Anda di halaman 1dari 4

EDITORIAL

PENCAPAIAN TUJUAN MDGs BIDANG KESEHATAN


DI INDONESIA

Syafrawati*

What is MDGs? 3. Mendorong kesetaraan gender dan


Akhir-akhir ini sering terdengar tentang memberdayakan perempuan
MDGs. Sebagian orang mungkin sudah sangat Target 2005 dan 2015:
familiar dengannya , sebagian lagi mungkin hanya Mengurangi perbedaan dan diskriminasi gender
tahu setengah-setengah atau mungkin ada yang tidak dalam pendidikan dasar dan menengah terutama
tahu sama sekali. untuk tahun 2005 dan untuk semua tingkatan pada
Millenium Development Goals (MDGs) yang tahun 2015
kalau di Bahasa Indonesiakan menjadi Tujuan 4. Mengurangi tingkat kematian anak
Pembangunan Milenium (TPM), adalah suatu Target 2015:
rancangan pembangunan millenium yang disepakati Mengurangi tingkat kematian anak-anak usia di
oleh Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Milenium bawah 5 tahun hingga dua-pertiga
Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) bulan September 5. Meningkatkan Kesehatan Ibu
2000. Konferensi ini dihadiri oleh 189 negara anggota Target 2015:
termasuk Indonesia. Mengurangi rasio kematian ibu hingga 75%
MDGs mempunyai 8 tujuan yang memiliki dalam proses melahirkan
satu atau beberapa target yang harus tercapai pada 6. Memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit
tahun 2015 dengan dasar situasi dunia pada tahun lainnya
1990. Target 2015:
Kedelapan tujuan tersebut adalah sebagai berikut : 1 Menghentikan dan memulai pencegahan
1. Menghapuskan tingkat kemiskinan dan kelaparan penyebaran HIV/AIDS dan gejala malaria
Target untuk 2015: penyakit berat lainnya.
Mengurangi setengah dari penduduk dunia yang 7. Menjamin keberkelanjutan lingkungan
berpenghasilan kurang dari 1 US$ sehari dan Target:
mengalami kelaparan. a. Mengintegrasikan prinsip-prinsip
2. Mencapai Pendidikan Dasar secara Universal pembangunan yang berkelanjutan dalam
Target 2015: kebijakan setiap negara dan program serta
Memastikan bahwa setiap anak laki dan merehabilitasi sumber daya lingkungan yang
perempuan mendapatkan dan menyelesaikan hilang
tahap pendidikan dasar. b. Pada tahun 2015 mendatang diharapkan
jumlah orang yang tidak memiliki akses air
minum yang layak dikonsumsi berkurang
setengahnya
c. Pada tahun 2020 mendatang diharapkan
dapat mencapai perbaikan kehidupan yang
signifikan bagi sedikitnya 100 juta orang
yang tinggal di daerah kumuh

* Staf Pengajar PSIKM FK Unand

1
Jurnal Kesehatan Masyarakat, September 2006, I (1)

8. Mengembangkan kemitraan global untuk diketahui:


pembangunan 1. Menurunkan Angka Kematian Anak
Target: a. Angka Kematian Balita (AKBA)
a. Mengembangkan lebih jauh lagi perdagangan Angka kematian Balita dilaporkan menurun dari
terbuka dan sistem keuangan yang melibatkan 97/ 1000 kelahiran hidup pada tahun 1989 menjadi
komitmen terhadap pengaturan manajemen 46/1000 kelahiran hidup pada tahun 2000. Rata-rata
yang jujur dan bersih, pembangunan dan penurunan AKBA pada tahun 1990-an adalah 7 %
pengurangan tingkat kemiskinan secara pertahun. Penting untuk dicatat bahwa pada tahun
nasional dan internasional. 2000 Indonesia telah mencapai target yag ditetapkan
b. Membantu kebutuhan-kebutuhan khusus dalam World Summit for Children (WSC) yaitu 65/
negara-negara tertinggal, dan kebutuhan khusus 1000 kelahiran hidup.3
dari negara-negara terpencil dan kepulauan-
kepulauan kecil. b. Angka Kematian Bayi (AKB)
c. Secara komprehensif mengusahakan Penurunan Angka Kematian Bayi dilaporkan
persetujuan mengenai masalah utang negara- sudah sangat menggembirakan. Pada tahun 1989
negara berkembang. AKB adalah 68/1000 kelahiran hidup sedangkan
d. Mengembangkan usaha produktif yang baik tahun 1999 sudah mencapai 35/1000 kelahiran hidup.
dijalankan untuk kaum muda Namun walaupun demikian, AKB di Indonesia masih
e. Dalam kerjasama dengan pihak swasta, tergolong tinggi bila dibandingkan dengan negara
membangun adanya penyerapan keuntungan ASEAN antara lain 4,6 kali lebih tinggi dari Malaysia,
dari teknologi-teknologi baru, terutama 1,3 kali dari Filipina dan 1, 8 kali dari Thailand.4
teknologi informasi dan komunikasi.
c. Persentase anak di bawah satu tahun yang diimu-
MDGs BIDANG KESEHATAN
nisasi campak
Dibidang kesehatan tujuan yang hendak
Persentase anak usia 12-23 bulan yang
dicapai dalam MDGs adalah sebagai berikut:
menerima sedikitnya satu kali imunisasi meningkat
Tabel 1. MDGs bidang kesehatan, Tujuan, Target dan Indikator
sebanyak 14 % dalam kurun waktu 1991 (57,5%) dan
Tujuan Target Indikator 2002 (71,6%).2
Tujuan 4: Menurunkan ™Angka Kematian Balita
Menurunkan angka ™Angka Kematian Bayi
Sementara itu target Nasional untuk imunisasi
angka kematian kematian ™Persentase anak dibawah satu campak untuk tahun 2010 ditetapkan 90%.4
anak Balita sebesar tahun yang diimunisasi
2/3 antara campak
tahun 1990 2. Meningkatkan Kesehatan Ibu
dan 2015 a. Angka Kematian Ibu
Tujuan 5: Menurunkan ™Angka Kematian Ibu Angka Kematian Ibu menurun dari 400/
Meningkatkan angka ™Proporsi pertolongan
Kesehatan Ibu kematian ibu persainan oleh tenaga 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1990 menjadi
sebesar tiga kesehatan terlatih 307 /100.000 kelahiran hidup pada tahun 2000.
perempatnya ™Angka pemakaian kontrasepsi
antara tahun
Angka ini masih sangat jauh dibandingkan dengan
1990-2015 negara maju dan beberapa negara ASEAN. Target
Tujuan 6: Mengendalika ™Prevalensi HIV di kalangan Nasional pada tahun 2015 Angka Kematian Ibu
Memerangi n penyebaran ibu hamil yang berusia antara
HIV/AIDS dan HIV/AIDS 15-24 tahun menjadi 124/100.000 kelahiran.4
penyakit dan mulai ™Penggunaan kondom pada Penyebab kematian ibu adalah perdarahan,
menular menurunnya pemakai kontrasepsi ekslampia / gangguan akibat tekanan darah tinggi saat
lainnya jumlah kasus ™Persentase anak muda usia 15-
baru pada 24 tahun yang mempunyai kehamilan, partus lama dan infeksi. Perdarahan yang
2015 pengetauan komprehensif biasanya tidak bisa diperkirakan dan terjadi secara
tentang HIV/AIDS
mendadak bertanggung jawab terhadap 28 %
Sumber: (Budi Utomo, 2007)
kematian ibu. Ekslamsia merupakan penyebab kedua
Perkembangan MDGs terakhir disampaikan kematian ibu yaitu 13 %.Aborsi yang tidak aman
pemerintah pada tahun 2004. Laporan tersebut bertanggung jawab terhadap 11 % kematian ibu di
merupakan gambaran pencapaian target MDGs Indonesia. Sepsis, penyebab lain kematian ibu sering
selama kurun waktu 1990- 2002/2003. Dibidang terjadi karena kebersihan dan hiygiene yang buruk
kesehatan ada beberapa hal yang penting untuk pada saat persalinan atau karena penyakit akibat

2
Jurnal Kesehatan Masyarakat, September 2006, I (1)

hubungan seks yang tidak diobati berkontribusi pada Data Susenas menunjukkan bahwa pengguna
10% kematian ibu. Partus lama yang berkontribusi kondom sebagai alat KB pada wanita menikah usia
bagi 9 % kematian ibu, sering disebabkan oleh subur sangat rendah yaitu 0,4% pada tahun 2002. 4
disproposi cephalopelvic, kelainan letak dan c. Persentase anak muda usia 15-24 tahun yang
gangguan kontraksi uterus. 4 mempunyai pengetahuan komprehensif tentang HIV/
AIDS
b. Proporsi Pertolongan Persalinan oleh Tenaga
Sebuah penelitian pada tahun 2002
Kesehatan Terlatih
menunjukkan bahwa ada 38,4 % dari pelajar sekolah
Komplikasi persalinan menurun apabila
menengah atas usia 15-19 tahun di Jakarta yang
persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih di
menunjukkan secara benar cara penularan HIV dan
lingkungan yang higienis dengan sarana yang
menolak konsep yang salah tentang penularan HIV.
memadai. Menurut data Susenas terjadi peningkatan
proporsi kelahiran yang ditolong oleh tenaga B. Malaria
kesehatan dari 41% pada tahun 1990 menjadi 68% Hampir separuh dari penduduk Indonesia
pada tahun 2003. Sedangkan target Nasional pada tinggal di daerah endemik malaria. Rata-rata
tahun 2010 adalah 90%.2 prevalensi malaria diperkirakan 850/100.000
penduduk, dengan angka tertinggi di Gorontalo,
c. Angka Pemakaian Kontrasepsi
menyusul NTT dan Papua. Angka Kematian spesifik
Angka pemakaian kontrasepsi pada pasangan
karena malaria diperkirakan 10/100.000 penduduk.
usia subur dilaporkan meningkat sekitar 4% dari 50%
Dari Anak balita dengan gejala klinis malaria hanya
pada tahun 1990 menjadi 54 % pada tahun 2002.
4,4 % yang menerima pengobatan. Kelambu dan
Sementara itu pasangan usia subur yang tidak
penyemprotan rumah dapat meminimalisir penularan
menginginkan hamil tetapi tidak memakai kontrasepsi
malaria. Anak Balita yang tidurnya menggunakan
sekitar 9%.2
kelambu diperkirakan 32 % sedangkan penggunaan
3. Memerangi HIV/AIDS dan penyakit menular kelambu yang telah direndam dengan insekisida
lainnya hanya 0,2 %.2
A. HIV/AIDS
c. Tuberkulosis (TB)
Penurunan HIV/AIDS, malaria dan penyakit
Indonesia menempati urutan ke tiga kasus TB
menular lainnya mendapat perhatian besar dalam
terbanyak didunia. Dilaporkan ada 582.000 kasus
MDGs bidang kesehatan. Di Indonesia sendiri sampai
baru per tahun hampir separuhnya adalah BTA positif.
akhir September 2003 tercatat 1.239 kasus AIDS dan
Artinya dalam 100.000 penduduk terdapat 271 yang
2.685 kasus HIV positif. Ini tentu saja bukan angka
menderita TB dengan 122 diantaranya adalah BTA
sebenarnya karena laporan jumlah penderita HIV/
positif. Angka Kematian Spesifik karena TB adalah
AIDS ini ibarat puncak gunung es, artinya yang
68/100.000 penduduk.
menderita jauh lebih banyak dari yang tercatat. Para
Penyakit TB merupakan penyakit kronik,
ahli memperkirakan hingga saat ini terdapat 90.000-
melemahkan tubuh dan sangat menular.
130.000 orang di Indonesia yang hidup dengan HIV.4
Penyembuhan memerlukan diagnosis akurat melalui
Pola penyebaran yang umum terjadi adalah
pemeriksaan mikroskopis, pengobatan jangka
lewat hubungan seksual, selanjutnya lewat napza
panjang dengan ketaatan meminum obat anti TB.
suntik. Di Jakarta terjadi kenaikan infeksi HIV pada
Analisis kohor tahun 2001 menunjukkan
pengguna napza suntik dari 15% pada tahun 1999
bahwa 85, 7 % penderita menyelesaikan pengobatan
menjadi 47,9 % pada 2002. 5
(pengobatan lengkap dan sembuh). Dibeberapa
a. Prevalensi HIV dikalangan ibu hamil yang berusia propinsi seperti Riau Bali dan Gorontalo angka
15-24 tahun kesembuhan lebih dari 95% sedangkan di Papua
Penelitian di Provinsi Riau pada tahun 1998- hanya 15,7%
1999 menunjukkan bahwa 0,35% ibu hamil telah Kelangsungan berobat pada penderita TB
terinfeksi HIV. Konseling dan testing sukarela di tidak hanya ditentukan oleh kepatuhan berobat, tetapi
Jakarta Utara menunjukkan prevalensi HIV juga ketersediaan obat yang tidak terputus di fasilitas
dikalangan ibu hamil adalah 1,5 % pada tahun 2000 kesehatan. Survei tahun 2000 terhadap stok obat anti
dan meningkat 2,7 % pada 2001.6 TB di fasilitas kesehatan menunjukkan angka
b. Penggunaan kondom pada pemakai kontrasepsi kehabisan stok bervariasi dari 2-8%.2

3
Jurnal Kesehatan Masyarakat, September 2006, I (1)

Daftar Pustaka

1. Tujuan Pembangunan Millenium .htm.http:// 4. Laporan Millenium Development Goals (MDG)


Wikipedia.com Indonesia.htm.http://Bappenas go.id
2. Utomo, Budi, 2007. Tantangan Pencapaian Millenium 5. Depkes RI, 2002. Rencana Strategis Penanggulangan
Development Goal Bidang Kesehatan di Indonesia. HIV/AIDS Indonesia 2003-2007, Jakarta
Jurnal Nasional Kesehatan Masyarakat, Juni 2007 6. National AIDS Commision, Republic of Indonesia,
3. Central Bureau of Statistics,2000. End Decade May 2003. Country Report on Follow-up to The
Statistical Report; Data and Descriptive Analysis, Declaration of Commitment on HIV/AIDS
Jakarta (UNGASS), Reporting period 2001-2003

Anda mungkin juga menyukai