Anda di halaman 1dari 9

KOMPETENSI GURU : URGENSI DAN KOMPETENSI YANG PERLU

DIMILIKI DAN DIKEMBANGKAN DI ERA GLOBALISASI


Muthmainnah, Reksa Jayengsari
Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia
Jln.Dr.Setiabudi No. 229 / (022) 2013163
Email: mizz.uthe@gmail.com, reksaecha22@gmail.com

Abstract
This research is motivated by the challenges of globalization that requires the creation of qualified human
resources in order to compete with other countries. Education is a forum for the creation of quality human
resources through education so that graduates are able to compete with other foreigners in the world market.
The problem that occurs is the poor quality of teachers in Indonesia are characterized by the presence of
teachers who are not qualified enough to teach and do not meet the minimum educational qualification when
the teacher has a very important role to produce qualified human resources. Teachers who have the
competence to reflect the teacher who has the ability in achieving educational goals. Competence must be
owned by a teacher mentioned in the statute of teachers and lecturers consists of pedagogical, professional,
social and personality. In the era of globalization, the need for competence other than the four competencies
include entrepreneurial competence, language competence and competence and information technology. This
competency is important is owned and continues to be developed by the teacher in order to respond to the
challenges of globalization.
Keyword: Competence of Teachers , Teacher Competency urgency , Globalization

Abstrak

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tantangan era globalisasi yang mengharuskan terciptanya sumber daya
manusia yang berkualitas agar mampu bersaing dengan negara-negara lain. Pendidikan merupakan wadah
bagi terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas sehingga melalui pendidikan lulusan-lulusan mampu
bersaing dengan warga asing lainnya di pasar dunia. Masalah yang terjadi adalah rendahnya kualitas guru di
Indonesia yang ditandai dengan masih adanya guru yang tidak memiliki kualifikasi yang cukup untuk
mengajar serta tidak memenuhi kualifikasi pendidikan minimal padahal guru memiliki peran yang sangat
penting untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Guru yang memiliki kompetensi dapat
mencerminkan guru yang memiliki kemampuan dalam pencapaian tujuan pendidikan. Kompetensi yang
wajib dimiliki oleh seorang guru tercantum di dalam undang-undang guru dan dosen yang terdiri dari
kompetensi pedagogik,profesional,sosial dan kepribadian. Di era globalisasi perlu adanya kompetensi lain
selain keempat kompetensi tersebut diantaranya adalah kompetensi kewirausahaan, kompetensi bahasa dan
kompetensi teknologi dan informasi. Kompetensi ini penting dimiliki dan terus dikembangkan oleh guru
guna menjawab tantangan dari era globalisasi.

Kata Kunci: Kompetensi Guru, Urgensi Kompetensi Guru, Globalisasi

1. Pendahuluan Tantangan tersebut mesti kita cermati


Era globalisasi memunculkan tantangan dengan bijak dengan mempersiapkan peserta
tersendiri bagi dunia pendidikan Indonesia didik agar mampu bersaing dengan warga
sebab globalisasi membuka peluang lembaga asing lainnya. Kesiapan peserta didik dalam
pendidikan dan tenaga pendidik dari menghadapi era globalisasi menjadi modal
mancanegara masuk ke Indonesia. artinya penting bagi suatu negara agar bisa tetap
jika kualitas sumber daya manusia dan eksis dalam kancah internasional serta
kualitas pendidikan yang ada masih rendah, mempertahankan kedaulatan negara. Negara
maka hal tersebut akan menyebabkan daya dengan kesiapan masyarakat yang tinggi
saing bangsa Indonesia menurun. Akibatnya dalam menghadapi globalisasi secara tidak
tidak menutup kemungkinan di tahun-tahun langsung akan menguasai perekonomian
mendatang negara kita akan dipenuhi oleh negara lain. Sebagai contoh meski sumber
warga negara asing yang bekerja di Indonesia daya alam yang dimiliki oleh jepang lebih
dan mendominasi perekonomian Indonesia. sedikit daripada Indonesia, namun berkat
pendidikan berkarakter yang diterapkan,
jepang mampu menguasai pasar kendaraan di Kesiapan SDM ini dipengaruhi oleh
Indonesia dan hampir seluruh dunia. banyak komponen. Salah satu komponen
Permasalahan lemahnya SDM Indonesia yang paling berpengaruh adalah kompetensi
sendiri pada dasarnya berawal dari rendahnya guru, kompetensi guru adalah kemampuan
mutu pendidikan yang pada akhirnya guru terhadap seperangkat pengetahuan,
membuat keahlian dan manajemen serta keterampilan, nilai-nilai dan sikap yang
penguasaan teknologi yang dikuasai oleh menunjukan kinerja dan direfleksikan dalam
lulusannya rendah. Oleh karena itu, di era kebiasaan berpikir dan bertindak dalam
globalisasi ini pendidikan menjadi senjata menjalankan profesinya secara bertanggung
utama dalam menangkal dominasi asing dan jawab dan layak. Pemerintah melalui
meningkatkan kesiapan peserta didik maupun Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 Tahun
lulusan dalam bersaing dengan warga asing 2008 tentang Guru, menyatakan bahwa
lainnya di pasar dunia. Terlebih dengan seorang guru harus memiliki kompetensi
diterapkannya MEA (Masyarakat ekonomi pedagogik, kompetensi kepribadian,
ASEAN) di tahun 2015 ini sebagai kompetensi sosial, dan kompetensi
perwujudan globalisasi bertahap di tiap profesional. Kompetensi guru wajib dimiliki
kawasan. oleh guru agar tujuan dari pendidikan dapat
Sejalan dengan hal tersebut, Kurniawan tercapai sebab dalam praktiknya kompetensi
(1999), mengemukakan tantangan pendidikan yang dimiliki oleh seorang guru akan sangat
dalam globalisasi mencakup beberapa hal menentukan perkembangan sekolah dan
berikut: peserta didik serta lulusan yang dihasilkan
Pertama, tantangan untuk meningkatkan oleh sekolah serta dapat mempengaruhi
nilai tambah, yaitu bagaimana meningkatkan lingkungan intelektual dan sosial kehidupan
produktivitas kerja nasional serta sekolah.
pertumbuhan dan pemerataan ekonomi, Dalam konteks masa depan yang
sebagai upaya untuk memelihara dan didominasi oleh arus kehidupan global.
meningkatkan pembangunan berkelanjutan Kompetensi guru merupakan salah satu
(continuing development). Kedua, tantangan bagian dari reformasi pendidikan, sekaligus
untuk melakukan riset secara komprehensif merupakan respons terhadap perkembangan
terhadap terjadinya era reformasi dan dan tuntutan global dalam mengadaptasikan
transformasi struktur masyarakat, dari sistem pendidikan yang mampu
masyarakat tradisional-agraris ke masyarakat mengembangkan sumber daya manusia untuk
modern-industrial dan informasi-komunikasi, memenuhi tuntutan yang berkembang karena
serta bagaimana implikasinya bagi professionalisme guru akan meningkatkan
peningkatan dan pengembangan kualitas kualitas proses pengajaran, pembelajaran,
kehidupan SDM. Ketiga, tantangan dalam maupun pendidikan, sehingga output yang
persaingan global yang semakin ketat, yaitu menjadi harapan masyarakat dapat terwujud.
meningkatkan daya saing bangsa dalam Sehubungan dengan hal tersebut,
menghasilkan karya-karya kreatif yang permasalahan yang di angkat dalam tulisan
berkualitas sebagai hasil pemikiran, ini adalah: Bagaimana urgensi kompetensi
penemuan dan penguasaan ilmu pengetahuan, guru pada era globalisasi?, Kompetensi apa
teknologi dan seni. Keempat, tantangan saja yg perlu dimiliki dan dikembangkan oleh
terhadap munculnya invasi dan kolonialisme guru dalam menghadapi globalisasi? dan
baru di bidang Iptek, yang menggantikan Bagaimana upaya pengembangan kompetensi
invasi dan kolonialisme di bidang politik dan tersebut?
ekonomi. 2. Metode
Pada akhirnya tantangan tersebut Penelitian ini menggunakan metode
bermuara pada sudah seberapa siap SDM penelitian studi literatur (Literature Review)
yang dimiliki oleh setiap bangsa di dunia yang merupakan uraian tentang teori, temuan,
dalam menghadapi persaingan bebas. Secara dan bahan penelitian lainnya yang diperoleh
tidak langsung tantangan tersebut menuntut dari bahan acuan untuk dijadikan landasan
Indonesia segera membenahi pendidikan kegiatan penelitian untuk menyusun
yang ada agar lulusan yang dihasilkan siap kerangka pemikiran yang jelas dari
bersaing. perumusan masalah yang ingin diteliti.
3. Hasil dan Pembahasan Dilihat dari segi pendistribusian atau
Gambaran Umum Kompetensi Guru di pemerataan guru, pendistribusian guru di
Indonesia Indonesia belum merata. Akibatnya, 34%
Secara kuantitas, jumlah guru di Sekolah di Indonesia masih kekurangan Guru
Indonesia cukup memadai. Namun bila terutama 66% sekolah di daerah terpencil.
dilihat dari mutunya, masih Padahal, di banyak daerah terjadi kelebihan
memprihatinkan. Hal ini dapat dibuktikan Guru. Hal ini menyebabkan munculnya
dengan fenomena banyaknya guru yang pemusatan pendidikan di suatu daerah
mengajar tidak sesuai dengan disiplin ilmu sehingga kualitas pendidikan di satu daerah
yang mereka miliki serta data riset dari dengan daerah lain amat timpang. Efeknya
www.indonesiaberkibar.org terhadap kualitas sulit untuk mengukur keberhasilan
dan komitmen guru dalam mengajar pendidikan secara menyeluruh.
menunjukkan terdapat lebih dari 54% guru Fakta lain menyebutkan bahwa
tidak memiliki kualifikasi yang cukup untuk berdasarkan laporan UNDP per Maret 2013
mengajar dan banyak pula yang belum Indeks HDI (human development index)
memenuhi standar kompetensi guru yang Indonesia berada di urutan 121 dari 185
ditetapkan oleh Undang-Undang RI Nomor negara, meski bidang pendidikan bukan satu-
14 tahun 2005 tentang guru dan dosen satunya faktor penentu HDI, Namun,
(UUGD) pasal 8, 9 dan 10 bahwa guru wajib pendidikan merupakan salah satu faktor yang
memiliki kompetensi guru yang mencakup dominan dalam membentuk kualitas individu.
kompetensi pedagogik, kompetensi Dimana kualitas lulusan akan sangat
kepribadian, kompetensi sosial dan dipengaruhi oleh kualitas pendidikan yang
kompetensi profesional. ditempuhnya. Dalam hal ini akan berkaitan
(www.indonesiaberkibar.org). dengan kualitas guru yang mengajarnya
Berdasarkan data lainnya dari Balitbang selama masa sekolah.
Depdiknas pada tahun 2005 terdapat Hayat (2005) menyebutkan bahwa
1.646.050 (69,45%) guru SD, SMA, SMK Teacher Is The Heart Of Quality Education.”.
dan SLB yang tidak memenuhi kualifikasi Pernyataan ini mengandung arti bahwa bagus
pendidikan minimal. Ini menandakan belum tidaknya kualitas pendidikan akan terlihat
terpenuhinya kompetensi profesional. dari kinerja dan kompetensi guru sebagai
Padahal, Guru merupakan ujung tombak pendidik yang melaksanakan proses
dalam meningkatkan kualitas pendidikan, pembelajaran.
karena gurulah yang berinteraksi langsung Sejalan dengan hal tersebut, Cooper
dengan peserta didik dalam pembelajaran di (1982) mengemukakan guru merupakan
ruang kelas. Artinya, secara keseluruhan kunci keberhasilan pendidikan, dengan tugas
kualitas pendidikan berawal dari kualitas profesionalnya, guru berfungsi membantu
pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru di peserta didik untuk belajar dan berkembang;
ruang kelas. membantu perkembangan intelektual,
Hasil penelitian Mariyana (2007) personal dan sosial warga masyarakat yang
terhadap kompetensi guru juga memasuki sekolah.
mengindikasikan masih belum terpenuhinya Dengan demikian guru memiliki peran
kompetensi guru yang diharapkan, berikut yang dominan dalam pembaharuan maupun
tabelnya: perbaikan mutu / kualitas lulusan pendidikan.
Maka, (Saud 2000:35) menegaskan bahwa
kompetensi guru penting untuk
dikembangkan dan dikuasai sepenuhnya
sebab guru merupakan front line dalam
pendidikan.
Tantangan bagi guru berkaitan dengan
globalisasi.
Globalisasi memberikan tantangan
tersendiri bagi pendidikan. Dantes (2007)
mengemukakan bahwa:
implikasi dari globalisasi dan
reformasi adalah terjadi perubahan pada
paradigma pendidikan. Perubahan tersebut tujuan pembelajaran. Guru yang profesional
menyangkut, pertama: paradigma proses ditandai dengan mampunya seorang guru
pendidikan yang berorientasi pada tersebut menceriminkan sosok keguruannya
pengajaran dimana guru lebih menjadi pusat disertai dengan wawasan yang luas dan
informasi, bergeser pada proses pendidikan memliki sejumlah kompetensi lainnnya
yang berorientasi pada pembelajaran dimana dalam menunjang tugasnya.
peserta didik menjadi sumber (student center). Guru yang berkompeten akan lebih
Dengan banyaknya sumber belajar alternatif mampu mengelola suasana kelasnya.
yang bisa menggantikan fungsi dan peran Kemampuan dalam mengelola kelas ini akan
guru, maka peran guru berubah menjadi menciptakan lingkungan belajar yang
fasilitator. Kedua, paradigma proses kondusif dan efektif sehingga proses kegiatan
pendidikan tradisional yang berorientasi pada belajar mengajar lebih optimal. Dengan
pendekatan klasikal dan format di dalam kondisi pembelajaran yang demikian,
kelas, bergeser ke model pembelajaran yang pencapaian hasil belajar siswa akan tercapai.
lebih fleksibel, seperti pendidikan dengan Hal ini didukung oleh penelitian Sutarno dkk
sistem jarak jauh. Ketiga, mutu pendidikan (2013) menyatakan bahwa kompetensi guru
menjadi prioritas (berarti kualitas menjadi dapat mempengaruhi hasil belajar sebesar
internasional). Keempat, semakin populernya 50%.
pendidikan seumur hidup dan makin Mengacu pada Mulyasa (2012:117)
mencairnya batas antara pendidikan di bahwa “kompetensi kepribadian sangat besar
sekolah dan di luar sekolah. pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan
Pergeseran paradigma tersebut perkembangan pribadi peserta didik”. Maka,
mengharuskan pendidikan menerapkan guru yang terampil mengajar tentu harus pula
penerapan standar mutu yang lebih tinggi memiliki pribadi yang baik dan mampu
sehingga kita bisa bersaing dengan dunia melakukan social adjustment dalam
global, dan penggunaan berbagai cara belajar masyarakat. Karakter guru biasanya akan di
dengan mendayagunakan berbagai sumber contoh dan dijadikan teladan bagi murid-
belajar serta meningkatkan kompetensi guru muridnya sehingga seorang guru mesti
agar dapat menghasilkan lulusan yang memiliki kepribadian yang mantap,
mumpuni dan kompetitif. berakhlak mulia, arif, dewasa, berwibawa,
Lulusan yang mumpuni dan kompetitif menjadi teladan bagi peserta didik.
ini diperlukan untuk menghadapi kompetisi Guru yang profesional merupakan faktor
ekonomi pada era pasar bebas yang ditandai penentu proses pendidikan yang berkualitas.
dengan barang, jasa, modal serta tenaga kerja Untuk dapat menjadi guru profesional,
secara bebas, serta tuntutan teknologi mereka harus mampu mengaktualisasikan
produksi yang semakin meningkat, sehingga diri sesuai dengan kemampuan dan kaidah-
makin tinggi pula tingkat pendidikan yang kaidah guru yang profesional. Dengan
dituntut dari para pekerjanya. keadaan kualitas pendidikan saat ini yang
Urgensi Kompetensi Guru rendah , hal ini merupakan suatu indikasi dari
Masalah kompetensi guru merupakan pentingnya seorang guru yang profesional.
hal urgen yang harus dimiliki oleh setiap Menurut Sutarmanto (2009) dalam jurnal
guru dalam jenjang pendidikan apapun. Visi Ilmu Pendidikan menjelaskan bahwa di
Masalah urgensi kompetensi guru ini penting tengah perkembangan pengetahuan dan
untuk dikaji sebab dalam kegiatan dan hasil teknologi serta dinamika perubahan sosial
belajar siswa, kompetensi guru berperan budaya masyarakat yang semakin cepat,
penting dalam menentukan keberhasilan maka tuntutan profesionalisme guru di dalam
peserta didik dan mutu lulusan yang pelaksanaan tugas juga semakin menjadi
dihasilkan. Proses pembelajaran dan hasil tuntutan.
belajar para siswa bukan saja ditentukan oleh Mengingat saat ini perubahan semakin
sekolah, pola, struktur dan isi kurikulumnya, dinamis, Karwati (2012) menyatakan bahwa
akan tetapi sebagian besar ditentukan oleh rendahnya kualitas sumber daya manusia dan
kompetensi guru yang mengajar dan kualitas pendidikan yang ada, perlu direspon
membimbing para siswa. dengan cepat melalui pembenahan di sektor
Keberadaan guru yang berkompeten pendidikan, Sektor pendidikan perlu segera
menjadi sebuah keharusan dalam pencapaian dibenahi melalui pengembangan kompetensi
dari guru yang meliputi Kompetensi guru kompetensi profesional. Selain itu Peraturan
meliputi kompetensi pedagogis, kompetensi Pemerintah (PP) Nomor 74 Tahun 2008
kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi tentang Guru, dinyatakan bahwa kompetensi
profesional. yang harus dimiliki oleh guru meliputi
Urgensi kompetensi guru dalam proses kompetensi pedagogik, kompetensi
belajar mengajar merupakan suatu proses kepribadian, kompetensi sosial, dan
yang mengandung serangkaian perbuatan kompetensi profesional.
guru dan siswa atas dasar hubungan timbal- Selain keempat kompetensi yang wajib
balik yang berlangsung dalam siatuasi dimiliki guru di atas, Makagiansar dalam
edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Syakur (2012) menawarkan empat
Agar proses pembelajaran dapat dilaksanakan kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang
secara efektif dan efisien, maka guru guru guna menghadapi era global,yaitu:
mempunyai tugas dan peranan penting dalam 1. Kemampuan antisipasi,
mengantarkan peserta didik mencapai tujuan 2. Kemampuan mengenali dan
yang diharapkan. Oleh karena itu, sudah mengatasi masalah,
selayaknya guru mempunyai berbagai 3. Kemampuan mengakomodasi, dan
kompetensi yang berkaitan dengan tugas dan 4. Kemampuan melakukan reorientasi.
tanggungjawab tersebut. Kompetensi Selain itu, guru juga perlu memiliki
merupakan suatu kemampuan yang mutlak Kompetensi Generic (generic competences)
dimiliki guru agar tugasnya sebagai pendidik yang terdiri dari:
dapat terlaksana dengan baik. Agar tujuan 1. Keterampilan mengatur diri
pendidikan dapat tercapai dimulai dengan (managing self skills),
lingkungan yang efektif dan kondusif, maka 2. Keterampilan berkomunikasi
guru harus melengkapi dan meningkatkan (communicating skills),
kompetensinya. 3. Kemampuan mengelola orang dan
Suraji (2012) dalam jurnalnya tugas (ability of managing people and
mengemukakan urgensi dari kompetensi guru tasks),
yang harus dimiliki. 4. Kemampuan mobilisasi
“Kualitas guru mempunyai posisi yang pengembangan dan perubahan
sangat penting dalam menentukan (mobilizing innovation and change).
kualitas pendidikan di suatu institusi Bila dianalisis Generic Competence yang
pendidikan ataupun di suatu negara. dikemukakan oleh Makagiansar di atas yaitu
Guru yang berkualitas adalah guru yang keterampilan mengatur diri (managing self
memenuhi syarat yang telah ditentukan. skills), keterampilan berkomunikasi
Oleh karena itu, jabatan guru seharusnya (communicating skills), kemampuan
hanya dipercayakan kepada orang yang mengelola orang dan tugas (ability of
memenuhi persyaratan yang ada. Salah managing people and tasks) dan kemampuan
satunya adalah memiliki kompetensi mobilisasi pengembangan dan perubahan
keguruan”. (mobilizing innovation and change) termasuk
Kompetensi merupakan salah satu syarat kedalam kompetensi sosial dan kepribadian
mutlak yang harus dimiliki guru. Dengan yang ada pada Undang Undang Republik
kompetensi, seorang guru akan mampu Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang
melaksanakan tugasnya sebagai pendidik dan guru dan dosen.
agen pembelajaran secara profesional. Kompetensi guru yang disebutkan di
Jenis Kompetensi Guru yang perlu dalam undang-undang dan peraturan
dimiliki dan dikembangkan pemerintah tersebut merupakan kompetensi
Pemerintah melalui peraturan undang- yang wajib dimiliki oleh guru. Dalam era
undangnya telah mengatur mengenai globalisasi pun kompetensi tersebut menjadi
kompetensi yang harus dimiliki oleh guru. modal guru untuk terus bisa bersaing dengan
Menurut Undang-Undang RI Nomor 14 bangsa lain. Hanya saja terdapat beberapa
tahun 2005 tentang guru dan dosen (UUGD) kompetensi tambahan yang diperlukan dalam
pasal 8, 9 dan 10 bahwa guru wajib memiliki era globalisasi ini diantaranya adalah
kompetensi, kompetensi guru yang dimaksud kompetensi berwirausaha. Kemampuan
meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kewirausahaan ini diperlukan untuk
kepribadian, kompetensi sosial dan menjawab tantangan MEA (Masyarakat
Ekonomi ASEAN), guru diharapkan mampu Untuk menjaga kualitas dari kompetensi
mengajarkan konsep-konsep dan praktik yang dimiliki oleh guru, pemerintah maupun
kewirausahaan dalam lingkup ekonomi guru itu sendiri harus berupaya dalam
kreatif. Sehingga para peserta didik dapat pengembangan kompetensi. Beberapa upaya
survive dalam kehidupannya. Setidaknya yang dapat dilakukan dalam pengembangan
mampu memenuhi kebutuhan hidupnya kompetensi diantaranya adalah pendidikan
dengan layak. Bahkan mampu membuka profesi, program sertifikasi, pembentukan
lapangan kerja untuk orang-orang di PGK (Pusat Kegiatan Guru) atau MGMP
sekitarnya. (Musyawarah Guru Mata Pelajaran).
Selain kompetensi kewirausahaan, Pendidikan profesi ini lebih menekankan
kompetensi bahasa juga diperlukan untuk kepada kompetensi intelektual dari guru. Di
menunjang keberhasilan peserta didik dalam dalam pendidikan profesi ini guru diberi
berkomunikasi dalam bahasa internasional. pembekalan atas beberapa teori dan
Sehingga guru dapat membiasakan peserta keterampilan yang terkait dengan proses
didik untuk dapat berkomunikasi dengan pembelajaran. Program ini mengarahkan guru
bahasa internasional. Tidak dapat dipungkiri untuk dapat menguasai berbagai ilmu
globalisasi menuntut setiap sumber daya pendidikan yang diselenggarakan oleh
manusianya untuk memiliki kemampuan pemerintah. Guru mengembangkan
berbahasa internasional. Kompetensi lain kompetensi sesuai dengan latar belakang
yang diperlukan selain kewirausahaan dan pendidikannya sehingga sesuai dengan
bahasa yaitu kompetensi teknologi dan kualifikasi pendidikannya.
informasi. Dengan kompetensi ini guru dapat Beberapa hal yang dikembangkan dalam
memperoleh informasi dengan cepat dan pendidikan profesi ini adalah pendalaman
dapat menyesuaikan diri dengan setiap materi pendukung kegiatan pendidikan dan
perubahan tantangan yang ada. Kompetensi pembelajaran seperti penyusunan program
ini juga mendukung guru dalam mengikuti pembelajaran, pengelolaan kelas, penerapan
perkembangan trend yang berlaku di peserta evaluasi pembelajaran, penerapan media,
didik,sehingga guru dapat memahami siswa strategi dan hal-hal lainnya yang terkait
dengan lebih baik serta dapat menciptakan dalam proses pendidikan yang menjadi
pembelajaran yang lebih menarik dengan tanggung jawab guru.
menggunakan keerampilan teknologi yang Selanjutnya program sertifikasi guru
dimiliki dan memanfaatkan jejaring sosial juga merupakan salah satu upaya pemerintah
yang ada. dalam mengembangkan kompetensi guru.
Dari paparan di atas dapat disimpulkan Nataamijaya (2004) dalam Mulyasa (2008),
bahwa selain keempat kompetensi guru yang sertifikasi adalah prosedur yang digunakan
dijelaskan di dalam undang-undang dan oleh pihak ketiga untuk memberikan jaminan
peraturan pemerintah, terdapat tiga tambahan tertulis bahwa suatu produk, proses atau jasa
kompetensi yang diperlukan guru di era telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan.
globalisasi, yaitu: Program sertifikasi ini dipandang sebagai
upaya dalam meningkatkan kompetensi
1. Kompetensi Kewirausahaan profesional guru. Sertifikasi guru merupakan
2. Kompetensi Bahasa proses yang dilakukan oleh guru dalam
3. Kompetensi Teknologi dan rangka memperoleh pengakuan atau
Infromasi peningkatan kompetensi seuai dengan
Upaya Pengembangan Kompetensi profesinya. Proses program sertifikasi guru
Kompetensi yang dimiliki hendaknya ini melalui uji kompetensi bagi guru atau
selalu dikembangkan, agar kompetensi calon guru. Sertifikat ini sebagai bukti
tersebut selalu meningkat dari waktu ke pengakuan atas kompetensi guru yang
waktu mengikuti perkembangan zaman. memenuhi standar untuk melakukan
Misalnya saja pada laju perkembangan pekerjaan profesi guru pada jenis dan jenjang
teknologi seperti saat ini, guru harus mampu pendidikan tertentu.
memiliki kompetensi mengelola teknologi Depdiknas (2008:1) mengemukakan
dan informasi sehingga hal ini menjadi bahwa sertifikasi guru merupakan upaya
tantangan tersendiri bagi guru. peningkatan mutu guru yang diikuti dengan
peningkatan kesejahteraan guru, sehingga
diharapkan dapat meningkatkan mutu 5. Program pengembangan bahan ajar
pembelajaran dan mutu pendidikan di berbasis kompetensi pada mata
Indonesia secara berkelanjutan. Sertifikat pelajaran terkait
pendidik ini tidak mudah untuk didapatkan, 6. Program pengembangan metode
seorang guru harus benar-benar memiliki pembelajaran yang sesuai, menarik
kompetensi dan menunjukan dan menyenangkan
keprofesionalitasannya sesuai dengan 7. Program pengembangan media
ketentuan-ketentuan dari pelaksanaan pembelajaran yang sesuai, menarik
program sertifikasi. dan menyenangkan untuk mata
Program sertifikasi ini juga mempunyai pelajaran terkait
manfaat. Borang (2013) mengemukakan 8. Program pengembangan alat peraga
manfaat utama dari pelaksanaan sertifikasi pembelajaran yang bermutu untuk
guru yaitu 1) Melindungi profesi guru dari mata pelajaran terkait.
praktik-praktik merugikan citra profesi guru. 9. Program pengembangan
2) Melindungi masyarakat dari pendidikan profesionalisme dan karir
yang tidak berkualitas dan profesional. 3) 10. Program penelitian dan
Meningkatkan kesejahteraan ekonomi guru. pengembangan, khususnya classroom
Program sertifikasi ini tidak sepenuhnya action research, yang bermakna
menjadikan guru menjadi paling untuk meningkatkan
berkompeten dan paling benar, sifat mutu pembelajaran.
pendidikan yang selalu dinamis menuntut 11. Program penulisan karya tulis ilmiah
guru untuk selalu mengikuti perkembangan 12. Program peningkatan kompetensi
informasi ,teknologi, komunikasi dengan cara Dari beberapa kegiatan yang dapat
terus belajar. dikembangkan di atas maka forum KKG
Pusat Kegiatan Guru (PKG) atau juga ataupun MGMP juga dapat memotivasi guru
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) untuk dapat meningkatkan kemampuan dan
merupakan wadah guru-guru untuk dapat keterampilan dalam melaksanakan dan
saling meningkatkan kompetensinya. PKG merencanakan proses pembelajaran. Dengan
ataupun MGMP menjadi sebuah organisasi forum ini pun guru akan lebih mudah untuk
non struktural yang bersifat mandiri dan mendapatkan informasi dan berbagi
kekeluargaan. Forum ini berada pada suatu pengalaman mengenai kegiatan
wilayah baik kota/kabupaten/kecamatan atau keprofesionalannya. Setiap pengalaman bisa
tiap-tiap gugus sekolah. Dengan dibahas dalam forum ini secara bersama-
memberdayakan forum ini, guru dapat sama sehingga dari kegiatan ini guru mampu
meningkatkan mutu dari pembelajaran dan merumuskan reformasi sekolah,khususnya
memberikan pelayanan pendidikan yang baik reformasi kelas yang diharapkan akan
sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. menciptakan pembelajaran yang efektif.
Terdapat beberapa program yang dapat Mustofa (2007) dalam jurnal
dilaksanakan oleh forum ini. Setiap pendidikannya menyatakan bahwa “program
pengembangan program difokuskan pada sertifikasi, dan pembentukan PKG (Pusat
kegiatan peningkatan kompetensi guru Kegiatan Guru, MGMP (Musyawarah Guru
sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan, Mata Pelajaran), maupun KKG (Kelompok
diantaranya adalah: Kerja Guru) merupakan upaya pemerintah
1. Program penyamaan persepsi dan dalam meningkatkan profesionalisme guru”.
komitmen yang tinggi dalam Selain itu hal penting yang dilakukan
peningkatan mutu pembelajaran. pemerintah adalah meningkatkan
2. Program koordinasi dan kolaborasi kemandirian guru Kemandirian tersebut akan
peningkatan mutu persiapan menumbuhkan sikap profesional dan inovatif
pembelajaran. pada guru dalam melaksanakan peran dan
3. Program pemecahan masalah tugasnya mendidik masyarakat menuju
pembelajaran kehidupan yang lebih baik dan berkualitas.
4. Program pengembangan Mulyawan (2002) mengemukakan
kurikulum/silabus implementatif yang bahwa:
sesuai dengan standar kompetensi “dengan kegiatan pelatihan dapat
pada mata pelajaran terkait, diperoleh dengan cara pengembangan
pengalaman dalam pelatihan seperti pelatihan daya manusia yang berkualitas dalam rangka
pengembangan kurikulum, pelaksanaan menghadapi tantangan di era globalisasi.
MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran), Kompetensi yang harus dimiliki
pelatihan penyusunan admninitrasi oleh guru sebagai tuntutan dari era
pembelajaran seperti silabus, RPP dan globalisasi yang kita hadapi ini, selain
kurikulum yang diselenggarakan dapat mengacu kepada undang-undang guru dan
menetapkan bahwa seorang guru memenuhi dosen yang sudah ditetapkan oleh pemerintah
standar profesional maka proses pelatihan mencakup empat kompetensi yaitu
dipandang sebagai bagian esensial dalam kompetensi pedagogik, profesional, sosial
upaya peningkatan kompetensi profesional dan kepribadian juga diperlukan adanya
guru dalam korelasi dengan bidang profesi tambahan kompetensi lain Kompetensi
yang ditekuni”. Kewirausahaan, Kompetensi Bahasa dan
Pelaksanaan MGMP dapat menunjang Kompetensi Teknologi dan Infromasi.
kompetensi guru diantaranya meliputi Kompetensi kewirausahaan perlu
kompetensi pedagogik, kepribadian, dikembangkan mengingat saat ini negara kita
profesional dan sosial. Dari keempat sudah menjadi anggota dari Masyarakat
kompetensi guru tersebut pada dasarnya Ekonomi Asean (MEA) dimana persaingan
merupakan unsur persyaratan kompetensi dalam bidang perekonomian semakin ketat.
yang seharusnya dimiliki oleh seorang guru Hal ini juga membuat para lulusan
yang profesional. Kemampuan profesional pendidikan perlu mempunyai kemampuan
guru yang dimaksudkan tersebut sudah cukup dalam berwirausaha agar mereka bisa tetap
jelas, yaitu kemampuan penguasaan materi bertahan dalam kehidupannya. Kompetensi
pembelajaran secara luas dan mendalam, atau bahasa perlu dikembangkan mengingat dalam
penguasaan bidang studi/sumber bahan ajar, era globalisasi,bahasa yang digunakan adalah
atau disebut juga dengan penguasaan bidang bahasa Internasional yaitu bahasa Inggris.
studi keahlian profesional yang Kemampuan berbahasa ini akan
diformulasikan sebagai kompetensi akademik. mempermudah dalam hal berkomunikasi.
Hasil penelitian Daging (2013) Sedangkan kompetensi Teknologi dan
mengungkapkan bahwa “intensitas Komunikasi perlu dikembangkan dalam
keterlibatan guru dalam KKG memberikan rangka tuntutan era globalisasi yang
kontribusi yang signifikan terhadap kualitas mengandalkan teknologi dalam setiap
pengelolaan pembelajaran”. Sehingga kegiatannya. Hal ini juga berkaitan dengan
kegiatan KKG para guru sebaiknya cara guru dalam mengikuti setiap
dilaksanakan dengan sungguh-sungguh di perkembangan siswa melalui teknologi.
setiap gugus pendidikan. Semua komponen Kompetensi di atas sangat penting
KKG hendaknya mampu memberi kontribusi untuk dimiliki dan dikembangkan oleh guru
yang memadai sehingga KKG tidak akan agar bisa menghasilkan lulusan yang
pernah kering dari permasalahan, berkualitas, yang siap dalam menghadapi era
pembahasan, pekerjaan, dan inovasi serta globalisasi. Guru harus memiliki kesadaran
semua hasilnya diimplementasikan dalam akan hal ini sehingga guru harus mau untuk
bentuk pembelajaran. terus memperbaiki kompetensinya.
4. Kesimpulan: Berdasarkan hasil dari jurnal ini, diharapkan
Kompetensi yang dimiliki oleh guru bisa menjadi acuan bagi peneliti lainnya
merupakan faktor dominan untuk untuk dapat mengangkat kembali kompetensi
menyiapkan lulusan yang kompeten dalam yang diperlukan oleh guru di era globalisasi
menghadapi persaingan bebas. Sayangnya serta penelitian lanjut mengenai
kompetensi guru di indonesia masih cukup keefektivitasan upaya-upaya pemerintah
rendah. Oleh karena itu diperlukan berbagai dalam peningkatan kompetensi guru. Dengan
upaya pengembangan kompetensi guru demikian, hasilnya akan memperkaya
seperti program sertifikasi, KKG, MGMP, keilmuan khususnya ilmu pendidikan serta
dan program profesi. Pemerintah melakukan dapat memecahkan masalah pendidikan di
upaya pengembangan ini guna mencapai Indonesia yang ditandai dengan rendahnya
tujuan pendidikan nasional secara umum. kualitas sumber daya manusia.
Disamping itu juga menghasilkan sumber
5. Reference Pendidikan. Diunduh 4 November 2015
Borang, Deitje S. (2013). Upaya Peningkatan dari
Kompetensi dan Professionalisme Guru https://dinanurfadhilah.wordpress.com/20
SMK di Era Sertifikasi. Seminar 14/06/25/guru-profesional-upaya-
Internasional, ISSN 1907-2066, 245-250 meningkatkan-kualitas-pendidikan/
Daging, I Wayan. (2013). Kualitas Noah,Webster. (1994). Webster’s New
Pengelolaan Pembelajaran Ditinjau Dari Encyclopedia Dictionary. United
Intensitas Keterlibatan Guru Dalam State
Kegiatan KKG dan Status Sertfikasi, Purwanto, Ngalim. (2006). Psikologi
Volume 4 2013. Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Hamalik, O. (2003). Pendidikan Guru, Rosdakarya
Berdasarkan Pendekatan Kompetensi.. Suraji, Imam. (2012). Urgensi Kompetensi
Jakarta: Bumi Aksara Guru. Jurusan Tarbiyah Sekolah
Hidayati, Alif Noor. (2014). Pengembangan Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)
Kompetensi Profesional Guru Melalui Pekalongan
Pemberdayaan Kelompok Kerja Surya, M. (2004). Psikologi Pembelajaran
(KKG/MGMP). Diunduh 4 November dan Pengajaran. Bandung: Yayasan
2015 dari Bhakti Winaya
https://pujiadilpmpjateng.wordpress.com/ Syakur,Mahlail. (2012). Profesionalisme
2014/05/16/pengembangan-kompetensi- Guru dan Globalisasi. Proceeding
profesional-guru-melalui-pemberdayaan- Seminar Nasional “Profesionalisme
kelompok-kerja-kkgmgmp/ Guru Dalam Perspektif Global” (11-
Karwati, Euis. (2012). Membangun Daya 22). Semarang.ISBN: 978-602-
Saing Bangsa Melalui Pendidikan: 18235-0-7
Refleksi Professionalisme Guru di Era 6. Biodata Pemakalah
Globalisasi. Disampaikan dalam Seminar Muthmainnah, menyelesaikan S-1 di
Internasional. Proceeding ISSN 2086- Universitas Pendidikan Indonesia pada
8340 Agustus 2012 dengan predikat cum laude.
Mulyasa, E. (2012). Standar Kompetensi dan Penulis muda yang merupakan mahasiswi
Sertifikasi Guru. Bandung: PT Remaja Pascasarjana Universitas Pendidikan
Rosdakarya. Indonesia ini juga bekerja di salah satu
Mulyawan, Budi. (2002). Pengaruh lembaga bimbingan belajar sebagai pengajar
Pengalaman dan Pelatihan Terhadap tetap dan bagian dari Tim Pembahas soal
Peningkatan Kompetensi Professional SBMPTN 2014, SIMAK UI dan UMB PTN.
Guru. Jurnal ISSN 1412 – 8683 Reksa Jayengsari, mahasiswi Pascasarjana
Mustofa. (2007). Upaya Pengembangan UPI program studi pendidikan ekonomi
Profesionalisme Guru di Indonesia. Jurnal angkatan tahun 2014. Lahir di Bandung 22
Ekonomi & Pendidikan, Volume 4 Nomor Desember 1990. Seorang guru di salah satu
1, 76-88 Sekolah Menengah Atas Swasta di Kota
Nasution, Efrizal. (2013). Membangun Bandung. Tahun 2012 menyelesaikan
Kompetensi Dosen di Era Globalisasi. program S1 program studi Pendidikan
Jurnal Fakultas Ushuludin Dan Dakwah Akuntansi di Universitas Pendidikan
IAIN Ambon Indonesia.
Nurfadhilah,Dina. (2014). Guru Profesional:
Upaya Meningkatkan Kualitas

Anda mungkin juga menyukai