Anda di halaman 1dari 8

Nallury Rizqi Sinulingga

30101800124
SGD 3
LI LBM 5 REPRODUKSI

1. Mengapa pasien tampak pucat, lemas, anemis dan keluar fluxus?


2. Mengapa jika persalinan terlalu cepat juga tidak baik?
3. Jika melakukan kompresi bimanual bagian mana yang dilakukan penekanan pada eksterna
dan interna?
4. Bagaimana manajemen aktif kala 3 dengan pendarahan post partum?
5. Bagaimana alur diagnosis pada scenario?diberi algoritma
6. Bagaimana patofisiologi dari scenario tersebut?pada post partum
7. Bagaimana cara dalam pencegahan perdarahan post partum?
8. Bagaimana penatalaksanaa dari scenario?
9. Apa saja komplikasi dari scenario?

JAWAB

1.Mengapa pasien tampak pucat, lemas, anemis dan keluar fluxus?

 Anemia : ibu kekurangan Hb akibat dari hemodelusi selama kehamilan


(volume plasma meningkat tidak diikuti dengan sel darah merah).
Hb berkurang  pengikatan oksigen berkurang  distribusi oksigen ke organ
terganggu  distribusi oksigen ke uterus menurun  uterus tidak dapat bekerja
secara maksimal  HIS tidak adekuat  pembuluh darah yang melebar tidak dapat
menutup sempurna  perdarahan.

 Tampak pucat dan lemah  tanda fisik adanya anemia.


Karena salah satu penyebab dari perdarahan post partum pada kala IV adalah atonia
uteri hal ini terjadi karena kekurangan hemoglobin dalam darah mengakibatkan
kurangnya oksigen yang dibawa ke sel tubuh maupun otak, begitu juga ke uterus
jumlah oksigen yang kurang dalam darah menyebabkan otot-otot uterus tidak
berkontraksi dengan adekuat sehingga uterus tidak dapat menutup perdarahan terbuka
Nallury Rizqi Sinulingga
30101800124
SGD 3
dari tempat implantasi plasenta setelah bayi lahir sehingga timbullah atonia uteri yang
mengakibatkan perdarahan banyak.

2. Mengapa jika persalinan terlalu cepat juga tidak baik?


Partus lama ditandai dengan partograf yang melewati garis waspada pada kala I fase aktif
dan lama kala II melebihi 2 jam pada primipara dan melebihi 1 jam pada multipara. Pada
primipara semua otot jalan lahir masih kaku dan belum meneran dengan baik, sedangkan
pada multipara proses persalinan pada kala II akan terjadi lebih cepat karena adanya
pengalaman persalinan yang lalu dan disebabkan otot-otot jalan lahir yang lebih lemas. His
yang tidak normal dalam kekuatan dan sifatnya menyebabkan rintangan pada jalan
lahir. Terdapat pada setiap persalinan dan tidak dapat diatasi sehingga persalinan
mengalami hambatan atau kemacetan (Wahyuningsih, 2010). Partus lama baik fase aktif
memanjang maupun kala II memanjang menimbulkan efek terhadap ibu maupun
janin. Terdapat kenaikan terhadap insidensi atonia uteri, laserasi perineum,
perdarahan, infeksi, kelelahan ibu dan syok. Angka kelahiran dengan tindakan yang
tinggi semakin memperburuk bahaya bagi ibu (Oxorn dan Forte, 2010)

3. Jika melakukan kompresi bimanual bagian mana yang dilakukan penekanan pada eksterna dan
interna?

KOMPRESI BIMANUAL
Tindakan kompresi bimanual interna dan atau eksterna, merupakan salah satu cara yang baik
dalam mengatasi perdarahan pascasalin. Perlakuan kompresi bimanual ditujukan guna
melakukan penjepitan pembuluh darah pada uterus sehingga perdarahan dapat berhenti.
a. Kompresi bimanual interna adalah penekanan uterus diantara telapak tangan pada dinding
abdomen dan tinju tangan dalam vagina untuk menjepit pembuluh darah di dalam
miometrium

b. Kompresi bimanual eksterna adalah penekanan uterus melalui abdomen dengan jalan saling
mendekatkan kedua belah telapak tangan yang melingkupi uterus
Nallury Rizqi Sinulingga
30101800124
SGD 3

4. Bagaimana manajemen aktif kala 3 dengan pendarahan post partum?

5. Bagaimana alur diagnosis pada scenario?diberi algoritma


Nallury Rizqi Sinulingga
30101800124
SGD 3

6. Bagaimana patofisiologi dari scenario tersebut?pada post partum


Nallury Rizqi Sinulingga
30101800124
SGD 3

7. Bagaimana cara dalam pencegahan perdarahan post partum?


Nallury Rizqi Sinulingga
30101800124
SGD 3
8. Bagaimana penatalaksanaan dari scenario?
Nallury Rizqi Sinulingga
30101800124
SGD 3
Nallury Rizqi Sinulingga
30101800124
SGD 3

9. Apa saja komplikasi dari scenario?

Postpartum haemorrhage, atau yang lebih dikenal sebagai perdarahan pascapersalinan


(PPP), masih menjadi penyebab utama kematian ibu. Penanganan yang sigap haruslah
menjadi dasar untuk mengatasi kasus kegawatdaruratan obstetri.

Anda mungkin juga menyukai