Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Indonesia adalah negara yang memiliki beragam jenis tanaman. Dari

jutaan jenis tanaman tersebut banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai

tanaman hias. Pada mulanya tanaman hias digunakan sebagai penghias halaman

rumah dan kantor. Namun, berdasarkan berbagai hasil penelitian membuktikan

bahwa di antara baragam tanaman hias terebut, sebagian memiliki khasiat obat

untuk berbagai penyakit yang lazim diderita oleh masyarakat (Bambang, 2009).

Inflamasi merupakan respon terhadap kerusakan pada jaringan hidup.

Respon ini dapat ditimbulkan oleh infeksi mikroba, zat kimia, jaringan nekrotik

atau reaksi imun. Antiinflamasi bertujuan untuk menyekat serta mengisolasi

kerusakan, menghambat mikroorganisme yang masuk kedalam tubuh serta

menghilangkan aktivitas toksinnya, dan mempersiapkan jaringan bagi

kesembuhan serta perbaikan (Richard, 2008).

Salah satu jenis tumbuhan yang sering digunakan sebagai obat adalah lidah

mertua. Menurut (Agromedia, 2008), tanaman lidah mertua banyak digunakan

untuk pengobatan obat batuk, luka, dan radang saluran pernafasan. Selain itu,

tanaman ini juga dapat digunakan sebagai obat penyubur rambut, influenza,

edema, dan digigit ular berbisa. Berdasarkan hasil penelitian (laimeheriwa dkk,

2014) lidah mertua ini mengandung senyawa flavonoid dan vitamin C. secara

empiris lidah mertua ini hanya digunakan sebagai tanaman hias.

1
2

Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk melakukan

karakterisasi, skrining fitokimia simplisia serta uji efek antinflamasi ekstrak air

rimpang lidah mertua terhadap tikus putih jantan yang diinduksi karagenan,

dimana sebagai pembanding adalah indometasin.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat

di rumuskan sebagai berikut :

1. Senyawa-senyawa golongan apa saja yang terkandung di dalamekstrak air

rimpanglidah mertua ?

2. Apakah ekstrak air rimpang lidah mertua mempunyai efek antiinflamasi ?

3. Apakah efek antiinflamasi ekstrak air rimpang lidah mertua sama atau beda

dengan indometasin ?

1.3. Hipotesis

1. Diduga ekstrak air rimpang lidah mertua mengandung beberapa senyawa

kimia.

2. Diduga ekstrak air rimpang lidah mertua memiliki efek antiinflamasi.

3. Diduga efek antiinflamasi ekstrak air rimpang lidah mertua sama atau

berbeda dengan indometasin.

1.4.Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui golongan senyawa yang terkandung dalam ekstrak air

rimpang lidah mertua.

2. Untuk mengetahui efek antiinflamasi dari ekstrak air rimpang lidah mertua
3

terhadap tikus putih jantan.

3. Untuk membandingkan efek antiinflamasi dari ekstrak air rimpang lidah

mertua dengan indometasin terhadap edema kaki tikus putih jantan.

1.5.Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat

tentang manfaat dari rimpang lidah mertua untuk pengobatan antiinflamasi dan

menambah inventaris tumbuhan obat yang berkhasiat sebagai antiinflamasi serta

sebagai acuan kepada Mahasiswa Jurusan Farmasi untuk penelitian selanjutnya

dalam menunjang ilmu pengetahuan yang lebih lanjut.

1.6. Kerangka pikir Penelitian

Biasanya tanaman lidah mertua ini digunakan sebagai tanaman hias, tetapi

di literatur tanaman obat (Pradipta, 2010).bahwasanya lidah mertua ini terdapat

kandungan kimia flavonoid yang dapat digunakan sebagai aktivitas farmakologi.

Variabel Bebas Variabel terikat Parameter

Dosis Suspensi Karakterisasi


Ekstrak simplisia

Dosis Suspensi
Indometasin
(kontrol positif) Skrining fitokimia
Efek Antiinflamasi simplisia
Dosis Suspensi CMC
(kontrol negatif))

Suspensi karagenan Antiinflamasi ekstrak


(kontrol negatif dua) air rimpang lidah
mertua

Gambar 1.6. Diagram Kerangka Pikir Penelitian

Anda mungkin juga menyukai