PEMBAHASAN
sitologi biospi aspirasi jarum halus paling banyak ditemukan berjenis kelamin
perempuan yaitu 293 orang (63,1%). Hasil ini sama dengan penelitian Rani A
tentang karakteristik klinik dan sitopatologi biopsi aspirasi jarum halus pada
Universitas Andalas pada tahun 2016 yang paling banyak ditemukan yaitu
perempuan yaitu 170 kasus (62,5%) karena pada saat pendataan perempuan lebih
banyak dibandingkan laki laki. Selain itu, perempuan biasanya lebih peduli
laki.6
sitologi biopsi aspirasi jarum halus paling banyak adalah kelompok umur 46 – 60
tahun sebanyak 128 kasus (27,6%) dan paling sedikit ditemukan pada kelompok
umur >60 tahun sebanyak 51 orang (11,0%). Hasil ini berbeda dengan penelitian
Shekhar H dkk tentang sitologi aspirasi jarum halus di kepala dan leher pada
tahun 2014 di India yang paling banyak ditemukan yaitu kelompok umur 31 – 45
tahun yaitu 62 kasus (31%) tetapi jumlah frekuensi dan persentase setiap
kelompok umur tidak jauh berbeda karena massa pada leher merupakan salah satu
48
49
gejala yang sangat umum sehingga dapat mempengaruhi semua kelompok umur
5.2 Diagnosis klinis pemeriksaan sitologi biopsi aspirasi jarum halus pada
Massa pada leher merupakan temuan klinis yang paling sering tetapi
insiden belum diketahui dengan pasti. Tumor merupakan suatu penyakit yang
timbul akibat pertumbuhan sel jaringan tubuh yang tidak normal. Menurut
data WHO tahun 2013, insidens tumor meningkat dari 12,7 juta kasus tahun
2008 menjadi 14,1 juta kasus tahun 2012. Sedangkan angka kematian 8,8 juta
pemeriksaan biopsi aspirasi jarum halus paling banyak ditemukan pada kelenjar
tiroid adalah tumor tiroid sebanyak 64 orang (13,8%), kelenjar getah bening
adalah limfadenopati sebanyak 127 orang (27,3%), kelenjar liur adalah tumor
parotis susp. ganas sebanyak 26 orang (5,6%), jaringan lunak adalah tumor
jaringan lunak sebanyak 5 orang (1,1%), dan lain lain adalah benjolan dileher
sebanyak 24 orang (5,1%) dan tidak ada diagnosis diagnosis klinis sebanyak 66
orang (14,2%)
Tumor kelenjar getah bening ditemukan paling banyak karena dari hasil
menentukan diagnosis pasti dari kasus tersebut. Kelenjar getah bening merupakan
organ terpenting dari sistem kekebalan tubuh yang merupakan pintu masuk untuk
berbagai infeksi dan kontak seperti mulut, tenggorokan, hidung, mata, telinga, dan
sistem pernapasan yang memiliki aspek klinis yang dapat menimbulkan gejala
klinis sehingga terjadi pembesaran pada kelenjar kelenjar getah bening. Kelainan
pada kelenjar liur dan tiroid merupakan kelainan primer dari organ itu sendiri
sedangkan kelainan pada kelenjar getah bening selain kelainan primer kelenjar
getah bening juga menjadi reaktif terhadap kelainan atau penyakit dari organ
sekitarnya
5.3 Asal organ pemeriksaan sitologi biopsi aspirasi jarum halus pada
Massa pada leher dapat berasal dari kelenjar tiroid, kelenjar getah bening,
kelenjar liur dan jaringan lunak yang terdiri dari pembuluh darah, otot dan
pemeriksaan biopsi aspirasi jarum halus yang paling banyak ditemukan pada
massa regio leher adalah kelenjar getah bening sebanyak 291 orang (62,7%) dan
klinik dan sitopatologi biopsi aspirasi jarum halus pada massa regio coli di
tahun 2016 paling banyak juga berasal dari kelenjar getah bening.6
51
Rumah Sakit Ampang Malaysia pada tahun 2013, menunjukkan dari 47 kasus
FNAB massa regio colli didapatkan 20 kasus (43%) berasal dari kelenjar getah
bening, 12 kasus (26%) dari kelenjar saliva, 10 kasus (21%) tidak dapat
Insidensi massa pada leher yang paling banyak ditemukan berasal dari
organ kelenjar getah bening karena fungsi utama sebagai penyaring (filtrasi)
degradasi sel-sel atau metabolisme. Ketika terjadi inflamasi karena virus dan
bakteri maka kepala dan leher akan membesar, teraba dan dapat menimbulkan
gejala pada pasien sehingga meminta untuk dilakukan biopsi aspirasi jarum halus.
individual atau sel yang berasal dari jaringan. Tujuan pemeriksaan sitologi adalah
untuk melihat perubahan morfologi abnornal pada sel dan jaringan. Pemeriksaan
Sitologi biopsi aspirasi jarum halus merupakan pemeriksaan yang sangat penting
karena dapat melihat perubahan sel karena proses peradangan atau infeksi
sitologi pemeriksaan biopsi aspirasi jarum halus pada massa regio leher
berdasarkan asal organ yang paling banyak pada kelenjar tiroid adalah benign
52
sebanyak 103 orang (22,2%). Hasil ini sama dengan penelitian oleh Ceyhan U dkk
tentang biopsi aspirasi jarum halus pada kelenjar tiroid tahun 2015 dari 1096
kasus yang dilakukan penelitian yang paling banyak ditemukan adalah benign
sebanyak 789 kasus (72%) karena pada saat pasien merasakan gejala pada
orang (26,9). Hasil ini sama dengan penelitian Bhattari N dan Kushwah A tentang
sitologi aspirasi jarum halus lesi kistik kepala dan leher pada tahun 2018 di
Universitas Tribuvan Nepal yang paling banyak terjadi pada kelenjar getah bening
merupakan negara endemik TB dan perbedaan yang bervariasi satu sama lain
seperti tingkat pendidikan, sosial dan latar belakang ekonomi dari pasien.25
Tumor kelenjar liur adalah tumor yang relatif sedikit dijumpai ditemukan.
Belum ditemukan data yang lengkap tentang kejadian tumor kelenjar liur di
Indonesia. Kejadian tumor kelenjar liur merupakan 3-6% dari semua kejadian
tumor di kepala dan leher. Dari semua insiden tumor kelenjar liur, kurang lebih
80% berasal dari kelenjar parotis, 10-15% dari kelenjar submandibula, sekitar 5-
8% dari kelenjar minor, dan <1% berasal dari kelenjar sublingual. 26 Hasil
penelitian ini pada kelenjar liur yang paling sering ditemukan adalah adenoma
parotis sebanyak 22 orang (4,7 %). Hasil ini sama dengan penelitian Denis T E
dkk tentang biopsi aspirasi jarum halus pada kelenjar liur pada tahun 2016 dari
285 yang dilakukan penelitian yang paling banyak ditemukan adalah adalah
53
liur adalah merokok, paparan radiasi, konsumsi alkohol, paparan kimia, dan
infeksi.
sebanyak 1 kasus (0,2) dan haemangioma sebanyak 1 kasus (0,2). Hasil ini
jarum halus kepala dan leher yang selain kelenjar tiroid yang paling banyak
ditemukan pada jaringan lunak adalah tumor jinak sebanyak 36 kasus dan ganas 8
kasus karena pemeriksaan sitologi biopsi aspirasi jarum halus murah, mudah dan
biopsi aspirasi jarum halus oleh dokter klinis paling banyak adalah limfadenopati
Indonesia menempati urutan ketiga setelah India dan China yaitu hampir 700 ribu
kasus, dengan angka kematian masih tetap 27/100 ribu penduduk.25 Diagnosis
klinis pasien yang mengalami tumor pada leher tidak selalu tepat namun dokter
pasti.