Anda di halaman 1dari 27

PERAWATAN MESIN DIESEL

(SUATU KAJIAN TEORITIS)

MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah Bahasa Indonesia

ADE KURNIAWAN

NIM : 7001190030

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS GALUH CIAMIS

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT.

yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah serta

inayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya

tulis yang disajikan sebagai pemenuh kewajiban tugas

Ulangan Akhir Semester (UAS) pada mata kuliah

Bahasa Indonesia ini.

Penulis menyadari segala kekurangan yang ada

dalam pembuatan karya tulis ini, kritik dan saran yang

membangun sangat penulis nantikan. Sekian dan

terimakasih, semoga Allah SWT senantiasa

melimpahkan rahmatnya kepada kita semua.

Ciamis, 18 Januari 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................... ii

DAFTAR ISI..........................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian........................................1

1.2 Masalah Penelitian....................................................3

1.3 Tujuan Penelitian......................................................3

1.4 Metode Penelitian.....................................................4

1.5 Manfaat Penelitian...................................................4

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Sejarah Singkat Mesin Diesel.................................5

2.2 Pengertian Mesin Diesel...........................................7

iii
BAB III PEMBAHASAN PENELITIAN

3.1 Perawatan Mesin Diesel Secara Umum..............11

3.2 Perawatan Mesin Diesel Secara Rinci................14

BAB IV KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan.........................................................21

4.2 Kritik dan Saran.................................................22

DAFTAR PUSTAKA

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Daryanto Lubis (2004: 15) mendefiniskan mesin

diesel sebagai berikut.

Diesel adalah motor pembakaran dalam yang beroperasi


dengan menggunakan minyak gas atau minyak berat,
sebagai bahan bakar, dengan suatu prinsip bahan bakar
tersebut (diinjeksi) kedalam silinder yang didalamnya
terdapat udara dengan tekanan dan suhu yang cukup
tinggi sehingga bahan bakar tersebutsecara spontan
terbakar.

Salah satu jenis penggerak yang banyak dipakai adalah

mesin kalor, yaitu mesin yang menggunakan energi

termal untuk melakukan kerja mekanik, atau yang

mengubah energi termal menjadi energi mekanik. Energi

itu sendiri dapat diperoleh dengan proses Pembakaran.

Menurut pembakarannya motor bakar dibedakan atas

1
dua macam yaitu motor pembakarandalam (internal

combustion engines) dan motor pembakaran luar

(externalcombustion engines). Motor pembakaran luar

adalah suatu pesawat yang energinyauntuk kerja

mekanik yang diperoleh dengan pembakaran bahan

bakar dilakukan diluar motor tersebut, seperti mesin uap

dan turbin uap.

Mesin diesel senantiasa membutuhkan perawatan

berkala, adapun menurut Arismunandar (2007: 17)

secara umum perawatan mesin diesel berguna untuk hal-

hal berikut ini.

Merawat mesin diesel berfungsi untuk (1) membantu


memperpanjang usia pakai dari pada motor tersebut;
(2) kemudian untuk menjamin kesiapan dari pada motor
induk yang akan dioperasikan agar tidak mengalami
kendala; (3) untuk menjamin kesiapan peralatan dengan
sewaktu-waktu akan diperlukan; (4) juga agar dalam
pelaksanaan kegiatan dapat menjamin keselamatan
dalam bekerja.

2
Oleh karenanya dalam kesempatan kali ini, penulis akan

mencoba menelaah bagaimana langkah-langkah dalam

melakukan perawatan mesin diesel.

1.2 Masalah Penelitian

Merujuk pada latar yang tersaji, penulis akan

mencoba fokus pada bahasan berikut ini.

1. Jelaskan Perawatan Mesin Diesel Secara Umum.

2. Jelaskan Perawatan Mesin Diesel Secara Rinci.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang tersusun, tujuan

penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Mengetahui Perawatan Mesin Diesel secara umum

2. Mengetahui Perawatan Mesin Diesel Secara Rinci.

3
1.4 Metode Penelitian

Metode penelitian dalam penyusunan tugas ini adalah

telaah pustaka, dimana penulis memperoleh pengetahuan

tentang materi melalui referensi buku-buku bacaan.

1.5 Manfaat Penelitian

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat

menambah wawasan tentang perawatan mesin diesel.

Secara praktis, hasil pembahasan ini diharapkan

mampu memberikan kontribusi dalam memahami

secara general mengenai mesin diesel, juga secara

khusus mengenai tahapan-tahapan perawatannya.

4
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Sejarah Singkat Mesin Diesel

Dituturkan oleh Arismunandar (2007:33) bahwa

“mesin diesel ditemukan pada tahun 1892 oleh Rudolf

Diesel, yang menerima paten pada 23 Februari 1893”.

Diesel menginginkan sebuah mesin untuk digunakan

dengan berbagai macam bahan bakar termasuk debu

batu bara. Dia mempertunjukkannya pada Exposition

Universelle (Pameran Dunia) tahun 1900 dengan

menggunakan minyak kacang. Kemudian diperbaiki

dan disempurnakan oleh Charles F. Kettering. Berikut

ini merupakan perjalan sejarah mesin diesel dari awal

diciptakan hingga sekarang.

5
Adapun Arismunandar (2007:45) kembali

mnuturkan perkembangan bentuk diesel dari awal

hingga saat ini dan ragam penelitian tentangnya dapat

dirangkum dalam uraian berikut ini.

(1) Rudolf Diesel mendapatkan paten berjudul


Arbeitsverfahren und für Ausführungsart
Verbrennungsmaschinen; (2) 1893: Essai diesel
berjudul Theory and Construction of a Rational Heat-
engine to Replace the Steam Engine and Combustion
Engines Known Today; (3) 1897: Pada tanggal 10
Agustus Diesel membangun prototipe pertamanya
bekerja di Augsburg; (4) 1898: Mesin diesel lisensi
untuk Branobel, perusahaan minyak Rusia, yang
tertarik pada mesin yang dapat mengkonsumsi minyak
non-suling. insinyur Branobel menghabiskan 4 tahun
merancang mesin kapal-mount. 1899: Diesel licenses
his engine to builders Krupp and Sulzer, who quickly
become maj; (5) 1902: until 1910 MAN produced 82
copies of the stationary diesel engine; (6) 1903:
Sormovo Kapal Yard meluncurkan "Vandal '’ kapal
minyak tanker pertama didorong oleh mesin diesel;
(7) 1904: Perancis membangun kapal selam diesel
pertama, Z; (8) 1905: Empat turbocharger mesin
diesel dan intercoolers diproduksi oleh Büchl (CH),
serta loader gulir dari Creux (F) perusahaan; (9) 2010:
Mitsubishi mengembangkan model dan mulai
produksi massal 4N13 1,8 L I4 DOHC mobil

6
penumpang mesin diesel pertama didunia yang
memiliki sistem katup variabel waktu.

2.2 Pengertian Mesin Diesel

Menurut Daryanto Lubis (2004: 32) “berdasarkan

system pembakarannya mesindapat dibagi menjadi dua

system, yaitu system pembakaran dalam (internal

combustion engines) dan system pembakaran luar”.

Pembagian mesin menurut system pembakarannya

didasarkan pada tempat proses pembakaran yang

terjadi. Contohnya pada mesin sepeda motor. Agar

sebuah sepeda motor dapat berjalan dengan normal,

mesinnya memerlukan suatu proses pembakaran untuk

menghasilkan energy yang nantinya akan

menggerakkan sepeda motor tersebut.

Suatu system pembakaran memerlukan 3 hal agar

dapat menghasilkan energy yang diperlukan oleh

7
mesin, yaitu bahan bakar, media pembakarannya, dan

tempat terjadi pembakarannya. Pada sepeda motor,

bahan bakar yang dimaksud adalah bensin dan udara

yang mengandung oksigen.

Untuk media pembakarnya berupa busi atau

sparkplug untuk menghasilkan api dan

system piston sebagai alat kompresinya. Sedangkan

tempat terjadinya proses pembakaran ada didalam

suatu ruang bakar atau combustion chamber.

Dikarenakan proses pembakarannya didalam

combustion chamber (termasuk ruang tertutup) maka

mesin sepeda motor termasuk system pembakaran

dalam. Berikut diagram pembagian mesin secara

sederhana :

8
Pada penjelasan sebelumnya, kita sudah mengulas

secara singkat tentang motor bensin secara singkat.

Intinya sebuah mesin/motor bakar memerlukan 3 hal

agar dapat bekerja, yaitu bahan bakar, medium

pembakaran, dan tempat pembakaran. Sama halnya

dengan motor bensin, motor diesel juga memerlukan 3

hal tersebut. Hanya saja, bahan bakarnya berupa solar,

medium pembakarannya tidak memerlukan busi atau

sparkplug untuk menghasilkan percikan api melainkan

menggunakan udara yang dikompresi hingga tekanan

maksimal.

9
Dan untuk tempat pembakarannya juga didalam

ruang bakar atau combustion chamber. Jadi motor diesel

termasuk pada system pembakaran dalam.

Maka dapat diketahui, apa itu mesin diesel? Mesin

diesel adalah sebuah mesin atau motor dengan system

pembakaran dalam, yang menggunakan panas atau kalor

sebagai akibat dari pengkompresian udara hingga

tekanan maksimal untuk membakar fuel atau bahan

bakar, yang disemprotkan kedalam ruang bakar atau

combustion chamber saat langkah kompresi terjadi pada

mesin atau motor tersebut.

10
BAB III

PEMBAHASAN PENELITIAN

3.1 Perawatan Mesin Diesel Secara Umum

Berdasar pada statement Daryanto Lubis (2004: 44)

“secara umum perawatan mesin diesel tidak jauh

berbeda dengan perawatan mesin bensin”. Yang

diperlukan adalah penggantian pelumas atau oli mesin

secara berkala. Begitu pula dengan filter-filternya, perlu

giganti saat melakukan servis besar. Sebagai patokan,

umumnya pembuat mobil menyarankan untuk mengganti

filter oli dan solar setiap tiga kali ganti oli mesin. Bila

dihitung dengan waktu sekitar tiga bulan atau setiap

7.500 km. Hal yang berbeda antara mesin bensin dan

diesel, saringan solar mesin diesel tidak boleh hanya

dibersihkan, tapi harus diganti.

11
Sistem bahan bakar diesel jauh lebih peka

dibandingkan mesin bensin. Kotoran halus yang masuk

ke sisem bahan bakar akan berakibat kerusakan yang

cukup berarti. Ada satu saringan yang tidak dimiliki

mesin bensin, yaitu pemisah air dan bahan bakar atau

water separator. Air merupakan bahan yang bisa

merusak sistem bahan bakar. Saringan ini harus

dibersihkan secara rutin. Tidak tergantung waktu, bila

sudah penuh langsung dibersihkan.

Hal khusus lainnya, jangan biarkan solar sampai

habis. Untuk menghidupkan mesin diesel yang

kehabisan solar memerlukan keahlian khusus. Lebih

buruk lagi, kotoran yang ada di dasar - dasar tangki akan

terbawa masuk ke sistem bahan bakar. Kotoran akan

menyumbat dan mengganggu kerja pompa bahan bakar

dan mesin akan rewel.

12
Dalam melakukan aktivitas pemeliharaan memang

sangat situasional. Terutama kita harus memperhatikan :

tools/peralatan yang ada, kondisi operasi, tenaga yang

ada, kondisi tempat/inviroment. Tetapi sebetulnya alasan

apapun harus bukan merupakan sebab dari gagalnya

pemeliharaan.

13
3.2 Perawatan Mesin Diesel Secara Rinci

Motor diesel sudah banyak digunakan terutama

sebagai tenaga penggera kapal dan juga sebagai

angkutan umum maupun keperluan perusahaan yan

mengutamakan biaya operasi yang murah dibandingkan

dengan motor bensin. Dan juga motor diesel

menghasilkan tenaga gerak yang lebih besar bila

dibandingkan dengan motor bensin.

Sebagaimana dititurkan Daryanto Lubis (2004: 65)

perawatan diesel terperinci adalah perawatan terhadap

isntrumen-instrumen vital mesin diesel, berikut

penjelasannya.

Dalam pemakaian motor diesel ini juga perlu


mendapatkan perhatian lebih terutama untuk perawatan
dan pemeliharaan agar motor tidak cepat mengalami
kerusakan. Ada beberapa yang yang perlu kita
perhatikan dalam hal perawatannya yaitu : (1) Sistem
start; (2) Sistem bahan bakar (3) Sistem pendinginan (4)
Sistem pelumasan; (5) Saringan udara.

14
1. Perawatan Sistem Start Up

Pada umumnya motor diesel distart dengan

menggunakan tangan, motor listrik, udara tekan. Kalau

motor diesel distart, maka poros engkolnya harus diputar

oleh alat dari luar sedemikian rupa sehingga udara dalam

silinder ditekan pada titik mati atas sampai suatu tekanan

tertentu, yang apabila bahan bakar diinjeksikan, maka

akan menyala dan akan menghasilkan daya. Terdapat

dua persyaratan penting yang harus dipenuhi untuk start

yang pasti dan cepat yaitu kecepatan dan ketepatan

melakukan start up.

2. Perawatan Sistem Bahan Bakar

Sistem bahan bakar dari instalasi motor diesel

didefinisikan sebagai peralatan yang diperlukan untuk

menangani minyak bahan bakar dari titik diserahkannya

ke instalasi sampai mencapai pompa injeksi bahan bakar.

15
Peralatan ini terdiri atas strainer dan saringan (filter),

pompa transfer, tangki penyimpan dan tangki harian,

indikator permukaan tangki bahan bakar, pemipaan dan

gelas penduga untuk bahan bakar. Bahan bakar bersih

yang dihasilkan oleh kilang, adalah bersih. Tetapi selama

pemindahan dari tangki penyimpanan ke dalam mobil

tangki, kapal tangki, selama pengangkutan ke instalasi,

dan selama pemindahan ke tangki penyimpanan di

instalasi, sering tercemar oleh debu, kerak tangki, air dan

hasil oksidasi. Keadaan yang sangat penting dari operasi

yang berhasil ke pompa presisi tekanan tinggi dan nossel

injeksi. Debu dalam bahan bakar berlaku sebagai

amplas, kalau terdapat debu maka pompa dengan

plunyer yang masuk dengan rapat ke tong akan mulai

bocor dan tidak mampu lagi untuk bekerja sebagai alat

penakar bahan bakar yang teliti. Sistem bahan bakar dari

16
instalasi mesin diesel didefinisikan sebagai peralatan

yang diperlukan untuk menangani minyak bahan bakar

dari titik diserakannya keinstalasi sampai mencapai

pompa injeksi bahan bakar. Peralatan ini terdiri atas

saringan (filter), pompa transfer, tanki penyimpan dan

tanki harian.

3. Perawatan Sistem Pendingin

Sebagian dari panas yang ditimbulkan selama

pembakaran mengalir dari gas ke dinding silinder,

sehinggga menaikkan suhunya. Kalau suhu dinding

diperbolehkan meningkat di atas batas tertentu, sekitar

300 F, yaitu dengan torak yang tidak didinginkan, maka

minyak yang melumasi torak mulai menguap dengan

cepat, torak maupun silinder dapat rusak.

Pada saat yang sama, suhu tinggi setempat dalam

bagian tertentu dari mesin, misalnya kepala silinder dan

17
torak, dapat menyebabkan berlebihan dan retaknya

bagian ini. Tambahan panas ditimbulkan melalui

gesekan antara berbagai permukaan yang menggesek,

terutama antara torak dan cincin torak dengan dindin

silinder. Dengan torak yang didinginkan minyak, maka

batas untuk suhu dinding silinder yang aman adalah

sangat tinggi.

4. Perawatan Sistem Pelumasan

Sistem pelumasan ini sangat penting, tidak peduli

bagaimanapun baiknya sebuah motor dirancang dari segi

efisiensi panas adan kekuataannya, dan bagaimanapun

baiknya pembuatannya dari segi bahan dan

pengerjaannya. Kalau pelumasan dari semua bagian

yang bergerak tidak diperhatikan dengan baik, maka

motor tidak akan berjalan sama sekali atau akan

18
menunjukkan keausan berat dan memiliki umur yang

pendek.

Minyak pelumas yang dipergunakan apabila buruk

atau jelek maka akan dapat menyebabkan banyak

gangguan yang dialami dalam operasi motor tersebut.

Maka dalam penggunaan minyak pelumas harus yang

memiliki mutu yang bagus, agar dapat melumasi bagian

yang bergerak dengan baik dan komponen motor tidak

cepat mengalami kerusakan.

5. Perawatan Saringan Udara

Bagian yang berfungsi untuk membersihkan udara

dari debu, motor diesel yang tidak menggunakan

saringan udara akan cepat aus bagian-bagian mesinnya.

Saringan udara yang berfungsi baik akan tetapi saringan

ini akan cepat kotor dan segera dibersihkan. Apabila

saringan ini sudah lama digunakan maka harus diganti

19
dengan yang baru. Juga hendaknya saringan ini

dipastikan tidak terjadi kebocoran pada pipa saluran

udara, khususnya pada bagian setelah saringan udara, hal

ini akan mengakibatkan debu atau air terhisap masuk ke

dalam ruang bakar.

20
BAB IV

KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan

Perawatan mesin diesel secara umum adalah

sederhana, dengan cukup hanya melakukan pengecekan

dan pemberian pelumas (oli) secara berkala.

Adapun perawatan mesin diesel secara khusus

(terperinci) adalah sebutan bagi perawatan instrumen-

instrumen vital bagi diesel itu sendiri. Secara terperinci

perawatan ini dimulai dari proses (1) Start Up dengan

kecepatan yang konstan, (2) Tidak membiarkan mesin

diesel kehabisan bahan bakar kurang dari 20% tangki

diesel, (3) Melakukan pendinginan mesin diesel dengan

cara tidak mematikan mesin diesel selama kurang lebih

lima belas menit setelah penggunaan, (4) Melakukan

21
pemberian pelumas atau oli secara berkala sesuai

kebutuhan dan pemakaian, (5) membersihkan saringan

udara (pembuangan sisa bahan bakar) agar tidak terjadi

kerusakan pada turbulensi mesin diesel.

4.2 Kritik dan Saran

Penulis menyadari bahwa karya tulis ini banyak

memuat kesalahan dan kekeliruan, maka dari itu penulis

sangat mengharapkan kritik dan saran dari khalayak

pembaca, agar penulis mampu memperbaiki keadaan

demikian pada karya tulis selanjutnya.

22
DAFTAR PUSTAKA

Lubis, Daryanto. 2004. Motor Diesel. Jakarta : Pedoman


Ilmu.
Satya, Arismunandar. 2007. Motor Diesel Putaran
Tinggi. Jakarta : Pradya Paramita.

Anda mungkin juga menyukai