Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KEBUTUHAN DASAR BAYI DAN BALITA

DOSEN PEMBIMBING :
Else Sri Rahayu,SST,M.Tr.Keb

Disusun Oleh : Kelompok 3

1. Melia Ulfa
2. Mila
3. Nada Afifah Amir
4. Nela Apriana
5. Nining Haryati
6. Novita Putri
7. Okty Dyan Fitriyani
8. Prameisti Regita Putri
9. Reviny Sutiya Rosy
10. Ria Atika

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BENGKULU
JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN AJARAN 2020/2021

ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas


segala rahmat dan hidayah-Nya. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan
kepada junjungan Nabi Agung Muhammad SAW yang selalu kita nantikan
syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah dari mata kuliah Asuhan
Kebidanan Neonatus, Bayi dan Balita.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.
Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah
ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya.

Bengkulu, 5 Februari 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................
A. Latar Belakang ........................................................................................................1
B. Tujuan Penulisan.....................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................
A. Kebutuhan Fisik Nutrisi,Cairan dan Personal Hygiene...........................................2
B. Kebutuhan Kesehatan Dasar meliputi pakaian,perumahan,sanitasi
lingkungan yang baik...............................................................................................3
C. Kebutuhan Psikososial meliputi Rasa Aman,Kasih Sayang, Kebutuhan
Stimulasi .................................................................................................................4
D. Kebutuhan Imunisasi bagi Bayi dan Balita.............................................................5
BAB III PENUTUP.............................................................................................................
A. Kesimpulan .............................................................................................................7
B. Saran .......................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................iii

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap orang tua tentu berkeinginan agar anaknya dapat mencapai pertumbuhan dan
perkembangan yang terbaik sesuai dengan potensi genetik yang ada pada anak tersebut. Hal
ini dapat tercapai apabila kebutuhan dasar anak terpenuhi. Kebutuhan dasar ini mencakup
asah, asih, dan asuh. Kebutuhan dasar tersebut harus dipenuhi sejak dini, bahkan sejak bayi
berada dalam kandungan.
Kebutuhan dasar yang baik dan cukup seringkali tidak bisa dipenuhi oleh seorang anak
karena faktor eksternal maupun internal. Faktor eksternal menyangkut keadaan ekonomi,
sosial dan spiritual keluarga serta peran bidan. Sedangkan faktor internal adalah faktor yang
terdapat didalam diri anak yang secara psikologis muncul sebagai problema pada anak.
Faktor yang paling terlihat pada lingkungan masyarakat adalah kurangnya pengetahuan
ibu mengenai kebutuhan-kebutuhan dasar yang harus dipenuhi anak pada masa pertumbuhan
dan perkembangan. Peran bidan dalam hal ini adalah memberi informasi yang baik dan benar
berkaitan dengan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi.

B. Tujuan Penulisan
1.  Untuk mengetahui kebutuhan fisik bagi bayi, dan balita.
2. Untuk mengetahui kebutuhan tindakan dasar bagi bayi, dan balita.
3. Untuk mengetahui kebutuhan psikososial bagi bayi, dan balita.
4. Untuk mengetahui kebutuhan Imunisasi bagi bayi, dan balita.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kebutuhan Fisik Nutrisi,Cairan dan Personal Hygiene


1. Pemberian minum
a. Pengertian ASI adalah makanan pokok untuk bayi, berikan ASI 2-3 jam sekali atau
on demand (semau bayi). Berikan ASI dengan satu payudara samai teras kosong
setelah itu baru ganti payudara yang lain. ASI eksklusive adalah memberiakn ASI
saja sampai usia 6 bulan tanpa tambahan makanan apapun kecuali imunisasi,
vitamin. Berikan ASI sampai 2 tahun dengan tambahan makan lunak sesuai tahapan
usia bayi.
b. Pedoman menyusui ASI antara lain:
Inisiasi menyusu dini adalah bayi berusaha menyusu sendiri diatas perut ibu segera
setelah minimal 1 jam.
c. Tanda posisi bayi menyusu dengan baik yaitu dagu menyentuh payudara, mulut
membuka lebar, hidung mendekat terkadang menyentuh payudara, mulut mencakup
areola, lidah menopang putting dan areola bagian bawah, bibir melengkung keluar,
bayi menghisap dengan kuat namun perlahan dan kadang-kadang berhenti sesaat.
d. Perawatan payudara selama ibu menyusui
Perhatikan posisi menyusui, oleskan ASI sebelum dan sesudah menyusui untuk
mencegah lecet. Jika mengalami bendungan payudara atau mastitis tetap susukan ke
bayi sesering mungkin serta lakukan perawatan payudara.

2. Kebutuhan Istirahat/ tidur pada bayi dan balita


1.Bayi 0 – 3 bulan
Bayi yang baru lahir umumnya membutuhkan waktu tidur total sekitar 16 – 17
jam dalam sehari. Tapi, pola tidurnya ini tidak beraturan, bisa dari beberapa menit
hingga beberapa jam pada suatu waktu. Mereka juga bisa tidur hampir sepanjang hari
dan terbangun selama beberapa jam hanya untuk menyusui.
Ketika berusia 1 bulan, jam tidur bayi menjadi 14-16 jam sehari, di mana ia bisa
tidur di malam hari sekitar 8-9 jam dan 6-7 jam untuk tidur siang.Bayi 3 – 6 bulan
Jam tidur bayi usia 3 bulan sama dengan bayi umur 1 bulan, yaitu 14-16 jam
dalam sehari. Bedanya, ada perubahan pada durasi tidur siang dan tidur malam. Pada
usia ini, bayi akan tidur lebih lama pada malam hari dibandingkan pada siang hari.
Namun, tidak semua bayi akan seperti Itu
Di usia 4 sampai 6 bulan, biasanya si kecil sudah mulai memiliki pola tidur yang
lebih jelas, yaitu sekitar 5 kali setiap hari. Di mana durasi tidur malam lebih lama
ketimbang tidur siang.

2
2.Bayi 7-9 Bulan
Di rentang usia ini, kebanyakan pola tidur malam bayi sudah bisa diprediksi.
Biasanya bayi membutuhkan waktu tidur sekitar 14 jam dalam sehari di mana waktu
tidur malam hari lebih lama dibandingkan waktu tidur siang hari. Dengan rincian tidur
malam sekitar 11 jam dan tidur siang sekitar 2 sampai 3 jam. Aktivitas fisik yang
banyak dilakukan pada siang hari – seperti belajar tengkurap, merangkak, dan duduk
membuat bayi membutuhkan waktu tidur yang lebih lama pada malam hari.
3.Bayi 10 – 12 bulan
Kebutuhan tidur bayi menjelang umur satu tahun masih sama seperti
sebelumnya, yaitu sekitar 14 jam dalam sehari.
Pada usia 10 sampai 12 bulan, kebanyakan bayi memiliki jam tidur malam hari
yang lebih lama dan hanya menyusui ketika pagi dan siang hari (meskipun beberapa
bayi tetap menyusui di malam hari sampai usia lebih dari 12 bulan). Selain itu, jadwal
tidur siang bayi di rentang usia ini pun umumnya sudah mulai terprediksi.
4. Balita
Pada Anak usia 1 - 2 tahun harus memenuhi waktu istirahat 11 - 14 jam tidur
setiap hari.Anak usia 3 - 5 tahun harus mendapatkan 10 sampai 13 jam tidur setiap hari.
3. Menjaga keamanan bayi
Hindari memberikan makanan selain ASI sebelum usia bayi 6 bulan,cukup asi
eksklusif selama 6 bulan,dan jangan tinggalkan bayi sendirian ketika sedang tidur
ataupun tidak sedang tidur, lindungi bayi dengan selimut untuk tetap menjaga
kehangatan dan kenyamanan bayi.
4. Mendeteksi tanda-tanda bahaya pada bayi
a. Sulit bernafas
b. Hipotermi atau hipertermi
c. Kulit bayi kering, biru, pucat, atau memar
d. Tanda-tanda infeksi: suhu meningkat, merah, bengkak, bau busuk, keluar
cairan, sulit bernafas
e. Tidak BAB dalam 3 hari atau tidak BAK selama 24 jam
f. Diare
g. Menggigil, rewel, lemas, ngantuk, kejang

B. Kebutuhan Kesehatan Dasar Meliputi Pakaian, Perumahan, Sanitasi Lingkungan yang


Baik
1. Pakaian Bayi dan Balita
a. Beri pakaian yang warna-warni untuk melatih motorik halus
b. Pilihlah produk dan pakaian anak yang sudah SNI.

3
Menurut penelitian, resiko yang muncul misalnya, iritasi yang bersifat mutagenik
maupun karsiogenik. Pakaian bayi yang di maksud dalam peraturan ini adalah pakaian
dan aksesoris pakaian (perlengkapan bayi). Aksesoris termasuk di antaranya topi,
selimut, sarung tangan, kaos kaki, serta tas bayi. Tujuan peraturan ini adalah untuk
menjamin kesehatan bayi dan anak indonesia.

Jangan pakaikan sepatu berhak tinggi pada anak. Kadang ada orang tua yang
memakaikan sepatu berhak tinggi pada anak agar terlihat lebih cantik, padahal hal ini
tidak baik bagi kesehatan anak. Anak yang baru belajar berjalan dan diberi sepatu
berhak tinggi lama-kelamaan akan menyebabkan tungkai berbentuk “O” atau “X” dan
membuat anak kesulitan untuk berjalan dan sering jatuh.

2. Perumahan
a. Atur suhu rumah agar jangan terlalu panas ataupun terlalu dingin
b. Bersihkan rumah dari debu dan sampah
c. Usahakan sinar matahari dapat masuk ke dalam rumah
d. Beri ventilasi pada rumah dan minimal 1/15 dari luas rumah

3. Sanitasi lingkungan
a. Persediaan air:
1) Air harus jernih, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak berasa
2) Air tidak mengandung zat-zat yang berbahaya dan mineral yang melebihi batas
normal
3) Air tidak mengandung suatu bibit penyakit (cholera, thypus, dysentri, cacing dll
4) Tidak mengandung bakteri E coli, bakteri saprotik tidak lebih 100/ml air.
5) Lakukan pengurasan pada bak penampungan air dan lakukan penutupan agar
tidak ada jentik-jentik nyamuk
b. Pembuangan kotoran (septiteng)
1) Tempat pembuangan kotoran tidak boleh mengotori tanah permukaan
2) Tidak mengotori air permukaan, tidak mengotori air dalam tanah dan tidak
boleh terbuka
3) Kakus terlindungi dari penglihatan orang.

C. Kebutuhan Psikososial meliputi Rasa Aman,Kasih Sayang, Kebutuhan Stimulasi.


1. Kasih sayang Bayi, dan balita
a. Ciptakan rasa aman dan nyaman agar anak merasa di lindungi
b. Perhatikan minat, keinginan, damn pendapatannya, serta beri contoh yang baik
(bukan dipaksa), dibantu, di dorong/dimotivasi dan dihargai, di didik dengan
kegembiraan.

4
c. Dengarkan apa yang ingin dibicarakan/diceritakan anak

2. Rasa Aman Bayi dan Balita


a. Biasakan anak dari kecil selalu memakai alas kaki kemanapun ia pergi agar tidak
tertusuk benda tajam.
b. Jauhkan anak dari asap rokok, asap dapur, asap sampah, dan polusi kendaraan
bermotor
c. Sebaiknya anak tidur di dalam kelambu

3. Pengalaman stimulasi
Stimulasi dilakukan setiap saat ada kesempatan berinteraksi, setiap hari, terus
menerus, bervariasi, disesuaikan dengan umur perkembangan kemampuannya, serta
dilakukan oleh keluarga (terutama ibu atau pengganti ibu). Stimulasi harus dilakukan
dalam suasana yang menyenangkan dan kegembiraan antara ibu/balitanya. Jangan
memberikan stimulasi dengan terburu-buru, memaksakan kehendak pengasuh, tidak
memperhatikan minat atau keinginan bayi/balita, atau bayi balita sedang mengantuk,
bosan, atau ingin bermain yang lain. Pengasuh yang sering marah, bosan, sebal, maka
tanpa disadari pengasuh justru memberikan rangsangan emosional yang negatif karena
pada prinsipnya semua ucapan, sikap, dan perbuatan pengasuh adalah merupakan
stimulasi yang direkam, diingat, dan akan ditiru atau justru menimbulkan ketakutan
bayi-balita.
a. Bayi
1. Umur 3-6 Bulan
a) Sering tengkurapkan bayi.
b) Gerakkan benda ke kiri dan kanan, di depan matanya.
c) Perdengarkan berbagai bunyi-bunyian.
d) Beri mainan benda yang besar dan berwarna.
2. Umur 6-12 Bulan
a) Ajari bayi duduk
b) Ajak main ciluk-ba
c) Ajari memegang dan makan biskuit
d) Ajari memegang benda kecil dengan 2 jari
e) Ajari berdiri dan berjalan dengan berpegangan
f) Ajak bicara sesering mungkin
g) Latih mengucapkan ma...ma...pa...pa..
h) Beri mainan yang aman dipukul-pukul

b. Balita
1. Umur 1-2 Tahun

5
a) Ajari berjalan di undakan/tangga
b) Ajak membersihkan meja dan menyapu
c) Ajak membereskan mainan
d) Ajari mencoret-coret di kertas
e) Ajari menyebut bagian tubuhnya
f) Bacakan cerita anak
g) Ajak bernyanyi
h) Ajak bermain
i) Berikan pujian kalau ia berhasil melakukan sesuatu

2. Umur 2-3 Tahun


a) Ajari berpakaian sendiri
b) Ajak melihat buku bergambar
c) Bacakan cerita anak
d) Ajari makan di piringnya sendiri
e) Ajari cuci tangan
f) Ajari buang air besar dan kecil di tempatnya

3. Umur 3-5 Tahun


a) Minta anak menceritakan apa yang ia lakukan
b) Dengarkan ia ketika bicara
c) Jika ia gagap, ajari bicara pelan-pelan
d) Awasi dia mencoba hal baru

D. Kebutuhan Imunisasi  bagi   Bayi, dan Balita


1. Pengertian
Imunisasi adalah bentuk interfensi kesehatan yang sangat efektif dalam
menurunkan angka kematian bayi dan balita. Dengan imunisasi, berbagai penyakit
seperti TBC, Difteri, Pertusis, Tetanus, Hepatitis B, Polio dan Campak dapat di cegah.
Pentingnya pemberian imunisasi dapat dilihat dari banyaknya balita yang meninggal
akibat penyakit yag dapat di cegah dengan imunisasi. Hal itu sebenarnya tidak perlu
terjadi karena penyakit tersebut bisa di cegah dengan imunisasi. Oleh kerna itulah, untuk
mencegah balita menderita beberapa penyakit yang berbahaya, imunisasi pada bayi dan
balita harus lengkap serta deberikan sesuai jadwal.
2. Tujuan
Program imunisasi bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian
dari penyakit yang dapat di cegah dengan imunisasi. Pada saat ini penyakit-penyakit
tersebut adalah disentri, tetanus, batuk(pertussis), campak, polio dan TBC.
3. Manfaat

6
Manfaat imunusasi bagi anak dapat mencegah penyakit,cacat dan kematian.
Sedangkan manfaat bagi keluarga adalah dapat menghilangkan kecemasan dan
mencegah biaya pengobatan yang tinggi bila anak sakit. Bayi dan anak yang mendapat
imunisasi dasarlengkap akan terlindung dari beberapa penyakit berbahaya dan akan
mencegah penularan ke adik, kakak dan teman-teman disekitarnya.imunisasi akan
meningkatkan kekebalan tubuh. Bayi dan anak sehingga mampu melawan penyakit yang
dapat dicegah dengan vaksin tersebut. Anak yang telah di imunisasi bila terinfeksi oleh
kuman tersebut maka tidak akan menularka ke adik, kakak dan teman-teman sekitarnya.
4. Sasaran
Program imunisasi di Indonsia merupakan program unggulan untuk mencegah
angka kematian pada bayi, anak bawah 3 tahun, bawah 5 tahun, program ini akan
mencakup beberapa jenis imunisasi, sementara sasran dari program itu sendiri antara
lain mencakup: bayi di bawah umur 1 tahun (0-11 bulan), ibu hamil (awal kehamilan 8
bulan), wanita usia subur (calon mempelai wanita), anak SD (kelas I-VI)
5. Jenis imunisasi
a. Imunisasi aktif
Tubuh akan membuat sendiri zat anti setelah adanya rangsangan antigen dari
luar tubuh, rangsangan virus yang telah dilemahkan seperti pada imunisasi polio atau
campak.
b. Imunisasi pasif
Tubuh anak tidak membuat zat antibody sendiri, tetapi kekebanlan tersebut
diperoleh dari luar dengan cara menyuntikkan bahan atau serum yang telah
mengandung zat anti, atau anak tersebut mendapat zat anti dari ibunya semasa dalam
kandungan, setelah memperoleh zat penolak, prosesnya cepat, tetapi tidak bertahan
lama.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kebutuhan asuh yaitu kebutuhan neonatus memerlukan nutrisi yang meliputi ASI, susu
formula, dan makanan pendamping ASI sebagai kebutuhan bayi. Ketiganya digunakan untuk
pertumbuhan dan aktivitas seiring dengan makin bertambahnya usia anak. Produksi ASI

7
relative tetap, dengan pengaturan makanan untuk bayi dan anak sehat, kebutuhan nutrisi pada
bayi dan balita serta kebutuhan imunisasi. Sedangkan Kebutuhan asah yaitu pada kebutuhan
ini diperlukan stimulasi serta deteksi untuk mengetahui tingkat pertumbuhan dan
perkembangan dari bayi, balita.
B. Saran
Semoga makalah ini dapat diterima dan bermanfaat bagi semua pembaca dan dapat
memberikan kritik dan saran lain nya untuk perbaikan makalah selanjutnya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Vivian Nanny Lia. 2010. Asuhan Kebidanan Bayi dan Anak Balita.
Jakarta :Salemba Medika.
Hidayat, Azis Alimul. 2009. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan
Kebidanan.
Jakarta : Salemba MedikaHasni.(2012). asuhan kebidanan neonatus, bayi dan
balita “imunisasi” .<http://www.asuhan-kebidanan-neonatus-bayi-dan.html>[ 05
januari 2012

iii

Anda mungkin juga menyukai