Penyusunan Instrumen Penilaian HOTS
Penyusunan Instrumen Penilaian HOTS
BERBASIS HOTS
1
DAFTAR ISI
Halaman
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Dasar Hukum
3
Pendidikan Karakter.
4
BAB II
PENYUSUNAN INSTRUMEN PENILAIAN HOTS
A. Prinsip-Prinsip Penilaian
5
Kompetensi Lulusan;
6
B. Kaidah Penulisan Soal
Butir soal pilihan ganda terdiri atas pokok soal (stem) dan pilihan
jawaban (option). Untuk tingkat SMK biasanya digunakan 5
(lima) pilihan jawaban (a, b, c, d, dan e). Dari kelima pilihan
jawaban tersebut, salah satu adalah kunci (key) yaitu jawaban
yang benar atau paling tepat, dan lainnya disebut pengecoh
(distractor). Pengecoh merupakan jawaban yang tidak benar,
namun memungkinkan seseorang terkecoh untuk memilihnya
apabila tidak menguasai materi pelajaran dengan baik.
a. Materi
b. Konstruksi
7
8) Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang
terdapat pada soal harus jelas dan berfungsi, dan
c. Bahasa
a. Substansi/Materi
b. Konstruksi
c. Bahasa
8
1) Rumusan kalimat soal/pertanyaan komunikatif;
1. Identitas
Nama Institusi
Program/Kompetensi Keahlian
Mata Pelajaran
Semester
Tahun Pelajaran
9
Lingkup Materi yang akan dijadikan soal
Indikator soal
Level kognitif
Bentuk soal
Nomor urut soal.
10
Penentuan lingkup materi: Seluruh Kompetensi Dasar (KD)
diuraikan, KD-KD tersebut dikelompokkan ke dalam lingkup
materi.
Contoh:
“Disajikan gambar rangkaian listrik, peserta didik dapat menghitung
(C) (A) (B)
arus listrik yang mengalir pada salah satu cabang”.
(D)
A (Audience) = peserta didik
Nomor soal merupakan nomor urut soal dari jumlah soal yang
dibuat.
12
Contoh Kisi-Kisi
KISI-KISI SOAL
Nama Sekolah : SMK ………………….
Program Keahlian : ………………
Mata Pelajaran : ...................
Kelas/Semester : ………………
Tahun : ………………
Ranah/Level Kognitif
Indikator
Kompetensi Lingkup Pengetahuan Bentuk Nomor
No Pencapaian Indikator Soal Aplikasi/ Penalaran
Dasar Materi dan Soal Soal
Kompetensi Penerapan dan logika
Pemahaman
1 Menghitung Menghitung daya Tahanan, Disajikan gambar
tahanan, arus, listrik pada arus, dan rangkaian listrik, siswa
dan tegangan rangkaian tegangan dapat menghitung daya
pada rangkaian kelistrikan pada listrik pada rangkaian V/L2 PG 1
seri dan Otomotif. rangkaian kelistrikan otomotif.
paralel. seri dan
paralel.
2 Menganalisis Mendiagnosis Listrik Disajikan sebuah
ganguan pada gangguan pada Otomotif pernyataan tentang
baterai. baterai. baterai, siswa dapat
V/L3 PG 3
mengdiagnosis
gangguan
pada baterai
13
D. Penyusunan Soal HOTS
1. Pengertian HOTS
Keterampilan
Berfikir Tingkat
Tinggi
Sebagai
Sebagai
Critical and
Problem
Creative
Solving
Thinking
Catatan:
• Soal HOTS tidak berarti soal lebih sulit.
• Soal mudah bisa termasuk HOTS.
17
dapat melakukan analisis terhadap KD yang dapat dibuatkan
soal-soal HOTS.
Contoh 1
Indikator Soal:
Rumusan Soal:
18
Pengambilan Pemampatan Daya Buang
Kruk as memberikan
Piston bergerak dari Piston bergerak
Piston terlempar dari gaya menggerakkan
titik mati atas ke titik kembali dari TMB ke
TMA menuju TMB piston dari TMB ke
mati bawah TMA
TMA
Berdasarkan data di atas, simpulan yang dapat diambil oleh teknisi adalah
…
E. kondisi piston yang terlempar menuju titik mati atas dan bawah
digerakkan oleh putaran noken as.
Contoh 2
Indikator Soal:
Rumusan Soal:
19
Perhatikan gambar rangkaian listrik berikut!
L1
A
L2
Contoh 3
Indikator Soal:
Rumusan Soal:
A. CPU 8 Core 3,2 GHz; VGA DDR5 4GB; DDR3 4 GB; HDD SATA3
1 TB.
B. CPU 8 Core 3,2 GHz; VGA DDR5 4GB; DDR2 8 GB; HDD SATA3 1
TB.
C. CPU 8 Core 3,2 GHz; VGA DDR3 8GB; DDR2 8 GB; HDD SATA2 2
TB.
D. CPU 8 Core 3,2 GHz; VGA DDR3 8GB; DDR2 8 GB; HDD SATA2 2
TB.
E. CPU 6 Core 2,4 GHz; VGA DDR3 8GB; DDR2 8 GB; HDD SATA2 2
TB.
Contoh 4
Indikator Soal:
Rumusan Soal:
21
semakin kecil.
Contoh 5
Indikator:
Rumusan Soal:
22
lampu yang menyala a, c dan d.
Contoh 6
Indikator Soal:
Rumusan Soal:
(1) (2)
(3) (4)
6. Latihan
LK. 1
LK 2
24
BAB III
PENUTUP
Semoga para guru diberi kemudahan dalam memahami bahan ajar ini
dan menerapkannya untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran
dan penilaian. Pada akhirnya, peserta didik dapat memahami materi
pelajaran secara bermakna, luas dan mendalam serta dapat
menerapkannya pada berbagai konteks kehidupan sesuai dengan
semangat kurikulum. Dengan demikian, upaya peningkatan mutu
pendidikan yang berkeadilan dapat tercapai.
25