ADRizkiTamara 3EGA MakalahPengayakan (Screener) PengenalanPabrik
ADRizkiTamara 3EGA MakalahPengayakan (Screener) PengenalanPabrik
(Screening)
Disusun Oleh :
AD RIZKI TAMARA
Kelas : 3 EGA
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….……………… 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian dari pengayakan (screening).
2. Mempelajari cara menggunakan dan memilih screen pada proses pengayakan.
3. Mengetahui jenis-jenis screen dan kriterianya.
1. Sebagai acuan atau referensi bagi mahasiswa yang akan mempelajari tentang
peralatan pemisahan berupa ayakan.
2. Sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Unit Operasi Mekanik.
3. Sebagai sarana atau sumber pemberian informasi bagi pembaca tentang
peralatan pemisahan khususnya berupa peralatan ayakan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pengayakan
3
Ukuran ayakan
Ukuran yang digunakan dalam pengayakan bisa dinyatakan dengan mesh
maupun mm (metrik). Yang dimaksud mesh adalah jumlah lubang yang terdapat dalam
satu inchi persegi (square inch), sementara jika dinyatakan dalam mm maka angka yang
ditunjukkan merupakan besar material yang diayak. Ayakan dengan nomor mesh kecil
memiliki lubang ayakan yang besar berarti ukuran partikel yang melewatinya juga
berukuran besar. Dan sebaliknya ayakan dengan nomor mesh besar memiliki lubang
ayakan kecil berarti ukuran partikel yang melewatinya kecil. Tujuan penyusunan ayakan
adalah memisahkan partikel sesuai dengan ukuran partikel masing-masing sehingga
bahan yang lolos ayakan pertama akan tersaring pada ayakan kedua dan seterusnya
hingga partikel itu tidak dapat lagi melewati ayakan dengan nomor mesh tertentu. Saat
pengayakan sebaiknya granul tidak menumpuk pada satu sisi saja agar kesempatan
granul untuk lolos dari ayakan berjalan dengan baik. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam pengayakan, yaitu:
Jenis ayakan
Cara pengayakan
Kecepatan pengayakan
Ukuran ayakan
Waktu pengayakan
Sifat bahan yang akan diayak
4
Manfaat Pengayakan
Manfaat dari percobaan pengayakan adalah kita bisa mendapatkan bahan yang
seragam dari segi ukurannya, sehingga kualitas dari bahan yang diayak dapat terjaga.
Selain itu, pengayakan juga berfungsi untuk memisahkan kontaminan pada bahan yang
memiliki perbedaan ukuran. Permukaan ayakan yang digunakan pada screen bervariasi,
yaitu:
Punched Plate
Plat yang berlubang (punched plate), bahan dapat berupa baja ataupun karet
keras.
Woven Wire
Anyaman kawat (woven wire), bahan dapat berupa baja, nikel, perunggu,
tembaga, atau logam lainnya.
Pararel Rods
Susunan batangan logam, biasanya digunakan batang baja (pararel rods). Sistem
bukaan dari permukaan ayakan juga bervariasi, seperti bentuk
1. Stasioner screen
Pada gambar stationer screen, tampak bahwa cara kerja alat itu sangat
sederhana, tidak ada gerakan dalam pengoperasiannya. Partikel yang oversize akan
terlewat, jatuh melewati penampang ayakan, sedangkan padatan undersize akan lolos
melewati ayakan. Pada stationer screen permukaannya sangat keras dan terbuat dari
batangan baja yang dirangkai sejajar di pasang miring disesuaikan dengan angle of
repose material agar material yang kecil lolos dan yang besar menggelinding.
2. Dinamik screen.
Pada gambar dinamik screen, prinsip kerjanya adalah gerakan pada screen itu
sendiri. Dengan bergeraknya screen, maka padatan yang diayak akan bergerak dan
bergesakan dengan lempengan berlubang dengan ukuran tertentu (mesh), maka padatan
5
tersebut lambat laun akan jatuh ke dalam lubang (dengan ketentuan ukurannya lebih
kecil dari ukuran lubang ayakan). Untuk partikel yang tidak lolos saringan atau
oversize, akan ada perlakuan yaitu mengalirkannya kembali ke dalam unit crusher atau
size reduction, lalu akan dibawa kembali ke screening unit. Dan aliran itu akan
berlangsung terus menerus.
Selain dinamik screen dan stationary screen (cara bekerja alat screen), ada juga
jenis screen bila dibedakan menurut medianya. Yaitu:
1. Dry Screen ( ayakan kering)
Adalah suatu screen yang dalam pengoperasionalnya membutuhkan material
atau bahan dalam kondisi kering. Apabila bahan yang basah harus menjalani treatmen
drying (proses pengeringan) terlebih dahulu sebelum di screening.
Pada dry screen feed dikondisikan kering agar lebih mudah lolos dalam ayakan,
karena ukuran lubang yang sangat kecil, ditakutkan apabila dilanjutkan proses screen
dalam kondisi basah, maka akan terjadi hambatan atau sumbatan bila tetap dipaksakan.
6
BAB III
PENUTUP
3. 1 Kesimpulan
Pengayakan atau penyaringan adalah proses pemisahan secara mekanik
berdasarkan perbedaan ukuran partikel.
Faktor yang harus diperhatikan dalam operasi pengayakan: bentuk lubang
ayakan, celah dan interval ayakan, ukuran partikel, kapasitas ayakan dan
keefektifan.
Dalam proses pengayakan harus diperhatikan beberapa variabel: metode
pengumpanan, permukaan ayakan, sudut kemiringan, kecepatan putaran,
frekuensi getaran.
Ayakan dibagi menjadi ayakan Grizzly, ayakan Revolving Screen, Vibrating
Screen, ayakan Trommel.
7
DAFTAR PUSTAKA
Jassy Dwi Septiano. 2017."Jurnal Pengayakan". Diambil pada 2017 dari scribd
http://elisa.ugm.ac.id/user/archive/download/32783/vku3dm59tq7smapp7cceh2ih00
Sarah Filia Putri. 2013. "Penyaringan (Screening)". Diambil pada 2019, Maret 12
http://www.slideshare.net/hilyafithri/ayakan
http://domas09.blogspot.com/2013/02/grizzlies-screen.html
http://domas09.blogspot.com/2013/02/vibrating-screen.html
http://domas09.blogspot.com/2013/02/makalah-oscilating-screen.html
http://domas09.blogspot.com/2013/02/trommel-screen.html
(http://www.particletechlabs.com/particle-size/sieve-analyses)