Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
berbatasan dengan Laut Jawa, sebelah Barat dengan Laut Natuna, Selat
provinsi Kalimantan Barat memiliki luas hutan yang cukup luas dimana luas
perkebunan baik kebun kelapa sawit maupun kebun karet baik oleh
kebutuhan warga masyarakat. Hutan Kalimantan Barat kaya akan sumber daya
alam, baik hayati maupun nonhayati yang merupakan karunia Tuhan Yang
Maha Esa, oleh karena itu perlu dikelola dan dimanfaatkan secara lestari,
1
. https://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantan_Barat diakses pada tanggal 30 September 2018
Pukul 20.20 Wib
2
. http://www.infokalbar.com/2015/09/luas-kawasan-hutan-di-kalimantan-barat.html diakses
pada tanggal 30 September 2018 Pukul 20.20 Wib
1
2
pada khususnya dan umat manusia pada umumnya, baik masa kini maupun
masa depan, sejalan dengan Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945
bahwa3 “bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya
rakyat”. Akan tetapi akhir akhir ini telah banyak disalah gunakan oleh oknum
Undang -Undang Dasar 1945 melarang keras adanya penguasaan sumber daya
alam ditangan perorangan atau pihak - pihak tertentu secara ilegal. Begitu juga
dengan satwa liar yang merupakan sumber daya alam hayati yang jumlahnya
cukup banyak dan dikuasai oleh negara dan dilindungi dan tidak boleh
3
. Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945
3
secara keseluruhan, maka upaya konservasi sumber daya alam hayati dan
digerakkan oleh pemerintah melalui kegiatan yang berdaya guna dan berhasil
Januari 2016 tentang organisasi dan tata kerja balai pengamanan dan
bagi Penyidik Pegawai Negeri Sipil) merupakan salah satu bagian/sub dari
pembinaan penyidikan bagi penyidik pegawai negeri sipil yang bertugas untuk
Salah satu TSL (Tumbuhan dan Satwa Liar) yang termasuk dalam satwa
liar yang dilindungi menurut undang – undang nomor 5 tahun 1990 adalah
Manidae. Satwa liar yang banyak hidup di Asia Tenggara tersebut diincar oleh
banyak orang untuk diambil sisiknya karena menjadi barang mahal yang
memiliki harga jual yang cukup tinggi. Di Kalimantan Barat harga sisik
pemakan serangga baik rayap maupun semut, hewan ini merupakan salah satu
daerah tropis yang banyak dijumpai di seluruh Asia dan Afrika. Ukuran tubuh
mamalia ini bervariasi, yaitu dari 30 cm hingga 100 cm atau sekitar 12 hingga
39 inci, satwa tersebut merupakan hewan yang tidak mempunyai gigi seperti
mamalia pada umumnya, dan 20 % (dua puluh persen) dari berat tubuhnya
adalah sisik yang dijadikan sebagai perisai bagi trenggiling saat dirinya
terancam oleh mahluk lain6. Seperti yang telah disebutkan diatas bahwa Satwa
4
. Hasil wawancara peneliti denga Kompol K.E. Tambunan KasiKorwas PPNS Ditkrimsus Polda
Kalbar
5
. Hasil wawancara peneliti dengan sdr. M. DEDY HARDINIANTO, petugas BPPHLHK wilayah
Kalimantan seksi III Pontianak
6
. http://www.jenisfloraindonesia.web.id/minimnya-populasi-trenggiling-di-indonesia/ diakses
pada tanggal 2 Oktober 2018 Pukul 21.25 Wib.
5
liar jenis Trenggiling (Manis Javanica ) yang banyak hidup di Asia Tenggara
diperdagangkan sampai ke luar negeri yang salah satunya negara Cina dengan
harga yang cukup tinggi karena dalam sisik trenggiling mengandung zat aktif
Tramadol HCl yang merupakan zat aktif analgesik untuk mengatasi nyeri,
atau sumber protein lokal7. Sisik trenggiling (Manis Javanica ) tersebut di luar
negeri harganya bisa mencapai Rp. 70.000.000,00- ( tujuh puluh juta rupiah )
per kilonya8, karena salah satu bahan pembuatan psikotropika jenis sabu-
sabu9, dimana untuk satu kilo gram sisik trenggiling (Manis Javanica )
tergantung dari berat atau bobot trenggiling tersebut karena semakin besar
satwa trenggiling semakin banyak juga sisiknya, karena seperti yang telah
dijelaskan diatas bahwa 20 % (dua puluh persen) dari berat tubuh atau bobot
undang nomor 5 tahun 1990 tentang konservasi sumber daya alam hayati dan
untuk mencari trenggiling dengan harga yang cukup tinggi sehingga warga
7
. https://tirto.id/trenggiling-diburu-di-indonesia-diperdagangkan-sampai-ke-cina-cCZs diakses
pada tanggal 09 Oktober 2018 jam 12.45 wib
8
. htps://www.boombastis.com/manfaat-sisik-trenggiling/167190. diakses pada tanggal 09
Oktober 2018 jam 13.00 wib
9
. https://www.liputan6.com/health/read/274035/sisik-trenggiling-mengandung-analgesik
diakses pada tanggal 09 Oktober 2018 jam 13.15 wib
6
perburuan liar yang selanjutnya hasil buruan berupa sisik satwa trenggiling
masyarakat. Dalam waktu 3 tahun terakhir antara tahun 2016 s/d 2018 di
Balai Gakkum KLHK wilayah Kalimantan Seksi III Pontianak yang diback
1. Tahun 2016
serta 1 (satu) ekor yang masih hidup dari kediaman seorang warga
10
. Hasil wawancara Peneliti dengan Dustan Nainggolan, SH., anggota Korwas PPNS Dit. Krimsus
Polda Kalimantan Barat.
7
dengan sdr. KURNIAWAN Alias ATI Anak HIU JAN LIN yang
ATI Anak HIU JAN LIN divonis dengan pidana penjara selama 7
(tujuh) bulan dan denda sebesar Rp. 2.000.000 (dua juta rupiah)
11
. http://sipp.pn-pontianak.go.id/ diakses pada tanggal 22 Oktober 2018 jam 16.05 wib
8
2. Tahun 2017
seksi III Pontianak, selama tahun 2017 di Kalimantan Barat adalah Nihil.
3. Tahun 2018
Korwas PPNS Dit Reskrimsus Polda Kalbar ada 1 (satu) kasus dengan 2
12
. Hasil wawancara Peneliti dengan sdr. M. DEDY HARDINIANTO,SH, Kanit Penyidik pada kantor
BPPHLHK Wilayah Kalimantan seksi III Pontianak.
9
rupiah) subsider kurungan 4 (empat) bulan, dan sdr. Jinu anak dari
Indonesia Khusus Polda Kalimantan Barat ikut serta dalam penegakan hukum
tahun, sejak tahun 2016 sampai dengan tahun 2018, Polda Kalimantan Barat
terdapat 2 (dua) kasus yang ditangani oleh Direktorat Kriminal Khusus dan
Polres Kapuas Hulu, tahun 2017 terdapat 2 (dua) kasus yang ditangani oleh
terdapat 4 (empat) kasus yang ditangani oleh Direktorat Kriminal Khusus dan
Polres Sanggau, Polres Landak dan Polres Kapuas Hulu. Kepunahan suatu
apabila kita semua menjaga kelestarian alam, yang mana didalamnya terdapat
13
. http://sipp.pn-sintang.go.id/ diakses pada tanggal 24 Oktober 2018 jam 09.00 wib
10
dalam hal ini Trenggiling (Manis javanica), sebaiknya tidak boleh dimiliki,
atau terjadi aktivitas perdagangan Tsl (Tumbuhan dan Satwa Liar) yang
keuntungan pribadi.
B. Perumusan Masalah
C. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
Agar pembahasan pada penelitian ini tidak meluas maka ruang lingkup
pelaku perdagangan Tsl ( Tumbuhan dan Satwa Liar) dalam hal ini
E. Tinjauan Pustaka
tidak secara ketat diatur oleh kaidah hukum, akan tetapi mempunyai unsur
14
. Soerjono Soekanto. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penegakkan Hukum. Raja
Grafindo. Jakarta. 1983. Hal 7
13
yang netral sehingga dampak positif dan dampak negatifnya terletak pada
menerapkan hukum;
atau diterapkan;
15
. Satjipto Raharjo. Penegakan Hukum Sebagai Tinjauan Sosiologis. Genta Publishing.
Yogyakarta. 2009. Hal 25
14
berikut :17
Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, Satwa adalah semua jenis
sumber daya alam hewani yang hidup di darat, dan atau di air, dan atau di
Alam Hayati dan Ekosistemnya yaitu semua binatang yang hidup di darat,
dan atau di air, dan atau di udara yang masih mempunyai sifat-sifat liar,
Satwa yang dilindungi adalah satwa yang populasinya jarang atau satwa
16
. Soerjono Soekanto,Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum, Rajawali, Jakarta,
Cet II, 1986, Hlm.8-9.
17
. Skripsi Suheri, Penegakan hukum terhadap pelanggar lalu lintas oleh pengendara sepeda
motor ditingkat penyidik di kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak, hal 18-19
18
. Hal ini dapat dilihat dalam Pasal 20 ayat (2) Undang – undang nomor 5 tahun 1990
15
dilindungi terdiri dari 772 (tjuh ratus tujuh puluh dua) spesies yaitu : jenis
Mamalia sebanyak 137 spesies yang salah satunya ialah satwa Trenggiling
Javanica ini adalah hewan pemakan serangga baik rayap maupun semut,
hewan ini merupakan salah satu hewan yang juga menyusui (Mamalia),
dilapisi oleh sisik dan rambut berserat. Panjang tubuh Trenggiling bisa
umumnya, dan 20 % (dua puluh persen) dari berat tubuhnya adalah sisik
yang dijadikan sebagai perisai bagi trenggiling saat dirinya terancam oleh
mahluk lain. Satwa yang satu ini menjadi salah satu satwa yang banyak
19
.Hal ini dapat dilihat dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik
Indonesia Nomor P.92 / Menlhk / Setjen / Kum.1 / 8 / 2018, Tanggal 30 Agustus 2018.
16
diburu oleh warga untuk diambil sisiknya karena memiliki nilai harga jual
6. Tindak Pidana
undang pidana. Oleh sebab itu setiap perbuatan yang dilarang oleh
tertentu yang harus ditaati oleh setiap warga Negara wajib dicantumkan
20
. P.A.F. Lamintang Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia. PT. Citra Adityta Bakti. Bandung.
1996. hlm. 7.
21
. Andi Hamzah. Bunga Rampai Hukum Pidana dan Acara Pidana. Ghalia Indonesia Jakarta.
2001. hlm. 22
17
yaitu:
- Melawan hukum;
dengan kesalahan.
- Perbuatan orang;
22
. Sudarto, Hukum Pidana Jilid I-II, Fakultas Hukum, Purwokerto, 1990, hlm.50
18
ayat (7) undang – undang nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber
Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya adalah semua binatang yang hidup
di darat, dan atau di air, dan atau di udara yang masih mempunyai sifat-
sifat liar, baik yang hidup bebas maupun yang dipelihara oleh manusia.
19
Satwa liar Indonesia dalam hukum dibagi dalam dua golongan yaitu jenis
yang dilindungi dan jenis yang tidak dilindungi23. Perdagangan satwa liar
hukuman sesuai dengan Pasal 21 ayat (2) Undang - undang Nomor 5 tahun
Satwa liar yang dapat diperdagangkan adalah satwa liar yang tidak
dilindungi24.
9. Pengertian Faktor
23
. https://www.profauna.net/id/fakta-satwa-liar-di-indonesia diakses pada tanggal 28 Oktober
2018 jam 16.09 wib.
24
.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 Tentang
Pemanfaatan Jenis Tumbuhan Dan Satwa Liar.
20
F. Hipotesis
kajian teoritis, sebagaimana pada latar belakang diatas maka yang menjadi
hipotesis adalah :
G. Metode Penelitian
H. Jenis Data
1. Data Sekunder
yang diteliti.
2. Data Primer
penelitian ini.
22
yang dilakukan.
1. Populasi
sumber data dalam penelitian ini, dimana yang dijadikan populasi dalam
penelitian adalah :
dan;
Pontianak.
23
2. Sampel
lain:
di Kalimantan Barat;
Polda Kalbar;
25
. Ronny Hanitijo soemitro, 1985, Metodologi Penelitian Hukum, Ghalia Indonesia, Jakarta,h. 47