Makalah Ini Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Semester II
Oleh : Kelompok 2
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia Nya, sehingga kami dapat menyelasaikan makalah untuk bahan
mata kuliah Pengantar Studi Islam.
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami sendiri
maupun para pembaca serta dapat menambah wawasan kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
1) Landasan Teologis
Menurut Achmad Jainuri dikatakan bahwa ide tajdid berakar pada warisan
pengalaman sejarah kaum muslimin. Warisan tersebut adalah landasan teologis yang
mendorong munculnya berbagai gerakan tajdid (pembaruan Islam)[3]. Selanjutnya
masih menurut Achmad Jainuri bahwa landasan teologis itu terformulasikan dalam
dua bentuk keyakinan, yaitu:
Universalitas Islam ini dipahami sebagai ajaran yang mencakup semua aspek
kehidupan, mengatur seluruh ranah kehidupan umat manusia, baik berhubungan
dengan hablu min Allah (hubungan dengan sang khalik), habl min al-nas (hubungan
dengan sesama umat manusia), serta habl min al-‘alam (hubungan dengan alam
lingkungan)[4]. Dengan terciptanya harmoni pada ketiga wilayah hubungan tersebut,
maka akan tercapai kebahagiaan hidup sejati di dunia dan di akherat, karena Islam
bukan hanya berorientasi duniawi semata, melainkan duniawi dan ukhrawi secara
bersama-sama[5].
Kedua, keyakinan bahwa Islam adalah agama terakhir yang diturunkan Allah
Swt, atau finalitas fungsi kenabian Muhammad Saw sebagai seorang rasul Allah.
Dalam keyakinan umat Islam, terpatri suatu doktrin bahwa Islam adalah agama akhir
jaman yang diturunkan Tuhan bagi umat manusia; yang berarti paska Islam sudah
tidak ada lagi agama yang diturunkan Tuhan; dan diyakini pula bahwa sebagai agama
terakhir, apa yang dibawa Islam sebagai suatu yang paling sempurna dan lengkap
yang melingkupi segalanya dan mencakup sekalian agama yang diturunkan
sebelumnya[7]. Al-Qur’an adalah kitab yang lengkap, sempurna, dan mencakup
segala-galanya; tidak ada satupun persoalan yang terlupakan dalam al-Qur’an.
Keyakinan yang sama juga terhadap keberadaan Nabi Muhammad Saw sebagai Nabi
akhir jaman (khatam al-anbiya’), yang tidak akan lahir (diutus) lagi seorang pun Nabi
setelah Nabi Muhammad Saw, dan risalah yang dibawa Muhammad diyakini sebagai
risalah yang lengkap dan sempurna.
2) Landasan Normatif
Landasan normatif yang dimaksud dalam kajian ini adalah landasan yang
diperoleh dari teks-teks nash, baik al-Qur’an maupun al-Hadis. Banyak ayat al-
Qur’an yang dapat dijadikan pijakan bagi pelaksanaan tajdid dalam Islam karena
secara jelas mengandung muatan bagi keharusan melakukan pembaruan. Di antaranya
surat al-Dluha: 4. “Sesungguhnya yang kemudian itu lebih baik bagimu dari yang
dahulu”, Ayat lainnya adalah surat ar-Ra’d: 11, “Sesungguhnya Allah tidak akan
mengubah apa yang ada pada suatu kaum sehingga mengubah apa yang ada dalam
diri mereka sendiri….”
Dari ayat di atas, nampak jelas bahwa untuk mengubah status umat dari situasi
rendah menjadi mulia dan terhormat, umat Islam sendiri harus berinisiatif dan
berikhtiar mengubah sikap mereka, baik pola pikirnya maupun perilakunya. Dengan
demikian, maka kekuatan-kekuatan pembaru dalam masyarakat harus selalu ada
karena dengan itulah masyarakat dapat melakukan mekanisme penyesuaian dengan
derap langkah dinamika sejarah.
3) Landasan Historis
Namun, di era ini banyak ajaran-ajaran islam yang terkadang jauh dari syariat.
Contoh hal kecil saja dalam kehidupan remaja muslim utamanya wanita atau
muslimah yang pada hakikatnya diperintahkan untuk menutup aurtnya secara
keseluruhan kecuali telapak tangan dan wajah, namun pada kenyataannya banyak
muslimah di Indonesia yang menutup aurat hanya sekedar formalitas agar dikenal
orang memiliki agama yaitu islam. Memakai jilbab tetapi pakaian yang dikenakan
sangat tipis, transparan dan membentuk lekuk tubuhnya, sehingga sangat jelas terlihat
oleh kaum laki-laki yang takutnya akan menimbulkan hal yang tidak baik. Hal ini
sangat mencoreng dan melukai keindahan islam.
Tidak sampai disitu saja, ketika sekarang marak teknologi dan game online,
banyak anak-anak pribumi (Indonesia) yang hanya merasa senang dan berlomba-
lomba bermain dengan game-game tersebut, sementara kaum non islam berlomba-
lomba untuk membuat dan menjual game tersebut. Maka tidak heran jika kebanyakan
orang kaya, pebisnis di Indonesia adalah non-islam, hal itu kembali kepada diri setiap
umat. Permasalahan ini sangat penting dan urgent yang harus segera dituntaskan
utamanya oleh kaum pemuda muslim pemikir yang memiliki tekad untuk mengubah
orientasi umat muslim utamanya di Indonesia. Karena hanya dengan pemuda muslim
sejatilah Indonesia mempu mengubah warna hitam kehidupan umat muslim di
Indonesia menjadi kehidupan dengan warna-warni harmoni kebaikan dan keteduhan
islam.
BAB III
PENUTUP
DAFTAR RUJUKAN
CATATAN KAKI
BAGIAN A
[2]Hhtps/armawanpena/wordpress.com/kolonialisme barat di dunia islan/2020/04/28
[3] www.hadirukiyah2.blogspot.com
[4] Ali, Syariati kritik islam atas marxisme dan sesat-pikir barat lainnya, bandung , mizan press, tth.
[5]Ania Looba, Kolonialisme/Pascakolonialisme, Yogyakarta: Bintang Budaya,2003
[6] Ali Khamenei, Perang Kebudayaan, Jakarta : Cahaya, 2005
[7]Sanaki Hujair. Pemikiran Peradaban Islam Masa Modern. UII press. Yogyakarta 2008.
[8]Syamsul Hadi,. 2010. Penjajahan Barat atasDunia Islam dan Perjuangan Kemerdekaan Negara-
negara Islam.
[9]Salahuddin Gani. 2011. Penetrasi Barat terhadap Dunia Islam. www.salahuddingani.blogspot.com
[10]Mansur. Peradaban Islam dalam Lintasan Sejarah. 2004. Yogyakarta : Global Pustaka Utama.
BAGIAN B
[1] Harun Nasution, Pembaharuan dalam Islam, Sejarah Pemikiran dan Gerakan,
Jakarta: Bulan Bintang, 1994, h. 11-12
[2] David B.Guralnik, Websters New World Dictionary of the American
Language, (New York: Warners Book, 1987), h. 387
[3] Jainuri, Ahmad, Landasan Teologis Gerakan Pembaharuan Islam, dalam Jurnal
Ulumul Qur’an, No. 3 Vol. VI. Tahun 1995, Hal. 38
[4] Ibid, hal 38
[5] Lihat, Misalnya, QS. 28: 77
[6] Lihat, Nurcholis madjid, Islam Doktrin dan Peradaban, Jakarta: Paramadina,
1992. Hal 360-362; Saiful Mizani, (ed), Islam rasional gagasan dan Pemikiran, frop.
Drs. Harun Nasution, Bandung: Mizan, 1996, Hal. 32-33.
[7] Lihat, Maulana Muhammad Ali, The Religion Of Islam, Cairo: The Arab Writer
Publisher & Printers, t.t, Hal. 3
BAGIAN C
https://www.kompasiana.com/1999/5aa518e3cbe52351245c43b2/keadaan-umat-muslim-
saat-ini/2020/04/29