PENGEMBANGAN SISTEM
DISTRIBUSI
3. PENGEMBANGAN SISTEM
DISTRIBUSI
DURASI : 4 JP
LAPORAN PELAJARAN i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................................... iii
1. Definisi Smart Grid.............................................................................................................. 1
1.1 Smart Grid ................................................................................................................... 1
1.2 Penerapan ................................................................................................................... 2
1.3 Diagram Lingkaran Dari Smart Grid ............................................................................. 3
1.4 Ukuran Dari Smart Grid ............................................................................................... 4
1.4.1. Transaksi .................................................................................................. 4
1.4.2. Kebijakan dan Peraturan .......................................................................... 4
1.4.3. Teknologi .................................................................................................. 4
1.4.4. Pengintegrasian energi yang dapat diperbaharui sisi distribusi pada
sistem jaringan distribusi .......................................................................... 5
1.4.5. Intelligent End-Use Devices/Appliances ................................................... 5
1.5 Kunci Penggerak Bagi PLN Untuk Merintis Smart Grid ................................................ 5
1.6 Road Map Smart Grid .................................................................................................. 6
1.6.1 Draft Road Map Smart Grid di PLN .......................................................... 6
1.6.2 Road Map Smart Grid Di Indonesia – disajikan oleh BPPT ...................... 7
1.7 Pilot Project PLN Smart Grid Dan Program Yang Sedang Berjalan ............................. 7
1.8 Smart Grid Program Oleh PLN .................................................................................... 8
1.8.1 Gis Mapping Asset Management .............................................................. 8
1.8.2 Wall For Sharing ....................................................................................... 9
1.8.3 DREAMAP ................................................................................................ 9
1.9 Smart Grid Pilot Projects Di Surya Cipta Karawang Industrial Estate Smart .............. 10
2. Distribution Enterprice Asset Management ....................................................................... 12
2.1 DreaMap LV (Light Version) ...................................................................................... 13
2.2 Metodologi DreaMap LV ............................................................................................ 15
2.3 Time Schedule (Opsi 2) ............................................................................................. 18
2.4 Pertumbuhan Aset ..................................................................................................... 18
3. Soal Latihan ..................................................................................................................... 20
Kini sebagian besar pembangkit listrik yang beroperasi di dunia menggunakan bahan
bakar fosil sebagai bahan bakarnya. Padahal, cadangan bahan bakar fosil sudah
semakin menipis dan diperkirakan akan segera habis. Pada World Economic Forum
2010, terungkap bahwa pembangkit listrik berbahan bakar batubara di US
menyumbang 40% emisi karbon di negara tersebut. Ketersediaan energi listrik yang
mencukupi merupakan hal mutlak untuk menjaga keberlangsungan hidup manusia.
Masalah besar diatas memaksa untuk segera ditemukannya solusi terbaik yang masuk
akal. Smart Grid menjadi jawabannya. Smart Grid merupakan suatu konsep tata kelola
energi listrik yang mampu mengakomodir peran pembangkit listrik kecil berbahan bakar
energi terbarukan secara optimal. Bumi ini memiliki banyak sekali sumber energi
terbarukan yang sangat potensial seperti cahaya matahari dan angin. Hampir semua
sumber energi terbarukan tersebut tersebar dan berada sangat dekat dengan
konsumen. Logika awal dari pengembangan teknologi Smart Grid adalah berusaha
semksimal mungkin memberdayakan apapun yang tersedia di bumi ini. Secara umum
konsep ini bisa menghasilkan beberapa keuntungan diantaranya meningkatnya
efisiensi penggunaan energi listrik, meningkatnya kehandalan sistem tenaga listrik,
mengurangi emisi karbon dan mendukung pemanfaatan sumber energi terbarukan
dengan lebih optimal.
Smart Grid adalah sebuah jaringan kelistrikan yang berintegrasi dengan biaya yang
efisien. Pola dan tindakan dari semua pemakai yang terhubung/berinteraksi didalamnya
seperti pembangkit dan pelanggan dipastikan untuk melakukan tindakan yang efisien
secara keekonomisan, Kelangsungan Sistem Tenaga dengan Losses yang rendah,
mutu, keandalan serta keamanan yang tinggi.
Smart Grid terdiri atas 3 unsur penting, yakni teknologi informasi, telekomunikasi dan
tenaga listrik. Ketiga unsur tadi bekerja sama untuk memungkinkan adanya komunikasi
2 arah antara utility company seperti di PLN dengan pelangan/konsumen. Dengan
Smart Grid, transfer energi listrik yang terjadi tidak hanya dari perusahaan penyedia
listrik ke konsumen, namun juga sebaliknya. Jika ternyata konsumen memiliki solar cell
yang dapat menghasilkan energi listrik dari cahaya matahari, maka ketika energi listrik
dari solar cell itu melebihi dari besar kebutuhan konsumen itu, maka konsumen bisa
mengirim energi listrik ke grid yang ada. Konsumen bisa mendapatkan uang dari utility
company atas hal tersebut.
Teknologi smart grid tergantung dari kebutuhan spesifik dari pengguna, kebutuhan
serta kenyataan konsumen PLN sebagai contoh lebih melihat kepada solusi faktor
keandalan dan produktivitas.
Teknologi smart grid pertama kali muncul dalam bentuk kontrol elektronik yang
digunakan untuk pengukuran dan pemantauan. Pada tahun 1980-an pembacaan meter
otomatis telah digunakan untuk memantau beban pengguna yang jumlahnya banyak,
dan pada tahun 1990-an berkembang menjadi Advanced Metering Infrastructure (AMI),
yang dapat menyimpan data listrik yang telah digunakan pada interval waktu tertentu
dalam sehari. Smart meter atau AMI memberikan proses komunikasi yang terus-
menerus sehingga pemantauan dapat dilakukan secara real time, dengan adanya
smart socket pada AMI beban listrik pada rumah tangga dapat dipantau. Teknologi
demand side management awal adalah peralatan dynamic demand yang mensensor
beban jaringan dengan memantau perubahan frekuensi. Peralatan-peralatan seperti
pendingin/pemanas ruangan di rumah atau industri, diatur siklus kerjanya untuk
menghindari pengaktifan dalam kondisi puncak.
Pemantauan dan sinkronisasi Wide Area Network (WAN) dimulai pada awal 1990-an
saat Bonneville Power Administration mengembangkan penelitian smart grid dengan
sensor yang dapat memberikan analisa yang cepat pada ketidaknormalan kualitas
listrik di wilayah geografis yang luas. Proyek Wide Area Measurement System (WAMS)
tersebut pertama kali dioperasikan pada tahun 2000.
Sejak tahun 2003, kota Austin, Texas pertama kali membangun smart grid dengan
mengganti 1/3 meter manualnya dengan smart meter yang berkomunikasi secara
nirkabel menggunakan mesh network. Saat ini 500.000 peralatannya telah bekerja
AMI merupakan salah satu segmen smart grid yang perkembangannya paling menonjol
saat ini. Segmen pasar lainnya adalah respon kebutuhan (Demand Response),
optimasi jaringan, integrasi pembangkit terdistribusi, penyimpan energi, PHEV (Plug in
Hybrid Electric Vehicles), dan sistem manajemen energi konsumen.
Contoh smart grid yang paling awal dan masih yang terbesar adalah sistem di Itali yang
dipasang oleh Enel S.p.A Italia. Proyek Telegestore yang selesai pada tahun 2005
merupakan proyek yang tidak umum karena perusahaannya merancang dan membuat
peralatan meter, sebagai integratornya, dan sekaligus membuat perangkat lunaknya.
Proyek Telegestore dinilai sebagai teknologi smart grid skala komersial yang pertama
kali untuk perumahan.
2. Productivity Solutions
3. Reliability Solutions
Aspek-aspek apa saja pada jaringan yang membuatnya Smart Grid ? Berikut adalah
ukurannya :
1.4.1. Transaksi
Transaksi yang dinamis diantara pemakai jaringan dimana produsen dan pelanggan
dapat memberi reaksi kepada tanda-tanda penetapan harga yang teratas dalam
efisiensi dan keandalan yang lebih tinggi.
Paket kebijakan dan peraturan yang menciptakan nilai tambah menuju smart grid
1.4.3. Teknologi
Pengunaan peralatan pintar yang lebih hemat energi manual atau otomatis
Kuncinya Adalah Motivasi PLN Untuk Memulai Sebuah Smart Grid, yaitu :
d. Apa yang akan dilakukan PLN dan yang tidak akan dilakukan PLN dalam tahap
study dan persiapan, sebagai prioritas pertama sekarang adalah meningkatkan
rasio elektrifikasi dan kualitas layanan
- Investasi pada skala yang besar dari smart teknologi dalam waktu yang
dekat ini.
Sebagian besar masih dalam study yang lebih lanjut, beberapa sampai dengan
saat ini dalam tahap implementasi dalam program pilot project
1.7 Pilot Project PLN Smart Grid Dan Program Yang Sedang Berjalan
1. Smart Community di Surya Cipta Karawang Industrial Estate : pilot project PLN,
MEMR dan NEDO.
3. Trial of Smart Meter in Jakarta : Instalasi dari smart meter pada Perumahan Bank
Mandiri.
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 7
4. Smart Grid Pilot Project di Karimun Jawa : inisiasi dari PLN Dis Jateng
5. Instalasi PMU pada sistem jaringan Jawa Bali 500 kV oleh P3B JB dan sistem
jaringan Sumatera 150 kV oleh P3B S
7. And some programs have become PLN winning projects : EAM for Generation and
Distribution, Centralised Billing, GIS Mapping, Online Asset Assesment and
Monitoring, Pre-paid Meter, 1000 island PV Plants, SEHEN.
Secara alamiah aset Distribusi tersebar luas sehingga memerlukan GIS yang dapat
mengkolaborasikan seluruh aktifitas untuk menciptakan bisnis kelistrikan yang efisien
dan efektif.
GIS harus mampu menjadi “wall for sharing” untuk memperkaya content-nya, jika tidak
ia hanyalah peta static dalam bentuk digital.
Permasalahan dalam pengelolaan data Solusi mengelola textual dan spasial data
1.9 Smart Grid Pilot Projects Di Surya Cipta Karawang Industrial Estate Smart
Community
Tidak ada flicker, tidak ada voltage sag, tidak ada gangguan untuk beban-beban yang
sensitive.
6.6kV WHM
20 / 6.6kV
High
Quality
Power
Voltage detection
400V 400V
Batteries
To Aux. MCB
Factory (D)
General facilities Important facilities Factory (C)
Factory (B)
EAM Distribusi atau DREAM ini akan dibagi menjadi 3 fase sesuai dengan kesiapan
unit PLN menerapkannya. Pengembangan EAM Distribusi di PLN secara umum dibagi
menjadi :
- Fase 1
Adalah fase persiapan awal. Fase ini untuk unit-unit yang belum mempunyai data
aset jaringan distribusi atau masih belum memprioritaskan penerapan EAM di
unitnya, karena ada fokus program lain yang lebih prioritas.
- Fase 2
Adalah fase penerapan EAM (fase basic EAM). Fase ini bagi unit yang sudah
mempunyai data jaringan distribusi dan sudah siap melangkah ke penerapan EAM.
Kesiapan ini tentu harus ditunjukkan dengan hasil readiness survey.
- Fase 3
Adalah fase pengembangan implementasi EAM ini (fase integration dan utilization).
Fase ini akan dijalankan oleh unit yang sudah menerapkan EAM seperti PLN Dist
Bali.
Agar unit-unit bisa menerapkan fase basic EAM, PLN Pusat sedang menyiapkan
panduan penetapan struktur data aset jaringan yang sudah terintegrasi dengan
DREAMAP (GIS).
Tujuan implementasi EAM adalah untuk memonitor kinerja aset, evaluasi kinerja
vendor terkait pemeliharaan, proses bisnis yang terintergrasi dengan sistem informasi
SAP (System Aplication and Product), informasi bagi manajemen untuk pengambilan
keputusan yang akurat dan cepat, mekanisme kontrol dan monitoring sistem
pemeliharaan yang lebih baik dan terukur.
Fungsi Perencanaan
Laporan Aset
Standar Konstruksi
Perluasan Jaringan
Generate RAB
Fungsi Penyambungan
Penyambungan JTM/JTR/GD
Penyambungan PB/PD
PFK
Penyambungan Multiguna
Fungsi Operasi
Gangguan Pelanggan
Gangguan Penyulang
Saidi - Saifi
Fungsi Pemeliharaan
Pemeliharaan Insidentil
Perabasan Pohon
P2TL
Pemeliharaan APP
Legalisasi PJU
Tunggakan
RBM Cater
AMR
SIMTUL - AP2T
CC123 - APKT
SCADA
SAP - EAM
Manajemen Proyek
2.2.1 Persiapan
Sosialisasi manajemen
Readyness
Kick of Meeting
Workshop BP
Hasil Persiapan
Readiness eMap
Pelatihan
Implementasi PFK
Hasil Implementasi
Laporan Aset
Laporan progress
Laporan permasalahan
Rekomendasi perbaikan
Laporan gangguan
Laporan progress
Laporan permasalahan
Rekomendasi perbaikan
Hasil
Laporan permasalahan
Rekomendasi perbaikan
2.5 Losses
Gambar 16 Losses
1. Sebuah jaringan kelistrikan yang berintegrasi dengan biaya yang efisien. Pola dan
tindakan dari semua pemakai yang terhubung/berinteraksi didalamnya seperti
pembangkit dan pelanggan dipastikan untuk melakukan tindakan yang efisien secara
keekonomisan, Kelangsungan Sistem Tenaga dengan Losses yang rendah, mutu,
keandalan serta keamanan yang tinggi disebut :
a. Smart Grid
b. Radial Grid
c. Koneksi Grid
d. Smart Radial
2. Smart Grid terdiri atas 3 unsur penting, yakni :
a. Teknologi Informasi
b. Telekomunikasi
c. Tenaga Listrik
d. Betul Semua
3. Cakupan proses bisnis, Fungsi Perencanaan adalah, kecuali :
a. Laporan Aset, Standar Konstruksi
d. Gangguan Penyulang