XI IPS 1
Modernisasi yang di lakukan oleh Jepang pada masa restorasi sangat membuat
perubahan besar pada keadaan negara tersebut. Negara ini pun tumbuh menjadi negara
industri dan kapitalis yang sangat kuat. awalnya, barang buatan Jepang menjadi bahan
ejekan oleh bangsa barat. Hal ini karena barang buatan Jepang memiliki kualitas yang
rendah serta harga yang murah. Barang-barang hasil produksi Jepang pun kalah bersaing
dengan produk buatan bangsa barat.
Namun, hal itu tidak membuat Jepang berkecil hati. Jepang terus berusaha keras untuk
meningkatkan kualitas produknya. Dalam pengembangan negaranya tersebut, Jepang tidak
berhutang pada negara lain. Melainkan Jepang lebih memilih untuk menjual obligasi yang
mereka miliki di luar Jepang. Kualitas produk Jepang terus di perbaiki dari waktu ke
waktu. Sedikit dipergunakan di dalam negeri dan dihargai oleh bangsa Jepang sendiri.
Setelah Jepang membuka diri dari isolasinya, Jepang menerima kedatangan Komodor
Perry. Penduduknya pun yang awalnya berjumlah kurang dari 30 juta jiwa, pada tahun
1930 telah bertumbuh pesat menjadi 70 juta jiwa, dengan perkiraan sekita 500 ribu orang
Jepang tersebar di daerah koloninya atau ke daerah-daerah lain. Investasi Jepang pun
meningkat dari tahun ke tahun.
Karena jumlah penduduknya yang terus meningkat dengan taraf hidup rakyat yang
rendah membuat pemerintah Jepang terpaksa menuju sistem ekspansionisme dan
kolonialisme. Tujuannya adalah mencari pasar-pasar baru untuk hasil industrinya. Selain
karena hal tersebut, Jepang juga merupakan negara yang miskin akan sumber daya alam.
Tentu ini menjadi masalah bagi pemerintah Jepang, ditengah jumlah penduduknya yang
meningkat tetapi negara Jepang tidak memiliki cukup sumber daya alam. Situasi ini lah
yang menyebabkan Jepang menggunakan ‘kekerasan’ dalam pemecahan masalah seperti
yang di lakukan oleh Amerika, inggris, dan perancis.
Jepang mengambil kesempatan ketika terjadi depresi ekonomi di negara-negara
bagian barat pada tahun 1930-an. Ketika negara eropa yang menjadi pusat kegiatan
produksi barang-barang, menjadi tidak mampu menghasilkan barang produksinya.
Kekosongan dalam pemasokan barang-barang ini akhirnya di isi oleh Jepang. Alhasil
Jepang pun mulai menjadi pemasok utama barang-barang indsutri di dunia pada saat itu.
Jepang pun terus memperluas ekspedisi mereka demi mendapatkan kekayaan sumber
daya alam yang cukup bagi negra itu. negara Jepang yang dipimpin oleh kaum militer,
awalnya melakukan ekspansi ke utara. Namun, berkat hasil penelitian dari Komite
Penelitian Kebijaksanaan Selatan membuat Jepang berkeinginan untuk melakukan
eksploitasi di negara wilayah selatan. Hal ini tentu didasari kekayaan minyak dan sumber
daya alam yang jumlahnya cukup melimpah di selatan. Ditambah lagi, kekayaan itu belum
dikelola secara sepenuhnya.
Hakko ichiu merupakan sebuah sabda suci yang menyatakan bahwa Jepang harus
menguasai 8 penjuru mata angin. Anggapan ini lah yang membuat bangsa Jepang semakin
berambisi untuk menguasi negara-negara di 8 penjuru mata angin. Terutama negara bagian
selatan yang kaya akan sumber daya alam.
Slogan ini terus di gemakan oleh seluruh pejabat-pejabat Jepang pada masa itu. hal ini
tentu bertujuan untuk menciptakan keadaan semangat masyarakat Jepang dalam berambisi
untuk menguasi dunia sebagai sebuah bangsa yang suci.
Tentu saja hal ini adalah sebuah pukulan bagi Belanda. Belanda pun akhirnya
menyerah kepada Jepang pada tanggal 8 maret 1942 di Kalijati Subang. Belanda menyerah
tanpa syarat kepada Jepang. Dan sejak tanggal itulah bangsa Indonesia mulai dikuasai oleh
Jepang. Dalam praktiknya, Jepang pun membentuk pemerintahan militer Indonesia
berdasarkan wilayah. Pertama, Pemerintahan Militer Angkatan Darat (Tentara ke-25)
untuk daerah Sumatera dengan pusatnya Bukit Tinggi. Kedua, Pemerintahan Angkatan
Darat (Tentara ke-16) untuk Jawa-Madura. Dan yang terakhir, Pemerintahan Angkatan
Laut (armada selatan kedua) untuk daerah yang meliputi Sulawesi, Borneo, dan Maluku
dengan pusatnya di Makasar.
B. sikap rakyat Indonesia Menyambut Kedatangan Jepang.
Rakyat Indonesia pun menyambut dengan suka cita kedatangan bangsa Jepang. Pada
saat itu, rakyat Indonesia menganggap bahwa bangsa Jepang merupakan bangsa yang
membebaskan mereka dari belenggu kesengsaraan. Apalagi Jepang juga menyebarkan
propoganda yang cukup apik yang dapat membuat masyarakat Indonesia mempercayai
bahwa kedatangan Jepang akan membawa kebahagian dan kemakmuran bagi bangsa
Indonesia. Belum lagi ditambah dengan adanya ramalan Jaya Baya semakin menambah
rasa simpati rakyat terhadap kedatangan bangsa Jepang.
Bangsa Indonesia yang sudah memiliki rasa antipati terhadap Belanda dimanfaatkan
oleh Jepang. Dalam hal ini, Jepang menggunakan cara-cara yang cukup apik, dimana
Jepang memperbolehkan kegiatan-kegiatan yang berbau nasionalisme dengan syarat
berada dibawah pengawasan pemerintah Jepang. Kemudian Jepang juga mengangkat
rakyat Indonesia di pusat-pusat pemerintah. Jepang juga menyiarkan berita-berita dengan
bahasa Indonesia dan selalu ditutup dengan lagu kebangsaan Indonesia rakyat. Jepang
berhasil mengambil hati rakyat baik golongan terpelajar maupun golongan biasa.
Jepang juga berusaha untuk mengambil hati kaum muslim di Indonesia. Karena
menurut Jepang, kaum muslim ini dapat menggerakan mobilisasi rakyat untuk mendukung
Jepang mencapai tujuannya. Sehingga mereka menanamkan paham bahwa Jepang sebagai
sesama bsngsa asia telah berhasil mengusir kaum kafir (Belanda) dari wilayah Indonesia.
Jepang juga melakukan berbagai macam perhatian khusus kepada kaum muslim yang
semakin membuat kaum muslim di Indonesia jatuh hati dan mulai mendukung Jepang.