PENDAHULUAN
a.2 Tujuan
a. Tujuan Umum
Agar mahasiswa mengetahui askep body alignment
Agar mahasiswa dapat mengetahui hubungan body
alignment dengan kesehatan individu
Agar mahasiswa mampu membedakan bagaimana
postur tubuh yang baik dengan postur tubuh yang
jelek
b. Tujuan Khusus
Konsep dasar body alignment meliputi, pengertian,
tujuan, prinsip, dan faktor yang mempengaruhi body
alignment
1
Asuhan keperawatan: pengkajian, diagnosa,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
2
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1 Pengertian
Body alignment adalah susunan geometric bagian-bagian
tubuh dalam hubungannya dengan bagian-bagian tubuh yang
lain. Body alignmen baik akan meningkatkan keseimbangan yang
optimal dan fungsi tubuh yang maksimal, baik dalam posisi
berdiri, duduk, maupun tidur. Body aligment yang baik:
keseimbangan pada persendian otot, tendon, ligamen.
3
baik secara temporal maupun penggunaan yang kurang
hati hati.
4
2.3 Faktor faktor yang mempengaruhi Body Alignment
a. Gravity
Gravity adalah atraksi timbal balik antara tubuh dan bumi.
Pusat gravity: titik pusat seluruh massa dari suatu objek. The
line of gravity: imaginary garis vertical melalui pusat gravity
suatu objek. The base of sopport: fondasi dimana seseorang
sedang istirahat.
5
Organ sensor yang terdapat dalam organ telinga
bagian dalam
2. Visual /optic reflek
Sensasi visual membantu seseorang dalam
mendapatkan kesadaran mengenai tata ruang dan
hubungan antara satu subyek dengan lingkungannya.
6
gastrointestinal. Untuk mendapatkan postur tubuh yang benar,
terdapat prinsip yang perlu diperhatikan, diantaranya:
a. Keseimbangan dapat dipertahankan jika garis grafitasi
(line of grafity- garis imaginer vertikal) melewati pusat
grafitasi (center of grafity- titik yang berada di
pertengahan garis tubuh) dan dasar tumpuan ( base of
support- posisi menyangga atau menopang tubuh..)
b. Jika dasar tumpuan lebih luas dan pusat grafitasy lebih
rendah, kesetabilan dan keseimbangan akan lebih besar.
c. Jika grafitasi berada diluar pusat dasar tumpuan, energi
akan lebih banyak digunakan untuk mempertahankan
keseimbangan.
d. Dasar tumpuan yang luas dan bagian bagian dari postur
tubuh yang baik akan menghemat energi dan mencegah
kelelahan otot.
e. Perubahan dalam posisi tubuh memebantu mencegah
ketidaknyamanan otot.
f. Memeperkuat otot yang lemah dapat membantu
mencegah kekakuan otot dan ligamen.
g. Posisi dan aktivitas yang bervariasi dapat membantu
mempertahankan otot dan mencegah kelelahan.
h. Pergantian antara masa aktivitas dan istirahat dapat
mencegah kelelahan.
i. Membagi keseimbangan antara aktivitas pada lengan
dan kaki untuk mencegah beban belakang.
j. Postur tubuh yang buruk dalam waktu yang lama dapat
menimbulkan rasa nyeri, kelelahan otot, dan kontraktur.
Postur tubuh seseorang adalah salah satu hal yang harus dikaji
untuk melihat.
1. Status kesehatan
2. Fisikal fitness
3. Daya tarik seseorang
7
A. Perasaan hati.
B. Harga diri
C. Kepribadian
8
pembentukan postur tubuh orang lain yang berupaya
untuk selalu bersih dari sampah.
9
2.6 Struktur abnormal yang mempengaruhi postur
tubuh
Kelainan postur
Kelainan postur yang didapat atau kongenital mempengaruhi
efisiensi sistem muskuloskeletal, seperti kesejajaran tubuh,
keseimbangan dan penampilan. Macam-macam kelainan
postur antara lain:
A. Skoliosis
adalah suatu keadaan kelainan pada tulang belakang
B. Khiposis
Adalah suatu keadaan kelainan pada tulang belakang
dimana terjadi fleksi yang berlebihan pada tulang lumbal.
Diskripsi: peningkatan kelengkungan pada kurva spinal
torakal. Penyebeb: kondisi kongenital, penyakit tulang atau
ricket tuberkulosis spinal.
Penatalaksanaan: latihan peregangan spinal, tidur tanpa
bantal, menggunakan papan tempat tidur, memakai jaket,
penggabungan spinal (berdasarkan penyebab dan tingkat
keparahan)
10
C. Lordosis
Adalah kelainan pada tulang belakang dimana
hyperekstensi dari tulang lumbal. Diskripsi: kurva anterior
pada signal lumbal yang melengkung berlebihan.
Penyebab: kondisi kongenita, kondisi teporal missal,
kehamilan.
Penatalaksanaan: latihan peregangan spinal berdasarkan
penyebab.
D. Tortikolis
Diskripsi: mencondongkan kepala kesisi yang sakit,
dimana otot sternokleidomastoideus berkontraksi
Penyebab: kondisi kongenital.
11
Penatalaksanaan : operasi, pemanasan, topangan, atau
imobilisasi berdasarkan penyebab dan tingkat
keparahan.
E. Kifolordosis
Diskripsi: kombinasi dari kifosis dan lordosis.
Penyebab: kondisi kongenital.
Penatalaksanaan: sama dengan metode yang digunakan
untuk kifosis dan lordosis berdasarkan penyebab.
F. Skiliosis
Diskripsi: kurvatura spinal lateral, tinggi pinggul dan
bahu tidak sama.
Penyebab: kondisi kongenital, poliomelitis, paralisis
spastic, panjang kaki tidak sama.
Penatalaksanaan: immobilisasi dan operasi (berdasarkan
penyebab dan tingkat keparahan)
G. Dysplasia Pinggung Kongenital
Diskripsi: ketidaksetabilan pinggul dengan keterbatasan
abduksi pinggul, dan kadang kadang kontraktur adduksi
(kaput vemur tidak bersambung dengan asetatbulum karena
abnormal kedangkalan assetatbullum).
Penyebab: kondisi congenital (biasanya dengan kelahiran
sungsang).
Penatalaksanaan: Mempertahankan abduksi paha yang
terus menerus sehingga kaput femur menekan ke bagian
tengah asetatbulum, beban abduksi, gips, pembedahan.
H. Knock-Knee (Genu farum)
Diskripsi: kurva kaki yang masuk ke dalam sehingga
lutut rapat jika seseorang berjalan.
Penyebab: kondisi kongenital, penyakit tulang atau
ricket.
Penatalaksanaan: knee braces, operasi jika tidak dapat
diperbaiki oleh pertumbuhan.
12
2.7 Asuhan keperawatan body alignment
A. Pengkajian keperawatan
Untuk melakukan pengkajian body alignment lakukan
inspeksi terhadap pada pasien pada saat berdiri,duduk
maupun berbaring. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam mengkaji antara lain :
1. Posisi berdiri
Lakukan inspeksi melalui sudut pandang secara :
Anterior,Lateral dan posterior. Pasien dalam posisi
berdiri dengan kepala tegak dan mata lurus kedepan
serta bahu dan pinggul harus lurus dan sejajar, apabila
posisi tidak sesuai dengan posisi berdiri yang benar
maka dapat diidentifikasikan bahwa ada gangguan
pada otot dan tulang pasien.
2. Posisi duduk
Pada saat keadaan ini normalnya kepala dan dada
akan akan memiliki keadaan yang sama pada saat
posisi berdiri yaitu kepala pasien harus tegak lurus
dengan leher dan verterba kolumna telapak kaki lurus
berpijak pada lantai. Pasien yang dalam keadaan
abnormal akan mengalami kelemahan otot atau pralis
otot serta adanya sensasi (kerusakan saraf)
3. Posisi berbaring
Letakan pasien pada posisi lateral semua bantal dan
penyokong posisi dipindahkan dari tempat tidur,
kemudian tubuh ditopang dengan kasur yang cukup
dan vertebra harus lurus dengan alas yang ada .
apabila dijumpai kelainan pada pasien, maka terdapat
penurunan sensasi atau gangguan sirkulasi serta
adanya kelemahan.
4. Cara berjalan
13
Dikaji untuk mengetahui mobilitas dan kemungkinan
resiko cedera akibat dari terjatuh, pasien diminta
berjalan sepanjang 10 langkah kemudian perawat
memperhatikan hal-hal berikut ini :
a. Kepala tegak, pandangan lurus kedepan, punggung
tegak.
b. Tumit menyentuh tanah terlebih dahulu sebelum
jari-jari kaki.
c. Langkah lembut, terkoordinasi dan ritmik
d. Mudah untuk memulai dan mengakhiri berjalan
e. Jumlah langkah per menit (pace) 70-100 X per
menit, kecuali pada orang tua mungkin 40 X per
menit.
B. Diagnosa keperawatan
1. Nyeri yang berhubungan dengan posisi duduk, berdiri
dan berbaring yang salah akibat pemakaian gips pada
daerah ekstremitas
2. Gangguan mobilitas berhubungan dengan drop foot
lutut akibat kontraktur
3. Resiko cedera berhubungan dengan gangguan
keseimbangan yang disertai kelemahan otot
D. Evaluasi keperawatan
14
Evaluasi yang diharapkan dari hasil tindakan
keperawatanuntuk mengatasi gangguan postur tubuh
adalah tidak terjadi perubahan atau kesalahan dalam postur
tubuh dan pasien mampu melaksanakan aktifitas dengan
mudah serta tidak merasakan kelemahan.
15
BAB III
PENUTUP
2.8 Kesimpulan
Dari makalah diatas dapat disimpulkan bahwa Body
alignment sangat penting bagi manusia, terlebih lagi pada pasien
yang mengalami gangguan gangguan body alignment. Karna
dapat melatih kelenturan kelenturan tubuh sehingga menjadi
lebih baik.
2.9 Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua ,
dan dapat lebih baik lagi nanti dimasa yang akan datang. Maka
dari sebab itu kami kami menerima kritikan dan saran apabila
mungkin ada permasalahan pada makalah ini
16
DAFTAR PUSTAKA
17