Anda di halaman 1dari 9
RANGKUMAN MATERI ys i o ? 4 a7et> Pee *RIFDA ZULFA 08061282025082-FARMASI B g partikel alam jase cair sus pensi adalah sediaan cair yang Co ae padat tidak larut y terdispersi eesuspensi oral adalah sediaan cair mengandung partikel padat yang terdispersi dalam pembawa cair dengan baban pengaromaslang\sesuai dan ditunjukan untuk penggunaan oral *-suspensi topikal sediaan cair mengandung partikel padat yang terdispersi dalam pembawa cair_ yang ditunjukan untuk penggunaan pada kulit **Suspensi untuk injeksi adalah sediaan berupa suspensi serbuk dalam medium cair “yang sesuai dan tidak disuntikan secara intravena atau kedalam larutan spinal +*Suspensi untuk injeksi terkonstitusi adalah sediaan padat kering dengan baban pembawa yang sesuai untuk membentuk Tarutan 1 yang memenubi semua persyaratan untuk suspensi steril setelab SUSPENSI penambab bahan pembawa sesuai faktor yang mempengaruhi stabilitas suspensi: © ukuran partikel ¢ kekentalan (viskositas) « jumlah partikel (konsentrasi) © sifat/ muatan partikel Bahan pensuspensi dari alam bahan pensuspensi alam dari jenis gom sering disebut gom / hidr dapat larut / mengembang atau mengikat air sehingga cam, membentuk mucilago atau lendir Bahan pensuspensi alam Suspending agent dari alam bukan gom ad. yang sering digunakan untuk tujuan me: ada 3 macam yaitu bontonite , kelebihan lotio: 1. Lebih ekonomis 2. Lebih mudah digunakan 3. Penyebaran lotion lebih merata dari pada bentuk krim 4. Umumnya menyebar dalam lapisan tipis 5. Umumnya dosis yang digunakan lebih rendah dan kerja sistemnya rendah. kekurangan lotio: jenis lotio: 1. Bahaya alergi umumnya lotion besar [neeneletereen cient 2. Penyimpanan lotio tidak tahan lama + Emulsi tipe M/A atau O/W (tipe emulsi dimana tetes minyak terdispersi merata kedalam fase air) a kegunaan lotio: -Antibiotik -Antiseptik -Antijamur (anti fungi) +Kortikosteroid sAnti-jerawat ~ .Menenangkan, smoothing (pelembut), pelembab atau agen pelindung (seperti calamine ) -Pijat +Memperbaiki kulit (estetika) +Selain penggunaan untuk medis, lotion banyak digunakan untuk perawatan kulit serta kosmetik. Menurut The British Pharmaceutical Codex 2 Lotio dapat digolongkan berdasar penggunaan :t 1. Lotion untuk irigasi aural 2. Lotion untuk mencuci mulut 1000000 3. Lotion untuk irigasi hidung 4, Lotion untuk uretra dan vaginal Lotio menurut FI II adalah sediaan cair berupa sus} tau dipersi digunakan sebagai obat luar dapat berbentuk suspensi zat padat dalam bentuk serbuk halus dengan bahan pensuspensi yang cocok atau emulsi tipe minyak dalam air (o/w atau w/o) dengan surfaktan © yang cocok. Lotio dimaksudkan untuk pemakaian Iuar kulit sebagai pelindung. Konsistensi yang berbentuk cair memungkinkan pemakaian yang cepat dan pada permukaan kulit sehingga mudah menyebar dan segera kering setelah pengolesan'Serta meninggalkan lapisan tipis pada permukaan kulit (Lachman etal, 1994). penandaan ‘Obat Luar dan Harus dikocok dahulu. Menurut Farmakope Indonesia Edisi IV, larutan adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia terlarut, misalnya: terdispersi secara molekuler dalam pelarut yang sesuai atau campuran pelarutnya saling bercampur. Karena motekul-molekul dalam pelarut ferdispersi secara merata, maka penggunaan larutan sebagai bentuk sediaan, umumnya memberikan iaminan keseragaman dosis. dan memiliki ketelitian yang baik iika larutan diencerkan atau dicampur. Bila zat A dilarutkan dalam air atau pelorut loin aken menjadi fipe larutan sebagai berikut: 4) Larutan encer, yaitu larutan yang mengandung seiumtah kecil zat A yang terlarut. 2) Larutan pekat, yaitu larutan yang mengandung seiumlah besana terlarut. 3) Larutan ienuh, yaitu larutan yang mengandungiung dapat larut datam air pada tekanan dan té 4) Air, untuk macam-macam ga 2) Spirtus, misalnya untuk kamfer, ) Gliserin, misalnya untuk tanin, z 4) Eter, misalnya untuk kamfer, fos Minyak, misalnya untuk kat 6) Parafin, liquidum, untuk ce lorbutanol. keuntungan sediaan larutan — banding bentuk pat 1) Larutan bersifat voluminous, sehingga rar ‘menyenangkan untuk ai angkut dan dismpan, ApabilaKemason rusal, ~—eseluruhan 3 2) Segera diabsorpsi ka asi idah berada dalam " sediaan tidak dapat dipergunakan. bentuk larutan (tidak mengatami proses disintegrasi 2) Stabilitas dalam bentuk larutan biasanya Kurang. ) bait dibandingkan bentuk sediaan tablet atau kapsul, ferutama jika bahan mudah terhidrolisis. 3)Larutan merupakan media ideal untuk pertumbuhan mikroorganisme, oleh karena itu memerlukan penambahan pengawet. 4) Ketetapan dosis tergantung pada kemampuan pasien untuk menakar. 5) Rasa obat yang kurang menyenangkan akan lebih terasa jika diberikan dalam larutan dibandingkan 1) Lebih mudah ditela 1.sifat dari solut dai dalam bentuk padat . Walaupun demikian, Larutan 2. cosolvensi 5 > 6.saltingin = dapat 3. Relarutan Sia. pembentukan kompleks diberi pemanis dan perasa agar penggunaanya 4 temperatur lebih nyaman. ENIUESI Emulsi adalah suatu sistem yang tidak stabil secara termodinamika yang mengandung paling sedikit dua fase cair yang tidak bercampur (fase minyak dan fase air), dima: salab satunya didispersikan sebagai bola-bola atau tetesan-tetesan atau glob fase caiP lain. & Kelebiban Emulsi : kekurangan Emul: = * untuk ZA berupa minyak , atau ZAyanglarutdalamminyak —_1, Perlu dikocok * mengurangi rasa berminyak 2. Mengurangi rasa berminyak + meningkatkan absorb obat 3. Kemasan rentan pecah + mudah ditelan + memungkinkan pencampuran dua bahan dengan kelarutan berbeda pada masing masing fasenya 4.Rentan mikroba->emulsi pecah 5. Stabilitas fisik emulsi TIPE EMULSI: METODE PEMBUATAN EMULSI A. Emulsi tipe M/A -Gom kering Emulsi minyak dalam air : tetesan minyak terdispersi _pisebur pula metode continental dan dalam fasa kontinu air. metode 4:2;1. Emulsi dibuat dengan Contoh : Jatek karet, kuning telur, susu, emulsi untuk __perbandingan 4 bagian minyak, 2 bagian penggunaan oral seperti emulsi parafin cair. bagian emulgator. *Gom basah B. Emulsi tipe A/M Disebutt pula sebagai metode Inggris, Emulsi air dalam minyak : tetesan air terdispersi dalam fasaocok untuk kontinu minyak. penyiapan emulsi dengan musilago atau Contoh : osio kalamin berminyak, lanolin melarutkan gum sebagai emulgator, dan menggunakan perbandingan 42231 sama seperti metode gom kering DETERMINASI TIPE EMULSI © metode pengenceran “Botol * metode pewarnaan Disebut pula sebagai metode Forbes. Metode ini he metode konduktibilitas elektrik ‘ig#nakan untuk emulsi dari bahan-bahan menguap dan minyak-minyak dengan kekentalan yang rendah. HB Dalam pembuatan emulsi karena komposisinya terdiri dari bahan yang bersifat hidrofilik (fase air) dan yang bersifat lipofilik (fase minyak) maka diperlukan suatu kesetimbangan antara kedua fase tersebut yang dinyatakan sebagai Hydrophilic Lipophilic Balance (HLB) pauae Been ecarn Corrigens Saporis merupakan zat tambahan yang fungsinya untuk memperbaiki rasa yang tidak enak dari sediaan yang tidak enak, contonya sirup sim-plex, aspartam dll Corrigens Odoris merupakan zat tambahan yang fungsinya memperbaiki aroma dari sediaan, misalnya digunakan essense buah buahan Corrigens Coloris merupakan zat tambahan yang fungsinya untuk memperbaiki warna dari sediaan,biasanya menggunakan FDC Corrigens Solubilis merupakan zat tambahan yang fungsinya untuk memperbaiki kelarutan dari sediaan, contoh ya iodium Corrigens Actionis merupakan zat tambahan yang fungsinya untuk meningkatkan kualitas sediaan, contohya anti oksidan, pengawet dll SATU BIAS {an obat cair yang pada prinsipnya a ryang jenuh dengan C02. C02 berfungsi sebagai corrigens Saturasi tidak dapat disimpan dalam jangka waktu yang fama karena akan memperlambat CO2 hilang, sehingga tidak memenuhi syarat saturasi lagi. Tujuan pemerian obat saturasi 1. Untuk menutupi rasa garam yang tidak enak 2. CO2 mempercepat absorbs 3.Merangsang keluarnya getah pencernaan yang banyak. 4, Sebagai carminativuma atau laxans 5. Untuk antioksidan you:C1000} SNLI7 OD == Infus adalah sediaan cair yang dibuat dengan mengekstraksi simplisia nabati dengan air pada suhu go derajat celcius selama 15 menit. Pembua dengan derajat halus ya n Campur Simplisia dalam panci dengan air secukupnya, panaskan di at selama 15 menit mbil sekali-sekali terhitung mulai suhu mencapai 900 C diaduk.Serkai selagi panas melalui kain flanel, tambahkan air panas secukupnya melalui ampas hingga diperoleh volume i 'yang dikchendaki Infus Daun Sena dan infus simplisia yang mengandung minyak atsiri, diserkai setelah dingin. Infus Daun Sena, infus Asam Jawa dan infus simplisia lain yang mengandung lendir tidak boleh diperas. Asam Jawa sebelum dibuat infus dibuang bijinya dan diremas dengan air hingga diperoleh masa seperti bubur, buah ada manis dan buah ada harus dipecah dahulu Pada pembuatan infus Kulit Sena ditambahkan larutan asam sitrat P 10% dari bobot bahan berkhasi: ¢. Pada pembuatan infus simplisia yang mengandung glikosida antrakinon, ditambahkan larutan natrium karbonat P 10% dari bobot kan lain, ang tertera di bawah, infus yang mengandung bukan bahan berkhasiat keras, dibuat dengan * = menggunakan 10% simplis POeruk pembuacan 100 bagian infus berikut, digunakan sejumlah yang certera. LAOK Kulit kina ; tempor: ~ ot Daun Kumis Kucing on Sekale kornutum

Anda mungkin juga menyukai