KLP 1 Gravity Concentration-Iii A
KLP 1 Gravity Concentration-Iii A
“Gravity Concentration”
Disusun Oleh :
Haerinnisa (18TKM323)
Hesty Rahayu Pratiwi (18TKM282)
Tri Gustiany agus (18TKM347)
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan rahmat dan karunia-NYA
baik. Makalah ini merupakan tugas dari mata kuliah Pengolahan Mineral yang
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena
itu , kritik dan saran sangat penulis harapkanuntuk kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................1
C. Tujuan................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsentrasi........................................................................................2
B. Konsentrasi gravitasi........................................................................3
A. Metode Konsentrasi Gravitasi.............................................................6
B. Aplikasi dalam industri...................................................................20
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................23
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsentrasi
mineral-mineral.
2
Proses konsentrasi juga dapat dilakukan dengan cara pemilahan
B. Konsentrasi Gravitasi
kecepatan pengendapan.
sebagai berikut:
r 1 ρ2−ρ '
= ρ ' ≠ 1 (dengan medium suspensi bed+air)
r 2 ρ1−ρ '
3
2. Differential acceleration pada awal pengendapan
F=mxa
m’x g
dV
m = (m – m’)g - R
dt
mxg
4
dilakukan dalam suatu media (air) sehingga dinamika fluida sangat
berpengaruh.
konsentrasi Taggart.
ρB −ρ '
Kriteria Konsentrasi (KK) =
ρR −ρ '
2. KK = 2,5 - 1,75 :
3. KK = 1,75 - 1,50 :
dilakukan.
4. KK = 1,50 - 1,25 :
5
Pemisahan masih memungkinkan sampai ukuran 1/4 inchi, tetapi sukar
dilakukan.
5. KK < 1,25 :
6
pemisahan yang tidak hanya terdiri dari air saja. Dua produk yang
Umpan (F)
Medium
endapan apungan
BJ = X
1. Medium diam
air dengan mineral atau padatan tertentu dengan ukuran yang sangat halus
7
Stabil
Sukar mengendap
Bersifat keras
Densitas tinggi
medium
feed
sink medium
float
a. Shaking Table
8
mineral logam, mineral logam jarang (rare metal), dan mineral
logam.
Prinsip kerja dari shaking table adalah adanya efek sluicing yang
bekerja, dikombinasikan dengan riffle dan gaya sentak yang tegak lurus
keduanya sehingga kecepatan air pada bagian atas akan lebih besar
kepadatannya.
berkurang.
9
1. Dek yang sedikit condong (A) yang merupakan terdiri dari feed
sepanjang C.
terhambat lajunya akibat friksi sehingga tidak mudah jatuh dan sampai ke
ujung meja, sedangkan partikel besar dan ringan akan jatuh ke bagian
10
Gambar 2.4 Distribusi Produk Shaking Table
4. Cara pengumpanan
11
Gambar 2.5 Pengaruh Riffle Dalam Shaking Table
b. Spiral Concentrator
mineral berat, seperti rutile, zircon, dan dalam pemurnian batu bara. Berat
feed antara 15 dan 45% berat padatan dan dengan ukuran 3mm sampai 75μm
ini adalah gaya dorong air, gaya gesek, gaya gravitasi dan gaya
sentrifugal.
12
Mekanisme pemisahan di dalam spiral concentration adalah
sebagai berikut.
13
Gambar 2.6 Mekanisme Spiral Concentrator
sebagai berikut :
3. Tinggi/panjang lounder.
c. Sluice Box
14
memiliki berat jenis yang tinggi akan mengendap kemudian akan
ikut terbawa oleh air sebagai tailing (pengotor). Alat sluice box
1. Kecepatan aliran
tinggi.
3. Kekentalan
15
Jika kemiringan semakin besar, maka konsentrat yang
6. Tinggi Riffle
berkadar tinggi
seragam.
partikel yang besar terlebih dahulu. Jika pada ujung alat telah terdapat
mineral berat, artinya alat sudah jenuh, maka pada alat lounder tersebut
16
pembersihan. Dimana partikel berat akan tertinggal pada bagian belakang
bawah riffle atau akan menempel pada karpet. Partikel berat yang
a. Jigging
17
1. Differential Acceleration. Mineral dengan berat jenis yang besar
berat
ringan
18
3. Interstitial Trickling. Partikel kecil yang lolos diantara partikel-
partikel besar.
awal akhir
(A) Pulsion
19
feed
tailing discharge
concentrate
discharge mechanism
feed
tailing
discharge
ragging
concentrates
BAB III
20
KESIMPULAN
pengendapan.
gerakan fluida, antara lain fluida tenang (heavy medium separation dan
dari air saja. Dua produk yang dihasilkan berupa apungan (float) dan
endapan (sink).
suatu aliran fluida dengan umpan berupa lumpur (pulp) yang akan
21
disebarkan diatas pengayak (screen) dimana diatasnya juga disebarkan
22
DAFTAR PUSTAKA
Gilchrist, J.D. 1989. Extraction Metallurgy. Robert Maxwell House, inc: U.S.A
23