Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PERCOBAAN 7
UJI TEGANGAN TINGGI PERALATAN TRANSMISI DAN DISTRIBUSI
B. Indeks Polarisasi
Indeks polarisasi betujuannya untuk memastikan peralatan tersebut layak dioperasikan
atau bahkan untuk dilakukan overvoltage test. Indeks polarisasi merupakan rasio
tahanan isolasi saat menit ke sepuluh dengan menit pertama dengan tegangan yang
konstan. Arus total yang muncul saat diberi tegangan konstan terdiri dari charging
current, absorption current, dan leakage current. Pengujian indeks polarisasi mengacu
persamaan berikut ini :
𝑹𝟏𝟎
𝑃𝑜𝑙𝑎𝑟𝑖𝑧𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 𝐼𝑛𝑑𝑒𝑥 (𝐼𝑃 ) =
𝑹𝟏
Keterangan :
- 𝑅1 = Nilai tahanan insulasi pengukuran menit pertama
- 𝑅10 = Nilai tahanan insulasi pengukuran pada menit kesepuluh
Tabel 7.1. Evaluasi dan Rekomendasi Metode Indeks Polarisasi pada Pengujian
Tahanan Isolasi
Pada peralatan listrik dengan komponen inductor dan kapasitor maka pengukuran
insulasinya tidak selalu perbandingan 1 dan 10 menit tetapi cukup antara 15 detik
sampai dengan 60 detik. Prinsip Pengujian Tahanan Insulasi
- Alat ini terdiri dari dua Kumparan V dan C yang ditempatkan secara menyilang.
- Pada kumparan V mengalir arus sebesar E/Ep dan pada kumparan C mengalir arus
sebesar E/Rs .
- Disini Rx adalah tahanan yang akan diukur. Penunjuk alat penunjuk rasio akan
bergeser dan pergeseran ini ditentukan oleh ratio dari kedua arus, yaitu sebanding
dengan Rp/Rx, atau dengan kata lain berbanding secara terbalik terhadap besarnya
tahanan yang akan diukur.
-
-
- Gambar 7.1. Rangkaian Percobaan
Hal yang diperhatikan saat melakukan pengukuran tahanan insulasi sebagai berikut :
• Persiapan
1. Persiapkan alat ukur (megger) dan periksa sumber tegangan / baterenya
2. Persiapkan kabel dan accessories lainnya serta yakinkan semuanya dalam kondisi
baik
3. Persiapkan tool set yang diperlukan
4. Persiapkan blanko pengukuran/pengujian
5. Catat spesifikasi peralatan yang akan diukur
6. Lepaskan konduktor/kabel pada terminal peralatan yang akan diukur serta beri
tanda konduktor/kabel yang dilepas
7. Referensi hasil pengukuran tahanan insulasi adalah 1 MOhm/kV (SE PLN
No.032/PST/1984 dan Suplemennya
• Pelaksanaan
1. Matikan (Switch-OFF) tombol alat ukur
2. Hubungkan alat yang telah diukur ke ground untuk menghilangkan induksi
Masukkan pangkal kabel tester pada terminal alat ukur
3. Hubungkan ujung kabel (probe) pada terminal ukur dari peralatan/instalasi yang
hendak diukur dan yakinkan bahwa probe tersebut sudah terhubung dengan baik
4. Aktifkan (Switch-ON) tombol alat ukur
5. Amati hasil penunjukkan pada alat ukur dan catat pada blanko yang telah
disediakan
• Finishing
1. Lepas rangkaian kabel alat ukur
2. Simpan pada kotak penyimpanan Bersama dengan kabel atau accessoriesnya
3. Sambungkan embali konduktor/kabel pada terminal peralatan yang telah diukur
seperti semula sesuai tanda yang telah diberikan
4. Lakukan pengecekan ulang untuk meyakinkan sambungan konduktor/kabel pada
terminal telah terpasang dengan baik dan benar
II. Pengukuran Tahanan Kontak Pada Switch Gear
A. Prinsip Dasar
Pada rangkaian listrik terdapat banyak titik sambungan. Pertemuan beberapa
konduktor menyimbulkan suatu rugi panas yang disebabkan arus yang melalui
konduktor. Hal tersebut sesuai dengan persamaan hukum ohm (Ω) yaitu :
𝐼
𝑉=
𝑅
Nilai tahanan kontak antara 100 – 200 µΩ dan untuk region RJKB disepakati 50
µΩ.
B. Cara Pemakaian Alat Ukur
• Alat ukur yang digunakan pada tahanan kontak adalah sumber arus dan voltmeter.
• Skala yang digunakan harus lebih besar dari arus yang dibangkitkan agar tidak
terjadi overload
• Langkah – Langkah pengukuran :
1. Hubungkan objek dengan yang diukur ketanah.
2. Hubungkan ketenah alat ukur yang akan digunakan.
3. Sambungkan terminal (+) dan (-) ke terminal kekedua sisi alat yang akan
diukur (obyek).
4. Hubungkan kabel ukur mVolt sedekat mungkin dengan obyek yang akan
diukur.
5. Setelah siap posisikan saklar on/off ke posisi on.
6. Pilih saklar pada skala 200 ampere dan hasilnya 2x.
7. Atur pembangkit arus sehingga display menunjuk angka 100 ampere.
8. Tekan saklar pengubah dari ampere ke ohm.
9. Catat penunjukan dan dikalibrasikan terhadap skala pembatas.
C. Penerapan Keselamatan Kerja (safety)
1. Dilakukan pentahanan local dari salah satu sisi objek pentahanan
2. Menggunakan sabtuk pengaman (safety belt) saat pemasangan klem arus dan
klem drop tegangan karena berada di tempat yang tinggi.
3. Pada instalasi diatas 500 kV harus dipasang sangkar faraday dan dilakukan
pentahanan.
III. Pengukuran Grounding Netral Trafo NGR
A. Jenis-jenis pentanahan sistem tenaga listrik
1. Sistem Pentanahan Langsung (Solid Grounding) yaitu titik netral
transformator dihubungkan secara langsung ke tanah. Contohnya system di
Jawa Tengah.
2. Pentanahan dengan Resistor (NGR (Neutral Grounding Resistance)) yaitu titik
netral transformator dihubungkan ke tanah melalui resistor.
3. Pentanahan dengan Peterson Coil.