Anda di halaman 1dari 17

PENDATAAN PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL

(PMKS)
TAHUN 2015

Badan Pendidikan dan Penelitian Kesejahteraan Sosial


Kementerian Sosial RI
UU NO. 13 TAHUN 2011 TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN
PENDATAAN FAKIR MISKIN

Pasal 8 (4) Menteri melakukan verifikasi terhadap hasil pendataan yang dilakukan
oleh lembaga yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
statistik.
(5) Verifikasi dan validasi dilakukan secara berkala sekurang-kurangnya 2
(dua) tahun sekali.
(7) Verifikasi dan validasi dilaksanakan oleh potensi dan sumber kesejahteraan
sosial yang ada di kecamatan, kelurahan atau desa.

Pasal 9 (1) Seorang fakir miskin yang belum terdata dapat secara aktif mendaftarkan
diri kepada lurah atau kepala desa atau nama lain yang sejenis di tempat
tinggalnya.
(2) Kepala keluarga yang telah terdaftar sebagai fakir miskin wajib melaporkan
setiap perubahan data anggota keluarganya kepada lurah atau kepala desa
atau nama lain yang sejenis di tempat tinggalnya.

Pasal 10 (1) Data yang telah diverifikasi dan validasi harus berbasis teknologi
informasi dan dijadikan sebagai data terpadu.
(3) Data terpadu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
dipergunakan oleh kementerian/lembaga terkait dalam penanganan fakir
miskin dan dapat diakses oleh seluruh masyarakat sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
(5) Anggota masyarakat yang tercantum dalam data terpadu sebagai fakir
miskin diberikan kartu identitas.
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 101 TAHUN 2012
PENERIMA BANTUAN IURAN JAMINAN KESEHATAN

Pasal 2 (1)Kriteria Fakir Miskin dan Orang Tidak Mampu


ditetapkan oleh Menteri setelah berkoordinasi dengan
Menteri dan/atau lembaga terkait.
(2)Kriteria Fakir Miskin dan Orang Tidak Mampu
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi dasar
bagi yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang statistik untuk melakukan pendataan.

Pasal 3 Hasil pendataan Fakir Miskin dan Orang Tidak Mampu


yang dilakukan oleh lembaga yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang statistik diverifikasi dan
divalidasi oleh Menteri untuk dijadikan data terpadu.

Pasal 11 (4) Verifikasi dan validasi terhadap perubahan data PBI


Jaminan Kesehatan sebagaimana dimaksud dilakukan
setiap 6 (enam) bulan dalam tahun anggaran berjalan.
DASAR PEMIKIRAN
 Pelaksanaan Program Perlindungan Sosial terhadap penduduk
miskin seperti program Raskin, BLSM, Bantuan Siswa Miskin,
Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan nasional (PBI-
JKN), Pemegang Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu
Indonesia Sehat (KIS), Kartu Keluarga Sejahtera (KKS),
Program Keluarga Harapan (PKH) semuanya menggunakan
Basis Data Terpadu (BDT) yang dikelola oleh TNP2K yang
bersumber dari hasil Pendataan Program Perlindungan Sosial
(PPLS) 2011 oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

 Pendataan PPLS 2011 menggunaan pendekatan Rumah


Tangga, menempatkan Rumah Tangga sebagai target dan unit
analisis dalam pendataan. Sehingga mereka yang berada di
luar rumah tangga tidak terdata dalam pendataan PPLS 2011
LANJUTAN

 Beberapa jenis PMKS seperti klien penghuni panti


sosial, gelandangan, pengemis, pemulung, warga KAT
dan sebagainya termasuk kategori non register, tidak
terdaftar dalam Basis Data Terpadu (BDT) karena
mereka berada di luar rumah tangga seperti lembaga
sosial, atau tinggal secara nomaden dan tidak terdata
dalam pendataan PPLS 2011.

 Akibatnya terdapat PMKS yang secara faktual miskin


tetapi tidak menjadi sasaran Program Perlindungan
Sosial;

 Berkenaan dengan hal tersebut, Kementerian Sosial


mengusulkan PMKS sebagai Penerima Bantuan Iuran
Jaminan Kesehatan Nasional sebanyak 1.799.421 jiwa.
TUJUAN

Tujuan dari pendataan PMKS Tahun 2015


adalah
1. tersedianya database PMKS yang lengkap,
up to date, dan akurat dan terdiri dari data
BNBA;
2. terjaminnya akses PMKS terhadap Program
Perlindungan Sosial;
3. Tercapainya efektivitas program pelayanan
sosial bagi PMKS.
SASARAN
1) PMKS yg tinggal pada lembaga kesejahteraan sosial/panti sosial baik
yang dikelola oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah,
yayasan/lembaga sosial serta masyarakat.
2) PMKS yang berada dalam keluarga dengan karakteristik:
 Hidup berpasangan dalam ikatan perkawinan atau tanpa ikatan
perkawinan secara resmi
 Tidak mempunyai identitas kependudukan
 Hidup menggelandang/tidak mempunyai tempat tinggal tetap
 Mempunyai tempat tinggal tetapi tidak layak dan menempati
status tanah orang lain/pemerintah
3) PMKS individual dengan karakteristik:
• Individu yang berkeliaran di masyarakat tanpa memiliki keluarga
dan berada di luar pelayanan lembaga
Ex. psikotis
4) Beberapa jenis PMKS yang tidak terungkap datanya secara terbuka
seperti, ODHA, korban Nafza dsb.
TAHAPAN KEGIATAN
1. Persiapan dan penyusunan pedoman / panduan
kegiatan, materi Bimtek, instrumen pendataan,
rancangan kegiatan, penyiapan logistik, koordinasi,
sosialisasi dan sebagainya
2. Penyiapan dan pemilahan prelist awal data PMKS dan
LKS per kabupaten/kota serta penyerahan kepada
Dinsoskabupaten/kota melalui Dinsos Provinsi
3. Pembekalan Mekanisme Pendataan PMKS kepada
petugas Dinas Sosial Kabupaten/ Kota sebagai
instruktur Bimtek di 34 Provinsi
4. Bimbingan Teknis Pendataan PMKS di masing-masing
Kabupaten/Kota oleh petugas Dinas Sosial
Kabupaten/Kota bagi 4.488 orang petugas pendata
5. Penyerahan dan perbaikan prelist data PMKS dan LKS
secara berjenjang dari Dinsos Provinsi, Kabupaten /
Kota, dan petugas pendata.
LANJUTAN..
6. Melakukan koordinasi dengan ketua SLS/LKS/ kades
/lurah/aparat desa dan kelurahan untuk mengecek
status dan keberadaan PMKS yang tercantum
dalam prelist
7. Penyusunan prelist akhir untuk bahan pendataan
8. Pelaksanaan pendataan dan verifikasi data PMKS
yang mencakup kegiatan pendaftaran dan
pemberian identitas kependudukan PMKS
dilanjutkandengan pendataan
9. Pengolahan data mencakup kompilasi, pemeriksaan,
cleaning, entri, matching, editing dan tabulasi
10. Pelaporan mencakup penyajian data dan pelaporan.
TEHNIK DAN PENDEKATAN
Tehnik pendataan PMKS menggunakan:
1. Sensus keseluruhan PMKS dan LKS yang tercantum
dalam prelist akhir
2. Reach out dan sweeping untuk PMKS individual di
luar prelist
Pendekatan pendataan PMKS berbasiskan pada:
1. Pendekatan kelembagaan, untuk PMKS penghuni
panti sosial/LKS
2. Pendekatan keluarga, untuk PMKS yang berada
dalam keluarga yang bersifat menetap
3. Pendekatan individual, untuk PMKS perorangan
yang nomaden, tanpa identitas kependudukan, di
luar lembaga dan tanpa keluarga
TAHAPAN PENDATAAN PMKS
 Koordinasi lintas unit , lintas  Kompilasi data seluruh
sektor dan nasional provinsi
KEMENTERIAN
 Penyiapan panduan  Editing BDT
pendataan, instrumen SOSIAL
 Tabulasi PMKS
 Penyusunan prelist awal  Matcing dengan BDT
 Pengiriman surat dan logistik  Pelaporan
 Monitoring dan evaluasi SIKS  Penyajian Data

 Sosialisasi pendataan PMKS  Kompilasi data per Kab/Kota


 Pembekalan Petugas Dinas DINAS SOSIAL  Pengiriman instrumen hasil
Sosial Kab/Kota di 34 Provinsi PROVINSI pendataan
 Perbaikan dan penyerahan
prelist ke DinsosKab/Kota
 Monitoring dan Evaluasi SIKS

 Bimtek petugas pendata  Pengelolaan data berbasis


DINAS SOSIAL IT :
 Perbaikan dan penyerahan
KABUPATEN/KOTA  Cleaning Data
prelist data PMKS dan LKS per
 Entry Data
kecamatan kepada petugas
 Pengiriman berkas
 Monitoring, evaluasi dan instrumen hasil pendataan
supervisi internet

Petugas
 Kordinasi dgn ketua  Pemeriksaan dan kompilasi
SLS/LKS/Kades/Lurah/Aparat Pendata Instrumen hasil Pendataan
untuk pengecekan prelist  Pengiriman instrumen hasil
 Penyusunan prelist akhir pendataan

DESA/KEL
Pelaksanaan Pendaftaran dan Verifikasi dan Validasi
Pendataan PMKS Data PMKS sesuai
prelist
Reach out dan
Sweeping
ORGANISASI PELAKSANA
1. Pelaksanaan pendataan melibatkan petugas panti,
pendamping program, PSM, anggota Karang Taruna
yang telah diberikan pembekalan melalui bimbingan
teknis.
2. Optimalisasi peran Dinas Sosial Kabupaten/Kota
untuk melakukan monitoring secara intensif dalam
pelaksanaan pendataan di lapangan.
3. Kegiatan bimbingan teknis pendataan PMKS bagi
petugas pendata dilakukan oleh instruktur dari
Dinsos Kabupaten/Kota yang telah mendapatkan
pembekalan.
4. Dinsos Provinsi melakukan koordinasi dan
konsultasi dengan seluruh Dinsos Kabupaten/Kota
di provinsi masing-masing.
No. Uraian Kegiatan Volume Anggaran (Rp)
Lanjutan
14.762.410.000

2. Pendataan/verifikasi data PMKS


Persiapan internal 2 kegiatan 68.600.000

Penyusunan panduan pendataan 1 kegiatan 156.150.000


PMKS
Pembekalan petugas pendata -34 Provinsi 3.182.300.000
-410 Kabupaten
- 98 kota
Pendataan PMKS -34 Provinsi 35.364.000.000
- 1.799.421 sasaran
Pengolahan data PMKS -34 Provinsi 5.354.140.000
-410 Kabupaten
- 98 kota
Pembahasan, rekomendasi dan 2 kegiatan 1.112.900.000
pelaporan
TOTAL RENCANA 60.000.000.000
ANGGARAN
FLOWCHART PENDATAAN PMKS
JADWAL PELAKSANAAN

Catatan : apabila APBNP mulai bulan April 2015

April Mei Juni Juli Agst Sept

• Bimtek Petugas Pendata


• Updating prelist • Cleaning Data dan
• Penyerahan Data PMKS Entry Data di Dinas
dan LKS kepada Kab/Kota
petugas pendata • Pengiriman berkas ke
• Sosialisasi
• Penyiapan panduan • Koordinasi dengan Provinsi
Pendataan PMKS
pendataan, ketua SLS/ LKS / • Kompilasi data per
• Pembekalan
instrumen dsb. Kades/Lurah/ aparat kab/kota berbasis IT di
Petugas Dinas
• Penyusunan prelist • Penyusunan prelist akhir Dinas Provinsi
Sosial Kab/Kota di
dan pemilahan data • Pendaftaran data • Pengiriman berkas
34 Prov
PMKS dan LKS kependudukan dan dan hasil Kompilasi
• Updating prelist
• Pengiriman surat pendataan PMKS sesuai Data PMKS ke Pusat
• Penyerahan data
dan logistik prelist • Pengolahan Data
PMKS ke Dinas
• Koordinasi • Reach out dan sweeping berbasis IT (Kompilasi
Kab/Kota
• Monitoring dan PMKS di luar prelist data seluruh provinsi,
• Monitoring dan
evaluasi akhir Editing, Tabulasi,
Evaluasi
• Pemeriksaan Instrumen Matching dengan
• Pengiriman Instrumen BDT
ke Dinas Kab/Kota • Penyajian Data dan
• Monitoring, supervisi Pelaporan
dan evaluasi
RENCANA ANGGARAN BIAYA
No. Uraian Kegiatan Volume Anggaran (Rp)

1. Bimbingan Teknis Petugas Pendata

Persiapan internal 2 kegiatan 34.550.000


kegiatan

Pembekalan 26 Provinsi 778.900.000


Instruktur Bimtek

Pelaksanaan Bimtek 4.488 petugas 13.929.700.000


pendata
Evaluasi pelaksanaan 1 kegiatan 19.260.000
Bimtek

Total 14.762.410.000

Anda mungkin juga menyukai