Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Assalaamu’alaikum wr.wb

Alhamdulillah segala puja puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahnya. Shalawat serta salam semoga
senantiasa tercurah kepada nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan seluruh
kaum muslimin dan muslimat yang senantiasa istiqomah mengikuti petunjuknya.
Berkat rahmat dan pertolongan Allah SWT, kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “SKIZOFRENIA” ini dengan baik.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Patofisiologi. Selain
itu juga sebagai media latihan untuk bertanggung jawab atas tugas yang telah
diberikan.
Kami menyadari sepenuhnya, bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif.
Besar harapan makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Wassalaamu’alaikum wr.wb.

Semarang, 14 Maret 2019

Kelompok 5

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................1

DAFTAR ISI............................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...................................................................................................3

B. Rumusan Masalah...............................................................................................3

C. Tujuan .................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi................................................................................................................5

B. Etiologi................................................................................................................5

C. Patofisiologi.........................................................................................................7

D. Komplikasi......................................................................................................... 7

BAB III PEMBAHASAN

A. Kesimpulan..........................................................................................................9

B. Saran ...................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Skizofrenia merupakan sekolompok gangguan psikotik,dengan gangguan dasar


pada kepribadian distorsi khas pada proses pikir. Kadang-kadang mempunyai
perasaan bahwa dirinya sedang di kendalikan kekuatan dari luar. Gangguan
skizofrenia umumnya di tandai oleh distorsi pikiran dan persepsi yang mendasar dan
khas,dan oleh efek yang tidak serasi atau tumpul (ibrahim,2005)

Gejala skizofrenia ini akan menyebabkan pasien skizofrenia mengalami


penurunan fungsi ataupun ketidak mampuan dalam menjalanai hidupnya, sangat
terhambat produktifitasnya dan nyaris terputus relasinya dengan orang lain.

Preferansi penderita skizofrenia di indonesia adalah 0,3-1% dan biasanya timbul


pada usia sekitar 18-45 th, namun ada juga yang berusia lebih dini. Skizofrenia adalah
gangguan mental yang cukup luas di alami di indonesia dimana sekitar 99% pasien
rumah sakit jiwa di indonesia adalah penderita skizofrenia. Skizofrenia ini tidak
hanya menimbullka penderitaan bagi penderitanya, tetapi juga orang-orang
terdekatnya. Biasanya keluargalah yang tekena dampak hadirnya skizofrenia di
keluaga mereka. Sehingga pengetahuan tentang skizofrenia dan pengenalan tentang
gejala-gejala munculnya skizofrenia oleh keluarga dan lingkungan sosialnya akan
sangat membantu.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud Skizofrenia ?

2. Apa aja etiologi Skizofrenia ?

3. Bagaimana komplikasi skizofrenia?

4. Patofisiologi Skizofernia ?

3
C. Tujuan

1. Agar mahasiswa mengetahui apa yang di maksud dengan skizofrenia

2. Mengetahui tentang penyebab skizofrenia

3. Mengetahui tentang etiologi

4. Memahami komplikasi skizofrenia

5. Memahami tentang mekanisme skizofrenia

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi

Skizofrenia adalah gangguan mental yang terjadi dalam jangka panjang.


Skizofrenia merupakan salah satu dari psikosis, yaitu kondisi di mana
penderitanya kesulitan membedakan kenyataan dengan pikirannya sendiri.

Skizofrenia (/ˌskɪtsoʊˈfrɛniə/ atau /ˌskɪtsoʊˈfriːniə/) adalah gangguan jiwa yang


ditandai dengan gangguan proses berpikir dan tanggapan emosi yang lemah.
Keadaan ini pada umumnya dimanifestasikan dalam bentuk halusinasi
pendengaran, paranoid atau waham yang ganjil, atau cara berbicara dan berpikir
yang kacau, dan disertai dengan disfungsi sosial dan pekerjaan yang signifikan.
Gejala awal biasanya muncul pada saat dewasa muda, dengan prevalensi semasa
hidup secara global sekitar 0,3% – 0,7%. Diagnosis didasarkan atas pengamatan
perilaku dan pengalaman penderita yang dilaporkan.

Skizofrenia memeriliki beberapa gejala psikotik yang utama antara lain :

a) Delusi (waham) suatu keyakinan pasien yang tudak digoyahkan bahwa


keyakinan yang dipercayainya itu salah. Jenis delusi antara lain : grandeur,
guilt, ill health, jealousy, passivity, persecution, poverty, reference.

b) Halusinasi: sensri yang salah dari 5 panca indra, dan yang paling terjadi
adalah pada indra pendengaran dan indra pengelihatan.

c) Disorganized speech : pembicaraan kacau dn asosiasi mental tidak diatur oleh


logika.

d) Disorganized behavior : melakukan suatu tindakan tanpa maksud tertentu.

5
e) Simtom-simtom negatif : berkurangnya sisi emosi, berkurangnya kelancaran
pembicaraan, kehilangan minat untuk melakukan berbagai hal.

B. Etiologi

A. somatogenesis

Pendekata somatogenesis berusaha memahami kemunculan skizofrenia dari berbagai


proses biologis dalam tubuh. Antara lain:

a. Faktor genetik

Seseorang dari keluarga penderita skizofrenia, 10% lebih berisiko


mengalami kondisi yang sama. Risiko akan menjadi 40% lebih besar bila kedua orang
tua sama-sama menderita skizofrenia. Pada orang yang memiliki saudara kembar
dengan skizofrenia, risiko meningkat hingga 50%.

b. Faktor kimia otak ( biochemistry)

Penelitian menunjukkan bahwa ketidakseimbangan kadar dopamin dan


serotonin berisiko menimbulkan skizofrenia. Dopamin dan serotonin adalah bagian
dari neurotransmitter, zat kimia yang berfungsi mengirim sinyal antar sel-sel otak.
Telah diketahui juga, terdapat perbedaan struktur dan fungsi otak pada penderita
skizofrenia. Sejumlah perbedaan tersebut, antara lain:

Koneksi antar sel-sel otak yang lebih sedikit.

Ukuran lobus temporalis yang lebih kecil. Lobus temporalis adalah bagian otak yang
terkait dengan ingatan.

Ukuran ventrikel otak yang lebih besar. Ventrikel adalah bagian di dalam otak yang
berisi cairan.

6
Selain itu beberapa neurotransmitter lain seperti serotonin dan norepinephrine
tampaknya juga memainkan peran.

c. Neuroanatomy (abnoormalitas struktur otak)

Bentuk teknik imaging seperti MRI dan PET telah membantu para ilmuwan
menemukan abnormalitas structural otak pada penderita skizofrenia. Pada pasien
penderita skizofrenia akut memiliki ventrikel otak yang cenderung lebih besar.
Mereka juga memiliki jaringan otak yang lebih sedikit dibandingkan dengan orang
normal. Pasien skizofrenia menunjukan aktivitas yang sangat rendah pada lobus
frontalis otak. Ada juga kemungkinan abnormaltas di bagian-bagian lain otak seperti
lobus temporalis, basal ganglia, thalamus, hippocampus, dan superior temporal gyrus.

C. Patofisiologi

Secara biologis, penyebab skizofrenia adalah gannguan neurofisiologis yang bersifat


bawaan. Selain factor biologis, skizofrenia di sebebkan oleh factor psikososial dan
sosiokultural. Faktor lingkungan yang menyebabkan skizofrenia meliputi penyalah
gunaan obat, pendidikan yang rendah, dan status ekonomi. Onset skizofrenia biasanya
terjadi pada masa akhir remaja atau awal dewasa usia 20 tahun, pada masa dimana
otak sudah mencapai kematangan yang penuh. Angka kejadian pria lebih banyak
dapripada wanita dengan perbandingan 1,4 : 1 .

Teori neurokimia tentang skizofrenia berkembang dengan menganalisis efek


antipsikotik dan propsikoik obat ada manusia dan hewan percobaan.

D. Komplikasi

Komplikasi kehamilan dan persalinan

Sejumlah kondisi yang terjadi pada masa kehamilan diduga berisiko


menyebabkan skizofrenia pada anak yang dilahirkan. Di antaranya adalah kekurangan

7
nutrisi, paparan racun dan virus, preeklamsia, diabetes, serta perdarahan dalam masa
kehamilan.

Komplikasi saat persalinan, juga berisiko menyebabkan skizofrenia pada anak.


Misalnya kekurangan oksigen saat dilahirkan (asfiksia), berat badan lahir rendah, dan
lahir prematur.

Beberapa faktor risiko lainnya adalah:

 Peningkatan sistem kekebalan tubuh akibat penyakit autoimun dan


peradangan.

 Cedera otak akibat jatuh atau kecelakaan, termasuk yang terjadi di masa kecil.

 Infeksi virus, terutama virus influenza dan polio.

Selain sejumlah faktor risiko di atas, ada yang disebut faktor pemicu skizofrenia.
Pada orang dengan faktor-faktor yang telah disebutkan di atas, stres merupakan faktor
psikologis paling utama yang dapat memicu timbulnya skizofrenia. Stres bisa terjadi
karena perceraian, kehilangan pekerjaan atau tempat tinggal, dan ditinggal orang
yang dicintai. Pelecehan seksual, atau kekerasan fisik dan emosional juga dapat
menyebabkan stres.

Penyalahgunaan NAPZA, seperti kokain, ganja dan amfetamin, juga dapat memicu
skizofrenia pada orang dengan faktor risiko di atas. Penelitian menunjukkan, pecandu
ganja berisiko empat kali lipat lebih tinggi untuk mengalami skizofrenia.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Skizofenia adalah gangguan mental yang sangat berat sehingga


kebanyakan penderitanya tidak dapat pulih kembali seperti kondisi sebelum
mereka mengalaminya. Perawatanmedis yang di berikan biasanya hanya
menghilangkan sebagian gejala gangguan ini, namun jarang sekali yang dapat
memulihkan kondisi mereka sepenuhnya. Bahkan gangguan ini sering
kambuh setelah pasien kembali dari rumah sakit jiwa ke keluarga mereka
sehingga suasana rumah menjadi tidak nyaman bagi semua anggota keluarga,
khususnya bagi pasien skizofrenia tersebut.

Oleh karna itu, setelah pengobatan medis, langkah penting yang harus di
lakuhkan adalah memulihkan dan mengeratkan kembali jalinan relasi antara
pasien skizofrenia dan keluarganya.

B. Saran

Marilah kita mengenali lebih lanjut apa penyebab terjadinya


skizofrenia supaya kita dapat mencegah terjadinya skizofrenia pada orang-
orang yang kita sayangi, selain itu juga agar kita dapat mengetahui lebih
jelasnya bagaimana ciri-ciri orang yang mengalami skizofrenia. Agar dapat
diproses dengan cepat.

9
DAFTAR PUSTAKA

Arif, Iman Setiadi. (2006). Skizofrenia, Memahami Dinamika Keluarga Pasien.


Bandung: PT. Rafika Aditama.

10

Anda mungkin juga menyukai