Anda di halaman 1dari 10

KUMPULAN MATERI

PELATIHAN KUALIFIKASI GADA


PRATAMA

SECURTIY

TUGAS POKOK, FUNGSI DAN PERANAN SECURITY


1.       TUGAS POKOK SECURITY
Tugas pokok security adalah meneyelenggarkan keamanan ketertiban dilingkungan kawasan kerjanya khusunya pengamana phisik,
( physical security), personil informasi dan pengamanan teknis lainya. Dalam pelaksanan tugas pokok tersebut seorang security
harus berperan sebagai pelindung. Pengayom dan pelayan bagi masyrakat yang berada dilingkungan kawasan kerjanya.

SEBAGAI PELINDUNG:
Maka setiap anggota security harus memilkin kemampuan memberikan pelindung agar masyrakat dilingkungan / kawasan kerjanya
bebas dari rasa takut, bebas dari ancaman/bahaya dan selalau bersedia memberikan bantuan tanpa membedakan setatusnya.

SEBAGAI PENGAYOM:
Setiap anggota security harus memiliki kemampuan memberikan petunjuk, arahan, bimbingan dan pesan yang bermanfaat bagi
masyrakat dilingkungan kawasan kerjanya, sehingga tercipta suasana yang aman, tertib dan masyarakat merasa tentram dan
terayomi.

SEBAGAI PELAYAN:
Anggota security dalam setiap kegiatanya selalu dilandasi rasa pengabdian dengan etika dan tatakrama serta tutur kata yang santun
dan keramahan yang wajar, seorang petugas security harus selalu memberikan pelayanan kepada masyrakat dilingkungan kawasan
kerjanya secara mudah, cepat tanpa membebani dengan biyaya tidak semestinya.

2.       FUNGSI SECURITY
Security adalah salah satu pengemban fungsi kepolisian terbatas dan fungsinya adalah meliputi segala kegiatan melindungi dan
mengamankan lingkungan / kawasan kerjanya dari setiap gangguan keamanan, ketertiban dan pelanggaran hukum. Security
memiliki kewenanagan terbatas ialah “ dalam lingkungan kuasa tempat” dalam arti di luar tempat yang di tentukan tidak memiliki
kewenangan. Yang ditentukan dalam batas kewenangannya ialah lingkungan kawasan kerjanya. Dalam undang-undang kepolisian
disebutkan bahwa dalam melaksanakan fungsi kepolisian maka polri dibantu oleh bentuk pengamanan swakarsa yang mempunyai
kewenangan terbatas sesuai tempat ialah; lingkungan kerja, lingkungan pemukiman dan lingkungan pendidikan ini adalah tugas
security.
Pengamanan swakarsa adalah bentuk pengamanan atas kemauan, kesadran dan kepentingan masyarakat sendiri yang kemudian
mendapat pengukuhan dari polri. Contoh fungsi kepolisian terbatas yang lain adalah posus ( polisi khusu)

3.       PERANAN SECURITY
Dalam melaksanakan tugasnya security mempunyai peranan sebagai :
A.      Unsur membantu pimpinan instansi / proyek / badan usaha tempat ia bertugas di bidang keamanan dan ketertiban di lingkungan /
kawasan kerjanya.
B.      Unsur pembantu polri dalam pembinaan keamanan dan ketertiban terutama di bidang penegakan hukum
dan security  mindedness  dalam lingkungan kawasan kerja. 
Keamanan dan ketertiban masyarkat adalah tanggung jawab seluruh masyarakat dan polri adalah selaku Pembina teknisnya. Setiap
orang bertanggung jawab atas keamanan dan ketertiban dalam lingkungan masing-masing baik lingkungan pekerjaan, pemukiman
dan pendidikan dan lain-lain.
4.       WEWENANG SECURITY
Anggota security harus memahami wewenang security sehingga tidak ragu-ragu dalam melaksanakan tugasnya. Secara universal
wewenang pengemban kepolisian terbatas terbagi atas bagian yaitu wewenang bidang preventif dan represif sesuai dengan undang
– undang yang mengaturnya.

A.      Wewenang security bidang perventif


Menerima laporan, setiap anggota security berkewajiban menerima laporan dari anggota masyarakat dilingkungan / kawasan
kerjanya dan wajib memberikan pelayanan dan bantuan yang di perlukan.
Tindakan pertama di tempat kejadian. Petugas security harus melakukan tindakan pertama ditempat kejadian antara lain :
penutupan TKP, menangani korban / saksi dan tersangka, mengatur lalu lintas serta tindakan lain-lain yang di perlukakan dan
segera melaporkan ke polri terdekat.
Meminta identitas, petugas security wajib meminta identitas seseorang di lingkungan / kawasan kerjanya misalnya KTP, SIM dan
lain-lain
Mencari keterangan dan informasi, yang di perlukan bagi kepentingan tugasnya dalam memelihara keamana dan ketertiban
dilingkungan / kawasan kerjanya.
Mencegah dan menangulangi, timbulnya gangguan baik kriminal maupun non kriminal serta mencegah timbulnya penyakit
masyarakat di kawasan kerjanya antara lain : pelacuran, perjudian, kenakalan remaja dan lain-lain.
Membantu menyelesaikan perselishan warga, kawasan kerjanya yang dapat mengganggu ketertiban umum.
Memberikan bantuan pengamanan, atas kegiatan- kegiatan yang dilakukan di kawasan kerjanya, misalnya pengaturan parkir,
pengaturan lalu lintas dan lain-lain.
B.      WEWENANG SECURITY DALAM HAL TERTANGKAP TANGAN
1.       Pengertian tertangkap tangan adalah tertangkapnya seorang pada waktu sedang melakukan tindak pidana, atau dengan segera
sesudah beberapa saat tindak pidana itu di laksanakan atau sesaat kemudian diserukan oleh khalayak ramai sebagai orang yang
melakukannya, atau apabila saat kemudian padanya ditemukan barang bukti hasil dari kejahatan, benda yang diduga keras telah
dipegunakan untuk melakukan tindak pidana itu, yang menunjukan bahwa ia adalah pelaku atau membantu melakukan tindak
pidana itu.
Untuk kasus tertangkap tangan ini tidak hanya pengemban fungsi kepolisian yang memiliki kewenangan untuk bertindak namun
juga kewajiban setiap warga Negara dengan catatan segera menyerahkan tersangka berikut barang bukti ke penyidik yang
berwenang.
2.       Dalam hal tertangkap tangan, pada dasarnya setiap orang yang diperbolehkan melakukan tindakan tertentu asal segera
diserahkan kepada pihak yang berwenang sesegera mungkin, misalnya dalam hal penangkapan:
a)     Dalam hal tetangkap tangan tangan penangkapan dilakukan tanpa surat perintah penangkapan, dengan ketentuan bahwa penangkap
harus segera menyerahkan tertangkap beserta barang bukti yang ada kepada penyidik / penyidik pembantu yang terdekat ( pasal
18 ayat (2) KUHAP).
b)     Dalam hal tertangkap tangan, setiap orang berhak, sedang setiap orang mempunyai wewenang dalam tugas ketertiban, ketentraman
dan keamanan umum wajib  menangkap tersangka guna diserhkan beserta atau barang bukti kepada pihak yang berwenang.

PENGATURAN LALU LINTAS


TURJAWALI
1.       Pengertian
a)      Pengaturan lalu lintas adalah pemberitauan kepada pemakai jalan, bagaimana dan di mana mereka dapat bergerak atau berhenti
terutama pada waktu ada kemacetan atau keadaan darurat.
b)     Mengatur lalu lintas adalah mengisyartkan dan memberitauhkan kepada pemakai jalan dengan menggunakan gerakan tangan atau
alat lain sebagai isyarat kepada pemakai jalan yang dapat atau tidak dapat bergerak, berhenti atau berubah arah pada waktu ada
kemacetan atau hambatan serta gangguan lalu lintas lainya.
c)      Pengaturan lalu lintas ini merupakan tindakan awal yang harus dilaksanakan sedini mungkin sebelum situasi lalu lintas berubah
atau meningkat menjadi kurang lancar, macet atau terjadi kecelakaan  lalu lintas.
2.       Pelaksanakan pengatuaran lalu lintas
a)      Cara mengambil posisi
1)     Sikap dasar mengatur lalu lintas adalah sikap siap
2)     mengambil posisi sedemikan rupa sehingga mudah mengatur gerakan tangan dalam mengatur lalu lintas
3)     berusaha mengambil posisi ditempat yang lebih tinggi agar supaya mudah melihat dan dilihat oleh pemakai jalan
4)     selalu memperhatikan factor keamana yang cukup untuk menjamin keamanan bagi petugas yang bersangkutan
5)     pada waktu mengatur lalu lintas dengan SIKAP ISTIRAHAT, kewaspadaan harus tetap jaga
b)     Cara mengatur lalu lintas
1)     Isyarat dengan pluit
a.       Bunyi satu kali panjang artinya berhenti
b.       Bunyi dua kali pendek artinya jalan
c.       Bunyi lebih dari dua kali pendek, berturut-turut minta perhatian
2)     Isyarat dengan tangan ( ada 12 gerakan)
Rincian gerakan – gerakan tidak digambarkan dengan kalimat, tetap diberikan petunjuk dengan gambaran peraga terlampir dan
dipraktekan dengan model DRIL.
a.       Isyarat berhenti / stop
Kendaran dari depan
Kendaran dari belakang
Kendaran dari depan dan belakang
Kendaran dari semua jurusan
Kendaran dari jurusan tertentu
b.       Isyarta jalan
Kendaran dari kanan
Kendaran dari kiri
Kendaran dari kanan dan kiri
c)      Sarana dan perlengkapan petugas mengatur lalu lintas
1.       Pluit
2.       Sarung tangan khusus lalu lintas
3.       Handset khusus lalu lintas
4.       Radio komunikasi ( HT )
5.       Megaphone
6.       Rambu lalu lintas yang dapat berpindah-pindah
7.       Tanda rambu lalu lintas yang dibuat sedemikian rupa yang dapat dipegang dengan tangan untuk digunakan dalam mengatur lalu
lintas pada saat menyebrangkan orang atau mengatur kendaraan
8.       Perlengkapan perorangan lapangan anggota security
d)     Tempat –tempat khusus pengaturan lalu lintas ( bagi security )
1.       Jalan keluar dan masuk kearea perusahaan / kantor
2.       Tempat penyebrangan karyawan
3.       Persimpangan jalan yang menuju kearea perusahaan / kantor
4.       Tempat –tempat parkir area perusahan / kantor
5.       Tempat-tempat lain seusai dengan kebutuhan

e)      Petunjuk khusus bagi anggota security dalam mengatur lalu lintas


1.       Penampilan yang baik dengan berpakaian yang rapih
2.       Harus berwajah cerah dan bersikap hormat
3.       Jangan membuat gerakan-gerakan yang membingungkan pemakai jalan
4.       Dalam megatur penyebrangan jalan.harus tanda khusus
5.       Singkirkan kendaran mogok yang mengganggu arus lalu lintas baik yang keluar maupun masuk keperusahaan / kantor
6.       Melarang kendaran yang parkir tidak ada tempatnya, terutama dipersimpangan atau tikungan jalan yang sangat sempit
7.       Di larang menerima uang pemberian dari siapapun juga, pada waktu melaksanakan tugas mengatur lalu lintas
8.       Bila terjadi kecelakaan lalu lintas atau pelanggran berat didalam area tugas maka secara otomatis kasusnya ditangani oleh petugas
yang berwenang yaitu kepolisian atau lebih khususnya lagi polantas setempat.

PENJAGAAN
PENJAGAAN adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh seseorang atau lebih untuk menjaga agar obyek pengamanan
tindak terganggu,hilang atau rusak
1.       Bentuk – bentuk penjagaan
Untuk berhasilnya tugas pengamanan seperti tersebut diatas maka dibuat pos-pos jaga seperti berikut ini:
a.       Pos utama adalah pos dimana pelaksanaan tugas penjagaan dilaksankan secara terus menerus ditempat yang tetap dan
merupakan posko untuk mengendalikan semua kegiatan penjagaan
b.      Pos tambahan adalah pos yang dibentuk berdasarkan kepentingan yang memerlukan kehadiran secara fisik petugas security
ditempat itu, pos ini sebagai pos pengawasan.
c.       Pos sementara adalah pos penjagaan yang diadakan dalam rangka menghadapi beban tugas penjagaan secara insidentil dan
bersifat tidak tetap atau sementara dan dalam waktu tertentu dengan kebutuhan
2.       Obyek  penjagaan
a.       Barang atau seluruh asset perusahaan
Contoh : gedung perkantoran, sarana dan prasarana perusahaan dll
b.      Manusia
Contoh :
-          Pimpinan
-          Karyawan perusahaan
-          Tamu
-          Buruh harian

c.       Kegiatan perusahaan
Contoh : seluruh kegiatan perusahaan yang dilakukan selama 24 jam diarea perusahaan atau obyek pengamanan dari mulai
pagi hari sampai dengan jam pulang kerja atau lembur, bentuk kegiatan antara lain : kegiatan produksi, administrasi,
pengadaan bahan produksi, pengiriman/distribusi hasil produksi dll.
d.      Informasi
Contoh : segala sesuatu yang menjadi rahasia perusahaan apakah berbentuk dokumen tertulis atau pun bentuk proses
kegiatan produksi, harus diamankan jangan sampai diketahui orang lain yang tidak berkepentingan.
3.       Pelaksanaan kegiatan penjagaan
a.       Serah terima penjagaan
Tata cara serah terima penjagaan
1)      Ka jaga lama beserta anggotanya dan ka jaga baru beserta anggotanya masing – masing membentuk barisan bersaf dan
saling berhadapan 
2)      Coordinator jaga lama beserta anggotanya dan ka jaga baru beserta anggotanya masing – masing membentukbarisan bersaf
satu dan saling berhadapan
3)      Ka jaga lama memberikan aba – aba sebagai berikut : “kepada coordinator saptam ,……. Hormat…… gerak”’ setelah
penghormatan dibalas “tegak…. Gerak”,
Catatan : Semua pasukan melaksanakan penghormatan
PENUNTUN SATUAN PENGAMANAN
1.       KAMI ANGGOTA SATUAN PENGAMANAN MEMEGANG TEGUH DISIPLIN,PATUH DAN TAAT PADA PIMPINAN, JUJUR DAN
BERTANGGUNG JAWAB
2.       KAMI ANGGOTA SATUAN PENGAMANAN SENANTIASA MENJAGA KEHORMATAN DIRI DAN MENJUNGJUNG TINGGI KEHORMATAN
SATUAN PENGAMANAN
3.       KAMI ANGGOTA SATUAN PENGAMANAN SENANTIASA WASPADA MELAKSANAKAN, TUGAS SEBAGAI PENGAMAN DAN PENERTIB
DILINGKUNGAN KERJA
4.       KAMI ANGGOTA SATUAN PENGAMANAN SENANTIASA BERSIKAP OPEN, TIDAK MENGANGGAP REMEH SESUATU YANG TERJADI
DI LINGKUNGAN KERJA
5.       KAMI ANGGOTA SATUAN PENGAMANAN ADALAH PETUGAS YANG TANGGUH DAN SENANTIASA BERSIKAP ETIS DALAM
MENEGAKAN PERATURAN

PELAYANAN PELANGGAN
PELAYANAN PRIMA
1.       PELANGGAN
Pada dasarnya dikenal dua pelanggan yaitu :
a.  Pelanggan internal
dalam satisfaction dibahas bahwa “prosese selanjutnya adalah pelanggan’. Jadi seluruh bagian dari perusahaan yang terkait dalam
masalah security adalah pelanggan security Guard yang berada dalam yunit kerja security harus mampu melayani seluruh bagian
yang ada sesuai tugas dan tanggung jawabnya. Demikian pula sebaiknya bahwa seluruh unit kerja harus dapat melayani security
guard, dengan demikian diperlukan komunikasi dan iklim kerja sama yang baik dan saling perhatian
b.   Pelanggan external
Pelanggan external merupakan pihak luar yang berhubungan dengan perusahaan, baik pemakai jasa / produk perusahan maupun
sekedar tamu. Security guard wajib berperan ganda dalam memberi  pelayanan kepada kedua pelanggan tersebut dan tidak boleh
lebih mementingkan salah satu pihak. Kepuasan pelanggan internal “mutlak” diperlukan untuk memenuhi kepuasan pelanggan
external yang merupakan tujuan kita, sehingga kedua pelanggan menjadi sangat penting.

Hal yang perlu ditanamkan dalam diri security guard tentang pelanggan external adalah :

1)     Pelanggan bukanlah orang luar bagi usaha kita, ia merupakan bagian diri usaha kita (mitra)
2)     Pelanggan bukan merupakan penghalang bagi pekerjaan kita, ia merupakan sasaran kerja kita.
3)     Pelanggan bukanlah barang mati, ia adalah manusia yang mempunyai perasaan dan emosi seperti kita.
4)     Pelanggan bukalah orang yang harus dibantah atau disaingi, ia berhak memperoleh perlakuan sopan serta penuh perhatian.
5)     Pelanggan tidak bergantung kepada kita, tetapi kitalah yang bergantung kepadanya.
6)     Pelanggan mengajukan keinginan kepada kita, tugas kitalah untuk mematuhi keinginan tersebut sebaik-baiknya dengan harapan
diperoleh keuntungan bagi kedua pihak.
7)     Pelanggan adalah pencipta CITRA baik buruknya perusahaan kiita.
8)     Pelanggan adalah petugas humas terbaik jika ia merasa puas.
9)     Pelanggan itu sensitife, tangani secara hati hati, karena mereka dapat mehidupkan atau mengahancurkan usaha kita.

2.       PELAYANAN
Pelayanan merupakan kata kerja yang berarti bahwa setiap orang yang berhubungan dengan kata pelayanan berarti kita harus
melakukan tindakan.

Tindakan melayani adalah :

a. Memberi bantuan kepada orang lain yang mempunyai kebutuhan atau harapan.
b. Dalam memberi pelayanan harus memperhatikan :
1)     Siapa mereka dan ingin merka temui
2)     Apa yang merka kehendaki
3)     Bilamana / kapan mereka mengendaki
4)     Dimana merka menginginkan
5)     Bagimana mereka menghendaki pelayanan kita
6)     Mengapa mereka mengingikan

3.       KETRERAMPILAN DASAR DALAM PELAYANAN PELANGGAN

a. Komunikasi adalah  suatu proses pemberian pesan, amanat atau perintah yang sinyalnya bergerak, dan pengirim dan penerima, pada
saat bersamaan, umpan balik atau pesan yang sama sekali berbeda dengan pesan si pengirimdapat disampaikan dari si penerima
kepada pengirim, proses komunikasi ini akan mengalami kesulitan apabila ada gangguan dari pihak ketiga, suara atau kekuatan dari
luar, sebagi security guard sangat mutlak mampu berkomunikasi dengan baik dan harus memperhatikan bahasa yang di gunakan
serta bahasa tubuh.
b.  Penggunaan telpon
Pada umumnya security guard juga dituntut untuk menerima telpon masuk pada saat hari libur atau jam istirahat kantor
c.  Menerima telpon
“ astra internasional, selamat pagi/siang/malam…..” ( permintaan untuk dapat berhubungan dengan sesorang)
“ mohon ditunggu sebentar pak/ibu……” ( langsung dihubungkan ke yang bersangkutan)
Jika yang bersangkutan berhalangan:
:bapak/ibu …… sedang tidak ada ditempat, apakah ada sesuatu yang dapat kami bantu ?”
“ terima kasih pak/ibu”
“ bapak/ibu……. Sedang telpon, apakah bapak/ibu akan menunggu atau nanti akan menghubungi lagi”

PENGERTIAN KODE ETIK  PROFESI


ETIKA PROFESI
Yang disebut kode etik adalah kumpulan dari etika, sedangkan etika adalah pernyataan tentang apa apa yang baik dari prilaku dalam
pelaksaan tugas suatu bidang tertentu, kode etik hakekatnya merupakan kristalisai nilai-niali yang baik diharapakan menjadi
pembibing setiap petugas dalam pengabdianya pada masyarakat dan menjadi pengawas yang melekat dalam hati nurani agar
terhindar dari perbuatan tercela dan penyalahgunaan wewenang. Setiap profesi selalu mempunyai kode etik sendiri – sendiri,
demikian pula keamanan/security yang merupakan profesi dimana security adalah salah satu komponen perlu memiliki kode etik
dan hal ini sudah tercantum dalam peraturan kapolri nomor 24 tahun 2007. Semua kode etik pada intinya merupakan aturan –
atruan yang di ambil dari cita-cita terbaik bagaimana pelaksanaan suatu tugas dan contoh kegiatan yang baik dalam merealisasikan
cita-cita tersebut. Karena itu rumusan kode etik security misalnya tersirat bahwa standar prilaku yang baik dalam pelaksaana tugas
security adalah taqwa, menjungjung tingi pancasila dan UUD 1945, bertanggung jawab, tauladan, waspada dan pengabdian.

FUNGSI KODE ETIK


Fungsi kode etik :
Semua profesi mengadung hakekat untuk mengembangkan pelaksanaan tugas dan kadar pengabdian kepada masyarkat. Kode etik
berfungsi sebagai pembingbing dan pengawas dalam dirinya sendiri (hati nuraninya ) untuk selalu berbuat baik. Tanpa adanya kode
etik sebagai pedoman maka pengembangan pelaksanaan tugas akan tidak terarah dan khususnya berkaitan dengan tugas keamanan
security yang berkewajiban melindungi masyarakat dan meras bahwa pelaksanaan tugas akan tidak terarah dan khususnya
berkaitan dengan tugas keamanan security yang berkewajiban melindungi masyarakat akan meras bahwa pelaksanaan tugas
profesi tersebut tidak ada manfaatnya dan akhirnya tidak mendapat dukungan dari masyrakat. Dalam pelaksanaan selain ada factor
pengawasan dari luar ( misalnya pimpinan atau dari masyarakat) maka yang jauh lebih penting adalah pengawasan dari
dalam(internal) ialah dari individu petugas itu sendiri dalam hal ini adalah hati nuraninya, bilamana petugas tersebut akan berbuat
yang tidak baik/tercela maka dengan landasan pemahaman dan penghayatan kode etik maka hati nuaraninya mengingatkan bahwa
dia tidak boleh melakukan hal tersebut, maka kode etik berfungsi untuk selalu membina pemahaman dan penghayatan kepada
petugas dimanapun dia berada agar hati nuraninya selalu mengingatkan mana perbuatan yang tidak baik perlu dihindari dan mana
yang baik yang harus dilaksanakan.

ETIKA PENGABDIAN
Pasal 1
Anggota security senanntias bertaqwa kepada tuhan yang maha Esa dengan menunjukan sikap pengabdianya berprilaku :
a.       Menjungjung tinggi sebagai anggota security dari dalam hati nuraninya kepada Tuhan Yang Maha Esa
b.       Menjalankan tugas kenegaraan dan kemasyarkatan dengan niat murni karena kehendak Tuhan Yang Maha Esa sebagai wujud nyata
amal ibadahnya.
c.       Menghormati acara keagamaan dan bentuk – bentuk ibadah yang diselenggarakan masyarakat dengan menjaga keamanan dan
kehikmatan pelaksanaanya.

Pasal 2
                        Anggota security berbakti nusa dan bangsa sebagai wujud pengabdian tertinggi dengan:
a.       Mendahulukan kehormatan bangsa Indonesia dalam kehidupanya
b.       Menjungjung tinggi lambang-lambang kehormatan bangsa Indonesia
c.       Menampilkan jati diri bangsa Indonesia yang terpuji dalam semua keadaan dan seluruh waktu
d.       Rela berkorban jiwa dan raga untuk bangsa Indonesia
INTER PERSONAL SKILL (IPS)
KETERAMPIAN  MENGAMATI
Pengertian yang dimaksud dengan keterampilan mengamati di sini, dapat diartikan sebagai “ suatu keterampilan yang dimilki seseorang,
untuk mampu melihat dan memperhatikan suatu obyek tertentu yang dilakukan secara teliti dan seksama, dengan menganalisa.
a.       Keterampilan mengamati merupakan salah satu bentuk keterampilan yang mutlak harus dimiliki oleh seorang anggota security
terutama apabila hal ini dikaitkan dengan tugasnya.
  Bentuk observasi (pengamatan) obeservasi dengan jalan tidak turut serta. Dalam hal ini pengamat mengambil sikap/posisi sebagai
orang luar dimana kehadiranya tidak mengganggu kelompok yang sedang diamati.
  Observasi dengan jalan turut serta. Dalam hal ini berbagai macam peranan yang dapat dimainkan oleh penyelidik dalam mengamati
situasi – situasi social tertentu, dengan berbagai macam perbedaan derajat partisipasi / turut serta. Dengan perkataan lain
penyelidik tidaklah perlu untuk memainkan peranan atau berpartisipasi secara lengkap.

b.       Beberapa keuntungan / keunggulan partisipasi observasi


1)     Penyidik dapat merumuskan kembali maslahnya selama observasi berlangsung terus.
2)     Hubunganya yang erat dengan situasi yang sebenarnya, memeberikan kemungkinan baginya untuk menghindari pertanyaan
pertanyaan tidak berguna
3)     Secara teratur ia dapat merubah kategori-kategori yang di perlukakan bagi penyelidikan
4)     Memberikan kemungkinan baginya untuk memeproleh bahan-bahan yang lebih mendalam
5)     Dapat mengumpulkan bahan-bahan yang pada saat itu kelihatanya tidak berhubungan dengan masalah penyelidikanya, akan tetapi
mungkin akan berguna dikemudian hari.

PELATIHAN KETERAMPILAN MENGAMATI


a.       Kita menyadari bahwa melakukan pengamatan bukanlah merupakan hal yang mudah, sehingga apabila hal ini tidak dilakukan
melaluai latihan – latihan yang baik, sangat sulit bagi seseorang untuk memiliki keterampilan tersebut. Beberapa hal yang perlu
mendapat perhatian dalam melaksanakan pengamatan ini antara lain :
1)     Untuk dapat melakukan pengamatan yang baik, harus betul-betul dilaksanakan secara sistematis, dalam arti dilakukan mulai melihat
dari hal-hal yang bersifat umum, kepada hal-hal yang bersifat khusus.
2)     Dalam hal ataupun memeprhatikan suatu obyek, tidak mungkin dilakukan tanpa adanya konsentrasi yang penuh terhadap obyek
tersebut. Harus disadari bahwa pada saat seseorang melakukan pengamatan akan senantiasa adanya pengaruh yang dapat
mengganggu konsentrasi sipengamat. Untuk itu seorang pengamat yang baik harus mamapu menangulangi pengaruh yang dapat
mengganggu konsentrasi tersebut.
3)     Dalam rangka pengamatan kita menyadari bahwa kemampuan seseorang untuk melihat atau memperhatikan suatu obyek terbatas,
sehingga dalam pelaksanaanya harus dapat menempatkan diri pada posisi yang tepat.

KETERAMPILAN MENJELASKAN
Penjelasan tentang keterampilan menjelaskan :
Yang di maksud dengan keterampilan menggambarkan disni, dapat diartikan sebagai” suatu ketrampilan dari seseorang untuk
membanyakan melukiskan, atau menceritakan tentang suatu obyek, maupun peritiwa (kejadian), yang merupakan hasil dari
pengamatanya, yang disampaikan dalam bahasa lisan, tulisan ataupun symbol-simbol, sehingga orang lain jelas/mengerti tentang
apa yang disampaikan”

KETERAMPILAN MENDENGARKAN
Penjelasan tentang keterampilan mendengarkan :
Yang di maksud dengan keterampilan mendengarkan disini, yaitu : suatu keterampilan yang dimiliki oleh seseorang untuk menangkap
atau menyerap suara (bunyi) dengan menggunakan indra telinga secara teliti dan cermat, sehingga mampu menyampaikan secara
benar

KETERAMPILAN BERTANYA
Penjelasan tentang keterampilan bertanya :
Keterampilan bertanya dapat diartikan sebagai “ suatu kemampuan yang dimiliki seseorang untuk meminta keterangan atau penjelasan
kepada seseorang untuk mendapat informasi tentang apa yang belum diketahui ataupun belum dimengerti.

KETERAMPILAN MERINGKAS
Penjelasan tentang keterampilan meringkas :
Yang dimaksud dengan keterampilan meringkas disini” dapat diartikan suatu keterampilan yang dimilki oleh seseorang untuk
memendekan cerita pembicaran, berita/informasi, laporan dan sebagainya dengan cara mengambil intisarinya saja, tanpa
mengurangi arti dan maksud dari pada cerita, pembicaraan, berita/informasi ataupun laporan tersebut.

KETERAMPILAN MEMEBERIKAN UMPAN BALIK


Penjelasan tentang keterampilan memberikan umpan balik :
Yang di maksud dengan keterampilan memberikan umpan balik disini” yaitu suatu kemampuan / keterampilan yang dimilki oleh
seseorang untuk menyampaikan sesuatu hal kepada orang lain, tentang apa yang dilihat atau didengarkan dari tindakan orang
tersebut, sehingga apa yang disampaikan itu dapat dijadikan perangsang atau pendorong bagi orang tersebut, untuk melakukan
tindakan yang lebih baik di waktu yang akan datang.
KAPITA SELEKTA KUHP DAN KUHAP
PENGERTIAN TINDAK PIDANA
Delik atau tindak pidana adalah perbuatan manusia yang bertentangan dengan hukum, perbuatan dimana dilakukan oleh seseorang yang
dapat dipertanggung jawabkan dan dapat disalahkan kepada si pembuat.

Pengertian ini dapat diperinci sebagai berikut :


a.       Harus ada perbuatan yaitu perbuatan manusia
b.       Perbuatan manusia itu harus bertentangan dengan hukum
c.       Perbuatan itu harus dilarang oleh undang-undang dan di ancam dengan hukuman
d.       Harus dilakukan oleh seseorang yang dapat di pertanggung jawabkan
e.       Perbuatan itu harus dapat dipersalahkan kepada si pembuat

BEDA KEJAHATAN DENGAN PELANGGARAN

Kejahatan adalah perbuatan-perbuatan yang menurut sifatnya dipandang sebagai sesuatu ketidak adilan, dan karena itu perbuatan
tersebut patut dihukum, jadi andai kata belum dilarang atau belum diancam dengan tegas oleh undang-undang oleh khalayak ramai
perbuatan itu dirasakan mengadung onrecht oleh karenaya patut di hukum.
Sedangkan pelanggaran adalah perbuatan-perbuatan yang justru karena perbuatan itu dilarang dan diancam dengan hukuman oleh
undang-undang barulah perbuatan itu dianggap perbuatan melanggar hukum,dan karena itu memepunyai sifat yang patut dihukum,
jika demikian maka oleh khalayak ramai tidak dianggap patut di hukum.
Perbedaan antara kejahatan  dan pelanggaran adalah dalam hal perbedaan hukuman yang diancam, pada umumnya hukuman pada
kejahatan lebih berat dari pada hukuman terhadap pelanggaran.

UNSUR-UNSUR TINDAK PIDANA


1.       UNSUR TINDAK PIDANA PENGHINAAN
a.       Pasal 310 KUHP
(1)  Barang siapa sengaja merusak kehormatan atau nama baik seseorang dengan jalan menuduh dia melakukan sesuatu perbuatan
dengan maksud yang nyata akan tersiarnya tuduhan itu, di hukum karena menista, dengan hukuman penjara selama lamanya
Sembilan bulan atau denda sebanyak-sebanyak Rp 4.500,-
(2)  Kalau hal ini dilakukan dengan tulisan atau gambar yang disiarkan, dipertunjukan pada umum atau ditempelkan, maka yang berbuat
itu dihukum karena menista dengan tulisan dengan hukuman penjara selama-lamanya satu tahun empat bulan atau denda
sebanyak-banyaknyaRp 4.500,- 
(3)  Tidak termasuk menista atau menista dengan tulisan, jika ternyata bahwa sipembuat melakukan hal itu untuk kepentingan umum
atau lantaran terpaksa perlu untuk mempertahankan dirinya sendiri ( KUHP 134 s, 142 s,207, 311 s, 319 s, 483, 488)

UNSUR TINDAK PIDANA PENGANIYAYAN


a.       Pasal 351 KUHP
1.       Penganiyayan di hukum dengan hukuman penjara selama-lamanya dua tahun delapan bulan atau denda sebanyak-banyaknya
Rp.4.500
2.       Jika perbuatan itu membuat luka berat,sitersalah di hukum penjara selama-lamanya lima tahun (KUHP 90)
3.       Jika perbuatan itu menjadi  mati orangnya, sitersangka di hukum penjara selama-lamanya tujuh tahun (KUHP 338)
4.       Dengan penganiyayan disamakan merusak kesehatan orang dengan sengaja
5.       Percobaan melakukan kejahatan ini tidak dapat dihukum (KUHP 37,53,184 s, 353 s, 356,487)

UNSUR TINDAK PIDANA PENCURIAN


a.       Pasal 362 KUHP
Barang siapa mengambil sesuatu barang, yang sama sekali atau sebagai termasuk kepunyaan lain, dengan maksud akan memiliki barang
itu dengan melawan hak,di hukum, karena pencurian, dengan hukuman penjara selama-lamanya lima tahun atau denda sebanyak-
banyaknya Rp.900,- ( KUHP 35, 364, 366, 486)

UNSUR TINDAK PIDANA PENGGELAPAN


a.       Pasal 372 KUHP
Barang siapa dengan sengaja memilki dengan melawan hak sesuatu barang yang sama sekali atau sebagainya termasuk kepunyaan orang
lain dan barang itu ada dalam tanganya bukan karean kejahatan, dihukum karena penggelapan, dengan hukuman penjara selama-
lamanya empat tahun atau denda sebanyak-banyaknya Rp.900,- (KUHP 34,43,373,376 s, 486)
KEMAMPUAN KEPOLISIAN TERBATAS
FUNGSI KEPOLISIAN TERBATAS DAN PENGGOLONGAN KEMAMPUAN

LINGKUP KUASA TEMPAT


a.       Security adalah salah satu pengemban fungsi kepolisian terbatas dan fungsinya adalah meliputi segala kegiatan melidungi dan
mengamankan lingkungan/kawasan kerjanya dari setiap gangguan keamanan dan ketertiban dan pelanggaran hukum. Saptam
memilki kewenanga terbatas ialah “dalam lingkungan kuasa tempat” dalam arti diluar tempat yang ditentukan tidak memilki
kewenangan yang ditentukan dalam batas kewenanganya  adalah lingkungan, kawasan kerjanya, dalam undang-undang kepolisian
maka disebutkan bahwa dalam melaksanakan fungsi kepolisian maka polri dibantu oleh bentuk pengamanan swakarsa yang
mempunyai kewenanagan terbatas sesuai tempat ialah meliputi lingkungan kerja, lingkungan permukiman, lingkungan pendidikan
dan inilah adalah security, bentuk pengamanan swakarsa ini adalah bentuk pengamanan atas kemauan, kesadaran dan kepentingan
masyrakat sendiri yang kemudian mendapat pengukuhan dari polri.
b.       CONTOH FUNGSI KEPOLISIAN TERBATAS yang lain adalah :
1.       “kepolisian khusus “ ialah instansi atau badan pemerintahan yang oleh untuk melaksanakan fungsi kepolisian dibidang teknisnya
masing-masing wewenang bersifat khusus dan terbatas dalam “lingkungan kuasa soal-soal” yang ditentukan oleh peraturan
perundang-undangan yang menjadi dasar hukumnya contoh “ kepolisian khusus “ yaitu balai pengawsan obat dan makanan ( Ditjen
POM depkes). Polsus kehutanan, polsus dilingkungan imigrasi dan lain lain.
2.       Penyidik pegawai negeri sipil (PPNS) : adalah pejabat pegawai negeri sipil tertentu yang di beri wewenang khusus oleh undang
undang yang menjadi dasar hukumnya masing-masing.

KEMAMAPUAN BIDANG PREVENTIV

SECURITY sebagai pengemban fungsi kepolisian terbatas mempunyai wewnang bidang preventive secara terbatas ialah hanya
berwenang dilingkungan kawasan kerjanya. Untuk dapat melaksanakan wewenang ini dengan baik maka petugas security harus
memiliki kemampuan yang diperlukan ialah kemampuan bidang preventive ini antara lain meliputi :
a.       Menerima laporan dari masyarakat. Setiap petugas security berwenang / berkewajiban menerima laporan dari anggota masyarakat
di lingkungan / kawasan kerjanya dan wajib memberikan pelayanan dan bantuan yang di perlukan
b.       Melakukan tindakan pertama ditempat kejadian antara lain : penutupan TKP, menangani korban / saksi dan tersangka, mengatur
lalu lintas serta tindakan lain-lain yang diperlukan dan segera melaporkan ke polri terdekat
c.       Mengambil identitas seseorang dilingkungan / kawasan kerjanya.
d.       Mencari keterangan dan informasi tentang sesuatu yang diperlukan dan segera melaporkan ke polri terdekat.
e.       Mencari keterangan dan informasi tentang sesuatu yang diperlukan dalam pelakasanaan tugas
f.        Mencegah dan menangani gangguan- gangguandikawasan kerjanya baik criminal dan non criminal serta penyakit masyarakat
antara perjudian, pelacuran, kenakalan remaja dan lain lain.
g.       Memberikan bantuan pengamanan terhadap kegiatan-kegiatan yang diadakan dikawasan kerjanya,
h.       Menerima dan menyimpan barang-barang temuan untuk sementara waktu sampai jelas siapa pemilik yang benar.
Kemampuan yang harus dimiliki security untuk dapat terlaksananya wewenang bidang preventive ( kemempeuan bidang preventive)
biasa disebut dengan kemampuan turjawali ( pengaturan, penjagaan pengawalan dan patrol) dan TPTKP (tindakan pertama di
tempat kejadian perrkara)

KEMAMPUAN PELAYANAN
Dalam pelaksanaan tugas pokok security harus mampu melaksanakan peran sebagai pelindung, pengayom dan pelayanan masyarakt di
lingkungan kawasan kerjanya dan untuk diperlukan penguasan kemampuan pelayanan, dalam setiap kegiatan pelaksanan tugasnya
security harus dilandasi rasa pengabdian, dengan etika dan tatakrama serta tutur kata dan keramahan, selalu memberikan
bimbingan, petunjuk, dorongan dan ajakan kepada masyarakat dilingkungan /kawasan kerjanya sehingga tercipta suasana perasaan
yang aman dan tentram, selalu meberikan pelindungan sehingga terbebas dari rasa takutdan bebas dari ancaman atau bahaya.
Sebagai dari kemampuan pelayanan adalah kemampuan untuk memahami harapan dan aspirasi masyarakat, security sebagai
petugas keamanan di suatu lingkungan / kawasan kerjanya perlu memahami aspirasi dan harapan masyarakat di situ,harapan dan
aspirasi masyarakat akan kehadiran petugas pada umumnya sama ialah bahwa dengan kehadiran petugas disuatu lokasi akan
mewujudkan suasana yang aman, tentram dan tertib, petugas security diharapkan dapat mencegah terjadinya gangguan terhadap
masyarakat, sekiranya masyarakat memerlukan bantuan segera mendapat respon dari petugas tanpa meminta imbalan apapun.
Dengan demikian security mampu mengetahuai kerawanan-kerawanan dan gangguan apa yang biasanya terjadi di lokasi tersebut
sehingga dapat mencegah terjadinya hal tersebut serta selalu siap sedia membantu dan melayani masyarakat, masyarakat harus
benar – benar merasa adanya manfaaat dengan kehadiran security dan dengan demikian akan terjadi hubungan harmonis yang
akhirnya menimbulkan kerjasama dan saling bantu dengan sukarela meskipun keamanan dan ketertiban di lokasi lingkungan /
kawasan kerja adalah tanggung jawab petugas keamanan dalam hal ini security. Tetapi adanya pengertian kerjasama dan bantuan
masyarakat setempat hal ini tidak akan terwujud, dengan dimilikinya kemampuan pelayanan oleh setiap petugas security disuatu
lokasi akan menimbulkan situasi yang kondusif bagi terciptanya saling pengertian, kerjasama dan bantuan dari masyarakat dan
pada giliranya akan memungkinkan terwujudnya keamanan dan ketertiban di lingkungan / kawasan kerja tersebut.

KEMAMAPUAN PENINDAKAN

Petugas security perlu menguasi kemampuan penindakan ( secara terbatas) oleh karena dalam tugasnya sering menghadapi keadaan
khusus seorang security harus mampu melakukan penidakan dengan penggunaan kewenangan sesuai ketentuan perundang-
undangan dan bila perlu tindakan keras yang proporsional dengan ancaman yang dihadapi, dalam hal tertangkap tangan yaitu
tertangkapnya seseorang pada waktu sedang melakukan tindakan pidana atau dengan segera sesudah beberapa saat tindak pidana
itu dilakukan, atau sesaat kemudian diserukan oleh khalayak ramai sebagai orang yang melakukanya, atau apabila sesaat kemudian
padanya ditemukan benda yang diduga  keras telah dipergunakan untuk melakukan tindakan pidana yang menunjukan bahwa ia
adalah pelakunya atau turut melakukan atau membantu melakukan tindak pidana itu, untuk kasus tertangkap tangan ini tidak
hanya pengemban tugas kepolisian yang memiliki kewenangan untuk bertindak namun juga kewajiban bagi setiap warga Negara,
dengan catatatan segera meyerahkan tersangka berikut barang buktinya kepada penyidik yang berwenang.
TINDAKAN PERTAMA DI TEMPAT
KEJADIAN
1.       Pengertian
a.       TPTKP ADALAH tempat di mana suatu tindakan pidana dilakukan atau terjadi atau akibat yang ditimbulkan atau tempat-tempat lain
yang berhubungan dengan tindak pidana tersebut dimna barang bukti korban atau bagian tubuh korban ditemukan.
b.       Tidakan pertama adalah serangkaian tindakan tersebut sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan.
2.       Pelaksanaan TPTKP
Bila terjadi tindak pidana dilingkungan tempat kerjanya security, maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah : SEGERA
MELAPORKAN KEJADIAAN TERSEBUT PADA PIMPINANAN PERUSAHAAN DAN MENGAMANKAN TKP. Langkah selanjutnya segera
melakukan kegiatan tindakan pertama di TKP dengan terencana dan terinci sebagai berikut:
a.       Tahap persiapan
1)     Mempersiapkan peralatan TPTKP
2)     Membawa catatan dan alat tulis
3)     Menyiapkan personil security yang akan bertugas di TKP
4)     Meminta petunjuk arahan dari pimpinan security
5)     Segera mendatangi TKP
b.       Di tempat kejadian
1)     Menutup area tempat  kejadian
Segera memasang police line, atau tali dari apa saja( rapiah, tambang) sebagai tanda bahwa semua orang dilarang memasuki area TKP
dan menempatkan beberapa anggota security di tempat yang strategi agar supaya massa menonton tindak mendekati TKP
2)     Bila ada korban segera teliti apakah masih hidup atau sudah mati
a)      Jika sudah mati biarkan korban ditempatnya dan jangan disentuh
b)     Jika masih hidup segera adakan pertolongan pertama atau segera mungkin dikirim kerumah sakit terdekat, yang belum diangkat
beritanda dengan kapur tulis dimana korban tergeletak.
3)      Satu orang atau dua orang anggota security, masuk ke areal TKP dengan cara sebagai berikut :
a.       Beri tanda bekas langkah kaki petugas, pada saat maupun keluar TKP usahkan jalur yang sama
b.       Bawa alat tulis untuk mencatat apa yang dilihat diare TKP dengan ketentuan : DILARANG MEMEGANG APAPUN JUGA serta
DILARANG MEMINDAHKAN / MERUBAH KEDUDUKAN SETIAP BENDA YANG ADA DI TKP.

TEHNIK PENANGKAPAN &


PENGGELEDAHAN
1.       PENGANGKAPAN
a.       Dasar hukum dan pengertian
Penangkapan adalah suatu tindakan penyidik berupa pengengkahan sementara waktu kebebasan tersangka / terdakwa apabila terdapat
cukup bukti guna kepentingan penyidikan  ( pasal 1 butir 20 KUHP).
Perintah penangkapan dilakukan terhadap seseorang yang diduga melakukan tindak pidana berdasarkan bukti permulaan yang
cukup ( pasal 17 KUHP)
Penjelasan pasal 17 KUHP:

Bukti permulaan yang cukup adalah bukti permulaan untuk menduga adanya tindak pidana sesuai dengan bunyi pasal 1 butir 14 KUHP.

Yang di maksud cukup bukti ( bukti permulaan) :


  Menurut kapori :
Berdasrkan surat keputusan kapolri No.Pol : SKEP/04/II/1982 tanggal 18 februari 1982 bahwa bukti permulaan yang cukup itu adalah
bukti yang merupakan keterangan dan data yang terkandung di dalam 2 diantaranya:
a.       Laporan polisi
b.       Berita acara pemeriksaan di TKP
c.       Laporan hasil penyelidikan
d.       Keterangan saksi / saksi ahli
e.       Barang bukti
  Menurut rapat kerja “MAKERHJAPOL” tanggal 21 maret 1984
Bukti permulaan yang cukup adalah seyogyaya minimal laporan polisi ditambah satu alat bukti lainya. Adapun yang dimaksud alat bukti
adalah pasal 184 KUHP “alat bukti yang sah” adalah :
1.       Keterangan saksi
2.       Keterangan ahli
3.       Surat
4.       Petunjuk
5.       Keterangan terdakwa
b.       YANG BERWENANG MELAKUKAN PENANGKAPAN
1)     Penyidik (pasal 1 ayat (1) huruf d KUHP)
2)     Penyidik pembantu ( pasal 7 ayat (1) huruf d kecuali penahanan KUHP)
3)     Penyidik atas perintah penyidik (pasal 7 ayat (1) HURUF B perintah penyidik butir 1 KUHP)
4)     Setiap orang (pasal 111 ayat (1) KUHP) pasal 1 butir 19 KUHP

TERTANGKAP TANGAN adalah tertangkapnya seseorang pada waktu sedang melakukan tindak pidana atau dengan segera sesudah
beberapa saat tindak pidana dilakukan, atau sesaat kemudian diseruhkan oleh khalayak ramai sebagai orang yang melakukanya,
atau apabila sesaat kemudian padanya ditemukan benda yang diduga keras telah dipergunakan untuk melakukan tindak pidana itu
menunjukan bahwa ia adalah pelakunya atau turut melakukan tindak pidana itu

Pasal 111 ayat (1) KUHP


“dalam hal tertangkap tangan setiap orang berhak, sedangkan setiap orang yang memepunyai wewenang dalam tugas ketertiban,
ketetraman dan keamanan umum “ wajib” menagkap tersangka guna diserahkan beserta atau tanpa barang bukti kepada bukti
kepada penyidik atau penyidik”

c.       TATA CARA PENANGKAPAN


PASAL 18 (1)
1)     Pelaksananya di lakukan oleh pori
2)     Memperlihatkan surat perintah tugas
3)     Memberikan surat perintah pengkapan kepada tersangka
4)     Surat perintah mencantumkan identitas tersangka
5)     Menyebutkan alasan penangkapan
6)     Tembusan surat perintah penangkapan diberikan kepada keluarganya segera setelah penangkapan
7)     Buat berita acara penangkapan

Pasal 19 (1) KUHP


“penangkapan dapat dilakukan paling lama 1 (satu) hari”

PEMBUATAN LAPORAN / INFORMASI


1.       PENGERTIAN
a.       Laporan adalah pemberitahuan yang disampaikan oleh sesorang karena hak dan kewajiban berdasarkan undang-undang kepada
pejabat yang berwenang tentang atau sedang atau diduga akan terjadi sesuatu tindak pidana atau peristiwa pidana
b.       Pengaduan adalah pemberitahuan yang disertai dengan permintaan oleh pihak yang berkepentingan kepada pejabat yang
berwenang untuk menindak menurut hukum yang berlaku, seseorang yang telah melakukan tindak pidana aduan yang merugikan
c.       Laporan polisi adalah laporan tertulis yang dibuat oleh petugas polri tentang adanya pemberitahuan yang di sampaikan oleh
seseorang karena hak dan kewajiban berdasarkan undang – undang bahwa telah atau sedang terjadi peristiwa pidana
2.       Tindak pidana dapat diketahuai dari :
a.       Kegiatan atau inisiatif polisi
Polisi tidak hanya boleh menunggu laporan atau pengaduan dari masyarakat saja, tetapi harus aktif mencari dan mengunkapkan
peristiwa-peristiwa tindak pidana

Bentuk kegiatan atau insiatif polisi yang dapat dijalankan antara lain sebagai berikut:
  Analisa terhadap isi pemberitaan massa media
  Analisa terhadap arsip berkas perkara
  Pengamatan petugas polri
b.       Laporan atau pengaduan
Pada umumnya sebagai terbesar tindak pidana diketahuai polisi dari laporan atau pengaduan baik yang tertulis maupun lisan,
berdasrkan sifatnya, laporan atau pengaduan dapat digolongkan sebagai berikut
      Laporan biasa
      Laporan yang bersifat informasi
      Laporan anonym (laporan tanpa nama)
      Laporan penyerahan diri
      Laporan palsu
      Laporan yang di bumbui
c.       Keterangan dari masyarakat

Tindak pidana yang diketahuai oleh polri dari sumber yang ada di dalam masyarakat yang berupa :

1)     Pembicaraan dengan orang-orang yang sudah dikenal baik oleh polisi


2)     Laporan tentang adanya kehilangan salah satu anggota keluarga

Semoga bermanfaat artikel ini bagi calon anggota security atau yang sudah bekerja sebagai security guard, mohon maaf apabila dalam
materi ini  terdapat kekurangan dan kesalahan, salam hormat anggota security di seluruh Indonesia

Anda mungkin juga menyukai