Anda di halaman 1dari 26

MOTTO

Disiplin dalam bertugas, Dewasa


dalam bertindak, dan Dinamis dalam
kegiatan

"Together We Build, Together We


Can", yang berarti "Bersama kita
membangun, bersama kita pasti
bisa"
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah,segala puja dan puji syukur penulis haturkan kepada Allah


SWT,karena atas kuasanya penulis dapat menyelesaikan Program Karya Ilmiah
Remaja ini.Tak lupa penulis panjatkan rasa syukur terhadap junjungan kita, Nabi
Muhammad SAW,karena atas bimbingannya kita dapat melewati zaman jahiliyah
menuju zaman yang terang benderang.

Pada kesempatan ini,penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima


kasih setulusnya kepada semua pihak yang telah memberikan semangat ataupun
dukungan,diantaranya:

Orangtua,sebagai orang terdekat penulis.Penulis menyampaikan ucapan


terima kasih yang tiada tara atas jasanya membesarkan,mengasuh,dan membiayai
sekolah sehingga penulis bisa menjadi seperti yang sekarang ini.

Ustadz dan Ustadzah,sebagai orangtua saya di sekolah.Terima kasih


karena telah mendidik penulis dengan sabar,penuh kasih,dan tidak pernah
mengeluh.Khususnya kepada ustadzah Siti Hasidha, selaku pembimbing yang
memberi saran,serta petunjuk hingga karya ini dapat terselesaikan dengan baik.

Teman-teman,sebagai motivator penulis dalam pengerjaan Program Karya


Ilmiah Remaja ini.Terima kasih atas motivasi dan dukungannya,semoga kalian
sukses semua.

Demikian Program Karya Ilmiah Remaja ini dibuat,semoga bermanfaat


bagi ilmu pengetahuan kelak.AMIN…

Lumajang,23 Mei 2013

Galih Achmad P
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………….…….….i

HALAMAN PERSETUJUAN………………………………………..…………ii

HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………...iii

MOTTO…………………………………………………………………...…..…iv

HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………….………v

KATA PENGANTAR…………………………………………………………..vi

DAFTAR ISI……………………………………………………………………vii

BAB 1 PENDAHULUAN

A.Latar Belakang………………………………………………………...1

B.Rumusan Masalah………………………….…………………………..2

C.Tujuan Penelitian……………………………………………………....2

D.Manfaat Penelitian……………………………………………………..3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pariwisata.............................................................................................4

B. Kebijaksanaan Umum Pariwisata........................................................5


C. Manfaat Pariwisata...............................................................................6

D. Industri pariwisata sebagai salah satu sektor perekonomian................7

BAB III METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian…...…………………………………………….8

B. Lokasi Penelitian..…………………………………………………….9

C. Jenis dan Sumber Data……………………………………………….10

D. Prosedur dan Teknik Pengumpulan Data……………………………..11

E. Analisis Data………………………………………………………….12

F. Keabsahan Data……………………………………………………….13

BAB IV PEMBAHASAN

A. Wisata Ranu Klakah masih belum ada perhatian dari pemerintah......14

B. Wisata Segitiga Ranu di Lumajang....................................................15

C. Perkembangan arus wisatawan...........................................................16

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan.......................................................................................17

B. Saran.................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ranu klakah merupakan obyek wisata danau yang terletak di sebelah utara
kota Lumajang, tepatnya di desa tegalrandu kecamatan Klakah. Transportasi
mudah dicapai dengan kendaraan pribadi atau menggunakan angkutan umum baik
roda dua maupun roda empat disamping ada dokar sebagai sarana angkutan
tradisional masyarakat setempat dengan jarak tempuh sekitar 20 km dari pusat
kota Lumajang.

Objek pariwisata yang luasnya mencapai 22 hektar ini terletak pada ketinggi
900 meter di atas permukaan laut, maka tidak heran jika udara di sini terkesan
sejuk dan menyegarkan. Tidak hanya itu, gunung lamongan yang seolah-olah
menjadi background membuat sempurna keindahanya.

Klakah merupakan salah satu daerah penghasil buah-buahan di kota


Lumajang, buah yang paling sering d hasilkan adalah buah nangka. Buah nangka
dari daerah Klakah memiliki kualitas yang berbeda di banding dari daerah lain di
Lumajang, jadi jangan heran ketika anda berkunjung ke danau Ranu Klakah ini
melihat banyak sekali para pedagang yang menjajakan nangka di sebagian jalan.
Hal ini juga menjadi daya tarik lain bagi obyek wisata ini.

Jika anda bermaksud mengunjungi objek pariwisata internasional (Bali) dan


anda memilih jalur melalui jember, anda pasti akan melewati danau ini, yaitu
danau yang merupakan bagian dari obyek wisata kawasan wisata setiga ranu
( danau ) dua lainnya adalah ranu pakis dan ranu bedali, antara Ranu Klakah, ranu
pakis dan ranu bedali terhubung oleh jalan yang dapat dilalui berbagai macam
kendaraan roda dua maupun roda empat.
Di samping panorama yang khas yang di sajikan di Ranu Klakah yaitu
berupa fatamorgana kebiruan air yang dapat di nikmati bersama keluarga, obyek
wisata ini juga sangat cocok untuk joging dengan mengelilingi area danau,
berolahraga tennis, menikmati sarana permainan anak, berperahu dan memancing.
Dan pengunjuk tidak perlu kuatir soal masalah penginapan karena di sini di
sediakan hotel yang jumlah kamarnya ada 6 buah.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana situasi dan kondisi Perkembangan Wisata Ranu Klakah sampai
saat ini ?
2. Bagaimana peranan Wisata Ranu Klakah dalam wisata di Lumajang ?
3. Bagaimana upaya pemerintah dan masyarakat lumajang supaya Wisata Ranu
Klakah bisa menjadi wisata yang terjaga alamnya ?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui situasi dan kondisi Wisata Ranu Klakah.
2. Untuk mengetahui peranan Wisata Ranu Klakah dalam pariwisata.
3. Untuk mengetahui upaya pemerintah dan masyarakat Lumajang supaya
Wisata Ranu Klakah menjadi wisata yang popular di lumajang.

D. Manfaat Penelitian
- BAGI SEKOLAH
Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas
tentang Perkembangan Wisata Ranu Klakah, terkhusus lagi kepada ustad ustadzah
dan siswa siswi SMP AL-IKHLASH .
- BAGI PENELITI
Sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu yang diperoleh selama di SMP Al –
IKHLASH dan untuk melatih diri dalam menyusun suatu tulisan yang bersifat
ilmiah. Merupakan salah satu syarat kelulusan di SMP-AL IKHLASH.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA PUSATAKA

A. Pariwisata
Pariwisata adalah satu kegiatan yang menyenangkan yang pada umumnya
dilakukan oleh orang untuk berekreasi. Saat berwisata, orang akan pergi atau
menuju satu tempat yang dianggap menarik yang memiliki suasana berbeda dari
daerah tempat tinggal mereka

Seiring dengan semakin berkembangnya jaman, pariwisata saat ini bahkan


sudah bukan lagi menjadi kegiatan yang dilakukan untuk sekadar iseng, sebagian
orang bahkan sudah menjadikannya sebagai gaya hidup atau bahkan satu
kebutuhan yang wajib untuk dipenuhi.

Dengan semakin beragamnya moda transportasi yang tersedia, maka


kegiatan pariwisata pun menjadi hal yang mudah untuk dilakukan. Namun, apa
yang dimaksud dengan pariwisata? Berikut adalah beberapa pengertian
pariwisata menurut para ahli yang dirangkum dari berbagai sumber.

Robert McIntosh, Pariwisata adalah gabungan gejala dan dan hubungan


yang muncul dari adanya interaksi antara wisatawan, bisnis serta pemerintah
yang menjadi tuan rumah dan masyarakatnya di dalam proses melayani dan
menarik para wisatawan

Richard Sihite, Pariwisata adalah suatu kegiatan perjalanan yang dilakukan


oleh manusia untuk sementara waktu yang diselenggarakan dari tempat satu ke
tempat yang lain dengan satu perencanaan dan maksud bukan untuk mencari
nafkah tetapi untuk kegiatan pertamasyaan atau berekreasi atau untuk
memenuhi berbagai keinginan
H. Kohdyat, Pariwisata adalah perjalanan dari satu tempat menuju tempat
yang lain yang bersifat sementara yang dilakukan oleh individu maupun
kelompok dalam usaha untuk mencari keserasian atau keseimbangan dan
kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, ilmu dan
alam.

Salah Wahab, Pariwisata merupakan salah satu bentuk industry yang baru
yang akan mempu membantu mempercepat tumbuhnya ekonomi, ketersediaan
lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standar hidup dan menstimulasi sektor
produktif yang lain. Pariwisata juga turut merealisasi industri klasik seperti
kerajinan tangan, souvenir, transportasi dan penginapan

A. Kebijaksanaan umum pariwisata


Dalam rangka pengembangan pariwisata maka manteri perhubungan
memberikan tugas pokok kepada dirjen pariwisata sebagai berikut :

1. Menciptakan iklim yang baik guna menjamin perkembangan


kepariwisataan nasional dalam rangka meningkatkan mutu guna dapat
disejajarkan dengan kepariwisataan internasional.
2. Menyelenggarakan dan mengusahakan volume wisatawan luar dalam
negri yang tinggi untuk meningkatkan industri pariwisata nasional.
3. Menyelenggarakan dan mengusahakan kuantitas dan kualitas servis
wisata yang baik agar dapat menstimulir kenaikan volume arus wisatawan.

Dalam pengembangan pariwisata ini, perlu diusahakan keserasian kerja


antara pemerintah disatu pihak dan pengusaha swasta dipihak lain.

Menurut Prof. Sumitro dalam pemberian definsi pembangunan ekonomi dapat


ditarik suatu pengertian bahwa perlunya penambahan modal dan keterampilan.
Oleh karena itu indonesia merupakan negara yang sedang berkembang dimana
sebelumnya perekonomian kita berada dalam posisi yang tak menentu dimana
ditandai dengan adanya devaluasi dan resesi dunia.

A. Manfaat Pariwisata
Pada dasarnya fungsi pariwisata di Indonesia terdiri dari lima fungsi, yaitu :

1. Manfaat dari segi Ekonomi


2. Manfaat dari segi Budaya
3. Manfaat dari segi Lingkungan Hidup
4. Manfaat dari segi Pergaulan dan Ilmu Pengetahuan
5. Manfaat dari segi Peluang dan Kesempatan Kerja

Hal ini sejalan dengan fungsi pariwisata yang dikemukakan oleh Hari
Hartono (Perkembangan Wisata, kesempatan kerja dan permasalahannya)
sebagai berikut :

i. Manfaat dari segi Ekonomi


Manfaat pariwisata dari segi ekonomi adalah pariwisata menghasilakan
devisa yang besar bagi Negara sehingga meningkatkan perekonomian
negara.Devisa yang diterima secara berturut-turut pada tahun 1996, 1997, 1998,
1999, dan 2000 adalah sebesar 6,307.69; 5,321.46; 4,331.09; 4,710.22; dan
5,748.80 juta dollar AS (Santosa, 2001). Pada tahun 2002 dan 2003, meskipun
mengalami tragedi Kuta (Bom Bali), nilai devisa juga masih tetap tinggi, yaitu US$
4.496 Milyard tahun 2002 dan US$ 4.307 Milyard tahun 2003.

Kontribusi pariwisata menunjukkan trend yang semakin meningkat dari


tahun ke tahun. Pada tahun 1985 penukaran valuta asing senilai 95,105 juta
dollar AS. Angka ini mengalami kenaikan, menjadi 456,105 juta dollar AS pada
tahun 1990, dan pada tahun1997 (sesaat sebelum krismon) menjadi 1.380,454
juta dollar AS. Selanjutnya, karena nilai tukar dollar yang melonjak, penukaran
valuta asing hanya mencapai nilai 865,078 juta dollar AS pada tahun 2000.

Erawan (1999) menemukan bahwa pada tahun1998, dampak pengeluaran


wisatawan terhadap pendapatan masyarakat mencapai 45,3%, sedangkan
dampak dari investasi di sektor pariwisata adalah 6,3%. Ini berarti bahwa secara
keseluruhan, industri pariwisata menyumbang sebesar 51,6% terhadap
pendapatan masyarakat Bali. Dilihat dari kesempatan kerja, pada tahun 1998
sebesar 38,0% dari seluruh kesempatan kerja yang ada di Bali dikontribusikan
untuk pariwisata.Erawan lebih lanjut mengatakan bahwa dampak pengeluaran
wisatawan terhadap perekonomian di Bali terdistribusikan ke berbagai sektor,
bukan saja hotel dan restoran. Distribusi juga terserap ke sektor pertanian
(17,93%), sektor industri dan kerajinan (22,73%), sektor pengangkutan dan
komunikasi (12,62%), sektor jasa-jasa (12,59%), dan sebagainya. Hal ini sejalan
dengan data mengenai distribusi pengeluaran wisatawan. Data menunjukkan
bahwa selama di Bali, pengeluaran wisatawan yang terserap ke dalam
‘perekonomian rakyat’ cukup tinggi. Selain menghasilkan devisa pariwisata juga
memberikan dampak ekonomi secara langsung bagi masyarakat sekitar,seperti
contohnya adalah tiket masuk suatu kawasan obyek wisata.

ii. Manfaat dari segi Budaya


Manfaat lain yang muncul dari industri pariwisata ini antara lain dapat
terlihat pula dari segi budaya. Dengan pesatnya perkembangan industri
pariwisata maka akan membawa pemahaman dan pengertian antar budaya
melalui interaksi pengunjung wisata (turis) dengan masyarakat lokal tempat
daerah wisata tersebut berada. Dari interaksi inilah para wisatawan dapat
mengenal dan menghargai budaya masyarakat setempat dan juga memahami
latar belakang kebudayaan lokal yang dianut oleh masyarakat tersebut.
Bali merupakan salah satu contoh nyata daerah wisata yang berkembang
amat pesat di Indonesia. Banyaknya turis-turis yang berkunjung ke Bali, baik turis
domestik maupun internasional telah membawa dampak yang cukup besar bagi
perkembangan daerah itu sendiri. Sedangkan dari segi sosial budaya, Bali
merupakan sarana yang tepat bagi pengenalan dan promosi kebudayaan
Indonesia kepada dunia internasional.

iii. Manfaat dari segi Lingkungan Hidup


Pariwisata juga mendatangkan manfaat bagi lingkungan hidup karena
sebuah objek wisata apabila ingin banyak mendapatkan kunjungan dari wisataan
haruslah terjaga kebersiahannya sehingga kita menjadi terbiasa untuk merawat
dan menjaga lingkungan kita agar selalu terjaga kebersihannya.Pembangunan
pariwisata tidak mengakibatkan dampak-dampak negatif terhadap lingkungan
dan penurunan kualitas tanah atau lahan pertaninan baik lahan perladangan
maupun persawahan. Kelestarian hutannya masih tetap terjaga dengan baik.
Masyarakat secara bersama-sama dan sepakat untuk melestarikan hutannnya
dan tanpa harus ketergantungan terhadap hutan tersebut. Pada dasarnya
masyarakat lokal telah sadar terhadap perlunya pelestarian hutan, karena
kawasan hutan yang dimaksud merupakan daerah resapan air yang bisa
dipergunakan untuk kepentingan hidupnya maupun mahluk hidup yang lainnya
serta untuk keperluan persawahan.

iv. Manfaat dari segi Pergaulan dan Ilmu Pengetahuan


Manfaat pariwisata yang kita dapat dari segi nilai pergaulan adalah kita
menjadi lebih banyak mempunyai teman dari berbagai Negara dan kita bisa
mengetahui kebiasaan orang yang dari masing-masing Negara tersebut sehingga
kita bisa mempelajari bagaimana kebiasaan yang baik di masing-masing
nagara.Selain itu kita juga mendapat manfaat ilmu pengetahuan dari pariwisata
karena dengan mempelajari pariwisata kita juga bisa tahu dimana letak dan
keunggualn sebuah objek wisata sehingga kita bisa mempelajari mengapa
sebuah objek wisata tersebut bisa maju dan bisa menerapkan di daerah objek
wisata daerah kita yang belum berkembang dengan baik.

v. Manfaat dari segi Peluang dan Kesempatan Kerja


Pariwisata juga menciptakan kesempatan kerja.Sarana-sarana pariwisata
seperti hotel dan perjalanan adalah usaha yang ”padat karya”.Menurut
perbandingan jauh lebih banyak untuk hotel dan restoran daripada untuk usaha-
usaha lainnya.Untuk setiap tempat tidur dibutuhkan kira-kira 2 corang tenaga.Di
Amerika Serikat untuk tempat tidur diperlukan 279 tenaga kerja.Sudah tentu
angka itu berbeda-beda menurut negaranya .Di Indonesia untuk setiap kamar
dibutuhkan kira-kira 2 orang tenga kerja.

Itu semua mengenai tenga kerja yang langsung berhubungan dengan


pariwisata. Di samping itu, pariwisata juga menciptakan menciptakan peluang
kerja yang tidak berhubungan langsung dengan pariwisata. Yang terpenting di
bidang kontruksi bangunan dan jalan.

B. Industri pariwisata sebagai salah satu sektor perekonomian


Pada dasarnya saran umum pembangunan ekonomi suatu negara adalah
peningkatan pendapatan berkapita penduduk. Hal ini berarti sasaran
pembangunan ekonomi tersebut bukan saja diprioritaskan pada meningkatnya
pendapatan internasional semata-mata, tetapi harus dibarengi dengan
pemerataan itu sendiri.

Pendapatan nasional yang tinggi namun tidak dinikmati secara merata oleh
warga negara, bukanlah sasaran utama dari pembangunan ekonomi, disamping
itu harus pula dibarengi oleh adanya kesempatan kerja bagi penduduk, sehingga
tidak ditemukan atau setidak-tidaknya tingkat pengangguran dapat berkurang.

Oleh karena itu peningkatan disektor pariwisata akan mempunyai dampak


positif terhadap peningkatan sektor-sektor lainnya, baik disektor ekonomi yang
terkait secara langusng dengan industri pariwisata tersebut, seperti hotel dan
restoran maupun sektor-sektor yang lainnya.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Penelitian
Seseorang yang ingin melakukan penelitian yang akan membuat rancangan
penilitian terlebih dahulu, karena setiap karya ilmiah harus memiliki rancangan
penelitian. Rancangan pada dasarnya merencanakan seatu kegiatan sebelum
dilaksanakan. Kegiatan merencanakan ini mencakup komponen-komponen
penelitian yang diperlukan. Dan hal yang diadakan penelitian ini adalah
kesesuaian dengan tujuan penelitian. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui hubungan sector pariwisata terhadap pemasukan pendapatan
daerah.

Dilihat dari sifatnya maka penilitian ini bersifat deskriptif. Dari


Wikipedia.com, Penelitian deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang
tujuannya untuk menyajikan gambaran lengkap mengenai setting sosial atau
hubungan antara fenomena yang diuji. Dalam penelitian ini, peneliti telah
memiliki definisi jelas tentang subjek penelitian dan akan menggunakan
pertanyaan who dalam menggali informasi yang dibutuhkan Tujuan dari
penelitian deskriptif adalah menghasilkan gambaran akurat tentang sebuah
kelompok, menggambarkan mekanisme sebuah proses atau hubungan,
memberikan gambaran lengkap baik dalam bentuk verbal atau numerikal,
menyajikan informasi dasar akan suatu hubungan, menciptakan seperangkat
kategori dan mengklasifikasikan subjek penelitian, menjelaskan seperangkat
tahapan atau proses, serta untuk menyimpan informasi bersifat kontradiktif
mengenai subjek penelitian.

Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif


yang berusaha mendeskripsikan tentang perkembangan wisata ranu klakah yang
letaknya berada di kecamatan klakah, kabupaten lumajang. Dengan pendekatan
kualitatif peneliti akan memperoleh penghayatan, pengalaman, dan pemahaman
akan pemahaman wisata ranu klakah yang belum dikembangkan oleh pihak
pemerintah.

B. Kehadiran Peneliti
Peneliti adalah salah satu warga Kabupaten Lumajang sesuai dengan
pendekatan kualitatif maka kehadiran peneliti di lapangan adalah sengat pening
dan menentukan. Kedudukan peneliti dalam penilaian kualitatif cukup rumit.
Peneliti sekaligus perencana, pengumpul data, penganalisis, penafsir data dan
pengimplementasi.

Instrument utama peneliti ini adalah peneliti sendiri karena peneliti sendiri
sebagai instrument yang terjun ke lapanga dengan mengamati serta berusaha
sendiri mengumpulkan data. Data dalam bentuk kata-kata diperoleh baik selama
observasi partisipan dilakukan maupun dalam keseharian selama peneliti
berdomisili di wilayah penelitian, sehingga peneliti tidak terlalu memerlukan
waktu untuk menyesuaikan diri dan pendekatan unuk dapat diterima di
lingkungan yang di teliti.

C. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di Kabupaten Lumajang dan khusus untuk
sector pariwisatadan semua yang berkaitan tentang itu. Peneliti harus menguasai
betul daerah-daerah yang penting serta menunjang bagi kemajuan wisata Ranu
Klakah. Peneliti juga harus secara cermat mengawasi perkembangan-
perkembangan wisata tersebut.
D. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data kualitatif
sebagai data utama yang bersumber dari sumber-sumber dan artikel-artikel yang
yang mengacu terhadap sector pariwisata dan hubungannya dengan pemasukan
daerah Lumajang.

Yang dimaksud dengan pendekatan kualitatif adalah suatu pendekatan


dalam melakukan penelitian yang berorientasi pada gejala-gejala yang bersifat
alamiah karena orientasinya demikian, maka sifatnya naturalistic dan mendasar
atau bersifat kealamihan serta tidak bias lilakukan di labotarium melainkan harus
terjun di lapangan. Oleh sebab itu, penelitian semacam ini disebut dengan field
study. (Muhammad Nazir, Metode Penelitian (Bandung: Remaja Rosdakarya,
1986), hml 159.)

E. Prosedur dan Teknik Pengumpulan Data


Untuk mendukung kelancaran dari suatu penelitian ini diperlukan suatu
teknik atau metode pengumpulan data yang tepat yakni study kepustakaan.
Adapun studi kepustakaan adalah segala usaha yang dilaksanakan oleh peneliti
untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topic atau masalah yang akan
atau sedang diteliti. Informasi itu dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan
penelitian, karangan-karangan ilmiah, tesis dan disertai, peraturan-peraturan,
ketepatan-ketepatan, buku tahunan, ensiklopedia, dan sumber-sumber tertulis
baik tercetak maupun elektronik lain.

F. Analisis Data
Data yang telah peneliti kumpulkan selama mengadakan peneliti perlu
diolah dan dianalisis dengan penuh ketelitian, keuletan dan secara cermat
sehingga mendapatkan suatu kesimpulan tentang obyek-obyek penelitian yang
baik. Menurut Nazir (1983:358) ”analisis adalah mengelompokkan, membuat
suatu urutan, memanipulasi serta menyingkat data sehingga mudah untuk
dibaca”. Berdasarkan definsi tersebut, analisis dapat dikatakan sebagai suatu
cara untuk mengolah dan memaparkan data secara terorganisir dan sistematis.

Pengolah data yang diperoleh dengan menggunakan aturan-aturan yang


ada sesuai dengan metode metode penelitian yang digunakan. Dalam data ini
peneliti menggunakan pengdekatan kualitatif yang lebih mengacu pada
pengungkapan data sesuai dengan realita dan tidak menggunakan data statistic.

Adapun analisis data yang digunakan adalah analisis induktif dan


deduktif. Analisis induktif yang artinya dengan menguraikan peristiwa-peristiwa
atau data-data yang bersifat khusus untuk mengumpulkannya dengan bersifat
general. Sedangkan analisis Deduktif artinya menguraikan peristiwa yang bersifat
umum untuk mengumpulkannya dengan sifat khusus. Jadi, analisis data
merupakan langkah lanjut dari kegiatan pengumpulan data. Data yang terkumpul
diolah dan dianalisi dengan maksut agar data itu mempunyai arti dan mampu
memberikan keterangan tentang populasi.

F. Keabsahan Data
Adalah suatu yang dilakukan oleh peneliti dalam rangka untuk
membuktikan data yang diperoleh dengan keadaan yang sesungguhnya dan
kredilitas data itu sendiri bertujuan untuk membuktikan apa yang diamati oleh
peneliti sesuak dengan pernyataan yang sebenarnya. Hal ini perlu dilakukan
dengan upaya untuk memenuhi informasi yang dikemukakan oleh penulis
sehingga mengandung nilai kebenaran. Usaha peneliti untuk memperoleh
keabsahan data dapat dilakukan dengan teknik, diantaranya :

1. Pengamatan
Ketekunan pengamatan bermaksud menentukan cirri-ciri dan unsure-
unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan attau isu yang sedang
dicari dan kemudiaan memusatkan daripada hal-hal tersebut dengan rinci
(Moleong, 2005:329)
Pengamatan sangat dibutuhkan dalam pendekaan penelitian kualitatif
dengan tujuan untuk menghindari data yang tidak benar yang diperoleh dari
responden yang bias jadi obyek akan menutup diri terhadap fakta yang
sebenarnya.
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Wisata Ranu Klakah masih belum ada perhatian dari Pemerintah

Lumajang- wisata alam Ranu Klakah merupakan salah satu tempat wisata
yang ada di kabupaten Lumajang. Wisata alam dengan keindahan yang masih
alami ini terletak di desa Tegalrandu, kecamatan Klakah. Untuk menuju ke Ranu
tersebut sangat mudah bisa di tempuh sekitar 10 menit dari pasar Klakah dengan
menggunakan kendaraan bermotor.

Menempati bentuk lahan vulkanik yang terdiri dari kawah, danau (ranu),
lereng gunung api, dan dataran gunung api membuat wilayah Klakah banyak
memiliki ranu-ranu dan salah satu diantaranya Ranu Klakah. Ranu yang
bertengger di posisi 900 meter dpl, dengan luas 22 hektar dan kedalama 28 m.
Posisi Ranu Klakah yang langsung menghadap ke gunung Lemongan menambah
keindahan pesona alam Ranu Klakah. Ranu Klakah selain menyuguhkan pesona
alam yang begitu indah juga membawa berkah tersendiri bagi penduduk setempat,
selain bisa berjualan di tempat wisata sebagian masyarakat sekitar Ranu Klakah
mencari rejeki dengan mencari ikan di Ranu Klakah. Jika kita berkunjung kesana
kita juga bisa melihat aktivitas petani keramba di sekitar Ranu Klakah.

Ranu Klakah selain menyuguhkan pesona alam yang begitu indah ternyata
juga menyimpan saksi bisu peradapan dari masa lalu. Posisi peninggalan sejarah
yang sering disebut dengan nama sector Kandang Sapi ini tidak jauh dari lokasi
Ranu Klakah sendiri, kira-kira 200 m dari ranu dan berada di sebelah rumah dari
pak Madei. Secara administrasi letak dari sector kandang sapi itu termasuk dalam
dusun Jatian,situs ini terdiri dari susunan batu bata yang dulunya diperkirakan
sebagai bangunan candi, selain itu disekitar Ranu Klakah juga ditemukan batu
temu gelang, punden berundak dan fragmen beliung batu.

Menurut cerita Madei (38), warga sebelah situs kandang sapi berada
menuturkan sejarah penemuan situs tersebut,”pada awal tahun 1980an Paklek
saya membeli lahan dimana lokasi situs itu berada, setelah dibeli tanah tersebut
tanah itu di gali dan tanpa sengaja menemukan tumpukan batu bata.” ujar Madei
kepada Pedomannusantara.com.

“ Kami dan penduduk sekitar sini tidak tahu dari mana asal tumpukan batu
bata itu jadi kami hanya mengira bahwa itu peninggalan leluhur” papar Madei.
Madei menambahkan bahwa pada tahun 2006 ketika pihak Balai Arkeologi
melakukan penelitian ke situs tersebut, baru masyarakat Tegalrandu tahu bahwa
daerah tersebut menyimpan peninggalan sejarah yang bernilai tinggi.

Madei juga menuturkan bahwa selama ini belum ada perhatian dari
pemerintah terhadap situs tersebut,”ya selama ini hanya kami bersihkan sekitar
situs yang kami namakan candi dan belum ada perhatian dari
pemerintah”pungkasnya.

Aak Abdullah selaku tokoh masyarakat sekitar Ranu Klakah ketika di


hubungi via sms menyatakan bahwa masyarakat berharap bahwa nanti
kedepannya nanti situs-situs tersebut dilestarikan,” situs-situs tersebut merupakan
kekayaan budaya di Ranu Klakah” ujarnya. Senada dengan Madei Aak juga
menuturkan bahwa selama ini belum ada perhatian dari pemerintah daerah.
B. WISATA SEGITIGA RANU DI LUMAJANG

Obyek wisata Ranu atau Danau di Kabupaten Lumajang ini merupakan satu
kawasan danau segitiga, karena terdapat 3 kawasan danau yang saling berdekatan
yaitu :

- RANU KLAKAH

- RANU BEDALI

- RANU PAKIS

Jarak tempuh antara Ranu Bedali ke Ranu Pakis berkisar 7 Km. Sedangkan
jarak tempuh Ranu Bedali ke Ranu Klakah sekitar 6 Km dan semuanya bisa
dijangkau dengan mudah menggunakan kendaraan roda dua ataupun empat.

1. RANU KLAKAH

Obyek wisata danau ini terletak di sebelah Utara kota Lumajang tepatnya di
Desa Tegalrandu Kecamatan Klakah dengan jarak tempuh + 20 Km dari kota
Lumajang. Transportasi, mudah dicapai dengan kendaraan pribadi atau angkutan
umum baik roda dua maupun roda empat disamping itu disana juga terdapat dokar
sebagai sarana angkutan tradisional masyarakat setempat.

Obyek ini berada pada ketinggian + 900 meter dpl, dengan luas 22 hektar
dan kedalaman 28 m yang dilatar belakangi gunung Lamongan dengan ketinggian
+ 1.668 m dpl, serta didukung oleh udara yang sejuk dan segar. Beraneka
ragamnya buah-buahan nangka khas Klakah yang dijual sepanjang jalan raya
menjadi daya tarik lain bagi obyek wisata ini.
Panorama yang khas berupa fatamorgana kebiruan air obyek wisata ini
merupakan alternatif pilihan tujuan wisata di Jawa Timur. Bila mengunjungi Bali
melewati Kabupaten Jember, Danau ini merupakan salah satu obyek wisata dari
Kawasan Wisata Setiga Ranu ( danau ) sedangkan lainnya adalah Ranu Pakis dan
Ranu Bedali, yang satu sama lain terhubung oleh jalan yang dapat dilalui
kendaraan roda dua maupun roda empat. Disamping menikmati panoramanya,
aktivitas yang dapat dilakukan sendiri ataupun bersama keluarga antara lain,
joging mengelilingi area danau dengan fasilitas jalan beraspal, berperahu,
menikmati sarana permainan anak, berolahraga tennis dan memancing. di Ranu
Klakah tersedia sarana Hotel untuk menginap dengan jumlah kamar 6 buah.

Terletak di Desa Tegalrandu Kecamatan Klakah dengan jarak sekitar 20 Km


dari kota Lumajang.
2. RANU BEDALI

Sebagai rangkaian kawasan Segitiga Ranu, dengan jarak 7 Km dari Ranu


Pakis atau 6 Km dari Ranu Klakah kita sampai pada Ranu Bedali Kecamatan
Ranuyoso. Obyek wisata ini mempunyai ketinggian + 700 M dari permukaan laut
dengan luas danau 25 Ha dan kedalaman 28 m.

Berbeda dari dua ranu sebelumnya, yang menarik dari ranu ini adalah letak
permukaan air berada jauh di bawah permukaan tanah. Sehingga untuk mencapai
daratan tepi danau dibutuhkan kesehatan prima yang merupakan tantangan bagi
mereka yang berjiwa muda. Meskipun demikian panorama danau ini dilihat dari
atas cukup mengasyikkan. Sehingga untuk mencapai daratan tepi danau
dibutuhkan tenaga yang prima dan kehati-hatian yang tinggi.

3. RANU PAKIS

Sekitar 10 menit dengan berkendaraan roda dua ataupun roda empat


sampailah kita ke Ranu Pakis, bila kunjungan wisata kita diawali dari Ranu
Klakah. Obyek wisata danau ini terletak di Desa Ranu Pakis dengan jarak + 20,5
Km disebelah Utara kota Lumajang ,mempunyai ketinggian + 600 Meter, dari
permukaan laut dengan luas danau 50 Ha dan kedalaman 26 m. Masih dilatar
belakangi Gunung Lamongan dan nampak lebih dekat, serta kondisi alam yang
masih perawan akan menjadi daya tarik bagi pecinta lingkungan atau wisatawan
yang membutuhkan udara segar.

Selain rekreasi dapat pula menikmati ikan segar yang dijual di warung-
warung sederhana dan dapat pula dibawa untuk oleh-oleh. Ikan ini hasil budi daya
pada perairan Ranu Pakis dengan sistim keramba jaring apung, jenisnya Mujaher,
Nila.

Bagi anda yang ingin berwisata, inilah salah satu tempat wisata alam yang
sangat cocok untuk melakkukan refreshing agar hilang penat pikiran selama
sepekan beraktifitas. Kami juga menyediakan jasa paket wisata Lumajang dan
kemanapun sesuai tujuan anda.
C. Perkembangan arus wisatawan Ranu Klakah

Menuut penjaga wisata ranu Klakah dalam beberapa tahun terakhir jumla
wisatawan yang berkunjung ke Ranu Klakah secara umum dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan.

Ini ditunjang dengan peningkatan mutu infrasuktur yang ada di kec. Klakah
yang sudah ditangani secara intensif untuk memajukan wisata Ranu Klakah.
Masyarakat sekitar ranu Klakah terus memfokuskan agar Wisata ranu Klakah
dapat menjadi wisata Internasional yang selalu terjaga kebersihannya.
BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Sektor Pariwisata sangat menunjang dalam pemasukan anggaran daerah, ini


disebabkan oleh pemasukan-pemasukan pariwisata yang cukup besar dan
membantu memajukan ekonomi. Wisata ranu klakah adalah wisata yang masih
terjaga alamnya. Terdapat tiga buah ranu (danau) vulkanik yang berada di sekitar
lereng Gunung Lamongan, yakni Ranu Pakis, Ranu Klakah dan Ranu Bedali.
Ranu Pakis digunakan oleh masyarakat sekitar sebagai tempat budidaya ikan air
tawar. Ranu Klakah merupakan ranu yang berlatar belakang Gunung Klakah.
Ranu Bedali merupakan Ranu yang terdapat di daerah cekungan, seolah-olah ranu
ini berada di sebuah mangkuk besar. Ketiga Ranu tersebut membentuk segitiga,
sehingga disebut dengan "Segitiga Ranu".

B. Saran

Dengan terjaganya wisata Ranu Klakah yang ada di Kabupaten Lumajang,


seharusnya Lumajang dapat menjadi salah satu kota wisata yang digemari
minimal di jawa timur. Jika potensi wisata ini dikelola dengan baik seperti
memperbaiki sarana dan pasana yang menunjang wisatawan akan betah berwisata
ke Ranu Klakah. Pemerintah sebagai pihak yang berwenang pun harus segera
bertindak memperbaiki tempat-tempat dan sarana wisata agar tidak ketinggalan
dengan kabupaten lainnya.

Pemerintah juga harus memulai kerjasama dengan pihak-pihak lain sepeti


pengusaha akomodasi untuk memajukan sektor pariwisata Ranu Klakah. Jadi
pemerintah seharusnya lebih fokus untuk memajukan sektor pariwisata lumajang
agar pemasukan anggaran daerah bisa lebih banyak dan Lumajang akan menjadi
kota tujuan wisata di provinsi Jawa Timur.
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Ranu_Klakah

http://pariwisatadanteknologi.blogspot.com/2010/04/manfaat-
pariwisata-dari-berbagai-segi.html

Anda mungkin juga menyukai