Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan
yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana
dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945. Terutama yang terdapat pada Pasal 28 H ayat 1, kesehatan
merupakan hak asasi manusia dan investasi untuk keberhasilan pembangunan
bangsa, untuk itu perlu diselenggarakan pembangunan kesehatan secara
menyeluruh agar terwujud masyarakat yang sehat, mandiri dan berkeadilan.
Di dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, pada
pasal 2 dan 3 dinyatakan bahwa pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan
berasaskan perikemanusiaan, keseimbangan, manfaat, perlindungan dan
penghormatan terhadap hak dan kewajiban, keadilan, gender dan nondiskriminatif
serta norma-norma agama. Selain itu di dalam pasal 5 ayat (2) bahwa setiap orang
mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan
terjangkau.
Kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional, yang
bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap warga negara Indonesia.Salah satu upaya pemerintah dalam pembangunan
kesehatan adalah melaksanakan pelayanan kesehatan melalui Puskesmas.
Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat telah berkiprah
sejak tahun 1970, dan telah memberikontribusi yang besar pada pembangunan
kesehatan di Indonesia.
Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
yang bertanggungjawab terhadap pemangunan kesehatan di wilyah kerjanya,
Puskesmas berperan menyelenggarakan upaya kesehatan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar
memperoleh derajat kesehatan yang optimal, dengan demikian Puskesmas
berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat
1
pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta pusat pelayanan kesehatan strata
pertama.
Sejalan dengan perkembangan global dan nasional, terdapat kebijakan
pemerintah yang mendasar yaitu otonomi daerah, hal ini member perubahan yang
mendasar pula pada sistim pelayanan kesehatan di Kabupaten/kota. Di era
otonomi terjadi perbedaan kemampuan pemerintah kabupaten/ kota dalam hal
pelayanan kesehatan dasar, yang menyebabkan banyaknya variasi kemampuan
pelayanan kesehatan di Puskesmas.
1.2 Tujuan
Adapun rincian tujuan khusus yang ingin dicapai oleh laporan ini adalah
sebagai berikut:
menyeluruh.
informasi kesehatan.
Banjarmasin.
2
1.3 Manfaat
3
BAB II
GAMBARAN UMUM
berbatasan dengan daerah yang padat penduduk atau tidak, mengetahui daerah
perbatasan terdapat bangunan yang dapat menjadi sumber pencemaran polusi atau
tidak, mengetahui apakah wilayah kita berbatasan dengan daerah endemis, dan
tertentu.
4
Gambar 2.1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Banjarmasin Indah
dengan tanah yang bergambut dan dilalui sungai-sungai. Iklim yang berpengaruh
adalah musim penghujan dan musim kemarau. Faktor Keadaan iklim ini sangat
Suhu udara rata-rata sekitar 250C - 380C dengan sedikit variasi musiman.
Fluktuasi suhu harian berkisar antara 74-91% sedangkan pada musim kemarau
kelembabannya rendah yaitu sekitar 52% yang terjadi pada bulan-bulan Agustus,
ditunjang oleh akses jalan yang baik dan bisa dilewati serta ditempuh dengan
mudah oleh berbagai alat transportasi darat dari berbagai jenis kendaraan seperti :
5
roda dua, roda tiga maupun roda empat. Terdapat banyak akses jalan dan beberapa
sudah diaspal. Dan berdasarkan hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
2017 adalah 17.638 Jiwa dengan perincian berdasarkan wilayah kerja Puskesmas
sebagai berikut :
JumlahPenduduk
No Kelurahan Laki-laki Perempuan Jumlah
(Jiwa) (Jiwa) (Jiwa)
1 Kelurahan Telaga Biru 8.860 8.778 17.638
Penduduk
Jumlah
Luas
No Kelurahan Penduduk Kepadatan
(Km2)
(jiwa)
6
Kelurahan Telaga
1 1,13 17.638 15.608 jiwa/km2
Biru
atas luas wilayah sehingga di dapat jumlah penduduk tiap 1 km2. Menurut
tahun 2017
Jumlah
No Kelurahan Kepadatan Kategori
Penduduk
1 Telaga Biru 17.638 15.608 jiwa/km2 Sangat padat
kepadatan penduduk 1.558 jiwa/km2. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa
kelurahan tersebut termasuk dalam kategori sangat padat. Hal ini sangat
7
Tabel 2.4 Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama di Wilayah Kerja
N
AGAMA JUMLAH
O
1 Islam 10.736
2 Kristen 320
3 Katolik 110
4 Budha 6
5 Hindu -
6 Khonghucu -
Jumlah 11.172
8
16
15
14
13
12 Perempuan
11
10
USIA (TAHUN)
9
2.1.4.6 Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Usia produktif dalam suatu produktif yang dapat dihitung dengan rumus
berikut:
10
P 15−64
UsiaProduktif = x 100 %
Jumla h Penduduk
Keterangan:
P65+¿
Dependency ratio=P0−14 + x 100 % ¿
P15−64
Keterangan:
produktif (penduduk usia muda dan penduduk usia lanjut) dengan jumlah
P65+¿
Dependency ratio=P0−14 + x 100 % ¿
P15−64
Jadi, Dependency ratio penduduk di area kelurahan Telaga Biru adalah 45.21 %.
11
JENIS KELAMIN JUMLAH
NO URAIAN PENDUDUK
LAKI PEREMPUAN PENDUDUK
1 Jumlah penduduk tahun 5.393 5.779 11.172
2015
2 Jumlah penduduk tahun 8.860 8.778 17.638
2016
Persentasi perkembangan +64,28 % +51.89 % +57.87 %
Tahun 2016
12
Tahun 2015 Tahun 2016
NO Jenis sarana kesehatan
(buah) (buah)
1 Rumah sakit Umum - -
2 Puskesmas 1 1
3 Puskesmas Pembantu 1 1
4 Balai Pengobatan 2 1
5 Jumlah Rumah Praktek Dokter 3 1
6 Posyandu 9 9
7 Rumah Bersalin / Praktek Bidan 10 10
Swasta
8 Apotik 1 1
9 Poskesdes 1 1
10 Puskesmas Keliling 5 5
VISI :
MISI :
berkeadilan.
jejaring puskesmas.
MOTTO:
13
2.2.2.2 Sarana Kesehatan
Ruang Aula
Musholla Karyawan
Ruang Dapur
Ruang Loket
Ruang Apotek
Ruang KIA / KB
Ruang Tindakan
Ruang Laboratorium
WC Karyawan
WC Pasien
14
15
Puskesmas Banjarmasin Indah memiliki 1 (satu) buah puskesmas
pembantu (Pustu), yaitu: Pustu wildan, dan 1 (satu) puskesmas keliling yang
Balita dan 3 (tiga) Posyandu Lansia.1 Sepuluh buah Pos Pelayanan Terpadu
16
Tabel 2.14 Distribusi Posyandu Balita yang Ada di Wilayah Kerja Puskesmas
Banjarmasin Indah
1. Posyandu Bahagia
2. Posyandu Melati
3. Posyandu Tanjung
Dari data di atas jumlah posyandu balita dan lansia disesuaikan dengan
jumlah balita dan lansia yang ada di wilayah kerja Puskesmas. Jumlah posyandu
ideal menurut Departemen Kesehatan yaitu 1 posyandu untuk 100 balita atau
lansia.1
1. Sarana Prasarana
17
Tabel 2.15 Distribusi Bangunan Fisik yang Ada di Wilayah Kerja Puskesmas
Banjarmasin Indah
Tabel 2.16 Sarana transportasi penunjang yang Ada di Wilayah Kerja Puskesmas
Banjarmasin Indah
Alat
No Tipe Tahun Keadaan
transportasi
Kendaraan roda Mini bus 100%
1. 2015
empat Baik
Kendaraan roda 100%
2. Honda 2015
dua Baik
1.3Tenaga Kerja
tenaga medis, paramedis dan honorer. Data ketenagaan yang ada pada Puskesmas
18
15. Peregister pasien 1 1 2
Jumlah 6 23 29
1.3Fasilitas Pendukung
seperti :
b. Genset, telepon dan alat rumah tangga lainnya (AC, Kulkas, TV,
dispenser)
dengan sabtu. Jam buka loket pelayanan Puskesmas Banjarmasin Indah yaitu:
gigi, KIA/KB, imunisasi, MTBS, Anak, PKPR, apotek, gizi, klinik TB, pelayanan
19
kesehatan lingkungan dan sanitasi, laboratorium yang setiap hari dilaksanakan
mulai pukul 08.00 dengan pelaksana dokter, dokter gigi, perawat, perawat gigi,
berupa Surat Keterangan Berbadan Sehat (SKBS) umum dan PNS, Surat
Keterangan Bebas Buta Warna, Surat Keterangan Bebas Tato dan Tindik.
di luar wilayah kerja Puskesmas Banjarmasin Indah yang berstatus umum, BPJS
mampu1.
20
D. Sumber Dana1
E. Program Kerja
yang ada secara bersama-sama dengan program lain yang terkait. Program kerja
21
A. Program Upaya Kesehatan Wajib:
Posyandu.
22
b. Pengawasan Kualitas Air Bersih
3. Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Keluarga Berencana (KB)
3) Distribusi vitamin A dosis tinggi pada bayi, anak balita dan bufas
5) Konsultasi gizi
6) Penyuluhan gizi
23
1) Monitoring status gizi melalui kegiatan posyandu
3) Distribusi vitamin A dosis tinggi pada bayi, anak balita dan bufas
g. Imunisasi
6. Program Pengobatan
a. Apotik
b. Loket
c. Poli Umum
24
e. Poli Anak dan Imunisasi
f. Poli KIA-KB
g. Pemeriksaan laboratorium
1) Pemeriksaan darah
3) Pemeriksaan urine
4) Pemeriksaan Tinja
1. Rawat jalan
25
3. Pelayanan Bidan Kelurahan
keterangan tidak buta warna, surat KIR jamaah haji, pembuatan laporan
Keuangan.
26
Data Kasus
1800
1600
1400
1200
1000
800
600
400
200
0
Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okto Nop Des
27
No Nama Penyakit Kode Penyakit Jumlah
28
1 ISPA (pneumonia) J.18.9 2239
2 Penyakit pulpa dan periapikal K.04 1062
2017
10 Penyakit Terbanyak
ISPA
Penyakit Pulpa dan Periapika
390369 Karies Gigi
444 2,239 Gastritis dan doudenitis
486 Sakit Kepala
525 Dermatitis Lainnya
Diare dan Gastroenteritis
608 Nasofaringitis Akut
1,062
719 Demam
732
Faringitis Akut
No
Nama Obat Penggunaan
.
1 Paracetamol 46.366
29
2 Vit. B Complex
24.392
3 Amoxicillin 500 mg
19.531
4 CTM 4 mg
19.441
5 Antasida doen
17.161
6 Glyceril Guaiacolate (GG 100)
14.773
7 Amlodipin 5
14.280
8 Asam Mefenamat 500
9.760
9 Vitamin B12
9.365
10 Meloxicam 7,5
7.390
50,000
45,000
40,000
35,000
30,000
25,000
20,000
15,000
10,000
5,000
0
ol
m ex g
ta pl m g
ce m 0 m en 0)
ra Co 50 4 do 10 n
5 0
Pa t.
B li n CT
M a pi 50 2
Vi i ci
l s id (G
G di at B1 7,
5
ox ta lo in
An te Am am m am
Am la en ta ic
co ef Vi ox
ai
a
M el
Gu M
am
e ril As
G lyc
BAB III
30
Analisis kekuatan dan kelemahan Puskesmas Sungai Bilu Banjarmasin:
3.1 Strength:
4. Memiliki posyandu dan kader puskesmas yang cukup dan aktif dalam
bidangnya masing-masing.
sedang digencarkan agar menurunkan angka kematian ibu hamil dan nifas
31
9. Program puskesmas dikoordinasikan secara baik dengan sektor terkait
yodium.
11. Terdapat upaya penemuan dan penanganan Bayi dan Balita BGM.
3.2 Weakness:
analisis
32
program lainnya sehingga mengakibatkan tidak terawasinya kesehatan ibu
12. Kurangnya capaian tablet tambah darah pada ibu hamil, padahal sangat
3.3 Opportunity:
dari jumlah kader pelayanan kesehatan seperti posyandu yang besar dan aktif
3. Terdapat sarana masyarakat seperti pasar yang dapat menjadi sarana promosi
33
8. Pendidikan masyarakat di wilayah kerja didominasi oleh lulusan SMA yang
hamil.
10. Memiliki kader dan posyandu yang aktif membantu pelaksanaan program.
3.4 Threat:
SD, SMP, SMA sehingga memerlukan kegiatan promosi yang berulang dan
sederhana
sederhana
4. Ibu hamil dan nifas yang pulang ke rumah orang tua di luar wilayah kerja
puskesmas.
7. Tidak maksimalnya program pemantauan pemberian gizi pada bayi dan balita
34
8. Gencarnya promosi susu formula di media elektronik
35
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
(satu) kelurahan yaitu Kelurahan Telaga Biru, dengan luas ± 1,13 km2, memiliki
17.638 Jiwa.
4.2 Saran
36
b. Membuat perencanaan kegiatan secara berkala dan dipadukan
berkelanjutan.
hidup sehat.
37
DAFTAR PUSTAKA
6. Kecamatan Banjarmasin Barat dalam Angka 2017. Badan Pusat Statistik Kota
Banjarmasin 2017.
7. Laporan Tahunan Kelurahan Banjarmasin Indah Tahun 2017.
38
39