Anda di halaman 1dari 18

FM-UAD-PBM-04-16/R1

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER GASAL TA 2020/2021


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
Ekonomi Teknik (2
MATA KULIAH (sks) : PRODI : T. Elektro
sks)
Tatbita Titin
DOSEN : Suhariyanto, S.T., KELAS/SEM : A B /V
M.Sc.
HARI/TANGGAL : Jumat/ 20-11-2020 RUANG : Google Classroom

JAM MULAI / WAKTU : 10.00 SIFAT UJIAN : Take Home Test

PETUNJUK :
1. Berdoa sebelum dan setelah mengerjakan soal
2. Jawaban ditulis tangan menggunakan TINTA BIRU pada kertas folio
bergaris sebanyak minimal 2 halaman dan maksimal 3 halaman
3. Jawaban diupload ke Google Classroom berupa file pdf (bukan jpg) dengan
bentuk halaman portrait
4. Jawaban harus dilengkapi dengan NAMA, NIM, dan PRODI
5. Surat pernyataan wajib disalin dan ditandatangani oleh mahasiswa
6. Surat pernyataan diletakkan SEBELUM jawaban ujian
7. Mahasiswa yang tidak mengikuti aturan ujian akan mendapatkan
pengurangan nilai

TAKE HOME TEST: ANALISIS JURNAL

Analisislah artikel jurnal yang berjudul “Kajian Aspek Teknis dan Aspek Biaya Investasi Proyek
Pembangkit Listrik Tenaga Surya Pada Atap Beton Gedung” (file artikel terlampir) dengan
struktur sebagai berikut:
a) (Nilai 25) Pendahuluan/Latar Belakang (jelaskan semua permasalahan dan tujuan
yang mendasari penelitian tersebut)
b) (Nilai 30) Metode Penelitian (jelaskan prosedur penelitian yang digunakan, data apa
saja yang diperlukan dan bagaimana cara mendapatkannya, dan analisis apa saja yang
digunakan dalam penelitian tersebut)
c) (Nilai 30) Hasil Analisis (jelaskan hasil analisis dan perhitungan yang dilakukan dalam
penelitian tersebut (mulai dari aspek teknis hingga aspek biaya)
d) (Nilai 15) Kesimpulan dan Saran (jelaskan kesimpulan yang diperoleh dari hasil
analisis dan saran untuk penelitian lebih lanjut)
Tulislah hasil analisis artikel jurnal tersebut dengan bahasa Anda sendiri sebanyak minimal 2
halaman dan maksimal 3 halaman. Setelah mengerjakan take home test tersebut, salinlah
surat pernyataan (file terlampir) dan lengkapi dengan tandatangan Anda.

Diverifikasi oleh: Disusun oleh:


Penanggungjawab Keilmuan Dosen Pengampu

Tatbita Titin Suhariyanto, S.T., M.Sc.


SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama :

NIM :

PRODI :

menyatakan dengan sungguh-sungguh bahwa saya sendiri yang mengerjakan soal


take home test untuk Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Ekonomi Teknik. Saya tidak
melakukan kecurangan dalam bentuk apapun. Semua hal yang menyangkut proses
ujian merupakan tanggung jawab saya pribadi. Jika di kemudian hari ditemukan bukti
kecurangan, saya siap menerima sanksi yang diberikan.

Nama Kota, Tanggal/Bulan/Tahun

Yang membuat pernyataan,

Tanda Tangan

(Nama Terang)
Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya
Desember 2013, Vol. 06, No. 02, hal 96 - 111

KAJIAN ASPEK TEKNIS DAN ASPEK BIAYA INVESTASI PROYEK


PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA
PADA ATAP BETON GEDUNG
(Studi Kasus RS Mitra Keluarga Kenjeran Surabaya)

Subekti Yuliananda
Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustustus 1945 Surabaya
email: sipil@untag-sby.ac.id

Abstrak
RS Mitra Kelurga Kenjeran merupakan salah satu rumah sakit yang terletak di kota Surabaya bagian
Timur. Rumah Sakit ini mendapatkan suplai dari PLN dengan kebutuhan beban serempak sebesar 655,305
kW. Tingginya pemakaian beban dan potensinya sinar matahari pada siang hari dapat dimanfaatkan sebagai
sumber energi listrik dengan memanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Namun adanya
keterbatasan lahan dalam penempatan panel surya sebagai salah satu komponen dari PLTS menjadikan
kendala tersendiri, sehingga dicoba melakukan kajian dengan memanfaatkan atap beton gedung RS Mitra
Keluarga Kenjeran Surabaya sebagai tempa panel surya. PLTS yang akan dikembangkan ini direncanakan
untuk dapat mensupplai 30% dari kebutuhan beban listrik dengan sistem sebagai tenaga listrik tambahan.
Besar energi yang dibangkitkan PLTS direncanakan sebesar 53,3 kWp, yang dihasilkan dari panel surya
sebanyak 180 buah dengan kapasitas panel surya 300 Wp. Biaya energi PLTS dengan panel surya 300 Wp
adalah Rp. 13.100/kWh. Analisis kelayakan investasi dilakukan dengan menggunakan NPV, PI dan
Discounted Payback Period (DPP) untuk menentukan hasil bahwa investasi PLTS layak untuk dilaksanakan.
Hasil analisa NPV menunjukan nilai positif Rp. 4.631.532,-, sedangkan hasil analisa PI menunjukan nilai
positif 1,0025 dan Discounted Payback Period (DPP) masih dibawah umur proyek 25 tahun yaitu 24 tahun 8
bulan. Simpulan dari kajian ini adalah investasi proyek PLTS pada RS Mitra Keluarga Kenjeran Surabaya
berdasarkan aspek teknis dan aspek biaya layak dilaksanakan, namun demikian perlu ada kajian aspek sosial
lingkungannya.

Kata kunci : PLTS, LCC, NPV, RS

I. PENDAHULUAN gedung RS Mitra Keluarga Kenjeran


Surabaya saat ini belum dimanfaatkan
1.1. Latar Belakang untuk itu dapat dipakai sebagai alternatif
RS. Mitra Keluarga Kenjeran penempatan panel surya hanya perlu kajian
Surabaya merupakan suatu rumah sakit lebih dahulu.
yang baru diresmikan bulan desember 2013 Apabila pemakaian energi listrik
dengan fasilitas yang cukup lengkap, dikaitkan dengan potensi insolasi sinar
berlokasi di daerah timur Kota Surabaya. matahari disekitar RS. Mitra Keluarga
Untuk aktivitasnya diperlukan energi listrik Kenjeran Surabaya, maka hal itu
yang disuplai dari PLN sebesar 865 KVA memperlihatkan bahwa RS. Mitra Keluarga
dengan trafo terpasang 1.000 KVA sedang Kenjeran Surabaya layak untuk
pemakaian daya serempak sebesar 770,948 memanfaatkan sumber listrik yang
KVA atau setara 655,305 kWatt. Pada bersumber dari energi terbarukan.
siang hari sumber energi matahari sangat Pembangkit Listrik Tenaga Surya
potensi jika dimanfaatkan sebagai sumber (PLTS) merupakan suatu sumber energi
pembangkit listrik dengan mengaplikasikan listrik terbarukan (renewable) yang
pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). dicanangkan pemerintah dengan Peraturan
Namun demikian keterbatasan lahan tanah Presiden No. 5 tahun 2006 dengan
sebagai penempatan panel surya sebagai memanfaatkan insolasi sinar matahari. Di
salah satu komponen PLTS merupakan Surabaya pada siang hari sinar matahari
salah satu kendala tersendiri. Lantai atap sangat melimpah dengan intensitas cukup

-XUQDO7HNQLN6LSLO8QWDJ6XUDED\D
Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya
Desember 2013, Vol. 06, No. 02, hal 96 - 111

tinggi belum banyak dimanfaatkan sebagai karena terbatasnya sumber-sumber yang


sumber energi listrik terutama untuk tersedia dan dapat dipertanggung jawabkan
gedung, dengan asumsi 30% dari secara finansial.
pemakaian daya listrik serempak pada
gedung dapatkah digantikan dengan listrik 2.1.1 Aspek Finansial
tenaga surya. Menurut Adler (1982) tujuan dari
analisi finansial adalah apakah suatu proyek
1.2.Rumusan Masalah secara finansial mampu untuk hidup,
Penelitian ini dititik beratkan pada apakah mampu untuk memenuhi kewajiban
permasalahan pada bagaimana kelayakan kwajiaban finansialnya dan bisa
investasi proyek pembangkit listrik tenaga menghasilkan imbalan yang layak atau
surya pada atap beton gedung dilihat dari modal yang diinvestasikan dapat kembali.
aspek teknis dan aspek biaya. Didalam analisis finansial selalu
digunakan harga pasar untuk mencari nilai
1.3. Tujuan Penelitian sebenarnya dari barang dan jasa dimana
Adapun tujuan dari penelitian adalah dalam analisis ditekankan adalah Privat and
mengetahui kelayakan investasi proyek Return dari beberapa komponen seperti
pembangkit listrik tenaga surya pada atap biaya, pendapatan dan tingkat suku bunga.
beton yang dikaji menggunakan aspek
teknis dan aspek biaya. 2.1.2 Kriteria Penilaian Investasi
Dalam analisis finansial ada beberapa
kriteria yang digunakan dalam menentukan
II. LANDASAN TEORI diterima atau tidaknya suatu usulan
investasi. Dalam semua kriteria itu, baik
2.1. Fungsi Jalan manfaat (benefit), maupun biaya (cost)
Analisa baik kualitatif maupun dinyatakan dalam nilai sekarang (Present
kuantitatif yang bersifat menyeluruh dan Net Vlue), dan masing masing kriteria
mendalami segala aspek kelayakan proyek mempunyai keunggulan dan kelemahan
dikenal dengan istilah kajian. Kajian harus (Giatman, 2006). Terdapat beberapa metode
dapat menyuguhkan hasil analisi secara dalam mengevaluasi kelayakan investasi
kuantitatif tentang manfaat yang akan yang umum dipakai antara lain : Metode
diperoleh dibandingkan dengan sumber Net Present Value (NPV), Metode Annual
dana yang diperlukan. Equivalent (AE), Metode Internal Rate of
Aspek-aspek kajian yang perlu Return (IRR), Metode Benefit Cost Ratio
ditinjau antara lain aspek teknis, aspek (BCR) dan Metode Payback Period (PBP).
manajemen operasional, aspek ekonomi dan Metode Payback Period pada
finansial dan lain sebagainya. Aspek dasarnya bertujuan untuk mengetahui
Finansial merupakan aspek utama tentang seberapa lama investasi akan dapat
perbandingan antara pengeluaran dengan dikembalikan sat terjadinya kondisi pokok
pemasukan uang (return) dalam suatu pulang (break event point). Metode Annual
proyek. Dalam pengkajian aspek finansial Equivalent konsepnya kebalikan dari NPV
digunakan aliran kas (Cash Flow) sebagai (seluruh aliran cash ditarik dalam bentuk
model, selanjutnya adalah menganalisis present), dimana aliran cash akan
aliran kas tersebut dengan memakai metode didistribusikan secara merata pada periode
dan kriteria yang dipakai secara luas untuk sepanjang umur investasi. Hasil distribusi
memilah-milah mana yang dapat diterima yang merata menghasilkan pendapatan per
dan mana yang akan ditolak. tahun atau Annual Equivalent (AE).
Maksud dan tujuan kajian adalah agar
proyek yang layak yang dapat dilanjutkan 2.2 Aspek Teknis

-XUQDO7HNQLN6LSLO8QWDJ6XUDED\D
Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya
Desember 2013, Vol. 06, No. 02, hal 96 - 111

Kajian dilakukan untuk mendapatkan Atap ini terbuat dari kombinasi besi
spesifikasi teknis dari proyek tersebut dan beton, penerapannya biasanya
sehingga proyek yang dilaksanakan sesuai pada rumah-rumah modern minimalis dan
perencanaan. Dalam penelitian ini aspek kontemporer gedung bertingkat baik
teknis yang diperlukan untuk mendapatkan gedung perkantoran maupun gedung
perencanaan teknis ditinjau dari teknik sipil super mall. Karena konstruksinya kuat,
dan teknik elektro, dimana dalam teknik atap ini dapat digunakan sebagai tempat
sipil yang dibahas mengenai fungsi dan beraktivitas, selain mempunyai fungsi
manfaat atap datar beton terutama luasan utama sebagai pelindung dan kenyamanan
dan pembebanannya, sedangkan bidang penghuninya juga difungsikan sebagai
teknik elektro mengenai kebutuhan luasan helikoper pad, penempatan tower, taman.
panel dan daya yang dihasilkan.
2.2.1 Pembebanan Atap 2.2.2 Luasan Panel Surya
Atap merupakan bagian dari struktur Panel Surya merupakan komponen
bangunan gedung yang letaknya berada yang berfungsi untuk mengubah energi
dibagian paling atas, dan berfungsi sebagai matahari menjadi enegi listrik. Panel ini
penutup/pelindung bangunan dari panas tersusun beberapa sel surya yang
terik matahari, debu, hujan, angin dan dihubngkan secara seri maupun paralel.
binatang buas serta keamanan sehingga Sebuah panel surya umumnya terdiri dari
memberikan kenyamanan bagi penggunan 32-40 sel surya, tergantung ukuran
bangunan. Struktur atap pada umumnya (Quaschining, 2005) sehingga gabungan
terdiri dari tiga bagian utama yaitu : dari panel-panel akan membentuk suatu
struktur penutup atap, gording dan rangka array yang mempunyai luasan tertentu,
kuda-kuda. Struktur atap pada umumnya tergantung dari ukuran panelnya.
juga dibuat dengan mengikuti atau
menyesuaikan dengan denah atau bentuk 2.3 Kapasitas PLTS
keseluruhan bangunan. Oleh karena itu, Kapasitas PLTS merupakan aspek
sebuah atap harus benar-benar kokoh/kuat teknis dibidang elekro yang mencakup
dan kekuatannya tergantung pada struktur perhitungan jumlah panel surya, daya yang
pendukung atap. Mengacu pada kondisi dibangkitkan PLTS dan inverter.
iklim perancangan atap yang baik
ditentukan 3 faktor, yakni jenis material, 2.3.1 Jumlah Panel
bentuk/ukuran,dan teknik pengerjaan. Atap Untuk menghitung jumlah panel
yang kuat harus mampu menahan besarnya surya sebagai salah satu komponen PLTS,
beban yang bekerja pada elemen struktur (Nafek, 2009) menyatakan bahwa daya
atap. Ada 3 jenis beban yang bekerja pada (Watt peak) dari PLTS dapat dihitung
atap yaitu: 1). beban berat sendiri (bahan berdasarkan persamaan-persamaan berikut
rangka, penopang rangka, dan penutup ini.
atap); 2). beban angin tekan dan angin 1. Area Array (PV Area)
hisap,dan; 3). beban bergerak lain (berat Area Array merupakan luasan dari
manusia saat pemasangan dan jumlah sel surya yang akan
pemeliharaan). dibangkitkan.
2.2.1.1 Bentuk Atap Berdasarkan Pada panel surya bahwa setiap kenaikan
Kemiringan temperatur 1 °C akan mengakibatkan
1. Atap Datar (Kemiringan 0°- 4°) daya yang dihasilkan oleh panel surya
2. Atap Miring, (tinggi atap sama dengan berkurang sekitar 0,5% (Foster dkk,
/lebih dari setengah lebar bangunan) 2010).
2.2.1.2 Atap Datar Beton 2. Daya Bangkitan PLTS

-XUQDO7HNQLN6LSLO8QWDJ6XUDED\D
Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya
Desember 2013, Vol. 06, No. 02, hal 96 - 111

Energi listrik yang dibangkitkan penerimaan di masa mendatang sehingga


dinamakan daya bangkitan (P Watt dapat dibandingkan dengan pengeluaran
peak). pada masa sekarang (Halim, 2009).
Dari daya bangkitan PLTS dapat Sedangkan tingkat diskonto yang digunakan
dihitung jumlah panel. untuk menilaisekarangkan penerimaan-
penerimaan tersebut dapat berupa tingkat
2.3.2 Inverter suku bung pasar (tingkat suku bunga bank).
Inverter merupakan komponen PLTS
yang mengubah tegangan dc (direct 2.5 Biaya Energi (Cost of Energy)
current) menjadi tegangan ac (alternating Biaya energi merupakan perban-
current), karena fungsinya hanya mengubah dingan antara biaya total per tahun dari
sehingga daya yang disalurkan mendekati sistem energi yang dihasilkannya selama
daya dari PLTS, hal ini dimaksudkan agar periode yang sama (Wengqiang dkk.,
mendapatkan efisien yang maksimal dari 2004). Dilihat dari sisi ekonomi, biaya
inverter. energi PLTS berbeda dari biaya energi
untuk pembangkitan konvensional (Nafeh,
2.4 Biaya Proyek PLTS 2009). Hal ini karena biaya energi PLTS,
2.4.1 Biaya Siklus Hidup (Life Cycle dipengaruhi oleh biaya-biaya seperti :
Cost) a) Biaya investasi awal yang tinggi.
Biaya siklus hidup suatu sistem b) Tidak ada biaya bahan bakar.
adalah semua biaya yang dikeluarkan oleh c) Biaya operasional dan pemeliharaan.
suatu sistem selama kehidupannya. Pada d) biaya penggantian rendah.
sistem PLTS Biaya siklus hidup (LCC)
ditentukan oleh nilai sekarang dari biaya 2.6 Analisis Sensitivitas
total sistem PLTS yang terdiri dari biaya Analisis ini berguna untuk
investasi awal, biaya jangka panjang untuk mengetahui sejauh mana dampak parameter
pemeliharaan dan operasional serta biaya investasi yang telah ditetapkan boleh
penggantian baterai (Kolhe dkk, 202; Foster berubah karena adanya faktor situasi dan
dkk, 2010. kondisi selama umur investasi, sehingga
Nilai sekarang biaya tahunan yang perubahan tersebut hasilnya akan
akan dikeluarkan beberapa waktu berpengaruh secara signifikan pada
mendatang (selama umur proyek) dengan keputusan yang telah diambil. Dalam
jumlah pengeluaran yang tetap. kenyataannya terdapat perubahan-
perubahan dan fluktuasi harga dapat
2.4.2 Faktor Diskonto (Discount Factor) diabaikan dan tidak akan mengubah
Perbandingan yang valid antara keputusan evaluasi yang diambil
penerimaan-penerimaan di masa mendatang sebelumnya. Batasan nilai perubahan
dengan pengeluaran dana sekarang adalah tersebut yang akan mampu merubah
hal yang sulit dilakukan karena ada kembali keputusan sebelumnya disebut
perbedaan nilai waktu uang. Masalah ini dengan dengan tingkat sensitivitas dari
dapat diatasi dengan menggunakan konsep parameter yang diuji.
waktu uang (Time Value of Money). Analisis sensitivitas dapat ditinjau
Berdasarkan konsep tersebut maka atas dua perspektif yaitu : sensitivitas
penerimaan-penerimaan di masa mendatang terhadap dirinya sendiri dan alternatif lain.
didiskontokan ke nilai sekarang sehingga
dapat dibandingkan dengan pengeluaran
saat ini. III. METODE PENELITIAN
Faktor diskonto (Discount Factor)
adalah faktor yang digunakan untuk 3.1 Prosedur Penelitian
menilaisekarangkan penerimaan-
-XUQDO7HNQLN6LSLO8QWDJ6XUDED\D
Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya
Desember 2013, Vol. 06, No. 02, hal 96 - 111

Dalam penelitian ini yang pertama dalam analisis pemakaian energi listrik
dilakukan adalah identifikasi masalah dan PLTS. Dalam melaksanakan survei,
tujuan penelitian yang ada distudi dan beberapa informasi yang dibutuhkan
didukung dengan literatur-literatur yang ada adalah :
kaitannya dengan permasalahan. Setelah itu a. Kapasitas lokasi panel dan karakteristik
dilakukan pengumpulan data dan informasi, fasilitasnya (atap gedung).
baik yang didapat langsung dari lapangan b. Pemanfaatan fasilitas yang sudah ada
maupun segala bentuk informasi yang serta karakteristiknya.
didapat dari pengurus Rumah Sakit Mitra c. Keberadaan panel-panel listrik yang
Keluarga Kenjeran Surabaya. Pengumpulan sudah ada.
data primer terdiri dari data pemakaian
energi listrik pada RS Mitra Keluarga 3.4 Perolehan Data
Kenjeran Surabaya dan luas atap dari Perolehan data dilaksanakan di suatu
gedung. lokasi yang ditetapkan untuk memperoleh
gambaran secara jelas mengenai perkiraan
3.2 Kerangka Analisis Pemecahan nilai-nilai datanya. Terdapat 2 (dua) survei
Masalah yang dilakukan untuk memperoleh data :
Kerangka pembahasan penelitian ini Survei Pengamatan Langsung di Lapangan
secara garis besar dapat digambarkan dalam yaitu Cordon Counts dan Survei
bagan alir gambar 3.1 sebagai berikut; Inventarisasi Energi Listrik.
Mulai

Studi pendahuluan,
Identifikasi Masalah
3.4.1 Survei Kordon (cordon count)
dan Penetapan Judul
Survei pengamatan langsung di
Tinjauan Pustaka lapangan menggunakan survei cordoncount.
Pada metoda ini daerah studi dibatasi
Pengumpulan Data
cordon area. Energi Listrik yang dipakai
Data Sekunder
pada Rumah Sakit secara umum, kemudian
Data Primer

Data insolasi matahari,


temperatur, spesifikasi
Survei Langsung
- Daya terpasang
yang dikelompokkan pada sub panel pada
surya sel, jurnal,
makalah melalui
searching di internet
- Pemakaian beban
- Distribusi beban
- Lantai atap gedung
ruangan-ruangan. Pelaksanaan survei
dilakukan dengan cara manual maupun cara
Menganalisa pemakaian beban listrik otomatis, pemilihannya mempertimbangkan
Menghitung energi listrik yang
sumber daya dan dana. Secara rinci data
dibangkitkan dari PLTS sebesar 30%
dari pemakaian beban listrik serempak.
yang bisa diperoleh adalah :
Aspek Teknis
- Jumlah daya energi listrik.
Aspek Biaya
Menghitung daya PLTS yang
dibangkitkan, menghitung luasan
Menghitung biaya energi PLTS
berdasarkan harga pada saat ini.
- Tingkat pemakaian energi listrik masing-
panel surya, menetukan peletakan
panel surya. Menghitung produksi
kWh.
Menganalisa kelayakan investasi
PLTS dengan NPV, PI dan DPP masing panel.
Salah satu cara yang termudah diterapkan
Simpulan dan Saran untuk mengetahui energi listrik dengan
Selesai
menghitung besar pengaman dan
pemakaian energi listrik perhari-harinya,
Gambar 3.1 Diagram Alir Prosedur Penelitian
sehingga didapat data pemakaian energi
listrik rata-ratanya.
3.3 Rancangan Penelitian
Perkiraan terhadap penyediaan atau .
kebutuhan lahan penempatan panel surya 3.4.2 Survei Inventarisasi Daya
harus didasarkan kepada data atau Terpasang
Bentuk inventarisasi ini yang
informasi yang dapat dipertanggung
jawabkan. Tahap awal yang penting seperti diharapkan adalah dengan mengumpulkan
juga fasilitas lainnya adalah penetapan data daya terpasang selengkap mungkin di
definisi dan tujuan survei yang juga masuk daerah studi. Agar mengenali keadaannya

-XUQDO7HNQLN6LSLO8QWDJ6XUDED\D
Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya
Desember 2013, Vol. 06, No. 02, hal 96 - 111

diperlukan denah dan dalam denah tersebut Menghitung biaya energi PLTS
dituangkan informasi selengkap mungkin, meliputi :
mencatat berbagai fasilitas yang ada pada a. Biaya Siklus Hidup (LCC)
saat ini, termasuk juga kemungkinan b. Faktor Pemulihan Modal
pengembangannya. Lokasi yang mungkin c. Biaya energi PLTS
dijadikan tempat akan masuk di dalam Menganalisa kelayakan investasi PLTS
pembahasan. dengan cara :
a. Mengitung NPV
3.5 Pengumpulan Data b. Menghitung PI
Penentuan sumber data dapat bersifat c. Menghitung DPP
primer dan sekunder. Kedua data tersebut 7. Membuat simpulan dan saran.
dilakukan pada saat kondisi sekarang atau
data terbaru. Ketelitian dan kesahihan data
perlu diteliti jikalau adanya kemungkinan IV. ANALISIS DAN
kesalahan karena baik karena adanya PEMBAHASAN
perubahan fungsi lahan dan data base yang
telah dikumpulkan.
4.1 Gambaran Umum RS Mitra
Keluarga Kenjeran.
3.6 Lokasi dan Waktu Survei
RS Mitra Keluarga Kenjeran
Dalam metode survei, lokasi survei
merupakan Rumah Sakit yang ke 11 dari
di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kenjeran
RSMK Group yang diresmikan bulan
Surabaya dengan pencatatan data
Desember 2013, dengan menempati lahan 4
direncanakan menggunakan kertas formulir
ha didaerah kenjeran, fasilitas yang ada 1.
survei, alat tulis, watt meter. Waktu survei
Diagnostik Canggih (Angiografi,
adalah selama waktu operasional rumah
Laparaskopi, Endoskopi : gastroskopi dan
sakit dimulai pukul 08.00-22.00 WIB.
kolonoskopi anak dan dewasa, Treadmill,
EEG (rekam otak), MRI 1,5 Tesla HDxt,
3.7 Analisis Data
CT Scan 64 Slices, USG 4D); 2.
Analisis data yang dilakukan dengan
Farmasi/Apotek 24 jam; 3. Hemodialisa; 4.
mengolah data berdasarkan aspek teknis
Kamar Bersalin; 5. Kamar Operasi; 6.
dan aspek biaya sebagai berikut :
Kamar Bayi; 7. Laboratorium; 8. Ruang
1. Menghitung energi listrik yang akan
Perawatan Khusus; 9. Klinik pesialis; 10.
disuplai dari PLTS, energi PLTS yang
Radiologi; 11. UGD dan ambulance; 12.
dikembangkan direncanakan sebesar
Ruang Perawatan (SVIP, VIP, Kelas I
30% dari pemakaian beban listrik PLN.
Utama, Kelas I Umum/ Kebidanan/ anak,
2. Menghitung daya yang dibangkitkan
Kelas IIA Umum / kebidanan/ anak, Kelas
PLTS meliputi :
II Umum /kebidanan/anak, Kelas IIIA
a. Menghitung Area Array
Umum/kebidanan/anak, Kelas III
b. Menghitung daya yang dibangkitkan
Umum/kebidanan/anak)
3. Menghitung kapasitas komponen
a. Menghitung jumlah panel surya
4.1.1 Sistem Kelistrikan
b. Menghitung kapasitas inverter
RS. Mitra Keluarga Kenjeran
4. Menentukan Pemasangan panel surya
mendapatkan suplai energi listrik dari PLN
5. Menghitung kWh produksi PLTS
dengan kapasitas trafo terpasang sebesar
6. Menghitung biaya energi PLTS
1000 KVA, penyambungan daya listrik
berdasarkan harga saat ini, kemudian
sebesar 865 KVA, selain itu masih
menghitung kelayakan biaya investasi
dipergunakan Generator sebagai energi
PLTS menggunakan metoda NPV, PI
listrik cadangan apabila terjadi pemadaman
dan DPP.
listrik dari PLN sebesar 2 x 500 KVA.

-XUQDO7HNQLN6LSLO8QWDJ6XUDED\D
Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya
Desember 2013, Vol. 06, No. 02, hal 96 - 111

Pengoperasian antara suplai dari PLN atau 866,25 m2 ; luas atap sisi tengah adalah : 15
Genset dilakukan secara manual dengan m x 24 m = 360 m2 sehingga total luas atap
menggunakan Change Over Swith (COS). ini 1.781,25 m2.
Kebutuhan beban listrik sebesar 4.1.3 Pembebanan Atap
770,948 KVA atau setara 655,305 KWatt Pembebanan didasarkan atas
dengan asumsi power faktor yang diijinkan Pedoman Pembebanan tahun 1983 dimana
PLN sebesar 0,85. untuk atap cor pembebanannya minimal
Pembagian beban berdasarkan lokasi terdiri harus >100 kg/m2, sehingga untuk luas atap
dari Ruang Utility, Lantai 1, Lantai 2, sisi utara dapat dibebani sebesar 555 x 100
Lantai 3, Lantai 4, Lantai 5, Lantai 6, = 55.500 kg, lantai atap sisi selatan mampu
Lantai 7 dan Lantai Atap. dibebani sebesar 866,25 x 100 = 86.625 kg,
Tabel 4.1 Sistem Beban Listrik RS Mitra Keluarga sedangkan lantai atap tengah dikosongkan.
Kenjeran Berdasarkan spesifikasi pabrik bahwa berat
NO LOKASI KLASIFIKASI BEBAN
BEBAN
TERSAMBUNG
FAKTOR
BEBAN
KEBUTUHAN
BEBAN
panel surya 300 Wp sebesar 25 kg,
1 R. Utility P. Utility
( VA )
3,500 0.9
( VA )
3,150
sehingga lantai atap sisi selatan yang terdiri
P. Lp. Taman
P. STP
5,000
15,000
0.9
0.8
4,500
12,000
dari 120 panel beratnya adalah 120 x 25 kg
P. Fire Pump
P. Pompa
75,000
15,000
1.0
1.0
75,000
15,000
= 3.000 kg dengan rak penyangga 50% dari
P. Lift 300,000 1.0 300,000
berat array panel sebesar 50% x 3.000 kg =
2 Lantai 1 PP. Lt. 1
P. AC. 1
12,000
3,195
0.8
0.8
9,600
2,556 1.500 kg, total berat pembebanan pada
P. R. Gas 13,000 0.8 10,400
lantai atap sisi selatan adalah 3.000 + 1.500
3 Lantai 2 P. AC. 2 92,360 0.8 73,888
PP. Lt. 2 32,784 0.8 26,227 kg = 4.500 kg masih lebih kecil
P. Flouroscopy 75,000 0.8 60,000
P. CT-Scan 100,000 0.8 80,000 dibandingkan kemampuan menahan
P. MRI 125,000 0.8 100,000
bebannya sebesar 86.625 kg. Untuk lantai
4 Lantai 3 PP. Lt. 3 33,450 0.8 26,760
P. Angiography 125,000 0.7 87,500 sisi utara dengan jumlah panel 60 panel
5 Lantai 4 P. AC. 4 260,125 0.8 208,100 beratnya 60 x 25 Kg = 1.500 kg dengan
P. Lt. 4 20,890 0.8 16,712

6 Lantai 5 PP. Lt. 5 20,890 0.8 16,712


berat penyangga 50% dari berat array panel
7 Lantai 6 PP. Lt. 6 19,770 0.8 15,816
sebesar 50% x 1.500 kg = 750 kg, total
8 Lantai 7 P. AC. 7 169,580 0.8 135,664
berat pembebanan pada lantai sisi utara
PP. Lt. 7 2,000 0.8 1,600 adalah 1.500 + 750 = 2.250 kg masih lebih
9 Lantai Atap PP. Press Fan 5,000 1.0 5,000
kecil dibanding kemampuan atap beton
Jumlah Beban 1,110,044 963,685
menahan bebannya sebesar 55.500 kg.
Sumber : Tabel Skedul beban Listrik RS. Mitra Keluarga
Kenjeran Dengan demikian menunjukan bahwa atap
beton gedung RS Mitra Keluarga Kenjeran
4.1.2 Lantai Atap RS Mitra Keluarga Surabaya layak untuk penempatan panel
Kenjeran surya sebagai investasi proyek PLTS.
Gedung RS Mitra Keluarga Kenjeran
terdiri dari 7 lantai dengan 1 lantai atap, 4.2 Perencanaan PLTS
dimana lantai 1 sampai lantai 7 4.2.1 Menghitung Energi Listrik yang
dipergunakan sesuai fungsinya, Pada lantai akan disuplai dari PLTS
atap seperti gambar 4.1 belum sepenuhnya Direncanakan energi listrik dari PLTS
dipergunakan sehingga masih berupa lantai untuk mensuplai RS Mitra Keluarga
atap beton cor lapangan, luas keseluruhan Kenjeran sebesar 30 % dari kebutuhan
dapat dihitung sebagai berikut : dari luas energi listrik serempak sebesar 655,31 kWh
atas seperti gambar 4.1 dibagi menjadi tiga per hari. Besar pemakaian energi listrik (EL)
bagian yaitu luas atap sisi selatan luas atap yang akan disuplai oleh PLTS adalah
sisi utara dan luas atap tengah dimana luas 196,59 kWh.
atap tengah ini dikosongkan. Luas atap sisi
utara adalah : 30 m x 18,5 m = 555 m2; luas 4.2.2 Daya yang dibangkitkan PLTS
atap sisi selatan adalah : 52,5 m x 16,5 m = (Watt peak)

-XUQDO7HNQLN6LSLO8QWDJ6XUDED\D
Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya
Desember 2013, Vol. 06, No. 02, hal 96 - 111

4.2.2.1 Menghitung Area Array (PV


Area) 4.2.2.2 Menghitung Daya yang
Luas area array dihitung dengan dibangkitkan PLTS (Watt peak)
mempergunakan rumus sebagai berikut Besar daya yang dibangkitkan PLTS
dalam Watt peak dapat dihitung
berdasarkan rumus sebagai berikut :
P Watt peak = area array x PSI x hpv
Besar pemakaian enegri listrik (EL)
Dimana Peak Sun Insolation (PSI)
rumah sakit yang akan disuplai oleh PLTS
diambil dari spesifikasi panel surya adalah
adalah sebesar 196,59 kWh. Nilai insolasi
harian matahari (Gav) di surabaya sebesar 1000 W/m2 dan hpv merupakan efisiensi
panel surya sebesar 12% dengan area array
4,29 kWh/m2 dengan nilai rendah
sebesar 444,27 m2 maka :
diharapkan agar PLTS pada kondisi P Watt peak = 444,27 m2 x 1000 W/m2 x 0,12
minimal sinar matahari masih dapat = 53.312,5 Watt peak
memenuhi besar kapasitas energi listrik
yang dibangkitkan. Efisiensi panel surya 4.2.3 Menghitung Kapasitas Komponen
(hpv) berdasarkan acuan panel surya 300 PLTS
Wp sebesar 12 %. 4.2.3.1 Menghitung Jumlah Panel Surya
Temperatur paling maksimum pada Panel surya merupakan komponen
wilayah surabaya khususnya didaerah dasar yang dipergunakan sebagai pengubah
kenjeran adalah 34 °C, dengan demikian nilai insolasi matahari menjadi listrik. Panel
memperlihatkan ada peningkatan suhu dari surya yang dipakai sebagai penelitian
temperatur standarnya 25 °C sebesar 9 °C mempunyai spesifikasi PMPP sebesar 300
pada panel surya. Wp per panel. Sehingga jumlah panael
Besarnya energi listrik di sekitar panel surya yang diperlukan PLTS dapat dihitung
surya dengan kenaikan suhu sebesar 9 °C dengan rumus sebagai berikut :
dari temepratur standarnya dapat dihitung Jumlah Panel Surya = P Watt peak / PMPP
dengan rumus sebagai berikut : = 53.312,5 / 300
= 177, 71
P saat t 34 °C = 0,5% / °C x PMPP x naiknya
= 178 panel surya
temperatur (°C)
= 0,5% / °C x 300 W x 9 °C
Kebutuhan energi litrik RS Mitra
= 13,5 W Keluarga Kenjeran saat ini di suplai oleh
Energi Listrik keluaran maksimum PLN dengan kapasitas daya sebesar 865
panel surya pada saat temperatur naik 34 KVA dengan didapat dari trafo 3 phasa
°C, dapat dihitung dengan rumus besarnya dengan daya 1000 KVA, karena
sebagai berikut : menggunakan jaringan 3 phasa maka harus
PMPP saat naik t°C = PMPP – Psaat t naik °C dijaga keseimbangan instalasi dan
PMPP saat 34°C = 300 W – 13,5 W pemakaian beban di setiap phasanya. Untuk
= 286.5 W itu PLTS sebagai sumber tambahan energi
Nilai TCF berdasarkan hasil listrik juga harus menyesuaikan agar
perhitungan daya keluaran maksimum panel keseimbangan masing-masing phasa terjaga
surya pada saat temperatur naik menjadi dengan cara membagi 3 sistem satu phasa
dengan jumlah panel pada masing-masing
34°C adakah 0,955. PLTS yang
fasa sebanyak 59 panel. Penyusunan panel
dikembangkan di RS Mitra Keluarga
surya secara array dengan jumlah 59 buah
Kenjeran dilengkapi dengan inverter maka
panel surya sulit dilakukan, maka jumlah
nilai untuk η out ditentukan berdasarkan
panel surya untuk menyusun array satu
efisiensi inverter yaitu sebesar 0,9.
phasa dijadikan 60 panel, sehingga total
Dengan sudah diketahuinya El, Gav
panel surya yang diperlukan untuk 3 phasa
η pv, TCF dan η out maka PV area dapat
sebanyak 180 panel. Pwatt peak PLTS
dihitung 444,27 m2

-XUQDO7HNQLN6LSLO8QWDJ6XUDED\D
Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya
Desember 2013, Vol. 06, No. 02, hal 96 - 111
Harga Jumlah Harga
No Komponen Qty Satuan
dengan jumlah panel surya sebanyak 180 (Rp.) (Rp.)
A Biaya Komponen
panel adalah sebesar : 1 Panel surya 300 wp 180 buah 7,000,000 1,260,000,000
Pwatt peak = PMPP x Jumlah panel surya 2 Inverter SMC 20000 TL 3 buah 125,000,000 375,000,000
3 Biaya Pengiriman 36,000,000
= 300 W x 180 4 Biaya Instalasi
= 54.000 Watt peak (Pemsangan panel surya, instalasi 75,000,000
setting perangkat)
Pwatt peak sebesar 54.000 W maka luas Total 1,746,000,000
area array dapat dihitung sebagai berikut : B Biaya Rak Panel Surya
6 Besi UNP 80,40 60 batang 400,000 24,000,000
7 Besi siku 50.50.5 80 batang 200,000 16,000,000
8 Plat Besi dengan baut φ 12 mm 80 buah 70,000 5,600,000
9 Baut 5/8 1000 biji 5,000 5,000,000
10 Baut 7/16 1000 biji 2,500 2,500,000
11 Cat Dasar 50 kg 80,000 4,000,000
12 Cat finish 50 kg 80,000 4,000,000
13 Biaya Pengerjaan Rak 4,500,000
= 450 m2 14 Biaya Pengiriman 3,500,000
15 Biaya Pembuatan Pondasi 6,000,000
Dengan jumlah panel surya sebanyak Total 75,100,000
180 buah maka setiap phasa terdiri dari 60 Total Keseluruhan 1,821,100,000

buah panel surya. Rangkaian panel surya 4.2.4 Pemasangan Panel Surya
membentuk array untuk 1 phasa terdiri 4 Untuk mendapatkan energi yang
rangkaian yang terhubung paralel dengan 1 maksimum maka orientasi pemasangan
rangkaian terdiri dari 15 panel yang rangkaian panel surya (array) ke arah
terhubung secara seri. matahari dengan menghadap ke timur
dengan sudut kemiringan dibawah 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
derajat. Sedang lokasi pemasangan panel
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 surya di lantai atap dengan menggunakan
rak penyangga sebagai letak panel surya.
31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
Adapun posisi dan tata letaknya seperti
46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
pada gambar 4.3. Dimana bagian atap 1
dipasang berjejer sebanyak 2 x 30 panel
Vmp = 550,5 V ; Imp = 32,68 A surya setiap phasa (kelompok) sehingga
Sumber : Hasil Pengolahan Penelitian diperlukan 3 kelompok.
Gambar 4.2 Rangkaian Array PLTS 67500
5500
30000
16850

Panel surya 300 Wp dipergunakan

18850
sebagai penelitian mempunyai spesifikasi 52500
7500

Vmp = 36,7 V; Imp = 8,17 A dan Pmax = Panel Surya

300 W, maka secara array dapat dihitung DENAH LANTAI 6 / ATAP 45000

RSMK KENJERAN
Vmp array = 36,7 V x 15 = 550,5 V; Imp UTARA

array = 8,17 A x 4 = 32,68 A dan Pmax Sumber : Hasil Pengolahan Penelitian


array = 550,5 V x 32,68 A = 17.990,34 W ( ̴ Gambar 4.3 Tata Letak Panel Surya Pada Lantai
17.900 W) Atap
4.2.3.2 Menghitung Kapasitas Inverter
Inverter merupakan komponen yang 4.3 Analisa Biaya PLTS
mengubah tegangan dc menjadi tegangan ac 4.3.1 Biaya Energi Listrik
sesuai tegangan PLN, pemilihan inverter Biaya energi PLTS berbeda dengan
kapasitasnya harus sesuia dengan kapasitas biaya energi untuk pembangkitan
daya yang dilayani agar mendapat efisiensi konvensional karana biaya energi PLTS
kerja inverter maksimal. Dengan daya yang dipengaruhi oleh biaya investasi awal yang
dihasilkan sebesar 17.900 W pada setiap tinggi dengan biaya pemeliharaan dan
phasanya perlu inverter yang dapat operasional yang rendah.
mengubah sesuai tegangan PLN. 1) Biaya Investasi

-XUQDO7HNQLN6LSLO8QWDJ6XUDED\D
Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya
Desember 2013, Vol. 06, No. 02, hal 96 - 111

Biaya Investasi awal untuk PLTS pembersihan dan pemeliharaan panel


mencakup biaya komponen PLTS, biaya suryanya tidak sebesar di negara yang
rak penyangga panel surya serta biaya mempunyai empat musim.
intalasi PLTS, Biaya komponen PLTS Adapun besar biaya pemeliharaan
terdiri dari biaya beli panel surya dan dan operasional (M) per tahun untuk
inverter, tabel 4.2 yang menunjukkan PLTS adalah sebagai berikut :
besarnya biaya investasi PLTS RS Mitra M = 1% x Total Biaya Investasi
Keluarga Kenjeran. = 1% x Rp. 1.821.100.000,-
Tabel 4.2 Biaya Investasi = Rp. 18.211.000,-
Sumber : Hasil Pengolahan Penelitian 3) Biaya Siklus Hidup (Life Cycle Cost)
Biaya siklus hidup (LCC) PLTS
Persentase biaya diatas dapat dibuat pada RS Mitra Keluarga Kenjeran
grafik seperti gambar berikut : ditentukan nilai sekarang dari total
sistem PLTS yang terdiri dari biaya
investasi awal (C) dan biaya jangka
panjang pemeliharaan dan operasional
(M). Oleh karena itu baiaya siklus hidup
(LCC) dapat dirumuskan sebagai
berikut:
LCC = C + M

Asumsi PLTS direncanakan


beroperasi selama 25 tahun sesuai
dengan spesifikasi panel surya 300 wp
Sumber : Hasil Pengolahan Penelitian dan mengacu pada garansi dari produsen
Gambar 4.4 Grafik Persentase Biaya Investasi panel surya.
Besarnya diskonto (i) dipergunakan
Grafik diatas menunjukkan bahwa untuk menghitung nilai sekarang pada
biaya pembelian panel surya menduduki penelitian ini sebesar 11%, penentuan ini
peringkat paling besar dengan persentase berdasarkan tingkat suku bunga kredit
sebesar 71% dari baiaya seluruhnya, bank per oktober 2013 yang diambil dari
sedangkan pembelian inverter dengan Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) yang
persentase sebesar 21% peringkat kedua, dikeluarkan Bank Indonesia.
selanjutnya instalasi dan rak penyangga
P =
merupakan peringkat ketiga dimana
masing-masing persentasenya sama yaitu M (A 11%,25) = Rp. 18.211.000,- x
4% dari nilai investasi. Besarnya biaya
panel surya pada investasi ini = Rp. 18.211.000,- x
menunjukkan bahwa biaya ini sangat = Rp. 18.211.000,- x 8,4217
mempengaruhi besar kecilnya investasi = Rp 153.367.578,-
awal PLTS. Dari perhitungan diatas maka biaya
2) Biaya Pemeliharaan dan Operasional siklus hidup (LCC) PLTS selama umur
Dalam penelitian ini diambil nilai proyek 25 tahun besarnya sebagai
1% dengan alasan bahwa upah tenaga berikut :
kerja di surabaya sudah lebih murah LCC = C + M
= Rp. 1.821.100.000,- + Rp 153.367.578,-
dibandaing dengan negara maju, dan
= Rp 1.974.467.578,-
musim di Surabaya hanya ada dua
musim yaitu musim penghujan dan 4) Biaya Energi PLTS (Cost of Energy)
musim kemarau sehingga biaya

-XUQDO7HNQLN6LSLO8QWDJ6XUDED\D
Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya
Desember 2013, Vol. 06, No. 02, hal 96 - 111

Perhitungan baiaya energi (cost of Cash Flow). Arus kas bersih (NCF)
energy) suatu PLTS detentukan oleh dihasilkan dengan mengurangi arus kas
biaya siklus hidup (LCC), faktor masuk dengan arus kas keluar. Sedangkan
pemulihan modal (CRF) dan kWh untuk nilai sekarang arus kas bersih
produksi tahunan dihitung berdasarkan (PVNCF) dihasilkan dengan mengalikan
rumus 2.13 sebagai berikut : arus kas bersih, faktor dikonto dengan
tingkat diskonto (i) sebesar 11% dan nilai
COE = sekarang arus kas bersih.
Faktor pemulihan modal untuk Arus kas masuk tahunan PLTS
mengkonversikan semua arus kas biaya dihasilkan dengan mengalikan kWh
siklus hidup (LCC) menjadi serangkaian produksi tahunan PLTS dengan biaya
biaya tahunan, diperhitungkan dengan energi. Dengan kWh produksi tahunan
rumus sebagi berikut PLTS sebesar 17.938,84 kWh dan biaya
energi sebesar Rp. 13.100,-/kWh maka
CRF =
besar arus kas masuk tahunan adalah Rp.
234.998.804,-. Arus kas keluar tahunan
= PLTS sebesar Rp 18.211.000,- berasal dari
= 0,1187 biaya pemeliharaan dan operasional
Produksi kWh tahunan PLTS dapat tahunan PLTS. Sedangkan faktor diskonto
dicari dari kWh produksi harian sebesar dihitung bedasarkan rumus sebagai berikut :
30% dari energi listrik PLTS yaitu 49,15
DF =
kWh dan kWh tahunan dihitung sebagai
berikut : Jika diskonto 11% maka pada tahun ke 1
A kWh = kWh produksi harian x 365 besar faktor diskontonya adalah sebesar :
= 49,15 x 365
= 17.938,84 kWh DF =
Setelah mendapatkan hasil hitungan
LCC, CRF dan kWh produksi tahunan = 0,9009
maka besar biaya energi (COE) untuk
PLTS dari RS Mitra Keluaraga Kenjeran Tabel 4.3 Perhitungan NCF, DF dan PVNCF
Arus Kas Arus Kas Arus Kas Bersih DF Present Value Kumulatif
No Biaya
adalah sebagai berikut. 0 1,821,100,000
Masuk
-
Keluar
-
Net Cash Flow Dicount Factor
- 1.0000
NCF PVNCF

1 234,998,804 18,211,000 216,787,804 0.9009 195,304,328 195,304,328


COE = 2 234,998,804 18,211,000 216,787,804 0.8116 175,949,845 371,254,173
3 234,998,804 18,211,000 216,787,804 0.7312 158,513,374 529,767,547
4 234,998,804 18,211,000 216,787,804 0.6587 142,804,841 672,572,388
COE = 5 234,998,804 18,211,000 216,787,804 0.5935 128,653,010 801,225,398
6 234,998,804 18,211,000 216,787,804 0.5346 115,903,613 917,129,011
7 234,998,804 18,211,000 216,787,804 0.4817 104,417,669 1,021,546,680

COE = 8
9
234,998,804
234,998,804
18,211,000
18,211,000
216,787,804
216,787,804
0.4339
0.3909
94,069,972
84,747,723
1,115,616,652
1,200,364,375
10 234,998,804 18,211,000 216,787,804 0.3522 76,349,300 1,276,713,675
= Rp. 13.064,91/kWh dibulatkan 11 234,998,804 18,211,000 216,787,804 0.3173 68,783,153 1,345,496,828
12 234,998,804 18,211,000 216,787,804 0.2858 61,966,804 1,407,463,632
Rp. 13.100,00/kWh 13 234,998,804 18,211,000 216,787,804 0.2575 55,825,950 1,463,289,582
14 234,998,804 18,211,000 216,787,804 0.2320 50,293,649 1,513,583,231
15 234,998,804 18,211,000 216,787,804 0.2090 45,309,593 1,558,892,824

4.3.2 Analisa Kelayakan Investasi 16


17
234,998,804
234,998,804
18,211,000
18,211,000
216,787,804
216,787,804
0.1883
0.1696
40,819,453
36,774,282
1,599,712,278
1,636,486,560

PLTS 18
19
234,998,804
234,998,804
18,211,000
18,211,000
216,787,804
216,787,804
0.1528
0.1377
33,129,984
29,846,833
1,669,616,544
1,699,463,377
Kelayakan investasi PLTS yang akan 20
21
234,998,804
234,998,804
18,211,000
18,211,000
216,787,804
216,787,804
0.1240
0.1117
26,889,038
24,224,359
1,726,352,415
1,750,576,774
dikembangkan pada rumah sakit ditentukan 22 234,998,804 18,211,000 216,787,804 0.1007 21,823,747 1,772,400,521
23 234,998,804 18,211,000 216,787,804 0.0907 19,661,033 1,792,061,554
berdasarkan hasil perhitungan Net Present 24 234,998,804 18,211,000 216,787,804 0.0817 17,712,642 1,809,774,196
25 234,998,804 18,211,000 216,787,804 0.0736 15,957,336 1,825,731,532
Value (NPV), Profitability Index (PI) dan 1,825,731,532

Discounted Payback Period (DPP). Sumber : Hasil Pengolahan Penelitian


Perhitungan NPV, PI dan DPP ditentukan
besar arus kas bersih (Net Cash Flow),
faktor diskonto (discount factor) dan nilai
sekarang arus kas bersih (Present Value Net

-XUQDO7HNQLN6LSLO8QWDJ6XUDED\D
Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya
Desember 2013, Vol. 06, No. 02, hal 96 - 111

a) Net Present Value (NPV) sebesar Rp. 1.821.100.000,- - Rp


Tabel 4.3 menunjukkan bahwa 1,809,774.196,- = Rp. 11.325.804,-.
total nilai sekarang arus kas bersih yang Sedangkan pada tahun ke 25 nilai arus
merupakan hasil perkalian antara arus kas bersih sebesar Rp. 15.957.366,-.
bersih dengan faktor dikonto Untuk menutupi kekurangan investasi
adalah sebesar Rp. awal sebesar Rp. 11.325.804, diperlukan
waktu (Rp. 11.325.804,- / Rp.
1.825.731.532,- bila investasi awal 15.957.336,- = 0,71 dari 12 bulan atau 8
(initial investment) sebesar Rp. bulan).
1.821.100.000,- maka besar nilai NPV Dihasilkan DPP sekitar 24 tahun 8
adalah: bulan, menunjukkan bahwa investasi
NPV = Rp. 1.825.731.532,- - Rp. PLTS yang akan dikembangkan RS
1.821.100.000,- Mitra Keluarga Kenjeran layak
= Rp. 4.631.532,- dilaksanakan, karena DPP hasilnya
Hasil perhitungan NPV yang memiliki nilai lebih kecil dari pada umur
bernilai positif sebesar Rp. 4.631.532,- ( proyek yang direncanakan selama 25
> 0). Menunjukkan bahwa investasi tahun.
PLTS yang akan dikembangkan di RS Hasil kajian ketiga teknik analisis
Mitra Keluarga Kenjeran layak untuk menunjukan bahwa investasi PLTS
dilaksanakan. sebagai catu daya tambahan di RS Mitra
b) Profitability Index (PI) Keluarga Kenjeran termasuk layak
Teknik Profitability Index dilaksanakan.
diperhitungan dengan rumus 2.3
sebagai berikut : 4.4 Analisa Sensitivitas Biaya PLTS
Pada Perubahan Kurs
Analisa sensitivitas diambil pada
perubahan nilai tukar rupiah terhadap dollar
Dengan total nilai sekarang arus dimana saat menganalisa investasi PLS
kas bersih sebesar Rp. 1.825.731.532,- diatas nilai tukar untuk 1 USD = Rp.
dan biaya investasi awal sebesar Rp. 9.500,-. Untuk melihat apakah ada
1.821.100.000,- maka nilai PI adalah : pengaruhnya jika nilai tukar rupiah menjadi
1 USD = Rp. 12.000,-. Maka dapat
PI = dilakukan analisa sebagai berikut :
= 1.0025
Hasil Perhitungan PI yang bernilai 4.4.1 Biaya Energi Listrik
1,0025 ( >1) menunjukkan bahwa 1) Biaya Investasi
investasi PLTS yang akan Biaya Investasi awal dari PLTS
dikembangkan pada RS Mitra Keluarga menjadi seperti tabel 4.4 berikut ini :
Kenjeran layak untuk dilaksanakan.
c) Discounted Payback Period (DPP)
Discount Payback Period (DPP)
diperoleh dengan menghitung berapa
tahun nilai sekarang arus kas bersih
kumulatif akan sama dengan nilai
investasi awal.
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa
pada tahun ke 24, nilai sekarang arus
kas bersih kumulatif mendekati nilai
investasi awal dengan kekurangan

-XUQDO7HNQLN6LSLO8QWDJ6XUDED\D
Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya
Desember 2013, Vol. 06, No. 02, hal 96 - 111

Tabel 4.4 Biaya Investasi = Rp 2.379.114.710,-


Harga Jumlah Harga
No Komponen Qty Satuan
(Rp.) (Rp.)
A Biaya Komponen
1 Panel surya 300 wp 180 buah 8,440,000 1,519,200,000
4) Biaya Energi PLTS (Cost of Energy)
2 Inverter SMC 20000 TL
3 Biaya Pengiriman
3 buah 157,896,000 473,688,000
45,468,000 Perhitungan baiaya energi (cost of
4 Biaya Instalasi
(Pemsangan panel surya, instalasi 75,000,000 energy) suatu PLTS detentukan oleh
setting perangkat)
Total 2,113,356,000 biaya siklus hidup (LCC), faktor
B Biaya Rak Panel Surya pemulihan modal (CRF) dan kWh
6 Besi UNP 80,40 60 batang 440,000 26,400,000
7 Besi siku 50.50.5
8 Plat Besi dengan baut φ 12 mm
80
80
batang
buah
220,000
77,000
17,600,000
6,160,000
produksi tahunan dihitung berdasarkan
9 Baut 5/8
10 Baut 7/16
1000
1000
biji
biji
5,500
2,500
5,500,000
2,500,000
rumus sebagai berikut :
11 Cat Dasar 50 kg 88,000 4,400,000
12 Cat finish 50 kg 88,000 4,400,000
13 Biaya Pengerjaan Rak 4,500,000 COE =
14 Biaya Pengiriman 3,500,000
15 Biaya Pembuatan Pondasi 6,000,000
Total 80,960,000
Total Keseluruhan 2,194,316,000
Faktor pemulihan modal untuk
Sumber : Hasil Pengolahan Penelitian mengkonversikan semua arus kas biaya
Besarnya biaya panel surya pada siklus hidup (LCC) menjadi serangkaian
investasi ini menunjukkan bahwa biaya biaya tahunan, diperhitungkan dengan
ini sangat mempengaruhi besar kecilnya rumus sebagi berikut
investasi awal PLTS
2) Biaya Pemeliharaan dan Operasional CRF =
Adapun besar biaya pemeliharaan
dan operasional (M) per tahun untuk =
PLTS adalah sebagai berikut :
M = 1% x Total Biaya Investasi = 0,1187
= 1% x Rp. 2.194.316.000,- Produksi kWh tahunan PLTS dapat
= Rp. 21.943.160,- dicari dari kWh produksi harian sebesar
3) Biaya Siklus Hidup (Life Cycle Cost) 30% dari energi listrik PLTS yaitu 49,15
Asumsi PLTS direncanakan kWh dan kWh tahunan dihitung sebagai
beroperasi selama 25 tahun sesuai berikut :
dengan spesifikasi panel surya 300 Wp A kWh = kWh produksi harian x 365
dan mengacu pada garansi dari produsen = 49,15 x 365
panel surya. = 17.938,84 kWh
Besarnya diskonto (i) dipergunakan Setelah mendapatkan hasil hitungan
untuk menghitung nilai sekarang pada LCC, CRF dan kWh produksi tahunan
penelitian ini sebesar 11%, penentuan ini maka besar biaya energi (COE) untuk
berdasarkan tingkat suku bunga kredit PLTS dari RS Mitra Keluaraga Kenjeran
bank per Oktober 2013 yang diambil adalah sebagai berikut.
dari Suku Bunga Dasar Kredit COE =
(SBDK) yang dikeluarkan Bank
Indonesia. COE =

P = COE =
M (A 11%,25) = Rp. 21.943.160,- x = Rp. 13.064,91/kWh dibulatkan Rp.
13.100,00/kWh
= Rp. 21.943.160,- x 8,4217
= Rp 184.798.710,-
4.4.2 Analisa Kelayakan Investasi PLTS
Dari perhitungan diatas maka biaya
Perubahan Kurs
siklus hidup (LCC) PLTS selama umur
Kelayakan investasi PLTS yang akan
proyek 25 tahun besarnya sebagai
dikembangkan pada rumah sakit ditentukan
berikut :
LCC = C + M berdasarkan hasil perhitungan Net Present
= Rp. 2.194.316.000,- + Rp.184.798.710,- Value (NPV), Profitability Index (PI) dan

-XUQDO7HNQLN6LSLO8QWDJ6XUDED\D
Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya
Desember 2013, Vol. 06, No. 02, hal 96 - 111

Discounted Payback Period (DPP). Tabel 4.5 menunjukkan bahwa


Perhitungan NPV, PI dan DPP ditentukan total nilai sekarang arus kas bersih yang
besar arus kas bersih (Net Cash Flow), merupakan hasil perkalian antara arus
faktor diskonto (discount factor) dan nilai bersih dengan faktor dikonto
sekarang arus kas bersih (Present Value Net adalah sebesar Rp. Rp.
Cash Flow). Arus kas bersih (NCF)
dihasilkan dengan mengurangi arus kas 1.794.300.233,- bila investasi awal
masuk dengan arus kas keluar. Sedangkan (initial investment) sebesar Rp.
untuk nilai sekarang arus kas bersih 2.194.316.000,- maka besar nilai NPV
(PVNCF) dihasilkan dengan mengalikan adalah:
NPV = Rp. 1.794.300.233,- -Rp.2.194.316.000,-
arus kas bersih, faktor dikonto dengan = (Rp. 400.015.767,-)
tingkat diskonto (i) sebesar 11% dan nilai Hasil perhitungan NPV yang
sekarang arus kas bersih. bernilai negatif sebesar (Rp.
Arus kas masuk tahunan PLTS 400.015.767,-) ( < 0). Menunjukkan
dihasilkan dengan mengalikan kWh bahwa investasi PLTS yang akan
produksi tahunan PLTS dengan biaya dikembangkan di RS Mitra Keluarga
energi. Dengan kWh produksi tahunan Kenjeran tidak layak untuk
PLTS sebesar 17.938,84 kWh dan biaya dilaksanakan.
energi sebesar Rp. 13.100,-/kWh maka b) Profitability Index (PI)
besar arus kas masuk tahunan adalah Rp. Teknik Profitability Index
234.998.804,-. Arus kas keluar tahunan diperhitungan dengan rumus 2.14
PLTS sebesar Rp. 21.943.160,- berasal dari sebagai berikut :
biaya pemeliharaan dan operasional
tahunan PLTS. Sedangkan faktor diskonto PI =
dihitung bedasarkan rumus sebagai berikut :
Jika diskonto 11% maka pada tahun ke 1 Dengan total nilai sekarang arus
besar faktor diskontonya adalah sebesar : kas bersih sebesar Rp. 1.794.300.233,-
dan biaya investasi awal sebesar Rp.
DF = 2.194.316.000,- maka nilai PI adalah
= 0,9009 0,8177
Hasil Perhitungan PI yang bernilai
Tabel 4.5 Perhitungan NCF, DF dan PVNCF 0,8177 ( < 1) menunjukkan bahwa
Arus Kas Arus Kas Arus Kas Bersih DF Present Value Kumulatif
No Biaya

0 2,194,316,000
Masuk
-
Keluar
-
Net Cash Flow
-
Dicount Factor
1.0000
NCF PVNCF
investasi PLTS yang akan
1
2
234,998,804
234,998,804
21,943,160
21,943,160
213,055,644
213,055,644
0.9009
0.8116
191,942,022
172,920,740
191,942,022
364,862,762
dikembangkan pada RS Mitra Keluarga
3
4
234,998,804
234,998,804
21,943,160
21,943,160
213,055,644
213,055,644
0.7312
0.6587
155,784,451
140,346,352
520,647,212
660,993,564 Kenjeran tidak layak untuk
5 234,998,804 21,943,160 213,055,644 0.5935 126,438,155 787,431,719
6 234,998,804 21,943,160 213,055,644 0.5346 113,908,248 901,339,967 dilaksanakan.
7 234,998,804 21,943,160 213,055,644 0.4817 102,620,043 1,003,960,010
8 234,998,804 21,943,160 213,055,644 0.4339 92,450,489 1,096,410,499 c) Discounted Payback Period (DPP)
9 234,998,804 21,943,160 213,055,644 0.3909 83,288,729 1,179,699,228
10
11
234,998,804
234,998,804
21,943,160
21,943,160
213,055,644
213,055,644
0.3522
0.3173
75,034,891
67,599,001
1,254,734,119
1,322,333,120
Discount Payback Period (DPP)
12
13
234,998,804
234,998,804
21,943,160
21,943,160
213,055,644
213,055,644
0.2858
0.2575
60,900,001
54,864,866
1,383,233,120
1,438,097,986
diperoleh dengan menghitung berapa
14
15
234,998,804
234,998,804
21,943,160
21,943,160
213,055,644
213,055,644
0.2320
0.2090
49,427,807
44,529,556
1,487,525,793
1,532,055,348
tahun nilai sekarang arus kas bersih
16
17
234,998,804
234,998,804
21,943,160
21,943,160
213,055,644
213,055,644
0.1883
0.1696
40,116,717
36,141,186
1,572,172,065
1,608,313,252
kumulatif akan sama dengan nilai
18
19
234,998,804
234,998,804
21,943,160
21,943,160
213,055,644
213,055,644
0.1528
0.1377
32,559,627
29,332,998
1,640,872,879
1,670,205,876
investasi awal.
20
21
234,998,804
234,998,804
21,943,160
21,943,160
213,055,644
213,055,644
0.1240
0.1117
26,426,124
23,807,319
1,696,632,000
1,720,439,319 Tabel 4.5 menunjukkan bahwa
22 234,998,804 21,943,160 213,055,644 0.1007 21,448,035 1,741,887,354
23 234,998,804 21,943,160 213,055,644 0.0907 19,322,554 1,761,209,908 pada tahun ke 25, nilai sekarang arus
24 234,998,804 21,943,160 213,055,644 0.0817 17,407,706 1,778,617,615
25 234,998,804 21,943,160 213,055,644 0.0736 15,682,618 1,794,300,233 kas bersih kumulatif mendekati nilai
1,794,300,233
investasi awal baru mencapai Rp.
Sumber : Hasil Pengolahan Penelitian 1.794.300.233,- sehingga untuk
mencapai nilai investasi awal Rp.
a) Net Present Value (NPV)

-XUQDO7HNQLN6LSLO8QWDJ6XUDED\D
Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya
Desember 2013, Vol. 06, No. 02, hal 96 - 111

2.194.316.000,- dibutuhkan waktu lebih Tabel 4.6 Perubahan suku bunga terhadap NPV, PI
dari 25 tahun. dan DPP
Dihasilkan DPP bahwa nilai DPP Bunga
NPV
PI
DPP
( Rp ) ( Bulan )
lebih besar 25 tahun, menunjukkan 8,0% 493.061.288 1,3 174

bahwa investasi PLTS yang akan 8,5%


9,0%
397.547.745
308.315.462
1,2
1,2
184
197
dikembangkan RS Mitra Keluarga 9,5% 224.851.746 1,1 212
10,0% 146.691.572 1,1 231
Kenjeran tidak layak dilaksanakan, 10,5% 73.412.738 1,0 259
11,0% 4.631.532 1,0 297
karena DPP hasilnya memiliki nilai lebih 11,5% 22.255.555 1,0 362

besar dari pada umur proyek yang 12,0% - 120.803.095 0,9 426

Sumber : Hasil Pengolahan Penelitian


direncanakan selama 25 tahun.
Dari tabel 4.6 bunga 8.0% sampai
Dari analisa sensitivitas perubahan
dengan 11.0% dapat dikatakan bahwa
harga komponen PLTS dari kurs Dollar
investasi proyek PLTS pada atap beton
terhadap nilai rupiah menunjukan
gedung RS Mitra Keluarga Kenjeran
sensitivitas yang peka ditunjukkan jika
Surabaya layak untuk dilaksanakan,
kurs 1USD = Rp. 9.500,-- didapat NPV
sedangkan untuk bunga 11.5% dan 12%
= Rp. Rp. 4.631.532,-, PI = 1,0025 dan
tidak layak untuk dilaksanakan.
DPP = 24 tahun, 8 bulan. Sedangkan
Dari data olahan menunjukkan bahwa
untuk kurs 1 USD = Rp. 12.000,- didapat
untuk perubahan suku bunga dari 8%
NPV = (Rp. 400.015.767,-); PI = 0,8177
sampai dengan 11.5% masih bernilai positif
dan DPP lebih besar 25 tahun.
( NPV > 0 ) sehingga investasi PLS layak
Jadi untuk kurs 1 USD = Rp.
untuk dilaksanakan, tetapi pada suku bunga
9.500,-- investasi proyek layak
12% nilai NPV negatif ( NPV < 0 ) berarti
dilaksanakan, sedang untuk kurs 1 USD
pada suku bunga ini investasi tidak layak
= Rp. 12.000,- investasi proyek PLTS
untuk dilaksanakan.
tidak layak untuk dilaksanakan.
Dari hasil perhitungan menunjukkan
bahwa untuk perubahan suku bunga dari
4.4.3 Analisa Sensitivitas Terhadap
8% sampai dengan 11.5% PI masih bernilai
Perubahan Suku Bunga
positif ( PI > 0 ) sehingga investasi PLS
Untuk memperkuat kajian proyek
layak untuk dilaksanakan, tetapi pada suku
PLTS RS Mitra Keluarga Kenjeran
bunga 12% nilai PI negatif ( NPV < 0 )
dilakukan uji coba terhadap perubahan suku
berarti pada suku bunga ini investasi tidak
bunga dari 8%, 8.5%, 9%, 9.5%, 10%,
layak untuk dilaksanakan.
10.5%, 11%, 11.5% dan 12% dengan nilai
Dari hasil olahan selanjutnya didapat
investasi Rp. 1.821100000,- dimana arus
bahwa untuk perubahan suku bunga dari
kas masuk Rp. 234.998.804,- dan arus kas
8% sampai dengan 11% DPP masih bernilai
keluar Rp. 18.211.000,- dan asumsi umur
dibawah umur proyek 300 bulan ( 25 tahun)
proyek 25 tahun (300 bulan) didapat
sehingga investasi PLS layak untuk
perhitungan Net Cash Flow (NCF),
dilaksanakan, tetapi pada suku bunga
Discount Factor (DF) dan Present Value
11.5% dan 12% nilai DPP bernilai diatas
Net Cash Flow (PVNCF).
300 bulan ( 25 tahun ) berarti pada suku
bunga ini investasi tidak layak untuk
dilaksanakan.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan kajian aspek teknik
dengan memperhitungan luasan jumlah

-XUQDO7HNQLN6LSLO8QWDJ6XUDED\D
Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya
Desember 2013, Vol. 06, No. 02, hal 96 - 111

panel surya terhadap atap lantai, Industri Perhotelan Di Nusa


pembebanan pada atap lantai terhadap Lembongan Bali, Tesis, Denpasar,
berat jumlah panel, daya yang dibangkitkan 2011.
PLTS serta kajian aspek biaya dengan Foster, R., Ghassemi, M., Cota. Solar
menggunakan metode Net Present Value energy Renewable Energy and The
(NPV), Profitability Index (PI) dan Environment, Boca Raton, FL, CRC
Discounted Payback Period (DPP) Press, 2010
kemudian dilakukan pengujian sensitivitas Halim, A., Analisis Kelayakan Investasi
terhadap perubahan kurs dollar Amerika Bisnis, Yogyakarta, Graha Ilmu,
dan perubahan suku bunga menunjukkan 2009.
bahwa investasi proyek Pembangkit Tenaga Kolhe, M., Kolhe, S., Joshi, J.C. 2002,
Listrik Surya (PLTS) Pada Atap Beton Economic Viability of Stand-Alone
Gedung RS. Mitra Kenjeran Surabaya layak Solar Photovoltaic System in
untuk dilaksanakan dengan ketentuan suku Comparision with Diesel-Powered
bunga dibawah 11% dan nilai tukar 1 USD System for India, Energy Economics
= Rp. 9.500,- serta umur proyek 25 tahun. Journal 24 : 155 – 165.
Lazou, A.A., Papatsoris, A.D. 2000, The
5.2 Saran Economics of Photovoltaic Stand-
1. Perlu dilakukan kajian untuk bangunan Alone Resdidential Households : A
dengan atap miring sebagai letak dari Case Study for various Europen and
panel surya terutama pada gedung- Mediterranean Locations, Solar
gedung yang bangunannya memanjang. Energy Material & Solar Cell
2. Perlu dilakukan kajian lebih lanjut agar Journal 62 : 411-427
waktu pengembalian modal lebih cepat, Muhammad Idwenda Dachyar, Analisis
sehingga menarik bagi siapa saja yang Kelayakan Investasi Dan Resiko
mengembangkan PLTS sebagai energi Proyek Pembangunan PLTU
listrik. Indramayu PT. PLN (Persero),
Tesis, Magister Manajemen,
Universitas Indonesia, Jakarta,
DAFTAR PUSTAKA 2012.
Nafeh, A.E.A, 2009, Design and Economic
Abdel-Ghani, B.A.A, 2008, Techno- Analysis of a Stand-Alone PV
Economic Evaluation of System to Electrify a Remote Area
Electrification of Small Villages in Household in Egypt, The Open
Palestine by Centrazed and Renewable energy Journal 2 : 33-37.
Decentralized PV System, Tesis, Rosyid, O.A, 2010, Pembangkit Listrik
An-Najah National University, Tenaga Surya Hibrida Untuk Listrik
Palestine. Pedesaan di Indonesia, Jurnal
Anonim, 2013, Biaya Panel Surya dan Material dan Energi Indonesia Vol.
Inverter, Jakarta : PT. Azet Surya 1 No. 1 : 31-38.
Lestari. Wenqiang, L., Shuhua, G., Daxiong. Q,
Arde Nugroho Kristianto, Studi Kelayakan 2004, Techno-Economic Assement
Investasi Pembangkit Listrik Tenaga For Off-Grid Hybrid Generation
Surya (PLTS) di Pulau Biaro System and Application Prospects in
Dengan Menggunakan Metode Real China, London : World Energy
Option, Jurnal FE UI, 2010 Council.
Dewa Ayu Sri Santiari, Studi Pemanfaatan
Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Sebagai Catu daya Tambahan Pada

-XUQDO7HNQLN6LSLO8QWDJ6XUDED\D

Anda mungkin juga menyukai