Anda di halaman 1dari 8

TUGAS HUKUM KONSERVASI SUMBER DAYA LAUT

PENGAMANAN LAUT OLEH TNI AL MEWUJUDKAN KEAMANAN


MARITIM

Dosen Pengampu: Ibu Dita Birahayu, S.H., M.H.

Oleh:
Hari Sukoco NIM. 2018.06.1.0088
Eko Priyo Pambudi NIM. 20180610087
Erlyn Ayu Wirasanti NIM. 20160610023

PROGRAM STUDI HUKUM


FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS HANG TUAH
SURABAYA
2020
PENGAMANAN LAUT OLEH TNI-AL MEWUJUDKAN KEAMANAN
MARITIM

Abstrak
Negara Indonesia merupakan negara kepulauan, sebagian besar
wilayahnya adalah laut, laut di indonesia mempunyai kekayaan yang sangat
melimpah terutama di sektor perikanan.Adanya Illegal Fishing di wilayah laut
Indonesia membuat para penegak hukum dilaut terutama TNI AL semakin
aktif melakukan operasi. Hal ini dilakukan supaya kekayaan laut Indonesia
bisa terjaga, berkurangnya pelanggaran hukum serta meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, terutama para nelayan. Terjaganya keamanan laut
serta tegaknya hukum dilaut yang dilakukan oleh TNI AL secara tidak
langsung ikut berpengaruh terhadap perekonomian, kesejahteraan serta
kecerdasan bangsa Indonesia.
Kata Kunci: Sektor Perikanan, Illegal Fishing, TNI-AL
Latar Belakang
Sebuah Negara yang tulang punggung eksistensinya,
pengembangannya, kebesaran, dan kejayaannya tertumpu pada kekuatan
maritime adalah pengertian Negara Maritim. Artinya, Indonesia sebagai
Negara Kepulauan harus dilihat secara geografis dan non geografis.
Pendekatan geografis dan non geografis tadi harus memerhatikan kondisi
obyektif potensi dan hal-hal lain yang nanti dalam proses membangun Negara
Maritim akan mampu menjadikan Indonesia sebagai Negara Kepulauan yang
berorientasi ke darat menjadi Negara kepulauan yang mendasarkan pada
potensi maritim. Meliputi aspek politik, ekonomi, sosial, budaya bahari dan
pertahanan, dan juga harus dilengkapi dengan satu aspek lagi yaitu hukum.
Karena budaya bahari dan hukum menjadi dasar dari penentu arah kebijakan.
Budaya bahari membentuk karakter Manusianya menjadi berorientasi maritim.
Hukum menjadi dan memberikan arah serta tujuan terhadap kegiatan
pembangunan yang dilakukan.1
TNI AL di dalam pelaksanaan tugas pokoknya, harus mengacu pada
tugas pokok TNI AL sesuai yang termaktub didalam pasal 9 Undang-undang
RI Nomor 34 tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia diantaranya
adalah: (1) Melaksanakan tugas TNI matra laut di bidang pertahanan; (2)
Menegakkan hukum dan menjaga keamanan di wilayah laut yurisdiksi
nasional sesuai dengan ketentuan hukum nasional dan hukum internasional
yang telah diratifikasi; (3) Melaksanakan tugas diplomasi Angkatan Laut
dalam rangka mendukung kebijakan politik luar negeri yang ditetapkan oleh
pemerintah; (4) Melaksanakan tugas dan pengembangan kekuatan matra
laut; (5) Melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan laut. 2 Didalam
1
Siswanto, H.W. Pendidikan Budaya Bahari Memperkuat Jati Diri Bangsa. Jurnal Pendidikan
Ilmu Sosial. e-ISSN 2540-7694 Volume 27, Nomor 2, Desember 2018.
2
Undang-Undang RI Nomor 34 tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia.
kegiatan tindak pengamanan wilayah laut atau maritim, tidak hanya terkait
dengan penegakan hukum di wilayah laut saja, akan tetapi termasuk wilayah
luas yang aman untuk dipergunakan bagi pengguna dan harus bebas dari
bentuk-bentuk ancaman atau gangguan terhadap berbagai aktifitas
penggunaan dan pemanfaatan sumber daya laut, diantaranya yaitu: (a) Laut
yang bebas dari ancaman kekerasan, termasuk ancaman penggunaan
kekuatan bersenjata yang dinilai mempunyai kemampuan untuk mengganggu
dan membahayakan kedaulatan negara. (b) Laut yang bebas dari ancaman
terhadap navigasi, yaitu ancaman yang ditimbulkan oleh kondisi geografi dan
hidrogagrafi, yang membahayakan keselamatan pelayaran. (c) Laut yang
bebas dari pencemaran dan perusakan ekosistem, yaitu ancaman terhadap
kelestarian lingkungan yang dampaknya merugikan bagi masyarakat sekitar
dan juga generasi penerus. (d) Laut yang bebas dari ancaman pelanggaran
hukum, yaitu pelanggaran terhadap ketentuan hukum nasional dan
internasional yang berlaku seperti illegal logging, illegal fishing dan lain-lain. 3
Pada saat terjadinya ancaman seperti Pengelolaan sumber daya laut
tanpa batas, pengerusakan ekosistem laut, illegal Unreported Unregulated
Fishing dan pencemaran lingkungan adalah beberapa bentuk ancaman
terhadap sumber daya laut. Tidak dipatuhinya aturan hukum yang berlaku,
baik Hukum Nasional maupun Hukum Internasional. 4 Ketidakpahaman dan
kesengajaan para pelaku kegiatan illegal di laut terhadap ketentuan dan
undang-undang yang berlaku merupakan muara utama terjadinya kegiatan
pelanggaran hukum di laut.5
Kepulauan Indonesia (ALKI) dan daerah Ekonomi Eksklusif Indonesia.
ALKI adalah alur laut yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia untuk alur
pelayaran kapal-kapal asing yang melewati perairan teritorial Indonesia,
sebagai salah satu konsekuensi dari ratifikasi Konvensi Hukum Laut
Internasional (the United Nations of the Law of the Sea Convention). Terdapat
3 alur laut yang telah ditetapkan oleh Indonesia, yaitu:
a. Selat Sunda-Selat Karimata-Laut Cina Selatan.
b. Selat Lombok-Selat Makasar-Laut Sulawesi.
c. Tiga alur tambahan (optional routes) ke atau dari Samudera Pasifik:
 Samudera Pasifik-Laut Maluku-Laut Seram-Laut Banda-Selat
Ombai-Laut Sawu
 Samudera Pasifik-Laut Maluku-Laut Seram-Laut Banda-Selat
Leti-Laut Timor

3
Sayidiman Suryohadiprojo, Keamanan Laut dan Tanggung Jawab Indonesia: Tantangan
dan Kendala, Makalah TNI-AL yang disampaikan pada Lokakarya Hukum Laut Internasional,
Yogyakarta, 13-15 Desember 2013.
4
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Permintaan Energi Dunia Meningkat 45 %,
dalam https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/hingga-2030-permintaan-energi-
dunia-meningkat45 diakses pada tanggal 06 Desember 2020, pukul 12.38 WIB
5
Badan Pemeriksa Keuangan Negara, Pencurian Ikan Rugikan Negara 50 Triliun,21 Februari
2011, dalam Bpk.go.id/news/pencuria-ikan-rugikan-negara-rp-50-triliun, diakses pada tanggal
06 Desember 2020, pada pukul 13.00 WIB

Samudera Pasifik-Laut Maluku-Laut Seram-Laut Banda-Laut
Arafura (AGOES, 1997).6
Ancaman pelanggaran tindakan hukum dilaut datang dari berbagai
wilayah laut Indonesia, karena Indonesia berbatasan langsung dengan
beberapa negara di kawasan, khususnya Zone Ekonomi Eksklusif dan landas
kontinen dengan 10 (sepuluh) negara sahabat diantaranya dengan Malaysia,
Singapura, Papua Nugini, Australia, Timor Leste, Vietnam, Philipina, Republik
Palau, India dan Thailand10.7 Hampir sebagian besar perbatasan wilayah laut
tersebut memiliki potensi kekayaan sumber daya maritim yang sangat besar
seperti Indonesia, sehingga membuka peluang datangnya ancaman diantara
negara-negara tersebut. Bentuk ancaman maritim yang dimaksud, adalah
ancaman kekerasan. Ramainya lalu lintas pelayaran di perairan Indonesia
karena beberapa perairan merupakan garis perhubungan laut yang terdiri dari
Sea Lines of Communication (SLOC) dan Sea Lines of Trade (SLOT) .
Luasnya garis perhubungan laut yang menghubungkan banyak negara di
kawasan Indo-Pasifik yang beorientasi ekspor dan impor memberikan
konsekuensi tingginya jumlah kapal yang berlayar melintasi jalur tersebut.
Sangat terbuka kemungkinan terjadi aksi Pembajakan (sea piracy) dan
perampokan (sea robbery), sabotase obyek vital dan teror di laut. International
Maritime Bureau (IMB) melaporkan bahwa pada tahun 2019 telah terjadi 119
laporan perampokan dan pembajakan kapal di wilayah laut seluruh dunia. 8
Berbagai tindak kejahatan di laut terus berkembang, sehingga menimbulkan
ancaman keamanan maritim yang makin meluas . Penggunaan kekuatan
bersenjata membutuhkan aksi penindakan dan perlawanan oleh aparat
keamanan maritim.9
Sering terjadi pelanggaran yang dilakukan oleh masyarakat pesisir yang
masih membuang limbah ke laut. Dia menyayangkan masih banyak individu
dan korporasi yang bergantung terhadap laut justru melakukan perusakan
terhadap ekosistem. Selama ini aktivitas manusia tidak terkontrol dengan
baik, misalnya masih ada nelayan menangkap ikan memakai trol (jaring),
peledak hingga racun yang dapat merusak dasar laut dan terumbu
karang.Tak hanya nelayan, kerusakan laut dapat disebabkan kapal dagang
yang melewati perairan nasional. Melda menjelaskan banyak kapal dagang
berukuran besar beroperasi tidak mematuhi ketentuan seperti penerapan
sistem ballast water atau air ballast yang digunakan sebagai pemberat dan
penyeimbang kapal saat berlayar. meski air ballast ini berfungsi
menyeimbangkan kapal, namun sistem ini berdampak serius terhadap
6
Dirhamsyah. Penegakan Hukum Laut di Indonesia. ISSN 0216-1877. Oseana, Volume
XXXII, Nomor 1, Tahun 2007 : 1 -13
7
Indroyono Soesilo,Kemenko Maritim Indonesia, Indonesia Akan Selesaikan Perbatasan Laut
dengan 10 Negara, dari ustralia Hingga Palau https://news.detik.com/berita/d-2900381/ri-
akan-selesaikanperbatasan-laut-dengan-10-negara-dari-australia-hingga-palau, 28 April
2015, diakses pada tanggal 22 Januari 2020 pada pukul 13.05 WIB
8
Lyle J.Morris, A Preliminary Assesment of Indonesia’s Maritime Security Threats and
Capabilities,2018, https://www.rand.org/pubs/research_reports/RR2468.html, diakses tanggal
26 Januari 2020 pada pukul 13.10 WIB
9
Dr.A.Octavian, Pola Kejahatan di Laut, Makalah Kuliah Umum di ITB, 16 Oktober 2019, hal 2
ekologi. Kerusakan ini dapat terjadi karena banyak spesies laut akan
terganggu saat sistem air ballast ini beroperasi. Terkadang air ballast ini
bercampur dengan limbah minyak yang ada di dalam kapal. Sehingga, saat
air ballast ini dikeluarkan kapal bisa mencemari laut. 10

Rumusan Masalah
a. Mengapa sumber daya perikanan perlu dijaga?
b. Bagaimana peran TNI AL dalam menegakkan hukum dilaut dari
Illegal Fishing?

Pembahasan
Laut menjanjikan potensi komersial yang sangat besar bagi bangsa
Indonesia namun potensi tersebut akan tak berarti bila kita tidak menyadari
betapa pentingnya keterlibatan teknologi untuk mengeksplorasi potensi serta
sumber daya tersebut. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di
dunia yang terdiri dari 2/3 bagiannya adalah lautan. Lautan di Indonesia
memiliki panjang garis pantai mencapai 95.000 km persegi. Ditambah lagi
dengan luas hamparan terumbu karang sebesar 24,5 juta Ha. 11 Selain dari
panjang garis pantai dan luas terumbu karang, negeri Indonesia juga masih
menyimpan potensi kelautan lainnya.
Hasil laut berupa ikan menjadi sumber protein penting bagi masyarakat
Indonesia. Sebanyak 54 persen kebutuhan protein nasional dipenuhi dari ikan
dan produk laut lainnya. Selain itu, hasil laut Indonesia menyumbang 10
persen kebutuhan perikanan global. Laut Indonesia juga berperan penting
bagi berbagai kegiatan ekonomi seperti bisnis perikanan, pelayaran, maupun
pariwisata. Setiap tahunnya Indonesia memproduksi perikanan tangkap
sebesar 5 juta ton/tahun dan terus meningkat dari tahun ke tahun. Untuk total
produksi perikanan setiap tahunnya mencapai 13 juta ton/tahun.Baik dari hasil
penangkapan maupun budidaya. Padahal dalamperhitungan statistik
Indonesia dapat memproduksi hasil perikanan mencapai 65 juta ton/tahunnya.
Potensi perikanan inilah yang selayaknya terus di tingkatkan melihat besarnya
potensi sumberdaya ikan yang tersedia. Agar masyarakat pesisir kita semakin
sejahtera dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan laut .12 Potensi
10
Hukum Online, https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt5bcf30366e119/ragam-sebab-
pelanggaran-hukum-di-laut–ini-solusinya, diakses pada tanggal 06 Desember 2020 pada
pukul 13.20 WIB
11
Departemen Eksplorasi Laut dan Perikanan, Program dan Kegiatan: Depatemen Eksplorasi
Laut dan Perikanan Republik Indonesia tahun 2000-2004, Jakarta: Departemen Eksplorasi
Laut dan Perikanan, 2002, 125.
12
Romimohtarto, Kasijan dan Juwana, Biologi Laut: Ilmu Pengetahuan Biota Laut, Jakarta:

Djambatan, 2001
perikanan Indonesia yang mencapai 65 juta ton sebenarnya cukup untuk
mencukupi kebutuhan ikan dalam negeri dan kebutuhan ikan dunia. Indonesia
mempunyai potensi ikan yang banyak tetapi banyak ikan juga dicuri oleh
nelayan-nelayan asing dan alat tangkap nelayan Indonesia masih banyak
yang kurang mendukung sehingga potensi ikan di Indonesia belum dikelola
dengan baik.
Kehadiran TNI AL di laut dalam rangka melaksanakan Operasi Militer
Selain perang sangat besar pengaruhnya terhadap keamanan dan penegakan
hukum diaut terutama dalam mecegah Illegal Fishing. Laut Indonesia yang
kaya akan sumber daya Ikan yang sering terjadi pelanggaran wilayah dan
Illegal Fishing adalah Laut Aru, berada di tenggara pulau maluku dan juga
Laut Natuna Utara, kedua wilayah laut ini merupakan laut yang kaya akan
Sumber daya ikan, Ikan yang melimpah dan tidak pernah habis dari tahun ke
tahun meskipun dicuri oleh kapal asing yang menggunakan teknologi tangkap
ikan yang bagus dibandingkan dengan kapal nelayan Indonesia. Meskipun itu
dilakukan tetapi sampai sekarang sumber daya ikan di kedua laut tersebut
tidak berkurang dan masih tetap melimpah. Kewenangan oleh TNI AL sebagai
unsur satgas dalam Upaya Memberantas Illegal fishing di Perairan Laut
Indonesia Menurut Perpres RI Nomor 115 Tahun 2015 Tentang Satuan Tugas
Pemberantasan Penangkapan Ikan Secara Ilegal (Illegal fishing), itu diatur
dalam pasal 3 yaitu Menentukan target operasi penegakan hukum dalam
rangka pemberantasan penangkapan ikan secara ilegal. 13 Melakukan
koordinasi dalam pengumpulan data dan informasi yang dibutuhkan sebagai
upaya penegakan hukum, dengan institusi terkait tidak terbatas pada
Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Keuangan, Kemlu,
Kemenhub, TNI AL, Polri dan BIN. Membentuk dan memerintahkan unsur-
unsur Satgas untuk melaksanakan operasi penegakan hukum dalam rangka
pemberantasan penangkapan ikan secara ilegal di kawasan yang ditentukan
oleh Satgas. Melaksanakan komando dan pengendalian sebagaimana
dimaksud yang meliputi kapal, pesawat udara, dan teknologi lainnya dari TNI
AL, Polri, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta Bakamla yang sudah
berada di dalam Satgas. Dalam menjalankan tugasnya, satgas dapat
melaksanakan komando dan mengendalikan peralatan yang nantinya
digunakan dalam melakukan operasi di perairan laut.
Dalam pasal 73 ayat 5 UU RI No. 45 Tahun 2009 tentang perubahan
atas UU No. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan telah memberi wewenang
kepada Menteri Kelautan dan perikanan untuk membentuk forum koordinasi
yang didalamnya juga terdapat unsur TNI AL dalam penanganan penyidikan
tindak pidana di bidang perikanan. TNI AL melakukan pengejaran,
penangkapan dan penyelidikan terhadap kapal asing maupun kapal indonesia
yang melakukan pelanggaran.14Apa yang telah dilakukan TNI AL mempunyai
pengaruh yang sangat besar terhadap Sumber daya Ikan di laut Indonesia
karena bisa menghambat serta mengurangi Illegal Fishing. Manfaat yang

13
Perpres RI Nomor 115 Tahun 2015 Tentang Satuan Tugas Pemberantasan Penangkapan
Ikan Secara Ilegal (Illegal fishing)
14
Undang-Undang RI No. 45 Tahun 2009 tentang perubahan atas Undang-Undang No. 31
Tahun 2004 tentang Perikanan.
terlihat pertama kali adalah bertambahnya hasil tangkapan dari nelayan lokal,
meningkatnya penghasilan serta perokonomian para nelayan.

Kesimpulan
Sumber daya ikan menjadi sumber protein penting bagi masyarakat
Indonesia. Sebanyak 54 persen kebutuhan protein nasional dipenuhi dari ikan
dan produk laut lainnya. Indonesia menyumbang 10 persen kebutuhan
perikanan global. Setiap tahunnya Indonesia memproduksi perikanan tangkap
sebesar 5 juta ton/tahun dan terus meningkat dari tahun ke tahun. Untuk total
produksi perikanan setiap tahunnya mencapai 13 juta ton/tahun. Kekayaan
indonesia dari Sumber daya ikan dilaut merupakan kekayaan yang tiada
ternilai harganya dan sangat penting bagi Negara Indonesia. Maraknya Illegal
Fishing di Indonesia membuat TNI AL berperan aktif dalam menjaga
keamanan dan melakukan penegakan hukum dilaut. TNI AL melakukan
Operasi Militer selain perang yaitu dengan melakukan Satgas-Satgas di
wilayah yang rawan terjadi pelanggaran hukum dan Illegal Fishing.TNI AL
melakukan pengejaran, penangkapan dan penyelidikan terhadap pelanggar.
Selanjutnya diserahkan ke kejaksaan untuk dilakukan proses hukum sebelum
dilakukan persidangan di Pengadilan.

Saran
Kekayaan Sumber daya ikan di Indonesia yang sangat besar kurang
disadari oleh sebagian besar penduduk Indonesia, hal ini menyebabkan
kurangnya perhatian terhadap Laut, terutama sektor perikanan. Tumpang
tindihnya kewenangan antara TNI AL, KKP, Polairud mencerminkan
kurangnya perhatian pemerintah. Padahal Kekayaan laut yang sangat kaya
cukup untuk mensejahterakan penduduk Indonesia bila dikelola dengan baik.

Daftar Bacaan
Peraturan
Undang-Undang RI Nomor 34 tahun 2004 tentang Tentara Nasional
Indonesia.
Undang-Undang RI No. 45 Tahun 2009 tentang perubahan atas Undang-
Undang No. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan
Perpres RI Nomor 115 Tahun 2015 Tentang Satuan Tugas Pemberantasan
Penangkapan Ikan Secara Ilegal (Illegal fishing)

Buku
Dirhamsyah. 2007. Penegakan Hukum Laut di Indonesia. ISSN 0216-1877.
Oseana, Volume XXXII, Nomor 1, 1 -13.
Departemen Eksplorasi Laut dan Perikanan, 2002, Program dan Kegiatan:
Depatemen Eksplorasi Laut dan Perikanan Republik Indonesia tahun
2000-2004, Jakarta: Departemen Eksplorasi Laut dan Perikanan, 125.
Romimohtarto, Kasijan dan Juwana, 2001, Biologi Laut: Ilmu Pengetahuan
Biota Laut, Jakarta: Djambatan.

Jurnal
Siswanto, H.W. Pendidikan Budaya Bahari Memperkuat Jati Diri Bangsa.
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial. e-ISSN 2540-7694 Volume 27, Nomor 2,
Desember 2018.
Sayidiman Suryohadiprojo, Keamanan Laut dan Tanggung Jawab Indonesia:
Tantangan dan Kendala, Makalah TNI-AL yang disampaikan pada
Lokakarya Hukum Laut Internasional, Yogyakarta, 13-15 Desember
2013.
Dr.A.Octavian, Pola Kejahatan di Laut, Makalah Kuliah Umum di ITB, 16
Oktober 2019.

Internet
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Permintaan Energi Dunia
Meningkat 45 %, dalam https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-
berita/hingga-2030-permintaan-energi-dunia-meningkat45 diakses pada
tanggal 06 Desember 2020, pukul 12.38 WIB
Badan Pemeriksa Keuangan Negara, Pencurian Ikan Rugikan Negara 50
Triliun,21 Februari 2011, dalam Bpk.go.id/news/pencuria-ikan-rugikan-
negara-rp-50-triliun, diakses pada tanggal 06 Desember 2020, pada
pukul 13.00 WIB
Indroyono Soesilo,Kemenko Maritim Indonesia, Indonesia Akan Selesaikan
Perbatasan Laut dengan 10 Negara, dari ustralia Hingga Palau
https://news.detik.com/berita/d-2900381/ri-akan-selesaikanperbatasan-
laut-dengan-10-negara-dari-australia-hingga-palau, 28 April 2015,
diakses pada tanggal 22 Januari 2020 pada pukul 13.05 WIB
Lyle J.Morris, A Preliminary Assesment of Indonesia’s Maritime Security
Threats and Capabilities,2018,
https://www.rand.org/pubs/research_reports/RR2468.html, diakses
tanggal 26 Januari 2020 pada pukul 13.10 WIB
Hukum Online,
https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt5bcf30366e119/ragam-
sebab-pelanggaran-hukum-di-laut–ini-solusinya, diakses pada tanggal
06 Desember 2020 pada pukul 13.20 WIB

Anda mungkin juga menyukai