Dengan ini kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “perkembangan
Peserta Didik”. Makalah ini di susun dalam tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Peserta Didik
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan di masa akan datang. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
kita semua dan kami selaku penyusun dan bagi pembaca penulis minta maaf jika terjadi
kesalahan. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.
B. Rumusan Masalah
Apa Pengertian Perkembangan PD ?
Apa Manfaat Mempelajari PD ?
Bagaimana Perkembangan PD ?
Bagaimana Perkembangan Intelektual PD ?
Jelaskan Teori Piaget dalam Perkembangan PD ?
Jelaskan Teori Perkembangan Kognitif Vygotsky ?
C. Tujuan Masalah
Untuk mengetahui tentang apa, bagaimana dan seperti apa perkembangan peserta didik
itu
BAB II
Pembahasan
5
Desmita, 2011, Psikologi Perkembangan Peserta Didik.Bandung:Rosdakarya, 2011.
6
Izzati Eka Rita Dkk, 2008, Perkembangan Peserta Didik, Yogyakarta: UNY Press
tujuan dasar yang harus difahami dalam perkembangan peserta didik:
1. perkembangan sepanjang masa, yang menyangkut perubahan dari hasil interaksi faktor-
faktor seperti yang telah disebutkan akan berlangsung secara berkesinambungan sepanjang
siklus kehidupan.
2. Perkembangan bersifatmultidimensional. seperti faktor fisik, intelektual yang menyangkut
perkembangan kognitif dan bahasa, emosi, sosial dan moral.
3. Perkembangan adalah multidireksional. Sebagai contoh, pada masa bayi, perkembangan
yang tumbuh pesat adalah ranah fisik, yang kecepatan arah pertumbuhannya tidak sama
dengan ranah yang lain.
4. Perkembangan bersifat lentur (plastis). berarti perkembangan berbagai macam ranah dapat
distimulasi untuk berkembang secara maksimal.
5. Perkembangan selalu melekat dengan sejarah. Perkembangan selalu melekat dengan
sejarah.
6. Perkembangan bersifat multidisipliner. Berbagai macam ahli dan peneliti dari disiplin
ilmu seperti psikologi, sosiologi, antropologi, neurosains, kesehatan mental, kedokteran
mempelajari perkembangan manusia dengan berbagai macam persoalannya.
7. Perkembangan bersifat kontekstual. bahwa perkembangan individu mengikuti kondisi
saat itu.
Tiga komponen perkembangan kontekstual:
1. Pengaruh tingkat usia secara normatif,
2. Pengaruhkeadaansejarah normatif,
3. Pengaruh peristiwa kehidupan yang non-normatif,
Tujuan perkembangan peserta didik sebagai berikut:
a. peserta didik memiliki pengetahuan tentang konsep-konsep Perkembangan Peserta Didik
yang meliputi individu dalam menjalani tahapan perkembangan dari pre-natal hingga lanjut
usia.
b. peserta didik mampu menerapkan pengetahuan yang dimilikidalam proses pembelajaran
sesuai dengan tahapan perkembangannya.
D. Perkembangan Intelektual Peserta Didik
Intelektual atau yang biasa disebut kecerdasan, adalah salah satu karunia tuhan yang
diberikan kepada setiap manusia atau individu agar dapat mempertahankan hidupnya.
Perkembangan intelek sering juga dikenal di dunia psikologi maupun pendidikan dengan
istilah perkembangan kognitif. Perkembangan kognitif manusia merupakan proses psikologis
yang didalamnya melibatkan proses memperoleh, menyusun dan mengunakan pengetahuan
serta kegiatan mental seperti berfikir, menimbang, mengamati, mengingat, menganalisis,
mensintesis, mengevaluasi dan memecahkan persolan yang berlangsung melalui interaksi
dengan lingkungan.
Kecerdasan (Intelektual) individu berkembang sejalan dengan interaksi antara aspek
perkembangan yang satu dengan aspek perkembangan yang lainnya dan antara individu yang
satu dengan individu yang lainnya begitu juga dengan alamnya.
Perkembangan intelektual peserta didik memiliki beberapa tahapan, Para ahli psikologi
pendidikan banyak yang telah melakukan penelitian tentang perkembangan intelektual atau
perkembangan kognitif atau perkembangan mental anak.
Piaget (seorang psikolog dari Swiss) membuat empat tahapan kematangan dalam
perkembangan intelektual, yaitu :
1. Periode sensori motorik (0 - 1 tahun)
2. Periode pra operasional (1 - 7 tahun)
3. Periode operasional konkrit (7 - 12 tahun)
4. Periode operasional formal (12 tahun)
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan intelek peserta didik:
1. faktor hereditas, atau pewariwan watak,.
2. faktor lingkungan, seperti fakror internal seperti keluarga dan faktor eksternal
seperti sekolah.
3. kematangan.
4. pembentukan.
5. minat dan pembawaan yang khas.
6. kebebasan. 7
E. Teori Piaget Dalam Perkembangan Peserta Didik
Menurut Piaget, proses belajar seseorang akan mengikuti pola dan tahap-tahap
perkembangannya sesuai dengan umurnya. Pola dan tahap-tahap ini bersifat hierarkis,
artinya harus dilalui berdasarkan urutan tertentu dan seseorang tidak dapat belajar sesuatu
yang berada di luar tahap kognitifnya. Piaget membagi tahap-tahap perkembangan kognitif
ini menjadi empat, yaitu :
Tahap sensorimotor (umur 0 - 2 tahun)
Tahap Sensorimotor menurut Piaget dimulai sejak umur 0 sampai 2 tahun.
Pertumbuhan kemampuan anak tampak dari kegiatan motorik dan persepsinya yang
sederhana. Ciri pokok perkembangannya berdasarkan tindakan, dan dilakukan langkah demi
langkah. Kemampuan yang dimiliki antara lain :
a. .Melihat dirinya sendiri sebagai makhluk yang berbeda dengan objek di sekitarnya.
b. Mencari rangsangan melalui sinar lampu dan suara.
7
http://istiqomahchem.blogspot.com/2014/03/perkembangan-intelektual-peserta-didik.html
c. SukaSuka memperhatikan sesuat lebih lama.
d. MendefinisikanMendefinisikan sesuatu dengan memanipulasinya.
e. .Memperhatikan objek sebagai hal yang tetap, lalu ingin merubah tempatnya.8
Tahap preoperasional (umur 2 - 7/8 tahun) :
Piaget mengatakan tahap ini antara usia 2 - 7/8 tahun. Ciri pokok perkembangan pada
tahap ini adalah pada penggunaan symbol atau bahasa tanda, dan mulai berkembangnya
konsep-konsep intuitif. Tahap ini dibagi menjadi dua, yaitu preoperasional dan intuitif.
Preoperasional (umur 2-4 tahun), anak telah mampu menggunakan bahasa dalam
mengembangkan konsep nya, walaupun masih sangat sederhana. Maka sering terjadi
kesalahan dalam memahami objek. Karakteristik tahap ini adalah:
a. Self counter nya sangat menonjol.
b. DapatDapat mengklasifikasikan objek pada tingkat dasar secara tunggal dan mencolok.
c. MampuMampu mengumpulkan barang-barang menurut kriteria, termasuk kriteria yang
benar.
d. DapatDapat menyusun benda-benda secara berderet, tetapi tidak dapat menjelaskan
perbedaan antara deretan.
Tahap intuitif (umur 4 - 7 atau 8 tahun), anak telah dapat memperoleh pengetahuan
berdasarkan pada kesan yang agak abstraks. Dalam menarik kesimpulan sering tidak
diungkapkan dengan kata-kata. Oleh sebab itu, pada usia ini, anak telah dapat
mengungkapkan isi hatinya secara simbolik terutama bagi mereka yang memiliki pengalaman
yang luas. Karakteristik tahap ini adalah :
a) Anak dapat membentuk kelas-kelas atau kategori objek, tetapi kurang
disadarinya.
b) Anak mulai mengetahui hubungan secara logis terhadap hal-hal yang lebih
kompleks.
c) Anak dapat melakukan sesuatu terhadap sejumlah mampu memperoleh
prinsip-prinsip secara benar.
Dia mengerti terhadap sejumlah objek yang teratur dan cara mengelompokkannya. Anak
kekekalan masa pada usia 5 tahun, kekekalan berat pada usia 6 tahun, dan kekekalan volume
pada usia 7 tahun. Anak memahami bahwa jumlah objek adalah tetap sama meskipun objek
itu dikelompokkan dengan cara yang berbeda.
Tahap operasional konkret (umur 7 atau 8-11 atau 12 tahun)
Ciri pokok perkembangan pada tahap ini adalah anak sudah mulai menggunakan
aturan-aturan yang jelas dan logis, dan ditandai adanya reversible dan kekekalan. Anak telah
memiliki kecakapan berpikir logis, akan tetapi hanya dengan benda-benda yang bersifat
konkret. Operation adalah suatu tipe tindakan untuk memanipulasi objek atau gambaran yang
ada di dalam dirinya. Karenanya kegiatan ini memerlukan proses transformasi informasi ke
dalam dirinya sehingga tindakannya lebih efektif. Anak sudah tidak perlu coba-coba dan
membuat kesalahan, karena anak sudah dapat berpikir dengan menggunakan model
"kemungkinan" dalam melakukan kegiatan tertentu. Ia dapat menggunakan hasil yang telah
dicapai sebelumnya. Anak mampu menangani sistem klasifikasi. Namun sungguhpun anak
8
https://www.kompasiana.com/rofiqohlaila8/piaget-dan-teori-tahaptahap-perkembangan-
kognitif_5539f9b96ea8348709da42ce
telah dapat melakukan pengklasifikasian, pengelompokan dan pengaturan masalah (ordering
problems) ia tidak sepenuhnya menyadari adanya prinsip-prinsip yang terkandung di
dalamnya. Namun taraf berpikirnya sudah dapat dikatakan maju. Anak sudah tidak
memusatkan diri pada karakteristik perseptual pasif. Untuk menghindari keterbatasan
berpikir anak perlu diberi gambaran konkret, sehingga ia mampu menelaah persoalan.
Sungguhpun demikian anak usia 7-12 tahun masih memiliki masalah mengenai berpikir
abstrak.
Tahap operasional formal (umur 11/12-18 tahun) :
Ciri pokok perkembangan pada tahap ini adalah anak sudah mampu berpikir abstrak
dan logis dengan menggunakan pola berpikir "kemungkinan". Model berpikir ilmiah dengan
tipe hipothetico-dedutive dan inductive sudah mulai dimiliki anak, dengan kemampuan
menarik kesimpulan, menafsirkan dan mengembangkan hipotesa. Pada tahap ini kondisi
berpikir anak sudah dapat :
a) Bekerja secara efektif dan sistematis.
b) Menganalisis secara kombinasi. Dengan demikian telah diberikan dua kemungkinan
penyebabnya, C1 dan C2 menghasilkan R, anak dapat merumuskan beberapa
kemungkinan.
c) Berpikir secara proporsional, yakni menentukan macam-macam proporsional tentang C1,
C2 dan R misalnya.
d) Menarik generalisasi secara mendasar pada satu macam isi. Pada tahap ini mula-mula
Piaget percaya bahwa sebagian remaja mencapai formal operations paling lambat pada
usia 15 tahun. Tetapi berdasarkan penelitian maupun studi selanjutnya menemukan
bahwa banyak siswa bahkan mahasiswa walaupun usianya telah melampaui, belum dapat
melakukan formal operational.
Proses belajar yang dialami seorang anak pada tahap sensorimotor tentu akan berbeda
dengan proses belajar yang dialami oleh seorang anak pada tahap preoperasional, dan akan
berbeda pula dengan mereka yang sudah berada pada tahap operasional konkret, bahkan
dengan mereka yang sudah berada pada tahap operasional formal. Secara umum, semakin
tinggi tahap perkembangan kognitif seseorang akan semakin teratur dan semakin abstrak cara
berpikirnya. Guru seharusnya memahami tahap-tahap perkembangan kognitif pada muridnya
agar dalam merancang dan melaksanakan proses pembelajarannya sesuai dengan tahap-tahap
tersebut. Pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan tidak sesuai dengan kemampuan
dan karakteristik siswa tidak akan ada maknanya bagi siswa.
Perkembangan kognitif adalah tahapan-tahapan Perubahan yangterjadi dalam rentang
kehidupan manusia untuk memahami,mengolah informasi, memecahkan masalah dan
mengetahuisesuatu.Teori perkembangan kognitif dikembangkan oleh Jean Piaget, seorang
psikolog Swiss yang hidup tahun 1896-1980. Teorinya memberikan banyak konsep utama
dalam lapangan psikologi perkembangan dan berpengaruh terhadap perkembangan konsep
kecerdasan, yang bagi Piaget, berarti kemampuan untuk secara lebih tepat merepresentasikan
dunia dan melakukan operasi logis dalam representasi konsep yang berdasar pada kenyataan.
9
9
https://www.kompasiana.com/iinnadliroh/5ac8417bdcad5b0c30744612/3-teori-populer-
perkembangan-kognitif-lev-vygotsky?page=all
Teori ini membahas munculnya dan diperolehnya schemata—skema tentang
bagaimana seseorang mempersepsi lingkungannya— dalam tahapan-tahapan perkembangan,
saat seseorang memperoleh cara baru dalam merepresentasikan informasi secara mental.
Teori ini digolongkan ke dalam konstruktivisme, yang berarti, tidak seperti teori nativisme
(yang menggambarkan perkembangan kognitif sebagai pemunculan pengetahuan dan
kemampuan bawaan), teori ini berpendapat bahwa kita membangun kemampuan kognitif kita
melalui tindakan yang termotivasi dengan sendirinya terhadap lingkungan. Untuk
pengembangan teori ini, Piaget memperoleh Erasmus Prize.
Piaget membagi skema yang digunakan anak untuk memahami dunianya melalui empat
periode utama yang berkorelasi dengan dan semakin canggih seiring pertambahan usia:
a.Periode sensorimotor (usia 0–2 tahun)
b. Periode praoperasional (usia 2–7 tahun)
c. Periode operasional konkrit (usia 7–11 tahun)
d. Periode operasional formal (usia 11 tahun sampai dewasa)
F. Perkembangan Kognitif Vygotsky
Teori perkembangan yang memberikan pengaruh besar pada cara kita memandang
pertumbuhan koognisi manusia. Lev Vygotsky (1896-1934) berpendapat bahwa
perkembangan kognitif dan bahasa pada manusia tidak berkembang dalam suatu situasi sosial
yang hampa. Lev Vygotsky menekankan bahwa manusia secara aktif menyusun pengetahuan
mereka. 10 Vygotsky berpendapat bahwa manusia mengembangkan konsep yang sistematis,
logis dan rasional sebagai akibat dari percakapan dengan seorang penolong yang ahli. Jadi
dalam teori ini, orang lain (sosial) dan bahasa memegang peran penting dalam perkembangan
kognitif manusia. 11
TeoriTeori perkembangan kogntif menurut Vygotsky ada 3 yaitu:
1. Zone of Proximal Development
Zone of Proximal Development atau biasa disingkat sebagai (ZPD) adalah
serangkaian tugas yang terlalu sulit dikuasai oleh seorang manusia/anak-anak secara
sendirian, akan tetapi kesulitan tersebut dapat diatasi dengan bantuan dari orang dewasa atau
teman sebaya yang lebih mampu darinya yang bisa membantunya. ZPD sendiri dibagi atas
dua batas. Pertama tingkat perkembangan aktual (actual development level) yaitu berupa
pemecahan masalah secara mandiri, yang kedua tingkat perkembangan potensial (level of
potential development) yaitu berupa pemecahan masalah dibawah bimbingan orang dewasa
atau teman sebaya yang lebih ahli.
2. Scaffolding
Konsep ini sangat erat kaitannya dengan ZPD adalah scaffolding. Scaffolding adalah
sebuah teknik untuk mengubah level dukungan selama sesi pengajaran dengan orang yang
lebih ahli missal guru atau teman sebaya yang lebih mampu. Scaffolding juga bisa disebut
10
http://ainamulyana.blogspot.com/2012/08/teori-belajar-kognitif.html
11
Sit Masganti, 2012, Manajemen Peserta didik, Medan: Perdana Publishing.
sebagai memberikan sejumlah bantuan kepada seorang manusia/anak selama tahap awal
pembelajaran. Tutor akan memberikan bebrapa stimulus kepada si anak ketika diberikan
tugas baru yang mereka belum mengerti, saat kemampuan anak semakin meningkat, maka
pelan-pelan tutor akan mengurangi sedikit bimbingannya.
3. Bahasa dan Pikiran
Menurut Vygotsky manusia menggunakan bahasa untuk merencanakan, membimbing
dan memonitor perilaku mereka. Manusia menggunakan bahasa bukan hanya untuk
komunikasi sosial, tetapi juga untuk membantu mereka untuk menyelesaikan tugas. Konsep
bahasa dan pikiran menurut Vygotsky ada dua macam yaitu private speech dan inner speech.
Private speech (percakapan sendiri/bergumam) merupakan kebiasaan anak berbicara dengan
keras pada dirinya sendiri tanpa bermaksud berbicara dengan orang lain, dan itu adalah hal
yang normal terjadi ketika kita anak usia 3-5 tahun.
Contohnya, seorang anak yang berjalan bersama teman-temannya melewati sebuah
jembatan, secara tidak langsung pasti anak tersebut akan bicara pada dirinya sendiri dengan
keras, "ayo kita menyeberangi sungai!! Awasss hati-hati ada buaya!! Buaya itu akan
memakan kita, awas!!". Berbicara pada diri sendiri akan akan meningkat semasa prasekolah
dan kemudian akan hilang selama masa pertengahan anak-anak karena anak menjadi lebih
mampu mengurus dan menguasai tindakan mereka dan inilah yang disebut inner speech.
Inner speech adalah anak yang menggunakan kemampuan berbicara sendiri tidak untuk
interaksi dengan orang disekitar saja, melainkan untuk merencanakan dan mengendalikan
perilakunya, dan in dinamakan "pembicaraan batin". Inner speech ini akan terbawa sampai
manusia dewasa bahkan sampai saat ini saya juga sering menggunakan inner speech,
fungsinya sebagai kontrol pikiran, tindakan dalam berencana, ingatan dan memori.
Jika dalam teori Piaget, manusia lebih menekankan perkembangan kognitif dalam
dirinya sendiri, lain halnya dengan teori Vygotsky. Vygotsky lebih menekankan peran sosial/
orang lain dalam mengembangkan kognitifnya. Keduanya sama-sama penting untuk
mengembangkan kognitif manusia.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
perkembangan peserta didik ialah tahapan-tahapan perubahan yang dialami seorang
siswa, baik yang bersifat jasmaniah maupun yang bersifat rohaniah. Proses dalam hal ini
juga berarti tahapan perubahan tingkah laku siswa, baik yang terbuka maupun yang
tertutup. Proses bisa juga berarti cara terjadinya perubahan dalam diri siswa atau
respons/reaksi yang ditimbulkan oleh siswa tersebut. Manfaat mempelajari perkembangan
peserta didik Dapat menciptakan ruangan kelas yang tepat bagi peserta didik, Dapat
memberikan metode pembelajaran yang menarik dan berpariasi, Mengetahui pelajaran
seperti apa yang sangat dibutuhkan dan yang kurang dibutuhkan. Perkembangan peserta
didik yaitu ada perkembangan sepanjang masa, Perkembangan bersifat multidimensional,
Perkembangan adalah multidireksional, perkembangan bersifat lentur, perkembangan
selalu melekat dengan sejarah, dan Perkembangan bersifat multidisipliner.
B. Daftar Pustaka
C.Saran
dikarenakan masih minimnya pengetahuan kami. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca sangat kami harapkan sebagai bahan evaluasi untuk
kedepannya.