Anda di halaman 1dari 2

Study design

Studi cross-sectional ini dilakukan di Jeddah pada Mei 2020. Kuisioner elektronik dibagikan secara online
melalui media sosial (WhatsApp dan Twitter). Semua peserta yang termasuk dalam penelitian ini berusia
18 tahun atau lebih, tinggal di Jeddah, dan menggunakan layanan telekonsultasi setidaknya sekali. Pada
awal kuesioner, para peserta diberitahu secara singkat tentang tujuan penelitian dan istilah
“teleconsultation” secara jelas didefinisikan sebagai komunikasi telepon antara pasien dan penyedia
layanan kesehatan. Selanjutnya, partisipan diminta untuk mengisi kuesioner jika mereka setuju untuk
membagikan jawaban mereka. Setiap kuesioner yang tidak lengkap dikeluarkan. studinya disetujui oleh
Unit Komite Penelitian Etika Biomedis di Fakultas Kedokteran, Universitas King Abdulaziz.

Sample size
Ukuran sampel dihitung berdasarkan laporan Depkes mengenai (937) pusat hotline yang menunjukkan
jumlah panggilan medis di Jeddah adalah 906 per minggu. Ukuran sampel yang diperkirakan adalah 347,
berdasarkan pencapaian tingkat kepercayaan (nilai-P) 5% dan interval kepercayaan 95%.

Questionnaire
Untuk penelitian ini, kuesioner elektronik yang divalidasi digunakan. Validitas dan konsistensi internal
kuesioner diuji selama studi percontohan pada 30 subjek yang dikeluarkan dari studi utama. Hasil
pretest kuesioner menunjukkan bahwa skor alpha Cronbach untuk semua item berada di atas 0,7.
Kuesioner diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Arab menggunakan backward-forward method
dan diperiksa ulang oleh penulis dan penerjemah. Kuesioner terdiri dari 18 pertanyaan yang tersebar di
4 domain. Pertanyaan pertama adalah pertanyaan saringan untuk memastikan kriteria inklusi (dewasa,
tinggal di Jeddah, dan menggunakan layanan telekonsultasi selama pandemi COVID-19). Domain
pertama terdiri dari karakteristik demografis, termasuk usia, jenis kelamin, kebangsaan, dan tingkat
pendidikan. Domain kedua terkait dengan pengalaman pribadi dari telekonsultasi (berapa kali layanan
telekonsultasi digunakan selama pandemi COVID-19, alasan panggilan, dan hasilnya). Domain ketiga dan
keempat membahas perspektif pasien mengenai efektivitas telekonsultasi dan kepuasan mereka terkait
telekonsultasi. Responden diminta untuk menjawab dari 'sangat setuju' hingga 'sangat tidak setuju' pada
skala Likert 5 poin. Skor total maksimum adalah 25 dan skor total minimum adalah 5, dengan skor yang
lebih tinggi mencerminkan kepuasan yang lebih besar. Berdasarkan hasil kuisioner tersebut, partisipan
diklasifikasikan sebagai berikut: puas (skor kepuasan dari 25 hingga 16), netral (skor kepuasan dari 15
hingga 11), dan tidak puas (skor kepuasan dari 10 hingga 5). Selain itu, skor Likert diubah menjadi
persentase kepuasan menggunakan rumus sebagai berikut: Kepuasan% = (sangat setuju + setuju) /
semua tanggapan × 100.

Statistical analysis
Pembersihan data dan analisis data untuk penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Paket Statistik
untuk Ilmu Sosial (SPSS) v. 23.0. Statistik deskriptif digunakan untuk mengkarakterisasi populasi
penelitian. Data demografi dideskripsikan dengan frekuensi dan persentase, sedangkan skor kepuasan
dideskripsikan menggunakan mean (M) dan standar deviasi (SD). Perbandingan antara kedua kelompok
diwakili oleh uji Mann-Whitney U. Nilai P <.05 dianggap signifikan secara statistik. Analisis tematik
kualitatif untuk pertanyaan terbuka digunakan.

Anda mungkin juga menyukai