Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Edisi Kedua
Cetakan pertama, Agustus 2012 Cetakan keempat, September 2014
Cetakan kedua, Januari 2014 Cetakan kelima, November 2016
Cetakan ketiga, April 2014
657
MUL MULYANI, Sri
m Materi pokok sistem informasi akuntansi; 1 – 9; EKSI4312/
3 sks/ Sri Mulyani. --Cet.5; Ed.2--. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka, 2016.
262 hal ; ill.; 21 cm
ISBN: 978-979-011-689-4
1. akuntansi
I. Judul
iii
Daftar Isi
Kegiatan Belajar 2:
Ciri-ciri Sistem ................................................................................... 1.14
Latihan …………………………………………............................... 1.19
Rangkuman ………………………………….................................... 1.20
Tes Formatif 2 ……………………………..…….............................. 1.21
Kegiatan Belajar 2:
Unified Modeling Language (UML) .................................................. 2.19
Latihan …………………………………………............................... 2.36
Rangkuman ………………………………….................................... 2.38
Tes Formatif 2 ……………………………..…….............................. 2.38
Kegiatan Belajar 2:
Model Sistem Informasi Berbasis Komputer ..................................... 3.18
Latihan …………………………………………............................... 3.22
Rangkuman ………………………………….................................... 3.23
Tes Formatif 2 ……………………………..…….............................. 3.25
Kegiatan Belajar 2:
Struktur Database .............................................................................. 4.11
Latihan …………………………………………............................... 4.14
Rangkuman ………………………………….................................... 4.15
Tes Formatif 2 ……………………………..…….............................. 4.15
Kegiatan Belajar 3:
Relational DBMS .............................................................................. 4.17
Latihan …………………………………………............................... 4.28
Rangkuman ………………………………….................................... 4.29
Tes Formatif 3 ……………………………..…….............................. 4.30
Kegiatan Belajar 2:
Proses Bisnis Siklus Pendapatan ........................................................ 5.10
Latihan …………………………………………............................... 5.13
Rangkuman ………………………………….................................... 5.14
Tes Formatif 2 ……………………………..…….............................. 5.15
Kegiatan Belajar 3:
Pengendalian dan Perlakuan Audit terhadap Aktivitas Siklus
Pendapatan .......................................................................................... 5.17
Latihan …………………………………………............................... 5.19
vi
Kegiatan Belajar 2:
Proses Bisnis Siklus Pengeluaran ...................................................... 6.9
Latihan …………………………………………............................... 6.13
Rangkuman ………………………………….................................... 6.14
Tes Formatif 2 ……………………………..…….............................. 6.15
Kegiatan Belajar 3:
Pengendalian dan Perlakuan Audit terhadap Aktivitas Siklus
Pengeluaran ....................................................................................... 6.17
Latihan …………………………………………............................... 6.20
Rangkuman ………………………………….................................... 6.21
Tes Formatif 3 ……………………………..…….............................. 6.21
Kegiatan Belajar 2:
Proses Bisnis Siklus Produksi ............................................................ 7.9
Latihan …………………………………………............................... 7.12
Rangkuman ………………………………….................................... 7.13
Tes Formatif 2 ……………………………..…….............................. 7.14
Kegiatan Belajar 3:
Pengendalian dan Perlakuan Audit terhadap Aktivitas Siklus
Produksi .............................................................................................. 7.16
Latihan …………………………………………............................... 7.17
Rangkuman ………………………………….................................... 7.18
Tes Formatif 3 ……………………………..…….............................. 7.19
Kegiatan Belajar 2:
Proses Bisnis Siklus Penggajian ........................................................ 8.9
Latihan …………………………………………............................... 8.11
viii
Kegiatan Belajar 3:
Pengendalian dan Perlakuan Audit terhadap Aktivitas Siklus
Penggajian .......................................................................................... 8.15
Latihan …………………………………………............................... 8.17
Rangkuman ………………………………….................................... 8.18
Tes Formatif 3 ……………………………..…….............................. 8.18
Kegiatan Belajar 2:
Proses Bisnis Sistem Pelaporan .......................................................... 9.9
Latihan …………………………………………............................... 9.11
Rangkuman ………………………………….................................... 9.12
Tes Formatif 2 ……………………………..…….............................. 9.13
Kegiatan Belajar 3:
Pengendalian dan Perlakuan Audit terhadap Aktivitas Sistem
Pelaporan .......................................................................................... 9.15
Latihan …………………………………………............................... 9.17
Rangkuman ………………………………….................................... 9.18
Tes Formatif 3 ……………………………..…….............................. 9.18
ix
Konsep-konsep Dasar
Sistem Informasi Akuntansi
Dr. Sri Mulyani
PEN D A HU L UA N
Kegiatan Belajar 1
A. SISTEM
B. INFORMASI
Informasi adalah hasil pengolahan dari data dan fakta yang berhubungan,
yang diolah sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan penggunanya, yang
dapat membantu pengguna dalam pengambilan keputusan.
Sebagai gambaran, seorang calon investor yang berniat untuk membeli
saham PT X, dia berusaha mencari informasi selengkap-lengkapnya dengan
mengumpulkan berbagai data yang berhubungan dengan kinerja perusahaan
tersebut pada masa sebelumnya, dan data-data mengenai rencana
pengembangan PT X ke depannya. Selain itu, calon investor tersebut mencari
juga fakta-fakta yang berhubungan dengan perusahaan tersebut dari informan
yang dia percaya. Setelah informasi yang dimilikinya dirasa cukup, barulah
calon investor tersebut memutuskan apakah akan benar-benar membeli
saham PT X atau tidak, dengan berbekal informasi yang dimilikinya tersebut.
C. AKUNTANSI
dibutuhkan untuk mengetahui kebutuhan apa saja yang perlu ada dalam
aplikasi Sistem Informasi Akuntansi yang dibangun. Oleh karena itu, seorang
mahasiswa akuntansi yang mengerti konsep sistem informasi, diharapkan
dapat menjadi seorang perancang sistem informasi, yang harus dapat
menjawab permasalahan-permasalahan bisnis dan membuatkan solusi ke
dalam sebuah program aplikasi berbasis komputer. Biasanya permasalahan
utama bukan pada bagaimana cara pemrogramannya, permasalahannya
adalah bagaimana membuat sistem informasi secara utuh sesuai yang
diinginkan?
Secara singkat, Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu kumpulan
struktur dan prosedur berbasis teknologi informasi, yang bekerja bersama,
dengan tujuan untuk mengubah data-data keuangan menjadi informasi
keuangan yang berguna bagi stakeholder.
Tentu saja keberadaan Sistem Informasi Akuntansi sebagai sebuah
perangkat sistem informasi,harus menciptakan nilai tambah tersendiri kepada
pemakainya. Keberadaan sistem informasi seharusnya menjadi sebuah
investasi untuk perusahaan, bukan sebagai beban.
LAT IH A N
1) Sistem adalah kumpulan dari dua atau lebih komponen yang saling
bekerja dan berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu.
2) Informasi adalah hasil pengolahan dari data dan fakta yang berhubungan,
yang diolah sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan penggunanya,
yang dapat membantu pengguna dalam pengambilan keputusan.
3) Akuntansi adalah suatu seni pencatatan, pengklasifikasian, dan
pengikhtisaran dalam cara yang signifikan dan satuan mata uang,
mengenai transaksi-transaksi yang sebagian besar memiliki sifat
keuangan, yang kemudian diinterpretasikan hasilnya.
4) Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya yang didesain
untuk mentransformasikan data keuangan, dan data-data lainnya menjadi
informasi.
EKSI4312/MODUL 1 1.9
R A NG KU M AN
TES F OR M AT IF 1
2) Di bawah ini yang bukan penyebab sebuah sistem tidak dapat mencapai
tujuannya adalah ….
A. komponen pembentuknya terlalu banyak
B. komponen sistem tidak dapat bekerja
C. komponen sistem tidak saling terintegrasi
D. salah satu komponen yang terlibat tidak bekerja dengan seharusnya
Kegiatan Belajar 2
Ciri-ciri Sistem
SISTEM X
Subsistem 1 Subsistem 2
Subsistem 3
Hubungan
subsistem
Gambar 1.1.
Ilustrasi Hubungan Komponen Sistem (Subsistem)
Gambar 1.2.
Ilustrasi Batasan Sistem
Gambar 1.3.
Ilustrasi Lingkungan Sistem
1.18 Sistem Informasi Akuntansi
Proses
Input Output
(melakukan
Parameter 1 = 10, (menampilkan hasil
penjumlahan paramter 1
parameter 2 = 20 penjumlahan, hasil =30)
dan 2)
Pemicu (trigger)
Gambar 1.4.
Ilustrasi Input, Proses, Output
EKSI4312/MODUL 1 1.19
LAT IH A N
R A NG KU M AN
TES F OR M AT IF 2
Glosarium
Daftar Pustaka
Kieso, Donald E., et al. (2010). Accounting Principles. 10th Edition. Wiley.
Sri Mulyani NS. (2009). Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit: Analisis
dan Perancangan. Bandung: Abdi Sistematika.
Metode dan
Teknik Pengembangan Sistem
Dr. Sri Mulyani
PEN D A HU L UA N
Kegiatan Belajar 1
Sistem yang sedang berjalan atau sedang digunakan oleh organisasi atau
perusahaan, akan terus dikembangkan untuk memperbaiki kekurangan-
kekurangan pada sistem tersebut. Untuk melakukan pengembangan sistem,
metode yang digunakan adalah SDLC.
Metode adalah tahap-tahap ataupun aturan untuk melakukan sesuatu.
McLeod dan Schell (2007) mengatakan metode adalah cara untuk melakukan
sesuatu.
SDLC adalah sebuah proses logika yang digunakan oleh seorang system
analyst untuk mengembangkan sebuah sistem informasi yang melibatkan
kebutuhan, validasi, pelatihan, dan pemilik sistem.
SDLC identik dengan teknik pengembangan sistem waterfall, karena
tahapannya menurun dari atas ke bawah. Berikut tahapan utama dari SDLC
adalah sebagai berikut.
1. Perencanaan sistem (systems planning), perencanaan dan peng-
organisasian awal untuk pengembangan sistem yang akan dilakukan,
termasuk di dalamnya pembuatan jadwal pengerjaan sistem informasi,
dan pembagian tugas dan fungsi pihak-pihak yang terlibat dalam
pengembangan sistem informasi.
2. Analisis sistem (systems analysis), sebuah tahapan penguraian sebuah
sistem menjadi beberapa komponen, dengan tujuan untuk mempelajari
bagaimana komponen-komponen pembentuk sistem tersebut saling
bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan sistem.
3. Desain sistem (systems design), tahapan mendesain solusi sistem yang
telah di konsep pada saat analisis sistem, berdasarkan kebutuhan dan
permasalahan sistem sehingga sistem dapat diterapkan dengan teknologi
komputerisasi.
4. Seleksi sistem (systems selection), penyeleksian beberapa alternatif
solusi sistem informasi yang akan dibuat menjadi sebuah alternatif solusi
yang akan benar-benar dikerjakan.
5. Implementasi sistem (systems implementation), tahapan di mana sistem
informasi yang sudah dibangun telah dapat dioperasikan dan dijalankan
EKSI4312/MODUL 2 2.3
Sumber http://en.wikipedia.org/wiki/Systems_Development_Life_Cycle
Gambar 2.1.
Tahapan Pengembangan Sistem SDLC Waterfall
tertentu ada tahapan-tahapan yang tidak perlu dilakukan atau ada tahapan
yang harus ditambahkan.
1. Initation/Planning merupakan tahap di mana sistem digambarkan secara
umum, beserta tujuan yang akan direncanakan terhadap sistem yang
akan dikembangkan. Tahap ini identik dengan tahap analisis.
2. Requirement Gathering and Analysis, pada tahap ini analis mencoba
untuk menguraikan permasalahan sistem, dan menggambarkannya ke
dalam beberapa diagram untuk menggambarkan situasi yang sedang
berjalan, kemudian pada tahap ini juga analis mencoba mendesain
sebuah solusi yang akan diberikan kepada user.
3. Design, pada tahap ini solusi-solusi yang sudah digambarkan secara
umum pada tahap requirement gathering and analysis diuraikan secara
detail baik dalam bentuk diagram, layouts, business rules, dan
dokumentasi-dokumentasi lain yang dibutuhkan.
4. Build or Coding, pada tahap ini sistem mulai di bangun atau
dikembangkan. Tahap ini identik dengan pembuatan program aplikasi
untuk mendukung sistem.
5. Testing, pada tahap ini sistem yang sudah dibangun atau dikembangkan
dicoba oleh tim tester ataupun oleh user.
1. Prototyping
Prototyping merupakan teknik pengembangan sistem yang
menggunakan prototype untuk menggambarkan sistem, sehingga pengguna
EKSI4312/MODUL 2 2.5
Analisa kebutuhan
user
Membuat
tidak
prototype
Menyesuaikan prototype
dengan keinginan user
sesuai
Menggunakan
Prorotye
Gambar 2.2.
Tahapan Langkah Evolutionary Prototype
Gambar 2.3.
Tahapan Langkah Requirement Prototype
2.8 Sistem Informasi Akuntansi
Gambar 2.3.
Ilustrasi Teknik Pengembangan Sistem RAD
a. Manajemen, yaitu orang-orang (dari sisi user) yang berada pada level
manajemen puncak yang dapat beradaptasi dengan cepat untuk
menggunakan metode baru.
b. Pengembang, yaitu tim pengembang sistem yang profesional dalam
menggunakan metode-metode pengembangan sistem dan tools yang
dibutuhkan. Tim ini di sebut oleh Martin sebagai SWAT (skilled with
advanced tools) Team.
c. Metode, yaitu metode RAD yang dikenal dengan RAD Life Cycle.
d. Tools, yaitu Computer-Aided Software Engineering (CASE) dan
4th Generation Language yang dapat memfasilitasi untuk pembuatan
prototype dan pembuatan kode program. Sedangkan CASE tools lebih
kepada dokumentasi dan perancangan database.
LAT IH A N
e. design;
f. build or coding;
g. testing;
h. implementation;
i. operation and maintenance;
j. disposition.
4) Pada tahap requirement gathering and analysis, analis mencoba untuk
menguraikan permasalahan sistem dan menggambarkannya ke dalam
beberapa diagram untuk menggambarkan situasi yang sedang berjalan,
kemudian pada tahap ini juga analis mencoba mendesain sebuah solusi
yang akan diberikan kepada user.
5) Pada tahap Build or Coding sistem mulai dibangun atau dikembangkan.
6) Empat jenis teknik pengembangan sistem yang merupakan
pengembangan dari metode SDLC adalah Prototyping, Rapid
Application Development (RAD), Joint Application Development (JAD),
Unified Modeling Language (UML).
7) Pengembangan sistem dengan teknik prototyping menggunakan
prototype untuk menggambarkan sistem, sehingga pengguna atau
pemilik sistem mempunyai gambaran pengembangan sistem yang akan
dilakukannya.
8) Dua tipe prototype yang biasa digunakan dalam teknik prototyping
adalah sebagai berikut.
a. Evolutionary Prototype, prototype yang secara terus-menerus
dikembangkan hingga prototype tersebut memenuhi fungsi dan
prosedur yang dibutuhkan oleh sistem.
b. Requirements Prototype, prototype yang dibuat oleh pengembang
dengan mendefinisikan fungsi dan prosedur sistem di mana
pengguna atau pemilik sistem tidak dapat mendefinisikan sistem
tersebut.
9) McLeod dan Schell (2007) mengatakan ada 4 (empat) komponen pada
RAD, yaitu sebagai berikut.
a. Manajemen, yaitu orang-orang (dari sisi user) yang berada pada
level manajemen puncak yang dapat beradaptasi dengan cepat untuk
menggunakan metode baru.
b. Pengembang, yaitu tim pengembang sistem yang profesional dalam
menggunakan metode-metode pengembangan sistem dan tools yang
EKSI4312/MODUL 2 2.15
R A NG KU M AN
TES F OR M AT IF 1
C. pengetesan
D. perawatan
4) Berikut ini yang bukan merupakan tahapan utama dari SDLC adalah .…
A. maintenance
B. design
C. implementation
D. planning
Kegiatan Belajar 2
Sistem X
Gambar 2.4.
Elemen dari Use Case Diagram
Gambar 2.5.
Contoh Use Case Diagram
Penjelasan
a. Staf gudang melakukan pembelian barang.
b. Pembelian barang akan selalu meng-update stok barang.
c. Pembelian barang dapat saja dilakukan secara kredit atau tunai, jika
pembelian barang tunai maka akan melakukan pengurangan kas.
c. Use case initiation, yaitu trigger (pemicu) sehingga use case mulai
bekerja.
d. Process or dialog, yaitu urutan langkah (step by step) deskripsi dari use
case.
e. Use case termination, yaitu hal yang membuat use case berhenti bekerja.
f. Post-conditions, yaitu asumsi-asumsi yang harus bernilai true, ketika use
case berhenti bekerja.
Agar lebih jelas, berikut ini contoh use case narrative dari use case
diagram yang sudah dibuat di atas.
Tabel 2.1.
Contoh Use Case Narrative
Gambar 2.6.
Contoh Use Case Scenario Seluruh Kemungkinan
2.24 Sistem Informasi Akuntansi
Skenario - 1
a. User menginput id barang.
b. Id barang yang di-input-kan benar.
c. Stok barang di bawah atau sama dengan jumlah minimum.
d. Pengajuan pembelian disetujui.
e. Menghubungi supplier dan melakukan pembelian barang secara tunai.
f. Sistem akan melakukan pengurangan kas dan melakukan penambahan
stok barang.
Gambar 2.7.
Use Case Scenario-1
2.26 Sistem Informasi Akuntansi
Skenario - 2
a. User menginput id barang.
b. Id barang yang di-input-kan benar.
c. Stok barang di bawah atau sama dengan jumlah minimum.
d. Pengajuan pembelian barang disetujui.
e. Menghubungi supplier dan melakukan pembelian barang secara kredit.
f. Sistem akan melakukan penambahan utang perusahaan dan penambahan
stok barang.
Gambar 2.8.
Use Case Scenario-2
EKSI4312/MODUL 2 2.27
Skenario - 3
a. User menginput id barang.
b. Id barang yang di-input-kan benar.
c. Stok barang di bawah atau sama dengan jumlah minimum.
d. Pengajuan pembelian barang di tolak (tidak disetujui).
Gambar 2.9.
Use Case Scenario-3
2.28 Sistem Informasi Akuntansi
Skenario - 4
a. User meng-input id barang.
b. Id barang yang di-input-kan benar.
c. Stock barang lebih dari jumlah minimum.
Gambar 2.10.
Use Case Scenario-4
EKSI4312/MODUL 2 2.29
Skenario - 5
1) User menginput id barang.
2) Id barang yang di-input-kan salah.
3) Menampilkan pesan error (kesalahan peng-input-an id barang).
Gambar 2.11.
Use Case Scenario-5
2.30 Sistem Informasi Akuntansi
Dari beberapa use case scenario di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
use case scenario merupakan sebagian kumpulan proses yang diambil dari
kemungkinan-kemungkinan yang terjadi pada use case narrative.
B. ACTIVITY DIAGRAM
Activites Transition
Gambar 2.12.
Contoh Elemen Activities dan Transitions
Decisions
false
true
Gambar 2.13.
Contoh Elemen Decisions
Merge Point
Gambar 2.14.
Contoh Notasi Merge Point
Start Point, yaitu elemen yang digunakan untuk memulai activity diagram.
End Point, yaitu elemen yang digunakan untuk mengakhiri activity diagram.
2.32 Sistem Informasi Akuntansi
Start Point
End Point
Gambar 2.15.
Contoh Notasi Merge Point
Gambar 2.16.
Contoh Notasi Concurrency
Gambar 2.17.
Contoh Elemen Synchronization
EKSI4312/MODUL 2 2.33
Swimlines, yaitu elemen yang digunakan untuk memisahkan antara aktor dan
sistem, ataupun antara aktor yang satu dengan aktor yang lain, atau antara
sistem yang satu dengan sistem yang lain.
System Actor
Swimlines
Gambar 2.18.
Contoh Elemen Swinlines
Sinyal, yaitu acuan waktu yang dapat dijadikan trigger (pemicu) untuk
aktivitas tertentu, misalnya setiap akhir jam kerja seluruh staf wajib
memberikan laporan kepada manajer. Setiap akhir jam kerja dapat
disimbolkan dengan sinyal waktu. Berikut ini contoh gambar elemen dari
sinyal.
Gambar 2.19.
Contoh Elemen Sinyal
Berikut ini contoh kasus dari penggunaan activity diagram. Kasus yang
diambil seputar pembelian barang yang sudah dibuatkan use case model-nya
di atas.
2.34 Sistem Informasi Akuntansi
Gambar 2.20.
Contoh Activity Diagram
Penjelasan
1. Activity diagram diawali oleh elemen start point di mana staf gudang
meng-input-kan id barang untuk melakukan pemeriksaan stok barang.
Aktivitas peng-input-an id barang digambarkan dengan menggunakan
elemen activities dan alur dari elemen start point yang menandakan
dimulainya activity diagram ke aktivitas pertama, yaitu peng-input-an id
barang menggunakan elemen transitions. Untuk selanjutnya, elemen
activities dan transition ini akan banyak digunakan.
2. Kemudian setelah id barang di-input-kan, sistem akan melakukan
pemeriksaan terhadap id barang tersebut. Di sini dapat menggunakan
elemen decisions, di mana terjadi percabangan logika untuk memeriksa
id barang tersebut valid atau tidak valid.
3. Jika id barang tidak valid maka activity diagram akan diakhiri dengan
menggunakan elemen end point, namun jika id barang valid maka sistem
akan memberikan informasi stok barang yang dicari kepada staf gudang.
4. Setelah mendapatkan informasi stok barang, staf gudang akan
memutuskan untuk mengajukan pembelian barang atau tidak dengan
membandingkan stok barang yang ada dengan stok barang minimum. Di
sini kembali elemen decisions digunakan.
5. Jika akan dilakukan pembelian barang, maka staf gudang akan
mengajukan pembelian kepada kepala gudang, jika tidak, activity
diagram akan di akhiri.
6. Kepala gudang akan memutuskan untuk menyetujui atau menolak
pengajuan pembelian oleh staf gudang, jika tidak disetujui maka activity
diagram akan diakhiri, namun jika di setujui maka staf gudang akan
membuat Purchase Order (PO) dan menghubungi supplier. Di sini dapat
menggunakan elemen concurrency di mana proses dibagi menjadi dua
yaitu membuat PO dan menghubungi supplier, di sini staf gudang dapat
mendahulukan membuat PO atau menghubungi supplier, namun pada
akhirnya staf gudang akan menuju pada satu proses lagi, yaitu
melakukan pembelian. Di sini digunakan elemen synchronization untuk
menggabungkan proses yang bercabang oleh concurrency menjadi satu
proses lagi.
2.36 Sistem Informasi Akuntansi
LAT IH A N
R A NG KU M AN
TES F O R M AT IF 2
3) Berikut ini yang bukan elemen yang digunakan pada use case diagram
adalah .…
A. concurrency
B. sistem
C. aktor
D. use case
4) Berikut elemen yang tidak digunakan pada use case narrative adalah .…
A. assumptions
B. sistem
C. use case initiation
D. post-conditions
Glosarium
Daftar Pustaka
Sri Mulyani NS. (2009). Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit: Analisis
dan Perancangan. Bandung: Abdi Sistematika.
PEN D A HU L UA N
Kegiatan Belajar 1
C. PROSEDUR
Sumber:
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/e/e1/Operating_system
placement.svg
Gambar 3.1.
Skema System Software
Business
Strategy
Information
Technology
Gambar 3.2.
Hubungan antara Perusahaan, Infrastruktur Teknologi
Informasi dan Proses Bisnis
4. Pemantauan (Monitoring)
Pemantauan terhadap sistem pengendalian intern digunakan untuk
menemukan kekurangan serta meningkatkan pengendalian. Setiap
perusahaan mungkin mempunyai tata cara sendiri untuk melakukan
pemantauan terhadap sistem dan kegiatan operasinya, namun secara umum
perusahaan dapat melakukan monitoring terhadap sistemnya dengan
melakukan penilaian khusus yang sejalan dengan manajemen perusahaan
atau dengan cara memantau dan mengamati prilaku karyawan atau tanda-
tanda peringatan yang diberikan.
Penilaian secara khusus biasanya dilakukan secara berkala saat terjadi
perubahan pokok dalam strategi manajemen senior, struktur korporasi atau
kegiatan usaha. Pada perusahaan besar, auditor internal adalah pihak yang
bertanggung jawab atas pemantauan sistem pengendalian intern. Auditor
independen juga sering melakukan penilaian atas pengendalian intern sebagai
bagian dari auditor atas laporan keuangan.
LAT IH A N
R A NG KU M AN
2. Brainware
Brainware lah yang memanfaatkan dan mengolaborasikan ketujuh
komponen sistem informasi lainnya untuk dapat menghasilkan
sebuah sistem informasi yang sesuai harapan.
3.14 Sistem Informasi Akuntansi
3. Prosedur
Setiap rangkaian aktivitas yang dilakukan oleh setiap karyawan
secara berulang-ulang disebut prosedur, prosedur dapat juga disebut
sebagai peraturan.
4. Database
McLeod dan Schell (2007) mengatakan bahwa database adalah
kumpulan file-file (arti sempit) dan secara umum pengertian
database adalah kumpulan dari data-data pada satu perusahaan.
5. Software
McLeod dan Schell (2007) mengatakan secara umum ada 2 jenis
software, yaitu
a. system software, software yang menjembatani antara user
dengan hardware komputer melalui software aplikasi;
b. application software, yaitu software yang langsung
berhubungan dengan user.
TES F OR M AT IF 1
10) Berikut ini yang merupakan bagian dari kualitas dan pengalaman
pengembang dalam mengembangkan sistem informasi, kecuali .…
A. menyediakan jasa maintenance yang siap bekerja 24 jam
B. tenaga pengembang yang disediakan memiliki kemampuan yang
tidak diragukan lagi
C. analis sistem yang sudah berpengalaman berhasil mengembangkan
berbagai proyek
D. persentase keberhasilan pengembangan sistem yang tinggi
Kegiatan Belajar 2
Secara garis besar, DSS dibangun oleh 3 (tiga) komponen besar, yaitu
sebagai berikut.
1. Database.
2. Model Base.
3. Software System.
LAT IH A N
e.
Information Technology Infrastructure, yaitu struktur yang akan
digunakan oleh sistem seperti misalnya, struktur jaringan komputer.
f. Internal Control and Security Measures.
3) McLeod dan Schell (2007) mengatakan Sistem Informasi Manajemen
adalah sebuah sistem yang sudah terkomputerisasi, melakukan
pengolahan data agar dapat digunakan oleh orang yang membutuh-
kannya.
4) Sprague dan Carlson (1993) mendefinisikan DSS memiliki 5 (lima)
karakteristik utama sebagai berikut.
a. Sistem yang berbasis komputer.
b. Dipergunakan untuk membantu para pengambil keputusan.
c. Untuk memecahkan masalah-masalah rumit yang mustahil
dilakukan dengan kalkulasi manual.
d. Melalui cara simulasi yang interaktif.
e. Di mana data dan model analisis sebagai komponen utama.
5) McLeod dan Schell (2007) mengatakan bahwa ERP System merupakan
sistem yang terkomputerisasi yang melibatkan seluruh resource
managament dalam sebuah perusahaan.
R A NG KU M AN
TES F OR M AT IF 2
Glosarium
Daftar Pustaka
Sri Mulyani NS. (2009). Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit: Analisis
dan Perancangan. Bandung: Abdi Sistematika.
Wilkinson, J.W. Cerullo, M.J. Raval, V. and Wing, B.W. (2000). Accounting
Information System: Essential Concepts and Application. John & Sons.
Inc. Pender.
Modul 4
PEN D A HU L UA N
S ebuah sistem informasi yang baik pastinya harus ditunjang pula dengan
database yang baik. Fungsi utama database tersebut tentunya untuk
menyimpan data-data yang dibutuhkan dalam proses pengolahan menjadi
informasi. Semakin rumit dan besar sebuah aplikasi sistem informasi, maka
akan lebih rumit dan besar pula struktur databasenya.
Teknologi database management system digunakan untuk
mengolaborasikan dan mengelola struktur database yang rumit tersebut, agar
database yang dimanfaatkan dapat digunakan sesuai yang diharapkan.
Dengan adanya struktur database yang saling berhubungan antara satu data
dengan data lainnya, memungkinkan pemrosesan data dapat terjadi secepat
mungkin. Misalnya, input data pada Bagian A, akan langsung terbaca dan
digunakan pada saat itu pula pada Bagian B. Oleh karena itu, kita sebagai
pengguna, apalagi bila bertindak sebagai pengembang harus mengetahui
teknologi database management system ini agar dapat memanfaatkannya
secara maksimal.
Setelah mempelajari Database Management System, Anda diharapkan
mampu menjelaskan Database Management System tersebut. Secara lebih
rinci setelah mempelajari modul ini, Anda diharapkan dapat menjelaskan:
1. organisasi data;
2. struktur database;
3. relational database.
4.2 Sistem Informasi Akuntansi
Kegiatan Belajar 1
Organisasi Data
A. HIERARKI DATA
Bit
Byte
Field
Record
File
Database
Gambar 4.1.
Ilustrasi Hierarki Data
B. SPREADSHEET
Dari hierarki data di atas, lapisan yang biasanya digunakan adalah field,
record, file dan database, sebagai ilustrasi spreadsheet dapat dikatakan
sebagai database.
Record
Field File
Database
Gambar 4.2.
Spreadsheet sebagai Database
4.4 Sistem Informasi Akuntansi
C. FLAT FILES
Gambar 4.3.
Ilustrasi Database dalam Bentuk Bukan Flat Files
D. KEY FIELDS
Ketika duduk di bangku SMA ataupun SMP, kita mempunyai NIS dan
setiap siswa mempunyai NIS yang direpresentasikan dalam sejumlah karakter
di mana setiap siswa mempunyai bilangan karakter yang berbeda. NIS yang
EKSI4312/MODUL 4 4.5
Anda miliki itu adalah sebuah Key Fields (Field Kunci), di mana key field ini
berfungsi untuk memberikan identitas yang berbeda (unique) untuk setiap
record pada database. Anda dapat saja berasumsi, mengapa tidak nama saja
yang dijadikan key fields? Jawabannya adalah karena dari sekian banyak
siswa, ada kemungkinan mempunyai nama yang sama. Syarat dari key fields
adalah unique yaitu setiap record tidak boleh memiliki field yang sama.
Sebagai ilustrasi perhatikan contoh gambar berikut.
Key Fields
Gambar 4.4.
Tabel Siswa sebagai Ilustrasi Contoh Key Fields
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa ada 2 (dua) siswa dengan nama
yang sama, yaitu “Dina Andriyani”, jika tidak menggunakan NIS sebagai key
fields, komputer akan melakukan pembacaan data yang kurang tepat, sebagai
contoh jika ingin menanyakan kepada staf Administrasi, siswa dengan nama
“Dina Andriyani” mempunyai jenis kelamin apa? Ketika komputer
melakukan pencarian maka komputer akan menghasilkan 2 (dua) data siswa
dengan nama “Dina Andriyani,” Staf Administrasi akan bingung dan
memberikan informasi, bahwa ada 2 (dua) siswa dengan nama “Dina
Andriyani” yang mempunyai jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Dengan
adanya NIS sebagai key fields kita dapat menggunakan NIS tersebut untuk
parameter pencarian, dan komputer akan memberikan data yang benar.
Key Field dapat terdiri dari lebih dari 1 (satu) fields yang
dikombinasikan, sebagai contoh perhatikan tabel berikut.
4.6 Sistem Informasi Akuntansi
Key Fields
Gambar 4.5.
Ilustrasi Key Fields dengan Kombinasi Lebih dari 1 Field
Pada tabel nilai terdapat key fields yang terdiri dari 2 (dua) fields yaitu
NIS dan KD.M.Pel, jika dilihat di antara tabel siswa, nilai dan mata pelajaran
mempunyai relasi (relasi tabel dibahas setelah ini), di mana key fields dari
tabel siswa dan mata pelajaran terdapat dalam tabel Nilai dan menjadi key
fields untuk tabel nilai. Hal ini terjadi karena NIS dan KD.M.Pel pada tabel
nilai mempunyai kemungkinan berulang, sehingga mereka tidak dapat
dijadikan sebagai key fields untuk berdiri sendiri. Oleh karena itu, untuk
menjaga konsistensi dan memberikan identitas pada record, key fields untuk
tabel nilai adalah kombinasi antara NIS dan KD.M.Pel, dengan begini tidak
akan ada kemungkinan data berulang untuk masing-masing record pada tabel
nilai.
EKSI4312/MODUL 4 4.7
E. RELASI TABEL
Gambar 4.6.
Ilustrasi Relasi Tabel
LAT IH A N
1) Fungsi dari database adalah membuat data yang begitu banyak diatur
dan diorganisasikan sehingga dapat menghasilkan suatu informasi yang
baik.
2) Data dapat diorganisasikan menjadi 6 tingkatan, yaitu:
a. bit;
b. byte;
c. field;
d. record;
e. file;
f. database.
3) McLeod dan Schell (2007) mengatakan flat files merupakan representasi
database dengan syarat, yaitu
a. tidak adanya pengulangan kolom;
b. mempunyai urutan pembacaan yang sequential (berurutan).
4) Key fields adalah identitas yang berbeda (unique) untuk setiap record
pada database.
5) Relasi tabel merupakan hubungan atau ketergantungan satu tabel dengan
tabel lainnya.
R A NG KU M AN
TES F OR M AT IF 1
Kegiatan Belajar 2
Struktur Database
M.001
MK.001
M.002 MK.002
Mahasiswa Mata Kuliah
MK.003
M.003
MK.004
M.004
Gambar 4.7.
Ilustrasi Hierarchical Database Structure
Relasi tabel
Relasi tabel
Gambar 4.8.
Ilustrasi Relational Database Structure
LAT IH A N
R A NG KU M AN
TES F OR M AT IF 2
Kegiatan Belajar 3
Relational DBMS
Gambar 4.10.
Ilustrasi Keterkaitan Logical Views, Physical Views, dan DBMS
C. SCHEMA
Gambar 4.11.
Ilustrasi Keterkaitan External Level, Conceptual Level, dan Internal Level
D. DATA DICTIONARY
Tabel 4.1.
Contoh Data Dictionary
E. TYPE OF ATTRIBUTES
Primary key merupakan key fields (key fields ada pada pembahasan
organisasi data), yang menjadi kunci (identitas) untuk setiap baris (record)
pada suatu tabel. Primary key dapat terdiri dari 1 (satu) atau lebih fields yang
dikombinasikan, sehingga dapat membedakan setiap record pada tabel.
Sebagai contoh NIS adalah primary key untuk tabel siswa, Kode Mata
Pelajaran adalah primary key untuk tabel mata pelajaran dan NIS dan Kode
Mata pelajaran adalah primary key untuk tabel nilai.
Foreign key, merupakan field kunci pada suatu tabel yang digunakan
pada tabel yang lain sebagai penghubung (relasi) antartabel. Sebagai contoh,
field NIS merupakan foreign key pada tabel nilai, di mana field NIS adalah
primary key dari tabel siswa.
EKSI4312/MODUL 4 4.23
Gambar 4.12.
Contoh Duplicate Field Pada Tabel
Field nama sudah digunakan pada tabel siswa, kemudian digunakan lagi
oleh tabel nilai. Hal ini akan menyebabkan terjadinya redundancy data dan
relational tidak memperbolehkan hal ini terjadi. Jika user atau programmer
ingin mengombinasikan tabel nilai dengan tabel nama maka field yang
digunakan adalah field NIS yang berfungsi sebagai foreign key (relasi) untuk
masing-masing tabel.
Primary Key tidak boleh NULL (kosong), setiap field yang menjadi
primary key, tidak boleh kosong artinya field harus diisi dengan data yang
berbeda (unique) di setiap baris pada tabel.
Jika foreign key tidak NULL, maka harus mempunyai isi sesuai dengan
tabel yang dirujuk. Misalnya pada gambar di atas foreign key NIS pada tabel
nilai harus mempunyai nilai yang juga terdapat pada tabel siswa. NIS pada
tabel siswa harus bernilai 1001,1002, atau 1003 tidak boleh 1004 karena
1004 tidak terdapat pada tabel siswa.
4.24 Sistem Informasi Akuntansi
Semua attribute yang bukan key pada suatu tabel harus memberikan
gambaran tentang primary key, sebagai contoh field nama pada tabel siswa
merupakan field yang menjelaskan bahwa siswa dengan NIS 1001
mempunyai nama Dina Andriyani dan seterusnya.
1. Mendefinisikan permasalahan.
2. Mengidentifikasikan kebutuhan keputusan.
3. Mendefinisikan informasi yang dibutuhkan.
4. Menentukan proses untuk yang akan digunakan.
5. Menspesifikasikan kebutuhan data.
siswa
Gambar 4.13.
Contoh Entity
yaitu siswa dan mata pelajaran, relasi di antara kedua entity ini misalnya
belajar, sehingga akan menjadi siswa - mempelajari – mata pelajaran, atau
mata pelajaran - dipelajari - siswa. Untuk lebih jelas, perhatikan gambar
berikut.
belajar Mata
Siswa
Pelajaran
Gambar 4.14.
Contoh Relationship
m belajar m Mata
Siswa
Pelajaran
Gambar 4.15.
Contoh Jumlah Record pada Dua Entity yang Saling Berelasi
2. Class Diagram
Class diagram merupakan salah satu diagram yang digunakan
pengembangan berorientasi object (OOP). Dengan menggunakan ERD sudah
dapat digambarkan entity dan relasi dari entity tersebut, tapi tidak dapat
menggambarkan perilaku dari entity tersebut. Untuk menggambarkan prilaku
dari entity digunakan class diagram.
EKSI4312/MODUL 4 4.27
clsSiswa
NIS
Nama
tambahSiswa
hapusSiswa
Gambar 4.15.
Contoh Class
Gambar 4.16.
Contoh Relasi AntarClass
4.28 Sistem Informasi Akuntansi
LAT IH A N
R A NG KU M AN
TES F OR M AT IF 3
3) Komponen yang identitas untuk setiap baris pada suatu tabel adalah .…
A. primary key
B. normalizations
C. semantic data modelling
D. logical views
5) Segala sesuatu baik yang bersifat abstrak maupun yang riil yang ingin
disimpan adalah .…
A. model
B. class diagram
C. key field
D. entity
EKSI4312/MODUL 4 4.31
Glosarium
Daftar Pustaka
Hoffer, J.A. Prescott, M.B. and Topi, Heikki. (2008). Modern Database
Management. 9th Edition. New Jersey: Prentice-Hall. Inc.
Sri Mulyani NS. (2009). Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit: Analisis
dan Perancangan. Bandung: Abdi Sistematika.
Modul 5
Siklus Pendapatan
Dr. Sri Mulyani
PEN D A HU L UA N
Kegiatan Belajar 1
Gambar 5.1.
Contoh Use Case Diagram Siklus Pendapatan
EKSI4312/MODUL 5 5.3
Gambar 5.2.
Contoh Use Case Scenario Siklus Pendapatan
5.4 Sistem Informasi Akuntansi
Gambar 5.3.
Contoh Activity Diagram Siklus Pendapatan
LAT IH A N
R A NG KU M AN
TES F OR M AT IF 1
Kegiatan Belajar 2
B. PENGIRIMAN
D. PENERIMAAN PEMBAYARAN
LAT IH A N
R A NG KU M AN
2. Pengiriman
Aktivitas utama dalam proses pengiriman dibagi menjadi 2 bagian,
yaitu mengambil dan mengepak pesanan, kemudian pengiriman
pesanan.
4. Penerimaan pembayaran
Aktivitas penerimaan pembayaran dengan kas ataupun cek
merupakan salah satu aktivitas yang paling berisiko, risiko yang
paling besar adalah risiko pencurian.
EKSI4312/MODUL 5 5.15
TES F OR M AT IF 2
2) Berikut ini yang tidak termasuk dalam tiga tahap utama dalam entri
pesanan penjualan, yaitu .…
A. mengambil pesanan dari pelanggan
B. persetujuan permintaan kredit pelanggan
C. mengambil barang dari gudang
D. memeriksa ketersediaan persediaan
3) Berikut ini hal yang bukan menjadi penyebab terjadinya retur penjualan
adalah .…
A. pengiriman barang terlambat dari yang sudah disepakati
B. terjadi kerusakan pada saat pengiriman barang
C. kesalahan pengiriman barang yang dikirimkan kepada pelanggan
D. terjadi kerusakan setelah barang digunakan beberapa kali
Kegiatan Belajar 3
LAT IH A N
R A NG KU M AN
TES F OR M AT IF 3
5) Berikut ini yang bukan merupakan risiko yang dapat terjadi dalam
aktivitas siklus pendapatan adalah .…
A. proses produksi yang terlambat
B. kehabisan persediaan
C. kesalahan pengiriman
D. pencurian kas
Glosarium
Daftar Pustaka
Siklus Pengeluaran
Dr. Sri Mulyani
PEN D A HU L UA N
Kegiatan Belajar 1
Gambar 6.1.
Contoh Use Case Diagram Siklus Pengeluaran
EKSI4312/MODUL 6 6.3
Gambar 6.2.
Contoh Use Case Scenario Siklus Pengeluaran
6.4 Sistem Informasi Akuntansi
Gambar 6.3.
Contoh Activity Diagram Siklus Pengeluaran
LAT IH A N
R A NG KU M AN
TES F OR M AT IF 1
Kegiatan Belajar 2
A. PEMESANAN BARANG
Tiga hal yang harus dihindari dalam proses penerimaan barang adalah
sebagai berikut.
1. Menerima jumlah barang yang berbeda dari jumlah yang dipesan.
2. Menerima barang rusak.
3. Menerima barang dengan kualitas rendah.
C. PEMBAYARAN
LAT IH A N
R A NG KU M AN
TES F OR M AT IF 2
3) Berikut ini hal yang harus dihindari dalam proses penerimaan barang,
kecuali menerima .…
A. jumlah barang yang berbeda
B. barang rusak
C. barang siap pakai
D. barang dengan kualitas rendah
5) harga barang, kualitas barang, dan pengiriman barang adalah hal yang
perlu dipertimbangkan sebelum .…
A. menentukan jumlah pembelian
B. mengevaluasi pembelian
C. membayar barang
D. memilih pemasok
6.16 Sistem Informasi Akuntansi
Kegiatan Belajar 3
Oleh karena kas adalah aset yang paling mudah untuk dicuri, akses ke
kas dan cek kosong harus dibatasi. Cek harus diberi nomor urut dan secara
periodik dihitung oleh petugas kasir. Pemisahan tugas yang memadai dapat
secara signifikan mengurangi risiko ancaman ini. Guna memastikan cek
dikirim ke penerima yang dimaksud, kasir harus mengirim cek-cek yang
sudah ditandatangani, bukan menyerahkannya ke bagian utang usaha. Cara
lain yang dapat dilakukan adalah orang-orang yang tidak terlibat dalam
pemrosesan bak baik penagihan kas maupun pengeluaran harus
merekonsiliasi semua rekening bank.
L AT IH A N
R A NG KU M AN
TES F OR M AT IF 3
5) Berikut ini yang bukan merupakan risiko yang dapat terjadi dalam
aktivitas siklus pengeluaran adalah .…
A. kehabisan persediaan
B. kesalahan menghitung barang yang diterima
C. bad debt expense
D. membayar barang yang tidak dipesan
Glosarium
Daftar Pustaka
Siklus Produksi
Dr. Sri Mulyani
PEN D A HU L UA N
Kegiatan Belajar 1
Gambar 7.1.
Contoh Use Case Diagram Siklus Produksi
EKSI4312/MODUL 7 7.3
Gambar 7.2.
Contoh Use Case Scenario Siklus Produksi
7.4 Sistem Informasi Akuntansi
Gambar 7.3.
Contoh Activity Diagram Siklus Produksi
LAT IH A N
R A NG KU M AN
TES F OR M AT IF 1
Kegiatan Belajar 2
A. DESAIN PRODUK
metode JIT ini, kegiatan produksi terjadi sebagai tindak lanjut dari pesanan
pelanggan. Strategi ini memungkinkan pemasok merencanakan pengiriman
produk mereka pada waktu yang tepat saat dibutuhkan.
Dalam penjadwalan produksi akan dispesifikasi seberapa produk akan
diproduksi selama periode yang sudah direncanakan dan kapan proses
produksi tersebut harus dilakukan. Informasi mengenai pesanan pelanggan,
prediksi penjualan, dan tingkat persediaan barang jadi digunakan untuk
menetapkan tingkat produksi. Namun pada prakteknya, penjadwalan
produksi ini dapat saja diubah berdasarkan beberapa pertimbangan seperti
misalnya perubahan kondisi pasar.
Peran akuntan dalam aktivitas ini dapat membantu perusahaan untuk
memilih antara metode MRP atau JIT untuk melihat metode manakah yang
lebih tepat untuk perencanaan dan penjadwalan produksi perusahaan. Apabila
permintaan produk perusahaan dapat diprediksi dan produk yang diproduksi
memiliki siklus produksi yang panjang, maka pendekatan MRP dapat
digunakan. Sebaliknya apabila produk perusahaan dikarakterisasikan dengan
siklus hidup yang pendek, tingkat permintaan dari pelanggan yang tidak
dapat diprediksi, serta berdasarkan pengalaman sering terjadi kelebihan
persediaan maka metode JIT yang sebaiknya digunakan.
C. OPERASI PRODUKSI
D. AKUNTANSI BIAYA
Tiga tujuan utama dari sistem akuntansi biaya adalah sebagai berikut.
1. Memberikan informasi biaya yang berkaitan dengan proses perencanaan,
pengendalian, dan evaluasi kinerja operasi produksi. Untuk mencapai
tujuan ini, sistem informasi akuntansi harus didesain untuk
mengumpulkan data real time mengenai kinerja aktivitas produksi, agar
pihak manajemen dapat membuat keputusan yang tepat pada waktunya.
2. Memberikan data biaya yang akurat mengenai produk untuk digunakan
dalam menetapkan harga serta keputusan bauran produk.
3. Mengumpulkan dan memproses informasi yang digunakan untuk
menghitung persediaan serta harga pokok penjualan yang muncul di
laporan keuangan perusahaan. Untuk mencapai tujuan kedua dan ketiga,
sistem informasi akuntansi harus dapat mengumpulkan biaya
berdasarkan berbagai kategori dan kemudian membebankan biaya-biaya
tersebut ke produk tertentu dan unit organisasional tertentu.
1. bahan baku;
2. tenaga kerja langsung;
3. mesin dan peralatan;
4. overhead pabrik.
L AT IH A N
baku (raw material), barang dalam proses (work in process), dan barang
jadi (finished goods).
4) 3 (tiga) tujuan utama dari sistem akuntansi biaya adalah sebagai berikut.
a. Memberikan informasi biaya yang berkaitan dengan proses
perencanaan, pengendalian, dan evaluasi kinerja operasi produksi.
b. Memberikan data biaya yang akurat mengenai produk untuk
digunakan dalam menetapkan harga serta keputusan bauran produk.
c. Mengumpulkan dan memproses informasi yang digunakan untuk
menghitung persediaan serta harga pokok penjualan yang muncul di
laporan keuangan perusahaan.
5) Empat kategori biaya yang digunakan dalam menghitung biaya produksi
adalah sebagai berikut.
a. Bahan baku.
b. Tenaga kerja langsung.
c. Mesin dan peralatan.
d. Overhead pabrik.
R A NG KU M AN
TES F OR M AT IF 2
1) Berikut ini yang tidak termasuk dalam aktivitas dalam siklus produksi
adalah .…
A. desain produk
B. akuntansi biaya
C. pemesanan bahan baku
D. perencanaan produksi
3) Berikut ini yang tidak termasuk dalam hal yang harus menjadi
pertimbangan dari aktivitas operasi produksi adalah .…
A. harga bahan baku yang digunakan
B. jam tenaga kerja yang digunakan
C. lama operasi mesin yang dilakukan
D. biaya overhead produksi yang terjadi
Kegiatan Belajar 3
B
1.
eberapa risiko kelemahan yang biasanya ada dalam siklus produksi dan
upaya untuk mengatasinya sebagai berikut.
Desain produk yang kurang baik. Risiko ini dapat mengakibatkan
peningkatan biaya di beberapa lini. Misalnya biaya kerugian karena
sudah terlanjur dibeli, ternyata baru diketahui kemudian bahwa desain
produknya masih belum sempurna. Atau misalnya karena kerumitan
dalam perubahan proses produksi dari satu desain ke desain lainnya.
Desain produk dapat disempurnakan melalui pengumpulan data yang
akurat tentang hubungan antara komponen dengan barang jadi. Analisis
atas jaminan dan biaya perbaikan dapat mengidentifikasi penyebab
utama kegagalan produk.
2. Kelebihan atau kekurangan produksi. Kelebihan produksi dapat
mengakibatkan kelebihan pasokan barang atas permintaan jangka
pendek, hingga menciptakan potensi masalah arus kas karena sumber
daya terikat dalam persediaan. Sedangkan kekurangan produksi dapat
mengakibatkan kehilangan peluang penjualan dan ketidakpuasan
pelanggan.
Perencanaan produksi yang akurat seharusnya dapat mencegah risiko
kelebihan dan kekurangan produksi. Dibutuhkan prediksi penjualan yang
akurat disertai dengan data persediaan yang memadai untuk
merencanakan proses produksi yang baik. Biasanya risiko kelebihan atau
kekurangan produksi lebih sering terjadi pada produk yang baru
diproduksi. Persetujuan dan otorisasi yang memadai atas pemroduksian
produk adalah pengendalian lainnya untuk mencegah risiko ini.
3. Pencurian persediaan dan aktiva tetap juga menjadi risiko yang bisa
terjadi pada risiko ini. Efek jangka panjang dapat juga mengakibatkan
kesalahan dalam menganalisis kinerja keuangan dan dalam kasus
persediaan, dapat mengakibatkan kekurangan produksi.
Untuk menghindari risiko ini akses fisik harus dibatasi dan setiap
perpindahan produk harus didokumentasikan. Jadi, permintaan bahan
baku digunakan untuk mensahkan pelepasan bahan baku ke bagian
EKSI4312/MODUL 7 7.17
LAT IH A N
R A NG KU M AN
TES F OR M AT IF 3
Glosarium
Daftar Pustaka
Siklus Penggajian
Dr. Sri Mulyani
PEN D A HU L UA N
Kegiatan Belajar 1
Gambar 8.1.
Contoh Use Case Diagram Siklus Penggajian
EKSI4312/MODUL 8 8.3
Gambar 8.2.
Contoh Use Case Scenario Siklus Penggajian
8.4 Sistem Informasi Akuntansi
Gambar 8.3.
Contoh Activity Diagram Siklus Penggajian
LAT IH A N
R A NG KU M AN
TES F OR M AT IF 1
3) Entitas yang tidak terlibat dalam siklus penggajian berdasarkan use case
diagram adalah .…
A. pelanggan
B. departemen produksi
C. departemen penggajian
D. bank
Kegiatan Belajar 2
Data yang diupdate, misalnya tarif dari potongan pajak maupun tarif
asuransi untuk pegawai. Perubahan tersebut terjadi ketika bagian penggajian
menerima perubahan mengenai tarif pajak, maupun potongan gaji lainnya
seperti dari perusahaan asuransi. Karakteristik updating potongan ini serupa
dengan updating data induk penggajian, yaitu perubahan tarif potongan akan
mempengaruhi rate perhitungan gaji untuk masing-masing pegawai.
sistem informasi penjualan dan siklus lainnya guna mengumpulkan data yang
akan digunakan untuk menghitung besaran penghasilan para pegawainya.
D. PENYIAPAN PENGGAJIAN
E. PEMBAYARAN PENGGAJIAN
LAT IH A N
e. Pembayaran Penggajian.
f. Perhitungan Tunjangan Pegawai dan Pajak oleh Perusahaan.
g. Pengeluaran Pajak Penghasilan dan Potongan Lain-lain.
2) Prosedur updating file pegawai dimaksudkan untuk menyesuaikan
perubahan yang terjadi, seperti bertambahnya atau berkurangnya
pegawai dan perubahan tingkat gaji.
3) Sebagian besar gaji pegawai dibayar dengan menyerahkan langsung
uang tunai sebesar gaji bersih pegawai beserta slip gajinya atau dengan
penyimpanan langsung gaji bersih ke rekening bank pribadi mereka.
4) Pemanfaatan teknologi informasi pada siklus penggajian dilakukan untuk
menyimpan, mengolah, menghasilkan data-data yang berguna dalam
pengambilan keputusan penggajian pegawai.
5) Biasanya mitra dari lembaga terkait yang sudah menentukan waktu
pembayaran untuk pembayaran potongan penggajian.
R A NG KU M AN
TES F OR M AT IF 2
1) Berikut ini data yang tidak terdapat dalam file induk penggajian adalah
data ….
A. induk pegawai
B. rate penggajian
C. jabatan pegawai
D. aktivitas kerja pegawai
Kegiatan Belajar 3
LAT IH A N
R A NG KU M AN
TES F OR M AT IF 3
3) Berikut ini yang bukan merupakan risiko yang dapat terjadi dalam
aktivitas siklus penggajian adalah .…
A. distribusi cek gaji palsu
B. perubahan tanpa otorisasi atas file induk penggajian
C. pemrosesan penggajian yang tidak akurat
D. kehabisan persediaan
Glosarium
Daftar Pustaka
Sistem Pelaporan
Dr. Sri Mulyani
PEN D A HU L UA N
Kegiatan Belajar 1
Gambar 9.1.
Contoh Use Case Diagram Sistem Pelaporan
EKSI4312/MODUL 9 9.3
Gambar 9.2.
Contoh Use Case Scenario Sistem Pelaporan
9.4 Sistem Informasi Akuntansi
Gambar 9.3.
Contoh Activity Diagram Sistem Pelaporan
LAT IH A N
R A NG KU M AN
TES F OR M AT IF 1
Kegiatan Belajar 2
Aktivitas update buku besar terdiri dari memasukkan jurnal yang berasal
dari dua sumber sebagai berikut.
1. Subsistem akuntansi. Secara teori buku besar dapat diperbaharui pada
setiap terjadinya transaksi. Namun, pada praktiknya setiap subsistem
biasanya memperbaharui buku besar dengan membuat jurnal ringkasan
yang menyajikan hasil dari semua transaksi yang terjadi selama suatu
periode waktu tertentu (harian, mingguan, dan bulanan). Contohnya pada
siklus pendapatan akan menghasilkan ringkasan yang mendebet piutang
usaha dan kas, serta mengkreditkan penjualan untuk semua penjualan
yang dilakukan selama periode pembaruan, misalnya per hari.
2. Bendahara. Bagian bendahara membuat jurnal satu persatu untuk
memperbaharui buku besar atas transaksi nonrutin seperti penerbitan
atau pengeluaran utang, pembelian atau penjualan saham investasi, atau
perolehan saham perbendaharaan.
Ayat jurnal penyesuaian ini berasal dari pengawas, setelah neraca saldo
awal dibuat. Neraca saldo adalah laporan yang mencantumkan saldo-saldo
dari semua akun buku besar. Ayat jurnal penyesuaian terbagi dalam lima
kategori dasar sebagai berikut.
1. Akrual. Mencerminkan jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi
untuk mencerminkan berbagai kegiatan yang terjadi tetapi arus kas
belum diterima atau dikeluarkan.
9.10 Sistem Informasi Akuntansi
Laporan laba rugi adalah laporan keuangan yang pertama dibuat, data
yang digunakan untuk membuat laporan ini menggunakan data dari saldo
akun pendapatan dan biaya di neraca saldo disesuaikan. Setelah itu, dibuat
neraca, laporan ini membutuhkan ayat jurnal penutupan yang akan menolkan
semua akun pendapatan dan pengeluaran, serta memindahkan laba bersih
atau kerugian ke laba ditahan. Biasanya perusahaan akan melakukan
penutupan secara periodik setiap bulan atau setiap tahun. Penutupan bulanan
akan menolkan saldo akun pendapatan dan pengeluaran bulan bersangkutan,
tetapi membiarkan total awal tahun hingga periode saat itu tetap utuh.
Laporan penting ketiga adalah laporan arus kas. Laporan ini menggunakan
data dari laporan laba rugi dan neraca untuk memberikan rincian mengenai
aktivitas operasi, investasi, dan keuangan.
LAT IH A N
R A NG KU M AN
TES F OR M AT IF 2
2) Berikut ini yang bukan kategori dasar pada jurnal penyesuaian adalah .…
A. akrual
B. perkiraan
C. penilaian ulang
D. penyetoran
Kegiatan Belajar 3
2. Akses tanpa otorisasi ke buku besar. Akses tanpa otorisasi ke buku besar
dapat mengakibatkan kebocoran data rahasia ke pihak lain atau
kerusakan buku besar.
Penggunaan username dan password pengguna harus digunakan untuk
mengendalikan akses ke buku besar dan untuk mendorong pemisahan
tugas yang benar dengan cara membatasi fungsi yang dapat dilakukan
setiap pengguna yang sah. Contohnya, adalah pegawai yang diberi
wewenang untuk menyimpan dan melepaskan aset, harus dicegah untuk
memperbaharui buku besar, sementara manajemen hanya diberikan
akses untuk membaca saja karena apabila dapat mengubah
dikhawatirkan dapat terjadi masalah lain.
Oleh karena itu, merupakan hal yang mendesak untuk menyediakan data
cadangan/back up dan prosedur pemulihan apabila terjadi bencana.
Pengendalian cadangan mencakup membuat data cadangan buku besar secara
rutin. Perencanaan pemulihan dari bencana juga merupakan hal yang sangat
penting. Oleh karenanya perusahaan perlu membuat dan secara periodik
menjalankan sebuah rencana untuk menangani bencana besar yang berpotensi
mengubah sistem komputer mereka.
EKSI4312/MODUL 9 9.17
LAT IH A N
R A NG KU M AN
TES F OR M AT IF 3
2) Apakah risiko yang dapat timbul karena masalah akses tanpa otorisasi ke
buku besar?
A. Pembuatan keputusan yang tidak benar.
B. Kebocoran data rahasia ke pihak lain.
C. Hilangnya data aktivitas keuangan.
D. Hilangnya data buku besar.
5) Berikut ini yang bukan termasuk kelompok gangguan yang tidak dapat
diprediksi terhadap risiko kehilangan data buku besar, yaitu .…
A. banjir
B. kebakaran
C. pencurian
D. gempa bumi
Glosarium
Daftar Pustaka
George H. Bodnar and William S. Hopward. Sistem Informasi Akuntansi.
Edisi 9. Yogyakarta: Andi.