SECURTIY
SEBAGAI PELINDUNG:
Maka setiap anggota security harus memilkin kemampuan memberikan pelindung agar masyrakat dilingkungan / kawasan kerjanya
bebas dari rasa takut, bebas dari ancaman/bahaya dan selalau bersedia memberikan bantuan tanpa membedakan setatusnya.
SEBAGAI PENGAYOM:
Setiap anggota security harus memiliki kemampuan memberikan petunjuk, arahan, bimbingan dan pesan yang bermanfaat bagi
masyrakat dilingkungan kawasan kerjanya, sehingga tercipta suasana yang aman, tertib dan masyarakat merasa tentram dan
terayomi.
SEBAGAI PELAYAN:
Anggota security dalam setiap kegiatanya selalu dilandasi rasa pengabdian dengan etika dan tatakrama serta tutur kata yang santun
dan keramahan yang wajar, seorang petugas security harus selalu memberikan pelayanan kepada masyrakat dilingkungan kawasan
kerjanya secara mudah, cepat tanpa membebani dengan biyaya tidak semestinya.
2. FUNGSI SECURITY
Security adalah salah satu pengemban fungsi kepolisian terbatas dan fungsinya adalah meliputi segala kegiatan melindungi dan
mengamankan lingkungan / kawasan kerjanya dari setiap gangguan keamanan, ketertiban dan pelanggaran hukum. Security
memiliki kewenanagan terbatas ialah “ dalam lingkungan kuasa tempat” dalam arti di luar tempat yang di tentukan tidak memiliki
kewenangan. Yang ditentukan dalam batas kewenangannya ialah lingkungan kawasan kerjanya. Dalam undang-undang kepolisian
disebutkan bahwa dalam melaksanakan fungsi kepolisian maka polri dibantu oleh bentuk pengamanan swakarsa yang mempunyai
kewenangan terbatas sesuai tempat ialah; lingkungan kerja, lingkungan pemukiman dan lingkungan pendidikan ini adalah tugas
security.
Pengamanan swakarsa adalah bentuk pengamanan atas kemauan, kesadran dan kepentingan masyarakat sendiri yang kemudian
mendapat pengukuhan dari polri. Contoh fungsi kepolisian terbatas yang lain adalah posus ( polisi khusu)
3. PERANAN SECURITY
Dalam melaksanakan tugasnya security mempunyai peranan sebagai :
A. Unsur membantu pimpinan instansi / proyek / badan usaha tempat ia bertugas di bidang keamanan dan ketertiban di lingkungan /
kawasan kerjanya.
B. Unsur pembantu polri dalam pembinaan keamanan dan ketertiban terutama di bidang penegakan hukum
dan security mindedness dalam lingkungan kawasan kerja.
Keamanan dan ketertiban masyarkat adalah tanggung jawab seluruh masyarakat dan polri adalah selaku Pembina teknisnya. Setiap
orang bertanggung jawab atas keamanan dan ketertiban dalam lingkungan masing-masing baik lingkungan pekerjaan, pemukiman
dan pendidikan dan lain-lain.
4. WEWENANG SECURITY
Anggota security harus memahami wewenang security sehingga tidak ragu-ragu dalam melaksanakan tugasnya. Secara universal
wewenang pengemban kepolisian terbatas terbagi atas bagian yaitu wewenang bidang preventif dan represif sesuai dengan undang
– undang yang mengaturnya.
PENJAGAAN
PENJAGAAN adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh seseorang atau lebih untuk menjaga agar obyek pengamanan
tindak terganggu,hilang atau rusak
1. Bentuk – bentuk penjagaan
Untuk berhasilnya tugas pengamanan seperti tersebut diatas maka dibuat pos-pos jaga seperti berikut ini:
a. Pos utama adalah pos dimana pelaksanaan tugas penjagaan dilaksankan secara terus menerus ditempat yang tetap dan
merupakan posko untuk mengendalikan semua kegiatan penjagaan
b. Pos tambahan adalah pos yang dibentuk berdasarkan kepentingan yang memerlukan kehadiran secara fisik petugas security
ditempat itu, pos ini sebagai pos pengawasan.
c. Pos sementara adalah pos penjagaan yang diadakan dalam rangka menghadapi beban tugas penjagaan secara insidentil dan
bersifat tidak tetap atau sementara dan dalam waktu tertentu dengan kebutuhan
2. Obyek penjagaan
a. Barang atau seluruh asset perusahaan
Contoh : gedung perkantoran, sarana dan prasarana perusahaan dll
b. Manusia
Contoh :
- Pimpinan
- Karyawan perusahaan
- Tamu
- Buruh harian
c. Kegiatan perusahaan
Contoh : seluruh kegiatan perusahaan yang dilakukan selama 24 jam diarea perusahaan atau obyek pengamanan dari mulai
pagi hari sampai dengan jam pulang kerja atau lembur, bentuk kegiatan antara lain : kegiatan produksi, administrasi,
pengadaan bahan produksi, pengiriman/distribusi hasil produksi dll.
d. Informasi
Contoh : segala sesuatu yang menjadi rahasia perusahaan apakah berbentuk dokumen tertulis atau pun bentuk proses
kegiatan produksi, harus diamankan jangan sampai diketahui orang lain yang tidak berkepentingan.
3. Pelaksanaan kegiatan penjagaan
a. Serah terima penjagaan
Tata cara serah terima penjagaan
1) Ka jaga lama beserta anggotanya dan ka jaga baru beserta anggotanya masing – masing membentuk barisan bersaf dan
saling berhadapan
2) Coordinator jaga lama beserta anggotanya dan ka jaga baru beserta anggotanya masing – masing membentukbarisan bersaf
satu dan saling berhadapan
3) Ka jaga lama memberikan aba – aba sebagai berikut : “kepada coordinator saptam ,……. Hormat…… gerak”’ setelah
penghormatan dibalas “tegak…. Gerak”,
Catatan : Semua pasukan melaksanakan penghormatan
PENUNTUN SATUAN PENGAMANAN
1. KAMI ANGGOTA SATUAN PENGAMANAN MEMEGANG TEGUH DISIPLIN,PATUH DAN TAAT PADA PIMPINAN, JUJUR DAN
BERTANGGUNG JAWAB
2. KAMI ANGGOTA SATUAN PENGAMANAN SENANTIASA MENJAGA KEHORMATAN DIRI DAN MENJUNGJUNG TINGGI KEHORMATAN
SATUAN PENGAMANAN
3. KAMI ANGGOTA SATUAN PENGAMANAN SENANTIASA WASPADA MELAKSANAKAN, TUGAS SEBAGAI PENGAMAN DAN PENERTIB
DILINGKUNGAN KERJA
4. KAMI ANGGOTA SATUAN PENGAMANAN SENANTIASA BERSIKAP OPEN, TIDAK MENGANGGAP REMEH SESUATU YANG TERJADI
DI LINGKUNGAN KERJA
5. KAMI ANGGOTA SATUAN PENGAMANAN ADALAH PETUGAS YANG TANGGUH DAN SENANTIASA BERSIKAP ETIS DALAM
MENEGAKAN PERATURAN
PELAYANAN PELANGGAN
PELAYANAN PRIMA
1. PELANGGAN
Pada dasarnya dikenal dua pelanggan yaitu :
a. Pelanggan internal
dalam satisfaction dibahas bahwa “prosese selanjutnya adalah pelanggan’. Jadi seluruh bagian dari perusahaan yang terkait dalam
masalah security adalah pelanggan security Guard yang berada dalam yunit kerja security harus mampu melayani seluruh bagian
yang ada sesuai tugas dan tanggung jawabnya. Demikian pula sebaiknya bahwa seluruh unit kerja harus dapat melayani security
guard, dengan demikian diperlukan komunikasi dan iklim kerja sama yang baik dan saling perhatian
b. Pelanggan external
Pelanggan external merupakan pihak luar yang berhubungan dengan perusahaan, baik pemakai jasa / produk perusahan maupun
sekedar tamu. Security guard wajib berperan ganda dalam memberi pelayanan kepada kedua pelanggan tersebut dan tidak boleh
lebih mementingkan salah satu pihak. Kepuasan pelanggan internal “mutlak” diperlukan untuk memenuhi kepuasan pelanggan
external yang merupakan tujuan kita, sehingga kedua pelanggan menjadi sangat penting.
Hal yang perlu ditanamkan dalam diri security guard tentang pelanggan external adalah :
1) Pelanggan bukanlah orang luar bagi usaha kita, ia merupakan bagian diri usaha kita (mitra)
2) Pelanggan bukan merupakan penghalang bagi pekerjaan kita, ia merupakan sasaran kerja kita.
3) Pelanggan bukanlah barang mati, ia adalah manusia yang mempunyai perasaan dan emosi seperti kita.
4) Pelanggan bukalah orang yang harus dibantah atau disaingi, ia berhak memperoleh perlakuan sopan serta penuh perhatian.
5) Pelanggan tidak bergantung kepada kita, tetapi kitalah yang bergantung kepadanya.
6) Pelanggan mengajukan keinginan kepada kita, tugas kitalah untuk mematuhi keinginan tersebut sebaik-baiknya dengan harapan
diperoleh keuntungan bagi kedua pihak.
7) Pelanggan adalah pencipta CITRA baik buruknya perusahaan kiita.
8) Pelanggan adalah petugas humas terbaik jika ia merasa puas.
9) Pelanggan itu sensitife, tangani secara hati hati, karena mereka dapat mehidupkan atau mengahancurkan usaha kita.
2. PELAYANAN
Pelayanan merupakan kata kerja yang berarti bahwa setiap orang yang berhubungan dengan kata pelayanan berarti kita harus
melakukan tindakan.
a. Memberi bantuan kepada orang lain yang mempunyai kebutuhan atau harapan.
b. Dalam memberi pelayanan harus memperhatikan :
1) Siapa mereka dan ingin merka temui
2) Apa yang merka kehendaki
3) Bilamana / kapan mereka mengendaki
4) Dimana merka menginginkan
5) Bagimana mereka menghendaki pelayanan kita
6) Mengapa mereka mengingikan
a. Komunikasi adalah suatu proses pemberian pesan, amanat atau perintah yang sinyalnya bergerak, dan pengirim dan penerima, pada
saat bersamaan, umpan balik atau pesan yang sama sekali berbeda dengan pesan si pengirimdapat disampaikan dari si penerima
kepada pengirim, proses komunikasi ini akan mengalami kesulitan apabila ada gangguan dari pihak ketiga, suara atau kekuatan dari
luar, sebagi security guard sangat mutlak mampu berkomunikasi dengan baik dan harus memperhatikan bahasa yang di gunakan
serta bahasa tubuh.
b. Penggunaan telpon
Pada umumnya security guard juga dituntut untuk menerima telpon masuk pada saat hari libur atau jam istirahat kantor
c. Menerima telpon
“ astra internasional, selamat pagi/siang/malam…..” ( permintaan untuk dapat berhubungan dengan sesorang)
“ mohon ditunggu sebentar pak/ibu……” ( langsung dihubungkan ke yang bersangkutan)
Jika yang bersangkutan berhalangan:
:bapak/ibu …… sedang tidak ada ditempat, apakah ada sesuatu yang dapat kami bantu ?”
“ terima kasih pak/ibu”
“ bapak/ibu……. Sedang telpon, apakah bapak/ibu akan menunggu atau nanti akan menghubungi lagi”
ETIKA PENGABDIAN
Pasal 1
Anggota security senanntias bertaqwa kepada tuhan yang maha Esa dengan menunjukan sikap pengabdianya berprilaku :
a. Menjungjung tinggi sebagai anggota security dari dalam hati nuraninya kepada Tuhan Yang Maha Esa
b. Menjalankan tugas kenegaraan dan kemasyarkatan dengan niat murni karena kehendak Tuhan Yang Maha Esa sebagai wujud nyata
amal ibadahnya.
c. Menghormati acara keagamaan dan bentuk – bentuk ibadah yang diselenggarakan masyarakat dengan menjaga keamanan dan
kehikmatan pelaksanaanya.
Pasal 2
Anggota security berbakti nusa dan bangsa sebagai wujud pengabdian tertinggi dengan:
a. Mendahulukan kehormatan bangsa Indonesia dalam kehidupanya
b. Menjungjung tinggi lambang-lambang kehormatan bangsa Indonesia
c. Menampilkan jati diri bangsa Indonesia yang terpuji dalam semua keadaan dan seluruh waktu
d. Rela berkorban jiwa dan raga untuk bangsa Indonesia
INTER PERSONAL SKILL (IPS)
KETERAMPIAN MENGAMATI
Pengertian yang dimaksud dengan keterampilan mengamati di sini, dapat diartikan sebagai “ suatu keterampilan yang dimilki seseorang,
untuk mampu melihat dan memperhatikan suatu obyek tertentu yang dilakukan secara teliti dan seksama, dengan menganalisa.
a. Keterampilan mengamati merupakan salah satu bentuk keterampilan yang mutlak harus dimiliki oleh seorang anggota security
terutama apabila hal ini dikaitkan dengan tugasnya.
Bentuk observasi (pengamatan) obeservasi dengan jalan tidak turut serta. Dalam hal ini pengamat mengambil sikap/posisi sebagai
orang luar dimana kehadiranya tidak mengganggu kelompok yang sedang diamati.
Observasi dengan jalan turut serta. Dalam hal ini berbagai macam peranan yang dapat dimainkan oleh penyelidik dalam mengamati
situasi – situasi social tertentu, dengan berbagai macam perbedaan derajat partisipasi / turut serta. Dengan perkataan lain
penyelidik tidaklah perlu untuk memainkan peranan atau berpartisipasi secara lengkap.
KETERAMPILAN MENJELASKAN
Penjelasan tentang keterampilan menjelaskan :
Yang di maksud dengan keterampilan menggambarkan disni, dapat diartikan sebagai” suatu ketrampilan dari seseorang untuk
membanyakan melukiskan, atau menceritakan tentang suatu obyek, maupun peritiwa (kejadian), yang merupakan hasil dari
pengamatanya, yang disampaikan dalam bahasa lisan, tulisan ataupun symbol-simbol, sehingga orang lain jelas/mengerti tentang
apa yang disampaikan”
KETERAMPILAN MENDENGARKAN
Penjelasan tentang keterampilan mendengarkan :
Yang di maksud dengan keterampilan mendengarkan disini, yaitu : suatu keterampilan yang dimiliki oleh seseorang untuk menangkap
atau menyerap suara (bunyi) dengan menggunakan indra telinga secara teliti dan cermat, sehingga mampu menyampaikan secara
benar
KETERAMPILAN BERTANYA
Penjelasan tentang keterampilan bertanya :
Keterampilan bertanya dapat diartikan sebagai “ suatu kemampuan yang dimiliki seseorang untuk meminta keterangan atau penjelasan
kepada seseorang untuk mendapat informasi tentang apa yang belum diketahui ataupun belum dimengerti.
KETERAMPILAN MERINGKAS
Penjelasan tentang keterampilan meringkas :
Yang dimaksud dengan keterampilan meringkas disini” dapat diartikan suatu keterampilan yang dimilki oleh seseorang untuk
memendekan cerita pembicaran, berita/informasi, laporan dan sebagainya dengan cara mengambil intisarinya saja, tanpa
mengurangi arti dan maksud dari pada cerita, pembicaraan, berita/informasi ataupun laporan tersebut.
Kejahatan adalah perbuatan-perbuatan yang menurut sifatnya dipandang sebagai sesuatu ketidak adilan, dan karena itu perbuatan
tersebut patut dihukum, jadi andai kata belum dilarang atau belum diancam dengan tegas oleh undang-undang oleh khalayak ramai
perbuatan itu dirasakan mengadung onrecht oleh karenaya patut di hukum.
Sedangkan pelanggaran adalah perbuatan-perbuatan yang justru karena perbuatan itu dilarang dan diancam dengan hukuman oleh
undang-undang barulah perbuatan itu dianggap perbuatan melanggar hukum,dan karena itu memepunyai sifat yang patut dihukum,
jika demikian maka oleh khalayak ramai tidak dianggap patut di hukum.
Perbedaan antara kejahatan dan pelanggaran adalah dalam hal perbedaan hukuman yang diancam, pada umumnya hukuman pada
kejahatan lebih berat dari pada hukuman terhadap pelanggaran.
SECURITY sebagai pengemban fungsi kepolisian terbatas mempunyai wewnang bidang preventive secara terbatas ialah hanya
berwenang dilingkungan kawasan kerjanya. Untuk dapat melaksanakan wewenang ini dengan baik maka petugas security harus
memiliki kemampuan yang diperlukan ialah kemampuan bidang preventive ini antara lain meliputi :
a. Menerima laporan dari masyarakat. Setiap petugas security berwenang / berkewajiban menerima laporan dari anggota masyarakat
di lingkungan / kawasan kerjanya dan wajib memberikan pelayanan dan bantuan yang di perlukan
b. Melakukan tindakan pertama ditempat kejadian antara lain : penutupan TKP, menangani korban / saksi dan tersangka, mengatur
lalu lintas serta tindakan lain-lain yang diperlukan dan segera melaporkan ke polri terdekat
c. Mengambil identitas seseorang dilingkungan / kawasan kerjanya.
d. Mencari keterangan dan informasi tentang sesuatu yang diperlukan dan segera melaporkan ke polri terdekat.
e. Mencari keterangan dan informasi tentang sesuatu yang diperlukan dalam pelakasanaan tugas
f. Mencegah dan menangani gangguan- gangguandikawasan kerjanya baik criminal dan non criminal serta penyakit masyarakat
antara perjudian, pelacuran, kenakalan remaja dan lain lain.
g. Memberikan bantuan pengamanan terhadap kegiatan-kegiatan yang diadakan dikawasan kerjanya,
h. Menerima dan menyimpan barang-barang temuan untuk sementara waktu sampai jelas siapa pemilik yang benar.
Kemampuan yang harus dimiliki security untuk dapat terlaksananya wewenang bidang preventive ( kemempeuan bidang preventive)
biasa disebut dengan kemampuan turjawali ( pengaturan, penjagaan pengawalan dan patrol) dan TPTKP (tindakan pertama di
tempat kejadian perrkara)
KEMAMPUAN PELAYANAN
Dalam pelaksanaan tugas pokok security harus mampu melaksanakan peran sebagai pelindung, pengayom dan pelayanan masyarakt di
lingkungan kawasan kerjanya dan untuk diperlukan penguasan kemampuan pelayanan, dalam setiap kegiatan pelaksanan tugasnya
security harus dilandasi rasa pengabdian, dengan etika dan tatakrama serta tutur kata dan keramahan, selalu memberikan
bimbingan, petunjuk, dorongan dan ajakan kepada masyarakat dilingkungan /kawasan kerjanya sehingga tercipta suasana perasaan
yang aman dan tentram, selalu meberikan pelindungan sehingga terbebas dari rasa takutdan bebas dari ancaman atau bahaya.
Sebagai dari kemampuan pelayanan adalah kemampuan untuk memahami harapan dan aspirasi masyarakat, security sebagai
petugas keamanan di suatu lingkungan / kawasan kerjanya perlu memahami aspirasi dan harapan masyarakat di situ,harapan dan
aspirasi masyarakat akan kehadiran petugas pada umumnya sama ialah bahwa dengan kehadiran petugas disuatu lokasi akan
mewujudkan suasana yang aman, tentram dan tertib, petugas security diharapkan dapat mencegah terjadinya gangguan terhadap
masyarakat, sekiranya masyarakat memerlukan bantuan segera mendapat respon dari petugas tanpa meminta imbalan apapun.
Dengan demikian security mampu mengetahuai kerawanan-kerawanan dan gangguan apa yang biasanya terjadi di lokasi tersebut
sehingga dapat mencegah terjadinya hal tersebut serta selalu siap sedia membantu dan melayani masyarakat, masyarakat harus
benar – benar merasa adanya manfaaat dengan kehadiran security dan dengan demikian akan terjadi hubungan harmonis yang
akhirnya menimbulkan kerjasama dan saling bantu dengan sukarela meskipun keamanan dan ketertiban di lokasi lingkungan /
kawasan kerja adalah tanggung jawab petugas keamanan dalam hal ini security. Tetapi adanya pengertian kerjasama dan bantuan
masyarakat setempat hal ini tidak akan terwujud, dengan dimilikinya kemampuan pelayanan oleh setiap petugas security disuatu
lokasi akan menimbulkan situasi yang kondusif bagi terciptanya saling pengertian, kerjasama dan bantuan dari masyarakat dan
pada giliranya akan memungkinkan terwujudnya keamanan dan ketertiban di lingkungan / kawasan kerja tersebut.
KEMAMAPUAN PENINDAKAN
Petugas security perlu menguasi kemampuan penindakan ( secara terbatas) oleh karena dalam tugasnya sering menghadapi keadaan
khusus seorang security harus mampu melakukan penidakan dengan penggunaan kewenangan sesuai ketentuan perundang-
undangan dan bila perlu tindakan keras yang proporsional dengan ancaman yang dihadapi, dalam hal tertangkap tangan yaitu
tertangkapnya seseorang pada waktu sedang melakukan tindakan pidana atau dengan segera sesudah beberapa saat tindak pidana
itu dilakukan, atau sesaat kemudian diserukan oleh khalayak ramai sebagai orang yang melakukanya, atau apabila sesaat kemudian
padanya ditemukan benda yang diduga keras telah dipergunakan untuk melakukan tindakan pidana yang menunjukan bahwa ia
adalah pelakunya atau turut melakukan atau membantu melakukan tindak pidana itu, untuk kasus tertangkap tangan ini tidak
hanya pengemban tugas kepolisian yang memiliki kewenangan untuk bertindak namun juga kewajiban bagi setiap warga Negara,
dengan catatatan segera meyerahkan tersangka berikut barang buktinya kepada penyidik yang berwenang.
TINDAKAN PERTAMA DI TEMPAT
KEJADIAN
1. Pengertian
a. TPTKP ADALAH tempat di mana suatu tindakan pidana dilakukan atau terjadi atau akibat yang ditimbulkan atau tempat-tempat lain
yang berhubungan dengan tindak pidana tersebut dimna barang bukti korban atau bagian tubuh korban ditemukan.
b. Tidakan pertama adalah serangkaian tindakan tersebut sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan.
2. Pelaksanaan TPTKP
Bila terjadi tindak pidana dilingkungan tempat kerjanya security, maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah : SEGERA
MELAPORKAN KEJADIAAN TERSEBUT PADA PIMPINANAN PERUSAHAAN DAN MENGAMANKAN TKP. Langkah selanjutnya segera
melakukan kegiatan tindakan pertama di TKP dengan terencana dan terinci sebagai berikut:
a. Tahap persiapan
1) Mempersiapkan peralatan TPTKP
2) Membawa catatan dan alat tulis
3) Menyiapkan personil security yang akan bertugas di TKP
4) Meminta petunjuk arahan dari pimpinan security
5) Segera mendatangi TKP
b. Di tempat kejadian
1) Menutup area tempat kejadian
Segera memasang police line, atau tali dari apa saja( rapiah, tambang) sebagai tanda bahwa semua orang dilarang memasuki area TKP
dan menempatkan beberapa anggota security di tempat yang strategi agar supaya massa menonton tindak mendekati TKP
2) Bila ada korban segera teliti apakah masih hidup atau sudah mati
a) Jika sudah mati biarkan korban ditempatnya dan jangan disentuh
b) Jika masih hidup segera adakan pertolongan pertama atau segera mungkin dikirim kerumah sakit terdekat, yang belum diangkat
beritanda dengan kapur tulis dimana korban tergeletak.
3) Satu orang atau dua orang anggota security, masuk ke areal TKP dengan cara sebagai berikut :
a. Beri tanda bekas langkah kaki petugas, pada saat maupun keluar TKP usahkan jalur yang sama
b. Bawa alat tulis untuk mencatat apa yang dilihat diare TKP dengan ketentuan : DILARANG MEMEGANG APAPUN JUGA serta
DILARANG MEMINDAHKAN / MERUBAH KEDUDUKAN SETIAP BENDA YANG ADA DI TKP.
Bukti permulaan yang cukup adalah bukti permulaan untuk menduga adanya tindak pidana sesuai dengan bunyi pasal 1 butir 14 KUHP.
TERTANGKAP TANGAN adalah tertangkapnya seseorang pada waktu sedang melakukan tindak pidana atau dengan segera sesudah
beberapa saat tindak pidana dilakukan, atau sesaat kemudian diseruhkan oleh khalayak ramai sebagai orang yang melakukanya,
atau apabila sesaat kemudian padanya ditemukan benda yang diduga keras telah dipergunakan untuk melakukan tindak pidana itu
menunjukan bahwa ia adalah pelakunya atau turut melakukan tindak pidana itu
Bentuk kegiatan atau insiatif polisi yang dapat dijalankan antara lain sebagai berikut:
Analisa terhadap isi pemberitaan massa media
Analisa terhadap arsip berkas perkara
Pengamatan petugas polri
b. Laporan atau pengaduan
Pada umumnya sebagai terbesar tindak pidana diketahuai polisi dari laporan atau pengaduan baik yang tertulis maupun lisan,
berdasrkan sifatnya, laporan atau pengaduan dapat digolongkan sebagai berikut
Laporan biasa
Laporan yang bersifat informasi
Laporan anonym (laporan tanpa nama)
Laporan penyerahan diri
Laporan palsu
Laporan yang di bumbui
c. Keterangan dari masyarakat
Tindak pidana yang diketahuai oleh polri dari sumber yang ada di dalam masyarakat yang berupa :
Semoga bermanfaat artikel ini bagi calon anggota security atau yang sudah bekerja sebagai security guard, mohon maaf apabila dalam
materi ini terdapat kekurangan dan kesalahan, salam hormat anggota security di seluruh Indonesia