Anda di halaman 1dari 24

Mata Pelajaran 3

PENGEMBANGAN SISTEM
DISTRIBUSI
3. PENGEMBANGAN SISTEM
DISTRIBUSI

TUJUAN PELAJARAN : Setelah menyelesaikan pokok bahasan peserta


mampu memahami Pengembangan Sistem
Distribusi dengan baik dan benar sesuai Standar
Perusahaan yang berlaku

DURASI : 4 JP

PENYUSUN : 1. Indradi Setiawan (PLN Pusat)


2. Helfberd Tampubolon (PLN Pusdiklat)
3. Rayhan Amin (PLN Udiklat Pandaan)
4. Hari Kaptono (PLN Pusdiklat)

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal i


DAFTAR ISI

LAPORAN PELAJARAN i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................................... iii
1. Definisi Smart Grid.............................................................................................................. 1
1.1 Smart Grid ................................................................................................................... 1
1.2 Penerapan ................................................................................................................... 2
1.3 Diagram Lingkaran Dari Smart Grid ............................................................................. 3
1.4 Ukuran Dari Smart Grid ............................................................................................... 4
1.4.1. Transaksi .................................................................................................. 4
1.4.2. Kebijakan dan Peraturan .......................................................................... 4
1.4.3. Teknologi .................................................................................................. 4
1.4.4. Pengintegrasian energi yang dapat diperbaharui sisi distribusi pada
sistem jaringan distribusi .......................................................................... 5
1.4.5. Intelligent End-Use Devices/Appliances ................................................... 5
1.5 Kunci Penggerak Bagi PLN Untuk Merintis Smart Grid ................................................ 5
1.6 Road Map Smart Grid .................................................................................................. 6
1.6.1 Draft Road Map Smart Grid di PLN .......................................................... 6
1.6.2 Road Map Smart Grid Di Indonesia – disajikan oleh BPPT ...................... 7
1.7 Pilot Project PLN Smart Grid Dan Program Yang Sedang Berjalan ............................. 7
1.8 Smart Grid Program Oleh PLN .................................................................................... 8
1.8.1 Gis Mapping Asset Management .............................................................. 8
1.8.2 Wall For Sharing ....................................................................................... 9
1.8.3 DREAMAP ................................................................................................ 9
1.9 Smart Grid Pilot Projects Di Surya Cipta Karawang Industrial Estate Smart .............. 10
2. Distribution Enterprice Asset Management ....................................................................... 12
2.1 DreaMap LV (Light Version) ...................................................................................... 13
2.2 Metodologi DreaMap LV ............................................................................................ 15
2.3 Time Schedule (Opsi 2) ............................................................................................. 18
2.4 Pertumbuhan Aset ..................................................................................................... 18
3. Soal Latihan ..................................................................................................................... 20

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal ii


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Diagram Smart Grid................................................................................................ 4


Gambar 2 Draft Road Map Smart Grid .................................................................................... 6
Gambar 3 Road Map Smart Grid di Indonesia ....................................................................... 7
Gambar 4 GIS Mapping asset Management ........................................................................... 8
Gambar 5 GIS Wall For Sharing .............................................................................................. 9
Gambar 6 Aplikasi Manage Distribution Network .................................................................. 9
Gambar 7 GIS Distributiom Entreprise Asset Management................................................ 10
Gambar 8 Quality Power Supply ........................................................................................... 10
Gambar 9 Demand Response ............................................................................................... 11
Gambar 10 Factory Energy Management System ............................................................... 11
Gambar 11 eMap Facility Management ................................................................................ 13
Gambar 12 Manajemen Proyek ............................................................................................. 15
Gambar 13 Time Schedule .................................................................................................... 18
Gambar 14 Pertumbuhan Aset .............................................................................................. 18
Gambar 15 Saidi Saifi ............................................................................................................ 19
Gambar 16 Losses ................................................................................................................. 19

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal iii


PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI

1. Definisi Smart Grid


1.1 Smart Grid

Kini sebagian besar pembangkit listrik yang beroperasi di dunia menggunakan bahan
bakar fosil sebagai bahan bakarnya. Padahal, cadangan bahan bakar fosil sudah
semakin menipis dan diperkirakan akan segera habis. Pada World Economic Forum
2010, terungkap bahwa pembangkit listrik berbahan bakar batubara di US
menyumbang 40% emisi karbon di negara tersebut. Ketersediaan energi listrik yang
mencukupi merupakan hal mutlak untuk menjaga keberlangsungan hidup manusia.

Masalah besar diatas memaksa untuk segera ditemukannya solusi terbaik yang masuk
akal. Smart Grid menjadi jawabannya. Smart Grid merupakan suatu konsep tata kelola
energi listrik yang mampu mengakomodir peran pembangkit listrik kecil berbahan bakar
energi terbarukan secara optimal. Bumi ini memiliki banyak sekali sumber energi
terbarukan yang sangat potensial seperti cahaya matahari dan angin. Hampir semua
sumber energi terbarukan tersebut tersebar dan berada sangat dekat dengan
konsumen. Logika awal dari pengembangan teknologi Smart Grid adalah berusaha
semksimal mungkin memberdayakan apapun yang tersedia di bumi ini. Secara umum
konsep ini bisa menghasilkan beberapa keuntungan diantaranya meningkatnya
efisiensi penggunaan energi listrik, meningkatnya kehandalan sistem tenaga listrik,
mengurangi emisi karbon dan mendukung pemanfaatan sumber energi terbarukan
dengan lebih optimal.

Smart Grid adalah sebuah jaringan kelistrikan yang berintegrasi dengan biaya yang
efisien. Pola dan tindakan dari semua pemakai yang terhubung/berinteraksi didalamnya
seperti pembangkit dan pelanggan dipastikan untuk melakukan tindakan yang efisien
secara keekonomisan, Kelangsungan Sistem Tenaga dengan Losses yang rendah,
mutu, keandalan serta keamanan yang tinggi.

Smart Grid terdiri atas 3 unsur penting, yakni teknologi informasi, telekomunikasi dan
tenaga listrik. Ketiga unsur tadi bekerja sama untuk memungkinkan adanya komunikasi
2 arah antara utility company seperti di PLN dengan pelangan/konsumen. Dengan
Smart Grid, transfer energi listrik yang terjadi tidak hanya dari perusahaan penyedia
listrik ke konsumen, namun juga sebaliknya. Jika ternyata konsumen memiliki solar cell
yang dapat menghasilkan energi listrik dari cahaya matahari, maka ketika energi listrik
dari solar cell itu melebihi dari besar kebutuhan konsumen itu, maka konsumen bisa
mengirim energi listrik ke grid yang ada. Konsumen bisa mendapatkan uang dari utility
company atas hal tersebut.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 1


1.2 Penerapan

Teknologi smart grid tergantung dari kebutuhan spesifik dari pengguna, kebutuhan
serta kenyataan konsumen PLN sebagai contoh lebih melihat kepada solusi faktor
keandalan dan produktivitas.

Dengan teknologi Smart Grid, pelanggan/konsumen akan mempunyai kendali penuh


untuk mengatur pemakaian energi listrik mereka. Teknologi sensor dan kendali
otomatis pada Smart Grid memungkinkan pengaturan pengaktifan peralatan listrik
konsumen secara otomatis dengan mempertimbangkan jumlah enegri listrik yang ada.
Contohnya, ketika siang hari dimana bisa dihasilkan energi listrik yang cukup besar dari
cahaya matahari, maka mesin cuci dan beberapa peralaan berat lainnya bisa diaktifkan.
Dan ketika suplai cahaya matahari mulai menurun, maka kontrol akan mengurangi
pemakaian energi listrik yang tidak terlalu vital seperti penyejuk ruangan. Teknologi itu
tidak hanya akan diletakan pada sisi konsumen tapi juga pada sisi grid. Jika terjadi
kerusakan atau masalah pada sebuah jalur pengiriman energi listrik, maka rute
pengiriman energi listrik akan diubah melalui jalur lain yang tersedia sehingga
pemadaman listrik bisa diminimalisir. Semua data yang terekam pada sensor tersebut
akan dikirim ke utility company untuk diolah guna menentukan strategi pengembangan
dimasa yang akan datang.

Teknologi smart grid pertama kali muncul dalam bentuk kontrol elektronik yang
digunakan untuk pengukuran dan pemantauan. Pada tahun 1980-an pembacaan meter
otomatis telah digunakan untuk memantau beban pengguna yang jumlahnya banyak,
dan pada tahun 1990-an berkembang menjadi Advanced Metering Infrastructure (AMI),
yang dapat menyimpan data listrik yang telah digunakan pada interval waktu tertentu
dalam sehari. Smart meter atau AMI memberikan proses komunikasi yang terus-
menerus sehingga pemantauan dapat dilakukan secara real time, dengan adanya
smart socket pada AMI beban listrik pada rumah tangga dapat dipantau. Teknologi
demand side management awal adalah peralatan dynamic demand yang mensensor
beban jaringan dengan memantau perubahan frekuensi. Peralatan-peralatan seperti
pendingin/pemanas ruangan di rumah atau industri, diatur siklus kerjanya untuk
menghindari pengaktifan dalam kondisi puncak.

Pemantauan dan sinkronisasi Wide Area Network (WAN) dimulai pada awal 1990-an
saat Bonneville Power Administration mengembangkan penelitian smart grid dengan
sensor yang dapat memberikan analisa yang cepat pada ketidaknormalan kualitas
listrik di wilayah geografis yang luas. Proyek Wide Area Measurement System (WAMS)
tersebut pertama kali dioperasikan pada tahun 2000.

Sejak tahun 2003, kota Austin, Texas pertama kali membangun smart grid dengan
mengganti 1/3 meter manualnya dengan smart meter yang berkomunikasi secara
nirkabel menggunakan mesh network. Saat ini 500.000 peralatannya telah bekerja

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 2


secara real time (smart meter, smart thermostat, dan sensor-sensor yang melewati area
layanannya) dan melayani satu juta pelanggan serta 43.000 unit bisnis. Boulder,
Colorado menyelesaikan tahap pertama proyek smart grid pada bulan Agustus 2008.
Kedua sistem menggunakan smart meter sebagai pintu gerbang Home Automation
Network (HAN) yang mengontrol smart socket dan smart devices.

Kota Mannheim, Jerman menggunakan komunikasi real time Broadband Powerline


(BPL) pada proyek Model City Mannheim (MoMa).

AMI merupakan salah satu segmen smart grid yang perkembangannya paling menonjol
saat ini. Segmen pasar lainnya adalah respon kebutuhan (Demand Response),
optimasi jaringan, integrasi pembangkit terdistribusi, penyimpan energi, PHEV (Plug in
Hybrid Electric Vehicles), dan sistem manajemen energi konsumen.

Contoh smart grid yang paling awal dan masih yang terbesar adalah sistem di Itali yang
dipasang oleh Enel S.p.A Italia. Proyek Telegestore yang selesai pada tahun 2005
merupakan proyek yang tidak umum karena perusahaannya merancang dan membuat
peralatan meter, sebagai integratornya, dan sekaligus membuat perangkat lunaknya.
Proyek Telegestore dinilai sebagai teknologi smart grid skala komersial yang pertama
kali untuk perumahan.

Proyek Telegestore merupakan jaringan listrik pertama yang menggunakan smart


meter pada 27 juta pelanggannya, yang dihubungkan menggunakan teknologi
komunikasi bandwidth rendah Power Line Communication. Proyek terbaru
menggunakan komunikasi Broadband over Power Line (BPL) atau teknologi nirkabil
seperti mesh networking yang memberikan koneksi yang lebih handal untuk
membedakan peralatan pada suatu rumah.

1.3 Diagram Lingkaran Dari Smart Grid

Dapat dibagi atas 3 area sebagai berikut :

1. Energy Efficiency Solutions

2. Productivity Solutions

3. Reliability Solutions

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 3


Gambar 1 Diagram Smart Grid

1.4 Ukuran Dari Smart Grid

Aspek-aspek apa saja pada jaringan yang membuatnya Smart Grid ? Berikut adalah
ukurannya :

1.4.1. Transaksi

Transaksi yang dinamis diantara pemakai jaringan dimana produsen dan pelanggan
dapat memberi reaksi kepada tanda-tanda penetapan harga yang teratas dalam
efisiensi dan keandalan yang lebih tinggi.

1.4.2. Kebijakan dan Peraturan

Paket kebijakan dan peraturan yang menciptakan nilai tambah menuju smart grid

1.4.3. Teknologi

Tegnologi informasi dan komunikasi yang terintegrasi dalam sistem jaringan


ketenagalistrikan (electric power networks)

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 4


1.4.4. Pengintegrasian energi yang dapat diperbaharui sisi distribusi pada sistem
jaringan distribusi

Memberikan prioritas untuk pengurangan emisi karbon

1.4.5. Intelligent End-Use Devices/Appliances

Pengunaan peralatan pintar yang lebih hemat energi manual atau otomatis

1.5 Kunci Penggerak Bagi PLN Untuk Merintis Smart Grid

Kuncinya Adalah Motivasi PLN Untuk Memulai Sebuah Smart Grid, yaitu :

a. Meningkatkan Keandalan dan stabilitas mutu dari Grid / Jaringan


• Mencegah blackout pada sistem transmisi dan meminimalisasi gangguan pada
distribusi.

• Mengestimasi kondisi asset jaringan real time dan untuk pemenuhannya.

• Membolehkan end-users dynamic participation

b. Meningkatkan Efisiensi Energi


• Meminimalisasi Losses Teknis dan Non Teknis

• Memaksimalkan kemampuan menhantarkan energi dari jaringan/grid

• Mengintegrasikan informasi sisi permintaan dengan smart metering

• Membolehkan end-users dynamic participation

c. Pengurangan emisi karbon


• Membolehkan renewable grid connection

• Mengintegrasikan distributed generation and eco-buildings

d. Apa yang akan dilakukan PLN dan yang tidak akan dilakukan PLN dalam tahap
study dan persiapan, sebagai prioritas pertama sekarang adalah meningkatkan
rasio elektrifikasi dan kualitas layanan

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 5


 Yang Akan Dilakukan :

- Mengases relevansi dari smart grid terhadap kebutuhan bisnis

- Melakukan studi kelayakan untuk melihat keberlangsungan dari smart grid

- Bekerjasama dengan pihak-pihak pengembang terkait untuk


mengembangkan strategy smart grid

- Membangun sebuah road map dari implementasi smart grid

- Mengases infrastruktur yang ada untuk melihat apakah mereka dapat


menjadi bagian dari building blocks/bagan smart grid, seperti
telekomunikasi, control center, otomatisasi, prosedur dan meter-meter
elektronik

- Men Set up pilot project skala kecil

 Yang Tidak Akan Dilakukan :

- Investasi pada skala yang besar dari smart teknologi dalam waktu yang
dekat ini.

1.6 Road Map Smart Grid

1.6.1 Draft Road Map Smart Grid di PLN

Sebagian besar masih dalam study yang lebih lanjut, beberapa sampai dengan
saat ini dalam tahap implementasi dalam program pilot project

Gambar 2 Draft Road Map Smart Grid

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 6


HTLS : High Temperature Low Sagging Conductors

AMI : Advance Metering Infrastructure

FACTS : Flexible AC Transmission System

AM/FM : Asset Management / Facilities Management

PMU : Phase Monitoring Unit

SMR : Small and Medium sized Reactor

IGCC : Integrated Gasification Combined Cycle

1.6.2 Road Map Smart Grid Di Indonesia – disajikan oleh BPPT

Gambar 3 Road Map Smart Grid di Indonesia

1.7 Pilot Project PLN Smart Grid Dan Program Yang Sedang Berjalan

Beberapa pilot project adalah yang sedang berlangsung :

1. Smart Community di Surya Cipta Karawang Industrial Estate : pilot project PLN,
MEMR dan NEDO.

2. Automated Demand Response Program di Jakarta : pilot project antara PLN,


Honeywell and USTDA.

3. Trial of Smart Meter in Jakarta : Instalasi dari smart meter pada Perumahan Bank
Mandiri.
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 7
4. Smart Grid Pilot Project di Karimun Jawa : inisiasi dari PLN Dis Jateng

5. Instalasi PMU pada sistem jaringan Jawa Bali 500 kV oleh P3B JB dan sistem
jaringan Sumatera 150 kV oleh P3B S

6. Pilot project di Batam Island

7. And some programs have become PLN winning projects : EAM for Generation and
Distribution, Centralised Billing, GIS Mapping, Online Asset Assesment and
Monitoring, Pre-paid Meter, 1000 island PV Plants, SEHEN.

EAM for Distribution sedang diaplikasikan di PLN Distribusi Bali

1.8 Smart Grid Program Oleh PLN

1.8.1 Gis Mapping Asset Management

Secara alamiah aset Distribusi tersebar luas sehingga memerlukan GIS yang dapat
mengkolaborasikan seluruh aktifitas untuk menciptakan bisnis kelistrikan yang efisien
dan efektif.

Gambar 4 GIS Mapping asset Management

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 8


1.8.2 Wall For Sharing

GIS harus mampu menjadi “wall for sharing” untuk memperkaya content-nya, jika tidak
ia hanyalah peta static dalam bentuk digital.

Permasalahan dalam pengelolaan data Solusi mengelola textual dan spasial data

Gambar 5 GIS Wall For Sharing


1.8.3 DREAMAP

Adalah sebuah aplikasi Manage Distribution Network

Gambar 6 Aplikasi Manage Distribution Network

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 9


PLN telah mengembangkan DREAMAP sebagai GIS Distribusi untuk mendukung
Distribution Entreprise Asset Management

Gambar 7 GIS Distributiom Entreprise Asset Management

1.9 Smart Grid Pilot Projects Di Surya Cipta Karawang Industrial Estate Smart
Community

Hiqh Quality Power Supply

Tidak ada flicker, tidak ada voltage sag, tidak ada gangguan untuk beban-beban yang
sensitive.

Substation (PLN) Red line: Japanese Side’s scope of work


20kV

High Quality Power Supply System


20kV

6.6kV WHM
20 / 6.6kV
High
Quality
Power
Voltage detection

Factory (A) Power


Receiving
Equipment Inverter
WHM

400V 400V

Batteries

To Aux. MCB
Factory (D)
General facilities Important facilities Factory (C)
Factory (B)

Gambar 8 Quality Power Supply

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 10


Industrial Demand Response

Demand response from customer to cripple peak load

Gambar 9 Demand Response

Factory Energy Management System

ICT infrastructure for efficient usage of electricity

Gambar 10 Factory Energy Management System

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 11


2. Distribution Enterprice Asset Management

EAM Distribusi atau DREAM ini akan dibagi menjadi 3 fase sesuai dengan kesiapan
unit PLN menerapkannya. Pengembangan EAM Distribusi di PLN secara umum dibagi
menjadi :

- Fase 1

Adalah fase persiapan awal. Fase ini untuk unit-unit yang belum mempunyai data
aset jaringan distribusi atau masih belum memprioritaskan penerapan EAM di
unitnya, karena ada fokus program lain yang lebih prioritas.

- Fase 2

Adalah fase penerapan EAM (fase basic EAM). Fase ini bagi unit yang sudah
mempunyai data jaringan distribusi dan sudah siap melangkah ke penerapan EAM.
Kesiapan ini tentu harus ditunjukkan dengan hasil readiness survey.

- Fase 3

Adalah fase pengembangan implementasi EAM ini (fase integration dan utilization).
Fase ini akan dijalankan oleh unit yang sudah menerapkan EAM seperti PLN Dist
Bali.

Agar unit-unit bisa menerapkan fase basic EAM, PLN Pusat sedang menyiapkan
panduan penetapan struktur data aset jaringan yang sudah terintegrasi dengan
DREAMAP (GIS).

Walaupun menghadapi keterbatasan investasi, PLN harus bergerak di dua sisi.


Pertama, perluasan aset untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan
masyarakat. Kedua, penerapan EAM untuk meningkatkan kinerja operasi, efisiensi dan
menekan resiko bisnis baik di sisi distribusi, transmisi dan sisi pembangkitan. Yang
kedua ini wajib dilakukan kalau tidak mau ketinggalan dengan perusahaan listrik kelas
dunia.

Tujuan implementasi EAM adalah untuk memonitor kinerja aset, evaluasi kinerja
vendor terkait pemeliharaan, proses bisnis yang terintergrasi dengan sistem informasi
SAP (System Aplication and Product), informasi bagi manajemen untuk pengambilan
keputusan yang akurat dan cepat, mekanisme kontrol dan monitoring sistem
pemeliharaan yang lebih baik dan terukur.

EAM Distribusi dibawah ini Referensi dari PLN Distribusi Bali.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 12


2.1 DreaMap LV (Light Version)

Cakupan Proses Bisnis

Gambar 11 eMap Facility Management

Fungsi Perencanaan

 Laporan Aset

 Standar Konstruksi

 Analisa Kehandalan Jaringan

 Pelayanan Pelanggan (PB, PD, PFK)

 Perluasan Jaringan

 Generate RAB

Fungsi Penyambungan

 Monitoring Kontrak Rekanan

 Penyambungan JTM/JTR/GD

 Penyambungan PB/PD

 PFK

 Penyambungan Multiguna

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 13


 Pasang Kembali

Fungsi Operasi

 Gangguan Pelanggan

 Gangguan Penyulang

 Pengukuran Beban & Tegangan

 Saidi - Saifi

Fungsi Pemeliharaan

 Pemeliharaan Insidentil

 Perabasan Pohon

 Perencanaan & Realisasi Perbaiikan

 Manaj Kontrak Yantek (Pengukuran SLA)

Fungsi APP & NIAGA

 Bongkar Sementara & rampung

 P2TL

 Pemeliharaan APP

 Legalisasi PJU

 Losses (Unit dan Jaringan)

 Tunggakan

 RBM Cater

Integrasi Sistem Lain

 AMR

 SIMTUL - AP2T

 CC123 - APKT

 SCADA

 SAP - EAM

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 14


2.2 Metodologi DreaMap LV

Manajemen Proyek

Gambar 12 Manajemen Proyek

2.2.1 Persiapan

 Sosialisasi manajemen

 Readyness

 Kick of Meeting

 Workshop Topologi Hardware

 Workshop BP

 Workshop Organisasi dan Role

 Instalasi Server & Klien

Hasil Persiapan

 Readiness eMap

 Penentuan BPO, BPD, PM, CM

 Time schedule project

2.2.2 Akuisisi Data

 Migrasi data spatial dan tekstual

 Validasi dan Rekon-siliasi DIJ

 Workshop & Supervisi survey

 Melakukan survey lapangan untuk capture lokasi dan atribut pelanggan

Hasil Akusisi Data

 BA Penerimaan DIJ eksisting

 Laporan hasil migrasi data

 Laporan rekonsiliasi DIJ eksisting vs DIJ eMap

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 15


 Laporan validasi data

 Berita Acara Migrasi DIJ

2.2.3 Ujicoba dan Paralel Run

 Pelatihan

 Konfigurasi integrasi dengan AP2T

 Konfigurasi integrasi dengan APKT

 Ujicoba Integrasi AP2T

 Ujicoba Integrasi APKT

 Paralel run Pemeliharaan data Korektif

Hasil Uji coba

 Laporan Ujicoba integrasi

 Laporan Paralel run

2.2.4 Implementasi Pertumbuhan Aset

 Mengintegrasikan dengan data permohonan di AP2T

 Implementasi Pasang Baru

 Implementasi Perubahan Data

 Implementasi PFK

 Implementasi Perluasan Jaringan

 Implementasi Laporan Aset

Hasil Implementasi

 Buku panduan fitur Pertumbuhan Aset

 Laporan Aset

 Laporan progress

 Laporan permasalahan

 Rekomendasi perbaikan

 Laporan implementasi bulanan

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 16


2.2.5 Implementasi saidi Saifi

 Mengintegrasikan dengan data gangguan di APKT & SCADA

 Implementasi Gangguan Pelanggan

 Implementasi Gangguan Penyulang

 Impementasi Laporan Saidi Saifi

Hasil Implementasi Saidi Saifi

 Buku panduan fitur Saidi saifi

 Laporan gangguan

 Laporan Saidi Saifi

 Laporan progress

 Laporan permasalahan

 Rekomendasi perbaikan

 Laporan implementasi bulanan

2.2.6 Implementasi Losses

 Mengintegrasikan dengan data pengukuran kWh Feeder dan Exim di AMR

 Mengintegrasikan dengan data kWh rekening dan voucher di AP2T

 Implementasi Laporan Losses (Revass)

Hasil

 Buku panduan fitur Losses

 Laporan Losses Jaringan

 Laporan permasalahan

 Rekomendasi perbaikan

 Laporan implementasi bulanan

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 17


2.3 Time Schedule (Opsi 2)

Gambar 13 Time Schedule

2.4 Pertumbuhan Aset

Gambar 14 Pertumbuhan Aset

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 18


2.5 Saidi Saifi

Gambar 15 Saidi Saifi

2.5 Losses

Gambar 16 Losses

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 19


3. Soal Latihan
Pililah salah satu jawaban yang paling benar :

1. Sebuah jaringan kelistrikan yang berintegrasi dengan biaya yang efisien. Pola dan
tindakan dari semua pemakai yang terhubung/berinteraksi didalamnya seperti
pembangkit dan pelanggan dipastikan untuk melakukan tindakan yang efisien secara
keekonomisan, Kelangsungan Sistem Tenaga dengan Losses yang rendah, mutu,
keandalan serta keamanan yang tinggi disebut :
a. Smart Grid
b. Radial Grid
c. Koneksi Grid
d. Smart Radial
2. Smart Grid terdiri atas 3 unsur penting, yakni :
a. Teknologi Informasi
b. Telekomunikasi
c. Tenaga Listrik
d. Betul Semua
3. Cakupan proses bisnis, Fungsi Perencanaan adalah, kecuali :
a. Laporan Aset, Standar Konstruksi

b. Analisa Kehandalan Jaringan, Pelayanan Pelanggan (PB, PD, PFK)

c. Perluasan Jaringan, Generate RAB

d. Gangguan Penyulang

4. Metodologi Drea Map LV dalam Persiapan adalah, kecuali :

a. Sosialisasi manajemen, Readyness

b. Kick of Meeting, Workshop Topologi Hardware, Workshop BP

c. Workshop Organisasi dan Role, Instalasi Server & Klien

d. Migrasi data spatial dan tekstual

5. Metodologi Drea Map LV Akuisisi Data adalah, kecuali :

a. Migrasi data spatial dan tekstual

b. Vaidasi dan Rekon-siliasi DIJ, Workshop & Supervisi survey

c. Melakukan survey lapangan untuk capture lokasi dan atribut pelanggan

d. Sosialisasi manajemen, Readyness

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 20

Anda mungkin juga menyukai