun sangat kami terima untuk
perbaikan kedepannya.
Dengan menyelesaikan makalah ini,kami mengharapkan banyak maanfaat
yang dapat dipetik dari makalah ini. Akhir kata, kami ucapkan terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
2.2 Masalah Kesehatan Pada Remaja dan Peran Perawat Komunitas dalam
Mengatasi Masalah..............................................................................................11
2.2.1 Merokok................................................................................................12
BAB IV PEMBAHASAN....................................................................................44
BAB V PENUTUP............................................................................................... 49
5.1 Kesimpulan.................................................................................................... 49
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 50
BAB I
PENDAHULUAN
LANDASAN TEORI
2.2 Masalah Kesehatan Pada Remaja dan Peran Perawat Komunitas dalam Mengatasi
Masalah
Perubahan psikologis yang terjadi pada remaja meliputi intelektual, kehidupan
emosi, dan kehidupan sosial. WHO mendefinisikan remaja sebagai perkembangan dari
saat timbulnya tanda seks sekunder hingga tercapainya maturasi seksual dan reproduksi,
suatu proses pencapaian mental dan identitas dewasa, serta peralihan dari ketergantungan
sosioekonomi menjadi mandiri. Terdapat berbagai masalah kesehatan di usia remaja
yang saat ini marak terjadi di komunitas masyarakat (Wong, 2008).
2.2.1 Merokok
Bahaya merokok pada setiap tingkat usia tidak diragukan lagi; namun
demikian, pendekatan pencegahan terhadap remaja yang merokok sangat penting.
Merokok di kalangan remaja merupakan perilaku kompleks yang tidak dapat
dijelaskan oleh satu faktor penyebab. Dampak yang paling berbahaya dari merokok
adalah terjadinya adiksi seumur hidup. Sekitar 90% dari semua pengguna tembakau
mulai merokok ketika mereka masih anak-anak dan remaja di bawah usia 18 tahun
(Office of Smoking and Health, 1996 dalam Wong, 2008). Selain itu, hasil riset
menunjukkan adanya hubungan yang jelas antara penggunaan tembakau,
penggunaan alkohol dan obat-obatan lain, dan perilaku berisiko tinggi (Willard dan
Schoenborn, 1995 dalam Wong, 2008). Banyak penyebab yang membuat para
remaja mulai merokok, yaitu karena meniru sifat orang dewasa, tekanan dari sebaya,
dan meniru sifat orang yang terkenal yang biasanya merokok.
Program paling efektif yang dilakukan oleh perawat adalah program
komunitas luas yang melibatkan orangtua, teman sebaya, media cetak, dan
organisasi masyarakat. Dua area fokus program antirokok adalah program mengajak
teman sebaya untuk menekankan akibat-akibat dari merokok dan menggunakan
media, seperti film, untuk pencegahan merokok.
2.2.2 Kehamilan Remaja
Aktivitas seksual remaja dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan
yang serius. Remaja yang aktif secara seksual rentan mengalami hamil di luar nikah
dan tertular penyakit menular seksual. Pada tahun 1995 lebih dari satu dari lima
remaja putri yang aktif secara seksual mengalami kehamilan (Kaufmann dkk, 1998
dalam Wong, 2008). Remaja yang hamil dan bayinya berisiko tinggi mengalami
morbiditas, mortalitas, kemiskinan, dan residivisme. Selain itu, penelitian juga
memperlihatkan bahwa kehamilan di usia muda (usia kurang dari 20 tahun) sering
kali berkaitan dengan munculnya kanker rahim. Hal ini berkaitan erat dengan belum
sempurnanya perkembangan dinding uterus. Kehamilan yang tidak diinginkan dapat
disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain kurangnya pengetahuan mengenai
proses terjadinya kehamilan dan metode pencegahan kehamilan, akibat terjadinya
tindak pemerkosaan, dan kegagalan alat kontrasepsi. Perawat dapat menganjurkan
kepada orangtua untuk melakukan pengawasan terhadap perilaku anak dengan
menanyakan aktivitas harian mereka
.
2.4.5 Strategi pelaksanaan dan pengembangan PKPR di Puskesmas.
Mempertimbangkan berbagai keterbatasan Puskesmas dalam
menghadapi hambatan untuk dapat memenuhi elemen karakteristik tersebut
diatas, maka perlu digunakan strategi demi keberhasilan dalam pengembangan
PKPR di puskesmas, sebagai berikut:
1. Penggalangan kemitraan, dengan membangun kerjasama atau jejaring
kerja.
Penggalangan kemitraan didahului dengan advokasi kebijakan publik,
sehingga adanya PKPR di puskesmas dapat pula dipromosikan oleh pihak
lain, dan selanjutnya dikenal dan didukung oleh masyarakat. Selain itu,
kegiatan di luar gedung, yang menjadi bagian dari kegiatan PKPR, amat
memerlukan kemitraan dengan pihak di luar kesehatan. Kegiatan berupa
KIE, serta Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat/PKHS (life Skills
Education/LSE) seperti ceramah, diskusi, role play, seperti halnya
konseling, dapat dilakukan oleh petugas terlatih di luar sektor kesehatan
dan LSM.
2. Pemenuhan sarana dan prasarana dilaksanakan secara bertahap.
Strategi penahapan ini penting, memperhatikan urgensi
dilaksanakannya PKPR dan keterbatasan kemampuan pemerintah, hingga
PKPR dapat segera dilaksanakan, sambil dilakukan penyempurnaan dalam
memenuhi kelengkapan sarana dan prasarana.
3. Penyertaan remaja secara aktif.
Dalam semua aspek pelayanan mulai perencanaan, pelaksanaan
pelayanan dan evaluasi, remaja secara aktif diikut-sertakan. Dalam
menyertakan remaja dianjurkan dipilih kelompok remaja laki-laki dan
perempuan yang dapat “bersuara“ mewakili Puskesmas untuk informasi
penyediaan pelayanan kepada sebayanya dan sebaliknya mewakili
sebayanya meneruskan keinginan, kebutuhan, dan harapannya berkaitan
dengan penyediaan pelayanan. Selain itu dengan keterlibatan remaja ini,
informasi pelayanan dapat cepat meluas, menjangkau baik remaja laki-laki
maupun perempuan, serta memperkenalkan lebih awal konsep keadilan
dan kesetaraan gender.
4. Penentuan biaya pelayanan serendah mungkin.
Pada awal pelaksanaan diupayakan biaya pelayanan serendah
mungkin, bahkan kalau mungkin gratis.
5. Dilaksanakannya kegiatan minimal.
Pemberian KIE, pelaksanaan konseling serta pelayanan klinis medis
termasuk laboratorium dan rujukan, harus lengkap dilaksanaan secara
bersamaan dari sejak awal dilaksanakannya PKPR. Tanpa konseling,
pelayanan tidak akan disebut PKPR, melainkan pelayanan kesehatan
remaja seperti sebelum dikenalnya PKPR.
6. Ketepatan penentuan prioritas sasaran.
Keberhasilan pelayanan ditentukan antara lain oleh ketepatan
penetapan sasaran, sesuai dengan hasil kajian sederhana sebelum
pelayanan dimulai. Sasaran ini misalnya remaja sekolah, anak jalanan,
karang taruna, buruh pabrik, pekerja seks komersial remaja dan
sebagainya.
7. Ketepatan pengembangan jenis kegiatan.
Perluasan kegiatan minimal PKPR ditentukan sesuai dengan masalah
dan kebutuhan setempat serta sesuai dengan kemampuan Puskesmas,
misalnya pelaksanaan PKHS dengan pilihan kegiatan mengadakan FGD
(Focus Group Discussion/diskusi kelompok terarah diantara remaja
tentang seks pra-nikah didukung dengan penyebarluasan slogan dan
keterampilan “bagaimana bilang tidak” untuk seks- pranikah.
8. Pelembagaan monitoring dan evaluasi internal.
Monitoring dan evaluasi secara periodik yang dilakukan oleh tim
Jaminan Mutu Puskesmas merupakan bagian dari upaya peningkatan akses
dan kualitas PKPR.
4. Diagnosa Keperawatan
Untuk menentukan masalah kesehatan pada masyarakat dapatlah dirumuskan
diagnosa keperawatan komunitas yang terdiri dari :
a) Masalah (Problem)
Yaitu kesenjangan atau penyimpangan dari keadaan normal yang terjadi.
b) Penyebab (Etiologi)
Yang meliputi perilaku individu, keluarga, kelompok dan masyarakat,
lingkungan fisik dan biologis, psikologis dan sosial serta interaksi perilaku
dengan lingkungan.
c) Tanda dan Gejala (Sign and Sympton)
Yaitu informasi yang perlu untuk merumuskan diagnosa serta serangkaian
petunjuk timbulnya masalah.
Diagnosa keperawatan NANDA untuk meningkatkan kesehatan yang bisa
ditegakkan pada adolesens, yaitu :
1. Risiko cedera yang berhubungan dengan:
a. Pilihan gaya hidup
b. Penggunaan alcohol, rokok dan obat
c. Partisipasi dalam kompetisi atletik, atau aktivitas rekreasi
d. Aktivitas seksual
2. Risiko infeksi yang berhubungan dengan:
a. Aktivitas seksual
b. Malnutrisi
c. Kerusakan imunitas
3. Perubahan pemeliharaan kesehatan yang berhubungan dengan:
a. Kurangnya nutrisi yang adekuat untuk mendukung pertumbuhan
b. Melewati waktu makan; ikut mode makanan
c. Makan makanan siap saji, menggunakan makanan yang mudah atau
mesin penjual makanan
d. Kemiskinan
e. Efek penggunaan alcohol atau obat
4. Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan:
a. Tidak berpengalaman dengan peralatan rekreasional yang tidak dikenal
b. Kurang informasi tentang kurikulum sekolah
5. Gangguan citra tubuh yang berhubungan dengan:
a. Perasaan negative tentang tubuh
b. Perubahan maturasional yang berkaitan dengan laju pertumbuhan
adolesens
5. Intervensi (Perencanaan) Keperawatan
Perencanaan asuhan keperawatan komunitas disusun berdasarkan diagnosa
keperawatan komunitas yang telah ditentukan dengan tujuan terpenuhinya
kebutuhan pasien. Jadi perencanaan keperawatan meliputi: perumusan tujuan,
rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan dan kriteria hasil untuk
mencapai tujuan.
BAB III
TINJAUAN KASUS
Analisa Masalah
NO Analisa Data Masalah Etiologi
DO: Merokok
DO:
NO Diagnosa Keperawatan
1. Perilaku kesehatan cenderung beresiko (00188)
2. Defisiensi Kesehatan Komunitas (00215)
3. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatann (00099)
PENAPISAN MASALAH
Dari hasil analisis data, didapatkan data yang kemudian dilakukan penapisan masalah untuk menentukan prioritas masalah,
adapun penapisan tersebut dapat dilihat sebagai berikut :
Kriteria Jumlah Keterangan
No Diagnosa Keperawatan
A B C D E F G H I J K L
1 Perilaku kesehatan 5 5 5 5 4 3 3 2 3 3 2 3 44 Keterangan kriteria :
cenderung beresiko A. Sesuai dengan peran perawat
(00188) akibat Perilaku komunitas
remaja yang cenderung
merokok dari mula usia B. Resiko terjadi
10,3tahun dan C. Resiko parah
menghabiskan rokok
D. Potensi untuk pendidikan kesehatan
sehari sekitar 1-5
batang.dengan alasan E. Interest untuk komunitas
coba-coba, ikut -ikutan F. Kemungkinan diatasi
dan ingin terlihat gaul.
2 Defisiensi Kesehatan 5 5 5 5 4 2 3 2 3 3 2 3 42 G. Relevan dengan program
Komunitas (00215) Tidak H. Tersedianya tempat
adanya program untuk
menghilangkan satu atau I. Tersedianya waktu
lebih masalah kesehatan J. Tersedianya dana
bagi suatu populasi dd
K. Tersedianya fasilitas
belum pernah
mendapatkan pendidikan L. Tersedianya sumberdaya
kesehatan terutama
masalah bahaya merokok.
Ketidakefektifan pemeliharaan 2 2 3 7
kesehatann (00099) akibat Tidak
adanya wadah kegiatan remaja
sehingga tidak ada keinginan
untuk perbaikan perilaku sehat.
2 Defisiensi Kesehatan Komunitas (00215) Tidak adanya program untuk menghilangkan satu atau
lebih masalah kesehatan bagi suatu populasi dd belum pernah mendapatkan pendidikan 42
kesehatan terutama masalah bahaya merokok.
3 Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatann (00099) akibat Tidak adanya wadah kegiatan remaja
sehingga tidak ada keinginan untuk perbaikan perilaku sehat. 36
2 Defisiensi Kesehatan Komunitas (00215) Tidak adanya program untuk menghilangkan satu atau
lebih masalah kesehatan bagi suatu populasi dd belum pernah mendapatkan pendidikan 8
kesehatan terutama masalah bahaya merokok.
3 Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatann (00099) akibat Tidak adanya wadah kegiatan remaja
sehingga tidak ada keinginan untuk perbaikan perilaku sehat. 7
untuk
menyediakan
screening
Identifikasi
dampak budaya
terhadap
screening
Tersier Tersier
Ketidakefektifan Promosi kesehatan Remaja dan Senin, 21 april Lingkungan RW 08 Desa Masyarakat Dewi
pemeliharaan Warga RW 08 2019 Sukamaju
kesehatann GERAK Desa Sukamaju Pukul 09.00
(00099) Posyandu RW 08 Desa
Metode KIE sukamaju
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan membahas mengenai kesenjangan yang terjadi antara
teori dan kasus yang ada pada klien, faktor pendukung dan penghambat dalam
melakukan asuhan keperawatan pada Remaja dengan Intensitas Remaja yang
merokok di Desa Sukamaju selama 2 bulan pada tanggal 25 Desember 2018- 25
Februari 2019 meliputi pengkajian keperawatan, diagnosa keperawatan, perencanaan
keperawatan, peaksanaan keperawatan dan evaluasi keperawatan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Remaja merupakan tahapan seseorang yang berada di antara fase anak dan
dewasa. Hal ini ditandai dengan perubahan fisik, perilaku, kognitif, biologis, dan
emosional. Seorang remaja akan diberikan tanggungjawab yang lebih besar dari
kedua orang tuanya agar semakin mempelajari dunia dewasa dan perlahan
meninggalkan jiwa kekanak-kanakannya. Remaja yang baik akan mulai
mengaktualkan dirinya di dunia sosial. Selain itu, remaja mulai mengenal dan
memahami lawan jenisnya dan timbul rasa ingin diperhatikan oleh lingkungan. Tidak
sedikit remaja melakukan hal-hal ekstrim untuk menarik perhatian lingkungannya.
5.2 Saran
Masih terdapat banyak kekurangan di dalam makalah yang kami buat ini,
makalah ini kami susun sebagai refrensi mengenai Asuhan Keperawatan Pada
Agregat Remaja Dalam Keperawatan Komunitas. Alangkah lebih baik untuk para
pembaca mencari dan mentelaah lebih banyak lagi dari sumber-sumber terpercaya,
para ahli yang bersangkutan serta buku-buku ataupun jurnal mengenai Asuhan
Keperawatan Pada Agregat Remaja Dalam Keperawatan Komunitas untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Allender, Judith A., & Spardley, Barbara W. (2004). Communiti health nursing:
Promoting and protecting the public’s health 6th ed. Lippincott: Philadelphia.
Allender, J.A., Rector, C., & Warner, K.D. (2010). Community Health Nursing; Promoting
& Protecting The Public’s Health. (7th ed). Philadelphia: Lippincott Williams &
Wilkins.
Anderson, E., & McFarlane, J. (2011). Community as partner: Theory and practice in
nursing (6th ed.). Philadelphia: Wolters Kluwer Health / Lippincott Williams &
Wilkins.
Bulechek, Gloria. M, et al. (2013). Nursing Interventions Classification (NIC). Sixth
Edition. United States of America: Elsevier.
Maurer, F.A., & Smith, C.M. (2005). Community/public health nursing practice: health for
families and populations. (3th ed). St. Louis: Elsevier Saunders.
Moorhead, Sue. et al. (2013). Nursing Outcomes Classification (NOC). Fifth Edition.
United States of America: Elsevier.
NANDA. (2018). Nursing Diagnosis. EGC: Jakarta
Santrock, J.W. (2007). Adolesence (Remaja). (Edisi ke-11). Terjemahan oleh Soedjarwo.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Stanhope, M. & Lancaster, J. (2004). Community & public health nursing. (6th ed).
St Louis: Mosby.
Wong, D. L., Marilyn H., David W., Marilyn L. W., & Patricia S. (2008). Buku Ajar
Keperawatan Pediatrik Vol.1. Jakarta: EGC.
Northouse, Peter Guy dan Northouse, Laurel Lindhout. 1985. Health Communication. A
Handbook for Health Professionals. Prentice-Hall, Inc. Englewood Cliffs, New
Jersey
Heriandi. 2004. Laporan Tugas Khusus Telaah Kemitraan Program Akademi Fantasi
Indosiar (AFI), Program Pasca Sarjana, Kesehatan Masyarakat, FKM UI.
Pratomo, Hadi. 2004. Laporan Akhir Pengembangan Jejaring Pelayanan Kesehatan Peduli
Remaja (PKPR) dan Rujukannya di Tingkat Kabupaten di Propinsi Jawa Tengah
dan Jawa
Timur, Laporan Konsultan Proyek SMPFA), Depkes RI.
InfoDATIN. Perilaku Merokok Masyarakat Indonesia Berdasarkan Rsikesdas 2007 dan 2013.
ISSN 2442-7659. www.depkes.go.id/ /infodatin/infodatin-hari-tanpa-tembakau-sedunia.pdf
info datin merokok