PETUNJUK :
1. Berdoa sebelum dan setelah mengerjakan soal
2. Jawaban ditulis tangan menggunakan TINTA BIRU pada kertas folio
bergaris sebanyak minimal 2 halaman dan maksimal 3 halaman
3. Jawaban diupload ke Google Classroom berupa file pdf (bukan jpg) dengan
bentuk halaman portrait
4. Jawaban harus dilengkapi dengan NAMA, NIM, dan PRODI
5. Surat pernyataan wajib disalin dan ditandatangani oleh mahasiswa
6. Surat pernyataan diletakkan SEBELUM jawaban ujian
7. Mahasiswa yang tidak mengikuti aturan ujian akan mendapatkan
pengurangan nilai
Analisislah artikel jurnal yang berjudul “Kajian Aspek Teknis dan Aspek Biaya Investasi Proyek
Pembangkit Listrik Tenaga Surya Pada Atap Beton Gedung” (file artikel terlampir) dengan
struktur sebagai berikut:
a) (Nilai 25) Pendahuluan/Latar Belakang (jelaskan semua permasalahan dan tujuan
yang mendasari penelitian tersebut)
b) (Nilai 30) Metode Penelitian (jelaskan prosedur penelitian yang digunakan, data apa
saja yang diperlukan dan bagaimana cara mendapatkannya, dan analisis apa saja yang
digunakan dalam penelitian tersebut)
c) (Nilai 30) Hasil Analisis (jelaskan hasil analisis dan perhitungan yang dilakukan dalam
penelitian tersebut (mulai dari aspek teknis hingga aspek biaya)
d) (Nilai 15) Kesimpulan dan Saran (jelaskan kesimpulan yang diperoleh dari hasil
analisis dan saran untuk penelitian lebih lanjut)
Tulislah hasil analisis artikel jurnal tersebut dengan bahasa Anda sendiri sebanyak minimal 2
halaman dan maksimal 3 halaman. Setelah mengerjakan take home test tersebut, salinlah
surat pernyataan (file terlampir) dan lengkapi dengan tandatangan Anda.
Nama :
NIM :
PRODI :
Tanda Tangan
(Nama Terang)
Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya
Desember 2013, Vol. 06, No. 02, hal 96 - 111
Subekti Yuliananda
Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustustus 1945 Surabaya
email: sipil@untag-sby.ac.id
Abstrak
RS Mitra Kelurga Kenjeran merupakan salah satu rumah sakit yang terletak di kota Surabaya bagian
Timur. Rumah Sakit ini mendapatkan suplai dari PLN dengan kebutuhan beban serempak sebesar 655,305
kW. Tingginya pemakaian beban dan potensinya sinar matahari pada siang hari dapat dimanfaatkan sebagai
sumber energi listrik dengan memanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Namun adanya
keterbatasan lahan dalam penempatan panel surya sebagai salah satu komponen dari PLTS menjadikan
kendala tersendiri, sehingga dicoba melakukan kajian dengan memanfaatkan atap beton gedung RS Mitra
Keluarga Kenjeran Surabaya sebagai tempa panel surya. PLTS yang akan dikembangkan ini direncanakan
untuk dapat mensupplai 30% dari kebutuhan beban listrik dengan sistem sebagai tenaga listrik tambahan.
Besar energi yang dibangkitkan PLTS direncanakan sebesar 53,3 kWp, yang dihasilkan dari panel surya
sebanyak 180 buah dengan kapasitas panel surya 300 Wp. Biaya energi PLTS dengan panel surya 300 Wp
adalah Rp. 13.100/kWh. Analisis kelayakan investasi dilakukan dengan menggunakan NPV, PI dan
Discounted Payback Period (DPP) untuk menentukan hasil bahwa investasi PLTS layak untuk dilaksanakan.
Hasil analisa NPV menunjukan nilai positif Rp. 4.631.532,-, sedangkan hasil analisa PI menunjukan nilai
positif 1,0025 dan Discounted Payback Period (DPP) masih dibawah umur proyek 25 tahun yaitu 24 tahun 8
bulan. Simpulan dari kajian ini adalah investasi proyek PLTS pada RS Mitra Keluarga Kenjeran Surabaya
berdasarkan aspek teknis dan aspek biaya layak dilaksanakan, namun demikian perlu ada kajian aspek sosial
lingkungannya.
-XUQDO7HNQLN6LSLO8QWDJ6XUDED\D
Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya
Desember 2013, Vol. 06, No. 02, hal 96 - 111
-XUQDO7HNQLN6LSLO8QWDJ6XUDED\D
Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya
Desember 2013, Vol. 06, No. 02, hal 96 - 111
Kajian dilakukan untuk mendapatkan Atap ini terbuat dari kombinasi besi
spesifikasi teknis dari proyek tersebut dan beton, penerapannya biasanya
sehingga proyek yang dilaksanakan sesuai pada rumah-rumah modern minimalis dan
perencanaan. Dalam penelitian ini aspek kontemporer gedung bertingkat baik
teknis yang diperlukan untuk mendapatkan gedung perkantoran maupun gedung
perencanaan teknis ditinjau dari teknik sipil super mall. Karena konstruksinya kuat,
dan teknik elektro, dimana dalam teknik atap ini dapat digunakan sebagai tempat
sipil yang dibahas mengenai fungsi dan beraktivitas, selain mempunyai fungsi
manfaat atap datar beton terutama luasan utama sebagai pelindung dan kenyamanan
dan pembebanannya, sedangkan bidang penghuninya juga difungsikan sebagai
teknik elektro mengenai kebutuhan luasan helikoper pad, penempatan tower, taman.
panel dan daya yang dihasilkan.
2.2.1 Pembebanan Atap 2.2.2 Luasan Panel Surya
Atap merupakan bagian dari struktur Panel Surya merupakan komponen
bangunan gedung yang letaknya berada yang berfungsi untuk mengubah energi
dibagian paling atas, dan berfungsi sebagai matahari menjadi enegi listrik. Panel ini
penutup/pelindung bangunan dari panas tersusun beberapa sel surya yang
terik matahari, debu, hujan, angin dan dihubngkan secara seri maupun paralel.
binatang buas serta keamanan sehingga Sebuah panel surya umumnya terdiri dari
memberikan kenyamanan bagi penggunan 32-40 sel surya, tergantung ukuran
bangunan. Struktur atap pada umumnya (Quaschining, 2005) sehingga gabungan
terdiri dari tiga bagian utama yaitu : dari panel-panel akan membentuk suatu
struktur penutup atap, gording dan rangka array yang mempunyai luasan tertentu,
kuda-kuda. Struktur atap pada umumnya tergantung dari ukuran panelnya.
juga dibuat dengan mengikuti atau
menyesuaikan dengan denah atau bentuk 2.3 Kapasitas PLTS
keseluruhan bangunan. Oleh karena itu, Kapasitas PLTS merupakan aspek
sebuah atap harus benar-benar kokoh/kuat teknis dibidang elekro yang mencakup
dan kekuatannya tergantung pada struktur perhitungan jumlah panel surya, daya yang
pendukung atap. Mengacu pada kondisi dibangkitkan PLTS dan inverter.
iklim perancangan atap yang baik
ditentukan 3 faktor, yakni jenis material, 2.3.1 Jumlah Panel
bentuk/ukuran,dan teknik pengerjaan. Atap Untuk menghitung jumlah panel
yang kuat harus mampu menahan besarnya surya sebagai salah satu komponen PLTS,
beban yang bekerja pada elemen struktur (Nafek, 2009) menyatakan bahwa daya
atap. Ada 3 jenis beban yang bekerja pada (Watt peak) dari PLTS dapat dihitung
atap yaitu: 1). beban berat sendiri (bahan berdasarkan persamaan-persamaan berikut
rangka, penopang rangka, dan penutup ini.
atap); 2). beban angin tekan dan angin 1. Area Array (PV Area)
hisap,dan; 3). beban bergerak lain (berat Area Array merupakan luasan dari
manusia saat pemasangan dan jumlah sel surya yang akan
pemeliharaan). dibangkitkan.
2.2.1.1 Bentuk Atap Berdasarkan Pada panel surya bahwa setiap kenaikan
Kemiringan temperatur 1 °C akan mengakibatkan
1. Atap Datar (Kemiringan 0°- 4°) daya yang dihasilkan oleh panel surya
2. Atap Miring, (tinggi atap sama dengan berkurang sekitar 0,5% (Foster dkk,
/lebih dari setengah lebar bangunan) 2010).
2.2.1.2 Atap Datar Beton 2. Daya Bangkitan PLTS
-XUQDO7HNQLN6LSLO8QWDJ6XUDED\D
Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya
Desember 2013, Vol. 06, No. 02, hal 96 - 111
Dalam penelitian ini yang pertama dalam analisis pemakaian energi listrik
dilakukan adalah identifikasi masalah dan PLTS. Dalam melaksanakan survei,
tujuan penelitian yang ada distudi dan beberapa informasi yang dibutuhkan
didukung dengan literatur-literatur yang ada adalah :
kaitannya dengan permasalahan. Setelah itu a. Kapasitas lokasi panel dan karakteristik
dilakukan pengumpulan data dan informasi, fasilitasnya (atap gedung).
baik yang didapat langsung dari lapangan b. Pemanfaatan fasilitas yang sudah ada
maupun segala bentuk informasi yang serta karakteristiknya.
didapat dari pengurus Rumah Sakit Mitra c. Keberadaan panel-panel listrik yang
Keluarga Kenjeran Surabaya. Pengumpulan sudah ada.
data primer terdiri dari data pemakaian
energi listrik pada RS Mitra Keluarga 3.4 Perolehan Data
Kenjeran Surabaya dan luas atap dari Perolehan data dilaksanakan di suatu
gedung. lokasi yang ditetapkan untuk memperoleh
gambaran secara jelas mengenai perkiraan
3.2 Kerangka Analisis Pemecahan nilai-nilai datanya. Terdapat 2 (dua) survei
Masalah yang dilakukan untuk memperoleh data :
Kerangka pembahasan penelitian ini Survei Pengamatan Langsung di Lapangan
secara garis besar dapat digambarkan dalam yaitu Cordon Counts dan Survei
bagan alir gambar 3.1 sebagai berikut; Inventarisasi Energi Listrik.
Mulai
Studi pendahuluan,
Identifikasi Masalah
3.4.1 Survei Kordon (cordon count)
dan Penetapan Judul
Survei pengamatan langsung di
Tinjauan Pustaka lapangan menggunakan survei cordoncount.
Pada metoda ini daerah studi dibatasi
Pengumpulan Data
cordon area. Energi Listrik yang dipakai
Data Sekunder
pada Rumah Sakit secara umum, kemudian
Data Primer
-XUQDO7HNQLN6LSLO8QWDJ6XUDED\D
Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya
Desember 2013, Vol. 06, No. 02, hal 96 - 111
diperlukan denah dan dalam denah tersebut Menghitung biaya energi PLTS
dituangkan informasi selengkap mungkin, meliputi :
mencatat berbagai fasilitas yang ada pada a. Biaya Siklus Hidup (LCC)
saat ini, termasuk juga kemungkinan b. Faktor Pemulihan Modal
pengembangannya. Lokasi yang mungkin c. Biaya energi PLTS
dijadikan tempat akan masuk di dalam Menganalisa kelayakan investasi PLTS
pembahasan. dengan cara :
a. Mengitung NPV
3.5 Pengumpulan Data b. Menghitung PI
Penentuan sumber data dapat bersifat c. Menghitung DPP
primer dan sekunder. Kedua data tersebut 7. Membuat simpulan dan saran.
dilakukan pada saat kondisi sekarang atau
data terbaru. Ketelitian dan kesahihan data
perlu diteliti jikalau adanya kemungkinan IV. ANALISIS DAN
kesalahan karena baik karena adanya PEMBAHASAN
perubahan fungsi lahan dan data base yang
telah dikumpulkan.
4.1 Gambaran Umum RS Mitra
Keluarga Kenjeran.
3.6 Lokasi dan Waktu Survei
RS Mitra Keluarga Kenjeran
Dalam metode survei, lokasi survei
merupakan Rumah Sakit yang ke 11 dari
di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kenjeran
RSMK Group yang diresmikan bulan
Surabaya dengan pencatatan data
Desember 2013, dengan menempati lahan 4
direncanakan menggunakan kertas formulir
ha didaerah kenjeran, fasilitas yang ada 1.
survei, alat tulis, watt meter. Waktu survei
Diagnostik Canggih (Angiografi,
adalah selama waktu operasional rumah
Laparaskopi, Endoskopi : gastroskopi dan
sakit dimulai pukul 08.00-22.00 WIB.
kolonoskopi anak dan dewasa, Treadmill,
EEG (rekam otak), MRI 1,5 Tesla HDxt,
3.7 Analisis Data
CT Scan 64 Slices, USG 4D); 2.
Analisis data yang dilakukan dengan
Farmasi/Apotek 24 jam; 3. Hemodialisa; 4.
mengolah data berdasarkan aspek teknis
Kamar Bersalin; 5. Kamar Operasi; 6.
dan aspek biaya sebagai berikut :
Kamar Bayi; 7. Laboratorium; 8. Ruang
1. Menghitung energi listrik yang akan
Perawatan Khusus; 9. Klinik pesialis; 10.
disuplai dari PLTS, energi PLTS yang
Radiologi; 11. UGD dan ambulance; 12.
dikembangkan direncanakan sebesar
Ruang Perawatan (SVIP, VIP, Kelas I
30% dari pemakaian beban listrik PLN.
Utama, Kelas I Umum/ Kebidanan/ anak,
2. Menghitung daya yang dibangkitkan
Kelas IIA Umum / kebidanan/ anak, Kelas
PLTS meliputi :
II Umum /kebidanan/anak, Kelas IIIA
a. Menghitung Area Array
Umum/kebidanan/anak, Kelas III
b. Menghitung daya yang dibangkitkan
Umum/kebidanan/anak)
3. Menghitung kapasitas komponen
a. Menghitung jumlah panel surya
4.1.1 Sistem Kelistrikan
b. Menghitung kapasitas inverter
RS. Mitra Keluarga Kenjeran
4. Menentukan Pemasangan panel surya
mendapatkan suplai energi listrik dari PLN
5. Menghitung kWh produksi PLTS
dengan kapasitas trafo terpasang sebesar
6. Menghitung biaya energi PLTS
1000 KVA, penyambungan daya listrik
berdasarkan harga saat ini, kemudian
sebesar 865 KVA, selain itu masih
menghitung kelayakan biaya investasi
dipergunakan Generator sebagai energi
PLTS menggunakan metoda NPV, PI
listrik cadangan apabila terjadi pemadaman
dan DPP.
listrik dari PLN sebesar 2 x 500 KVA.
-XUQDO7HNQLN6LSLO8QWDJ6XUDED\D
Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya
Desember 2013, Vol. 06, No. 02, hal 96 - 111
Pengoperasian antara suplai dari PLN atau 866,25 m2 ; luas atap sisi tengah adalah : 15
Genset dilakukan secara manual dengan m x 24 m = 360 m2 sehingga total luas atap
menggunakan Change Over Swith (COS). ini 1.781,25 m2.
Kebutuhan beban listrik sebesar 4.1.3 Pembebanan Atap
770,948 KVA atau setara 655,305 KWatt Pembebanan didasarkan atas
dengan asumsi power faktor yang diijinkan Pedoman Pembebanan tahun 1983 dimana
PLN sebesar 0,85. untuk atap cor pembebanannya minimal
Pembagian beban berdasarkan lokasi terdiri harus >100 kg/m2, sehingga untuk luas atap
dari Ruang Utility, Lantai 1, Lantai 2, sisi utara dapat dibebani sebesar 555 x 100
Lantai 3, Lantai 4, Lantai 5, Lantai 6, = 55.500 kg, lantai atap sisi selatan mampu
Lantai 7 dan Lantai Atap. dibebani sebesar 866,25 x 100 = 86.625 kg,
Tabel 4.1 Sistem Beban Listrik RS Mitra Keluarga sedangkan lantai atap tengah dikosongkan.
Kenjeran Berdasarkan spesifikasi pabrik bahwa berat
NO LOKASI KLASIFIKASI BEBAN
BEBAN
TERSAMBUNG
FAKTOR
BEBAN
KEBUTUHAN
BEBAN
panel surya 300 Wp sebesar 25 kg,
1 R. Utility P. Utility
( VA )
3,500 0.9
( VA )
3,150
sehingga lantai atap sisi selatan yang terdiri
P. Lp. Taman
P. STP
5,000
15,000
0.9
0.8
4,500
12,000
dari 120 panel beratnya adalah 120 x 25 kg
P. Fire Pump
P. Pompa
75,000
15,000
1.0
1.0
75,000
15,000
= 3.000 kg dengan rak penyangga 50% dari
P. Lift 300,000 1.0 300,000
berat array panel sebesar 50% x 3.000 kg =
2 Lantai 1 PP. Lt. 1
P. AC. 1
12,000
3,195
0.8
0.8
9,600
2,556 1.500 kg, total berat pembebanan pada
P. R. Gas 13,000 0.8 10,400
lantai atap sisi selatan adalah 3.000 + 1.500
3 Lantai 2 P. AC. 2 92,360 0.8 73,888
PP. Lt. 2 32,784 0.8 26,227 kg = 4.500 kg masih lebih kecil
P. Flouroscopy 75,000 0.8 60,000
P. CT-Scan 100,000 0.8 80,000 dibandingkan kemampuan menahan
P. MRI 125,000 0.8 100,000
bebannya sebesar 86.625 kg. Untuk lantai
4 Lantai 3 PP. Lt. 3 33,450 0.8 26,760
P. Angiography 125,000 0.7 87,500 sisi utara dengan jumlah panel 60 panel
5 Lantai 4 P. AC. 4 260,125 0.8 208,100 beratnya 60 x 25 Kg = 1.500 kg dengan
P. Lt. 4 20,890 0.8 16,712
-XUQDO7HNQLN6LSLO8QWDJ6XUDED\D
Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya
Desember 2013, Vol. 06, No. 02, hal 96 - 111
-XUQDO7HNQLN6LSLO8QWDJ6XUDED\D
Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya
Desember 2013, Vol. 06, No. 02, hal 96 - 111
Harga Jumlah Harga
No Komponen Qty Satuan
dengan jumlah panel surya sebanyak 180 (Rp.) (Rp.)
A Biaya Komponen
panel adalah sebesar : 1 Panel surya 300 wp 180 buah 7,000,000 1,260,000,000
Pwatt peak = PMPP x Jumlah panel surya 2 Inverter SMC 20000 TL 3 buah 125,000,000 375,000,000
3 Biaya Pengiriman 36,000,000
= 300 W x 180 4 Biaya Instalasi
= 54.000 Watt peak (Pemsangan panel surya, instalasi 75,000,000
setting perangkat)
Pwatt peak sebesar 54.000 W maka luas Total 1,746,000,000
area array dapat dihitung sebagai berikut : B Biaya Rak Panel Surya
6 Besi UNP 80,40 60 batang 400,000 24,000,000
7 Besi siku 50.50.5 80 batang 200,000 16,000,000
8 Plat Besi dengan baut φ 12 mm 80 buah 70,000 5,600,000
9 Baut 5/8 1000 biji 5,000 5,000,000
10 Baut 7/16 1000 biji 2,500 2,500,000
11 Cat Dasar 50 kg 80,000 4,000,000
12 Cat finish 50 kg 80,000 4,000,000
13 Biaya Pengerjaan Rak 4,500,000
= 450 m2 14 Biaya Pengiriman 3,500,000
15 Biaya Pembuatan Pondasi 6,000,000
Dengan jumlah panel surya sebanyak Total 75,100,000
180 buah maka setiap phasa terdiri dari 60 Total Keseluruhan 1,821,100,000
buah panel surya. Rangkaian panel surya 4.2.4 Pemasangan Panel Surya
membentuk array untuk 1 phasa terdiri 4 Untuk mendapatkan energi yang
rangkaian yang terhubung paralel dengan 1 maksimum maka orientasi pemasangan
rangkaian terdiri dari 15 panel yang rangkaian panel surya (array) ke arah
terhubung secara seri. matahari dengan menghadap ke timur
dengan sudut kemiringan dibawah 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
derajat. Sedang lokasi pemasangan panel
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 surya di lantai atap dengan menggunakan
rak penyangga sebagai letak panel surya.
31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
Adapun posisi dan tata letaknya seperti
46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
pada gambar 4.3. Dimana bagian atap 1
dipasang berjejer sebanyak 2 x 30 panel
Vmp = 550,5 V ; Imp = 32,68 A surya setiap phasa (kelompok) sehingga
Sumber : Hasil Pengolahan Penelitian diperlukan 3 kelompok.
Gambar 4.2 Rangkaian Array PLTS 67500
5500
30000
16850
18850
sebagai penelitian mempunyai spesifikasi 52500
7500
300 W, maka secara array dapat dihitung DENAH LANTAI 6 / ATAP 45000
RSMK KENJERAN
Vmp array = 36,7 V x 15 = 550,5 V; Imp UTARA
-XUQDO7HNQLN6LSLO8QWDJ6XUDED\D
Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya
Desember 2013, Vol. 06, No. 02, hal 96 - 111
-XUQDO7HNQLN6LSLO8QWDJ6XUDED\D
Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya
Desember 2013, Vol. 06, No. 02, hal 96 - 111
Perhitungan baiaya energi (cost of Cash Flow). Arus kas bersih (NCF)
energy) suatu PLTS detentukan oleh dihasilkan dengan mengurangi arus kas
biaya siklus hidup (LCC), faktor masuk dengan arus kas keluar. Sedangkan
pemulihan modal (CRF) dan kWh untuk nilai sekarang arus kas bersih
produksi tahunan dihitung berdasarkan (PVNCF) dihasilkan dengan mengalikan
rumus 2.13 sebagai berikut : arus kas bersih, faktor dikonto dengan
tingkat diskonto (i) sebesar 11% dan nilai
COE = sekarang arus kas bersih.
Faktor pemulihan modal untuk Arus kas masuk tahunan PLTS
mengkonversikan semua arus kas biaya dihasilkan dengan mengalikan kWh
siklus hidup (LCC) menjadi serangkaian produksi tahunan PLTS dengan biaya
biaya tahunan, diperhitungkan dengan energi. Dengan kWh produksi tahunan
rumus sebagi berikut PLTS sebesar 17.938,84 kWh dan biaya
energi sebesar Rp. 13.100,-/kWh maka
CRF =
besar arus kas masuk tahunan adalah Rp.
234.998.804,-. Arus kas keluar tahunan
= PLTS sebesar Rp 18.211.000,- berasal dari
= 0,1187 biaya pemeliharaan dan operasional
Produksi kWh tahunan PLTS dapat tahunan PLTS. Sedangkan faktor diskonto
dicari dari kWh produksi harian sebesar dihitung bedasarkan rumus sebagai berikut :
30% dari energi listrik PLTS yaitu 49,15
DF =
kWh dan kWh tahunan dihitung sebagai
berikut : Jika diskonto 11% maka pada tahun ke 1
A kWh = kWh produksi harian x 365 besar faktor diskontonya adalah sebesar :
= 49,15 x 365
= 17.938,84 kWh DF =
Setelah mendapatkan hasil hitungan
LCC, CRF dan kWh produksi tahunan = 0,9009
maka besar biaya energi (COE) untuk
PLTS dari RS Mitra Keluaraga Kenjeran Tabel 4.3 Perhitungan NCF, DF dan PVNCF
Arus Kas Arus Kas Arus Kas Bersih DF Present Value Kumulatif
No Biaya
adalah sebagai berikut. 0 1,821,100,000
Masuk
-
Keluar
-
Net Cash Flow Dicount Factor
- 1.0000
NCF PVNCF
COE = 8
9
234,998,804
234,998,804
18,211,000
18,211,000
216,787,804
216,787,804
0.4339
0.3909
94,069,972
84,747,723
1,115,616,652
1,200,364,375
10 234,998,804 18,211,000 216,787,804 0.3522 76,349,300 1,276,713,675
= Rp. 13.064,91/kWh dibulatkan 11 234,998,804 18,211,000 216,787,804 0.3173 68,783,153 1,345,496,828
12 234,998,804 18,211,000 216,787,804 0.2858 61,966,804 1,407,463,632
Rp. 13.100,00/kWh 13 234,998,804 18,211,000 216,787,804 0.2575 55,825,950 1,463,289,582
14 234,998,804 18,211,000 216,787,804 0.2320 50,293,649 1,513,583,231
15 234,998,804 18,211,000 216,787,804 0.2090 45,309,593 1,558,892,824
PLTS 18
19
234,998,804
234,998,804
18,211,000
18,211,000
216,787,804
216,787,804
0.1528
0.1377
33,129,984
29,846,833
1,669,616,544
1,699,463,377
Kelayakan investasi PLTS yang akan 20
21
234,998,804
234,998,804
18,211,000
18,211,000
216,787,804
216,787,804
0.1240
0.1117
26,889,038
24,224,359
1,726,352,415
1,750,576,774
dikembangkan pada rumah sakit ditentukan 22 234,998,804 18,211,000 216,787,804 0.1007 21,823,747 1,772,400,521
23 234,998,804 18,211,000 216,787,804 0.0907 19,661,033 1,792,061,554
berdasarkan hasil perhitungan Net Present 24 234,998,804 18,211,000 216,787,804 0.0817 17,712,642 1,809,774,196
25 234,998,804 18,211,000 216,787,804 0.0736 15,957,336 1,825,731,532
Value (NPV), Profitability Index (PI) dan 1,825,731,532
-XUQDO7HNQLN6LSLO8QWDJ6XUDED\D
Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya
Desember 2013, Vol. 06, No. 02, hal 96 - 111
-XUQDO7HNQLN6LSLO8QWDJ6XUDED\D
Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya
Desember 2013, Vol. 06, No. 02, hal 96 - 111
P = COE =
M (A 11%,25) = Rp. 21.943.160,- x = Rp. 13.064,91/kWh dibulatkan Rp.
13.100,00/kWh
= Rp. 21.943.160,- x 8,4217
= Rp 184.798.710,-
4.4.2 Analisa Kelayakan Investasi PLTS
Dari perhitungan diatas maka biaya
Perubahan Kurs
siklus hidup (LCC) PLTS selama umur
Kelayakan investasi PLTS yang akan
proyek 25 tahun besarnya sebagai
dikembangkan pada rumah sakit ditentukan
berikut :
LCC = C + M berdasarkan hasil perhitungan Net Present
= Rp. 2.194.316.000,- + Rp.184.798.710,- Value (NPV), Profitability Index (PI) dan
-XUQDO7HNQLN6LSLO8QWDJ6XUDED\D
Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya
Desember 2013, Vol. 06, No. 02, hal 96 - 111
0 2,194,316,000
Masuk
-
Keluar
-
Net Cash Flow
-
Dicount Factor
1.0000
NCF PVNCF
investasi PLTS yang akan
1
2
234,998,804
234,998,804
21,943,160
21,943,160
213,055,644
213,055,644
0.9009
0.8116
191,942,022
172,920,740
191,942,022
364,862,762
dikembangkan pada RS Mitra Keluarga
3
4
234,998,804
234,998,804
21,943,160
21,943,160
213,055,644
213,055,644
0.7312
0.6587
155,784,451
140,346,352
520,647,212
660,993,564 Kenjeran tidak layak untuk
5 234,998,804 21,943,160 213,055,644 0.5935 126,438,155 787,431,719
6 234,998,804 21,943,160 213,055,644 0.5346 113,908,248 901,339,967 dilaksanakan.
7 234,998,804 21,943,160 213,055,644 0.4817 102,620,043 1,003,960,010
8 234,998,804 21,943,160 213,055,644 0.4339 92,450,489 1,096,410,499 c) Discounted Payback Period (DPP)
9 234,998,804 21,943,160 213,055,644 0.3909 83,288,729 1,179,699,228
10
11
234,998,804
234,998,804
21,943,160
21,943,160
213,055,644
213,055,644
0.3522
0.3173
75,034,891
67,599,001
1,254,734,119
1,322,333,120
Discount Payback Period (DPP)
12
13
234,998,804
234,998,804
21,943,160
21,943,160
213,055,644
213,055,644
0.2858
0.2575
60,900,001
54,864,866
1,383,233,120
1,438,097,986
diperoleh dengan menghitung berapa
14
15
234,998,804
234,998,804
21,943,160
21,943,160
213,055,644
213,055,644
0.2320
0.2090
49,427,807
44,529,556
1,487,525,793
1,532,055,348
tahun nilai sekarang arus kas bersih
16
17
234,998,804
234,998,804
21,943,160
21,943,160
213,055,644
213,055,644
0.1883
0.1696
40,116,717
36,141,186
1,572,172,065
1,608,313,252
kumulatif akan sama dengan nilai
18
19
234,998,804
234,998,804
21,943,160
21,943,160
213,055,644
213,055,644
0.1528
0.1377
32,559,627
29,332,998
1,640,872,879
1,670,205,876
investasi awal.
20
21
234,998,804
234,998,804
21,943,160
21,943,160
213,055,644
213,055,644
0.1240
0.1117
26,426,124
23,807,319
1,696,632,000
1,720,439,319 Tabel 4.5 menunjukkan bahwa
22 234,998,804 21,943,160 213,055,644 0.1007 21,448,035 1,741,887,354
23 234,998,804 21,943,160 213,055,644 0.0907 19,322,554 1,761,209,908 pada tahun ke 25, nilai sekarang arus
24 234,998,804 21,943,160 213,055,644 0.0817 17,407,706 1,778,617,615
25 234,998,804 21,943,160 213,055,644 0.0736 15,682,618 1,794,300,233 kas bersih kumulatif mendekati nilai
1,794,300,233
investasi awal baru mencapai Rp.
Sumber : Hasil Pengolahan Penelitian 1.794.300.233,- sehingga untuk
mencapai nilai investasi awal Rp.
a) Net Present Value (NPV)
-XUQDO7HNQLN6LSLO8QWDJ6XUDED\D
Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya
Desember 2013, Vol. 06, No. 02, hal 96 - 111
2.194.316.000,- dibutuhkan waktu lebih Tabel 4.6 Perubahan suku bunga terhadap NPV, PI
dari 25 tahun. dan DPP
Dihasilkan DPP bahwa nilai DPP Bunga
NPV
PI
DPP
( Rp ) ( Bulan )
lebih besar 25 tahun, menunjukkan 8,0% 493.061.288 1,3 174
besar dari pada umur proyek yang 12,0% - 120.803.095 0,9 426
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan kajian aspek teknik
dengan memperhitungan luasan jumlah
-XUQDO7HNQLN6LSLO8QWDJ6XUDED\D
Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya
Desember 2013, Vol. 06, No. 02, hal 96 - 111
-XUQDO7HNQLN6LSLO8QWDJ6XUDED\D