Anda di halaman 1dari 16

Manajemen Lalu Lintas

Ibu Nafilah El-Hafizah, ST., MT


PRAKATA

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatNya
sehingga penyusunan Laporan Manajemen Lalu Lintas ini dapat terselesaikan. Materi
laporan ini saya susun berdasarkan materi yang saya peroleh saat belajar di kelas.

Dengan tersusunnya Laporan Tugas Manajemen Lalu Lintas, sebagai penulis saya
hanturkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu, membimbing, serta
memberikan pengalaman moril dalam menyelesaikan laporan ini kepada yang terhormat :

1. Nafilah El-Hafizah, ST.,MT selaku Dosen Pembimbing Struktur Kayu

2. Teman-teman mahasiswa

Dalam penyusunan laporan ini tentu banyak sekali kekurangan, baik dari segi isi
maupun penulisan, jadi besar harapan saya atas kritik dan saran yang bersifat membangun
dari para pembaca sehingga dapat menjadi suatu masukan untuk kesempurnaan laporan ini.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Surabaya, 07 November 2020

Tim Penyusun
Manajemen Lalu Lintas
Ibu Nafilah El-Hafizah, ST., MT
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Transportasi merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan manusia, oleh

karena itu jalan merupakan salah satu prasarana transportasi yang sangat dibutuhkan guna

memperlancar kegiatan perekonomian selain untuk memudahkan mobilitas penduduk dari

satu daerah menuju daerah lainnya. Seiring dengan meningkatnya pembangunan nasional

maka pembangunan jalan yang terbagi atas jalan nasional, jalan provinsi, dan jalan

kabupaten/ kota harus selalu ditingkatkan agar pembangunan nasional dapat berjalan

lancar.

Dalam bidang transportasi jalan ada tiga faktor yang satu sama lain saling

mempengaruhi, pertama faktor tata guna lahan yang mempengaruhi pergerakan, kedua

faktor lalu lintas yang ada sebagai akibat dari adanya pergerakan (mobilitas) orang dan

barang, faktor ketiga sarana yang digunakan untuk memindahkan orang atau barang serta

prasarana sebagai pendukung dalam melakukan pergerakan. Terkait dengan prasarana

jalan, untuk memenuhi kebutuhan perlengkapan jalan sebagai bagian dari prasarana jalan,

sesuai dengan Pasal 25 Undang- Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan

Angkutan Jalan menyatakan bahwa setiap jalan yang digunakan untuk lalu lintas umum

wajib dilengkapi dengan perlengkapan jalan berupa rambu lalu lintas, marka jalan, alat

pemberi isyarat lalu lintas, alat penerangan jalan, alat pengendali dan pengaman pengguna

jalan, alat pengawasan dan pengamanan jalan, fasilitas untuk sepeda, pejalan kaki, dan
Manajemen Lalu Lintas
Ibu Nafilah El-Hafizah, ST., MT
penyandang cacat dan fasilitas pendukung kegiatan lalu lintas dan angkutan jalan yang

berada di jalan dan di luar badan jalan.

Berdasarkan ketentuan dalam pasal tersebut, maka pemerintah baik pemerintah

pusat, pemerintah provinsi, maupun pemerintah kabupaten/kota harus memenuhi kewajiban

tersebut sebagai bentuk pelaksanaan amanat undang-undang. Berdasarkan uraian di atas,

maka permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana kondisi existing rambu lalu

lintas yang terpasang saat ini dan berapa kebutuhan rambu lalu lintas yang seharusnya

terpasang sesuai dengan ketentuan atau peraturan perundang-undangan yang berlaku?.

Sedangkan tujuan penelitian adalah untuk mengetahui jumlah kebutuhan perlengkapan j al

an sebagai alat pengawasan terhadap pelaksanaan manajemen dan rekayasa lalu lintas

dalam rangka keselamatan jalan.

Dalam Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang LLAJ Pasal 25 ayat (1)

disebutkan bahwa setiap jalan yang digunakan untuk lalu l int as umum wajib dilengkapi

dengan perlengkapan jalan berupa rambu lalu lintas, marka jalan, alat pemberi isyarat lalu

lintas, alat penerangan jalan, alat pengendali dan pengaman pengguna jalan, alat

pengawasan dan pengamanan jalan, fasilitas untuk sepeda, pejalan kaki, dan penyandang

cacat, dan fasilitas pendukung kegiatan lalu lintas dan angkutan jalan yang berada di jalan

dan di luar badan jalan. Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 13 Tahun

2014 tentang Rambu Lalu Lintas menyebutkan bahwa rambu lalu lintas adalah bagian

perlengkapan jalan yang berupa lambang, huruf, angka, kalimat, dan/ atau perpaduan yang

berfungsi sebagai peringatan, larangan, perintah, atau petunjuk bagi pengguna jalan. Dalam
Manajemen Lalu Lintas
Ibu Nafilah El-Hafizah, ST., MT
Pasal 3 disebutkan bahwa rambu lalu lintas berdasarkan jenisnya terdiri atas rambu

peringatan, rambu larangan, rambu perintah, dan rambu petunjuk.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat dikemukakan identifikasi

permasalahan kebutuhan serta kelengkapan rambu dan marka di jalan raya Waru sampai

dengan Kian sebagai berikut:

1. Bagaimana kondisi rambu dan marka di ruas jalan raya Waru-Krian ?

2. Bagaimana kebutuhan kelengkapan rambu dan marka di ruas jalan raya Waru-

Krian?

1.3. Tujuan

Berikut adalah beberapa tujuan dari identifikasi permasalahan kebutuhan kelengkapan

rambu dan marka jalan di jalan raya Waru sampai Krian.

1. Untuk mengetahui kondisi rambu dan marka jalan raya Waru-Krian.

2. Untuk mengetahuin kebutuhan rambu dan marka jalan raya Waru-Krian


Manajemen Lalu Lintas
Ibu Nafilah El-Hafizah, ST., MT

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Identifikasi Permasalahan

2.1.1. Marka Jalan

Pada hasil identifikasi permasalahan marka jalan di ruas jalan raya Waru-

Krian, seperti pada dokumentasi gambar 2.1. dapat dilihat bahwa banyak sekali

kondisi marka yang sudah rusak, warna nya pudar, hingga hilang.

Gambar 1.1 Kondisi Marka Jalan pada Jalan Raya Waru-Krian

Marka jalan ini sangat penting khususnya bagi pengguna jalan baik itu

kendaraan roda dua, empat dan lebih. Jika marka jalan rusak bahkan hilang maka

akan sangat membahayakan bagi sopir kendaraan bahkan dapat mengancam

terjadinya kecelakaan. Sebab jika marka jalan tidak ada, para sopir akan kesulitan

untuk mengetahui kondisi di jalan khususnya petunjuk jalan. Terdapat 3 titik


Manajemen Lalu Lintas
Ibu Nafilah El-Hafizah, ST., MT
lokasi yang marka jalan nya rusak diantaranya di pertigaan Taman, bawah Fly

over Medaeng , dan pertigaan Puspa Agro.

Pemasangan kelengkapan marka pada jalan mempunyai fungsi penting

dalam menyediakan petunjuk dan informasi terhadap pengguna jalan. Marka

pada jalan secara tersendiri digunakan secara efektif dalam menyampaikan

peraturan, petunjuk, atau peringatan yang tidak dapat disampaikan oleh alat

kontrol lalu lintas yang lain.

Berikut kelengkapan marka di ruas jalan raya bandara Waru-Krian :

1. Marka melintang

Yaitu berupa garis utuh menyatakan batas berhenti kendaraan yang

diwajibkan.

Gambar 2.2 Marka Melintang


Manajemen Lalu Lintas
Ibu Nafilah El-Hafizah, ST., MT
2. Marka membujur Garis Penuh

berfungsi sebagai larangan bagi kendaraan melintasi garis tersebut. Marka

membujur berupa satu garis utuh juga dipergunakan untuk menandakan tepi

jalur lalu lintas.

Gambar 2.3 Marka Membujur Garis Tengah

3. Marka Membujur Garis Putus-Putus

berfungsi untuk mengarahkan arah lalu lintas.

Gambar 2.4 Marka Mebujur Garis Putus-Putus


Manajemen Lalu Lintas
Ibu Nafilah El-Hafizah, ST., MT
4. Marka serong

Marka serong berupa garis utuh dilarang dilintasi kendaraan. Marka serong

yang dibatasi dengan rangka garis utuh digunakan untuk menyatakan daerah

yang tidak boleh dimasuki kendaraan.

Gambar 2.5 Marka Serong

5. Marka lambang

Marka berupa garis utuh berwarna kuning pada bingkai jalan menyatakan

dilarang berhenti pada daerah tersebut.

Gambar 2.6 Marka Lambang


Manajemen Lalu Lintas
Ibu Nafilah El-Hafizah, ST., MT
2.1.2. Rambu Jalan

Pada hasil identifikasi permasalahan rambu jalan di ruas jalan raya

bandara juanda sidoarjo, seperti pada dokumentasi gambar 1.1 dapat dilihat

bahwa Untuk rambu rambu sudah banyak yang tidak layak lagi, ada yang patah,

warnanya pudar sehingga tidak terlihat para pengendara. Serta lampu kelap kelip.

jika rambu lalu lintas tidak segera ditangani maka akan menyebabkan angka

kecelakaan lalu lintas, ditambah tingginya volume kendaraan yang melintas di

Jalinsum Way Kanan, Adapun 3 titik jalan kurangnya rambu-rambu lalu lintas di

raya juanda diantaranya pertigaan Taman, bawah Fly over Medaeng , dan

pertigaan Puspa Agro.

Rambu adalah alat yang utama dalam mengatur, memberi peringatan dan

mengarahkan lalu lintas. Rambu yang efektif harus memenuhi hal-hal berikut:

1. Memenuhi kebutuhan.

2. Menarik perhatian dan mendapat respek pengguna jalan.

3. Memberikan pesan yang sederhana dan mudah dimengerti.

4. Menyediakan waktu cukup kepada pengguna jalan dalam memberikan

respon.

Berikut kelengkapan rambu di ruas jalan raya Waru-Krian.

1. Rambu peringatan

Digunakan untuk memberi peringatan kemungkinan ada bahaya atau tempat

berbahaya di depan pengguna jalan


Manajemen Lalu Lintas
Ibu Nafilah El-Hafizah, ST., MT

Gambar 2.7 Rambu Peringatan

2. Rambu Larangan

Warna dasar rambu larangan berwarna putih dan lambang atau tulisan

bewarna hitam atau merah

Gambar 2.8 Rambu Larangan

3. Rambu Perintah

Warna dasar rambu perintah berwarna biru dan lambang atau tulisan

berwarna putih serta merah untuk garis serong sebagai batas akhir perintah.
Manajemen Lalu Lintas
Ibu Nafilah El-Hafizah, ST., MT

Gambar 2.9 Rambu Perintah

4. Rambu Petunjuk Pendahulu Jurusan

Rambu petunjuk jurusan dan dan rambu penegas jurusan yang menyatakan

petunjuk arah untuk mencapai tujuan antara lain kota, daerah/wilayah serta

rambu yang menyatakan nama jalan dinyatakan dengan warna dasar hijau

dengan lambang dan/atau tulisan warna putih.

Gambar 2.10 Rambu Petunjuk Jurusan


Manajemen Lalu Lintas
Ibu Nafilah El-Hafizah, ST., MT
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka kesimpulan dalam identifikasi marka dan rambu di ruas

jalan raya Waru-Krian adalah sebagai berikut:

1. Masih banyak sekali terdapat marka dan rambu jalan yang sudah tidak layak

digunakan hingga ada beberapa yang telah rusak.

2. Menjadi acuan perbaikan rambu rambu yang telah rusak untuk diperbaiki

3.2. Kritik dan Saran

Beberapa kritik dan saran untuk idfentifikasi marka dan rambu pada jalan raya Waru-Krian

sebagai berikut :

1. Untuk pemerintah setempat, tolong diperbaiki/ditambahkan beberapa marka dan

rambu jalan yang hilang atau kurang.

2. Untuk pengguna jalan dimohon untuk tetap mematuhi setiap peraturan pada marka

dan rambu jalan.


Manajemen Lalu Lintas
Ibu Nafilah El-Hafizah, ST., MT
LAMPIRAN

Dokumentasi
Manajemen Lalu Lintas
Ibu Nafilah El-Hafizah, ST., MT
Manajemen Lalu Lintas
Ibu Nafilah El-Hafizah, ST., MT
Manajemen Lalu Lintas
Ibu Nafilah El-Hafizah, ST., MT

Anda mungkin juga menyukai