AD ART PABOI Tahun 2017
AD ART PABOI Tahun 2017
PABOI
MUKADDIMAH
Bahwa untuk mencapai kehidupan rakyat yang sehat, adil, dan makmur yang
berazaskan Pancasila, berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 di dalam wadah
Negara Kesatuan Republik Indonesia dan sadar akan pentingnya Ilmu Orthopaedi
dan Traumatologi sebagai alat untuk mempertinggi kesejahteraan dan kebahagian
hidup bagi rakyat Indonesia serta ikut meninggikan martabat bangsa Indonesia, maka
perlu ditingkatkan pengalaman profesi kedokteran dalam bidang Ilmu Orthopaedi dan
Traumatologi kepada masyarakat dengan berpegang teguh kepada Sumpah Dokter
dan Kode Etik Kedokteran Indonesia.
Sadar akan perlunya kerjasama erat, dan guna membina serta memupuk Ilmu
Orthopaedi dan Traumatologi di Indonesia, maka para Dokter Spesialis Orthopaedi
dan Traumatologi di Indonesia yang pada tanggal Dua Puluh Lima September Seribu
Sembilan Ratus Enam Puluh Sembilan telah berkumpul di Bandung dan bersama-
sama telah bersepakat membentuk organisasi yang menghimpun seluruh Dokter
Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi di Indonesia.
BAB I
NAMA, WAKTU, DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 1
Nama
Pasal 2
Waktu
Perhimpunan ini telah didirikan oleh sembilan orang yaitu : Dokter R. Soeharso,
Dokter Soebiakto, Dokter Nagar Rasyid, Dokter S. Tajib Salim, Dokter Soelarto
Reksoprodjo, Dokter Sjamsul Ma'arif, Dokter R. Saleh Mangunsudirdjo, Dokter
Herman Sukarman, dan Dokter Kunadi Wihardjo, pada tanggal Dua Puluh Lima
September Seribu Sembilan Ratus Enam Puluh Sembilan bertempat di Hotel
“Savoy Homann” Bandung, untuk waktu yang tidak ditentukan.
Pasal 3
Tempat Kedudukan
Pasal 4
Dasar
Pasal 5
Asas
Pasal 6
Sifat
BAB III
TUJUAN DAN USAHA
Pasal 7
Tujuan
Pasal 8
Usaha
BAB IV
STATUS DAN FUNGSI
Pasal 9
Status
a. PABOI merupakan organisasi keahlian kedokteran dan wadah
satu-satunya bagi Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi
di Indonesia, bernaung di bawah Ikatan Dokter Indonesia (IDI)
dan berada dalam lingkungan IKABI.
b. PABOI merupakan organisasi berbadan hukum dengan hak otonom
untuk bertindak atas namanya sendiri dalam hal yang menyangkut
profesi dan Ilmu Orthopaedi dan Traumatologi.
Pasal 10
Fungsi
BAB V
Pasal 11
KEANGGOTAAN
Perhimpunan Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Indonesia
beranggotakan:
a. Anggota Biasa
b. Anggota Muda
c. Anggota Luar Biasa
d. Anggota Kehormatan
e. Ketentuan-ketentuan mengenai keanggotaan dijelaskan dalam
Anggaran Rumah Tangga.
BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI
Pasal 12
Kekuasaan
Pasal 13
Struktur Kepemimpinan
Pasal 14
Badan Pelengkap
BAB VII
ATRIBUT , LOGO DAN MARS
Pasal 15
Atribut PABOI
(1) Atribut adalah merupakan symbol atau ciri-ciri atau tanda-tanda PABOI . Dapat
berupa badge, pakaian, sticker, pin, jas PABOI , rompi , topi dan lain
sebagainya.
(2) Atribut organisasi harus mencantumkan logo PABOI
Pasal 16
LOGO PABOI
(1) Dasar
(2) Bentuk
a. Garuda : Menggambarkan kejayaan dan perlindungan.
b. Ekor : Terdiri dari bulu 25 helai dan bulu besar 9 merupakan tanggal
25bulan September sebagai tanggal dan bulan berdirinya PABOI.
c. Sayap : Terdiri dari 6 helai bulu luar dan 9 helai bulu dalam merupakan 69
sebagai tahun berdirinya PABOI (1969)
(3) INTI
(3) INTI
a. Dasar : Bulatan merupakan kebulatan tekad, warna putih merupakan sifat
kesucian dan kemanusiaan.
b. Rantai : Terdiri dari 9 mata rantai yang membentuk lingkaranbahwasanya
PABOI ini diprakasai oleh 9 tokoh.
Pasal 17
MARS PABOI
BAB VIII
KEUANGAN DAN KEKAYAAN ORGANISASI
Pasal 18
Keuangan Organisasi
Pasal 19
Kekayaan Organisasi
(1) Kekayaan Organisasi adalah aset milik organisasi baik yang bergerak
maupun tidak bergerak di semua tingkatan;
(2) Pengurus PABOI di setiap tingkatan bertanggung jawab atas pengelolaan
keuangan dan kekayaan organisasi;
(3) Kepemilikan kekayaan organisasi sebagaimana tersebut di atas, atas nama
badan hukum PABOI .
BAB IX
ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 20
Hal–hal yang belum diatur di dalam Anggaran Dasar akan diatur di dalam
Anggaran Rumah Tangga yang merupakan pula perincian pelaksanaan
Anggaran Dasar.
BAB X
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
Pasal 21
a. Perubahan Anggaran Dasar hanya dapat dilakukan pada saat Kongres
Nasional (KONAS) atau KONAS luar biasa .
b. Rencana perubahan Anggaran Dasar diajukan oleh Pengurus Pusat atau
Pengurus Cabang;
c. Rencana perubahan Anggaran Dasar telah disampaikan kepada Pengurus
Pusat selambat-lambatnya tiga bulan sebelum KONAS atau KONAS Luar
Biasa dan tembusannya disampaikan kepada semua unsur dan badan
kelengkapan dibawah PABOI
BAB XI
PEMBUBARAN
Pasal 22
a. Pembubaran organisasi hanya dapat dilakukan oleh KONAS yang diadakan
khusus untuk itudan dihadiri oleh paling sedikit 2/3 ( duapertiga) dari jumlah
anggota .
b. Segala harta benda organisasi, diserahkan kepada badan-badan atau
perkumpulan- perkumpulan yang ditentukan oleh Kongres Luar Biasa tersebut.
BAB XII
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 23
BAB XIII
PENUTUP
Pasal 24
BAB I
DASAR PENYUSUNAN
Pasal 1
BAB II
KEANGGOTAAN
Pasal 2
Anggota
a. Anggota biasa adalah Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi yang
berijazah dan diakui oleh Pemerintah Republik Indonesia, warga negara
Indonesia, anggota Ikatan Dokter Indonesia.;
b. Anggota luar biasa adalah Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi warga
negara asing yang telah diakui oleh IDI dan Konsil Kedokteran Indonesia
c. Anggota muda adalah Dokter Umum yang sedang dalam pendidikan untuk
menjadi Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi dan sudah menjadi
anggota Ikatan Dokter Indonesia.
d. Anggota Kehormatan adalah mereka yang berjasa terhadap PABOI dan Ilmu
Orthopaedi dan traumatologi.
Pasal 3
PENERIMAAN ANGGOTA BARU
a. Anggota Muda diangkat oleh Pengurus Pusat PABOI atas dasar permohonan
dari calon sesuai dengan persyaratan yang berlaku.
b. Anggota Biasa dan Anggota Luar Biasa diangkat oleh Pengurus Pusat PABOI
atas dasar permohonan dari yang bersangkutan dan diusulkan oleh PABOI
Cabang.
c. Bila belum ada cabang PABOI ditempat calon anggota sebagaimana butir (2)
pendaftaran dilakukan melalui pengurus cabang terdekat;
d. Ketentuan tata cara penerimaan anggota lebih lanjut diatur dalam Pedoman
Tatalaksana Organisasi.
e. Anggota Kehormatan diusulkan oleh Pengurus Pusat PABOI dalam KONKER
untuk mendapat persetujuan dalam Kongres Nasional
Pasal 4
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA
(1)Hak Anggota Biasa:
a.Mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan usul-usul secara lisan atau tertulis
kepada pengurus.
b. Mempunyai hak suara dalam rapat-rapat.
c.Memilih dan dipilih menjadi anggota pengurus.
d. Menulis gelar Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi dengan
singkatan SpOT di belakang namanya.
(2) Anggota Muda, Anggota Luar Biasa, dan Anggota Kehormatan dalam rapat-
rapat hanya mempunyai hak bicara. Mereka tidak berhak dipilih dan memilih
untuk kedudukan- kedudukan lain yang berhubungan dengan Perhimpunan.
(3) Setiap anggota yang melaksanakan tugas PABOI dan atau pekerjaan
sebagai dokter berhak mendapat perlindungan dan pembelaan dari
organisasi .
Pasal 5
Kewajiban Anggota
Pasal 6
KEHILANGAN KEANGGOTAAN
Pasal 7
TATA CARA PEMBERHENTIAN ANGGOTA
Pasal 8
PEMBELAAN
a. Anggota yang dikenakan pemberhentian sementara dapat membela diri
dihadapan Pengurus Pusat PABOI dan DEPOI.
BAB III
ORGANISASI
A. STRUKTUR KEKUASAAN
Pasal 9
KONGRES NASIONAL
1. Status
a. Kongres Nasional merupakan kekuasaan tertinggi organisasi sebagai
forum pelaksanaan kedaulatan seluruh anggota PABOI
c. KONAS diadakan sekali dalam 3 (tiga) tahun; dan dipimpin oleh Ketua
Sidang dan Sekretaris Sidang yang dipilih pada saat Kongres Nasional
f. Kongres Nasional dianggap sah bila dihadiri oleh separuh jumlah anggota
biasa.
Pasal 10
Wewenang
Sidang Khusus
a. Memilih Ketua Kolegium kemudian dikukuhkan sebagai ketua pada
Sidang Pleno KONAS untuk diteruskan dan dibuat pengesahannya
oleh Ketua Umum Pengurus Pusat;
b. Menetapkan pedoman-pedoman pokok, kebijakan strategis dan
program kerja nasional majelis-majelis
Pasal 11
Organisasi Keseminatan dalam PABOI
1. PABOI mengakui organisasi-organisasi keseminatan dalam bidang khusus
orthopaedi yang anggotanya juga adalah hanya anggota PABOI.
Pelaksanaan Kongres
1. Ketua Panitia Pelaksana Kongres PABOI adalah President Elect
Pasal 13
Pemilihan Ketua Umum Terpilih / Presiden Elect
a. Calon presiden elect diajukan berdasarkan hasil pemilihan yang telah
dilaksanakan pada konferensi kerja sebelumnya.
d. Nama-nama calon yang terpilih dalam konferensi kerja akan dipilih pada
Kongres Nasional.
Pasal 14
Pemilihan Dewan Penilai Etik Orthopaedi Indonesia
Pasal 15
Pemilihan Kolegium Orthopaedi dan Traumatologi Indonesia
(1) Anggota Kolegium terdiri dari Ketua Program Studi, Guru Besar, dan Kepala
Departemen/Bagian/SMF.
(2) Ketua Kolegium dipilih dalam Sidang Khusus Kolegium dan dikukuhkan
dalam Kongres Nasional.
Pasal 16
Keputusan
Pasal 17
Pengurus Cabang
Pasal 18
Dewan Etika dan Profesionalisme Bedah Orthopaedi & Traumatologi
Indonesia (DEPOI)
c. Dewan berfungsi untuk membina profesi, etika, dan hukum bagi Spesialis
Orthopaedi dan Traumatologi dalam arti yang seluas- luasnya sesuai dengan
Kode Etik Kedokteran Indonesia.
c. Bekerjasama dengan IDI c.q. MKEK IDI dalam hal yang menyangkut
profesi dokter, etika kedokteran pada umumnya.
Pasal 19
KOLEGIUM ORTHOPAEDI DAN TRAUMATOLOGI INDONESIA
j. Pleno Kolegium adalah rapat yang dihadiri oleh semua anggota Kolegium dan
pihak yang dianggap perlu dan pihak yang dianggap kompeten dalam bidang
pendidikan
k. Badan Pekerja (BP) Kolegium adalah Forum Ketua, dan Sekretaris Kolegium,
Ketua dan Sekretaris PABOI, Ketua Program Studi (KPS) dan pihak lain yang
dianggap perlu untuk menghadiri rapat BP
(2) STATUS :
a. Kolegium Orthopaedi dan Traumatologi Indonesia adalah badan yang
dibentuk oleh PABOI pada Kongres Nasional (KONAS) yang bertugas
mengampu cabang Ilmu Orthopaedi dan Traumatologi.
b. Standar Nasional Kompetensi Orthopaedi & Traumatologi adalah
kompetensi minimal yang harus dicapai dalam pendidikan dan ditetapkan
oleh Kolegium Orthopaedi dan Traumatologi Indonesia.
c. Standar Nasional Pendidikan Profesi Dokter Spesialis Orthopaedi &
Traumatologi adalah kriteria minimal pendidikan yang harus dipenuhi oleh
setiap Institusi Pendidikan Dokter Spesialis (IPDS) dalam
penyelenggaraan pedidikan dokter spesialis. Standar disusun oleh
Kolegium yang disyahkan oleh KKI.
d. IPDS adalah institusi yang melaksanakan program pendidikan Dokter
Spesialis Orthopaedi & Traumatologi yang telah diakreditasi Kolegium dan
disahkan Direktorat Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti), Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Nasional RI.
e. Katalog Pendidikan Nasional Orthopaedi & Traumatologi adalah profil
Pendidikan Dokter Spesialis dan Subspesialis (spesialis konsultan) yang
disusun oleh Kolegium mencakup visi & misi, kompetensi, daftar IPDS,
persyaratan dan alur pendaftaran calon peserta didik, pelaksanaan seleksi,
lama pendidikan, isi program, dan cara evaluasi.
f. Pleno Kolegium adalah rapat yang dihadiri oleh semua anggota Kolegium
dan pihak yang dianggap kompeten dalam bidang pendidikan.
g. Badan Pekerja (BP) Kolegium adalah Forum Ketua, dan Sekretaris
Kolegium, Ketua dan Sekretaris PABOI, Ketua Program Studi (KPS), dan
pihak lain yang dianggap perlu untuk menghadiri rapat BP.
(3) Tugas
(a) Membuat standar pendidikan profesi dokter spesialis dan spesialis
konsultan Orthopaedi dan Traumatologi Indonesia, berkoordinasi dengan
PABOI, IPDS, Rumah Sakit Pendidikan, Depdiknas dan Departemen
Kesehatan (Depkes).
(b) Menyusun katalog pendidikan profesi dokter spesialis dan spesialis
konsultan Orthopaedi dan Traumatologi Indonesia
(c) Melakukan Akreditasi IPDS
(d) Membuat peraturan pendidikan program pendidikan Orthopaedidan
Traumatologi meliputi struktur, isi, proses dan keluaran
(e) Menyelenggarakan ujian kompetensi nasional untuk spesialisdan spesialis
konsultan
(f) Memberikan Sertifikat kompetensi dari Kolegium sebagai pengakuan
resmi atas kompetensi yang dicapai
(g) Memantau, mengevaluasi dan menilai secara berkala dan
berkesinambungan program pendidikan, Institusi Pendidikan dan staf
pengajar
(h) Menentukan standar Sertifikasi Profesi sesuai peraturan yang berlaku
(Pendidikan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan – (BP2KB))
(i) Mensahkan sertifikasi kompetensi dokter spesialis Orthopaedi dan
Traumatologi dan Spesialis Konsultan
(j) Menyusun program pendidikan berkelanjutan
(k) Menyusun program pengembangan Spesialis Konsultan Orthopaedi dan
Traumatologi
(l) Membuat Komisi Kolegium sesuai kebutuhan
(m) Pleno Kolegium mengadakan rapat minimal 1 (satu) kali setahun pada
Kongres Kerja (KONKER) dan Kongres Nasional (KONAS)
(n) BP bertugas untuk mengadakan pertemuan sesuai dengan kebutuhan
(4) Kewenangan Kolegium Orthopaedi dan Traumatologi Indonesia:
(a) Menetapkan standar Pendidikan Profesi dokter Spesialis dan Spesialis
Konsultan Orthopaedi dan Traumatologi
(b) Menetapkan Akreditasi IPDS
(c) Memberikan sertifikat kompetensi Pendidikan Profesi dokter Spesialis dan
Spesialis Konsultan Orthopaedi dan Traumatologi
(d) Menentukan pengembangan pendidikan spesialis konsultan
(e) BP membuat rancangan keputusan dan rancangan ketetapan yang akan
disahkan pada pleno kolegium
Pasal 20
Bidang-Bidang Pengurus Pusat PABOI
b. Bidang Organisasi
c. Bidang Usaha, Kerjasama dan kemitraan dalam negeri dan luar negeri
3. Pengurus pusat juga dapat membentuk bidang lain sesuai dengan yang
dibutuhkan
Pasal 21
Badan Pelengkap
Pasal 22
Tim CPD/P2KB:
Mempunyai tugas :
Pasal 23
Biro Hukum , Pembinaan dan Pembelaan anggota
Pasal 24
Komite Lain
a. Spine
b. Hand
c. Paediatric
d. Trauma
e. Sport
f. Joint Replacement
g. Oncology
c. Tugas Seksi:
BAB III
Pasal 26
PERBENDAHARAAN
a. Perbendaharaan PABOI terdiri dari aset tetap dan aset bergerak yang sah
secara hukum.
c. Aset bergerak bisa didapatkan dari iuran anggota, dana abadi, sumbangan
anggota, dan usaha usaha lain yang sah serta tidak mengikat.
Pasal 27
Aturan Tambahan
c. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini dimuat dalam
peraturan PP PABOI tersendiri sepanjang tidak bertentangan dengan AD/ART
PABOI.
Pasal 28
Penutup
Anggaran rumah tangga ini disahkan dalam sidang pleno Kongres Nasional di
Jakarta pada tanggal 24 Nopember 2016 dan berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 24 November 2016