Anda di halaman 1dari 11

PENGAYAKAN

(Screening)

Disusun Oleh :

AD RIZKI TAMARA

Kelas : 3 EGA

Instruktur : Ir. Irawan Rusnadi, M.T.

JURUSAN TEKNIK KIMIA PRODI DIV TEKNIK ENERGI


POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
2020
KATA
PENGANTAR

Assalamu‘alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh 

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha


Esa karena dengan rahmat, karunia serta hidayah-Nya, saya dapat
menyusun makalah tentang Pengayakan (Screening) ini. Sholawat
beseta salam selalu tercurahkan kepada nabi kita Nabi
Muhammad Saw. beserta keluarga-Nya, sahabat-sahabat-Nya, dan
umatnya hingga akhir zaman.

Harapan saya, makalah ini dapat berguna dalam rangka


menambah wawasan serta pengetahuan kepada pembaca dan yang
terpenting yaitu kepada saya sendiri mengenai “Pengayakan
(Screening)”. Saya juga menyadari bahwa makalah ini masih
terdapat kekurangan dan jauh dari kata yang sempurna. Oleh karena
itu, saya mengharapkan adanya kritikan dan saran serta usulan
demi perbaikan makalah ini di masa yang akan datang, mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah ini dapat dipahami oleh siapapun yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf yang sebesar-
besarnya apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan
dan mohon kritikan dan sarannya yang membangun.

Wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh 

Palembang, 16 November 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................................1


1.1. Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah ....................................................................................... 1
1.3. Tujuan Penulisan ......................................................................................... 2
1.4. Manfaat Penulisan........................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................3


2.1. Pengertian Screening .................................................................................. 3
2.2. Jenis-Jenis Ayakan ..................................................................................... 5

BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 7


3.1. Kesimpulan ................................................................................................. 7

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….……………… 8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dunia industri dewasa ini mengalami perkembangan yang sangat
pesat.Perkembangan ini ditandai dengan berkembangnya ilmu dan teknologi yang
akhirnya akan mengakibatkan persaingan khususnya dikalangan industri,sehingga
manusia dituntut untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi perkembangan ilmu
dan teknologi dibidangnya masingmasing. Sebagai contoh,dalam makalah ini akan
membahas beberapa alat pemisahan dan pengecilan ukuran yang digunakan dalam
dunia indutri peralatan seperti ayakan. Dalam industry atau suatu pabrik,
Pengayakan atau penyaringan (Screening) adalah proses pemisahan padatan secara
mekanik berdasarkan perbedaan ukuran partikel. Penggunaan screening ini,
biasanya ditempatkan setelah alat size reduction, tapi itu dikembalikan lagi pada
proses pabrik, kapan saatnya pabrik membutuhkan tahap pemisahan partikel
padatan maka disitulah screening akan digunakan. Tapi dalam istilah yang dikaji
dan penerapannya, Pengayakan atau screening dipakai dalam skala industri,
sedangkan untuk penyaringan atau sieving dipakai untuk skala laboratorium.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan proses pengayakan (screening)?
2. Apa tujuan dan manfaat pengayakan?
3. Faktor apa saja yang mempengaruhi proses pengayakan?
4. Bagaimanakah menggunakan atau memilih screen pada proses pengayakan?
5. Apa saja jenis-jenis screen dan bagaimana kriterianya?

1
1.3. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian dari pengayakan (screening).
2. Mempelajari cara menggunakan dan memilih screen pada proses pengayakan.
3. Mengetahui jenis-jenis screen dan kriterianya.

1.4. Manfaat Penulisan

1. Sebagai acuan atau referensi bagi mahasiswa yang akan mempelajari tentang
peralatan pemisahan berupa ayakan.
2. Sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Unit Operasi Mekanik.
3. Sebagai sarana atau sumber pemberian informasi bagi pembaca tentang
peralatan pemisahan khususnya berupa peralatan ayakan.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pengayakan

Pengayakan atau penyaringan adalah proses pemisahan secara mekanik


berdasarkan perbedaan ukuran partikel. Pengayakan (screening) dipakai dalam skala
industri, sedangkan penyaringan (sieving) dipakai untuk skala laboratorium. Produk dari
proses pengayakan/penyaringan ada 2 (dua), yaitu :
 Ukuran lebih besar daripada ukuran lubang-lubang ayakan (oversize).
 Ukuran yang lebih kecil daripada ukuran lubang-lubang ayakan (undersize).

Untuk pengayakan menggunakan ayakan ukuran tunggal, dikenal dua amacam


produk yaitu: Undersize atau fine yaitu, produk yang lolos lubang ayakan, dan Oversize
atau tails, yaitu produk yang tertahan oleh ayakan. Untuk pengayakan menggunakan
dua jenis ayakan, akan diperoleh dua tiga macam produk, yaitu Undersize, On-size, dan
Oversize. Gambar dibawah menjelaskan kedua hal diatas. Satu set ayakan biasanya
tersusun atas ayakan-ayakan tunggal dengan berbagai ukuran lubang.
Dalam proses industri, biasanya digunakan material yang berukuran tertentu dan
seragam. Untuk memperoleh ukuran yang seragam, maka perlu dilakukan pengayakan.
Pada proses pengayakan zat padat itu dijatuhkan atau dilemparkan ke permukaan
pengayak. Partikel yang di bawah ukuran atau yang kecil (undersize), atau halusan
( fines), lulus melewati bukaan ayak, sedang yang di atas ukuran atau yang besar
(oversize), atau buntut (tails) tidak lulus. Pengayakan lebih lazim dalam keadaan kering.
Penggunaan screening ini, biasanya ditempatkan setelah alat size reduction, tapi itu
dikembalikan lagi pada proses pabrik, kapan saatnya pabrik membutuhkan tahap
pemisahan partikel padatan maka disitulah screening akan digunakan. Sedangkan suatu
alat ayakan yang dipakai di industri baik skala kecil maupun besar dan digunakan untuk
memisahkan partikel-partikel solid menurut ukuran tertentu atau untuk mendapatkan
ukuran partikel yang uniform/seragam berdasarkan alat yang dipakai (tergantung
dengan ukuran partikel yang diinginkan) disebut dengan screen.

3
Ukuran ayakan
Ukuran yang digunakan dalam pengayakan bisa dinyatakan dengan mesh
maupun mm (metrik). Yang dimaksud mesh adalah jumlah lubang yang terdapat dalam
satu inchi persegi (square inch), sementara jika dinyatakan dalam mm maka angka yang
ditunjukkan merupakan besar material yang diayak. Ayakan dengan nomor mesh kecil
memiliki lubang ayakan yang besar berarti ukuran partikel yang melewatinya juga
berukuran besar. Dan sebaliknya ayakan dengan nomor mesh besar memiliki lubang
ayakan kecil berarti ukuran partikel yang melewatinya kecil. Tujuan penyusunan ayakan
adalah memisahkan partikel sesuai dengan ukuran partikel masing-masing sehingga
bahan yang lolos ayakan pertama akan tersaring pada ayakan kedua dan seterusnya
hingga partikel itu tidak dapat lagi melewati ayakan dengan nomor mesh tertentu. Saat
pengayakan sebaiknya granul tidak menumpuk pada satu sisi saja agar kesempatan
granul untuk lolos dari ayakan berjalan dengan baik. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam pengayakan, yaitu:
 Jenis ayakan
 Cara pengayakan
 Kecepatan pengayakan
 Ukuran ayakan
 Waktu pengayakan
Sifat bahan yang akan diayak

Tujuan dari proses pengayakan ini adalah:


 Mempersiapkan produk umpan (feed) yang ukurannya sesuai untuk beberapa
proses berikutnya.
 Mencegah masuknya mineral yang tidak sempurna dalam peremukan (Primary
crushing) atau oversize ke dalam proses pengolahan berikutnya, sehingga dapat
dilakukan kembali proses peremukan tahap berikutnya (secondary crushing).
 Untuk meningkatkan spesifikasi suatu material sebagai produk akhir.
 Mencegah masuknya undersize ke permukaan. Pengayakan biasanya dilakukan
dalam keadaan kering untuk material kasar, dapat optimal sampai dengan ukuran
10 in (10 mesh). Sedangkan pengayakan dalam keadaan basah biasanya untuk
material yang halus mulai dari ukuran 20 in sampai dengan ukuran 35 in.

4
Manfaat Pengayakan
Manfaat dari percobaan pengayakan adalah kita bisa mendapatkan bahan yang
seragam dari segi ukurannya, sehingga kualitas dari bahan yang diayak dapat terjaga.
Selain itu, pengayakan juga berfungsi untuk memisahkan kontaminan pada bahan yang
memiliki perbedaan ukuran. Permukaan ayakan yang digunakan pada screen bervariasi,
yaitu:
 Punched Plate
Plat yang berlubang (punched plate), bahan dapat berupa baja ataupun karet
keras.
 Woven Wire
Anyaman kawat (woven wire), bahan dapat berupa baja, nikel, perunggu,
tembaga, atau logam lainnya.
 Pararel Rods
Susunan batangan logam, biasanya digunakan batang baja (pararel rods). Sistem
bukaan dari permukaan ayakan juga bervariasi, seperti bentuk

2. 2. Jenis Jenis Ayakan

Berdasarkan gerak pengayak , alat ayakan dibagi menjadi 2 jenis:

1. Stasioner screen
Pada gambar stationer screen, tampak bahwa cara kerja alat itu sangat
sederhana, tidak ada gerakan dalam pengoperasiannya. Partikel yang oversize akan
terlewat, jatuh melewati penampang ayakan, sedangkan padatan undersize akan lolos
melewati ayakan. Pada stationer screen permukaannya sangat keras dan terbuat dari
batangan baja yang dirangkai sejajar di pasang miring disesuaikan dengan angle of
repose material agar material yang kecil lolos dan yang besar menggelinding.

2. Dinamik screen.
Pada gambar dinamik screen, prinsip kerjanya adalah gerakan pada screen itu
sendiri. Dengan bergeraknya screen, maka padatan yang diayak akan bergerak dan
bergesakan dengan lempengan berlubang dengan ukuran tertentu (mesh), maka padatan
5
tersebut lambat laun akan jatuh ke dalam lubang (dengan ketentuan ukurannya lebih
kecil dari ukuran lubang ayakan). Untuk partikel yang tidak lolos saringan atau
oversize, akan ada perlakuan yaitu mengalirkannya kembali ke dalam unit crusher atau
size reduction, lalu akan dibawa kembali ke screening unit. Dan aliran itu akan
berlangsung terus menerus.

Jenis screen berdasarkan bahannya

Selain dinamik screen dan stationary screen (cara bekerja alat screen), ada juga
jenis screen bila dibedakan menurut medianya. Yaitu:
1. Dry Screen ( ayakan kering)
Adalah suatu screen yang dalam pengoperasionalnya membutuhkan material
atau bahan dalam kondisi kering. Apabila bahan yang basah harus menjalani treatmen
drying (proses pengeringan) terlebih dahulu sebelum di screening.
Pada dry screen feed dikondisikan kering agar lebih mudah lolos dalam ayakan,
karena ukuran lubang yang sangat kecil, ditakutkan apabila dilanjutkan proses screen
dalam kondisi basah, maka akan terjadi hambatan atau sumbatan bila tetap dipaksakan.

2. Wet Screen ( ayakan basah)


Adalah suatu jenis screen yang dalam pengoperasiannya membutuhkan material
atau bahan dalam kondisi basah. Apabila feed masuk berupa material kering, maka feed
itu akan dikontakkan dalam media air yang ditambahkan pada material sebelum proses
screening berlangsung.
Pada wet screen, di tetapkan kondisi tersebut dikarenakan lubang ayakan pada
wet screen lumayan besar, dan dikontakkan dalam air dimaksudkan agar feed tersebut
memiliki sifat seperti liquid. Yaitu mengalir ke bawah, sesuai dengan bentuk screen.

6
BAB III
PENUTUP

3. 1 Kesimpulan
 Pengayakan atau penyaringan adalah proses pemisahan secara mekanik
berdasarkan perbedaan ukuran partikel.
 Faktor yang harus diperhatikan dalam operasi pengayakan: bentuk lubang
ayakan, celah dan interval ayakan, ukuran partikel, kapasitas ayakan dan
keefektifan.
 Dalam proses pengayakan harus diperhatikan beberapa variabel: metode
pengumpanan, permukaan ayakan, sudut kemiringan, kecepatan putaran,
frekuensi getaran.
 Ayakan dibagi menjadi ayakan Grizzly, ayakan Revolving Screen, Vibrating
Screen, ayakan Trommel.

7
DAFTAR PUSTAKA

Jassy Dwi Septiano. 2017."Jurnal Pengayakan". Diambil pada 2017 dari scribd

http://elisa.ugm.ac.id/user/archive/download/32783/vku3dm59tq7smapp7cceh2ih00

Sarah Filia Putri. 2013. "Penyaringan (Screening)". Diambil pada 2019, Maret 12

dari academia.edu : https://www.academia.edu/12543387/SCREENING

http://www.slideshare.net/hilyafithri/ayakan

http://domas09.blogspot.com/2013/02/grizzlies-screen.html

http://domas09.blogspot.com/2013/02/vibrating-screen.html

http://domas09.blogspot.com/2013/02/makalah-oscilating-screen.html

http://domas09.blogspot.com/2013/02/trommel-screen.html

Anonim. 2005. Teknologi Farmasi Eropa. Pengayakan

Anonim.2010. Particle Size Sieve Analyses.

(http://www.particletechlabs.com/particle-size/sieve-analyses)

Moechtar. 1990. Farmasi Fisika. UGM Press. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai