Anda di halaman 1dari 6

HUBUNGAN BUDAYA KESEHATANDAN KESELAMATAN KERJA (K3)

TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA DI BAGIAN


INSTALASI PG.MRITJAN KEDIRI

Ratna Wardani, Edvin Ardiantoko, AmarinYudhana

STIKES SURYA MITRA HUSADA KEDIRI

Abstrak

One of the company's goal is to increase the productivity of the company.The


purpose of this research is to know the relationship of occupational health and safety culture on
labor productivity in the section Installation of PG.Mritjan kediri.The research uses cross
sectional design. Population is all the workers in worker of Installation PG.Mritjan kediri using
total sampling technique, a total sample of 59 respondents.The results of this research on
variable occupational health and safety culture (K3) shows that 32 respondents (54,2%) were
able to implement a culture of safety and occupational health well and on labor productivity got
54 respondents or (91,5%) had Good work productivity. Using Correlation pearson analysis, the
level of significance value = 0,000 ( = 0,05) showed occupational health and safety culture on

the productivity of labor in the section Installation PG.Mritjan Kediri. This is because the
company provides health insurance, fulfillment of personal protective equipment and to provide
job training to workers so as to improve quality and efficiency in work.

Keywords: Occupational Safety And Health Culture , Labor Productivity

PENDAHULUAN mata hitam/las karbit dan listrik, masker


kain, sarung tangan katun, sarung tangan
Persaingan Industri yang semakin ketat karet panjang, sarung kulit panjang, sepatu
menuntut perusahaan untuk karet, ear plug, dan jas hujan. Pada saat
mengoptimalkan seluruh sumberdaya yang observasi pada 10 pekerja dibagian
dimiliki dalam menghasilkan produk instalasi di shift malam para pekerja hanya
berkualitas tinggi agar mampu bertahan memakai APD seadanya dan kurang
dalam persaingan dengan perusahaan lengkap.Dari hasil penelitian wawancara
lain.Diperkirakan bahwa setiap tahun terjadi dapat diketahui bahwa hampir setengah
270 juta kecelakaan akibat kerja yang tidak pekerja yang diwawancarai pernah
bersifat fatal (setiap kecelakaan sedikitnya mengalami kecelakaan kerja sejumlah
menyebabkan tiga hari absen dari 4orang dengan prosentase 40%. Adapun
pekerjaan) dan 180 juta orang mengalami jenis kecelakaan kerja yang dialami
penyakit akibat kerja.Masalah keselamatan berturut – turut adalah: terjepit kompeyer
dan kesehatan kerja (K3) secara umum di 1orang (25%), terjepit pipa 1 orang (25%)
Indonesia masih sering terabaikan. Hal ini dan terkena ganco 2 orang (50%).
ditunjukkan dengan masih tingginya angka Selanjutnya pekerja tidak diberikan waktu
kecelakaan kerja. Di Indonesia, setiap tujuh istirahat selama bekerja 8 jam/hari. Para
detik terjadi satu kasus kecelakaan kerja (” pekerja hanya menggunakan waktu istirahat
K3 masih Dianggap Remeh, ”Warta setelah sampai dirumah atau pergantian
Ekonomi, 2 Juni 2006). hasil penelitian shif. Dari observasi sebagian besar
pendahuluan pada pekerja bagian pekerja memakai APD seadanya ( 7
instalasi PG. MRITJAN Kediri menunjukkan orang hanya memakai masker dan sarung
fasilitas pendukung APD yang digunakan
yaitu helm, kaca mata(bubut putih), kaca
tangan ) 70% dan 3 orang yang tidak Gambar 1 Diagram Pie karakteristik
memakai APD 30 % Responden berdasarkan usia di
Hal ini tentunya sangat memprihatinkan. Bagian Instalasi PG.Mritjan
Tingkat kepedulian dunia usaha terhadap Kediri.
K3 masih rendah. Padahal karyawan adalah
aset penting perusahaan.
Berdasarkan data ILO (International Labour
Organization), perusahaan di Indonesia
yang telah menerapkan K3 baru mencapai
2%. Berdasarkan data Departemen
Kesehatan Republik Indonesia tahun 2007
disebutkan bahwa setiap tahun terjadi 1,1
juta kematian yang disebabkan oleh karena
penyakit dan kecelakaan akibat hubungan
pekerjaan.
Data yang didapat dari Jamsostek di
seluruh Indonesia, angka kecelakaan kerja
tahun 2011 lalu mencapai, 99.491 kasus.
Jumlah tersebut kian meningkat dibanding Berdasarkan gambar1 diketahui bahwa
tahun sebelumnya. Sebut saja, tahun 2007 dari 54 responden sebagian besar berumur
sebanyak 83.714 kasus, tahun 2008 31-40 tahun sejumlah 28 responden yaitu
sebanyak 94.736 kasus, tahun 2009 48%.
sebanyak 96.314 kasus, dan tahun 2010
sebanyak 98.711 kasus.Tujuan penelitian Gambar 2 Diagram Pie karakteristik
ini adalah untuk mengetahui hubungan Responden berdasarkan lama
budaya keselamatan dan kesehatan kerja kerja di Bagian Instalasi
(K3) dengan produktivitas kerja di bagian PG.Mritjan Kediri.
instalasi PG.Mritjan Kediri.

METODE
Pada penelitian ini menggunakan desain
penelitian secara observasional
(pengumpulan data sekaligus pada suatu
saat), dengan cara survey analitik yaitu
survei atau penelitian yang mencoba
menggali bagaimana dan mengapa
fenomena kesehatan itu terjadi, dengan
pendekatan Crossectional. Sampel
penelitian Semua pekerja di bagian Instalasi
RC ST Sentral Listrik sejumlah 22 orang,
RC ST Sentral Ketel sejumlah 22 orang dan Berdasarkan gambar 2 diketahui bahwa
RC ST sejumlah Gilingan 15 orang dari 54 responden sebagian besar pekerja
di bagian Instalasi memiliki lama kerja >15
tahun sejumlah 23 responden yaitu 39%.
HASIL
KARAKTERISTIK SUBJEK Gambar 3 Diagram Pie karakteristik
Karakteristik subyek penelitian ini meliputi Responden berdasarkan
usia, lama bekerja dan pendidikan terakhir pendidikan terakhir di Bagian
di bagian instalasi RC ST sentrallistrik, RC Instalasi PG.Mritjan Kediri.
ST Sentra Ketel, dan RC ST gilingan.
Tabel 2 Produktivitas pekerja di Bagian
Instalasi PG.Mritjan Kediri

Produktivitas Jumlah (%)


Kurang 2 3.4
Cukup 3 5.1
Baik 54 91.5
Total 59 100.0
Berdasarkan table 2 dapat
diketahui bahwa hasil penelitian dari
59 responden sebagian besar
memiliki produktivitas baik sejumlah
54 responden yaitu 91,5%.
Berdasarkan gambar 3 diketahui bahwa
dari 54 responden sebagian besar Tabel 3 Tabulasi Silang Budaya K3 Dengan
pendidikan terakhir pekerja di bagian Produktivitas Kerja
Instalasi yaitu SMA/SMK sejumlah 49
responden sebesar 83%. Budaya ProduktivitasKerja
K3 Kurang Cukup Baik Total
Tabel 1Budaya K3 pekerja di Bagian
Instalasi PG.Mritjan Kediri Kurang 0 0 13 13
.0% .0% 22.0% 22.0%
Budaya K3 Jumlah (%) Cukup 2 2 10 14
kurang 13 22.0 3.4% 3.4% 16.9% 23.7%
cukup 14 23.7 Baik 0 1 31 32
.0% 1.7% 52.5% 54.2%
baik 32 54.2
Total 2 3 54 59
Total 59 100.0 3.4% 5.1% 91.5% 100.0%
Berdasarkan table 1 dapat diketahui Berdasarkan tabel 3dapat diketahui
bahwa hasil penelitian dari 59 bahwa 59 responden yang mempunyai
responden sebagian besar memiliki budaya K3 baik mempengaruhi
budaya K3 baik sejumlah 32 responden produktivitas kerja yaitu sebesar 31
yaitu 54,2%. responden (52,5%).
Tabel 4Hubungan Budaya Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3) Terhadap Produktifitas
Kerja Di Bagian Instalasi PG.Mritjan Kediri.

K3 ProduktivitasKerja
K3 Korelasi Pearson 1 .590**
Sig. (2-tailed) .000
N 59 59
Produktivitas Korelasi Pearson .590** 1
Kerja Sig. (2-tailed) .000
N 59 59
Korelasipearsonmenunjukkannilai sig = 0.000
Hasil analisis korelasi Pearson dan penerapannya secara praktis
menunjukkan nilai sig = 0.000<α (= 0,05) dalam proses produksi sehingga
sehingga disimpulkan Tolak H0 yang meminimalisir angka kecelakan kerja
menunjukkan ada hubungan antara budaya dalam sebuah perusahaan.
K3 dengan Produktifitas Kerja responden. Kematangan umur responden
berpengaruh pada bertambahnya
PEMBAHASAN pengetahuan dan keterampilan dalam
A. Budaya K3 pekerja di Bagian melaksanakan pekerjaannya, sehingga
Instalasi PG.Mritjan Kediri budaya K3 berjalan dengan baik di
Dari 59 responden di Bagian perusahaan.
Instalasi PG.Mritjan Kediri sebagian B. Produktivitas pekerja di Bagian
besar berumur 31- 40 tahun memiliki Instalasi PG.Mritjan Kediri
budaya K3 baik berjumlah 15 Dari 59 responden di Bagian
responden atau 25,4%, budaya K3 Instalasi PG.Mritjan Kediri sebagian
cukup berjumlah 8 responden atau besar produktivitas kerja baik berumur
13,6%, budaya K3 kurang berjumlah 5 31-40 tahun berjumlah 24 responden
responden atau 8,5%. atau 40,7%, produktivitas kerja cukup
Budaya K3 merupakan berjumlah 2 responden atau 3,4%,
penjelmaan dari perilaku, sikap, dan produktivitas kerja kurang berjumlah 2
nilai secara bersama untuk mencapai responden atau 3,4%.
derajad performansi sehat dan selamat, Produktivitas tinggi apabila
yang dipahami dan dijadikan prioritas kegiatan untuk menghasilakan produk
utama dalam suatu organisasi. Budaya pun tinggi. Produktivitas berguna untuk
K3 merupakan kombinasi dari sikap- mengukur suatu perusahaan dalam
sikap, nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, menghasilakan sebuah produk. “
norma-norma perilaku dan persepsi Ukuran untuk mengetahui kinerja
dari para pekerja dalam sebuah manajer produksi adalah produktivitas,
organisasi, yang memiliki keterkaitan yaitu suatu ukuran bagaimana baiknya
secara bersama terhadap K3, perilaku sumberdaya diatur dan dimanfaatkan
selamat, dan penerapannya secara sebaik mungkin untuk mencapai hasil
praktis dalam proses produksi. yang diinginkan”.
Sebagian responden sudah Dilihat dari umur yang dimiliki
mengerti tentang pentingnya budaya oleh responden yang kebanyakan
K3 di bagian Instalasi PG.Mritjan yang berumur 31-40 tahun, semakin dewasa
bertujuan terciptanya perilaku selamat, responden maka cara berfikir
responden akan semakin matang dan SMA/SMK dengan produktivitas kerja
teratur dalam meningkatkan baik berjumlah 45 responden atau
produktivitas kerjanya. Sebagian besar 76,3%.
pekerja sudah mampu bekerja dengan Pendidikan adalah usaha sadar
baik karena pekerja memiliki dan terencana untuk mewujudkan
pengalaman yang cukup dan suasana belajar dan proses
keterampilan yang memadai dalam pembelajarann agar peserta peserta
menunjang pekerjaannya yang mana didik dapat meningkatkan kepatuhan,
dapat meningkatkan produktivitasnya sepanjang pendidikan tersebut
sehingga berdampak positif pada merupakan pendidikan yang aktif.
produk yang dihasilkan. Pendidikan SMA/SMK pada
Dari 59 responden di Bagian responden bisa membuat responden
Instalasi PG.Mritjan Kediri lebih terampil dalam membenahi
sebagianbesar produktivitas kerja baik produktivitas kerjanya. Responden
sebagianbesar produktivitas kerja baik semakin mudah untuk memahami akan
berjumlah 23 responden atau 39,0% pentingnya peningkatan produktivitas
dengan lama kerja >15 tahun. dalam menyelesaikan pekerjaannya
Lama kerja biasanya dikaitkan sehingga hasil produksi akan
dengan waktu mulai kerja pada saat ini. meningkat dan akan bermanfaat bagi
Diasumsikan bahwa semakin lama perusahaan.
seseorang bekerja pengalamanya C. Hubungan Budaya K3 Dengan
semakin luas atau semakin banyak. Produktivitas Kerja Di Bagian
Lama kerja berkaitan erat dengan Instalasi PG.Mritjan Kediri
pengalaman – pengalaman yang Dari 59 responden di Bagian
didapat selama menjalankan Instalasi PG.Mritjan Kediriyang
pekerjaanya. Mereka yang mempunyai budaya K3 baikdan
berpengalaman – pengalaman yang produktivitas kerjayaitu sebesar 31
didapat selama menjalankan responden (52,5%).
pekerjaanya. Mereka yang Menurut Suma’mur (2009),
berpengalaman dipandang lebih kesehatan kerja adalah ilmu kesehatan
mampu dalam melaksanakan dan penerapannya yang bertujuan
pekerjaannya. Makin lama dia mewujudkan tenaga kerja sehat,
menekuni pekerjaannya maka produktif dalam bekerja, berada dalam
kepandaian mereka akan lebih baik, keseimbangan yang mantap antara
karena sudah menyesuaikan diri kapasitas kerja, beban kerja dan
dengan pekerjaannya. keadaan lingkungan kerja, serta
Lama kerja responden lebih dari terlindung dari penyakit yang
15 tahun menunjukkan bahwa semakin disebabkan oleh pekerjaan dan
lama seseorang bekerja pengalamanya lingkungan kerja. Kesehatan kerja
semakin luas atau semakin banyak. memiliki sifat medis dan sasarannya
Mereka yang memiliki pengalaman adalah tenaga kerja (pekerja).
dipandang lebih mampu dalam Tujuan keselamatan kerja adalah
melaksanakan pekerjaannya. Makin melindungi tenaga kerja atas hak
lama responden menekuni keselamatannya dalam melakukan
pekerjaannya maka kepandaian pekerjaan untuk kesejahteraan hidup
mereka akan lebih baik, karena sudah dan meningkatkan produksi serta
menyesuaikan diri dengan produktivitas nasional.
pekerjaannya. Berdasarkan hasilanalisis antara
Dari 59 responden di Bagian budaya K3 dengan produktivitas
Instalasi PG.Mritjan Kediri sebagian didapatkan hasil bahwa sebagian besar
besar pendidikan terahir responden responden memmiliki budaya K3 baik
dengan produktivitas yang baik pula. DAFTAR PUSTAKA
Hal ini diperkuat dengan analisis
korelasi pearson yang menunjukkan Arikunto, S . 2006. Prosedur Penelitian
nilai sig = 0.000< ( α = 0,05) sehingga Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta
disimpulkan Tolak H0 yang : PT. Rineka cipta
menunjukkan ada hubungan antara K3 Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian
dengan Produktifitas Kerja responden. Suatu Pendekatan Keperawatan.
Dimana korelasi memiliki tanda positif Jakarta : Rineka Cipt
yang menunjukkan semakin tinggi Harrington,J.N. danGill,S.S.
budaya K3 responden maka akan 2005.BukuSakuKesehatanKerjaEd
semakin tinggi produktivitas kerja isi 3. Jakarta: EGC
responden. L. Meily, K. 2010. Teori Dan Aplikasi
Sebagian pekerja dapat Kesehatan Kerja. Jakarta: UI-Press.
menerapkan K3 dengan baik hal ini Lestari, Trisna. 2007 “Hubungan
ditunjukkan dengan pemenuhan Keselamatan Dan Kesehatan
pemberian jaminan kesehatan oleh Kerja Terhadap Prokduktivitas
perusahaan, pemenuhan alat pelindung Kerja Karyawan”. [internet].
diri dan pemeberian pelatihan kerja Bersumber
yang dapat meningkatkan kualitas kerja dari(www.repository.ipb.ac.id).
sehingga pekerja sadar akan pentingya [diakses tanggal 19 November
berbudaya K3. Sehingga pekerja dapat 2012 Jam 08.18 WIB]
bekerja dengan nyaman dan aman Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Ilmu Perilaku
tanpa terjadinya kecelakaan kerja yang Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
mana akan meningkatkan efisiensi Notoatmodjo,Soekidjo.2007. Kesehatan
dalam bekerja sekaligus bertujuan guna Kerja Ilmu dan Seni. Jakarta:
peningkatan produktivitas kerja dan Rineka Cipta.
tercapainya kesejahteraan hidup serta Notoatmodjo,Soekidjo.2010. Metodologi
hasil produksi yang dihasilkan akan Penelitian Kesehatan.
terealisasi secara maksimal. Jakarta:Rineka Cipta.
Ridley,John.2008. Ikhtisar Kesehatan dan
KESIMPULAN Keselamatan Kerja. Edisi Ketiga.
1. Dari 59 responden sebagian besar Jakarta: Erlangga.
budaya K3 pekerja di bagian Riyanto,Agus.2011. Aplikasi Metodologi
Instalasi PG.Mritjan Kediri memiliki Penelitian Kesehatan.Yogyakarta:
kategoribaik sejumlah 32 responden Nuha Medika.
yaitu 54,2%. Santoso,Gempur.2004.Manajemen
2. Dari 59 responden sebagian besar Keselamatan dan kesehatan
pekerja di bagian Instalasi kerja.Surabaya:Prestasi Pustaka.
PG.Mritjan Kediri memiliki kategori Sugiyono. (2006). Statistik Untuk
produktivitas baik sejumlah 54 Penelitian. Bandung : Alfabeta.
responden yaitu 91,5%. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian
3. Ada hubungan antara budaya K3 Kuantitatif, Kualitatif, dan
dengan Produktifitas Kerja pekerja di R&D.Bandung: CV Alfabeta.
bagian instalasi PG.Mritjan Kediri. Suma’mur. 2009. Higiene Perusahaan dan
Dimana apabila pekerja menerapkan Kesehatan Kerja (HIPERKES).
budaya K3 dengan benar maka Jakarta:SagungSeto.
produktivitas akan meningkat. Wahyu. (2011). “99 Ribu Kasus
Kecelakaan Kerja di 2011”.[internet].
Bersumber dari (www.inilah.com).
[Diakses 01/10/2012,jam 19.51 WIB].

Anda mungkin juga menyukai