DISUSUN OLEH:
MUHAMAD YUSUF
P1337420715037
2018
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bencana yang tidak habis-habisnya , baik dibuat oleh manusia maupun kejadian
alam merupakan sumber stressor yang berat yang dapat mengakibatkan terjadinnya
berbagai masalah kesehatan jiwa dari yang ringan sampai yang berat. Salah satunya yaitu
masalah kesehatan jiwa prilaku kekerasan atau yang sering disebut PK, merupakan suatu
keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik
baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun lingkungan. Hal tersebut dilakukan untuk
mengungkapkan perasaan kesal atau marah yang tidak konstruktif. (Stuart dan Sundeen,
1995)
Marah adalah perasaan jengkel yang timbul sebagai suatu respon terhadap
kecemasan yang dirasakan sebagai ancaman individu. Pengungkapan kemarahan dengan
langsung dan konstruksif pada saat terjadi dapat melegakan individu dan membantu
orang lain untuk mengerti perasaan yang sebenarnya sehingga individu tidak mengalami
kecemasan, stress, dan merasa bersalah dan bahkan merusak diri sendiri, orang lain dan
lingkungan. Dalam hal ini, peran serta keluarga sangat penting, namun perawatan
merupakan ujung tombak dalam pelayanan kesehatan jiwa.
C. SASARAN
PEMBAHASAN
3. Alasan Masuk
An. A datang pertama kali pada tanggal 21 Maret 2018. An. A dibawa oleh pihak berwajib
karena pembunahan kepada siswa MTS Ma’arif Ngalihan Wonosobo bersama dua orang
temannya.
4. Riwayat Sekarang
Sekarang An. A tidak mempunyai masalah fisik. Klien dapat beradaptasi dengan baik
dengan lingkungan baru serta dapat berbaur dengan rekan-rekan yang lain. Saat ini klien
merokok kalau ada kesempatan keluar serta klien sering marah – marah kepada temannya
atau orang tuanya.
5. Riwayat Dahulu
Sebelum masuk ke PSMP Antasena, klien seorang siswa kelas 2 SMP 3 Kaliwiro. Klien
berteman baik dengan 2 orang temannya. Kemudian pada suatu hari salah satu teman dari
An. D di katakana “mecicil” oleh siswa MTS Ngalian yang sebenarnya sudah bermusuhan
dari dulu dengan SMP 3 Kaliwiro. Kemudian klien An. D dan 2 orang temannya sepakat
untuk bertemu berkelahi di sebuah jembatan.
Pihak dari MTS Ngalihan juga 3 orang anak termasuk yang mengatakan “mecicil” oleh
teman An. D. pada saat perkelahian 2 teman dari MTS Ngalihan itu kabur dan tinggal 1
orang saja, makan 1 orang korban itu menjadi bahan luapan emosi An. D bersama 2
temannhya samapai korban meninggal.
6. Faktor Predisposisi
a. An. D mempunyai teman-teman yang biasa berkelahi.
b. An. D mempunyai pergaulan anak muda yang negatif
c. Orang tua An. D sudah bercerai saat dia masih kecil
d. An. D kurang perhatian dan kasiah saying orang tua
7. Pemeriksaan Fisik
a. Tanda-tanda Vital
TD : 110 / 70 mmHg
S : 36,50C
N : 80x / menit
RR : 22x / menit
b. Ukur
TB : 145 cm
BB : 35 Kg
c. Keadaan Umum
a. Kepala : Rambut rapi tapi agak kaku , konjungtiva tidak anemis, sclera tidak
ikterik, hidung simetris, pada mulut tidak ada stomatitis, gigi cukup bersih, Telinga
bersih tidak ada serumen.
b. Leher : Tidak terdapat pembesran kelenjar tiroid
c. Kulit : kulit sehat tidak ada penyakit kulit ataupun luka
d. Ekstremitas : Kekuatan Ekstremitas kanan dan kiri atas dan bawah baik.
8. Psikososial
a. Konsep Diri
1. Citra Tubuh
An. D menyukai seluruh bagian dari tubuhnya, penampilannya rapi.
2. Identitas Diri
An. D seorang anak berusia 14 tahun dan perkembangannya sesuai usianya.
3. Peran Diri
An. D mengatakan sebelum masuk ke PSMP antasena An.D adalah sebagai siswa
kelas 2 di SMP N 3 Kaliwiro.
4. Ideal Diri
An. D mengatakan ingin cepat pulang dan bertemu dengan keluarganya.
5. Harga Diri
An. D tidak merasa harga dirinya rendah dengan keadaannya sekarang.
b. Hubungan Sosial
1. Orang yang berarti
An. A memiliki seorang yang sangat berarti yaitu keluarganya terutama adiknya.
9. Status Mental
a. Penampilan :
Penampilan klien cukup rapi. Klien mandi dua kali sehari dan selalu ganti pakaian
b. Pembicaraan :
Saat menjawab pertanyaan An. D menjawab dengan jelas, lantang ketika ditanyai
mengenai masalah pribadi. Kontak mata baik, tajam, serta perbincangan nyambung.
c. Aktifitas Motorik :
An. D bergabung kepada teman temanya untuk melakukan aktifitas, An. D ikut serta
dalam setiap aktifitas atau jadwal di PSMP Antasena. ADL dapat dilakukan secara
mandiri.
d. Alam Perasaan
An. D mengatakan sedih karena ingin pulang untuk bertemu dengan adiknya yang
masih kecil.
e. Afek
Afek stabil, terlihat saat An. D sudah nyaman untuk diajak berbicara, An. D akan
menjawab pertanyaan tentang dirinya dari penanya.
f. Interaksi selama wawancara
Kontak mata baik. An. D terlihat menatap ke penanya saat menjawab pertanyaan.
g. Persepsi :
An. D mempunyai persepsi bahwa dirinya merasa bersalah dengan semua ini.
h. Proses Pikir
Saat An. D ditanya dia langsung menjawabnya .
i. Isi pikir
Saat dikaji An. D tidak mengalami halusinasi
j. Tingkat Kesadaran
Composmentis
k. Memori
Jangka pendek klien masih ingat kapan dirinya masuk ke PSMP, serta menceritakan hal
–hal yang pernah dialaminya selama di PSMP Antasena. Jangka panjang An. D juga
normal, klien dapat mengingat awal klien merokok.
l. Kemampuan Penilaian
Klien dapat mengambil keputusan sendiri.
m. Daya tilik diri
Cukup baik, klien dapat menilai keadaan dirinya dengan benar.
13. Spiritual
a. Nilai dan Keyakinan
An. D beragama Islam. Selama di PSMP Antasena An. D selalu mengikuti sholat
berjamaah di masjid
b. Kegiatan Ibadah
An. D rutin mengikuti sholat berjamaah dan pengajian di masjid bergabung dengan
teman teman yang lainya.
C. IDENTIFIKASI MASALAH
No Data Problem
.
1. Data Subjektif : Resiko Perilaku Kekerasan
1. An. A mengatakan seringkali marah jika diganggu
oleh temannya
2. An. D suka membentak dan menyerang orang yang
mengusiknya jika sedang kesal atau marah.
3. An. A riwayat perilaku kekerasan
Data Objektif
1. Tatapan mata tajam
2. Nada bicara yang tinggi dan keras, bicara menguasai
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
DS : An. D mengatakan
bersedia
3. Memberikan cara DO : An. D melakukan
mengontrol perilaku pelampiasan ke bantal
emosi dengan dengan baik dan benar
melampiaskan ke bantal
atau barang yang tidak
dapat menciderai.
P : Lanjutkan Intervensi
1. Memberikan cara mengontrol emosi atau perilaku
kekerasan dengan nafas dalam
2. Memberikan cara mengontrol emosi
dengan cara spiritual ( istighfar )
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan
yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun
lingkungan. Hal tersebut dilakukan untuk mengungkapkan perasaan kesal atau marah
yang tidak konstruktif.
An. D adalah siswa SMP N 3 Kaliwiro, dia duduk di bangku kelas 2. An D
dibawa ke PSMP ANTASENA MAGELANG karena kasus pembunuhan. Sekarang An.
D tinggal di asrama 3 bersma 7 teman – temannya. Keadaan umum An. D sekarang
secara keseluruhan baik, spiritual agamanya baik, ADL mandiri, pergaulan dengan teman
– temannya baik, tidak ada masalah dengan teman seasrama atau sesame penerima
manfaat di Antasena. Hanya saja An. D masih belum bisa menghontrol emosinya yang
meluap- luap, tatapan mata tajam dan nada suara yang tinggi Setelah bebapa hari kami
lakukan intervensi kepada An. D mengalami perubahan yaitu lebih bisa mengontrol
emosinya dan nada bicara sudah tidak terlalu tinggi.
B. SARAN
1. Untuk PSMP ANTASENA MAGELANG
Tingkatkan pengawasan kepada para penerima manfaat baik dari segi kesehatan
maupun segi sosial, dan agama..
2. Untuk Penerima Manfaat
Lebih semangat lagi dalam menerima bimbingan, keterampilan dan pengarahan dari
para peksos atau pembimbing di PSMP ANTASENA MAGELANG.
DAFTAR PUSTAKA
www.psmpantasena.kemsos.go.id