Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB 5
GAYA GEOLOGI DAN BENTANG ALAM HASIL GAYA GEOLOGI
1) Lipatan
Gerakan tekanan horizontal menyebabkan lapisan kulit bumi yang elastis berkerut, melipat, dan
menyebabkan relief-relief muka bumi berbentuk pegunungan. Contoh, pegunungan-pegunungan tua seperti
pegunungan Ural. Lipatan ini terjadi pada zaman primer.
1
DASAR DASAR GEOLOGI 1
c) Sesar mendatar
Sesar mendatar adalah sesar yang tegak lurus yang bergesar secara horisontal walaupun ada yang agak
vertikal.
2
DASAR DASAR GEOLOGI 1
b. Gerak-gerak Epirogenetik
Gerak naik atau turun dari permukaan bumi, meliputi daerah yang luas dan berlangsung lambat. Gerak
epirogenetik dibedakan menjadi :
1. Gerak Epirogenetik Positif, bila permukaan bumi turun atau seolah-olah permukaan air laut naik.
2. Gerak Epirogenetik Negatif, bila permukaan bumi naik atau seolah-olah permukaan air laut turun.
c) Gempa runtuhan atau longsoran: terjadi akibat daerah kosong di bawah lahan mengalami runtuh.
Getaran yang dihasilkan akibat runtuhnya lahan hanya dirasakan di sekitar daerah yang runtuh.
3
DASAR DASAR GEOLOGI 1
Jalur gempa di dunia sebagian besar tersebar di Samudera Pasifik yangdisebut Sabuk Pasifik. Dari seluruh
gempa bumi yang terjadi di dunia 80%terjadi di sabuk Pasifik, seperti gempa di Chili (1960), Peru (1970),
Guatemala(1976), San Fransisco (1906), Alaska (1964), Tokyo (1923), Taiwan (1963),Filipina (1976), Irian Jaya
(1971), dan lain-lain. Gempa pada jalur ini terusberlangsung intensif hingga sekarang. Coba Anda cari informasi
tentang kejadiangempa di jalur Sabuk Pasifik dari tahun 2004 hingga 2006!
Sabuk gempa dengan sistem regangan terjadi di dasar laut.Selain diSamudera Pasifik, juga di sepanjang
Atlantik yang panjangnya ratusan kilometer dengan lebar antara 10 sampai 40 km, dan di Samudera Hindia. Untuk
itulah,Indonesia telah menjadi bagian dari negara yang paling banyak menerima gempa dan dapat menimbulkan
tsunami.
Jarak stasion ke episentrum dapat dihitung denganmenggunakan Hukum Laska berikut:
∆= {(S – P) – 1} × 1 megameter
∆= Delta, menunjukkan jarak ke episentrum
S = Saat tibanya gelombang S pada seismograf
P = Saat tibanya gelombang P pada seismograf
r = 1 menit; 1 megameter = 1.000 km.
Contoh soal:
Gempa Gunung Tangkubanperahu tercatat pada seismograf stasion di Garut
sebagai berikut:
a. Gelombang longitudinal tercatat pada jam 08 25’ 25"
b. Gelombang transversal tercatat pada jam 08 26’ 40"
Berapa jarak Garut dari episentrum gempa?
Jawab:
Delta = {(08 26’ 40” – 08 25’ 25”) – 1’} × 1.000 km
= ( 01’ 15” – 1’) × 1.000 km
15
= –– × 1.000 km
60
= 250 km
Jarak dari episentrum ke Garut adalah sekitar 250 km.
4
DASAR DASAR GEOLOGI 1
5.1.2.1. Pelapukan
Pelapukan adalah proses pengrusakan atau penghancuran kulit bumi oleh tenaga eksogen. Pelapukan di
setiap daerah berbeda-beda tergantung unsur-unsur dari daerah tersebut. Misalnya di daerah tropis yang pengaruh
suhu dan air sangat dominan, tebal pelapukan dapat mencapai seratus meter, sedangkan daerah sub tropis
pelapukannya hanya beberapa meter saja.
5
DASAR DASAR GEOLOGI 1
b. Pelapukan organik
Penyebabnya adalah proses organisme yaitu binatang tumbuhan dan manusia, binatang yang dapat
melakukan pelapukan antara lain cacing tanah, serangga. Dibatu-batu karang daerah pantai sering terdapat lubang-
lubang yang dibuat oleh binatang.
c. Pelapukan kimiawi
Pada pelapukan ini batu batuan mengalami perubahan kimiawi yang umumnya berupa pelarutan. Pelapukan
kimiawi tampak jelas terjadi pada pegunungan kapur (Karst). Pelapukan ini berlangsung dengan batuan air dan
suhu yang tinggi. Air yang banyak mengandung CO2 (Zat asam arang) dapat dengan mudah melarutkan batu kapur
(CaCO2). Peristiwa ini merupakan pelarutan dan dapat menimbulkan gejala karst.
5.1.2.2. Pengikisan
Definisi pengikisan atau erosi adalah proses pelepasan dan pemindahan massa batuan secara alami dari satu
tempat ke tempat lain oleh suatu tenaga yang bergerak di atas permukaan bumi. Ditinjau dari pelaku yang
mengikis batuan, pengikisan dibedakan menjadi empat macam, yaitu:
1. Pengikisan oleh air (yang mengalir). Pengikisan jenis ini berikutnya lebih tepat disebut erosi
(erosion). Pengikisan oleh air yang mengalir ini juga sering disebut ablasi
2. Pengikisan oleh gelombang laut. Pengikisan yang pelakunya berupa gelombang laut disebut abrasi.
3. Pengikisan oleh angin. Pengikisan yan dilakukan oleh angin disebut deflasi (deflasion).
4. Pengikisan oleh gletser. Pengikisan yang pelakuknya adalah gletsyer disebut eksarasi.
5.1.2.3. Pengendapan
Sebelum menjadi batuan sedimen, awalnya terjadi proses pengendapan yang kemudian akan mengalami
suatu proses litifikasi membentuk batuan beku.
Berikut beberapa cara pengendapannya :
6
DASAR DASAR GEOLOGI 1
7
DASAR DASAR GEOLOGI 1
c. Tipe Aliran
Gerak Masa Batuan tipe aliran ini dicirikan dengan adanya bidang geser (shear plan). Tipe aliran ini dapat
dibedakan dengan rayapan dari batas yang tegar dan material yang terpindahkan. Menurut Vames (1978) aliran
masa batuan dapat dibedakan menjadi aliran kering, suliflaction, aliran tanah, aliran debris, dan debris avelanche.
Dari berbagai tipe tersebut tipe suliflaction adalah gerak masa batuan tipe aliran yang paling lambat bergerak. Hal
ini terjadi karena lapisan tanah memiliki kejenuhan yang tinggi terhadap air. Tipe suliflaction dapat berlangsung
pada medan dengan kemiringan hanya 1° dan dapat pula terjadi pada lingkungan periglasial.
d. Tipe Heave
Gerak masa batuan bertipe Heave ini terjadi karena adanya proses kembang kerut tanah. Tanah yang banyak
mengandung lempung smectile biasa mengalami kembang kerut. Ketika tanah ini mengembang maka volume
akan bertambah kearah tegak lurus bidang lereng. Oleh sebab itu akan terjadi desakan kearah lereng bawah. Tipe
heave sendiri masih dapt dibagi menjadi rayapan tanah dan rayapan talus. Tipe heave ini dikendalikan oleh
kuanitas kandungan tanah terhadp lempung jenis smectile atau illit dan relief mikro akibat adanya proses kembang
kempis.
e. Tipe Jatuhan
Gerak masa batuan bertipe jatuhan ini dicirikan oleh pegerakan melalui udara. Pada umumnya fragmen
batuanlah yang seolah terbang. Didalm kenyataannya sangat sulit menemui tip pergerakn masa batuan seperti ini.
Suatupengecualian pada tebing sungai yang runtuh dan sering diistilahkan dengan bank calving.
8
DASAR DASAR GEOLOGI 1
ini mempelajari dari benda-benda sekecil atom hingga ukuran benua, samudra, cekungan dan rangkaian
pegunungan.
Proses - proses geologi adalahsemua aktivitas yang terjadi dibumi baik yang berasal dar dalam bumi
(endogen) maupun yang berasal dari luar bumi (eksogen). Gaya endogen adalah gaya yang berasal dari dalam
bumi seperti orogenesa dan epirogenesa, magmatisme dan aktivitas vulkanisme, sedangkan gaya eksogen adalah
gaya yang bekerja dipermukaan bumi seperti pelapukan, erosi dan wass-wasting serta sedimentasi. Gaya endogen
maupun oksogen merupakan gaya-gaya yang memberi andil terhadap perubahan bentuk bentang alam (lanscape)
yang ada dipermukaan bumi. pada gambar dibawah disajikan suatu bagan yang memperlihatkan proses-proses
geologi (endogen & eksogen) sebagai agen dalam perubahan bentuk bentang alam.
Gambar 5.9. Proses-proses geologi (proses endogenik dan proses eksogenik) dan perubahan bentang alam
✂ Gaya endogen
Gaya endogen adalah gaya yang berasal dari dalam bumi. Gaya yang berasal dari dalam bumi dapat
berupa gempabumi, magmatisme, orogenesa dan epirogenesa. aktivitas tektonik adalah aktivitas yang berasal dari
pergerakan lempeng-lempeng yang ada pada kerak bumi (lithosphere). Hasil dari tumbukan antar lempeng dapat
menghasilkan gempabumi, pembentukan pegunungan (orogenesa), dan aktivitas magmatis/aktivitas gunung api
(volcanism). Aktivitas magmatis adalah segala aktivitas magma yang berasal dari dalam bumi. Pada hakekatnya
aktivitas magmatis dipengaruhi oleh aktivitas tektonik, seperti tumbukan lempeng baik secara convergent,
divergent dan atau transform. Pembentukan material kulit bumi (batuan) yang terjadi dipematang tengah samudera
adalah salah satu contoh dari aktivitas makma, sedangkan pembentukan gunungapi dikepulauan hawai adalah
contoh lain dari aktivitas magma yang terjadi disepanjang batas lempeng(transform). Produk dari aktivitas magma
dapat menghasilkan batuan beku, baik batuan beku intrusive dan batuan beku ekstrusive.
9
DASAR DASAR GEOLOGI 1
Gambar 5.10. Blok diagram yang memperlihatkan bentuk-bentuk bentang alam yang terjadi didaerah patahan khususnya diwilayah yang terkena sesar
mendatar (strike slip fault) antara lain gawir, bukir tertekan (pressure ridge), sag basin, shutter ridge dan offset river.
10
DASAR DASAR GEOLOGI 1
Morfologi sag basin adalah bentangan alam yang terbentuk dari hasil dari pergeseran sesar mendatar (strike
slip fault), dengan bentuk relief yang lebih rendah (depresi) dibandingkan dengan pasanganya (gambar 5)
Morfologi "sag basin" merupakan pasangan dari morfologi "pressure ridge" dan morfologi ini hanya terbentuk
pada sesar mendatar saja.
Gambar 5.13. Morfologi sag basin yang dicirikan oleh bentangan yang
berbentuk cekungan dan merupakan bagian dari suatu pasangan sesar
mendatar.
11
DASAR DASAR GEOLOGI 1
lembah-lembah yang berpola sejajar. Genesa pembentukan morfologi perbukitan lipatan adalah gaya tektonik
yang terjadi pada suatu cekungan sedimen.
B : Lembah sinklin
C : Lembah antiklin
D : Lembah sinklin
E : Lembah antiklin
F : Bukit sinklin
12
DASAR DASAR GEOLOGI 1
13
DASAR DASAR GEOLOGI 1
14
DASAR DASAR GEOLOGI 1
15
DASAR DASAR GEOLOGI 1
Gambar 5.26. Morfologi Gunung api Strato / Strato volcano (kiri), Morfologi Gununapi Perisai / Shield Volcano
(kanan)
Gambar 5.27. Morfologi kaki gunungapi (kiri), Morfologi kawah gunungapi (kanan)
16
DASAR DASAR GEOLOGI 1
Gambar 5.28. Morfologi Kaldera /Kaldera Landform (Kiri), Morfologi Jenjang Gunungapi (kanan)
Gambar 5.29. Morfologi kerucut gunungapi (kiri), Morfologi sumbat lava (kanan)
8. Morfologi Maar
Morfologi maar adalah bentang alam berelief rendah dan luas dari suatu kawah gunungapi hasil erupsi
preatomatik, letusanya disebabkan oleh air bawah tanah yang kontak dengan magma. Ciri dari morfologi maar
pada umumnya diisi oleh air membentuk suatu danau kawah yang dangkal.
17
DASAR DASAR GEOLOGI 1
✂ Gaya Eksogen
Gaya eksogen adalah gaya yang dipengaruhi oleh energi matahari dan gaya tarik bumi (gravitasi). Adapun
proses-proses yang dipengaruhi oleh gaya eksogen adalah pelapukan, erosi, was wasting dan sedimentasi.
5.2.2. Bentang Alam Eksogenik.
5.2.2.1..Bentang Alam Akibat Pelapukan
Pelapukan adalah proses desintegrasi atau disagregasi secara berangsur dari material penyusun kulit bumi
yang berupa batuan. Pelapukan sangat dipengaruhi oleh kondisi iklim, temperatur dan komposisi kimia dari
mineral-mineral penyusun batuan. Pelapukan dapat melibatkan proses mekanis (pelapukan mekanis), aktivitas
kimiawi (pelapukan kimia), dan aktivitas organisme (termasuk manusia) yang dikenal dengan pelapukan organis.
A. Pelapukan mekanis
Pelapukan mekanis adalah semua mekanisme yang dapat mengakibatkan terjadinya proses pelapukan
sehingga suatu batuan dapat hancur menjadi beberapa bagian yang lebih kecil atau partikel-partikel yang lebih
halus. Mekanisme dari proses pelapukan mekanis antara lain adalah abrasi, kristalisasi es (pembekuan air), dalam
batuan, perubahan panas secara cepat (thermal fracture), proses hidrasi, dan eksfoliasi (pelepasan tekanan pada
batuan karena perubahan tekanan).
B. Pelapukan kimiawi
Pelapukan kimiawi (proses dekomposisi atau proses peluruhan) adalah terurai/pecahnya batuan memalui
mekanisme kimiawi, seperti karbonisasi, hidrasi, hidrolisis, oksidasi dan pertukaran ion-ion dalam larutan.
Pelapukan kimiawi merubah komposisi mineral -mineral dalam batuan menjadi mineral permukaan seperti
mineral lempung. Mineral-mineral yang tidak stabil yang terdapat dalam batuan akan dengan mudah mengalami
pelapukan apabila berada dipermukaan bumi, seperti basalt dan peridotit, air merupakan agen yang sangat penting
dalam terjadinya proses pelapukan kimia, seperti pengelupasan cangkang ( speriodal weathering) pada batuan.
Pelapukan organis
Pelapukan organis dikenal juga sebagai pelapukan biologis dan merupakan istilah yang umum dipakai untuk
menjelaskan proses pelapukan biologis yang terjadi pada penghancuran batuan, termasuk proses penetrasi akar
tumbuhan kedalam batuan dan aktivitas organisme dalam membuat lubang-lubang pada batuan (bioturbation),
termasuk didalamnya aksi dari berbagai jenis asam yang ada dalam mineral melalui proses leaching. Pada
hakekatnya pelapukan organis merupakan perpaduan antara proses pelapukan mekanis dan pelapukan kimiawi.
18
DASAR DASAR GEOLOGI 1
Gambar 5.33. Proses pelapukan mekanis dan kimiawi pada batuan induk menjadi tanah
19
DASAR DASAR GEOLOGI 1
Erosi adalah istilah umum yang dipakai untuk proses penghancuran batuan (pelapukan) dan proses
pengangkutan hasil penghancuran batuan. Proses erosi fisika disebut sebagai proses corration (erosi mekanis)
sedangkan proses erosi kimia disebut dengan corrosion. Agen dari proses erosi adalah gaya gravitasi, air, es dan
angin. Berdasarkan bentuk dan ukuranya erosi dapat dibagi menjadi 5 (lima) yaitu :
C. Erosi drainase
Erosi drainase (revine erosion), adalah proses pengikisan yang disebabkan oleh kerja air pada permukaan
tanah (terrain) yang membentuk saluran-saluran dengan lembah-lembah saluranya berukuran antara beberapa
centimeter hingga satu meter.
20
DASAR DASAR GEOLOGI 1
D. Erosi Saluran
Erosi Saluran (gully erosion), adalah erosi yang disebabkan oleh hasil kerja air pada permukaan tanah
membentuk saluran-saluran dengan ukuran lebar lembahnya lebih besar 1 meter hingga beberapa meter.
E. Erosi Lembah
Erosi Lembah (Valley erosion), adalah proses dari kerja air pada permukaan tanah (terrain) yang berbentuk
saluran-saluran dengan ukuran lebarnya diatas sepuluh meter.
21
DASAR DASAR GEOLOGI 1
Mass wasting pada dasarnya adalah gerakan batuan, regolith, dan tanah kearah kaki lereng sebagai akibat
dari pengaruh gaya berat (gravity) memalui proses rayapan (creep), luncuran (slides), aliran (flows), rebah
(topples), dan jatuhan (falls). Mass wasting umumnya terjadi di daratan maupun di lautan terutama di lereng
benua. Longsoran merupakan satu contoh yang spektakuler dari mass wasting.
Hasil pelapukan batuan yang berada di puncak puncak bukit akan tertransport sebagai debris ke arah kaki
bukit, sedangkan air sungai bertindak sebagai ban berjalan yang membawa material hasil pelapukan menjauh dari
sumbernya. Walaupun sepanjang perjalananya material hasil pelapukan batuan yang dibawa oleh air sungai
kadang-kadang berhenti untuk sementara waktu, namun pada akhirnya material tersebut akan diendapkan di
tempat terakhir, yaitu dilaut.
Gambar 5.39. Mass wasting tipe Slumping (kiri). Mass wasting tipe jatuhan (kanan).
5.2.2.4. Sedimentasi
Sedimentasi adalah suatu proses pengendapan material yang ditransport oleh media air, angin, es/glatser
disuatu cekungan. Delta yang terdapat dimulut-mulut sungai adalah hasil dari proses pengendapan material-
material yang diangkut oleh air sungai, sedangkan sand dunes yang terdapat di gurun-gurun dan tepi pantai adalah
hasil dari pengendapan meterial-material yang diangkut oleh angin.
Gambar 5.40. Hasil sedimentasi pada aliran sungai (kiri). Hasil sedimentasi yang terjadi di pantai (kanan)
Bentang alam yang ada saat ini adalah hasil dari proses proses geologi yang terjadi dimasa lampau. Pada saat
ini proses-proses geologi (endogenik dan eksogenik) tetap berlangsung dan secara perlahan dan pasti akan
merubah bentuk bentang alam yang ada pada saat ini. Proses-proses eksogen yang terjadi dipermukaan bumi dapat
dikelompokan berdasarkan agen/media yang mempengaruhinya, yaitu air, angin, gletser dan iklim.
22
DASAR DASAR GEOLOGI 1
23